• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEMINAR PROPOSAL DAN HASIL PENELITIAN AN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEMINAR PROPOSAL DAN HASIL PENELITIAN AN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

SEMINAR PROPOSAL DAN HASIL PENELITIAN ANAKON LEKSIS

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Linguistik Kontrastif.

Kelompok 8 – VI A:

Hadi Maryana 1145020042

Sarastika Endang Hapriyonita 1145020134

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI... BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang... B. Rumusan Masalah... C. Tujuan... BAB II PEMBAHASAN

A. Anakon Leksis... B. Makna Leksikal... C. Bentuk Leksikal Bahasa Indonesia-Bahasa Arab dengan Leksem

Mirip Bentuk Sama Makna... D. Bentuk Leksikal Bahasa Indonesia-Bahasa Arab dengan Leksem

Mirip Bentuk Beda Makna... E. Analisis Tingkat Kesulitan... F. Materi dan Metode Bahan Ajar... BAB III PENUTUP

(3)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Setelah dibahas mengenai beberapa unsur utama dalam bahasa, yaitu ilmu bunyi (fonologi), ilmu sharaf (morfologi), ilmu nahwu (sintaksis), maka perlu dibahas ilmu makna (semantik), sebab leksikologi merupakan bagian dari semantik.

Kesalahpahaman orang awam mengenai pembelajaran B2 justru terletak semata-mata pada masalah pembelajaran ekuivalen-ekuivalen leksikal B2 yang berkorespondensi dengan kata-kata B1 seorang pembelajar.

Leksikologi kontrastif yang secara relatif telah terabaikan sebagai salah satu cabang dari ketiga cabang anakon mikrolinguistik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa saja cakupan anakon leksis?

2. Bagaimana analisis leksem mirip bentuk sama makna dan leksem mirip bentuk beda makna dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Arab?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui cakupan anakon leksis.

(4)

BAB II PEMBAHASAN A. Anakon Leksis

Leksikologi adalah telaah mengenai butir-butir kosakata (leksem-leksem) suatu bahasa, termasuk makna-makna dan hubungan-hubungannya, serta perubahan-perubahan dalam bentuk dan makna sepanjang waktu (Richards dalam Tarigan, 2009: 150). Leksikologi sebagai bagian dari ilmu yang membahas makna kosakata, maka ruang lingkup pembahasan leksikologi juga tidak bisa lepas dari ilmu semantik (ilmu makna).

Leksikon dianggap sebagai suatu daftar atau perangkat entri (kata kepala) leksikal yang tidak berurutan. Entri leksikal dianggap sebagai suatu gabungan dari tiga spesifikasi, yaitu: spesifikasi morfologis, spesifikasi sintaktis, dan spesifikasi semantik. (Tarigan, 2009: 154).

Para pembelajar B2 biasanya memiliki kamus-kamus bilingual. Salah satu lahan subur bagi leksikologi kontrastif adalah leksikografi bilingual yang menarik perhatian dalam praktik bahkan dalam komitmen teoritis bagi leksikologi kontrastif. Di Indonesia terdapat sejumlah kamus dwibahasa, baik bahasa daerah-bahasa asing, bahasa asing-Bahasa Indonesia, dan sebaliknya.

Kamus bahasa Arab di Indonesia cukup berkembang, baik kamus dalam bentuk buku maupun digital. Adapun kamus yang digunakan dalam pembahasan ini adalah KBBI

(Indonesia-Indonesia) digital versi 2.1 yang dikembangkan Yufid (Jln. Kaliurang KM 6,5 GG. Timor Timur no D-9 Sleman, Yogyakarta), aplikasi berukuran 2,11 MB dan kamus

Al-Maany (Arab-Indonesia, Indonesia-Arab) digital versi 1.1 yang dikembangkan Atef Sharia (Amman, Yordania).

B. Tinjauan Pustaka

Rujukan penelitian pertama yaitu makalah Anita Rohani mahasiswa Universitas Negeri Jakarta pada tahun 2014 dengan judul Analisis Kontrastif Bahasa Sunda dengan Bahasa Indonesia pada Tataran Makna Kosakata (Leksikal). Dalam makalah ini hanya disebutkan kata-kata berbentuk mirip sama makna dan beda makna dalam bahasa Sunda dan Bahasa Indonesia.

C. Makna Leksikal

(5)

makna-makna lain yang bukan leksikal, seperti makna-makna-makna-makna yang terbentuk kiasan (Abdul Chaer, 2014: 289).

D. Bentuk Leksikal Bahasa Indonesia-Bahasa Arab dengan Leksem Mirip Bentuk Sama Makna

Setelah kata-kata dalam kamus Bahasa Indonesia-Arab dipilih secara acak, maka diperoleh bentuk leksikal Bahasa Indonesia-Arab yang memiliki kemiripan bentuk dan sama makna, diantaranya adalah:

No

Kata dalam

Bahasa Indonesia Makna

Kata dalam

Bahasa Arab Makna

1

Ahad Minggu, Esa,

tunggal, satu

دحأ

Hari Ahad, Minggu,

2

Akhir Belakang, yang

belakang sekali

رخآ

Yang akhir

3

Akhlak Budi pekerti,

kelakuan

اقلخأ

bentuk jamak dari kata “

قلخ

perangai

4.

Akidah Keyakinan pokok

ةديقع

Yang dipercayai

hati

5.

Balig cukup umur

غيلب،غلاب

dewasa, pandai

bicara, lancar bicara

6

Izin membolehkan

نِذإإ

izin

7

Fakir orang yang sangat

berkekurangan

ريقف

yang miskin

8

Ikhlas bersih hati, tulus

hati.

اصلخإ

ketulusan, kejujuran, integritas, loyalitas, kesetiaan.

9

Wajib harus dilakukan,

tidak boleh tidak dilaksanakan (ditinggalkan).

بجاو

tugas, kewajiban, fardu, pekerjaan, harus, perlu, wajib, mesti.
(6)

campurannya, tulen, murni, bukan salinan, tempat asal

autentik, benar, nyata, pertama.

E. Bentuk Leksikal Bahasa Indonesia-Bahasa Arab dengan Leksem Mirip Bentuk Beda Makna

Setelah kata-kata dalam kamus Bahasa Indonesia-Arab dipilih secara acak, maka diperoleh bentuk leksikal Bahasa Indonesia-Arab yang memiliki kemiripan bentuk dan beda makna, diantaranya adalah:

No. Kata dalam Bahasa

Indonesia Makna

Kata dalam Bahasa

Arab Makna

1

Hajar memukuli supaya

jera, memukuli sebagai hukuman, membuat tidak berdaya, batu

رجح

batu

2

Ijazah surat tanda tamat

belajar, izin yang diberikan oleh guru kepada muridnya untuk mengajarkan ilmu yang diperoleh si murid dari gurunya.

ةزاجإ

surat izin lisensi, liburan, libur.

3

Jidar garis (sekeliling

atau halaman buku), penggaris

رادج

tembok

4

Tabib orang yang

pekerjaannya mengobati orang sakit secara tradisional, seperti dukun,

(7)

dokter

5

Ulama orang yang ahli

dalam hal pengetahuan agama Islam

ءاملع

bentuk jamak dari kata “

ميلع

orang yang ahli dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan.

6

Ustaz guru agama atau

guru besar (laki-laki), tuan (sebutan atau sapaan)

ِذاتسأ

Guru, guru besar

7

Madrasah sekolah atau

perguruan (biasanya yang berdasarkan agama Islam)

ةسردم

sekolah

8

Ziarah Kunjungan ke

tempat yang dianggap keramat atau mulia

ةرايز

Kunjungan

9

Asma gangguan

pernapasan yang sering bersifat alergis, ditandai dengan sulit bernapas dan rasa sesak dalam dada; nama (bagi Tuhan)

ءامسأ

bentuk jamak dari kata “

مسإ”

nama-nama

10

Kuliah Sekolah tinggi,

mengikuti pelajaran di perguruan tinggi, ceramah.

لك

ّ

ةي

fakultas

11

Imtihan Upacara saat

pengumuman kenaikan kelas

(8)

atau

pengumuman ujian.

12

Zikir Puji-pujian

kepada Allah yang diucapkan berulang-ulang, doa atau puji-pujian berlagu (dilakukan pada perayaan Maulid Nabi)

ركِذ

mengingat

13

Afdal Lebih baik, lebih

utama, lengkap, komplet.

لضفا

lebih utama.

F.

Analisis Prediksi Tingkat Kesulitan

a.

Leksem Mirip Bentuk Sama Makna No Kata dalam

Bahasa Indonesia (B1) – Bahasa Arab

(B2)

Makna

Kalimat dalam Bahasa Indonesia

(B1) -Bahasa Arab (B2)

Tingkat Kesulitan

1 Ahad

-

دحأ

Minggu (apabila

ditulis dengan huruf kapital), esa, tunggal, satu

B1 : Perlombaan cerpen nasional diselenggarakan pada hari Ahad.

B2 :

-موي تبهذ

.دأحلا

-هللا وه لق

.دأحأ

TK 1 : Karena di dalam Bahasa Arab (B2) tidak mengenal huruf kapital, tetapi apabila dilihat dari segi makna, bermakna sama.

2 Akhir

-

رخآ

B1: Belakang,

penghabisan,

B1:Peristiwa itu

berakhir dengan

TK 0:

(9)

kesudahan

B2: Yang akhir

pembunuhan yang kejam.

B2:

عراضم لعف

عوفرم

هعفر ةملعو

ةمضلا

ةرهاظلا

ىلع

رخآ

ه

.

menimbulkan kesulitan apapun.

3 Akhlak

اقلخأ

)

(ـج

Budi pekerti, kelakuan – perangai

B1:Krisis akhlak terjadi karena pembinaan moral yang dilakukan oleh orangtua, sekolah, dan masyarakat sudah kurang efektif.

B2:

سانلا لماع

ل كقلخأب

.مهقلخأب

TK 3: dalam B1 diberikan interpretasi baru dalam B2. Selain mengetahui bermakna sama antara B1-B2, pembelajar B2 perlu mengetahui bahwa kata dalam B2 adalah bentuk jamak.

4. Akidah

-

ةديقع

B1: Keyakinan pokok

B2: yang dipercayai hati

B1: Tanpa akidah

yang benar, seseorang akan terbenam dalam keraguan.

B2:

(10)

5. Balig

غيلب،غلاب

B1 : cukup umur

B2 : dewasa, pandai bicara, lancar bicara

B1 : Apabila seorang perempuan telah mengeluarkan darah haid maka dirinya telah menginjak usia

balig.

B2 :

TK 5 :

Satu unsur dalam B1 menjadi dua unsur dalam B2. Terdapat dua kata dalam B2, dimana dua kata tersebut berbeda arti meskipun sama bentuk. Perbedaan arti dapat diketahui melalui cara pelafalannya. 6 Izin

-

نِذإإ

B1:

membolehkan, mempersilakan

B2: izin

B1: Orang tuanya telah mengizinkannya untuk segera menikah B2:

،لمجأ ادغ

.هللا نذإب

TK 1:

Makna kata dalam B1 menyatu menjadi satu unsur dalam B2.

7 Fakir

-

ريقف

B1: orang yang sangat

berkekurangan

B2: yang miskin

B1: Setiap Jumat dia membagi-bagikan sedekah kepada fakir dan miskin.

B2:

هنكل ريقف

.ميرك

TK 1:

(11)

satu makna. 8 Ikhlas -

اصلخإ

B1: bersih hati,

tulus hati.

B2:

B1: Ikhlas dalam bekerja.

B2:

يف اصلخلا

لامعلا

TK 0:

9 Wajib -

بجاو

B1: harus

dilakukan, tidak boleh tidak dilaksanakan (ditinggalkan).

B2: tugas,

kewajiban, fardu, pekerjaan, harus, perlu, wajib, mesti.

B1: Shalat lima waktu adalah wajib.

B2:

تاولصلا

سمخلا

بجاو

TK 1:

10 Asli -

يلصأ

B1: tidak ada

campurannya, tulen, murni, bukan salinan, tempat asal

B2:

B1: Kurma adalah buah asli dari Arab.

B2:

رمث وه رمتلا

يلأصلا

ةيبرعلا

TK 1:

b. Leksem Mirip Bentuk Beda Makna No. Kata dalam

Bahasa Indonesia (B1) – Bahasa Arab

(B2)

Makna

Kalimat dalam Bahasa Indonesia

(B1) -Bahasa Arab (B2)

(12)

1 Hajar

-

رجح

B1: memukuli supaya jera, memukuli sebagai hukuman, membuat tidak berdaya, batu (Aswad) B2: batu

B1: Dia menghajar semua lawannya.

B2:

نيرفصع برض

رجحب

TK 4:

Ada makna kata dalam B2 benar-benar baru dan tidak memiliki kesamaan sama sekali dengan unsur dalam B1.

2 Ijazah

-

ةزاجإ

B1: surat tanda tamat belajar, izin yang diberikan oleh guru kepada muridnya untuk mengajarkan ilmu yang diperoleh si murid dari gurunya –

B2: surat izin lisensi, liburan, libur.

B1 : Pelamar kerja diminta

menyerahkan fotokopi ijazah dan transkrip nilai yang dilegalisir. B2 :

نع ثحبت له

ةيفيأص ةزاجإ

؟ةصيخر

TK 4:

Ada makna kata dalam B2 benar-benar baru dan tidak memiliki kesamaan sama sekali dengan unsur dalam B1.

(13)

يتقفش

4 Tabib

-

بيبط

B1: orang yang pekerjaannya mengobati orang sakit secara tradisional, seperti dukun; dokter

B2: dokter

B1: Uang

simpanannya yang sedikit dengan cepat habis untuk membeli obat dan membayar tabib.

Ketika mencari tabib dan dokter itu sepanjang hari, dia terus juga

menggendong anaknya.

B2:

-تبهذ له

ىلإ

؟بيبطلا

-كوخأ ن

ن إ

بيبط

TK 1:

5 Ulama

-

ءاملع

B1: orang yang ahli dalam hal pengetahuan agama Islam

B2: orang yang ahli dalam berbagai bidang ilmu

pengetahuan.

B1: Kholifah Indar Parawansa berkata bahwa yang memimpin bangsa seharusnya seorang ulama atau kiyai.

B2:

-تيأر

لإ ءاملعلا

TK 3: dalam B1 diberikan interpretasi baru dalam B2. Selain mengetahui kesamaan makna yaitu “orang yang ahli”, pembelajar B2 perlu

(14)

اادأحاو

B2 adalah bentuk jamak dan

membedakan makna lain yaitu “pengetahuan agama Islam” dan “pengetahuan (secara umum, tidak hanya agama)” 6 Ustaz

-

ِذاتسأ

B1: guru agama

atau guru besar (laki-laki), tuan (sebutan atau sapaan)

B2: Guru, guru besar

B1: Seorang ustaz berjuang

membangun pesantren untuk yatim dan jompo.

B2:

-ذذاتسأ ىمامأ

-ذاتسلا جرخ

TK 3: dalam B1 diberikan interpretasi baru dalam B2. Selain mengetahui kesamaan makna yaitu “seorang guru”, pembelajar B2 perlu

mengetahui bahwa kata dalam B2 adalah bentuk jamak dan

membedakan makna lain yaitu “guru agama” dan “guru (secara umum)” 7 Madrasah

-ةسردم

B1:

sekolah atau perguruan (biasanya yang berdasarkan

B1: Usman pergi ke sekolah.

B2:

نامممثع بممهذ

(15)

agama Islam)

B2: sekolah

ةسردملا ىلإ

mengetahui

kesamaan makna yaitu “sekolah”, perlu

membedakan makna lain yaitu “sekolah Islam” dan “sekolah (secara umum)” 8 Ziarah

-

ةرايز

B1: Kunjungan ke

tempat yang dianggap keramat atau mulia

B2: Kunjungan

B1: Objek ziarah utama di seluruh situs Pamijahan adalah makam Syekh Abdul Muhyi.

B2:

ناملس كلملا

ايسينودنإ لصي

ةرايز يف

.ةيخيرات

TK 3:

9 Asma

ءامسأ

B1: gangguan pernapasan yang sering bersifat alergis, ditandai dengan sulit bernapas dan rasa sesak dalam dada; nama (bagi Tuhan)

B2: nama-nama

B1: Jahe bisa dijadikan sebagai bahan obat alami untuk asma.

B2:

ثممحبت ةذاتممسلا

ادلوأ ءامسأ نع

فمممممشك يمممممف

.روضحلا

TK 3: dalam B1 diberikan interpretasi baru dalam B2. Selain mengetahui makna “nama-nama”,

(16)

10 Kuliah -

ةيلّك

B1: Sekolah tinggi, mengikuti pelajaran di perguruan tinggi, ceramah. B2: fakultas

B1: Ali sedang belajar di fakultas teknik B2:

سردممي يمملع

ةممممميلك يمممممف

ةسدنه

TK 4:

makna dalam B2 benar-benar baru dan tidak

memiliki kesamaan sama sekali dengan makna dalam B1

11 Imtihan

-ناحتمإ

B1: Upacara saat pengumuman kenaikan kelas atau pengumuman ujian. B2: ujian. B1: Annisa sedang

belajar untuk ujian.

B2:

سردممت ءاسنلا

ناحتملل

TK 4:

makna dalam B2 benar-benar baru dan tidak

memiliki kesamaan sama sekali dengan makna dalam B1.

12 Zikir

-

ركِذ

B1: puji-pujian kepada Allah yang diucapkan berulang-ulang, doa atau puji-pujian berlagu (dilakukan pada perayaan Maulid Nabi) B2: mengingat B1: Pemerintah Kabupaten Klaten menggelar doa dan zikir serentak di rumah dinas wakil bupati. B2:

-ههللا اوركذأ

اريثك اركذذ

-ركذ وه

ءامسا

ةباحصلا

TK 3:

13 Afdal -

لضفا

B1:

Lebih baik, lebih

B1: Shalat wajib lebih utama dari

(17)

utama, lengkap, komplet.

B2: lebih utama.

shalat sunah.

B2:

ضرممفلا ةلأص

نمممم لمممضفا

ةنسلا ةلأص

Keterangan:

0 = tidak menimbulkan kesulitan apapun

1 = bahasa pertama menyatu menjadi satu unsur dalam bahasa kedua 2 = tidak menemukan padanannya dalam bahasa kedua

3 = dalam bahasa pertama diberikan interpretasi baru dalam bahasa kedua

4 = unsur dalam bahasa kedua benar-benar baru dan tidak memiliki kesamaan sama sekali dengan unsur dalam bahasa pertama

5 = satu unsur dalam bahasa pertama menjadi dua unsur atau lebih dalam bahasa kedua

G. Materi dan Metode Bahan Ajar

Ahmad Fuad Effendy menjelaskan lebih rinci tentang tahapan dan teknik-teknik pembelajaran kosakata atau pengalaman siswa dalam mengenal dan memperoleh makna kata (al-mufradat)1:

1. Mendengarkan kata. Ini merupakan tahapan pertama yaitu dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk mendengarkan kata yang diucapkan guru atau media lainnya. Apabila unsur bunyi dari kata itu sudah dikuasai oleh siswa, maka untuk selanjutnya siswa akan mampu mendengarkan secara benar.

2. Mengucapkan kata. Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengucapkan kata yang telah didengarnya. Mengucapkan kata baru akan membantu siswa mengingat kata tersebut dalam waktu yang lebih lama.

(18)

pemakaian gambar/foto, sinonim, antonim, memperlihatkan benda asli atau tiruannya, peragaan gerakan tubuh, dan terjemahan sebagai alternatif terakhir bila suatu kata memang benar-benar sukar untuk dipahami oleh siswa.

4. Setelah melalui tahap mendengar, mengucapkan, dan memahami makna kosakata baru, guru menulisnya di papan tulis. Kemudian siswa diberikan kesempatan membaca kata tersebut dengan suara keras.

5. Penguasaan kosakata siswa akan sangat terbantu bila ia diminta untuk menulis kata-kata baru yang dipelajarinya mengingat karakteristik kata tersebut masih segar dalam ingatan siswa.

6. Tahap terakhir dari kegiatan pembelajaran kosakata adalah menggunakan kata-kata baru itu dalam sebuah kalimat yang sempurna, baik secara lisan maupun tulisan. Guru harus kreatif dalam memberikan contoh kalimat dan siswa diminta untuk menirukannya. Dalam menyusun kalimat, hendaknya digunakan kata-kata yang produktif dan actual agar siswa dapat memahami dan mempergunakannya sendiri.

(19)

BAB III PENUTUP A. Simpulan

Hasil analisis kontrastif perbedaan kata antara dua bahasa ini agar guru dapat memprediksi bahwa pola ini akan menyulitkan pembelajar B2 sehingga guru dapat menyiapkan langkah pembelajaran yang tepat.

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2014. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Effendy, Ahmad Fuad. 2005. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat. Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa. Bandung: Angkasa.

Aplikasi:

Yufid KBBI

Gambar

gambar bangun

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat kesamaan antara keduanya yaitu dapat dilihat dari hasil uji deskriptif yang memperoleh hasil bahwa semua indikator dari dimensi- dimensi baik variabel budaya

20.000.000,00 BANTUAN SOSIAL UNTUK BEASISWA S1 KEPADA ZAHRATUS SYIFA M DENGAN

Dalam pendekatan variable costing, taksiran biaya penuh yang dipakai sebagai dasar penentuan harga jual terdiri dari unsur-unsur berikut ini: Tabel 2.3 Unsur Biaya Penuh

berjalan pada sistem operasi Windows dan tidak dapat diakses dari luar jaringan, sedangkan kelebihannya adalah aplikasi ini dapat digunakan untuk tes toefl

Dalam Islam, kelangkaan sifatnya relatif bukan kelangkaan yang absolut dan hanya terjadi pada satu dimensi ruang dan waktu tertentu dan kelangkaan tersebut timbul

Untuk mengembangkan peran dan fungsi Politeknik ATK Yogyakarta serta untuk memenuhi tuntutan pasar global, maka sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Kecamatan Pelayangan pada Tahun 2014 hanya terdiri dari 6 Keluarahn dan 46 Rukun Tetangga, Kelurahan Arab Melayu dan kelurahan Tahtul Yaman memiliki kelurahan

Berdasarkan hasil analisis bivariat, diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna pada kontras citra secara umum (p > 0,05) antara kelompok tanpa