• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vigenere Cipher adalah suatu algoritma k

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Vigenere Cipher adalah suatu algoritma k"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Vigenere Cipher adalah suatu algoritma kriptografi klasik yang ditemukan oleh Giovan Battista Bellaso. Beliau menuliskan metodenya tersebut pada bukunya yang berjudul La Cifra del. Sig. Giovan Battista Bellaso pada tahun 1553. Nama vigenere sendiri diambil dari seorang yang bernama Blaise de Vigenere. Nama vigenere diambil sebagai nama algoritma ini karena beliau menemukan kunci yang lebih kuat lagi untuk algoritma ini dengan metode autokey cipher meskipun algoritma dasarnya telah ditemukan lebih dahulu oleh Giovan Battista Bellaso. Algoritma ini menjadi terkenal karenacukup sulit dipecahkan. Matematikawan Charles Lutwidge Dodgson menyatakan bahwa algoritma ini tidak terpecahkan. Pada tahun 1917, ilmuwan Amerika menyebutkan bahwa Vigenere cipheradalah sesuatu yang tidak mungkin untukditranslasikan. Namun hal ini terbantahkan sejak Kasiski berhasil memecahkan algoritma pada abad ke-19. Pada dasarnya Vigenere Cipher serupadengan Caesar Cipher, perbedaannya adalah pada Vigenere Cipher setiap huruf pesan aslinya digeser sebanyak satu huruf pada kuncinya sedangkan pada Caesar Cipher setiap huruf pesannya digeser sebanyak 1 huruf yang sama.

Algoritma Vigenere Cipher ini menggunakan bujursangkar Vigenere untuk

melakukan enkripsi. Setiap baris di dalam bujursangkar menyatakan huruf-huruf ciphertext yang diperoleh dengan Caesar cipher. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 2 di bawah ini. Deretan huruf kuning mendatar merepresentasikan plaintext, sedangkan deretan huruf hijau menurun merepresentasikan kunci.

Vigenere chiper merupakan salah satu algoritma kriptografi klasik untuk

menyandikan suatu plaintext dengan menggunakan teknik substitusi.Vigenere cipher pada dasarnya cukup rumit untuk dipecahkan. Meskipun begitu, Vigenere cipher tetap memiliki kelemahan. Salah satunya adalah dapat diketahui panjang kuncinya dengan menggunakan metode kasiski. Hal ini disebabkan karena umumnya terdapat frasa yang berulang-ulang pada ciphertext yang dihasilkan.

Enkripsi : Ci= (Pi+Ki) mod 26 Deskripsi : Pi= (Ci+Ki) mod 26

Untuk menyandikan pesan, digunakan sebuah pesan alphabetis yg di urut, dan di geser 1 shift untuk alphabet yg selanjut nya.

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z A B Dst..

(2)

Key : inform atika informa

Maka, akan di dapat kan chiperteks : imnokx atssm xefpfio

2. Penyelesaian vigenere chiper menggunakan pembangkit kunci euler Plainteks : KILL KING TONIGHT OR DIE

Key : BUDI e =

2.71828182845904523536028747135266249775724709369995957496696762 772407……

ambil banyak digit sesuai dengan panjang plainteks (18) Ubah key menjadi angka, 1 20 3 8

setelah itu kalikan dengan bilangan euler

12038 x 27182818284590452353 = 327226766509899865425414

Pisahkan 3 sesuai banyak nya palinteks 3 27 2 26 76 6 50 98 9 98 65 4 25 41 4 Kemudian ubah bentuk menggunakan mod 26 = D B C CG Y G FA U J JI N E CF P E Akhir :

Plainteks : KILL KING TONIGHT OR DIE Key : DBCC GYGF AUJJINE CF PED

Chiperteks : NJNN QGTL TIWROUX QW SMH

Cipher ini adalah termasuk cipher simetris, yaitu cipher klasik abjad majemuk. Karena setiap huruf dienkripsikan dengan fungsi yang berbeda. Vigenère Cipher merupakan bentuk

pengembangan dari Caesar Cipher. Kelebihan sandi ini dibanding Caesar Cipher dan cipher monoalfabetik lainnya adalah cipher ini tidak begitu rentan terhadap metode pemecahan cipher yang disebut analisis frekuensi. Giovan Batista Belaso menjelaskan metode ini dalam buku La cifra del. Sig. Giovan Batista Belaso (1553); dan disempurnakan oleh diplomat Perancis Blaise de Vigenère, pada 1586. Pada abat ke-19, banyak orang yang mengira

Vigenère adalah penemu cipher ini, sehingga, cipher ini dikenal luas sebagai Vigenère Cipher. Cipher ini dikenal luas karena cara kerjanya mudah dimengerti dan dijalankan, dan bagi para pemula sulit dipecahkan. Pada saat kejayaannya, cipher ini dijuluki le chiffre indéchiffrable (bahasa Prancis: 'cipher yang tak terpecahkan'). Metode pemecahan cipher ini baru ditemukan pada abad ke-19. Pada tahun 1854, Charles Babbage menemukan cara untuk memecahkan Vigenère Cipher. Metode ini dinamakan Metode Kasiski karena Friedrich Kasiski-lah yang pertama mempublikasikannya.

Vigènere Cipher menggunakan Bujursangkar Vigènere untuk melakukan enkripsi dan

dekripsi. Jika pada Caesar Cipher setiap huruf digeser dengan besar geseran yang sama, maka pada Vigènere Cipher setiap huruf digeser dengan besar yang berbeda sesuai dengan

(3)

Tabel Bujursangkar Vigènere 1. EnkripsiVigènere Cipher

Secaramatematis, enkripsi Vigènere Cipher dengan jumlah karakter sebanyak 26 dapat ditulis dalam bentuk

c

i≡(

p

i+

k

j ) mod 26 atau

c

i≡(

p

i+

k

j ) mod n (untukVigènere Cipher dengan jumlah karakter n)

Ket : i = 1, 2, 3, …, (panjang kunci) j = (( i– 1) mod 25) +1

Contoh (Enkripsi Vigènere Cipher)

Terdapat 10 karakter (n=10) yang digunakan, yaitu "A", "B", "C", "D", "E", "F", "G", "H", "I" dan "_", yang bersesuaian dengan bilangan bulat 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 (modulo 10) seperti tabel I.

Tabel I (10 Karakter dalam modulo 10) ABCDEFGHI _

0 1 2 3 4 56 7 89

Misalkan plainteks yang akan dienkripsikan adalah ADA_ECI. Plainteks : ADA_ECI yang bersesuaian dengan 0 3 0 9 4 2 8 Dengan kunci DIA yang bersesuaian dengan 3 8 0

Tabel II (Enkripsi ADA_ECI Dengan Kunci Dia)

(4)

D I A D I A D 3 8 0 3 8 0 3 Maka berdasarkan tabel II :

E(A) = (0+3) mod 10 = 3 = D E(E) = (4+8) mod 10 = 2 = C

E(D) = (3+8) mod 10 = 1 = B E(C) = (2+0) mod 10 = 2 = C

E(A) = (0+0) mod 10 = 0 = A E(I) = (8+3) mod 10 = 1 = B

E(_) = (9+3) mod 10 = 2 = C Cipherteks : DBACCCB 2. Dekripsi Vigènere Cipher

Untuk melakukan dekripsi pada Vigènere Cipher, digunakan kebalikan dari fungsi enkripsinya.

Secara matematis, dekripsi Vigènere Cipher dengan jumlah karakter sebanyak 26 dapat ditulis dalam bentuk

p

i≡(

c

i-

k

j ) mod 26 atau

p

i≡(

c

i-

k

j ) modn (untuk Vigènere Cipher dengan jumlah karakter n)

Ket : i = 1, 2, 3, …, panjang kunci j = (( i– 1) mod 25) +1

Contoh DekripsiVigènere Cipher

Terdapat 10 karakter (n=10) yang digunakan, yaitu "A", "B", "C", "D", "E", "F", "G", "H", "I" dan "_", yang bersesuaian dengan bilangan bulat 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 (modulo 10) seperti tabel I.

Misalkan cipherteks yang akan didekripsikan adalah DBACCCB. Chiperteks : DBACCCB yang bersesuaian dengan 3 1 0 2 2 2 1 Dengan kunci DIA yang bersesuaian dengan 3 8 0

Tabel III ( Dekripsi DBACCCB Dengan Kunci DIA) D B A C C C B

3 1 0 2 2 2 1 D I A D I A D 3 8 0 3 8 0 3

Berdasarkan tabel III :

D(D) = (3-3) mod 10 = 0 = A D(C) = (2-8) mod 10 = 4 = E

D(B) = (1-8) mod 10 = 3 = D D(C) = (2-0) mod 10 = 2 = C

D(A) = (0-0) mod 10 = 3 = A D(B) = (1-3) mod 10 = 8 = I

D(C) = (2-3) mod 10 = 9 = _

Gambar

Tabel Bujursangkar Vigènere

Referensi

Dokumen terkait

Merupakan satu kaedah atau cara untuk mengembalikan keadaan komputer pada masa sekarang kepada keadaan sebelumnya. Sebagai contoh, komputer yang baru mengalami masalah disebabkan

Terlepas dari keunggulan yang dimiliki, kayu sebagai produk alam memiliki beberapa kelemahan diantaranya bersifat biodegradable terhadap rayap, jamur dan organisme perusak

3) BNPB perlu menjaga program dan kegiatan yang mendukung Prioritas Nasional tahun 2017 untuk tidak berubah, dengan harapan dapat tercapainya Prioritas Nasional yang berkaitan dengan

Tentu satu hal yang wajar jika anda menginginkan kedamaian dan kebahagiaan, namun anda tidak akan bisa mencapai semua itu dengan terus-menerus memusuhi berbagai masalah

sebuah kertas tisu melaporkan bahwa perbedaan antara penggunaan bahan bubuk dan reagen pada pengambilan sidik bibir laten pada suatu benda, dipengaruhi oleh beberapa faktor antara

memberikan jaminan akan ditaatinya prosedur dan peraturan tersebut oleh perusahaan. Sistem pengendalian internal yang baik harus mempunyai struktur pengandalian internal

Hasil ana lisis sidik ragam menunjukkan bahwa penyimpanan beku berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap pertambahan berat badan tikus (Lampiran 27) dan hasil uji

Optimasi Tablet Sustained Release Teofilin Dengan Kombinasi Matrik Etilselulosa 20 cP dan Metilselulosa.. Surakarta: