• Tidak ada hasil yang ditemukan

Blok Genitourinary System mempunyai beban kredit sebesar 6 SKS, yang akan dilaksanakan selama 6 (enam) minggu.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Blok Genitourinary System mempunyai beban kredit sebesar 6 SKS, yang akan dilaksanakan selama 6 (enam) minggu."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

I. PENDAHULUAN

Dalam beberapa tahun terakhir ini angka morbiditas dan mortalitas penyakit di bidang Genitourinary System di Indonesia semakin meningkat jumlahnya. Perubahan gaya hidup masyarakat dan pengetahuan masyarakat mengenai informasi penyakit-penyakit sistem genitourinari diyakini sebagai salah satu penyebab tingginya penyakit tersebut.

Keluhan penyakit yang terkait dengan sistem ini banyak dijumpai di layanan kesehatan primer. Sehingga kemampuan dokter dalam mendeteksi dini kelainan tersebut akan sangat membantu dalam menurunkan angka kesakitan, kecacatan, dan meningkatkan kualitas hidup penderita.

Kemajuan penatalaksanaan penyakit sistem genitourinari mulai dari diagnostik, terapi medik, terapi surgikal dan rehabilitasi menyebabkan jumlah penderita penyakit sistem genitourinari yang ditangani semakin baik yang meningkatkan harapan hidup penderita. Meskipun demikian, hal ini tidak menyelesaikan masalah karena adakalanya meninggalkan sekuele pada penderita sehingga mengurangi produktivitas kerja dan kualitas hidup. Selain itu semuanya memerlukan biaya yang sangat besar, dan sumber daya manusia yang terampil dalam penatalaksanaannya.

Tindakan pencegahan terhadap penyakit sistem genitourinari perlu ditingkatkan karena selain murah dan mudah, dapat dilakukan dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja, tetapi memerlukan perobahan gaya hidup masyarakat Indonesia terhadap penyakit sistem genitourinari. Faktor risiko dari penyakit sistem genitourinari perlu mendapat perhatian khusus, karena risiko hari ini merupakan penyakit di masa yang akan datang. Selain memfokuskan perhatian pada mereka yang telah menderita penyakit, kita juga perlu memusatkan perhatian pada mereka yang belum menderita tetapi mempunyai resiko untuk menderita penyakit. Karena sesungguhnya jumlah orang yang mempunyai risiko jatuh sakit jauh lebih banyak daripada mereka yang telah menderita penyakit.

Blok Genitourinary Systemmempunyai beban kredit sebesar 6 SKS, yang akan dilaksanakan selama 6 (enam) minggu.

Tujuan umum blok ini, membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan promosi, prevensi, menegakkan diagnosa penyakit, memberi terapi, dan tindakan rehabilitasi terhadap penyakit pada

(3)

II. PRASYARAT MAHASISWA

Blok genitourinari ini merupakan salah satu blok Tahap II (Pathological Sciences) dalam struktur kurikulum. Mahasiswa pada Tahap II adalah mahasiswa yang telah melalui Tahap I (Basic Medical Sciences), mahasiswa ini telah mencapai keterampilan generik yaitu keterampilan belajar sepanjang hayat, dan dasar-dasar ilmu kedokteran.

III. TUJUAN TUJUAN BLOK Tujuan umum

Melalui blok sistem genitourinari ini mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter layanan primer, yaitu:

1. Komunikasi efektif 2. Keterampilan klinik dasar

3. Landasan ilmiah ilmu kedokteran 4. Pengelolaan masalah kesehatan 5. Pengelolaan informasi

6. Mawas diri dan pengembangan diri

7. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek Tujuan khusus

Setelah menyelesaikan blok sistem genitourinari ini mahasiswa diharapkan mampu:

1. Berkomunikasi efektif baik verbal maupun nonverbal secara santun dalam upayanya mengelola pasien dengan masalah sistem genitourinari dengan mengintegrasikan penalaran klinis dan biomedis sehingga menunjang terciptanya kerja sama yang baik antara dokter dengan pasien, keluarga, komunitas, dalam penanganan masalah genitourinari.

2. Melakukan anamnesis (dan pemeriksaan fisik) yang lengkap dengan teknik yang tepat serta mencatat riwayat penyakit secara lengkap dan kontekstual. 3. menjelaskan semua prosedur klinik rutin dan menganalisis data sekunder

pasien dengan kelainan kulit dengan mengintegrasikan ilmu biomedik dan ilmu klinik.

4. Memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang lain dan menafsirkan hasilnya.

5. Melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah kulit dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun tata laksananya.

6. Mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut masalah kulit dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi, tindakan pencegahan dan promosi kesehatan, serta surveilans dan pemantauan status kesehatan pasien.

7. Peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan pengetahuan/keterampilan klinisnya dalam memutuskan masalah etik yang berkaitan dengan gangguan sistem genitourinari.

8. Mengembangkan ketertarikan dalam melakukan riset yang berkaitan dengan masalah-masalah sistem genitourinari.

(4)

TUJUAN MAHASISWA

Sasaran pembelajaran terminal

Bila dihadapkan pada data sekunder tentang masalah klinik, laboratorik, dan epidemiologik penyakit sistem genitourinari, mahasiswa tahap II yang telah menjalani blok sistem genitourinari mampu menafsirkan data tersebut dan menerapkannya dalam langkah pemecahan masalah yang baku termasuk tindakan pencegahan dan rujukan, dengan menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang sesuai, dengan selalu memperhatikan konsep dan pertimbangan etik.

Sasaran pembelajaran penunjang

Setelah menyelesaikan blok sistem genitourinari, maka:

1. Apabila diberi data sekunder tentang kelainan sistem sistem genitourinari, mahasiswa mampu:

a. Merumuskan masalah kesehatan pasien.

b. Menjelaskan struktur makroskopik dan mikroskopik serta faal organ dan jaringan sistem sistem genitourinari.

c. Menjelaskan patofisiologi dan mekanisme suatu kelainan atau keadaan patologik dalam sistem sistem genitourinari.

d. Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding penyakit sistem genitourinari.

e. Menjelaskan sifat farmakologi obat yang digunakan untuk kelainan sistem sistem genitourinari (farmakodinamik dan farmakokinetik)

h. Menyusun rencana tata laksana kelainan atau gangguan sistem genitourinari .

i. Menjelaskan prognosis suatu penyakit sistem genitourinari beserta alasan yang mendasarinya.

j. Mencari informasi tentang lingkup dan materi sistem genitourinari melalui sistem teknologi informasi (IT system).

l. Melakukan analisis etik tentang gangguan sistem genitourinari.

m. Menjelaskan komplikasi pada kelainan sistem genitourinari serta rencana penanggulangannya.

2. Apabila diberi kasus atau pasien simulasi dengan kelainan/penyakit Sistem genitourinari, mahasiswa mampu:

a. Melakukan anamnesis mengenai kelainan sistem genitourinari dengan menerapkan kemampuan komunikasi efektif.

b. Melakukan pemeriksaan fisik sistem genitourinari.

c. Menetapkan pemeriksaan penunjang tertentu untuk menegakkan diagnosis kelainan sistem genitourinari.

d. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan penunjang kelainan sistem Sistem genitourinari.

e. Menetapkan diagnosis berdasarkan gejala dan tanda pada pasien serta menjelaskan mekanisme yang mendasarinya.

f. Menyusun rencana tatalaksana masalah/penyakit sistem genitourinari secara komprehensif (termasuk rencana pencegahan, rehabilitasi dan rujukan).

(5)

3. Bila diberi data masalah kelainan/penyakit sistem genitourinari dalam suatu komunitas, mahasiswa mampu:

a. Menentukan besarnya masalah kelainan/penyakit sistem genitourinari dalam masyarakat.

b. Menentukan faktor penyebab/risiko kelainan/penyakit sistem genitourinari dan dapat menghubungkan faktor tersebut dengan kelainan/penyakit sistem genitourinari yang didapat.

c. Membuat rencana pencegahan primer dan sekunder dan rencana rehabilitasi kelainan/penyakit sistem genitourinari.

(6)

IV.A LINGKUP BAHASAN

Pokok

Bahasan Sub Pokok Bahasan PembelajaranStrategi TahapanKode Departemen Pengenalan

Blok Sistem Genitourinary

Film GUS-F1 MEU & Tim Blok

Lingkup bahasan-1 :

Struktur Organ Sistem Genitourinary Embryologi

(Organogenesis) Pembentukan & kemih perkembangan alat Kuliah K1 Anatomi Struktur Mikroskopis Sistem Urinaria Ginjal Kuliah Kuliah / Praktikum Kuliah Kuliah / Praktikum K2 Histologi

Saluran keluar sistem urinaria Kuliah /

Praktikum Histologi

Radiologi pada Tractus urinarius

Pemeriksaan radiologi tractus urinarius Kuliah K3 Radiologi

Lingkup bahasan-2 :

Cairan tubuh & Fisiologi Perkemihan

Keseimbangan

cairan tubuh Komposisi cairan tubuh Kuliah / tutorial K4 Fisiologi Kompartemencairan tubuh Kuliah Fisiologi

Elektrolit Kuliah /

tutorial Fisiologi

Osmosis Kuliah Fisiologi

Homeostasis Keseimbanganair dan osmolalitas

pada cairan ekstrasel (CES) Kuliah / tutorial K5 Fisiologi Gangguan keseimbanganair Kuliah /

tutorial Fisiologi

Keseimbanganelektrolit Natrium Kuliah Fisiologi Keseimbanganelektrolit Kalium Kuliah /

tutorial Fisiologi

Keseimbanganelektrolit Kalsium Kuliah /

tutorial

Fisiologi

pH cairan tubuh Kuliah Fisiologi

Regulasi ion H+ Kuliah /

tutorial Fisiologi Peranan homeostasis ginjal, proses pembentukan urin, fungsi sistem perkemihan

Ekskresi selektif oleh ginjal Kuliah /

tutorial K6 Fisiologi

Hormon yang dibentuk ginjal Kuliah / tutorial

Proses filtrasi, GFR Kuliah Fisiologi

Clearance,

ERPF,RBP Kuliah Fisiologi

Mekanisme diuresis dan

pengendaliannya Kuliah Fisiologi

Fungsi nefron

Pengisian & pengeluaran kemih Refleks berkemih

Kuliah /

(7)

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan Strategi

Pembelajaran TahapanKode Departemen Gangguan

Keseimbangan asam basa dan Gangguan Elektrolit  Alkalosis Metabolik  Asidosis Metabolik  Alkalosis Respiratorik  Asidosis Respiratori Kuliah K7 Fisiologi Hiponatremia Hiponatremia Hiperkalemia Hipokalemia

Gangguan elektrolit lain

Kuliah Fisiologi

Fisika Sistem

Urinari Biomekanika TekananOsmosis dan Ginjal KuliahKuliah K8 FisikaFisika

Lingkup bahasan-3 :

Kelainan-kelainan pada Sistem Urinary

Infeksi Saluran Kemih (ISK)

 ISK bagian bawah Kuliah K9 Peny.

Dalam

ISK bagian atas Kuliah K10 Peny.

Dalam

Mikroorganisme penyebab Infeksi Saluran Kemih

 Batang gram negative (E.coli, Klebsiella, Enterobacter, Proteus sp & Pseudomonas aeruginosa)

 Coccus gram positif (Staphylococcus sp. & Streptococcus sp.)

 Jamur (Candida albicans)

Kuliah K11 Mikrobiologi

Patogenesa timbulnya infeksi pada saluran kemih

Pemeriksaan laboratorium untuk mencari penyebab infeksi Diagnosa laboratorium terhadap adanya infeksi saluran kemih

Sindroma Nefrotik

Sindroma nefrotik primer

Sindroma nefrotik sekunder

Pengobatan NS primer dan Sekunder

Kuliah K12 I.Kes. Anak

Glomerulo

Nefritis (GN)  Akut Glomerulo Nefritis (KGN)Kronik Glomerulo Nefritis (KGN) Kuliah K13 I.Peny. Dalam

Gagal Ginjal Gagal Ginjal Akut (GGA) Kuliah K14 I.Peny.

Dalam

 Penyakit Ginjal Kronik Kuliah K15 I.Peny.

Dalam

Kolik Ginjal  Kolik Ginjal Kuliah K16 Bedah

 Batu Saluran kemih Kuliah K17 Bedah

Penyakit Ginjal Polikistik, Nefritis Intertisial

 Penyakit Ginjal Polikistik Kuliah K18 I.Peny.

Dalam

 Nefritis Intertisial Kuliah

Aspek Laboratorium Faal Ginjal

Mengenal pemeriksaan lab faal ginjal untuk menyokong diagnosa klinik kelainan faal ginjal

Kuliah K19 Patolokgi Klinik Diagnosa dan interpretasi, gangguan keseimbangan Air, elektrolit,

Memahami pemeriksaan laborato-rium alam pengaturan keseimbangan

Air, Elektrolit dan Asam Basa

Kuliah K20 Patolokgi

(8)

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan Strategi

Pembelajaran TahapanKode Departemen Asam Basa

Inkontinensia

Urine radiologiDiagnosa klinik, laboraorium & Kuliah K21 Bedah Struktur Patologi Anatomi kelainan sistem genitourinari

Manifestasi Klinis penyakit Ginjal

Penyakit Glomerular Penyakit Tubulointers titial Kuliah K22 Patologi Anatomi Diuretik-antidiuretik  Diuretik

 Agents that alter water excretion Kuliah K23

Farmakologi

Obat yang mempengar uhi pH urin

Obat yang mempengaruhi pH urin Kuliah K24 Farmakologi

Congenital

anomalies Congenital anomalies of the kidneyCongenital anomalies of the ureter TutorialKuliah/ K25 Bedah Congenital anomalies of the bladder

Lingkup bahasan-4 : Penyakit Menular Seksual (PMS)

Penyakit Menular Seksual (PMS) 1

Definisi

Macam-macam penyakit menular seksual : oKandidiasis vaginalis oSifilis (Lues) oGonore oUrethritisnon gonore oLimfogranoloma oUlkus molle oHerpes simplek oFrambusia oKondiloma akuminata Insidens

Penyebab dan gejala Gambaran klinis Laboratorium Diagnosis banding Pengobatan Komplikasi

Kuliah K26 I.Kulit dan kelamin

PMS 2  HIV/AIDS Kuliah K27 I.Kulit dan

Kelamin Global Strategy for the prevention and control STI

Epidemiologi STI Kuliah K28 I.Ked.Kom.

Edukasi, konseling, dan manajemen

pasangan Kuliah

Managemen STI di Puskesmas

Kuliah

Mikroorganisme

penyebab PMS A. BakteriPyogenic cocci (N.gonorrhoeae) Treponema pallidum

Hemophillus ducreyi

(9)

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan Strategi

Pembelajaran TahapanKode Departemen

Chlamidia trachomatis C. trachomatis (Lymphogra nuloma venereum)  Calymmatobacterium granulomatis (Granuloma inguinale) B. Virus Herpesviridae (HSV) Papovaviridae (genital warts) Hepatitis (B&C) Kuliah C. Jamur  Candida Kuliah Parasit di sistem genitourinari

Trikomoniasis vaginalis Kuliah K30 Parasitologi

Schistosomiasis haemotobium Kuliah Parasitologi Pemeriksaan

Diagnostik untuk PMS

Aspek laboratorium dan interpretasi Kuliah K31 Patologi Klinik

Lingkup bahasan-5 :

Kelainan-kelainan pada Sistem Genitalia

Neoplasma kelenjar prostat

Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) Kuliah K32 Bedah Nutrisi pada

gangguan ginjal

Medical nutrition therapy Kuliah K33 Gizi

End stage renal disease Kuliah

Renal stones Kuliah

Aspek farmakologi obat-obat pada BPH

Farmakologi dan farmakokinetik

obat-obat pada BPH Kuliah K34

Farmakologi Scrotal swelling Hydrocele Kuliah/ Tutorial K35 Bedah

Epididymal cyst Kuliah/

Tutorial Sexual

dysfunction Male sexual dysfunction Kuliah K36 Bedah

Lingkup bahasan-6 :

Emergency dan Keganasan pada System Genitourinary

Injuries to the GUT

Injuries to the kidney Kuliah/

Tutorial

K37 Bedah

Injuries to the ureter Kuliah/

Tutorial Injuries to the bladder Kuliah/

Tutorial Injuries to the urethra Kuliah/

Tutorial Injuries to the external genitalia Kuliah/

Tutorial Urethral

stricture disease

Anterior urethral strictures Kuliah K38 Bedah

Posterior urethral strictures Kuliah

Gross hematuria Kuliah/

Tutorial

Urinary retention Kuliah/

Tutorial

Testicular torsion Kuliah/

(10)

Pokok Bahasan

Sub Pokok Bahasan Strategi

Pembelajaran TahapanKode Departemen Oliguria & anuria obstructive Kuliah/

Tutorial Priapism Kuliah/ Tutorial Tumor pada Sistem genito urinary

Renal parenchymal neoplasms Kuliah K39 Bedah

Bladder carcinoma Kuliah

Ureteral cancers Kuliah

Genital tumors Kuliah

Carcinoma of the prostate Kuliah/ Tutorial Foreskin emergencies Kuliah/

Tutorial Struktur Patologi Anatomi Keganasan pada Sistem genitourinary

 Penyakit Kista Pada Ginjal

 Tumor Pada Ginjal Kuliah K40 Patologi Anatomi

Kejahatan seksual pada sistem genito urinari

Perkosaan Kuliah K41 Forensik

 Perbuatan Cabul Kuliah K42 Forensik

LINGKUP BAHASAN BLOK TAMBAHAN

BLOK COMMUNITY RESEARCH PROGRAM-V

Pokok

Bahasan Sub Pokok Bahasan

Strategi Pembelajaran Kode Tahapan Narasumber Therapy Therapy EBM Kuliah GUS-K1-CRP5 Prof. Dr. dr Rozaimah Z. Hamid, MS,SpFK dr. Rina Amelia

Work sheet therapy

Kuliah GUS-K2-CRP5 Prof. Dr. dr Rozaimah Z. Hamid, MS,SpFK dr. Rina Amelia Critical Appraisal (1) DK-1 1 TIM Critical Appraisal (2) DK-2 1 TIM

(11)

Pokok

Bahasan Sub Pokok Bahasan PembelajaranStrategi TahapanKode Narasumber

Prognosis Prognosis EBM

Kuliah GUS-K3-CRP5 dr. Dewi Masyithah Darlan, DAP&E, MPH dr. Yuki Yunanda

Work sheet prognosis

Kuliah GUS-K4-CRP5 dr. Dewi Masyithah Darlan, DAP&E, MPH dr. Yuki Yunanda BLOK BIOETHICS & HUMANITIES PROGRAM-V

Pokok Bahasan

Sub Pokok

Bahasan PembelajaranStrategi TahapanKode Narasumber

Filsafat Kuliah

GUS-K1-BHP5 DTM&H, Sp.A(K)Prof. dr. H. Chairuddin P. Lubis,  Prof. dr. Darwin Dalimunte, Ph.D

Etika penelitian biomedik

Kuliah

GUS-K2-BHP5 Dr. T. Ibnu Alferally, Sp.PAProf. Dr. dr Rozaimah Z. Hamid, MS,SpFK Prof. DR. dr. A. Rachman Saragih, Sp.THT-KL Dr.Christofel T., Sp.OG

dr. Radita N.A. Ginting dr. Mutiara

Filsafat Kuliah

GUS-K3-BHP5

 Prof. dr. H. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K)

 Prof. dr. Darwin Dalimunte, Ph.D

Aspek etika pada sistem genitourinari  Hubu ngan dokter – pasien dan komunitas sosial  Hubu ngan dokter – teman sejawat, dokter – penyedia layanan kesehatan  Aspek etik dalam pengambilan keputusan medik Kuliah GUS-K4-BHP5

Dr. T. Ibnu Alferally, Sp.PA

Prof. Dr. dr Rozaimah Z. Hamid, MS,SpFK Prof. DR. dr. A. Rachman Saragih, Sp.THT-KL Dr.Christofel T., Sp.OG

dr. Radita N.A. Ginting dr. Mutiara Indah Sari

Filsafat Kuliah

GUS-K5-BHP5 DTM&H, Sp.A(K)Prof. dr. H. Chairuddin P. Lubis,  Prof. dr. Darwin Dalimunte, Ph.D

(12)

Pokok

Bahasan Sub Pokok Bahasan PembelajaranStrategi TahapanKode Narasumber Kelalaian

Medik Malpraktik Medik Kuliah GUS-K6-BHP5 Dr. T. Ibnu Alferally, Sp.PAProf. Dr. dr Rozaimah Z. Hamid, MS,SpFK Prof. DR. dr. A. Rachman Saragih, Sp.THT-KL Dr.Christofel T., Sp.OG

dr. Radita N.A. Ginting

dr. Mutiara Indah Sari

Filsafat Kuliah

GUS-K7-BHP5 DTM&H, Sp.A(K)Prof. dr. H. Chairuddin P. Lubis,  Prof. dr. Darwin Dalimunte, Ph.D

Tanggung jawab institusi pelayanan kesehatan etik yang berhubungan dengan e-Health Kuliah GUS-K8-BHP5

Dr. T. Ibnu Alferally, Sp.PA

Prof. Dr. dr Rozaimah Z. Hamid, MS,SpFK Prof. DR. dr. A. Rachman Saragih, Sp.THT-KL Dr.Christofel T., Sp.OG

dr. Radita N.A. Ginting dr. Mutiara Indah Sari

Filsafat Kuliah

GUS-K9-BHP5 DTM&H, Sp.A(K)Prof. dr. H. Chairuddin P. Lubis,  Prof. dr. Darwin Dalimunte, Ph.D

Aspek etik dalam masalah-masalah kedokteran modern 1 HIV / AIDS Bencana alam Transplantasi organ Euthanasia dll Kuliah

GUS-K10-BHP5 Dr. T. Ibnu Alferally, Sp.PAProf. Dr. dr Rozaimah Z. Hamid, MS,SpFK Prof. DR. dr. A. Rachman Saragih, Sp.THT-KL Dr.Christofel T., Sp.OG

Dr. Radita N.A. Ginting dr. Mutiara Indah Sari

Filsafat Kuliah

GUS-K11-BHP5 DTM&H, Sp.A(K)Prof. dr. H. Chairuddin P. Lubis,  Prof. dr. Darwin Dalimunte, Ph.D

Aspek etik dalam masalah-masalah kedokteran modern 2 HIV / AIDS Bencana alam Transplantasi organ Euthanasia dll Kuliah GUS-K12-BHP5

Dr. T. Ibnu Alferally, Sp.PA

Prof. Dr. dr Rozaimah Z. Hamid, MS,SpFK Prof. DR. dr. A. Rachman Saragih, Sp.THT-KL Dr.Christofel T., Sp.OG

dr. Radita N.A. Ginting dr. Mutiara Indah Sari

(13)

Departemen Judul Buku Penulis Penerbit Tahun/ Edisi Halaman

Ilmu Penyakit

Dalam Internal MedicinePrinciple of Harrison Mc Graw Hill 2001/Edisi5 1535-1629 I. Kulit dan

Kelamin Transmitted Sexually Diseases

Holmes, King

K McGraw-Hill 1999/

3rd

ed. I.Gizi Krause’s Food &

Diet Therapy L Kathleen Mahan & Sylvia Escott Stump Saunders /12thed. 921-958 Radiologi Radiologi

Diagnostik EkayudaIwan FK-UI RSCM Edisi 22005/ Fisiologi Review of

Medical Physiology

Ganong WF Mc Graw Hill 2001/ 20thed. 702-742 Textbook of

Medical Physiology

Guyton AC EGC 2006/11thed. 291-415

Human Physiology; From Cells to Systems Sherwood L International Student Edition, Thomson-Brooks/Cole 2002/3thed. 510-589 Mikrobiologi Medical Microbilogy & Immunology Levinson, Warren and Jawetz, Ernest McGraw-Hill 2000/6thed 29, 98-99 145-147, 122-124 150-152 157-159, 209-210 219-220.275,303 Manual of Clinical

Microbiology E.H. Balow, Lennette, A. Hausler, W and Truant American Society for Microbiology 1980/3rd, ed. 111-122, 344-346 389-393 509-519 Detection, Prevention and Management of UTI

Kunin, CM LAE & Febriger, Philadelphia

1979/3rded 1-151

I.Kesehatan

Anak Nefrologi Anak,Buku Ajar 2005/Edisi 2,

Buku Konsensus Tatalaksana SN

pada anak

2005/ Bedah

(Urology) Smith’s General Urology Tanagho & McAninch Lange 2004/16

th

ed Clinical Manual

Urology Malkowicz & Hanno, Wein

McGraw-Hill 2001/3rded

Anatomi Embriologi Kedokteran

Jan Langman EGC 1975/Edisi 3 191-208

Hand atlas of

Human Anatomy. Spatelhotz Lippincott CoJ.B. 7

th

Ed Fisika Medical Physics Cameron

(14)

Departemen Judul Buku Penulis Penerbit Tahun/ Edisi Halaman Skofronick James G ; Osmotic Pressure in the Physics Course for Students of the Life Sciences Hobbie Russell K Intermediate Physics for Medicine & Biology Hobbie Russell K Patologi Klinik Text book of

diagnostic microbiology Conie RM, Donald CL, George M. Elsevier. 2007/3thEd. 1031-1046 1010-1029 Color atlas and

textbook of diagnostic microbiology. Koneman's. Lippincott William & Wilkins. 2006/6thEd. 87-91 82-87 Clinical diagnosis and Management by laboratory methods.

Henry's. Saunders. 2001/20thEd. 1245 23 Pathophysiology

of Renal Diseae. David Rose. International 1987/ Edition Clinical Chemistry and Molecular Diagnostics. Tietz. 2006/ 4th Ed. Clinical Diagnosis and Management by Laboratoty Medicine. Mc Pherson RA, Pincus MR. Henry's 2007/21thEd. Imunology & Serology in Laboratory Medicine. Turgeon ML. St. Louis Mosby 1996/2th Ed.

AL. Basic and Clinical Immunology.

Stites DP,

terr Apleton & Norwalk. Lange 1991/7th Ed Medical Microbiology & Immunology. Levinson WE, Jawetz E. Norwalk. apleton & Lange 1994/3th Ed. Immunology

Simplified. Bowry TR. Oxford. 1985/2

th Ed. Immunology Diagnosis dan Prosedur Laboratorium. Kresno SB. Fakultas Kedokteran UI Edisi 4 Patologi

Anatomi Basic Pathology Robin, Kumar 2007/Ed.8 513

Parasitologi Fondation of

Parasitology Schmidth & Gerald D. Mc Graw Hill 2005/7

thed 427-428

(15)

Departemen Judul Buku Penulis Penerbit Tahun/ Edisi Halaman Larry S. Roberts 468-470458 118-119 136-137 Essentials of Human Parasitology Judith S. Heelan & Frances W. Ingersoll Delmar, Thompson Learning 2002 -161-163 163-166 -65-66 28-130 General Parasitology Thomas C. Cheng Academic PressnAn Imprint of Elsevier 2006 516-517 491-419 157 191-192 Farmakologi Katzung &

Trevor’s Pharmacology : Examination & Board Review Trevor A.J Katzung B.G Masters S.B Lange-Mc Graw Hill 2002/6 th ed. 241-256 829-835 148 189 308 Forensik Parikh’s Textbook

of Medical Jurispendece and Toxicology Parikh CK CBS Unexpected and Sudden Death from Natural Causes in Simpson’s Forensic Medicine Knight Bernard Oxford University Press, Inc. N.Y. 1997 Essential of Forensic edicine and Toxicology Narayan Reddy 16th/1997 Textbook of Medical Jurisoendence and Toxicology Edited by

Franklin Tripath Private Limited, Bombay

21st ed/1998

Patologi Forensik Shahrom ABD Wahid Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pendidikan Malaysa, Kuala Lumpur 1993 Ilmu Kedokteran

Forensik Arif Budianto et al FK UI Edisi I/1997 Simpson’s

Forensic Medicine

Bernard

Knight ELBS Frome and London Great Britain 10thed/1991 Forensic Medicine for Lawyers J.K. Mason Butterworths London, Boston, Toronto, Sydney 2nded/1986 KUHP dan KUHAP

(16)

Departemen Judul Buku Penulis Penerbit Tahun/ Edisi Halaman

IKK Global

Strateglobal Strategy For The

Prevention And Control Of Sexually Transmitted Infections: 2006– 2015 (WHO) Guidelines for Management of Sexually Transmitted infections The Public Health

Approach to STD control UNAIDS Epidemiological Fact Sheet on HIV/AIDS and Sexually Transmitted Infections (UNAIDS)

REFERENSI COMMUNITY RESEARCH PROGRAM-V

Judul Buku Penulis Penerbit Tahun/ Edisi Halaman Medical

epidemiology LANGE 2004

How to practice and

teach EBM Straus, Sharon E. et al Churchill Elsevier livingstone 2005 Clinical epidemiology Robert H Fletcher, et al 3rded.

REFERENSI BIOETHICS & HUMANITIES PROGRAM-V

Judul Buku Penulis Penerbit

Tahun/

Edisi Halaman

Bioetik dan Hukum

Kedokteran Budi Sampurna, Zulhasmar Syamsyu, Tjetjep DS Pustaka Dwipar 2005 Etika Kedokteran Indonesia Ratna Suprapti Samil Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo 2001

Etik dan Hukum Kesehatan Pitono Soeparto, R. Hariadi, dkk Airlangga University Press 2006 Kajian Bioetik M. Sajid

(17)

V. METODA PENGAJARAN A. PEMUTARAN FILM

Pemutaran film bertujuan memberikan wawasan dan gambaran mengenai luasnya lingkup Sistem Genitourinary dan membangkitkan minat mahasiswa untuk memahami blok ini.

B. KULIAH

Kuliah hanya bertujuan untuk memberikan konsep dasardalam memahami materi-materi yang berhubungan dengan Sistem Genitourinary, sehingga akan memudahkan mahasiswa dalam membaca buku teks, dan referensi lainnya. Kuliah tidak bertujuanuntuk memberikan isi keseluruhan dari materi, dengan demikian kepada mahasiswa diwajibkan untuk membaca referensi yang dianjurkan.

Topik kuliah pada Sistem Genitourinary:

No Materi Kode

Tahapan Departemen Waktu

1 Introduksi modul Genito Urinary system GUS-F1 TIM 50'

2 Embriologi pembentukan & perkembangan alat sistem kemih

GUS-K1 Anatomi

50'

3 Struktur mikroskopis sistem urinaria GUS-K2 Histologi 50'

4 Radiologi pada Tractus Urinarius GUS-K3 Radiologi 50'

5 Keseimbangan cairan tubuh GUS-K4 Fisiologi 50'

6 Keseimbangan cairan tubuh, elektrolit dan asam basa

GUS-K5

Fisiologi 50'

7 Peranan homeostasis ginjal, pembentukan urine, fungsi sistem perkemihan

GUS-K6

Fisiologi 50'

8 Gangguan keseimbangan asam basa dan elekrolit GUS-K7 Fisiologi 50'

9 Fisika pada sistem urinarius GUS-K8 Fisika 50'

10 Infeksi saluran kemih 1 GUS-K9 I. Peny.

Dalam 50'

11 Infeksi saluran kemih 2 GUS-K10 I. Peny.

Dalam 50'

12 Mikroorganisme penyebab Infeksi Saluran Kemih GUS-K11 Mikrobiologi 50'

13 Sindroma Nefrotik GUS-K12 Anak 50'

14 Glomerulonefritis akut dan kronis GUS-K13 I. Peny.

Dalam 50'

15 Gagal Ginjal Akut GUS-K14 I. Peny.

Dalam 50'

16 Penyakit Ginjal Kronik GUS-K15 I. Peny.

Dalam 50'

17 Kolik Ginjal dan batu saluran kemih GUS-K16 Bedah 50'

18 Kolik Ginjal dan batu saluran kemih GUS-K17 Bedah 50'

19 Penyakit ginjal polikistik, nefritis interstisial dan nekrosis tubular akut

GUS-K18 I. Peny. Dalam

50'

20 Aspek laboratorium faal ginjal GUS-K19 Pat.Klinik 50'

21 Diagnosa dan interpretasi gangguan keseimbangan air, elektrolit dan asam basa

GUS-K20

(18)

No Materi Kode

Tahapan Departemen Waktu

22 Inkontinensia urine GUS-K21 Bedah 50'

23 Struktur Patologi Anatomi kelainan sistem genitourinary

GUS-K22

PA 50'

24 Diuretik-antidiuretik GUS-K23 Farmako 50'

25 Obat yg mempengaruhi pH urin dan antiseptik saluran kemih

GUS-K24

Farmako 50'

26 Kongenital anomali saluran kemih GUS-K25 Bedah 50'

27 Penyakit menular seksual (PMS) 1 GUS-K26 Kulkel 50'

28 Penyakit menular seksual 2 GUS-K27 Kulkel 50'

29 Global Prevention of STD GUS-K28 IKK 50'

30 Mikroorganisme penyebab PMS GUS-K29 Mikroiologi 50'

31 Parasit disistem saluran kemih GUS-K30 Parasitologi 50'

32 Pemeriksaan diagnostik untuk PMS GUS-K31 PK 50'

33 Benign Prostatic Hyperplasia GUS-K32 Bedah 50'

34 Nutrisi pada gangguan ginjal GUS-K33 Gizi 50'

35 Aspek farmakologi obat-obat BPH GUS-K34 Farmako 50'

36 Scrotal swelling GUS-K35 Bedah 50'

37 Sexual dysfunction dan terapi disfungsi ereksi GUS-K36 Bedah 50'

38 Trauma sistem genito urinary GUS-K37 Bedah 50'

39 Penyakit striktura urethra GUS-K38 Bedah 50'

40 Tumor pada sistem genito urinary GUS-K39 Bedah 50'

41 Struktur Patologi Anatomi keganasan pada sistem genitourinary

GUS-K40 PA 50'

42 Kejahatan seksual pada sistem genitourinary (Perkosaan)

GUS-K41

Forensik 50'

43 Kejahatan seksual pada sistem genitourinary (Perbuatan Cabul)

GUS-K42 Forensik 50'

C. PROBLEM BASE LEARNING (PBL)

Kegiatan belajar Problem Base Learning (PBL) menggunakan metode 2 (dua) kali diskusi untuk setiap pemicu (trigger) dan 1 (satu) kali pertemuan pleno, yang dihadiri para pakar dari setiap departemen terkait dengan blok Sistem Genitourinary.

Diskusi dilaksanakan dalam kelompok kecil yang masing-masing terdiri dari 12-15 mahasiswa dan didampingi oleh seorang tutor yang berperan sebagai

fasilitator bukan narasumber, dan berlangsung selama 3x50 menit untuk setiap pertemuan tutorial.

Metode pembelajaran ini bertujuan untuk melatih keterampilan mahasiswa dalam belajar mandiri, menentukan materi pembelajaran, mencari informasi sesuai dengan kebutuhannya, mengasah keterampilan berfikir kritis (critical thinking) melalui masalah yang relevan dengan keadaan sebenarnya yang diberikan dalam pemicu, serta mengkomunikasikannya secara efektif dalam diskusi maupun presentasi.

Pertemuan Tutorial

(19)

Pemicu 1 Menjaring kemampuan mahasiswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran struktur dan fisiologi sistem Sistem genitourinary

GUS-Pc.1-T1 GUS-Pc.1-T2 GUS-Pc.1-Pleno 3 x 50 menit 3 x 50 menit 2 x 50 menit

Pemicu 2 Menjaring kemampuan mahasiswa

dalam mencapai tujuan

pembelajaran kelainan pada sistem Sistem genitourinary GUS-Pc.2-T1 GUS-Pc.2-T2 GUS-Pc.2-Pleno 3 x 50 menit 3 x 50 menit 2 x 50 menit

Pemicu 3 Menjaring kemampuan mahasiswa

dalam mencapai tujuan

pembelajaran kelainan pada sistem Sistem genitourinary GUS-Pc.3-T1 GUS-Pc.3-T2 GUS-Pc.3-Pleno 3 x 50 menit 3 x 50 menit 2 x 50 menit Pemicu 4 Pemicu 5

Menjaring kemampuan mahasiswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran kelainan pada sistem Sistem genitourinary

Menjaring kemampuan mahasiswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran kelainan pada sistem Sistem genitourinary dalam lingkup bioetik GUS-Pc.4-T1 GUS-Pc.4-T2 GUS-Pc.4-Pleno GUS-Pc.5-T1 GUS-Pc.5-T2 GUS-Pc.5-Pleno 3 x 50 menit 3 x 50 menit 2 x 50 menit 3 x 50 menit 3 x 50 menit 2 x 50 menit D. BELAJAR MANDIRI

Agar lingkup materi dapat dikuasai dengan baik pada saat melaksanakan kegiatan belajar mandiri, mahasiswa diharapkan melaksanakan proses belajar dengan tahapan sebagai berikut:

1. Mengkaji lingkup bahasan dengan membaca referensi yang dianjurkan, karena kuliah pada hakikatnya hanya memberikan konsep dasar dari materi, dan pertemuan tutorial akan memicu mahasiswa untuk mengintegrasikan pemahaman konsep

2. Mencari dan mempelajari materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran di perpustakaan, dapat berupa handout, buku teks, jurnal ilmiah, CD-ROM, atau informasi dari sumber terpercaya di internet.

3. Diskusi dengan narasumber apabila diperlukan. E. PRAKTIKUM

Praktikum dilaksanakan di laboratorium Anatomi, Histologi, Fisika, Biokimia, Farmakologi, Patologi Anatomi, dan Patologi Klinik sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per kelompok, yang akan dibimbing oleh seorang staf pengajar.

Sebelum praktikum akan dilakukan quizuntuk mengukur kesiapan mahasiswa dalam melaksanakan praktikum.

Tujuan umum praktikum agar mahasiwa:

1. meningkatkan pemahaman akan teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan dan belajar mandiri.

2. menjelaskan perbedaan antara apa yang diharapkan dengan kenyataan. 3. menginterpretasi hasil praktikum yang diselenggarakan dalam bentuk

percobaan.

4. membandingkan hasil kelompoknya dengan hasil kelompok lain.

5. menerapkan kejujuran ilmiah dengan melaporkan hasil yang didapatkan pada praktikum sebagaimana adanya.

(20)

Kegiatan praktikum dalam blok Sistem Genitourinary terdiri dari:

Uraian Praktikum Kode

Tahapan Jam Laboratorium

Minggu-1 Anatomi saluran kemih, Vaskularisasi

dan Inervasi GUS-Pr1 3 x 50’ Anatomi

Pengukuran massa jenis GUS-Pr2 3 x 50’ Fisika

Genito Urinary System GUS-Pr3 3 x 50’ Histologi

Minggu-2 Pemeriksaan protein dalam urin GUS-Pr4 3 x 50’ Biokimia

Urinalisa GUS-Pr5 3 x 50’ Patologi Klinik

Minggu-3 Obat yang mempengaruhi pH urin GUS-Pr6 3 x 50’ Farmakologi

Sistem Genito Urinary GUS-Pr7 3 x 50’ Patologi

Anatomi Minggu-4 Bentuk Sediaan Obat & Kajian

Interaksi Obat pada Resep Polifarmasi Obat Sistem Saluran Genitourinari

GUS-Pr8 3 x 50’ Farmakologi

Faal Ginjal GUS-Pr9 3 x 50’ Patologi Klinik

F. SKILLS LAB.

Skills lab dilaksanakan di Ruang Skills Lab FK USU, sesuai jadwal kegiatan. Mahasiswa dibagi dalam 10 (sepuluh) kelompok yang terdiri dari 45 mahasiswa per kelompok (sesuai kelompok praktikum selama ini), yang akan dibimbing oleh fasilitator.

Kegiatan Skills labdalam Blok Sistem Genitourinary terdiri dari :

Uraian Kegiatan Kode

Tahapan Jam Ruangan

Minggu-1 Anamnese Penyakit yang

Berhubungan dengan Sistem Genito Urinaria

GUS-SL1 3 x 50’ Ruang skills lab Minggu-2 Pemeriksaan Fisik yang berhubungan

dengan sistem genitourinari GUS-SL2 3 x 50’ Ruang skills lab

Minggu-3 Memasang kateter GUS-SL3 3 x 50’ Ruang skills lab

Minggu-4 Anamnesis penyakit yang

berhubungan dengan kelainan/infeksi menular seksual

GUS-SL4 3 x 50’ Ruang skills lab

Minggu-5 Inspeksi, palpasi dan pengambilan spesimen pada kelainan/infeksi menular seksual

GUS-SL5 3 x 50’ Ruang skills lab Minggu-6 Teknik penyuntikan intramuskular GUS-SL6 3 x 50’ Ruang skills lab

VI. SARANA DAN PRASARANA A. RUANG KULIAH

Kuliah dilaksanakan di Ruang Kuliah Reguler Semester V/VII (untuk Kelas A1 dan B1) dan Ruang Kuliah Reguler Semester V/VII (untuk Kelas A2 dan B2). B. DISKUSI

(21)

1. Diskusi dilaksanakan di ruang-ruang berikut

2. Pleno Pakar dilaksanakan di Ruang Seminar

C. PRAKTIKUM

Praktikum dilaksanakan di laboratorium:

- Departemen Anatomi

- Departemen Fisika - Departemen Histologi - Departemen Biokimia

- Departemen Farmakologi

- Departemen Patologi Klinik - Departemen Patologi Anatomi D. SKILLS LAB.

Kegiatan skills lab.dilaksanakan di Ruang Skills Lab FK USU sesuai kelompok praktikum masing-masing

VII. EVALUASI

A. EVALUASI KEBERHASILAN BELAJAR MAHASISWA Syarat Mengikuti Evaluasiadalah sbb:

Kehadiran Mahasiswa:

1. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti minimal 80% kegiatan pendidikan yang meliputi tutorial, perkuliahan dan praktikum.

2. Mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti 100% Skills lab.

Evaluasi dilaksanakan pada akhir kegiatan blok berupa Ujian Akhir Blok (Midterm). Kemudian pada akhir semester dilakukan Final Exam untuk masing-masing blok.

No. Kelompok Ruang Diskusi

1. Kelompok 1 Ruang Diskusi Anatomi 1

2. Kelompok 2 Ruang Diskusi Anatomi 2

3. Kelompok 3 Ruang Diskusi Anatomi 3

4. Kelompok 4 Ruang Diskusi Anatomi 4

5. Kelompok 5 Ruang Diskusi Anatomi 5

6. Kelompok 6 Ruang Diskusi Kimia 1

7. Kelompok 7 Ruang Diskusi Kimia 2

8. Kelompok 8 Ruang Diskusi Kimia 3

9. Kelompok 9 Ruang Diskusi Kimia 4

10. Kelompok 10 Ruang Diskusi Fisika 1

11. Kelompok 11 Ruang Diskusi Fisika 2

12. Kelompok 12 Ruang Diskusi Fisika 3

13. Kelompok 13 Ruang Diskusi Fisika 4

14. Kelompok 14 Ruang Diskusi Fisika 5

(22)

Bagi mahasiswa yang tidak lulus dapat mengikuti Ujian Remedial pada akhir semester.

EVALUASI MATA KULIAH

Syarat mengikuti ujian :

Menghadiri perkuliahan minimal 80% dari setiap kegiatan yang terjadwal pada semester berjalan.

Bentuk evaluasi : Multi Disciplinary Examination(MDE)

Bobot Ujian Akhir Blok : 25% dari keseluruhan penilaian evaluasi Bobot Ujian Akhir Semester : 15% dari keseluruhan penilaian evaluasi

EVALUASI TUTORIAL

Syarat mengikuti ujian :

Menghadiri diskusi kelompok (pertemuan tutorial) minimal 80% dari setiap kegiatan yang terjadwal pada semester berjalan.

Evaluasi Bentuk Evaluasi penilaianBobot Pelaksanaan

Proses tutorial

Lembar ceklis oleh Tutor di setiap pertemuan tutorial, terdiri dari:

 Knowledge mahasiswa

pada saat tutorial berlangsung: 12%

 Attitude mahasiswa pada saat tutorial berlangsung: 8%

 Skill mahasiswa pada saat tutorial berlangsung: 10%

30% Di setiap tutorial

Materi tutorial

PAQ (Problem Analyse Questions)

20% Pada ujian akhir blok

Materi tutorial

Makalah individual 10% Pada akhir blok

EVALUASI PRAKTIKUM Syarat mengikuti ujian :

- Mahasiswa harus mengikuti seluruh kegiatan praktikum yang dijadwalkan, dan apabila tidak, harus menggantinya sesuai dengan peraturan fakultas/ departemen yang berlaku.

- Mahasiswa diharuskan membuat laporan/ jurnal praktikum setelah praktikum selesai dan selambat-lambatnya sudah diserahkan sebelum praktkum berikutnya

Bentuk evaluasi:

- Quiz / responsi (bila ada) - Proses pelaksanaan praktikum - Laporan/ jurnal

- Ujian praktikum: MCQ dimasukkan dalam evaluasi kuliah SISTEM PENILAIAN:

(23)

1. MDE (ilmu pengetahuan terpadu) diadakan akhir blok; 2. OSCE (Ketrampilan laboratorium) diadakan akhir semester Evaluasi Skills Lab:

Ujiannya adalah OSCE (Objective Structure Clinical Examination) dan mahasiswa wajib lulus semua station.

Nilai akhirnya adalah Lulus (A) atau kalah(E).

Ketidakhadiran Mahasiswa:

Mahasiswa yang tidak hadir karena alasan yang dapat dibenarkan, seperti: a. Sakit

b. Terkena musibah

c. Mendapat tugas dari fakultas atau universitas

d. Atau alasan lain yang dapat dipertanggung jawabkan yang telah diajukan dan mendapat persetujuan sebelumnya dapat meninggalkan kegiatan pendidikan setelah menyampaikan keterangan tertulis dari pihak berwenang (pimpinan fakultas).

Surat keterangan tersebut diserahkan kepada koordinator perkuliahan blok tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah ketidak hadiran kecuali untuk alasan (d) paling lambat 2 hari sebelum ketidak hadirin. Kegiatan pendidikan yang ditinggalkan diganti dengan kegiatan yang sama atau kegiatan lainnya seperti pemberian tugas berdasarkan kebijakan dosen atau bagian yang terkait.

Apabila mahasiswa tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas kehadirannya dianggap tidak memenuhi syarat.

Mahasiswa yang tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas tidak boleh mengikuti ujian akhir blok, OSCE dan ujian remedial; dan nilainya menjadi 0 (Nol).

B. KELULUSAN DAN PREDIKAT KELULUSAN

Mahasiswa dinyatakan lulus blok jika nilai rata-rata minimal 60. C SYARAT MENGIKUTI UJIAN REMEDIAL

1. Memperoleh nilai D atau E, nilai yang diambil adalah nilai tertinggi. Nilai tertinggi bagi ujian remedial adalah B

2. Mahasiswa yang memperoleh nilai C atau C+dengan ketentuan:

a. Mendaftar ke Divisi Assessment MEU selambat-lambatnya dua minggu sebelum ujian berlangsung

b. Nilai yang di ambil adalah nilai terakhir

VIII. NARASUMBER Departemen Anatomi :

(24)

 dr. Dwi Rita Anggraini  dr. Simbar Sitepu Departemen Histologi:

 dr. Radita N.A. Ginting  dr. Esther R.D. Sitorus Departemen Fisiologi :

 Prof. dr. Yasmeiny Yazier  Dr. Eka Roina Megawati Departemen Fisika Kedokteran:

 dr. Zairul Arifin, Sp.A, DAFK  dr. Keriahen Bangun, DAFK Departemen Biokimia:

 dr. Sri Suryani Wijaya, M.Kes. Departemen Parasitologi :

 dr. Yunilda Andriani

 dr. Yoan Carolina Panggabean Departemen Mikrobiologi:

 dr. Edhie Djohan Utama, Sp.MK  dr. Tetty Aman Nst, M.Med.Sc Departemen Ilmu Gizi:

 dr. Zaimah Z. Tala, M.Si

 dr. Dina Keumala Sari, MGK, Sp.GK Departemen Farmakologi:

 Prof. dr. H. Aznan Lelo, Ph.D, Sp.FK  dr. Datten Bangun, M.Sc, Sp.FK  dr. Zulkarnain Rangkuti, M.Si  dr. Hasanul Arifin

 dr. Yunita Sari Pane, M.Si  dr. Tri Widyawati, M.Si Departemen Penyakit Dalam:

 Prof. dr. Harun Rasyid Lubis, Sp.PD-KGH  Prof. dr. M. Yusuf Nasution, Sp.PD-KGH

 dr. Salli Roseffi Nasution, Sp.PD-KGH

 dr. Abdurrahim Rasyid Lubis, Sp.PD-KGH  dr. Zulhelmi Bustami, Sp.PD

 dr. Syafrizal Nasution, Sp.PD Departemen Bedah:

 dr. Syahmirsya Warli, Sp.U  dr. Bungaran Sihombing, Sp.U  dr. Zahri A. Rani, Sp.U

Departemen Radiologi:  dr. Asmah Yusuf, Sp.Rad  dr. Evo Elidar, Sp. Rad Departemen Kulit dan Kelamin :

(25)

 dr. Richard Hutapea, Sp.KK  dr. Kristina Nadeak, Sp.KK Departemen Patologi Klinik:

 Prof. DR. dr. Ratna Akbari Ganie, Sp.PK  dr. Ardjuna Burhan, Sp.PK (K)

 dr. Riecke Loesnihari, Sp.PK Departemen Kesehatan Anak:

 Prof. Dr. Rusdidjas, Sp.A(K)  Dr. Oke Rina Ramayani, Sp.A Departemen Patologi Anatomi:

 dr. T. Kemala Intan  dr. Delyuzar, Sp.PA

Departemen Kedokteran Kehakiman:  dr. H. Mistar Ritonga, Sp.F

 dr. H. Guntur Bumi Nasution, Sp.F

Departemen Ilmu Kes. Masyarakat dan Ked. Komunitas  dr. Juliandi Harahap, MA

 dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes

Community Research Program– V

 Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain-Hamid MS, Sp.FK  dr. Juliandi Harahap, MA

 dr. Isti Ilmiati Fujiati, CM-FM  dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes  dr. Rina Amelia

 dr. Yuki Yunanda

 dr. Dewi Masyita Darlan, DAPE, MPh (DMD)  dr. Dina Keumala Sari M. Gizi, SpGK

Bioetichs and Humanities Program – V

 Prof. dr. H. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K)  Prof. dr. Darwin Dalimunte, Ph.D

 Prof. Dr. dr Rozaimah Z. Hamid, MS,SpFK  Prof. DR. dr. A. Rachman Saragih, Sp.THT-KL  dr.Christofel T., Sp.OG

 dr. T. Ibnu Alferally, Sp.PA  dr. Radita N.A. Ginting  dr. Mutiara Indah Sari

Referensi

Dokumen terkait

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Kita dapat

Implementasi filter digital FIR pada bank-bank  filter digital dapat digunakan dalam keadaan bagaimanapun, yaitu radar stasioner   atau tidak stasioner , dan

Model pembelajaran yang dimaksud adalah model project based learning (PjBL).Isriani dan Dewi (2012:127) mengemukkan bahwa “Pembelajaran berbasis proyek merupakan model

Pada pengelompokan siswa menurut peringkat, peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran berbasis masalah lebih tinggi dari

Tabel 2 adalah evaluasi unjuk kerja dari basil perhitungan reaktivitas ayun pada sistem sub-kritik menggunakan model perhitungan teras 1, clan4 region.Hasil evaluasi pada

bertujuan untuk mendeskripsikan proses implementasi metode Audio-visual dalam pembelajaran istima’ pada mahasiswa semester tiga pendidikan bahasa Arab di Institut

Kemunculan perlembagaan di Malaysia(Tanah Melayu) bermula selepas tersebarnya Islam ke serata dunia terutamanya di Gugusan Kepulauan Melayu. Piagam Madinah yang

• Pemeriksaan slit lamp pada pasien yang kooperatif bisa menunjukkan kelainan yang berhubungan dengan seperti defek transiluminasi iris (red reflex gelap karena