• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABIDATUL CHAMIDAH 21020113130079 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ABIDATUL CHAMIDAH 21020113130079 BAB IV"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Redesain Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Tipe B Kota Pekalongan| 51

BAB IV

KESIMPULAN, BATASAN DAN ANGGAPAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan kajian-kajian pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk proses pendekatan perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan, yakni sebagai berikut :

• Kota Pekalongan merupakan kota dengan hirarki tertinggi di Karesidenan Pekalonggam Provinsi Jawa Tengah karena pusat kota karesidenan, menjadikan Kota Pekalongan menjadi pusat kegiatan pendidikan, kesehatan, ekonomi, perdagangan dan lain sebagainya.

• Angka pertumbuhan penduduk berdasarkan faktor kelahiran dari tahun ke tahun mengalami kecendrungan meningkat di Kota Pekalongan, seiring dengan peningkatan

itu, maka dibutuhkan pula fasilitas layanan kesehatan yang memadai.

• Kota Pekalongan selayaknya di bangun Rumah Sakit dengan pelayanan Rumah Sakit kelas B. sebagai rumah sakit rujukan.

• Dalam merencanakan rumah sakit ibu dan anak di Kota Pontianak ini haruslah berpedoman kepada syarat-syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan dari instansi terkait, serta peraturan bangunan setempart, berdasarkan perda daerah Kota Pontianak serta perwako Kota Pontianak dan peraturan lain yang berlaku berdasarkan

lokasi yang akan di bangun.

4.2. Batasan

Karena keterbatasan waktu dalam melakukan perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan perlu adanya batasan-batasan yang berkaitan dengan program yang dilaksanakan, yaitu :

• Lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan ini berada dalam wilayah administratif Kota Pekalongan, Jawa Tengah.

• Penentuan letak dan lokasi tapak tidak mutlak berdasarkan Rencana Induk Ruang Kota, RTRW maupun RDTRK Kota Pekalongan, namun mengacu pada peratuaran tersebut. Penentuan tapak lebih cenderung didasarkan pada Pedoman tentang Rumah Sakit serta berdasarkan kondisi lingkungan yang sebelumnya sudah dipakai oleh RSUD Bendan ini.

• Klasifikasi RSUD Bendan Kota Pekalongan merupakan rumah sakit Kelas B.

• Pertimbangan prediksi untuk perencanaan RSUD Bendan Kota Pekalongan ini direncanakan untuk kebutuhan 5-10 tahun yang akan datang.

• Pembahasan perencanaan dan perancangan hanya dibatasi pada hal yang berkenaan langsung dengan RSUD Bendan Kota Pekalongan terutama dalam disiplin ilmu arsitektur. Data-data yang tidak bisa didapatkan, diasumsikan berdasarkan data lainnya yang relevan dari hasil studi literature dan studi banding.

• Sasaran pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan ini berskala daerah yang mencakup semua masyarakat daerah Karesidenan Pekalongan khususnya warga Kota Pekalongan sendiri.

(2)

Redesain Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Tipe B Kota Pekalongan| 52 4.3. Anggapan

Anggapan-anggapan yang perlu diperhatikan dalam meyusun program ini menyangkut beberapa hal, diantaranya sebagai berikut :

• Lokasi yang terpilih dianggap tidak memiliki masalah dalam pembebasan tanah, surat-surat sertifikat tanah dan lain-lain.

• Lokasi tapak terpilih dianggap siap digunakan, dengan asumsi tapak adalah lahan kosong.

• Keadaan tanah dianggap memenuhi persyaratan untuk mendirikan bangunan, tidak mempunyai masalah dalam hal daya dukung tanah, ketinggian air tanah serta hal-hal

yang terkait dengan struktur.

• Bangunan permanen di sekitar tapak pada lokasi terpilih tidak memiliki nilai arsitektural yang baik dan sudah berkurang fungsinya, dianggap tidak ada.

• Sarana dan prasarana kota dianggap sudah ada dan mampu melengkapi kebutuhan utilitas bangunan.

• Kemajuan teknologi khususnya dalam bidang struktur dan kontruksi dianggap telah mampu untuk diterapkan dalam perencanaan dan perancangan fisik bangunan.

• Batas-batas site disesuaikan dengan kebutuhan progam ruang dan areal tanah

Referensi

Dokumen terkait

ulama, kyai, ataupun tuan guru, ada dua motivasi yang melatarbelakangi para terpandang ini berpoligami, yaitu pertama, motivasi normatif-teologis yang didasarkan pada

Penyaluran Bina Lingkungan adalah penyaluran bantuan untuk masyarakat di sekitar unit usaha dalam bentuk bantuan bencana alam, pendidikan dan pelatihan, kesehatan, sarana

Sedangkan besarnya keuntungan rata-rata per produksi yang diberikan dari agroindustri kerupuk singkong adalah Rp2,084 per kilogram produksi atau dengan tingkat keuntungan

(1) Pada akhir masa jabatannya Dewan Pengawas mendapat uang jasa pengabdian yang diperhitungkan dari laba sebelum dipotong pajak, setelah diaudit dari tahun sebelum akhir

Penulis menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (1994), S2 Sains Manajemen di Fakultas Pasca Sarjana

Penghapusan adalah tindakan menghapus barang milik daerah dari daftar barang dengan menerbitkan keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan pengguna

Dalam menentukan sebuah harga barang atau jasa, ada lima faktor yang mempengaruhinya, yaitu permintaan produk, target pangsa pasar, reaksi pesaing,

adalah masuknya program beasiswa Fulbright yang memberi beasiswa pada insan-insan pendidikan Indonesia untuk mengecap pendidikan yang lebih tinggi di universitas-universitas