• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Kadar Lipid Darah Pada Penderita Benign Prostat Hyperplasia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Profil Kadar Lipid Darah Pada Penderita Benign Prostat Hyperplasia"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prostat

Prostat adalah kelenjar eksokrin pada sistem reproduksi pria. Secara embriologi, prostat berasal dari Endoderm yang awalnya berupa cloaca pembentuk saluran kemih dan intestinal yang dikenal dengan septum uro-rektal. Kelenjar prostat memproduksi cairan seminal dan sekresi lain yang membuat saluran uretra terjaga kelembabannya. Pada waktu lahir, kelenjar tersebut kecil dan tumbuh bersamaan dengan semakin tingginya produksi androgen yang naik sesuai usia. Pada saat dewasa, kelenjar prostat masih stabil sampai umur 45 tahun yang selanjutnya mulai terjadi pembesaran (Potts et.al., 2004; Walsh et.al.,2011).

Prostat terletak antara tulang kemaluan dan dubur, mengelilingi saluran uretra pada pintu saluran yang terhubung ke kandung kemih. Ketika urin keluar dari kandung kemih, akan melewati saluran yang terletak diantara kelenjar prostat, yang disebut uretra pars prostatika. Kelenjar prostat yang membesar dengan sendirinya akan menyumbat saluran kemih, sehingga menghambat aliran urin. Urin yang tertahan ini lama-kelamaan dapat berbalik lagi ke ginjal .( Potts et.al.,2004; Rosette et.al.,2006; Walsh et.al.,2011).

2.2. Profil Lipid

Profil Lipid adalah pemeriksaan kadar cholesterol lengkap dengan serangkaian pemeriksaan darah yang meliputi pemeriksaan :

 Total Cholesterol

 High Density Lipoprotein Cholesterol (HDL-C)

 Low Density Lipoprotein Cholesterol (LDL-C)

 Triglycerdes

(2)

Terdapat lemak lain dalam darah yang dikenal dengan Trigliserida, ini sintesa dari molekul glukosa/ gliserol yang diikat dengan dua asam lemak. Untuk menjaga kesehatan, maka kadar gliserida dalam darah diharapkan tidak keluar dari angka 40 – 200 (Dayspring, 2008; Potts et.al.,2004)

Lipid profil digunakan sebagai informasi untuk melihat adanya gangguan penyumbatan pembuluh darah yang memberikan pengaruh pada kesehatan jantung dan penyakit metabolik lainnya (De Jong et.a.,2006; Haffner, 2003).

Tabel 1. Lipid Profile Reference Range

(3)

2.3 Benign Prostat Hyperplasia (BPH)

Pembesaran kelenjar prostat jinak atau Benign Prostatic Hiperplasia (BPH) merupakan penyakit tersering kedua di klinik urologi di Indonesia. BPH akan timbul seiring dengan bertambahnya usia, sebab BPH erat kaitannya dengan proses penuaan (Barkin, 2010; Lepor, 2004; Walsh et.al.,2011).

BPH adalah pertumbuhan berlebihan sel-sel prostat yang tidak ganas, di mana kelenjar prostat membesar dengan cepat. BPH kadang tidak menimbulkan gejala, tetapi jika terus berkembang, pada akhirnya akan mendesak uretra yang mengakibatkan sumbatan (Abdolah et.al.,2011 ; De Jong et.al.,2006; Walsh et.al.,2011).

Secara histopatologi, karakteristik dari BPH disebabkan oleh peningkatan jumlah epitel dan sel stromal didaerah periurethral dari prostat, sehingga disebut dengan hyperplasia bukan hyprtrophy (De Jong et.al.,2006; Walsh et.al.,2011).

Gejala BPH dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu :

1. Gejala obstruktif meliputi hesitancy, pancaran kencing lemah (loss of force), pancaran kencing terputus-putus (intermitency), tidak lampias saat selesai berkemih (sense of residual urine), rasa ingin kencing lagi sesudah kencing (double voiding) dan keluarnya sisa kencing pada akhirberkemih (terminal dribbling).

2. Gejala iritatif adalah frekuensi kencing yang tidak normal (polakisuria), terbangun di tengah malam karena sering kencing (nocturia), sulit menahan kencing (urgency), dan rasa sakit waktu kencing (disuria), kadang juga terjadi kencing berdarah (hematuria). Tanda klinis sederhana dalam BPH adalah ditemukannya pembesaran pada pemeriksaan colok dubur / digital rectal examination (DRE). Prostat teraba membesar dengan konsistensi kenyal, ukuran dan konsistensi prostat perlu diketahui, walaupun ukuran prostat yang ditentukan melalui DRE tidak berhubungan dengan derajat obstruksi (Potts, 2004; Rosette et.al.,2006).

(4)

2.4 Etiologi BPH

Hormon Androgen, dipercaya memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan kelenjar prostat karena meningkatkan proliferasi sel dan menghambat kematian sel (De Jong et.al.,2006; Lepor,2004; Rosette et.al.,2006; Walsh et.al.,2011).

Mikroskopik, makroskopik dan pertambahan usia saling mendukung terjadinya Benign Prostat Enlargment (BPE). Hal ini menyebabkan hipotesis dari pembesaran kelenjar prostat masih belum jelas. Suatu penelitian menunjukkan α-blokers dapat mempengaruhi hormon Androgen yang akhirnya mengurangi LUTS. α-blokers menyebabkan faso relaksasi pada otot polos prostat, dan hormonal terapi dapat mengurangi jumlah epitel, sehingga menurunkan resiko bleder outlet obstruction (BOO). Kedua keadaan ini menjelaskan penyebab terjadinya BPH melalui faktor statik dan dinamik (De Jong et.al.,2006; Lepor,2004; Walsh et.al.,2011).

2.4.1 Faktor Statik dan Faktor Dinamik

(5)

Di tingkat sel, BPH dapat terjadi pada keadaan ketidak-seimbangan antara perkembangan sel (cell Proliferation) dengan kematian sel (cell death) (Walsh et.al.,2011).

2.4.2 Teori Regulasi Traskripsional

Lipid merupakan bagian dari membran sel dan penghantar signal pada sitoplasma. Adanya lipid dalam nukleus dan aktifitas phospotidylinositol(Ptdlns)-4-kinse, akan memperbanyak jumlah membran nukleus. Keberadaan PtdIns-4-phosphate dan PtdIns-4,5-bisphosphate akan memberikan metabolisme yang berbeda dari lipid didalam sitoplasma. Aktifitas nukleus menghasilkan Dilauroyl phosphotidlycholine sebagai kontrol yang berfungsi mencatat keseluruhan reseptor nucleus. Sementara itu, phosphotidylcholin akan berkurang bila manusia mengkonsumsi diet tinggi lemak dan akan memberikan efek bertambahnya pertumbuhan sel dan kontraktilitas. Teori ini diharapkan dapat menjelaskan penyebab penyakit akibat pola diet dan gaya hidup yang diantaranya resistensi insulin, DM tipe 2, beberapa jenis karsinoma dan BPH (Gokce et.al.,2010; Meigs et.al., 2001 ;Parsons et.al., A,B,C; Tewari et.al.,2012).

Dari beberapa jurnal didapati adanya hubungan antara sindroma metabolik, pemberian insulin, dan penyakit Diabetes tipe 2 dengan kejadian pembesaran kelenjar prostat jinak (Gokce et.al.,2010; Meigs et.al., 2001 ;Parsons et.al., A,B,C; Tewari et.al.,2012).

2.5 Profil Lipid dalam Sindroma Metabolik, Insulin Resisten dan Obesitas

Hyperlipidemia erat hubungannya dengan kejadian obesitas, dan peningkatan Body Mass Index (BMI), dimana keduanya memiliki korelasi yang searah dengan pembesaran kelenjar jinak prostat.(vikram et.al.,2010). Beberapa penyebab dari kejadian diatas, disebabkan oleh peningkatan kadar lipid profil (Briganti et.al.,2009; Tong,2009)

(6)

Tabel 3. Kritetia WHO tahun 1999

Komponen Kriteria

Hypertensi ≥ 140/90 mmHg atau ada riwayat mengkonsumsi antihipertensi Dislipidemia Trigliserida ≥ 1.7 mmol/L atau HDL-C ≤ 0.9 mmol/L

Obesitas Lebar pinggang: Hip ≥ 0.9 m2atau IMT ≥ 30 kg/m2 Microalbuminemia Urinari albumin ≥ 20μg/min atauCreatinin ≥ 30 mg/g

Jika berdasarkan National Cholesterol Education Program (NCEP) tahun 2001, sindroma metabolik ditegakkan bila memiliki 3 dari 5 faktor berikut ini :

Tabel 2. National Cholesterol Education Program (NCEP)

Risk Factor Defining Level

Blood Pressure > 130/80 mm Hg

Fasting Glucose > 110 mg/dL

Komponen dasar dari sindroma metabolik adalah obesitas dan kadar gula darah yang meningkat. Dua komponen dasar ini dapat disebabkan oleh adanya gangguan pada kadar profil lipid didalam darah. Kadar konsentrasi yang abnormal dari lipid dan lipoprotein akan meningkatkan resiko penyakit jantung dan termasuk peningkatan serum low density lipoprotein (LDL) cholesterol, penurunan serum high density lipoprotein (HDL) cholesterol dan peningkatan serum trigliserida. Bersamaan dengan penyakit diabetes, semuanya akan memberikan gangguan metabolism (Meigs et.al., 2001; Parsons et.al., A,B,C; Tong,2009).

Gambar

Tabel 1. Lipid Profile Reference Range
Tabel 3. Kritetia WHO tahun 1999

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil penelitian berdasarkan rumusan masalah pertama yaitujual beli yang mencantumkan gambar hoax dari perspektif ulama

Adapun perangkat yang digunakan pada tahapan pembuatan program adalah Java 2 Micro Edition (J2ME) bahasa pemrograman untuk aplikasi yang akan dijalankan pada handphone,

Mengingat Anggaran Dekonsentrasi TA 2017 harus segera direalisasikan secepatnya, kami mohon pejabat pengelola keuangan dimaksud dapat segera ditetapkan oleh Bapak Gubernur dan copy

Perangkat Daerah dan Peraturan Kepala BKPM Nomor 7 Tahun 2016 tentang Penetapan Hasil Pemetaan Urusan Pemerintahan Daerah Di Bidang Penanaman Modal serta Peraturan Menteri Dalam

Penyebaran informasi dan promosi dari suatu wedding organizer semakin dibutuhkan agar wedding organizer tersebut dikenal atau diketahui oleh masyarakat. Karena semakin wedding

Pendaftar hanya dapat melamar satu jenis formasi yang kosong pada satu instansi (pelaksanaan tes tertulis serentak se Jawa Tengah). Jurnal harian pelamar hanya dapat

Sebagaimana ditunjukkan dalam bukti-bukti dokumen, meskipun Du Bois berjasa sebagai pioner sosiologi ilmiah pertama di Amerika melalui Atlanta school yang produktif dalam

Siswa melakukan tanya jawab dengan guru mengenai materi.. yang telah dipelajari pada