• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INT (7)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INT (7)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

KOMPETENSI KEAHLIAN MELAKSANAKAN

SERVCE SEPEDA MOTOR

The Development Of Multimedia Interactive Learning Competency Skills Carry

Motorcycle Servicing

Muhammad Nurtanto

Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang

M. Burhan R. W.

burhan.rubai@yahoo.com, Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang

Masugino

Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri Semarang

ABSTAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah multimedia pembelajaran yang telah dibuat dan dikembangkan sudah efektif sesuai dengan karakteristik media pembelajaran dan bagaimana tanggapan dan sikap siswa terhadap multimedia pembelajaran. Populasi dan sampel penelitian ini adalah siswa – siswi SMK dengan kelompok siswa – siswi kelas X SMK N 1 Tonjong. Teknik pengumpulan data berupa interview, dokumentasi, dan angket. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validasi tenaga ahli bernilai 73,54%, tenaga ahli materi bernilai 85,91%, dan guru pengampu bernilai 90,01%. Dari 38 siswa yang menjadi responden dalam penelitian ini memiliki tanggapan bernilai 85,57% serta sikap bernilai 83,33% dengan rata – rata 84,45%. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran interatif sudah memenuhi media pembelajaran dengan pernyataan bahwa materi cepat dipahami dan cukup lengkap namun ada beberapa gambar yang kurang jelas, sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut dan diuji untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik.

Kata Kunci:Interaktif; Multimedia; Pembelajaran; dan Service Sepeda Motor

ABSTRACT

This aim of this study is to know What is multimedia learning has been created and developed in accordance with the characteristics of effective learning media and how the responses and attitudes of students towards multimedia learning. Population and sample of the study was students of Vocational School with a group of Tenth grade student of SMK N 1 Tonjong. Data collection techniques such as interviews, documentation and questionnaires. The analysis in this study used a descriptive analysis of the percentage. The results showed that validation expertise worth 73,54%,experts 85,91% worth of material, and the advisors worth 90,01%. Of the 38 students who were respondents in this study had a response and attitude is worth 85,57% with a mean value 83,33% - 84,45% average. The results of the study can be concluded that interactif learning is sufficience as the learning multimedia with the statement that the material rapidly enough to understand and complete, but there are some images that are less obvious, so it needs to be further developed and tested to determine the result of the study of students.

Keywords:Interactive; Multimedia; Learning; and Service Motorcycles

PENDAHULUAN

Peningkatan mutu pendidikan merupakan upaya pengembangan kualitas pendidikan, sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kegiatan belajar mengajar (KBM) merupakan proses komunikasi antara pembelajar, pengajar dan bahan ajar, sehingga dapat diasumsikan bahwa pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila

(2)

yang efektif adalah dengan m mengerjakan secara langsung multimedia membawa pengal langsung yang dikemas dalam dengan melibatkan indra pengama

Pembelajaran di SMK Kab. Brebes dalam pembelajaran motor, peserta didik kesulitan dal materi yang disampaikan oleh gur disebabkan karena keterbatasan media ajar yang masih sanga sehingga peserta didik kuran dalam belajar. Berawal dari muncullah pemikiran untuk me multimedia interaktif, diharapkan lebih mudah dalam memahami ma

Pengembangan multime membutuhkan langkah-lang dikemukakan oleh tenaga ahli validasi media yang sesuai dig pembelajaran, tenaga ahli materi subtansi yang disesuaikan denga dan pengguna sebagai sub bersinggungan secara langsung pengajaran. Oleh sebab itulah pembelajaran interaktif service dikembangkan dan diuji keefektif

Permasalahan dalam adalah efektifkah multimedia interaktif sebagai media pembe seperti apakah tanggapan serta terhadap multimedia interakt Sehingga prosedur pembua pengembangan multimedia interaktif menghaslkan media Tujuan penelitian yang hendak mengetahui keefektifan multi dengan penilaian media pembel hal ini multimedia pembel dijadikan media ajar yang sesuai.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggun

research and development (R&D metode penelitian yang digun menghasilkan produk tertentu, keefektifan produk tersebut, tahap pengujian produk, menur (2009:297).

Populasi dalam peneliti siswa kelas X SMK N 1 Tonj keahlian teknik sepeda motor. Da

melakukan atau gsung. Peran galaman secara m benda tiruan matan.

MK N 1 Tonjong, n service sepeda dalam memahami guru, hal tersebut san materi dan sangat sederhana ang termotivasi ri hal tersebut mengembangkan pkan peserta didik

materi.

imedia interaktif ngkah yang hli media untuk igunakan dalam eri untuk validasi ngan kurikulum, subyek yang sung dalam dunia ulah multimedia e sepeda motor ktifannnya.

penelitian ini dia pembelajaran mbelajaran dan rta sikap siswa raktif tersebut. mbuatan dan pembelajaran dia yang sesuai. k dicapai adalah ultimedia sesuai belajaran. Dalam belajaran dapat ai.

nggunakan metode &D), yaitu suatu digunakan untuk u, dan menguji , hanya sampai enurut Sugiyono litian ini adalah onjong program Dalam penelitian

ini menggunakan sampel adalah teknik penentua pertimbangan tertentu. Sam dalam penelitian ini adala sebanyak 3 orang dan sebanyak 5 orang dan sum media pembelajaran yai sebanyak 5 orang dan sisw kompetensi keahlian m sepeda motor SMK N 1 Tonj

Pengembangan pembelajaran interaktif ini pembelajaran yang sifatny model ADDIE (Anal Implement-Evaluate), yang Reiser dan Mollenda da (2007:21). Dengan instrum berdasarkan penilaian medi kriteria pendidikan, tam kualitas teknis, menurut (1994:120).

Analisis pengemba media yang digunakan da adalah sebagai berikut: (Analisys), peneliti melakuka diidentifikasai masalah terhadap siswa dan guru. B peneliti mengembangkan interaktif.

(2) Tahap desain/ per langkah – langkah prose interaktif sebagai berikut:

Gambar 1. Analisis De Sesuai bagan di media tersebut berdasar

pel Sampling Purposive

ntuan sampel dengan Sampel yang digunakan dalah tenaga ahli media n tenaga ahli materi sumber data untuk uji yaitu guru pengampu siswa sebanyak 38 orang melaksanakan servce Tonjong, Kab. Brebes.

multimedia ini menggunakan desain tnya lebih generik yaitu

nalysis-Design-Develop-ang dikembnalysis-Design-Develop-angkan oleh dalam Prawiradilaga umennya dikembangkan edia mebelajaran yaitu ampilan program, dan nurut pendapat Squires mbangan dan penelitian

dalam penelitian ini : (1) Tahap Analisis akukan observasi untuk h melalui interview u. Bersamaan guru studi an media pembelajaran perancangan (Design), prosedur pengembangan

(3)

sesuai diajarkan SMK, setandar kompetensi sepeda motor terdiri dari beberapa kompetensi dasar yaitu system mesin, system kelistrikan, system rangka, dan servce sepeda motor. Penelit mengembangkan kompetensi keahlian service sepeda motor dengan langkah membuat GBIPM yang berisi tentang pokok – pokok materi, media, dan sumber. Pembuatan flowchart yaitu alur dari pengembangan media. Pembuatan storyboard yaitu perancangan design dan cerita media yang akan dibuat, kemudian pengumpulan gambar, animasi, tabel yang dilanjut dalam pembuatan multimedia pembelajaran interaktif, yang diakhiri dengan uji coba media dan perbaikan jika diperlukan. (3) Tahap Pengembangan/ Produksi (Development), Multimedia pembelajaran interaktif yang telah jadi kemudian diuji cobakan kepada tenaga ahli media dan tenaga ahli materi setelah divalidasi serta dianalisis kemudian dilakukan revisi sesuai dengan masukan/ kebutuhan dan selanjutnya dilakukan impelmentasi.

(4) Tahap Implementasi, Langkah nyata dari pembuatan media, untuk diujikan kepada pengguna dan diperoleh tanggapan serta sikap dengan tujuan media yang telah dibuat sesuai dengan keinginan peserta didik.

(5) Tahap Evaluasi (Evaluation), Tahap ini merupakan kegiatan penilaian untuk mengukur validasi produk.

Instrument pengembangan sesuai dengan penilaian media yaitu: (a) Kriteria pendidikan, meliputi: Pembelajaran (Instructional), Isi Meteri (Content of matter), Interaksi, Balikan (Feed back), dan Penanganan Kesalahan (Treatment of error). (b) penilaian tampilan program, meliputi: Pewarnaan (Color),Pemakaian Kata dan Bahasa (Text layout), Tampilan pada Layar (Screen layout), Grafis (Graphics), Animasi atau Video, Suara , Perintah/ Menu dan, dan Desain (Interface).

(c) penilaian kualitas teknis, meliputi: Pengoprasian Program (Program operation), Reaksi Pemakai (User reaktion), Keamanan Program (Program safety), Fasilitas Pendukung atau Tambahan (Supplementary materials).

Metode pengumpulan data adalah dengan menggunakan metode interview, dokumentasi, dan kuestioner/ angket. Metode analisis yang digunakan yaitu deskriptif persentase yaitu dengan menkuantitatifkan hasil

penelitian dari persentase yang dihasilkan, dengan rumus :

% = ௡

ே ݔ100%

Keterangan:

% = Persentase sub variabel n = Jumlah skor tiap variabel N = Jumlah skor maksimum Ali (1998:184)

Langkah – langkah dalam penelitian ini adalah (1) menguantitatifkan data hasil

cheking sesuai dengan indicator yang telah ditetapkan dengan memberikan skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya. (2) membuat tabulasi data. (3) menghitung persentase dengan cara membagi suatu sekor dengan totalnya dan mengalikan 100 %. (4) dari persentase yang telah diperoleh kemudian dianalis yang sifatnya kualitatif. Dengan menentukan beberapa variable seperti skor maksimal, skor minimal, jumlah interval, interval serta range maka didapatkan tabel distribusi kriteria kualitatif:

Tabel 1. Range Presentase dan Kriteria Kualitatif

No Interval Kriteria

1 81,25% < skor ≤ 100,00% Sangat Baik 2 62,50% < skor ≤ 81,24% Baik 3 43,75% < skor ≤ 62,49% Tidak baik

4 25,00% < skor ≤ 43,74% Sangat Tidak baik

Dalam penelitian ini interval yang ditentukan adalah sangat baik, baik, tidak baik, dan sangat tidak baik. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila dari angket diperoleh hasil

yang berada pada rentang 62,50% < skor ≤ 81,24% dan 81,25% < skor ≤ 100% atau pada

kriteria “Baik” dan “Sangat Baik”.

HASIL PENELITIAN

Media yang telah dibuat selanjutnya dilakukan pengujian untuk didapatkan validasi sesuai dengan karakteristik media yang berupa beberapa pertanyaan dan pernyataan yang meliputi aspek: kriteria pendidikan, tampilan program, dan kualitas teknis. Validasi ini peneliti bagi menjadi dua bagian, yaitu validasi ahli dan validasi pengguna.

(4)

pertanyaan terbuka. Adapun hasi dari uji validasi media pembelaj ini adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Anali Penilaian Multimedi

No

Nama Respond

en

Komponen Penilaia

Pendi di kan

Tampi lan Program

85,42% 83,80% 84

3. Guru Pengam pu

89,06% 92,08% 88

Tangg

apan Sikap 4. Siswa 85,57% 83,33%

Penelitihan yang telah dan selanjutnya dilakukan anali dapat diambil kesimpulan, ba terhadap tenaga ahli media deng tampilan program dan kualitas te rerata “baik”, karena dalam pem peneliti bukan bidangnya, na tampilan program dan kualitas baik.

Setelah terdapat beberap dilakukan revisi, maka untuk ana dengan kriteria pendidikan, tampi dan kualitas teknis sesuai dengan pada bidang materi hasil rerata ya “Sangat Baik” dapat disimpulka subtansi dari media sudah se kebutuhan.

Hasil uji yang dilakuka perbaikan media maka selanjut kepada pengguna dan diperoleh rerata “Sangat Baik” diliha pendidikan, tampilan program, teknisnya. Pernyataan tersebut dengan sikap dan tanggapan sisw disimpulkan bahwa media ini m “Sangat Baik” hal tersebut menunj siswa sangat tertarik dengan bersifat baru dan menyenangka memotivasi belajar siswa. H pernyataan tertutup yang diuj tenaga ahli dan pengguna secar

hasil dan analisis lajaran interaktif

nalisis Komponen edia

ah dilaksanakan nalisis data maka bahwa: analisis dengan penilaian s teknis memiliki pembuatan media namun secara tas teknis sudah apa masukan dan analisis isi materi mpilan program, n kebutuhan uji yang didapatkan pulkan konjungsi/ sesuai dengan kukan revisi untuk njutnya diujikan oleh hasil analisis ihat dari segi m, dan kualitas sebut diperkuat siswa yang dapat ni memiliki rerata nunjukkan bahwa ngan media yang kan, serta dapat Hasil analisis diujikan kepada cara keseluruhan

dapat dilihat dalam bent berikut:

Gambar 2. Diagram Persent Secara Kesel Dari uraian di secara terperinci sesua penelitian tenaga ahli medi pengguna, dan sikap ser terhadap media pembelajar

Diagram Validasi Tenaga

Tabel 3. Data dan Analis Validasi Tenaga

No Komponen Penilaian

Jumlah skor

J

1 Tampilan

program 173

2 Kualitas

teknis 81 Jumlah Rerata 254

Hasil rekap uji media di atas, maka dipe indikator tiap kriteria sela diperoleh dengan hasil disimpulkan bahwa medi sudah efektif.

Gambar 3. Diagram Persent Validasi Tenaga

ntuk diagram, sebagai

sentase Hasil Penelitian seluruhan.

di atas akan diperjelas suai dengan analiss edia, tenaga ahli materi, serta tanggapan siswa jaran.

aga Ahli Media

nalisis Persentase Hasil ga Ahli Media

Jumlah

240 72,08% Baik

108 75,00% Baik

348 73,5% Baik

uji validasi tenaga ahli diperoleh hasil rerata selanjutnya direrata dan sil baik maka dapat edia pembelajaran ini

(5)

Diagram Validasi Tenaga Ahli M

Tabel 4. Data dan Analisis Persent Validasi Tenaga Ahli Ma

No Komponen Penilaian

1 Kriteria

pendidikan 228 264 85,4

2 Tampilan

program 270 312 83,8

3 Kualitas

teknis 121 144 84,7

Jumlah Rerata 619 720 84,6

Hasil rekap uji validasi materi di atas, maka diperoleh indikator tiap penilaian selanjutny diperoleh dengan hasil “Sangat dapat disimpulkan bahwa media ini sudah efektif, meskipun pe revisi dari berbagai ma penyempurnaan media yang lebi tersebut dinyatakan dalam gam berikut.

Gambar 4. Diagram Persentase Uji Validasi Tenaga Ahli Validasi yang telah dilak tenaga ahli media dan tenaga ahl telah dilakukan revisi dari berba selanjutnya di ujikan terhadap p guru pengampu dan siswa untuk sikap dan tanggapan siswa.

Diagram Validasi Pengguna Guru Pengampu

Tabel 5. Data dan Analisis Persent Validasi Guru Pengam

No Komponen Penilaian

1 Kriteria

pendidikan 171 192 89

li Materi

sentase Hasil Uji i Materi

ersenta se (%)

Katego ri

5,42% Sangat Baik

3,80% Sangat Baik

4,72% Sangat Baik

4,65% Sangat Baik

dasi tenaga ahli oleh hasil rerata utnya direrata dan gat Baik” maka dia pembelajaran perlu dilakukan asukan guna lebih baik. Hasil gambar diagram

se Rerata Hasil hli Materi

lakukan terhadap ahli materi yang rbagai masukan, pengguna yaitu untuk di peroleh

sentase Hasil Uji ampu

89,06% Sangat Baik

2 Tampilan

program 221 24

3 Kualitas

teknis 96 10

Jumlah Rerata 488 54

Hasil rekap uji va di atas, maka diperoleh ha tiap penilaian selanjutnya di dengan hasil “Sangat disimpulkan bahwa medi sudah efektif, dan masuka dapat dijadikan penyempur lebih baik. Hasil tersebut gambar diagram berikut.

Gambar 5. Diagram Persent Validasi Pengguna G

Hasil rekap uji va sikap sesuai dengan analisi tertutup, maka diperole selanjutnya direrata dan gambar diagram berikut.

Tabel 6. Data dan Analisis Validasi Penggun

No Indikator Jumlah skor

Jum S m

1 Tanggapan

Siswa 1951 22

2 Sikap

Siswa 1900 22

Jumlah Rerata

Hasil rekap uji tanggapan siswa, maka di indikator tiap penilaian sel diperoleh dengan hasil “ dapat disimpulkan bahwa ini sudah efektif, dan memperkuat hasil peneliti

240 92,08% Sangat Baik

108 88,89% Sangat Baik

540 90,01% Sangat Baik

validasi guru pengampu hasil rerata indikator a direrata dan diperoleh t Baik” maka dapat edia pembelajaran ini sukan yang membangun mpurnaan media yang sebut dinyatakan dalam

sentase Rerata Hasil Uji a Guru Pengampu.

validasi tanggapan dan nalisis angket pernyataan oleh hasil tiap item an dinyatakan dalam

isis Persentase Hasil Uji ngguna Siswa .

Jumlah

2280 85,57 % Sangat Baik

2280 83,33 % Sangat Baik

84,45% Sangat Baik

(6)

pengguna. Hasil tersebut diny gambar diagram berikut.

Gambar 6. Diagram Persentase R Validasi Pengguna Tangga

Sikap Siswa.

PEMBAHASAN

Validasi Tenaga Ahli Media

Hasil analisis uji va pembelajaran terhadap kompone tampilan program dan kualitas disimpulkan bahwa media interaktif kompetensi keahlian service sepeda motor cukup efekt memenuhi aspek penilaian penila dinyatakan efektif untuk diguna media pembelajaran yang interakt

Persentase keseluruhan dari angket pernyataan tertutup diujikan yaitu bernilai 73,54% “baik”, dapat dilihat pada tabe rinciannya adalah sebagai berikut

Tampilan program ber (baik). Hal tersebut ditunjukkan sebagai berikut: pewarnaan yang sesuai sehingga membantu dalam konsep, tata bahasa yang cukup seragam akan memudahkan dala oleh pengguna, tombol int digunakan untuk memasuki ma cukup mudah dikenali, gambar/ tampilan teks dan animasi menj mudah dalam memahami materi, tidak terlalu cepat dan terliha membantu mengingat materi, pengiring yang dapat diseting vol dilengkapi dengan narasi yang sehingga dapat menghilangkan tombol yang cukup mudah diopr memudahkan untuk keluar dari pr mudah dikenali, dan desain int

dinyatakan dalam

Rerata Hasil Uji ggapan dan

validasi media ponen penilaian tas teknis, dapat a pembelajaran n melaksanakan fektif dan sudah nilaian media dan unakan sebagai aktif.

uhan dapat dilihat utup yang telah 73,54% dikategorikan abel 3. Adapun kut:

ernilai 72,08% ukkan sesuai uraian ang sudah cukup lam pemahaman cukup baik dan dalam pembacaan interaktif yang materi sehingga ar/ grafis dengan enjadikan lebih eri, animasi yang ihat jelas dapat i, suara sebagai volumenya dan ng cukup jelas kan rasa jenuh, dioprasikan dan i program sangat interface dengan

transisi layar dan me sehingga dapat berjalan ke

Kualitas teknis be dengan rincian sebagai be program yang dapat diinst tanpa menggunakan CD dengan lancar sehingga pengguna, keamanan dan ke yang tidak dapat di-edit, berjalan di semua kompute cukup mudah dalam pe penanganan kesalahan da dengan dilengkapi dengan yang terdiri dari satu file kesalahan.

Hal di atas sesua Squires (1994:120), pembelajaran interaktif penilaian tampilan progr komponen penilaian kualit

Hasil angket diperoleh analisis meng kekurangan program m service sepeda motor. Ada pembelajaran adalah sebaga materi sudah baik, gam sudah mendukung, pewarnaannya sudah kekurangan dari media pem opening kurang jelas, bac saja, jenis huruf standart ( animasi pada background dan gambar sketsa yang kur foto profil.

Validasi Ahli Materi

Hasil analisis pembelajaran terhadap kriteria pendidikan, tam kualitas teknis di atas maka bahwa media pembe kompetensi keahlian m sepeda motor ini efektif da aspek penilaian media da untuk digunakan sebagai yang interaktif.

Persentase keselur dari angket pernyataan

diujikan yaitu bernilai 84,65% “Sangat Baik”, dapat di Adapun rinciannya adalah

Kriteria pendidika (Sangat Baik), hal tersebut

menggunakan resolusi ke semua jenis monitor. bernilai 75,00% (baik), i berikut: pengoprasian instal dengan komputer D dan dapat berjalan a cukup memudahkan n kenyamanan program dit, dihapus dan dapat puter sehingga pengguna pengoprasiannya, dan dan fasilitas program an bantuan dan program ile sehingga bebas dari sesuai dengan pendapat bahwa multimedia f memiliki komponen ogram yang baik dan litas teknis yang baik.

pernyataan terbuka ngenai kelebihan dan media pembelajaran dapun kelebihan media bagai berikut: secara isi gambar animasi materi dan grafis dan bagus. Sedangkan pembelajaran ini adalah: background warna soft rt (Times New Roman), ound mengacaukan fokus, g kurang jelas beberapa

(7)

uraian bahwa: isi materi mempunyai konsep yang benar dan tepat disertai adanya soal tes yang dilengkapi dengan kunci jawaban dan animasi akan memperjelas pemahaman materi, interaksi dengan pengguna disesuaikan dengan kehendak siswa sehingga meningkatkan dalam pembelajaran, dan umpan balik digunakan untuk mengecek jawaban dari latihan soal sehingga dapat dijadikan sebagai pengganti guru.

Tampilan program bernilai 87,11% (Sangat Baik), hal tersebut ditunjukkan sesuai uraian sebagai berikut: pewarnaan yang sudah sesuai sehingga membantu dalam pemahaman konsep, tata bahasa yang baik dan seragam akan memudahkan dalam pembacaan oleh pengguna, tombol interaktif yang digunakan untuk memasuki materi sehingga cukup mudah dikenali, gambar/ grafis dengan tampilan teks dan animasi menjadikan lebih mudah dalam memahami materi, animasi yang tidak terlalu cepat dan terlihat jelas dapat membantu mengingat materi, suara sebagai pengiring yang dapat di-stel volumenya dan dilengkapi dengan narasi yang cukup jelas sehingga dapat menghilangkan rasa jenuh, tombol yang cukup mudah dioprasikan dan memudahkan untuk keluar dari program sangat mudah dikenali, dan desain interface dengan transisi layar dan menggunakan resolusi sehingga dapat berjalan ke semua jenis monitor.

Kualitas teknis bernilai 85,00% (Sangat Baik), dengan rincian sebagai berikut: pengoprasian program yang dapat diinstal dengan komputer tanpa menggunakan CD dan dapat berjalan dengan lancar sehingga memudahkan pengguna, keamanan dan kenyamanan program yang tidak dapat di-edit, dihapus dan dapat berjalan di semua komputer sehingga pengguna mudah dalam pengoprasiannya, dan penanganan kesalahan dan fasilitas program dengan dilengkapi dengan bantuan dan program yang terdiri dari satu file sehingga bebas dari kesalahan.

Hal di atas sesuai dengan pendapat Squires (1994:120), bahwa multimedia pembelajaran interaktif memiliki kriteria pendidikan yang baik, penilaian tampilan program yang baik dan penilaian kualitas teknis yang baik.

Hasil angket pernyataan terbuka diperoleh analisis mengenai kelebihan dan

kekurangan program media pembelajaran service sepeda motor. Adapun kelebihan media pembelajaran adalah sebagai berikut: praktis dan mudah mengoprasikannya, dapat membantu siswa mempelajari poin-poin service sepeda motor, dan dapat digunakan untuk belajar siswa, tanpa bantuan guru. Sedangkan kekurangan dari media pembelajaran ini adalah: jenis huruf yang digunakan sebagian kurang jelas, beberapa kata Ejaan Yang Dibenarkan (EYD) perlu dilakukan perbaikan, gambar-gambar diperjelas, materi didetailkan, dan menu yang terlalu banyak disederhanakan agar lebih mudah dalam menggunakan media pembelajaran interaktif (MPI).

Berdasarkan validasi ahli media dan ahli materi maka media dilakukan perbaikan berupa: Opening yang kurang jelas dilakukan perubahan dengan gambar biasa, background dengan tampilan warna yang menjenuhkan diganti warna yang lebih soft, perubahan pada jenis huruf standar (Times New Roman), kata ejaan yang kurang sesuai sudah dibenarkan sesuai EYD, Gambar sudah diperjelas meskipun animasi masih sangat sederhana dan perlu dikembangkan lebih luas, materi sudah dilakukan perubahan sesuai kebutuhan meskipun media masih banyak teks, dan menu pada materi sudah disederhanakan. Namun dalam perbaikannnya belum sepenuhnya dilakukan perbaikan diantaranya: animasi yang masih sangat sederhana, gambar sketsa yang masih pecah, teks yang terlalu banyak, sehingga peneliti selanjutnya dapat mengembangkan media ini untuk menjadi lebih baik.

Validasi Guru Pengampu

Hasil analisis uji validasi media pembelajaran terhadap komponen penilaian kriteria pendidikan, tampilan program dan kualitas teknis di atas maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif kompetensi keahlian melaksanakan service sepeda motor ini efektif dan sudah memenuhi aspek penilaian media dan dinyatakan efektif untuk digunakan sebagai media pembelajaran yang interaktif.

(8)

Kriteria pendidikan bernilai 89,06% (Sangat Baik), hal tersebut ditunjukkan sesuai uraian sebagai berikut: pembelajaran didalam kelas dengan menggunakan perangkat komputer dan materi yang sesuai dan jelas yang disesuaikan dengan kondisi siswa menggunakan program multimedia akan lebih memudahkan dalam proses pembelajaran, kurikulum yang berlaku dengan standar kompetansi dan kompetensi keahlian, isi materi mempunyai konsepan yang benar dan tepat dilengkapi dengan adanya soal tes disertai dengan kunci jawaban dan animasi sehingga akan memperjelas dalam pemahaman materi, interaksi dengan pengguna yang disesuaikan dengan kehendak siswa sehingga meningkatkan hasil belajar, umpan balik digunakan untuk mengecek jawaban dengan latihan soal sehingga dapat dijadikan sebagai pengganti guru.

Tampilan program bernilai 92,08% (Sangat Baik), hal tersebut ditunjukkan sesuai uraian sebagai berikut: pewarnaan yang sesuai sehingga membantu dalam pemahaman konsep, tata bahasa yang baik dan seragam akan memudahkan dalam pembacaan oleh pengguna, tombol interaktif yang digunakan untuk memasuki materi sehingga mudah dikenali, gambar/ grafis dengan tampilan teks dan animasi menjadikan lebih mudah dalam memahami materi, animasi yang tidak terlalu cepat dan terlihat jelas dapat membantu mengingat materi, suara sebagai pengiring yang dapat diseting volumenya dan dilengkapi dengan narasi yang cukup jelas sehingga dapat menghilangkan rasa jenuh, tombol yang mudah dioprasikan dan memudahkan untuk keluar dari program sangat mudah dikenali, dan desain

interface dengan transisi layar dan

menggunakan resolusi sehingga dapat berjalan ke semua jenis monitor.

Kualitas teknis bernilai 88,89% (Sangat Baik), dengan rincian sebagai berikut: pengoprasian program yang dapat diinstal dengan komputer tanpa menggunakan CD dan dapat berjalan dengan lancar akan memudahkan pengguna, keamanan dan kenyamanan program yang tidak dapat di-edit, dihapus dan dapat berjalan di semua komputer sehingga pengguna mudah dalam pengoprasiannya, dan penanganan kesalahan dan fasilitas program dengan dilengkapi dengan bantuan dan program

yang terdiri dari satu file sehingga bebas dari kesalahan.

Hal di atas sesuai dengan pendapat Squires (1994:120), bahwa multimedia pembelajaran interaktif kriteria pendidikan yang baik, penilaian tampilan program yang baik dan penilaian kualitas teknis yang baik.

Hasil angket pernyataan terbuka diperoleh analisis mengenai kelebihan dan kekurangan program media pembelajaran service sepeda motor. Adapun kelebihan media pembelajaran adalah sebagai berikut: pengoprasian mudah, peserta didik lebih mudah dalam memahami materi dari tampilan media animasi dari program flash, praktis sistematis, ketertarikan anak didik untuk memperhatikan lebih mudah karena didukung dengan animasi dan sound musik yang lebih baik. Sedangkan kekurangan dari media pembelajaran ini adalah: belum ada video, diberi daftar pustaka/ sumber, variasi kurang, dan kelengkapan dalam pembelajaran perlu ditambah.

Validasi Tanggapan dan Sikap Siswa

Hasil analisis uji validasi media pembelajaran terhadap tanggapan dan sikap siswa di atas maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif kompetensi keahlian melaksanakan service sepeda motor ini efektif dan sudah memenuhi aspek penilaian media dan dinyatakan efektif untuk digunakan sebagai media pembelajaran yang interaktif.

Persentase keseluruhan dapat dilihat dari angket pernyataan tertutup yang telah diujikan yaitu bernilai 84,45% dikategorikan “Sangat Baik”, dapat dilihat pada table 6. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: untuk tanggapan siswa bernilai 85,57% (Sangat Baik). untuk sikap siswa bernilai 83,33% (Sangat Baik).

(9)

untuk dipahami dan cukup lengkap, adanya pendukung membuat siswa senang dalam pembelajaran, ada musiknya yang dapat dirubah sesuai keinginan. terdapat fasilitas bantuan dalam penggunaan media pembelajaran.

Kekurangan dari media pembelajaran ini adalah: menggunakan warna yang tidak sesuai dengan pembelajaran, animasi kurang baik, animasi kurang sempurna, ikon-ikon yang ditampilkan kurang ada kejelasan, beberapa gambar kurang jelas.

Berdasarkan validasi pengguna yaitu guru pengampu dan siswa maka media ini dilakukan perbaikan diantaranya: pemberian daftar pustaka sebagai rujukan/ referensi pengguna, kelengkapan animasi sebagian sudah dikembangkan, desai layar sudah disederhanakan. Namun hal yang belum dilakukan perbaikan dalam media ini agar lebih sempurna yaitu: animasi perlu dikembangkan lebih baik lagi sehingga lebih jelas siswa dalam merespon, video untuk menggambarkan kondisi sebenarnya. Sehingga peneliti selanjutnya dapat mengembangkan media ini dengan kekurangan-kekurangan yang belum dapat dilakukan perbaikan.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka disimpulkan sebagai berikut: Media pembelajaran interkatif dikatakan efektif paling tidak mempunyai beberapa syarat, yaitu: memenuhi kriteria pendidikan, penilaian tampilan program, dan penilaian kualitas teknis dengan indikator “Baik” dan “Sangat Baik”. Berdasarkan Hasil uji validasi keefektifan multimedia pembelajaran interaktif kompetensi keahlian melaksanakan service sepeda motor yang dilakukan tenaga ahli media, tenaga ahli materi, dan pengguna sebagai berikut: (a) Hasil uji validasi tenaga ahli media, bernilai 73,54% yang termasuk dalam katagori Baik. (b) Hasil uji validasi tenaga ahli materi, bernilai 85,91% yang termasuk dalam katagori Sangat Baik. (c) Hasil uji validasi pengguna Guru bidang studi bernilai 90,01% yang termasuk dalam katagori Sangat Baik .

Hasil uji analisis pendapat dan sikap siswa terhadap media pembelajaran interaktif kompetensi keahlian melaksanakan service

sepeda motor secara keseluruhan bernilai 84,45% dikategorikan “Sangat Baik”. Adapun rinciannya sebagai berikut: (a) Uji validasi tanggapan siswa bernilai 85,57% (Sangat Baik). (b) Uji validasi sikap siswa bernilai 83,33% (Sangat Baik).

Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif melaksanakan service sepeda motor efektif dan memenuhi aspek penilaian media pembelajaran. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan siswa bahwa dengan adanya multimedia pembelajaran interaktif materi cepat dipahami dan cukup lengkap namun ada beberapa gambar yang kurang jelas.

Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian diatas, maka penulis dapat memberi saran sebagai berikut:

1. Program multimedia pembelajaran interaktif dapat dikembangkan lebih lanjut disesuaikan dengan komponen penilaian media pembelajaran.

2. Progam multimedia pembelajaran interaktif ini sebaiknya digunakan sebagai media pembelajaran tambahan.

3. Pengembangan penelitian terhadap media pembelajaran interaktif kompetensi keahlian melaksanakan service sepeda motor untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan multimedia interaktif.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M. 1985. Penelitian Kependidikan:

Prosedur dan Strategi. Bandung:

Angkasa.

Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Squires D. 1994:120.The Process of Evaluating Softwere and Its Effect on Learning. Tersedia pada :

http://hagar.up.ac.za/catts/learner/eel/conc / conceot.html, diakses 05 Mei 2012. Sugiyono. 2009. Metode penelitian Kuantitatif,

Gambar

Gambar 1. Analisis DeDesain/ Perencanaan
Tabel 1. Range Presentase dan KriteriaKualitatif
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil AnaliPenilaian Multimedinalisis Komponenedia
Gambar 5. Diagram PersentValidasi Pengguna Gsentase Rerata Hasil Ujia Guru Pengampu.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan dan Latar Belakang Pendidikan Terhadap Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada

Pelaporan audit merupakan tahap akhir dalam kegitan audit, sebelum Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dibuat, hasil temuan dalam pemeriksaan dibuat dalam bentuk

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) tingkat kepercayaan diri para siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012, dan (2) memberikan

Metode yang digunakan dalam zonasi ini adalah metode Aquifer Vulnerability Index (AVI) dengan mengumpulkan data berupa peta geologi regional, peta rencana tata ruang

Renja Dinas Syariat Islam Aceh Tahun Anggaran 2016 memperioritaskan beberapa kegiatan spesifik yang bersifat jangka panjang, diantaranya kegiatan sosialisasi

Yang terdiri dari bapak Subaryata S.H , bapak Maryono, dan ibu Sukesi Heruwati.Sumber daya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pelayanan

Titik berat bidang gabungan Mempersiapka n tugas dan mendiskusikan nya dalam kelompok Menyelesai kan permasalah an titik berat dan mendiskusi kannya Kemampuan dalam

Anggun makin ketakutan dengan cerita semut hitam dan ia tidak bisa tidur di atas batang karena ia takut jatuh.. Setelah malam berakhir, bumi