• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Perawatan Dan Komplikasi Pasca Sirkumsisi Pada Anak Laki-Laki Di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Pada Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Perawatan Dan Komplikasi Pasca Sirkumsisi Pada Anak Laki-Laki Di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Pada Tahun 2015"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PERAWATAN DAN KOMPLIKASI PASCA SIRKUMSISI PADA ANAK LAKI-LAKI

DI KELURAHAN TANJUNG SARI KECAMATAN MEDAN SELAYANG PADA TAHUN 2015

Oleh :

KIRUBAH SAI PATNAIK

120100507

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PERAWATAN DAN KOMPLIKASI PASCA SIRKUMSISI PADA ANAK LAKI-LAKI

DI KELURAHAN TANJUNG SARI KECAMATAN MEDAN SELAYANG PADA TAHUN 2015

KARYA TULIS ILMIAH

“Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

kelulusan Sarjana Kedokteran”

Oleh :

KIRUBAH SAI PATNAIK

120100507

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Perawatan Dan Komplikasi Pasca Sirkumsisi Pada

Anak Laki-Laki Di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Pada Tahun 2015

KIRUBAH SAI PATNAIK

120100507

Dosen Pembimbing, Dosen Penguji I,

………. ……….. (Dr. Erjan Fikri, M.Ked (Surg), Sp.B-KBA) (dr. Hemma Yulfi, DAP&E,Med.Ed)

Dosen Penguji II,

……… (dr.Aga Shahri Putra Ketaren , Sp.OT)

Medan, Desember 2015 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara,

Dekan,

(Prof.dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD.KGEH) ---

(4)

ABSTRAK

Latar belakang : Sunat atau khitan atau sirkumsisi (circumcision) adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis. Frenulum dari penis dapat juga dipotong secara bersamaan dalam prosedur yang dinamakan frenektomi. Kata sirkumsisi berasal dari bahasa Latin circum berarti “memutar” dan caedere berarti “memotong”. Secara medis tidak ada batasan umur untuk melakukan sirkumsisi. Di Indonesia menurut WHO umur yang paling sering adalah 5-12 tahun dan banyaknya anak laki-laki yang melakukan sirkumsisi adalah 10,2 juta (12%).Padahal Indonesia merupakan Negara islam terbesar yang mempraktikan sirkumsisi. Dalam tindakan sirkumsisi seringkali timbul komplikasi yang tidak kita inginkan, terkadang hal ini tidak pernah kita duga sebelumnya. Bila terdapat komplikasi segera tangani dengan perawatan yang baik.

Tujuan : Untuk mengetahui/menilai tingkat pengetahuan orang tua tentang komplikasi dan perawatan pasca sirkumsisi pada anak laki-laki.

Metode penelitian : Jenis penelitian merupakan survei deskriptif dengan pengambilan data secara cross sectional dari kusioner yang telah diedarkan. Sampel penelitian adalah orang tua yang mempunyai anak lelaki yang telah disirkumsisi dan belum melakukan sirkumsisi, Medan dari periode Augustus- November 2015. Pengambilan sampel ditetapkan secara non probability sampling berupa consecutive sampling, dan harus memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan. Pengolahan data telah dilakukan dengan menggunakan komputer dengan perisian SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) versi 21,0 kemudian dianalisa dan hasilnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi.

Hasil : Pada penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan orang tua tentang komplikasi dan perawatan pasca sirkumsisi orang tua laki-laki baik adalah baik 29 orang (29,0%) dan yang sedang adalah sedang 23 orang (23,0%) manakala yang kurang 4 orang (4,0%). Perempuan yang b e r p e n g e t a h u a n baik a d a l a h 16 orang (16,0%), sedang 20 orang (20,0%) dan yang kurang 8 orang (8,0%).

Kesimpulan dan saran : Dari penelitian tersebut dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan orang tua adalah sedang. Untuk itu kepada petugas kesehatan dan juga rumah sakit diharapkan melakukan promosi kesehatan, yaitu melakukan penyuluhan berulang kali untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kepedulian akan kepentingan mengenali komplikasi dan perawatan pasca sirkumsisi dan lebih memperbanyak informasi untuk orang tua.

(5)

ABSTRACT

Background : Circumcision is the act of cutting or eliminating some or all leather front cover of the penis. Medically there is no age limit to perform circumcision. In Indonesia, according to WHO the most common age is 5-12 years and the number of boys who perform circumcision is 10.2 million ( 12,0 % ) . In fact, Indonesia is the largest Islamic country which practice circumcision. In the act of circumcision complications often arise, and it can be handled with good treatment and care.

Purpose : To determine / assess the level of parental knowledge on complications and treatment about post- circumcision

Methods : This research is a descriptive survey with cross sectional data retrieval from a questionnaire that has been circulated. Samples are parents who have boys who have been circumcised and yet to perform circumcision, Medan from period Augustus November 2015. Samples were taken by measure of consecutive sampling which is a non-probability sampling technique and has to meet the inclusive and exclusive criteria. The data were later processed by using the computer with Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) software version 21, 0 and the results would be shown in the form of distribution tables after being analyzed.

Results : The level of parental knowledge about complications and treatment of post- circumcision according to the respondents can be divided as good, average and poor. Male respondents: 29 people (29, 0 %) are in good category and those that are in average category are 23 people (23, 0 %) whereas 4 people (4, 0 %) in the poor category. Women respondents: 16 people (16, 0 %) are in a good category, while 20 people (20, 0 %) are having average knowledge and 8 people (8, 0 %) are in poor category.

Conclusions and suggestions : From this study it can be seen that the level of parental knowledge is moderate .The hospital and those medical officers is being expected to promote health awareness by conducting regular counselling to empower the community and to increase awareness on complications and treatment of post- circumcision

(6)

KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih karunia-Nya yang telah memelihara dan memampukan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Banyak sekali hambatan dan tantangan yang dialami penulis selama menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Dengan dorongan, bimbingan, dan arahan dari beberapa pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya. Ucapan jutaan terima kasih ini penulis tujukan kepada kedua orang tua penulis yaitu Bapak Beat Paracharan dan Ibu Devi yang telah memberikan dorongan dan doa restu, baik moral maupun material selama penulis menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :

1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Prof. dr. Gontar A. Siregar, Sp.PD. KGEH atas izin penelitian yang telah diberikan.

2. Dr. Erjan Fikri, M.Ked(Surg),Sp.B-KBA selaku dosen Pembimbing, yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan pengarahan kepada penulis selama menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

3. dr. Hemma Yulfi, DAP&E, Med.Ed selaku dosen penguji I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis selama menyelesaikan karya tulis ilmiah ini

4. Prof. Dr. dr. Ratna Akbari Ganie, Sp.PK(K) selaku dosen penguji II, yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis selama menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

(7)

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan segala bantuan tersebut di atas. Skripsi ini tentu saja masih jauh dari sempurna, sehingga penulis dengan senang hati menerima kritik demi perbaikan.Kepada peneliti lain mungkin masih bisa mengembangkan hasil penelitian ini pada ruang lingkup yang lebih luas dan analisis yang lebih tajam. Akhirnya semoga skripsi ini ada manfaatnya. Demikian dan terima kasih.

November 2015,

Penulis,

Kirubah Sai Patnaik

(8)

DAFTAR ISI

1.4.2. Bagi Institusi Pendidikan ... 2

1.4.3. Bagi Peneliti Selanjutnya ... 2

1.4.4. Bagi Orang Tua ... 2

2.5.1. Perawatan Yang Terdapat Dalam Sirkumsisi ... 7

2.5.2. Perawatan Pasca Sirkumsisi ... 7

(9)

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep ... 13

3.2 Definisi Operasional ... 13

3.2.1. Pengetahuan ... 13

3.2.2. Orang Tua ... 13

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ... 15

4.4.2. Uji validitas dan Reliabilitas ... 16

4.5 Instrumen Pengumpulan Data ... 19

4.6 Teknik Analisa Data ... 18..00

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian ... 19

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 19

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden ... 19

5.1.2.1 Distribusi Jenis Kelamin Orang Tua Tentang Perawatan dan Komplikasi Pasca Sirkumsisi Pada Anak Laki-laki di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Pada Tahun 2015 ... 19

5.1.2.2 Distribusi Umur Orang Tua Tentang Perawatan dan Komplikasi Pasca Sirkumsisi Pada Anak Laki-laki di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Pada Tahun 2015 ... 20

(10)

5.1.2.4 Distribusi Responden Berdasarkan Informasi Tentang Perawatan dan Komplikasi Pasca Sirkumsisi Pada Anak Laki-laki di

Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan

Selayang Pada Tahun 2015 ... 20

5.1.2.5 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Tentang Perawatan dan Komplikasi Pasca Sirkumsisi Pada Anak Laki-laki di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Pada Tahun 2015 ... 21

5.2 Hasil Analisa Data ... 23

5.2.1. Tingkat Pengetahuan Secara Umum ... 23

5.2.2. Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 23

5.2.3. Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Usia ... 24

5.2.4. Tingkat Pengetahuan Berdasarkan Pendidikan ... 24

5.3 Pembahasan ... 25

5.3.1. Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Perawatan dan Komplikasi Sirkumsisi Pada Anak Laki-Laki di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Pada Tahun 2015 ... 25

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 28

6.2 Saran ... 29

DAFTAR PUSTAKA ... 30

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halama

n

Tabel 2.1. Jumlah Orang Yang Sudah Melakukan Sirkumsisi Berdasarkan Data WHO Tahun

2007………

5

Tabel 5.1. Distribusi Jenis Kelamin Orang Tua Tentang Perawatan dan Komplikasi Pasca Sirkumsisi Pada Anak

Laki-laki……….

19

Tabel 5.2 Distribusi Umur Orang Tua Tentang Perawatan dan Komplikasi Pasca Sirkumsisi Pada Anak

Laki-laki………...

20

Tabel 5.3 Distribusi Pendidikan Orang Tua Tentang Perawatan dan Komplikasi Pasca Sirkumsisi Pada Anak

Laki-laki……….

20

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Informasi Tentang Perawatan dan Komplikasi Pasca Sirkumsisi Pada Anak

Laki-laki………...

20

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi dan Persentase Pertanyaan………..

21

Tabel 5.6. Distribusi Pengetahuan Responden Terhadap Komplikasi Pasca Sirkumsisi Pada Anak

Laki-laki………...

23

Tabel 5.7. Distribusi Pengetahuan Responden Jenis Kelamin……...

23

Tabel 5.8. Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Usia...

24

Tabel 5.9. Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Pendidikan…………..

(12)

DAFTAR SKEMA

Gambar Judul Halaman

Gambar 3.1. Kerangka

Konsep………...

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 : Lembar Penjelasan

Lampiran 3 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent)

Lampiran 4 : Lembar Kuesioner Lampiran 5 : Surat Ethical Clerence Lampiran 6 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 7 : Surat Persetujuan Komisi Etik Lampiran 8 : Data Induk

Referensi

Dokumen terkait

Perlu ditingkatkan dalam pengelolaan mengeluarkan jadwal mahasiswa ( akademik) Lebih meningkatkan dan lebih baik lagi dalam kemajuan universitas 'aisyiyah yogyakarta Bisa

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLII-3/W1, 2017 2017 International Symposium on Planetary Remote Sensing

BAGIAN PENGEMBANGAN MAHASISWA & PEMBERDAYAAN PERAN ALUMNI 14 | P a g e perbanyak pelatihan - pelatihan selama pendidikan yang menunjang keterampilan kompetensi bidan stikes

Pelayanan Pembayaran Uang Kuliah Trmggal (UKT) bagi Mahasiswa Baru Jalur UMPN Politeknik Negeri Kupang Tahun Akademik 2017/2018 dan berdasarkar ketentuan batas walitu

Antiseptik atau germisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti pada

(2) Wajib Retribusi jasa Umum adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran

mustofa Upaya Gerakan Pemuda Ansor Dalam Meningkatkan Akhlaqul Karimah Melalui Kegiatan Rutinan Sholawat HIMMATA pada Remaja di Desa Kebonagung Kecamatan Wonodadi

Kelurahan yang memiliki luas lahan terbesar yang masuk dalam kelas sangat sesuai yaitu Kelurahan Sorosutan dengan luas 130,94 Ha sedangkan yang paling sedikit yaitu Kelurahan