I. PENDAHULUAN
Berbagai penyakit saraf seperti penyakit serebrovaskular, trauma kepala, nyeri dengan berbagai penyebab, epilepsi, infeksi susunan saraf pusat, gangguan perkembangan otak dan juga demensia cenderung meningkat insidensi dan prevalensinya. Untuk penyakit serebrovaskular (stroke), jumlah penderitanya tidak saja meningkat, namun telah merambah pada usia-usia produktif.
Penyakit saraf tidak hanya sebagai penyebab angka kematian yang utama, tetapi juga sebagai penyebab angka kesakitan. Mengingat bahwa penyakit serebrovaskular masih merupakan penyebab kematian dan penyebab kecacatan yang menempati peringkat dalam data kesehatan nasional. Stroke merupakan salah satu sumber penyebab gangguan otak pada usia masa puncak produktif dan menempati urutan kedua penyebab kematian sesudah penyakit jantung pada sebagian besar negara di dunia
Proses pikir, emosi dan tingkah laku merupakan bagian tidak terpisahkan dari dinamika komunikasi interpersonal dalam kehidupan sosial. Meskipun perkembangannya sangat individual, berbeda antara satu orang dengan lainnya, namun ada persamaan kualifikasi yang penting dan tidak dapat dipungkiri dalam tatanan kehidupan sosial tersebut.
Terganggunya proses pikir, emosi maupun tingkah laku dapat menyebabkan berbagai hendaya ataupun kendala dalam kehidupan sehari-hari yaitu gangguan dalam menjalankan peran atau fungsi sosialnya.
Kemajuan penatalaksanaan penyakit saraf mulai dari diagnostik, terapi medik, terapi surgikal, dan rehabillitasi menyebabkan jumlah penderita penyakit saraf yang ditangani semakin baik dan meningkatkan harapan hidup penderita. Meskipun demikian hal ini tidak menyelesaikan masalah karena adakalanya meninggalkan sekuele pada penderita sehingga mengurangi produktivitas kerja dan kualitas hidup. Selain itu semuanya memerlukan biaya yang sangat besar, dan sumber daya manusia yang terampil dalam penatalaksanaannya.
Tindakan pencegahan terhadap penyakit saraf perlu ditingkatkan karena selain murah dan mudah, dapat dilakukan di mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja, tetapi memerlukan perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia terhadap penyakit saraf. Faktor resiko dari penyakit saraf terutama penyakit serebrovaskular perlu mendapat perhatian khusus, karena resiko hari ini merupakan penyakit di masa yang akan datang. Selain memfokuskan perhatian pada mereka yang telah menderita penyakit, kita juga perlu memusatkan perhatian pada mereka yang belum menderita tetapi mempunyai resiko untuk menderita penyakit.
Tujuan umum blok ini, membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam menegakkan diagnosa penyakit, pengobatan, menilai kesembuhan, menilai prognosis, dan pencegahan penyakit-penyakit saraf dan jiwa yang sering dijumpai di layanan primer.
II. PRASYARAT MAHASISWA
Blok Brain and Mind System ini merupakan salah satu blok Tahap II (Pathological Sciences) dalam struktur kurikulum. Mahasiswa pada Tahap II adalah mahasiswa yang telah melalui Tahap I (Basic Medical Sciences), mahasiswa ini telah mencapai keterampilan generik yaitu keterampilan belajar sepanjang hayat, dan dasar-dasar ilmu kedokteran
.
III. TUJUAN
TUJUAN BLOK
Tujuan umum
Melalui Blok Brain and Mind System ini, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter layanan primer, yaitu:
1. Komunikasi efektif 2. Keterampilan klinik dasar
3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran 4. Pengelolaan masalah kesehatan 5. Pengelolaan informasi
6. Mawas diri dan pengembangan diri
7. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek
Tujuan khusus
Setelah menyelesaikan modul sistem saraf ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam upayanya mengelola pasien dengan masalah saraf atau jiwa dengan mengintegrasikan penalaran klinis dan biomedis sehingga menunjang terciptanya kerja sama yang baik antara dokter dengan pasien, keluarga, komunitas, dalam penanganan masalah saraf atau jiwa.
2. melakukan anamnesis (dan pemeriksaan fisik) yang lengkap dengan teknik yang tepat serta mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual.
3. menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder pasien dengan kelainan saraf atau jiwa dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu klinik.
4. memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan menafsirkan hasilnya.
5. melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah saraf dan jiwa dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tata laksananya.
7. peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang berkaitan dengan gangguan sistem saraf.
8. mengembangkan ketertarikan dalam melakukan riset yang berkaitan dengan masalah-masalah sistem saraf.
TUJUAN MAHASISWA
Sasaran pembelajaran terminal
Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan epidemiologik penyakit saraf dan jiwa, mahasiswa tahap II yang telah menjalani Blok Brain and Mind System mampu menafsirkan data tersebut dan menerapkannya dalam langkah pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan pencegahan dan rujukan, dengan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik.
Sasaran pembelajaran penunjang
Setelah menyelesaikan Blok Brain and Mind System, maka:
1. Apabila diberi data sekunder tentang kelainan saraf atau jiwa, mahasiswa mampu:
a. Merumuskan masalah kesehatan pasien.
b. Menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan jaringan sistem saraf.
c. Menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan patologik dalam sistem saraf.
d. Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit sistem saraf dan jiwa. e. Menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan sistem
saraf dan jiwa (farmakodinamik dan farmakokinetik)
h. Menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan saraf dan jiwa
i. Menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem saraf atau jiwa beserta alasan yang mendasarinya.
j. Mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem saraf dan kesehatan jiwa melalui sistem teknologi informasi (IT system).
l. Melakukan analisis etik tentang gangguan sistem saraf kesehatan jiwa. m. Menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem saraf dan kesehatan serta
rencana penanggulangannya.
2. Apabila diberi kasusatau pasien simulasidengan kelainan/penyakit sistem saraf, mahasiswa mampu:
a. Melakukan anamnesis mengenai kelainan sistem saraf dengan menerapkan kemampuan komunikasi efektif.
b. Melakukan pemeriksaan fisik sistem saraf.
c. Menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diagnosis kelainan sistem saraf.
d. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem saraf. e. Menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta
menjelaskan mekanisme yang mendasarinya.
3. Apabila diberi kasus atau pasien simulasi dengan kelainan jiwa, mahasiswa mampu:
a. Melakukan wawancara psikiatri dengan menerapkan kemampuan komunikasi efektif.
b. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem saraf. c. Menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta
menjelaskan mekanisme yang mendasarinya.
d. Menyusun rencana tatalaksana masalah kesehatan secara komprehensif (termasuk rencana pencegahan, rehabilitasi dan rujukan).
4. Bila diberi data masalah kelainan/penyakit sistem saraf dan jiwa dalam suatu komunitas, mahasiswa mampu:
a. Menentukan besarnya masalah kelainan/penyakit sistem saraf atau jiwa dalam masyarakat.
b. Menentukan faktor penyebab/risiko kelainan/penyakit sistem saraf dan dapat menghubungkan faktor tersebut dengan kelainan/penyakit sistem saraf yang didapat.
IV. LINGKUP BAHASAN
Pemutaran film Brain
and Mind System Film BMS-F1
MEU & TIM BLOK
Lingkup Bahasan-1: Struktur dan Fungsi Sistem Saraf Pusat dan Perifer
Formatio Reticularis
Dasar-dasar
Struktural Formatio Reticularis Struktural Sistem limbik
Fungsi sensorik SSP
Mekanisme sensorik pada SSP
Tutorial Fisiologi
Fungsi Motorik SSP
Mekanisme motorik pada SSP
Biolistrik Tubuh
Nervous System
Kuliah BMS-K2 KedokteranFisika Sinyal Listrik dari
Otak
Penggunaan Listrik / Magnet
Elektroenceph
alogram Dasar fisiologi EEG.
Kuliah BMS-K3 Fisiologi Proses
kesadaran
Fungsi formatio retikularis dalam proses kesadaran
Kimia otak Zat-zat kimia alami
Kuliah BMS-K4 Fisiologi
Emosi dan Perilaku termotivasi
Fisiologi emosi dan sistem limbik.
Fisiologi perilaku termotivasi
Cairan Serebrospinal
Pembentukan dan
Biokimia
Fungsi Intelektual dari Susunan Saraf Pusat
Proses Belajar,
Bahasa dan Ingatan. Kuliah BMS-K5 Fisiologi
Farmakologi Sistem Saraf Pusat
Kanal Ion Voltage-Gated dan Ligand Gated dalam Membran Neuronal
Kuliah BMS-K6 Farmakologi Mekanisme Obat
dalam Memodulasi Transmisi Sinap
Excitatory Central Neurotransmitter
Inhibitory Central Neurotransmitter
Farmakologi Analgetik
Farmakologi Analgesik Opioid
Farmakologi Antagonis Reseptor Opioid
Farmakologi Analgetik Non-Opioid
Neoplasma Pada Central Nervous System
Primary Neuroglial Tumor (Glioma)
Kuliah BMS-K7 Patologi Anatomi Primitive
Neuroepithelial Neoplasma
Neuronal Neoplasma Tumor Jinak Pada Sistem Saraf
Primary Disease Of Myelin
Multiple Sclerosis
Infeksi Pada Sistem Saraf
Jenis Infeksi Pada Saraf
Kelumpuhan
Patofisiologi kelumpuhan :
Diferensiasi UMN & LMN.
Analisa topik : - Lesi kortikal. - Lesi subkortikal. - Lesi batang
otak.
- Lesi medulla
- Lesi sambungan saraf otot. - Lesi otot.
Gangguan Ekstrapiramida l
1. Sindroma Parkinson
2. Sindroma
hiperkinetik-Pengertian kesadaran
Pengertian koma - Koma matabolik - Koma diensefalik - Tingkatan koma Skala koma Glasgow
(SKG)
Pola pernafasan Refleks batang otak Perawatan koma
Kuliah BMS-K10 Neurologi
Radang Susunan Saraf Pusat
Meningitis Purulenta
Kuliah BMS-K-11 Neurologi Meningitis Serosa
Ensefalitis
Mikroba pada Infeksi Susunan Saraf Pusat
MO Penyebab Meningitis Purulenta 1. Pyogenic cocci
(N.meningitidis, S.pneumoniae) 2. Hemophilus
influenza tipe b 3. Staphylococcus
aureus 4. Listeria
monocytogenes
Kuliah BMS-K12 Mikrobiologi MO Penyebab
Meningitis Granulomatosa 1. Mycobacterium
tuberculosis (meningitis tuberculosa) 2. Treponema
pallidum 3. Cryptococcus
neoformans 4. Coccidioides
immitis 5. Histoplasma
2. Coxackie virus 3. Echovirus
(Enterocytophatic Human Orphan) 4. Herpes simplex 5. Paramyxovirus
(Mumps) 6. Rhabdovirus
(Rabies virus) 7. Leptospira 8. Clostridium tetani MO Penyebab Encephalitis 1. Togavirus
(Chikungunya dan ARBO Virus lainnya) 2. Flavivirus 3. Rabies virus 4. HIV virus MO penghasil neurotoxin
1. Clostridium tetani (tetanospasmin) 2. Clostridium
botulinum Mikroorganisme penyebab Brain Abscess
1. Streptococcus sp. 2. Staphylococcus
aureus
3. Enterobacteriaceae 4. Bacterioides
Parasit pada Infeksi Sistem Saraf Pusat
Naegleriasis
Kuliah BMS-K13 Parasitologi Acanthamoebiasis
Kuliah BMS-K14 Neurologi Fungsi korteks
serebri
Gangguan fungsi korteks serebri
Gangguan Peredaran Darah Otak
Patofisiologi
Gangguan Peredaran Darah Otak
Kuliah
dan
Tutorial
BMS-K15 Neurologi Klasifikasi Gangguan
Peredaran Darah Otak
Faktor Resiko Gangguan Peredaran Darah Otak
TIA
Stroke Hemoragik :
BMS-K16 Neurologi - Perdarahan
- Perdarahan Subarakhnoidal
- Pasca Stroke - Pencegahan Stroke Stroke Non
Hemoragik : - Thrombosis Serebri - Embolia Serebri
Medical Nutrition Therapy for Stroke
Medical Nutrition Therapy
Tutorial Ilmu Gizi Medik Nutrition Related
Factors
Nutrition Problems in Stroke
Epilepsi
Jenis dan
Patogenese Epilepsi
Kuliah BMS-K17
Neurologi
dan
Farmakologi Kriteria Diagnostik
Epilepsi
Prinsip Pengobatan Epilepsi
Obat-obat Anti Epilepsi
Tatalaksana Status Epilepsi
Trauma Susunan Saraf Pusat
Definisi dan Patofisiologi
Skala Koma Glasgow
Klasifikasi dan insidens.
Gejala klinis
Pemeriksaan neurologik dan umum / jejas.
Pemeriksaan penunjang.
Lusid interval.
Amnesia.
Oedem serebri.
Pengelolaan tepat.
Terapi obat-obatan.
Prognosa.
Indikasi rujuk / konsultasi.
Rehabilitasi
Nyeri kepala
Struktur yang pain sensitivedi kepala.
Mekanisme terjadinya nyeri
Klasifikasi nyeri kepala kronis
Nyeri kepala tipe vaskuler
Sefalgia jenis kontraksi otot
Sefalgia pada tumor otak, hipertensi,
stroke Kuliah BMS-K19
Neurologi Diagnosa banding vertigo
Tumor Cerebri
Gejala tumor otak yg salah
Anamnese tumor. Pem. PD tumor otak. Pemeriksaan
penunjang
Kuliah BMS-K20 Neurologi
Gangguan Nervus Kranialis
I. N. Olfaktorius - gejala gangguan - sindroma Foster
Kennedy - pemeriksaan
Kuliah BMS-K21 Neurologi II. N. Optikus
V. Trigeminus - cabang-cabang - neuralgia & jenis - pemeriksaan VII. Fasialis
- gejala kerusakan - kausa kerusakan - kelumpuhan UMN - Tics, neuralgia,
crocodile tears - Pemeriksaan VIII. Statoakustikus (oktavus)
- N. Kohlearis - Gejala kerusakan
tuli, tinnitus - Pemeriksaan :
Swabach, Rinne, Weber
- N. Vestibularis - Gejala gangguan - Vertigo,
nistagmus, Menierre syndrome - Test pemeriksaan IX. Glossopharyngeus
- Sindroma Vernett - Neuralgia - Pemeriksaan X. N. Vagus
- gejala gangguan & kausa
- pemeriksaan + reflex
okulokardiak, faring, sinus karotid XI. N. Assesorius
- gejala gangguan - pemeriksaan XII. N. Hipoglossus
- gejala gangguan LMN + kausa - gejala gangguan
UMN + kausa - pemeriksaan
Gangguan Saraf Otonom
Pola pernafasan abnormal spesifik
Kandung kemih neurogenik
Demam sentral (ggn regulasi
temperature)
Diabetes insipidus
Hischsprung
Sindroma horner
Causalgia
Excessive sweating
Beurger
Pemeriksaan
Pengobatannya
Gangguan Saraf Tepi
Batasan neuropati.
Etiologi neuropati.
Gejala-gejala umum neuropati.
- Diagnostik neuropati.
Kuliah BMS-K23 Neurologi Diabetik Neuropati
Alkoholik Neuropati
Sindrome Guillain Barre
Neuropati Otonom
Gangguan Medula Spinalis
Pandangan umum
Patofisiologi
Gejala klinik
Prosedur diagnostik
Terapi
Prognosa
Rehabilitasi
Kuliah BMS-K24 Neurologi Trauma
Tumor
Tumor intrameduler
Tumor ekstrameduler intradura
Tumor
ekstramedulerekst radural
Infeksi
Kelainan kongenital
Back Pain
Mekanisme dan patofisiologi back pain
Klasifikasi, etiologi dan uraian singkat back pain
HNP spondilosis, spondilolisthesis, spondilitis TB, spondiloarthrosis, dll Pemeriksaan back
pain
Laboratorium Diagnosa Pengobatan dan
Pain
Nyeri Nosiseptif
Kuliah BMS-K25 Neurologi Nyeri Neuropatik
Neuralgia
Definisi
Occipital neuralgia
Brachialgia
Erb’s-Duchene paralyse
Intercostal neuralgia
Pudendal neuralgia
Miopatia
Patofisiologi dan penyebab miopatia
Kuliah BMS-K26 Neurologi Jenis-jenis miopatia
Gejala, diagnosa, prognosa dan penatalaksanaan :
DMP
Miositis / poliomiositis
Miotonia
Gangguan pada neuro-muscular junction;
Myasthenia Gravis
Periodic paralysis
Epilepsi yang Sering pada Anak
Spasme Infantil
Kuliah BMS-K27 I.Kes.Anak Sindroma
Lennox-Gastaut
Kejang
Demam Kuliah BMS-K28 I.Kes.Anak
Pemeriksaan Neurologis
1. Anamnese
Kuliah
dan
Skill Lab
BMS-K29 Neurologi 2. Pemeriksaan fisik
3. Mengkonstruksikan fakta yang diperoleh menuju diagnosa
Kelainan Cairan Otak (CSF)
Menghitung sel pada CSF
Kuliah BMS-K30 Patologi Klinik Perubahan CSF pada
Perubahan CSF pada infeksi virus
Perubahan CSF pada infeksi jamur
Perdarahan Subarachnoidal Perubahan CSF pada Intracerebral
Hematoma
Perubahan CSF pada Hypertensive
Encephalopathy
Perubahan CSF pada tumor intrakranial Perubahan CSF pada Metabolic
Encephalopathy
Pemeriksaan Radiologi pada Sistem Saraf
Foto Schaedel
Kuliah BMS-K31 Radiologi CT Scan Kepala
Brain MRI Tindakan
Bedah pada Kelainan Sistem Saraf
Trauma Kapitis Kuliah BMS-K32 Bedah Saraf
Neoplasma Sistem
Saraf Kuliah BMS-K33 Bedah Saraf
Aliran-aliran dalam Psikiatri
Kuliah BMS-K34 Psikiatri Kepribadian
Definisi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepribadian Topografi Kepribadian
Struktur Kepribadian Teori-teori
Sehubungan dengan Perkembangan Kepribadian
Emosi
Definisi Hal-hal yang
Mempengaruhi Emosi
Tingkatan Emosi
Intelegensia
Definisi
Hal-hal yang mempengaruhi Tingkat Intelegensia
Kepemimpinan
Simtomatologi
Gangguan Proses Pikir
Kuliah BMS-K35 Psikiatri Gangguan Afek,
Mood dan Emosi Lainnya
Psikomotor
Gangguan Persepsi Gangguan Memori Gangguan Orientasi
Pemeriksaan Psikiatrik
Hubungan Dokter-Pasien
Skill Lab Psikiatri Teknik Wawancara
Psikiatri
Pemeriksaan Status Mental
Mekanisme Pertahanan Ego
Definisi
Kuliah dan
Tutorial BMS-K36 Psikiatri Fungsi MPE
Jenis-jenis MPE
Gangguan Kepribadian
Definisi Etiologi
Jenis-jenis Gangguan Kepribadian
Gambaran Klinis
Gangguan Ansietas
Gangguan Ansietas Menyeluruh
Kuliah BMS-K37 Psikiatri Gangguan Panik
Gangguan Fobik
Gangguan Obsesif Kompulsif
Gangguan Stres Pasca Trauma
Gangguan Somatoform
Gangguan Somatisasi
Kuliah BMS-K38 Psikiatri Gangguan
Hipokondrik Gangguan Konversi
Gangguan Pencitraan Tubuh
Gangguan Nyeri Somatoform
Farmakologi NAPZA dan Psikofarmaka
Farmakalogi NAPZA
Kuliah BMS-K39 Farmakologi Farmakologi dasar
obat antipsikotik
Farmakologi dasar lithium dan obat penstabilisasi mood
Efek Samping dari Obat-obat Psikoaktif
Mekanisme Efek Samping
Psychoactive Agents
Kuliah BMS-K40 Farmakologi
Gangguan
Kuliah BMS-K41 Psikiatri Ketergantungan Zat
Sindroma Putus Zat
Toleransi
Kuliah BMS-K42 Psikiatri Gangguan Identitas
Seksual terjadinya gangguan psikosomatik
Kuliah BMS-K43 Psikiatri Jenis-jenis penyakit
yang berhubungan dengan gangguan psikosomatik
Psikiatri Forensik
Cakupan Psikiatri Forensik
Peranan Dokter dalam Kasus Forensik
Gangguan Mental Organik
Dementia
Kuliah dan
Tutorial BMS-K44 Psikiatri Delirium
Halusinosis Organik
Gangguan Mood
Gangguan Afektif Bipolar
Terjadinya Gangguan Waham Menetap
Kuliah dan
Tutorial BMS-K45 Psikiatri Gambaran Klinis
Psikogeriatrik Dasar-dasar
Perubahan Psikis di Usia Tua
Gangguan-gangguan Psikis yang Banyak dijumpai di Usia Tua
Psikofarmaka
Antipsikotik
Kuliah BMS-K47 Psikiatri Antidepresan
Antianxietas
Mood stabilizer
Psikoterapi
Dasar-dasar dan Pelaksanaan Psikoterapi
ECT
V. LINGKUP BAHASAN BLOK PENDUKUNG
V.1. BLOK COMMUNITY RESEARCH PROGRAM
– VI
Lingkup
Bahasan Pokok Bahasan Kode Tahapan STAF
Konsep pembuatan proposal
(Minggu I)
Pengantar pembuatan
proposal CRP6-K1
dr.Juliandi dr. Arlinda
Pembuatan pendahuluan
(Minggu I)
Perumusan masalah Tujuan penelitian, hipotesis dan manfaat penelitian
Tinjauan pustaka, dan
kerangka konsep CRP6-K3
dr.Arlinda
Penentuan desain penelitian
CRP6-K4
dr.Juliandi Prof.Rozaim
ah
Pengukuran dalam penelitian
Instrumen penelitian
(Minggu III)
Merancang kuesioner CRP6-5
dr.Juliandi dr.Isti IF
Etika dalam penelitian
(Minggu II)
Etika dalam penelitian
dan Inform Consent CRP6-K6
dr.Arlinda Prof.Rozaim
ah
Minggu III (Kegiatan Mahasiswa) (di luar jadwal kegiatan kelas)
TIM PENILAI
Minggu III-IV Kegiatan Tim Penilai (di luar jadwal kegiatan kelas)
CRP6-K7 dr.Juliandi dr.Isti IF
Lingkup
Bahasan Pokok Bahasan Kode Tahapan STAF
PROPOSAL
V.2. BLOK COMMUNITY HEALTH ORIENTED PROGRAM
– IV
V.3.BLOK BIOETHICS AND HUMANITIES PROGRAM – VI
Lingkup bahasan Blok Bioethics and Humanities Program di semester 6 (BHP6) terdiri dari:1. Mata Kuliah Bahasa Indonesia (1sks) 2. Mata Kuliah Bahasa Inggeris (1sks)
Adapun materi Bahasa yang diberikan pada semester ini bertujuan untuk mendukung penulisan karya tulis ilmiah mahasiswa.
Pokok Bahasan Subpokok Bahasan Kode
Tahapan
Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja
Pengantar higene perusahaan
dan kesehatan kerja CHOP4-K1
Masalah kesehatan pada pekerjaan
Penyakit akibat kerja CHOP4-K2
Penyakit akibat kerja CHOP4-K3
Penyakit akibat kerja CHOP4-K4
Pencegahan terjadinya
penyakit akibat kerja CHOP4-K5
V.3.1. MATERI KULIAH BAHASA INDONESIA
Pokok Bahasan Kode Tahapan
Ejaan yang Disempurnakan BHP-IND-K1
Kalimat Efektif BHP-IND-K2
Ragam Wacana Eksposisi BHP-IND-K3
Lanjutan dalam bentuk tugas BHP-IND-K4
Ragam Wacana Argumentasi BHP-IND-K5
Lanjutan dalam bentuk tugas BHP-IND-K6
V.3.2. MATERI KULIAH BAHASA INGGRIS
Pokok Bahasan Kode Tahapan
Introduction to Writing BHP-ENG-K1
Writing an Outline BHP-ENG-K2
Practice Writing an Outline BHP-ENG-K3
Writing a Summary from Reading BHP-ENG-K4
Writing an Outline for a Presentation BHP-ENG-K5
Doing a Presentation Based on an Outline BHP-ENG-K6
VI.DAFTAR BAHAN RUJUKAN
Departemen Judul Buku Penulis Penerbit Edisi /
Tahun
Anatomi
Hand atlas of Human
Anatomy Spatelhotz
J.B. Lippincott Company
Seventh Edition
Grays Anatomi Grays 8thEd.
Anatomi Klinik Richard S. Snell EGC 2006
Neuroanatomi Klinik Richard S. Snell EGC Edisi 5/2007
Fisika Kedokteran
Bioinstrumentation John G. Webster John Wiley & Sons
Physics for the Life
Sciences Alan H. Cromer
MacGraw-Hill Book Company, USA
Medical Phyysics Cameron John R, Skofronick James G John Wiley & Sons
Physics with Health
Sciences Applications Paul Peter Urone
Fisiologi Review of Medical
Physiology Ganong WF
McGraw Hill
Departemen Judul Buku Penulis Penerbit Edisi / Tahun
Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran Guyton&Hall EGC Ed.9 / 1997
Fisiologi Manusia Sherwood L. EGC Jakarta Ed.2 / 1996
Farmakologi dan Terapeutik
Pharmacology Katzung Mc Graw Hill Comp 2004
Basic and Clinical
Pharmacology Katzung B. G.
Lange Mc Graw
Hill 2004
Pharmacology Godmann & Gillmann
Principles of
Pharmacology Golan et al Lippincott W & W 2005
Patologi Anatomi
Basic Pathology Robbin, Kumar WB Sanders 2004
Pathology Rubin & Farber
Lippincott Williams & Wilkins
3rd ed. / 1999
Neurologi
Principle of Neurology Victor M, & Ropper AH McGraw Hill,
New York 8
th
ed. / 2007
Basic Neurology Gilroy J McGraw Hill,
New York 3
rd
ed. / 2000
Mikrobiologi
Medical Microbiology & Immunology
Levinson &
Jawetz McGraw Hill 7
th
ed. / 2003
Manual of Clinical Microbiology
Lennette, E.H. Balow, A. Hausler, W and Truant
American Society
for Microbiology 1980/3 rd
, ed.
Parasitologi
Infections of the Central Nervous System
W. Micahel Scheld, Richard J. Whitley, Christina M. Marra
Lippincolt Williams & Wilkins
3rded.
Foundations of Parasitology
Roberts, Larry S.
Janovy, Jr. John McGraw Hill 7 th
ed. / 2005
Ilmu Kesehatan Anak
Pediatric Neurology
Kennet F, Swaiman, Stephen Ashwal, Donna M, Ferriero
Mosby Elsevier Fourth Edition/ 2006
Neonatologi Tricia Lacy Gomella AppletonLange Editon 4
Nelson Text Book of Pediatrics
Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson BH WB.Saunders
17thedition/ 2004
Radiologi Radiologi Diagnostik Iwan Ekayuda FK-UI RSCM 2005
Edisi 2
Bedah Saraf
Neurological Surgery Youmans
W.B. Saunders Company, Philadephia
4thedition / 2003
Head Injury Cooper McGraw-Hill,
New York
4thedition / 2000
Psikiatri
Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry Behavioral Sciences /Clinical Psychiatry
Sadock BJ, Sadock VA
Lippincott Wiliams & Wilkins, Philadelphia
9thed. / 2003
Kaplan & Sadock’s Comprehensive Textbook
Sadock BJ, Sadock VA, ed.
Lippincott
Wiliams & 8 th
Departemen Judul Buku Penulis Penerbit Edisi / Tahun
of Psychiatry Wilkins,
Philadelphia
Essential
Psyhopharmacology Neuroscientific Basis and Practical Applications
Stahl SM Cambridge
University Press 2 nd
ed. / 2000
Pharmacology of Antipsychotics and Mood Stabilizers
Stahl SM Cambridge
University Press 2002
Shorter Oxford Textbook of Psychiatry
Gelder M, Harrison P, Cowen P
Oxford University Press, New York 5
th
ed. / 2006
Review of General
Psychiatry Goldman HH
Mc. Graw Hill Companies, Inc , Singapore
5 th ed. / 2000
Current Diagnosis & Treatment in Psychiatry
Ebert MH, Loosen PT , Nurcombe B, eds.
Lange Medical Books/ Mc Graw –Hill, Singapore
International Edition 2000
Diagnostic and Statistical Manual of mental Disorders
Amerian Psychiatric Association
Text Revision.
Washington DC 4 th ed. / 2004
Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia
Direktorat Kesehatan Jiwa, Direktorat jendral Pelayanan Medik,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta
Edisi III. / 1993
Textbook of
Psychopharmacology
Schatzberg AF, Numeroff CB
The American
Publishing 3 rd ed. / 2003
Ilmu Gizi
Krause’s Food & Diet Therapy
L. Kathleen Mahan &
Sylvia Escott Stumps Saunders Ed 12
William’s Essential of Nutriton & Diet Therapy
Eleanor D. Schlenker &
Sara Long Mosby Elsevier Ed 9
VII. METODE PEMBELAJARAN
A. PEMUTARAN FILM
Pemutaran film bertujuan memberikan wawasan dan gambaran mengenai lingkup Brain and Mind System dan membangkitkan minat mahasiswa untuk memahami blok ini.
B. KULIAH
Kulih diberikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, dengan durasi selama 50 menit setiap kali kuliah.
TOPIK KULIAH TERPILIH:
TOPIK KULIAH TERPILIH KODE
TAHAPAN DEPARTEMEN
Tema: Struktur dan Fungsi Sistem Saraf Pusat dan Perifer
Anatomi dari Sistem Sensorik dan Motorik BMS-K1 Anatomi
Biolistrik Tubuh BMS-K2 Fisika Kedokteran Dasar Fisiologi EEG dan Pengaturan Kesadaran BMS-K3 Fisiologi
Kimia Otak dan Sistem Limbik BMS-K4 Fisiologi Fungsi Intelektual SSP; Belajar, Bahasa dan Ingatan BMS-K5 Fisiologi Farmakologi Sistem Saraf Pusat dan Analgetik BMS-K6 Farmakologi
Tema: Gangguan pada Sistem Saraf
Histopatologi Kelainan SSP BMS-K7 Patologi Anatomi Kelumpuhan BMS-K8 Neurologi
Gangguan Ekstrapiramidal BMS-K9 Neurologi/Farmakologi Gangguan Kesadaran BMS-K10 Neurologi
Radang SSP BMS-K11 Neurologi Mikroba pada Infeksi SSP BMS-K12 Mikrobiologi Parasit pada Infeksi Sistem Saraf Pusat BMS-K13 Parasitologi Gangguan Fungsi Kortikal/Bicara BMS-K14 Neurologi CVD (Stroke Iskemik) BMS-K15 Neurologi CVD (Stroke Hemoragik) BMS-K16 Neurologi
Epilepsi BMS-K17 Neurologi/Farmakologi Epilepsi yang Sering pada Anak BMS-K18 Anak
Kejang Demam BMS-K19 Anak Trauma Kapitis BMS-K20 Neurologi
Nyeri Kepala/ Vertigo BMS-K21 Neurologi/Farmakologi Tumor Cerebri BMS-K22 Neurologi/Bedah Saraf Gangguan Nervus Kranialis BMS-K23 Neurologi
Gangguan Saraf Otonom BMS-K24 Neurologi Gangguan Saraf Tepi BMS-K25 Neurologi Gangguan Medula Spinalis dan Low Back Pain BMS-K26 Neurologi Pain and Neuralgia BMS-K27 Neurologi
Miopati BMS-K28 Neurologi
Prosedur Diagnostik Pemeriksaan Neurologis BMS-K29 Neurologi Kelainan pada Cairan Cerebrospinal (CSF) BMS-K30 Patologi Klinik Pemeriksaan Radiologi pada Sistem saraf BMS-K31 Radiologi Tindakan Bedah pada Trauma Kapitis BMS-K32 Bedah Saraf Tindakan Bedah pada Neoplasma Sistem Saraf BMS-K33 Bedah Saraf
Tema: Ilmu Kesehatan Jiwa
Aliran-aliran dalam Psikiatri, Kepribadian, Emosi,
Intelegensia, dan Kepemimpinan BMS-K34 Psikiatri Simtomatologi BMS-K35 Psikiatri Mekanisme Pertahanan Ego dan Gangguan
Kepribadian BMS-K36 Psikiatri
Gangguan Somatoform BMS-K38 Psikiatri Farmakologi NAPZA dan Psikofarmaka BMS-K39 Farmakologi Efek Samping dari Obat-obat Psikoaktif BMS-K40 Farmakologi Gangguan Sehubungan dengan Penggunaan Zat
Addiktif BMS-K41 Psikiatri
Gangguan Sehubungan dengan Sexual BMS-K42 Psikiatri / Farmakologi Gangguan Psikosomatik & Psikiatri Forensik BMS-K43 Psikiatri
Gangguan Mental Organik & Gangguan Mood BMS-K44 Psikiatri Gangguan Waham Menetap, Skizofrenia, & Psikosis
Reaktif BMS-K45 Psikiatri Psikogeriatrik BMS-K46 Psikiatri Terapi dalam Psikiatri (Psikofarmaka, Psikoterapi &
ECT) BMS-K47 Psikiatri
C.
PROBLEM-BASED LEARNING
(PBL)
Kegiatan belajar Problem Base Learning(PBL) menggunakan metode 2 (dua) kali diskusi untuk setiap pemicu (trigger) dan 1 (satu) kali pertemuan pleno, yang dihadiri para pakar dari setiap departemen terkait dengan blok sistem saraf dan jiwa.
Diskusi dilaksanakan dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 12-15 mahasiswa dan didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai fasilitator bukan narasumber, dan berlangsung selama 3x50 menit untuk setiap pertemuan tutorial.
Metode pembelajaran ini bertujuan untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam belajar mandiri, menentukan materi pembelajaran, mencari informasi sesuai dengan kebutuhannya, mengasah keterampilan berfikir kritis (critical thinking) melalui masalah yang relevan dengan keadaan sebenarnya yang diberikan dalam pemicu, serta mengkomunikasikannya secara efektif dalam diskusi maupun presentasi.
Dari setiap kasus, mahasiswa diwajibkan menyusun satu makalah individual yang akan dikumpulkan pada satu minggu setelah ujian akhir blok.
TEMA DISKUSI TERPILIH:
Pertemuan
Tutorial Tujuan Kode Tahapan Waktu
Pemicu 1 Menjaring kemampuan mahasiswa mengintegrasikan konsep penurunan kesadaran
BMS-Pc1-T1 BMS-Pc1-T2
3 x 50 menit 3 x 50 menit Pleno Pemicu 1 BMS-Pc1-Pleno 2 x 50 menit
Pemicu 2 Menjaring kemampuan mahasiswa mengintegrasikan konsep nyeri
BMS-Pc2-T1 BMS-Pc2-T2
3 x 50 menit 3 x 50 menit Pleno Pemicu 2 BMS-Pc2-Pleno 2 x 50 menit
Pemicu 3 Menjaring kemampuan mahasiswa mengintegrasikan konsep infeksi sistem saraf pusat
BMS-Pc3-T1 BMS-Pc3-T2
3 x 50 menit 3 x 50 menit
Pleno Pemicu 3 BMS-Pc3-Pleno 2 x 50 menit
Pemicu 4 Menjaring kemampuan mahasiswa mengintegrasikan konsep gangguan
BMS-Pc4-T1 BMS-Pc4-T2
Pleno Pemicu 4 sistem saraf pada anak BMS-Pc4-Pleno 2 x 50 menit
Pemicu 5 Menjaring kemampuan mahasiswa mengintegrasikan konsep kesehatan jiwa
BMS-Pc5-T1 BMS-Pc5-T2
3 x 50 menit 3 x 50 menit
Pleno Pemicu 5 BMS-Pc5-pPleno 2 x 50 menit
Pemicu 6 Menjaring kemampuan mahasiswa mengintegrasikan konsep gangguan jiwa
BMS-Pc6-T1 BMS-Pc6-T2
3 x 50 menit 3 x 50 menit Pleno Pemicu 6 BMS-Pc6-Pleno 2 x 50 menit
D. BELAJAR MANDIRI
Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik, pada saat melaksanakan kegiatan belajar mandiri, mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan tahapan sebagai berikut:
1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena kuliah pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan pertemuan tutorial akan memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan pemahaman konsep dalam menyelesaikan masalah
2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di perpustakaan, dapat berupa hand-out, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau dari sumber terpercaya di internet
3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan.
E. PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di laboratorium Anatomi dan Patologi Anatomi sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per kelompok, yang akan dibimbing oleh seorang staf pengajar. Sebelum memulai praktikum, akan diadakan kuis untuk mengukur kesiapan mahasiswa dalam melaksanakan praktikum, yang selanjutnya diakhiri dengan pembuatan laporan hasil praktikum
.
Tujuan umum praktikum adalah:
1. meningkatkan pemahaman akan teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan dan belajar mandiri
2. menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan 3. menginterpretasikan hasil praktikum dengan yang diselenggarakan dalam
bentuk percobaan
4. membandingkan hasil kelompoknya dengan hasil kelompok lain
5. menerapkan kejujuran ilmiah dengan melaporkan hasil yang didapatkan pada praktikum sebagaimana adanya.
No. Uraian
Praktikum Specific Learning objectives Departemen
Kode
Tahapan Waktu
Praktikum 1
Dasar-dasar Struktural Formatio Reticularis dan Sistem Limbik
Dapat mengidentifikasi daerah formatio reticularis
Anatomi BMS-Pr1 3x50menit Dapat mengidentifikasi dan
melukiskan posisi columna lateralis, medialis & mediana formatio reticularis di dalam batang otak
Dapat mengidentifikasi dan melukiskan proyeksi aferen dan eferen formatio reticularis
Dapat mengidentifikasi daerah sistem limbik
Dapat mengidentifikasi gyrus subcalosus, gyrus cinguli, parahippocampalis, formatio hippocampi, nucleus amydala, gyrus corpus mammilare, dan nucleus anterior thalami
Dapat mengidentifikasi dan melukiskan jaras penghubung sistem limbik, alveus, fimbria, fornix, traktus mammilothalamicus dan stria terminalis
Praktikum 2 Histopatologi Gangguan Saraf
Mahasiswa mengenal histopatologi dan mikroskopik kelainan pada serebrum
Patologi
Anatomi BMS-Pr2 3x50menit Mahasiswa mengenal
histopatologi dan mkroskopik kelanan pada serebelum
Mahasiswa mengenal histpatologi dan mkroskopik kelainan sumsum belakang
F.
SKILLS LAB
Skills lab dilaksanakan di Ruang Skills Lab FK USU, sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per kelompok (sesuai kelompok praktikum selama ini). Mahasiswa akan dibagi lagi dalam 5 kelompok yang akan dibimbing oleh seorang instruktur.
Kegiatan Skills labdalam Blok Brain and Mind Systemterdiri dari :
Uraian Keterampilan Kode
Tahapan Jam Ruangan
1. Komunikasi Dokter-Pasien yang Berhubungan
dengan Gangguan Neurologi BMS-SL1 3 x 50’ Ruang skills lab 2. Pemeriksaan Sistem Motorik BMS-SL2 3 x 50’ Ruang skills lab 3. Pemeriksaan Sistem Sensorik dan Vertebra BMS-SL3 3 x 50’ Ruang skills lab 4. Pemeriksaan Refleks, Tanda Nyeri Radikular,
5. Pemeriksaan Fungasi Cerebellum dan
Koordinasi BMS-SL5 3 x 50’ Ruang skills lab 6. Pemeriksaan Neurologi Anak BMS-SL6 3 x 50’ Ruang skills lab 7. Komunikasi Dokter-Pasien Mengenai Riwayat
Gangguan Psikiatrik yang Diperoleh dari Pasien Secara Umum
BMS-SL7 3 x 50’ Ruang skills lab
8. Komunikasi Dokter-Pasien Mengenai Riwayat
Gangguan Psikiatrik (Riwayat Keluarga) BMS-SL8 3 x 50’ Ruang skills lab 9. Komunikasi Dokter-Pasien Mengenai Riwayat
Gangguan Psikiatrik (Detail Biografi) BMS-SL9 3 x 50’ Ruang skills lab 10. Komunikasi Dokter-Pasien Mengenai Gangguan
Psikiatrik yang Berhubungan dengan Riwayat Hubungan Sosial
BMS-SL10 3 x 50’ Ruang skills lab
11. Pemeriksaan status mental BMS-SL11 3 x 50’ Ruang skills lab 12. Pemasangan collar brace BMS-SL12 3 x 50’ Ruang skills lab
VIII. SARANA DAN PRASARANA
A. RUANG KULIAH
Kuliah dilaksanakan di Ruang Kuliah KBK Semester V/VI (A1/B1) dan Ruang Kuliah KBK Semester V/VI (A2/B2)
B. RUANG DISKUSI/TUTORIAL
Diskusi dilaksanakan di ruang-ruang berikut ini:
No. Kelompok Tutorial Ruang Diskusi
1. A1 & B1 Ruang Tutorial 1 (Anatomi 1) 2. A2 & B2 Ruang Tutorial 2 (Anatomi 2) 3. A3 & B3 Ruang Tutorial 3 (Anatomi 3)
4. A4 & B4 Ruang Tutorial 4 (Kimia 1)
5. A5 & B5 Ruang Tutorial 5 (Kimia 2)
6. A6 & B6 Ruang Tutorial 6 (Kimia 3)
7. A7 & B7 Ruang Tutorial 7 (Kimia 4)
C. RUANG PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan di ruang laboratorium Anatomi dan Patologi Anatomi, sesuai jadwal kegiatan
D. RUANG
SKILLS LAB.
Kegiatan skills labdilaksanakan di Ruang Skills LabFK USU lantai 3, sesuai kelompok praktikum masing-masing.
IX. EVALUASI
A. EVALUASI KEBERHASILAN BELAJAR MAHASISWA
Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan blok berupa Ujian Akhir Blok (Midterm). Kemudian pada akhir semester dilakukan Final Exam untuk masing-masing blok. Bagi mahasiswa yang tidak lulus dapat mengikuti Ujian Remedial pada akhir semester.
EVALUASI MATA KULIAH
Syarat mengikuti ujian :
Menghadiri perkuliahan minimal 80% dari setiap kegiatan yang terjadwal pada semester berjalan serta ketentuan lain yang ditetapkan oleh fakultas.
Bentuk evaluasi : Multi Disciplinary Examination(MDE) Bobot Ujian Akhir Blok : 25% dari keseluruhan penilaian evaluasi EVALUASI TUTORIAL
Syarat mengikuti ujian :
Menghadiri diskusi kelompok (pertemuan tutorial) minimal 80% dari setiap kegiatan yang terjadwal pada semester berjalan serta ketentuan lain yang ditetapkan oleh fakultas.
Evaluasi Bentuk Evaluasi Bobot
penilaian Pelaksanaan Proses
tutorial
Lembar ceklis oleh Tutor di setiap pertemuan tutorial, terdiri dari:
Knowledge mahasiswa pada saat tutorial berlangsung: 12%
Attitude mahasiswa pada saat tutorial berlangsung: 8% Skill mahasiswa pada saat
tutorial berlangsung: 10% Materi
tutorial
PAQ (Problem Analyse Questions)
20% Pada ujian akhir blok
Materi tutorial
Makalah individual 10% Pada akhir blok
EVALUASI PRAKTIKUM
Syarat mengikuti ujian :
Mahasiswa harus mengikuti seluruh kegiatan praktikum yang dijadwalkan, dan apabila tidak, harus menggantinya sesuai dengan peraturan fakultas/ departemen yang berlaku.
Mahasiswa diharuskan membuat laporan/ jurnal praktikum setelah praktikum selesai dan selambat-lambatnya sudah diserahkan sebelum praktkum berikutnya
Bentuk evaluasi:
Quiz / responsi (bila ada) Proses pelaksanaan praktikum Laporan/ jurnal
Ujian praktikum: MCQ dimasukkan dalam evaluasi kuliah
Sistem Penilaian:
Komponen-komponen penilaian:
1. MDE (ilmu pengetahuan terpadu) diadakan akhir blok; 2. OSCE (Ketrampilan laboratorium) diadakan akhir semester OSCE WAJIB LULUSmerupakan prasyarat pindah semester. Ketidakhadiran Mahasiswa:
Mahasiswa yang tidak hadir karena alasan yang dapat dibenarkan, seperti: a. Sakit
b. Terkena musibah
c. Mendapat tugas dari fakultas atau universitas
d. Atau alasan lain yang dapat dipertanggung jawabkan yang telah diajukan dan mendapat persetujuan sebelumnya dapat meninggalkan kegiatan pendidikan setelah menyampaikan keterangan tertulis dari pihak berwenang (pimpinan fakultas).
Apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas kehadirannya dianggap tidak memenuhi syarat.
Mahasiswa yang tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas tidak boleh mengikuti ujian akhir blok, OSCE dan ujian remedial; dan nilainya menjadi 0 (Nol).
B. KELULUSAN DAN PREDIKAT KELULUSAN
Mahasiswa dinyatakan lulus blok jika nilai rata-rata minimal 60.
C. SYARAT MENGIKUTI UJIAN REMEDIAL
1. Memperoleh nilai D atau E, nilai yang diambil adalah nilai tertinggi. Nilai tertinggi bagi ujian remedial adalah B
2. Mahasiswa yang memperoleh nilai C atau C+, dengan ketentuan:
a. Mendaftar ke Divisi Assessment MEU selambat-lambatnya dua minggu sebelum ujian berlangsung.
X.
DAFTAR NARASUMBER
Departemen Anatomi: - Prof. dr. Achmad Effendi - Dr. Sufitni
Departemen Ilmu Kes. Anak: - Prof. dr. Bistok P. Saing, Sp.A(K)
- dr. Yazid Dimyati, Sp.A - dr. Johannes H. Saing, Sp.A
Departemen Fisika Kedokteran: - dr. Zairul Arifin, Sp.A, DAFK
- dr. Keriahen Bangun, DAFK Departemen Parasitologi:- dr. Dewi Masyitah Darlan, DAP&E, MPH
- dr. Nurfida Khairina Arrasyid, M.Kes
Departemen Fisiologi: - Prof. dr. Yasmeini Yazir - dr. M. Azhari
- dr. Nuraiza Meutia, M.Biomed
Departemen Radiologi: - dr. Asmah Yusuf, Sp.Rad. - dr. Evo Elidar, Sp.Rad Departemen Patologi Klinik:
- dr. Tapisari Tambunan, Sp.PK dr. Ozar Sanuddin, Sp.PK Depertemen Bedah Saraf:
- Prof.dr.Abd.Gofar Sastrodiningrat,Sp.BS(K)
- Prof. DR. dr. Iskandar Japardi, Sp.BS(K) - Prof.dr.Adril Arsyad Hakim,Sp.S,Sp.BS(K)
Departemen Ilmu Kes. Jiwa: - dr. Elmeida Effendi, Sp.KJ - Prof. dr. Syamsir BS, Sp.KJ - dr. Mustafa M. Amin, Sp.KJ - dr. Vita Camelia, Sp.KJ - dr. Bahagia Loebis, Sp.KJ Departemen Biokimia:
- dr. Almaycano Ginting
Departemen Farmakologi:
- Prof. dr. H. Aznan Lelo, PhD, SpFK
- dr. Daten Bangun, M.Sc, Sp.FK - dr. M. Ichwan, M.Si
- dr. Tri Widyawati, Msi
Departemen Patologi Anatomi: - dr. H. Soekimin, Sp.PA(K)
- dr. H. Delyuzar, Sp.PA - dr. T.Kemala Intan, M.Pd - dr. H.T.Ibnu Alferally
Departemen Ilmu Gizi:
dr. Dina Keumala Sari, Sp.Gz Departemen Neurologi:
- Prof. DR. dr. Hasan Sjahrir, SpS(K) - dr. Yuneldi Anwar, SpS(K)
- dr. Rusli Dhanu, SpS(K)
- dr. Cut Aria Arina, Sp.S - dr. Kiki M. Iqbal, Sp.S
- dr. Khairul P. Surbakti, SpS - dr. Kiking Ritarwan, MKT, SpS - dr. Aldy S. Rambe, SpS - dr. Puji Pinta O. Sinurat, SpS
Blok Community Research Program:
- Prof.Dr.dr.Rozaimah Zain Hamid M.Si,Sp.FK - dr. Isti Ilmiati Fujiati, M.Sc, CMFM
- dr. Juliandi Harahap, M.A - dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes - dr. Rina Amelia M.Kes
Blok Community Health Oriented Program:
- dr. Zulkifli, M.Si
- dr. Isti Ilmiati Fujiati, M.Sc, CMFM
Blok Bioethics and Humanities Program:
- Drs. Parlaungan Ritonga, M.Hum - DR. Ikhwanuddin Nasution, M.Si - Drs. Perdamen Peranginangin, M.A - Dra. Nilzami Roswif, M.Hum
Departemen Mikrobiologi:
- dr. Tetty Aman Nasution, M.Med.Sc.