• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit Melalui Proses Pirolisis Cepat Dengan Kapasitas Produksi 12.000 Ton Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Bio Oil Dengan Bahan Baku Tandan Kosong Kelapa Sawit Melalui Proses Pirolisis Cepat Dengan Kapasitas Produksi 12.000 Ton Tahun"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Selama ini Indonesia menggunakan BBM (Bahan Bakar Minyak) sebagai

sumber daya energi primer secara dominan dalam perekonomian nasional.Pada saat

ini bahan bakar minyak (BBM) yang ada di pasaran disintesis dari produk petrokimia

yang menggunakan bahan baku berasal dari minyak bumi. Ketersediaan minyak

bumi sangat terbatas dan merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui,

sehingga harganya akan semakin meningkat. Indonesia yang saat ini bukan sebagai

negara pengekspor minyak bumi diperkirakan juga akan mengimpor bahan bakar

minyak, karena produksi dalam negeri tidak dapat lagi memenuhi permintaan

domestik yang meningkat cepat akibat pertumbuhan penduduk dan industri. Untuk

itu perlu dilakukan upaya penghematan serta upaya pengalihan bahan bakar minyak

dari bahan yang berasal dari minyak bumi menjadi sumber energi yang dapat

diperbarui (www.indobiofuel.com, 2006).

Gambar 1.1 Peta Cadangan Minyak Bumi di Indonesia

(Ditjen Migas, 2010)

Dari gambar 1.1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 cadangan minyak bumi

(2)

Sumatera Selatan (11,2%) dan Kalimantan (8,6%) dari total cadangan minyak bumi

(Ditjen migas, 2010).

Salah satu sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui adalah

pemanfaatan biomassa menjadi bio oil.Bio oil merupakan salah satu alternatif yang

dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti BBM. Bio oil adalah bahan bakar

cair bewarna gelap beraroma seperti asap dan di produksi dari biomassa, seperti

kayu, kulit kayu atau biomassa lainnya yang mengandung sellulosa. Pengembangan

bio-oil sangat efektif digunakan sebagai pensubstitusi solar dan dapat menggantikan

posisi bahan bakar hidrokarbon dalam industri, seperti untuk mesin pembakaran,

boiler, mesin diesel statis, dan gas turbin.

Bio oil dapat diperoleh dari biomassa yang berperan sebagai sumber daya

alam yang terbarukan. Bahan baku untuk biooil pada dasarnya adalah bahan yang

mengandung selulosa. Bahan baku tersebut diantaranya kayu, kulit kayu, kertas,

bagas dan bahan-bahan lain. Bahan yang memiliki kandungan lignin yang tinggi

seperti kulit kayu cenderung menghasilkan rendemen biooil yang rendah (60-65%).

Bahan baku dengan kandungan selulosa yang tinggi, cenderung menghasilkan

rendemen biooil yang lebih tinggi (75-93 %)(Winanti dan Masfuchah,2011).

Biomassa yang digunakan untuk memproduksi bio oil dapat diperoleh dari

limbah pertanian, hutan, perkebunan, industri, dan rumah tangga.Negara-negara

tropis seperti Indonesia umumnya memiliki biomassa yang berlimpah.Sekitar 250

milyar ton per tahun dihasilkan dari biomassa hutan dan limbah pertanian. Limbah

pertanian secara umum berasal dari perkebunan kelapa sawit, tebu, kelapa serta sisa

panen dan lain-lainnya yang mencapai kira-kira 40 milyar ton per tahun

(Saputradkk., 2007).

Perkebunan kelapa sawit salah satu agribisnis yang cukup besar dan

mempunyai pasar yang sangat baik di dunia karena hasil produksinya yaitu minyak

goreng.Perkebunan kelapa sawit Indonesia merupakan perkebunan nomor dua

terbesar di dunia setelah Malaysia.

Pengembangan perkebunan kelapa sawit di Indonesia berjalan sangat pesat.

Pada tahun 1968, luas areal baru 120.000 ha dan menjadi 5,16 juta ha pada tahun

(3)

pengusahaan kelapa sawit juga berubah yaitu dari sebelumnya hanya perkebunan

besar, tetapi saat ini telah mencakup perkebunan rakyat (PR) dan perkebunan besar

swasta (PBS).Sumatera mendominasi ketiga jenis pengusahaan, sedangkan

Kalimantan dan Sulawesi menjadi lokasi pengembangan perkebunan swasta dan

perkebunan rakyat (Lembaga Riset Perkebunan Indonesia, 2007).

Sumatera Utara memiliki perkebunan kelapa sawit yang luas, sehingga

potensi tandan kosong kelapa sawit sangat besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan

baku produksi bio oil karena tandan kosong kelapa sawit sangat melimpah jumlah

nya karena selama ini hanya diolah dengan cara pembakaran untuk menghasilkan

abu. Oleh karena itu dipilih tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan baku bio oil.

Limbah padat yang berasal dari pengolahan kelapa sawit berupa tandan

kosong kelapa sawit, cangkang atau tempurung, serat, lumpur, dan bungkil. Dalam 1

ha lahan pertanaman kelapa sawit akan dihasilkan limbah sekitar 6,75 ton limbah

tandan kosong kelapa sawit dan 22 ton limbah pelepan kelapa sawit. Setiap

pengolahan 1 ton tandan buah segar akan menghasilkan limbah padat berupa tandan

kosong kelapa sawit sebanyak 200 – 250 kg (CV. Meori Agro, 2012).

Biomassa atau produk samping yang dihasilkan dari tanaman dan pengolahan

kelapa sawit untuk setiap satu satuan luas tanaman kelapa sawit (ha) dalam setahun

adalah 10,011 metrik kg bahan kering seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1 Produk samping tanaman dan olahan kelapa sawit untuk setiap hektar

(4)

1.2 Perumusan Masalah

Potensi bio oil yang mempunyai kegunaan sebagai bahan bakar alternatif

yang dapat menggantikan peran bahan bakar fosil harus terus ditingkatkan produksi

nya agar Indonesia mempunyai suatu bahan bakar alternatif yang dapat dibuat dari

bahan-bahan yang banyak terdapat di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan suatu

usaha agar produksibio oil dapat dipenuhi dengan cara mendirikan pabrik bio oil.

Penggunaan bio oil sangat luas karena setelah bio oil di upgrade maka

akandidapatkan produk berupa bahan bakar minyak bio misalnya bio kerosene,

biodiesel dan lain-lain dan juga dapat digunakan sebagai pensubstitusi bahan bakar

solar yang dapat diaplikasikan sebagai bahan bakar kendaraan. Perancangan pabrik

bio oil ini menggunakan bahan baku utama tandan kosong kelapa sawit, yang

diperoleh dari limbah hasil produksi kelapa sawit oleh perusahaan pengolahan kelapa

sawit. Pemilihan bahan baku ini didasarkan atas pertimbangan bahwa tandan kosong

kelapa sawit sangat melimpah jumlahnya di Indonesia ini dan belum dimanfaatkan

dengan baik. Pembuatan bio oil akan menggunakan proses pirolisis cepat (fast

pyrolisis).Proses pirolisis cepat biomassa dari tandan kosong kelapa sawit ini

merupakan alternatif untuk menghasilkan bio oil yang bersifat renewable. Dan

permintaan bio oil di perdagangan dunia sangat tinggi, sehingga terbuka

kemungkinan untuk mengekspor produk ini keluar negeri. Dengan terpenuhinya

kebutuhan bio oil di Indonesia, maka akan berdampak pada berkurangnya

pengeluaran negara, meningkatnya perekonomian nasional dan meningkatnya

kesejahteraan masyarakat.

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan pabrik bio oil dengan proses pirolisis cepat tandan

kosong kelapa sawit adalah untuk mengaplikasikan ilmu teknik kimia yang meliputi

neraca massa, neraca energi, spesifikasi peralatan, operasi teknik kimia, utilitas dan

bagian ilmu teknik kimia lainnya, juga untuk memenuhi aspek ekonomi dalam

pembiayaan pabrik sehingga memberikan gambaran kelayakan pra rancangan pabrik

(5)

1.4 Ruang Lingkup Perancangan

Ruang lingkup dari perancangan pabrik bio oil adalah seperti berikut :

a. Penanganan umpan (feed handling)

b. Pengecilan ukuran dan pengeringan (resizing and drying)

c. Proses pirolisis cepat(fast pyrolysis process)

d. Proses pendinginan mendadak(quenching)

e. Proses pemurnian bio oil(finishing)

1.5 Manfaat Perancangan

Manfaat atau kontribusi yang diberikan oleh pabrik bio oil dengan proses

pirolisis cepat tandan kosong kelapa sawit adalah seperti berikut ini.

a. Sebagai bahan acuan untuk penelitian-penelitian dan perancangan selanjutnya

tentang proses pembuatan bio oil melalui proses pirolisis cepat.

b. Sebagai bahan aplikasi bagi mahasiswa dari teori-teori yang di dapat dalam

perkuliahan.

c. Membuka pemikiran mahasiswa dan masyarakat terhadap perkembangan

Gambar

Gambar 1.1 Peta Cadangan Minyak Bumi di Indonesia
Tabel 1.1 Produk samping tanaman dan olahan kelapa sawit untuk setiap hektar

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi dan peran motivasi belajar dalam dunia pendidikan telah banyak dirasakan, terutama dalam lingkup pendidikan anak. Motivasi belajar turut berperan dalam

Coffee exposure may actually take place since before birth, as caffeine can cross the placenta barrier, and it continues throughout adulthood life.(1,2) Considering its

Gambar 2 Keterhubungan: narasi tentang patung kepala megalith, pada komik Tintin dan Rampokan. Rampokan Jawa & Selebes;

Sumber: Peter & Olson (1993, p.. Konsumen memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda. Pengetahuan tentang abstract attribute menyatakan karakteristik yang tidak tampak, sedangkan

Batas akhir penelitian pada tahun 1997 adalah, karena setelah menempati gedung baru, banyak perkembangan yang terjadi disekolah tersebut, yaitu pembangunan gedung, asrama,

Diharapkan, perancangan iklan dengan media baru ini mampu menjadi sarana periklanan yang lebih efektif dan ekonomis dalam dunia desain komunikasi visual..

Strategi brand positioning yang diterima konsumen Goota dapat dikatakan tinggi atau dengan kata lain konsumen sudah dapat menerima Goota sebagai restoran Jepang dengan

Penelitian ini mensimulasikan routing protokol OSPF dan IS-IS untuk menguji dan menganalisa kinerja dari routing protokol tersebut agar diketahui perbandingan