1 BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan situasi problematik yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian ini,
dilanjutkan dengan perumusan masalah penelitian,
persoalan penelitian, serta manfaat penelitian.
1.1. Situasi Problematik
Ilmu pemasaran menjadi salah satu ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari, selain sifatnya yang
terus berkembang ilmu pemasaran juga sangat
dinamis. Dinamika pemasaran yang baru menjadi
sorotan dan banyak merubah startegi pemasaran perusahaan adalah adanya fenomena komunitas.
Dewasa ini, kita sadari praktis disemua bidang
kehidupan terdapat komunitas. Mulai komunitas yang bersifat formal sampai dengan informal. Pesatnya
pertumbuhan komunitas dirasa karena dipacu oleh
semakin spesifiknya kebutuhan, minat, selera dan pengalaman-pengalaman manusia modern.
Kebutuhan, selera dan pengalaman-pengalaman
manusia modern berubah seriring dengan perkembangan teknologi nformasi yang tidak dapat
dibendung. Teknologi informasi terutama internet
2
Terlebih dengan adanya jejaring sosial yang sangat
masif pemanfaatannya dan didukung oleh ponsel yang
semakin canggih dan pintar membuat segala informasi
dan hubungan antar manusia menjadi tanpa batas. Keadaan ini seperti diungkapkan oleh Jerome C. Glenn
dalan risetnya berjudul The World in 2025, melalui
risetnya Ia mengungkapkan pembagian masyarakat dunia kelak tidak lagi secara tegas berdasarkan poros
Utara dan Selatan, melainkan berdasarkan masyarakat
mana saja yang bertindak secara global dengan menggunakan teknologi dan mana yang tidak. Hal ini
dipacu oleh turunnya harga perangkat komputer
mikromini disertai meningkatnya kapasitas dan
kenyamanan penggunaannya, yang memungkinkan setiap orang saling terhubung satu sama lain, dimana
saja dan kapan saja.
Pembentukan komunitas tidak hanya terjadi pada masyarakat sosial saja. Keberpihakan zaman
kepada industri kapitalis, membuat manusia semakin
tergantung pada produk baik yang berupa barang maupun jasa. Banyaknya perusahaan yang datang
dengan memberikan beragamnya tawaran produk dan
merek kepada konsumen, membuat derajat “kebingungan” konsumen semakin tinggi terhadap pemilihan suatu produk. Untuk mengatasi
3
terhadap pilihannya, kemudian masyarakat
membentuk komunitas konsumen.
Pentingnya mendapatkan informasi akan suatu
produk, melahirkan banyaknya komunitas konsumen. Komunitas konsumen umumnya terbentuk karena
kebutuhan untuk bertukar pengetahuan dan berbagi
pengalaman mengenai produk atau merek yang sama, sehingga mereka merasa senang, nyaman, diakui serta
merasa berada dalam lingkungan atau kelompok yang
sama. Fenomena maraknya komunitas konsumen ditandai dengan berbagai liputan baik oleh media
elektronik maupun media cetak mengenai hobi dan
komunitas, mulai dari komunitas blackberry,
komunitas pengguna hp communicator, komunitas pengendara sepeda motor merek Yamaha Mio,
komunitas pengendara motor Harley Davidson,
komunitas sepeda hingga komunitas peminum susu Anlene.
Dilihat dari inisiatif pembentukannya, komunitas
konsumen dapat terbagi menjadi dua karakter. Karakter pertama, komunitas yang terbentuk dari
inisiatif perusahaan. Karakter yang kedua komunitas
yang terbentuk dari inisiatif konsumen.
Adanya komunitas konsumen disadari menjadi
sebuah peluang baru dan menarik bagi dunia
4
memanfaatkan jejaring sosial dalam jaringan internet
memudahkan perusahaan berkomunikasi dan
berkolaborasi dengan komunitas konsumen. Lewat
teknologi pula komunitas konsumen dapat berinteraksi dan berpartisipasi pada sebuah produk. Saat ini tidak
sedikit sebuah perusahaan merupakan hasil kolaborasi
antara gagasan konsumen dan perusahaan. Perkembangan ini tentu mengubah pola pemasaran
yang saat ini banyak melibatkan jejaring sosial yang
saling terhubung. Pola pemasaran yang berbasis komunitas konsumen menjadi kunci memenangkan
persaingan. Strategi berbasis komunitas konsumen
dinilai lebih fleksibel dan murah ketimbang
menggunakan pola lama dengan memasang display iklan. Guru Besar Ilmu Pemasaran dan Wakil Ketua
STIE Prasetya Mulya, Agus W. Soehadi mengatakan,
perubahan selera konsumen yang begitu cepat menyulitkan perusahaan untuk menang dalam
persaingan jika hanya mengandalkan kekuatan sendiri.
Melihat fakta tersebut, banyak perusahaan berama-ramai melibatkan komunitas konsumen atau
membentuk komunitas konsumen untuk mendukung
keunggulan kompetitif.
Strategi pemasaran berbasis komunitas dinilai
signifikan bagi perusahaan sebagai media menarik
5
lingkungan masyarakat. Bahkan aktivitas yang
dilakukan komunitas konsumen dapat juga memberi
manfaat bagi masyarakat secara luas. Dari uraian latar
belakang adanya fenomena komunitas konsumen yang marak diatas, maka penelitian ini akan melihat
peranan riil sebuah komunitas konsumen terhadap
merek atau perusahaan.
1.2. Masalah Penelitian
Masalah penelitian didasarkan atas fenomena nyata atas peranan komunitas konsumen terhadap
merek atau perusahaan dengan mengambil studi kasus
antara komunitas bike to work dengan Polygon.
Masalah dari penelitian ini yang akan diangkat adalah peran komunitas bike to work terhadap
penciptaan kesadaran mere Polygon, penciptaan nilai
bersama (co-creation value) antara komunitas bike to work dengan Polygon dan peran komunitas bike to work
terhadap kesetiaan merek Polygon.
1.3. Persoalan Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian diatas, maka
dapat dirumuskan beberapa hal yang menjadi
6
1) Apakah komunitas konsumen memiliki peran dalam
menciptakan kesadaran merek suatu perusahaan di
masyarakat?
2) Apakah hubungan antara komunitas konsumen dengan perusahaan dapat menciptakan nilai
bersama?
3) Apakah komunitas konsumen memiliki kesetiaan terhadap merek?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan persoalan penelitian diatas, maka
dapat dirumuskan beberapa hal yang menjadi tujuan
penelitian ini sebagai berikut:
1) Untuk mengetahui peran komunitas konsumen dalam menciptakan kesadaran merek di
masyarakat.
2) Untuk mengetahui apakah kerjasama yang dijalin antara komunitas konsumen dengan perusahaan
dapat menghasilkan penciptaan nilai bersama. 3) Untuk mengetahui apakah komunitas konsumen
memiliki kesetiaan terhadap merek.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki dua macam
manfaat yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis,
7 1) Manfaat Teoritis
Manfaat teorotis dari penelitian ini adalah sebuah
teori mini mengenai peran komunitas konsumen
dalam menciptakan nilai bersama. 2) Manfaat Prakis
Penelitian ini bermanfaat bagi Perusahaan dalam
upaya membangun hubungan (relationship) dengan komunitas konsumen agar memperoleh manfaat
(value) yang maksimal demi meraih keunggulan