• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Teknik Menyikat Gigi Dengan Terjadinya Resesi Gingiva Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2015 dan 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Teknik Menyikat Gigi Dengan Terjadinya Resesi Gingiva Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2015 dan 2016"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan umum. Kebersihan rongga mulut yang terjaga adalah salah satu faktor yang mendukung terciptanya gigi dan mulut yang sehat, termasuk jaringan periodontal. Penggunaan sikat gigi sangat penting dalam menunjang kesehatan gigi dan mulut, namun disisi lain penggunaan sikat gigi bisa memberikan dampak yang kurang baik bagi kesehatan gigi apabila digunakan dengan cara yang kurang tepat. Keberhasilan pemeliharaan kebersihan rongga mulut dengan tindakan menyikat gigi dipengaruhi oleh teknik atau cara menyikat gigi yang benar.1

Teknik menyikat gigi yang sering digunakan adalah metode menyikat gigi horizontal, apabila teknik menyikat gigi ini dilakukan dengan cara yang kurang tepat dapat menyebabkan tersingkapnya permukaan akar gigi akibat perpindahan margin gingiva ke arah apikal dari batas semento enamel yang disebut sebagai resesi gingiva.1 Resesi gingiva merupakan salah satu kondisi umum yang sering terjadi. Pasien yang memiliki resesi gingiva sering mengeluhkan masalah estetis terutama apabila resesi terdapat pada gigi anterior. Selain menyebabkan masalah estetika, individu dengan resesi gingiva juga sering mengeluhkan adanya hipersensitivitas dentin.2

Third National Health and Nutrition Examination Survey di Amerika menemukan bahwa prevalensi resesi gingiva meningkat seiring bertambahnya usia, dimana 0,5% pada usia 18-24 tahun mempunyai resesi gingiva parah (>3mm)., meningkat menjadi 45% pada usia diatas 65 tahun. Resesi gingiva akibat teknik menyikat gigi dapat mengenai golongan dewasa muda. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di India dan Brazil menunjukkan golongan umur 15-24 tahun didapatkan 86,16% memiliki resesi gingiva kurang dari 3 mm dan 11,83% memiliki resesi gingiva 3-4 mm.1

(2)

2

Menurut Glickman, mukosa rongga mulut terdiri dari tiga daerah yaitu mukosa mastikatori yang meliputi gingiva dan palatum durum, specialized mucosa yang meliputi mukosa lidah dan mukosa oral yang membalut bagian rongga mulut lainnya. Glickman juga mengatakan bahwa gingiva adalah bagian dari rongga mulut yang menutupi prosesus alveolaris dari rahang dan mengelilingi leher gigi.3 Secara anatomi gingiva terbagi atas gingiva bebas dan gingiva cekat. Gingiva bebas terdiri dari marginal gingiva dan papila interdental. Gingiva normal memiliki warna merah muda pada gingiva cekat dan margin gingiva, terdapat stippling pada permukaan gingiva cekat, permukaan margin gingiva bebas halus, konsistensi gingiva padat dan kenyal serta melekat erat pada jaringan gingiva dibawahnya.4

Resesi gingiva adalah kondisi yang ditandai dengan perpindahan margin gingiva kearah apikal dari cemento-enamel junction (CEJ) dengan diikuti terbukanya permukaan akar gigi. Resesi gingiva dapat terjadi secara lokalisata ataupun generalisata.5,6,7 Resesi gingiva terdiri dari dua tipe yaitu resesi yang kelihatan dan resesi yang sebenarnya. Resesi yang kelihatan adalah resesi yang terjadi antara puncak margin gingiva dan cemento enamel junction (CEJ), sedangkan resesi yang sebenarnya adalah resesi yang terjadi antara cemento enamel junction dan epithelial attachment.8 Resesi gingiva biasanya menyebabkan masalah estetika terutama apabila resesi terjadi pada gigi anterior. Selain menyebabkan masalah estetika, dapat juga menyebabkan hipersensitivitas dentin, karies pada akar dan abrasi pada daerah servikal gigi serta meningkatkan akumulasi plak.9-11

Penyebab resesi gingiva disebabkan oleh beberapa faktor seperti faktor anatomi, fisiologi, patologi dan faktor lain.12 Faktor lain yang dapat menjadi penyebab resesi adalah trauma oklusal yang berlebihan dan penggunaan sikat gigi yang inadekuat,13 sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tezel yang menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara resesi gingiva dengan frekuensi, durasi dan teknik menyikat gigi.14

Berdasarkan keterangan di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian mengenai hubungan teknik menyikat gigi dengan keparahan resesi gingiva pada mahasiswa FKG USU angkatan 2015 dan 2016.

(3)

3

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana hubungan teknik menyikat gigi dengan terjadinya resesi gingiva pada mahasiswa FKG USU angkatan 2015 dan 2016 ?

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan teknik menyikat gigi dengan terjadinya resesi gingiva pada mahasiswa FKG USU angkatan 2015 dan 2016.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi mengenai hubungan teknik menyikat gigi dengan terjadinya resesi gingiva pada mahasiswa FKG USU angkatan 2015 dan 2016.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas ilmu pengetahuan dan sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya mengenai resesi gingiva

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan penyuluhan bagi tenaga-tenaga kesehatan.

2. Hasil penelitian ini diharapkan akan memberi kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan kepada instansi kesehatan maupun menjadi bahan ajar yang berguna bagi fakultas kedokteran gigi.

Referensi

Dokumen terkait

yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi berminat,

Usahatani yang tidak efisien secara alokatif dalam penelitian ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: (1) Harga tanaman menghasilkan untuk setiap batangnya

Bila kita tindak lanjutin permasalahan yang terjadi di antrian ini adalah di antrian ini adalah bagaimana bagaimana kita bisa menemukan suatu nilai atau suatu waktu yang

PLTU yang menjadi objek penelitian adalah PLTU Suralaya unit 1-4 yang memiliki transformator pemakaian sendiri yaitu unit SST (Station Service Transformator)

Dari data return ters ebut dapat ditentukan parameter parameter lain yang akan digunakan untuk perhitungan harga ops i As ia. Analis is Has il

Melalui perakitan tanaman transgenik, selain tanaman dapat menghasilkan panen yang lebih tinggi karena tahan terhadap serangan hama dan penyakit, petani dapat dapat

Pengaruh Konsentrasi Tepung Wortel ( Daucus carota ) Pada Pakan Terhadap Peningkatan Warna Ikan Maskoki ( Carassius auratus ).. Dibimbing oleh SYAMMAUN USMAN dan

Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara obesitas sentral dengan kejadian DM tipe 2 di Puskesmas Janti.. Hal ini juga