• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-faktor yang Memepengaruhi Hasil Produksi Jagung di Kabupaten Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor-faktor yang Memepengaruhi Hasil Produksi Jagung di Kabupaten Karo"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia ataupun hewan. Di

Indonesia, jagung merupakan makanan pokok kedua setelah padi. Sedangkan

berdasarkan urutan bahan makanan pokok dunia, jagung menduduki urutan ketiga

setelah gandum dan padi. Di Negara agraris seperti Indonesia, sangat mendukung

dikembangkannya komoditi jagung. Sebab tanaman jagung memiliki potensi yang

cukup untuk di budidayakan dan mudah diusahakan. Peranan penganekaragaman

kebutuhan pangan dari bahan jagung sangat diperlukan dalam usaha tani ini

sehingga tidak mustahil komoditi jagung pada dewasa ini mendapat perhatian

(AAK, 1993).

Ditinjau dari produksinya, swasembada jagung sebenarnya sudah berhasil

dicapai oleh Indonesia. Namun, karena kontinuitas produksi jagung tidak dapat

dipenuhi maka ada saatnya Indonesia harus mengimpor jagung disamping

kegiatan mengekspor jagung (Adisarwanto, 2000).

Produksi jagung hingga kini dikonsumsi oleh manusia dalam berbagai

bentuk penyajian. Buah jagung yang masih muda, terutama jenis jagung manis

(sweet corn) sangat disukai orang dan biasanya disajikan dalam bentuk jagung

rebus atau tepung maizena dan minyak jagung. Jagung merupakan salah satu jenis

bahan makanan yang mengandung sumber karbohidrat yang dapat digunakan

untuk menggantikan beras. Karena jagung memiliki kalori yang hampir sama

(2)

dalam biji jagung sama dengan biji padi. Sehingga jagung dapat pula

menyumbangkan sebagian kebuthan protein yang diperlukan manusia. Kandungan

karbohidratnya pun mendekati karbohidrat pada padi. Selengkapnya dapat dilihat

pada tabel 1.1.

Jagung memiliki keunggulan yang lain, yakni dapat tumbuh pada

berbagai macam tanah, bahkan pada kondisi tanah yang agak kering pun jagung

masih dapat ditanam. Pada daerah tertentu jagung digunakan sebagai makanan

pokok karena mudah diperoleh (AAK, 1993).

Tabel 1.1. Kadar Kalori, Protein dan Karbohidrat Pada Makanan Mentah (dalam 100 gram)

Bahan mentah Kadar Kalori Kadar protein (gram)

Berdasarkan tabel 1.1, ternyata nilai dari ketiga unsur gizi pada jagung mendekati

atau hampir sama dengan ketiga unsur gizi yang terkandung pada padi atau beras.

(3)

Tabel 1.2 Kandungan Nutrisi Atau Zat Makanan Pada Biji Jagung

No Bagian Jumlah dalam (%)

1 Air 11,40

2 Putih telur 9,09

3 Lemak 4,72

4 Karbohidrat 7135

5 Serat kasar 2,04

6 Abu 1,40

Sumber: AAK, 1993

Berdasarkan hasil penelitian terhadap kandungan kalori dan protein per unit areal

pertanaman yang dilakukan oleh pusat Introduksi Kentang (USDA IR. Potato

Intoduction Station Sturgeon Baywis Consin), produksi kalori jagung per unit

areal menduduki peringkat ke-4 sedangkan produksi protein jagung per unit areal

pada peringkat ke-3.

Kabupaten Karo merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di

Provinsi Sumatera Utara, yang terletak pada jajaran Dataran Tinggi Bukit Barisan

dan sebelah barat daya berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia serta

merupakan daerah hulu sungai. Secara geografis Kabupaten Karo terletak pada

koordinat 2050’ –3019’ Lintang Utara dan 97055’ - 98038’ Bujur Timur.

• Sebelah Utara : Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang

• Sebelah Selatan : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir

• Sebelah Barat : Provinsi Nangroe Aceh Darusalam

(4)

Kabupaten Karo mempunyai wilayah seluas 2.127,25 atau 2,97% dari

luas Provinsi Sumatera Utara. Terdiri dari 17 kecamatan dan 262 desa. Wilayah

yang terluas adalah Kecamatan Mardingding yakni 267,11 (12,56% dari luas

kabupaten) dan kecamatan dengan luas terkecil adalah Kecamatan Berastagi

seluas 30,5 (1,43% dari luas kabupaten). Sehingga Kabupaten Karo merupakan

wilayah yang tepat untuk dijadikan ladang pertanian. (Kabupaten Karo dalam

angka 2009).

Penulis mencoba menganalisis tiga faktor yang mempengaruhi Hasil Produksi

(ton) jagung di Kabupaten Karo yaitu, Luas Panen (Ha), Curah Hujan (MM), dan

Jumlah Pupuk (Kwintal).

Berdasarkan latar belakang, maka penulis mengusulkan judul “Analisis

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Jagung di Kabupaten Karo”.

1.2 Perumusan Masalah

Sebagai rumusan masalah yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Apakah faktor–faktor yang mempengaruhi produksi jagung di Kabupaten

Karo?

2. Bagaimana besar nilai faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung di

Kabupaten Karo ?

3. Bagaimanakah hubungan korelasi antara faktor-faktor yang mempengaruhi

(5)

1.3 Pembatasan Masalah

Terdapat begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi produksi jagung di

Kabupaten Karo dan penelitian diharapkan menghasilkan data atau informasi

yang lebih jelas serta mudah dimengerti bagi setiap pembaca, maka penulis

membatasi pokok permasalahan kepada tiga variabel yang peneliti anggap

mempengaruhi Hasil Produksi (ton) yaitu, Luas Panen (ha), Curah Hujan (mm),

dan Jumlah Pupuk (Kwintal). Penulis menggunakan metode analisis regresi linier

berganda.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung di Kabupaten

Karo.

2. Mengetahui besar faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung di

Kabupaten Karo.

3. Mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh terhadap produksi jagung di

Kabupaten Karo.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini, yaitu:

1. Menambah wawasan bagi penulis dalam penerapan ilmu yang diperoleh di

(6)

2. Dapat dijadikan pertimbangan bagi instansi di Kabupaten Karo mengenai upaya

peningkatan hasil produksi jagung.

3. Dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan referensi bagi pihak yang

berkepentingan.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang terdiri dari langkah-langkah atau urutan

kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk

melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu

dapat terwujud.

Uraian mengenai variable penelitian dan definisi operasional , variabel,

penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode

analisis data yang digunakan.

1. Penelitian Kepustakaan

Penulis melakukan penelitian kepustakaan yaitu dengan mencari informasi di

internet, membaca buku-buku di perpustakaan dan Badan Pusat Statistik (BPS)

yang ada kaitannya dengan Kabupaten Karo dan Produksi jagung.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan

(7)

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang tidak diusahakan sendiri pengumpulannya oleh

peneliti tetapi dikumpulkan oleh pihak lain, misalnya dari internet, Badan

Pusat Statistik (BPS), kantor-kantor yang ada hubungannya atau publikasi

lainnya.

Adapun data yang digunakan penulis adalah data sekunder yang diperoleh

dari internet dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Karo dari Tahun

2006-2015. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan

dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas

tentang data tersebut.

3. Metode Analisis Data

Agar mengetahui seberapa besar pengaruhi tiga faktor terhadap Hasil Produksi

(ton) jagung di Kabupaten Karo yaitu, Luas Panen (Ha), Curah Hujan (MM),

Jumlah Pupuk (Kwintal). Maka data yang diperoleh penulis akan dianalisis

dengan menggunakan regresi linier berganda.

Regresi linier berganda adalah analisis regresi yang menjelaskan

hubungan antara peubah respon (variabel dependent) dengan factor-faktor yang

mempengaruhi lebih dari satu predaktor (variabel independent). Metode analis

regresi linier berganda pada prinsip dasarnya sama dengan metode analisis regresi

linier sederhana. Keduanya bekerja alat untuk melihat pengaruh dan estimasi

sebuah kasus dan diselesaikan dengan metode persamaan linier serta membentuk

(8)

Tujuan analisis ini adalah untuk mengukur intensitas hubungan antara dua

variabel atau lebih dan memuat prediksi/perkiraan nilai Y dan X. bentuk

persamaan regresi linier berganda yang mencakup dua atau lebih variabel, yaitu:

.... (1)

Keterangan:

Y = Pengamatan ke – i pada variabel tak bebas

Xi = Pengamatan ke – i pada variabel bebas

= Parameter Intersep

= Parameter koefisien regresi variabel bebas

= Pengamatan ke – i variabel kesalahan

Model diatas merupakan model regresi untuk populasi, sedangkan apabila

hanya menarik sebagian berupa sampel dari populasi secara acak dan tidak

mengatahui regresi populasi sehingga model regresi populasi perlu diduga

berdasarkan model regresi sampel sebagai berikut:

.... (2)

Keterangan:

Y = Variabel tak bebas

X = Variabel bebas

(9)

Dalam regresi linier berganda variabel tak bebas (Y). tergantung kepada

dua atau lebih variable bebas (X). Bentuk persamaan regresi linier berganda yang

mencakup dua atau lebih variabel, yaitu:

Untuk hal ini, penulis menggunakan regresi linier berganda satu variabel

tak bebas (dependent variabel) dan tiga variabel bebas (independent variabel).

1.7 Tinjauan Pustaka

Untuk mendukung penyelesaian penelitian ini, peniliti menggunakan teori-teori

sebagai berikut:

Menyatakan perubahan nilai variabel itu dapat pula disebabkan oleh

berubahnya variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut. Untuk

mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh variabel lain

diperlukan alat analisis yang memungkinkan kita untuk membuat perkiraan nilai

variabel tersebut pada nilai tertentu variabel yang mempengaruhinya. (Algifari,

2000) Regresi ganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua variabel kriterium

atau untuk mencari hubungan fungsional dua prediktor atau lebih dengan variabel

kriteriumnya atau untuk meramalkan dua variabel prediktor atau lebih terhadap

variabel kriteriumnya (Usman, Husaini, dan R. Purnomo Akbar,

(10)

Untuk analisa regresi akan dibedakan dua jenis variabel yaitu variabel

bebas (variabel predictor) dan variabel tidak bebas (variabel respon). Variabel

yang mudah didapat atau tersedia sering digolongkan dalam variabel bebas,

sedangkan variabel yang terjadi karena variabel bebas itu merupakan variabel

tidak bebas. Setelah mengetahui hubungan fungsional antara variabel-variabel

dimana persamaan regresinya telah ditentukan dan telah melakukan pengujian

maka persoalan berikutnya yang dirasakan perlu jika data hasil pengamatan terdiri

dari banyak variabel adalah seberapa kuat hubungan antara variabel-variabel itu.

Dengan kata lain perlu ditentukan derajat hubungan antara variabel-variabel

tersebut (Sudjana, 2001).

Studi yang membahas derajat hubungan antara variabel-variabel tersebut

dikenal dengan nama analisis korelasi. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui

derajat hubungan, terutama data kuantitatif dinamakan koefisien korelasi. Jika

kenaikan didalam suatu variabel diikuti dengan kenaikan di dalam variabel lain

maka dapat dikatakan bahwa kedua variabel tersebut mempunyai korelasi yang

positif. Tetapi jika kenaikan di dalam suatu variabel diikuti oleh penurunan di

dalam variabel lain, maka dapat dikatakan bahwa variabel tersebut mempunyai

korelasi yang negatif. Dan jika tidak ada perubahan pada variabel walaupun

variabel lainnya berubah maka dikatakan bahwa kedua variabel tersebut tidak

mempunyai hubungan (Iswardono, 1981).

Analisis regresi merupakan suatu teknik (technique) untuk membuat

persamaan garis lurus yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antar

variabel.Persamaan regresi (regression equation) adalah suatu persamaan

(11)

1.8 Lokasi Penelitian

Peneltian dan riset data dilakukan di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS)

Kabupaten Karo

1.9 Sistematika Penulisan

Penulisan tugas akhir ini disusun secara sistematis, yang didalamnya

dikemukakan bab maupun subab, yaitu sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan latar belakang, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian,

tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan yang digunakan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang klasifikasi mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi produksi jagung di Kabupaten Karo dan menguraikan

tentang regresi, regresi linier berganda, uji regresi ganda dan korelasi

regresi linier berganda serta uji koefisien regresi berganda.

BAB 3 : GAMBARAN UMUM

Bab ini menjelaskan sejarah singkat tentang Badan Pusat Statistik

(12)

BAB 4 : ANALISIS DATA

Pada bab ini penulis menganalisa data yang ada yang telah diamati dan

dikumpulkan dengan menggunakan metode analisa regresi linier

berganda

BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang program atau softwere yang digunakan

sebagai analisis terhadap data yang telah diperoleh.

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis menguraikan kesimpulan dan saran dari hasil

Gambar

Tabel 1.2 Kandungan Nutrisi Atau Zat Makanan Pada Biji Jagung

Referensi

Dokumen terkait

Cara kualitatif iki dijlentrehake dening Bodgan lan Taylor (2000 : 3) minangka prosedhur sing weneh asil dhata deskriptif arupa dhata kang ditliti iku selaras

Faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan kunjungan dan citra positif adalah memiliki informasi yang memadai, dari pegawai ataupun informasi dari bahan

Menurut penulis tindakan yang dilakukan oleh pihak RKM dengan cara menghubungi anggota yang terlambat membayaran dan diberhentikan jika tetap tidak membayar uang iuran

Mewujudkan sikap kepamong prajaan, semangat pengabdian dan kesetiaan yang berorientasi kepada pelayanan, pengayoman dan pengembangan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pengaruh langsung dan tidak langsung kebijakan pendanaan dan retained earnings yang dimediasi oleh investment opportunity

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut; adanya ion sianida (CN - ) dengan jumlah mol yang lebih kecil dari

Disamping itu juga menggunakan sistem berimbang, hal ini terdapat pada Bab V pasal 49 tentang Daerah Pemilihan dan Jumlah Kursi Anggota DPR, DPRD Provinsi, dan

DP ( 12. ), yang menunjukkan bahwa laju disolusi dispersi solida dalam berbagai perbandingan lebih. besar bila dibandingkan dengan