• Tidak ada hasil yang ditemukan

B1J009135 9 1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "B1J009135 9 1."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

6

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian a. Materi

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah vegetasi mangrove pada area restorasi yang berbeda di kawasan Segara Anakan, Cilacap. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah perahu, parang, rol meter, line transek, kantong plastik,soil tester, termometer, salt refractometer, kamera, tissue, GPS (Global Positioning System), timbangan digital (ketelitian 0,01 gr), nampan, oven, furnace,komputer dan alat tulis.

b. Lokasi dan Waktu Penelitian

(2)

Gambar 2.1. Lokasi Penelitian (Google Earth, 2013)

Koordinat: Stasiun A: 7°42'51.83"LS 108°52'42.02"BT (Restorasi 10 -11 tahun) Stasiun B: 7°42'53.13"LS 108°52'38.37"BT (Restorasi 7-8 tahun) Stasiun C: 7°42'55.97"LS 108°52'43.92"BT (Restorasi 1 - 2 tahun) Stasiun D: 7°42'57.41"LS 108°52'46.47"BT (Keadaan Relatif Rusak) Stasiun E: 7°42'33.14"LS 108°52'47.61"BT (Keadaan Relatif Baik) B. Metode Penelitian

1. Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian ini menggunakan metode survei. Teknik pengambilan sampel (Gambar 2.2)dan penentuan stasiun (Gambar 2.1) dilakukan dengan metode pengelompokan (Cluster Sampling).Metode tersebut dikelompokkan berdasarkan waktu restorasi yang berbeda.Pengambilan sampel dilakukan di lima stasiun, yaitu

(3)

8

1.3. Stasiun C, merupakan area dengan waktu penanaman/restorasi mangrove pada tahun 2011-2013,

1.4. Stasiun D, merupakan area belum di restorasi mangrove (keadaan mangrove relatif rusak), dan

1.5. Stasiun E, merupakan area dengan keadaan mangrove relatif baik.

Gambar 2.2. Teknik Pengambilan Sampel 2. Parameter Penelitian

Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah

2.1. Parameter utama, yaitu struktur komunitas dan biomassa yang meliputi spesies mangrove, jumlah individu tiap spesies serta diameter pohon setinggi dada (DBH).

(4)

3. Cara Kerja

3.1. Pengambilan Data Vegetasi Mangrove

3.1.1. Setiap stasiun dibuat tiga plot yaitu dari pinggir (perairan) ke bagian tengah kemudian ke dalam. Jarak antar plot sampling adalah 50 m.

3.1.2. Kemudian setiapplot diambil data vegetasi mangrove yang meliputi,ukuran plot 10 m X 10 m untuk pohon dengan diameter pohon setinggi dada ≥ 10 cm, ukuran plot 5 m X 5 m untuk anakan pohon dengan diameter pohon setinggi dada 1 – 10 cm, dan ukuran 1 m X 1 m untuk semai, semak, dan herba dengan diameter pohon setinggi dada< 1 cm (Kitamuraet al.,1997). 3.1.3. Vegetasi yang diperoleh kemudian dihitung jumlah individu dan

jumlah spesies. Spesies yang belum diketahui diidentifikasi dengan menggunakan buku Nooretal. (1999).

3.2.Pengukuran Parameter Lingkungan 3.2.1. Suhu

(5)

10

tanah, kemudian hasilnya dicatat setelah diperoleh angka konstan (APHA, 1985).

3.2.3. Salinitas

Pengukuran salinitas menggunakan salt refraktometer dengan cara meneteskan sampel air pada kaca refraktometer kemudian dilihat kisaran salinitasnya yang dinyatakan dengan satuan ppt (part per thousand) kemudian dicatat(APHA, 1985).

3.2.4. Kandungan Air Dalam Tanah

Identifikasi sampel tanah dilakukan di Laboratorium Lingkungan Fakultas Biologi. Sampel yang didapat diletakkan pada cawan petri kemudian di ukur berat cawan dan berat basahnya menggunakan timbangan analitik. Dimasukkan kedalam oven selama 2x24 jam dengan suhu sebesar 105oC. Kemudian ditimbang kembali untuk diukur berat keringnya menggunakan timbangan analitik. Selisih antara berat basah dan berat kering inilah yang menunjukkan seberapa besar kandungan air pada tanah. Hal tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus :

Kandungan air dalam tanah

WC = x 100%

Keterangan :

WC =Water Content(%) Bo= Berat awal sampel

(6)

3.2.5. Kandungan Bahan Organik

Identifikasi sampel tanah dilakukan di Laboratorium Lingkungan Fakultas Biologi. Sampel tanah yang sudah dikeringkan di kemas menggunakan alumunium foil kemudian ditimbang beratnya dengan menggunakan timbangan analitik. Kemudian dibakar dalam furnaceselama 5 jam pada suhu 500oC. Setelah dingin ditimbang kembali beratnya menggunakan timbangan analitik. Selisih antara berat tanah sebelum dan sesudah dibakar inilah yang menjadi tolak ukur mengetahui seberapa banyak kandungan bahan organik. Hal tersebut dapat di ukur dengan menggunakan rumus :

Kandungan bahan organik

OC = 100%

Keterangan:

OC :Organic content(%) Bo : Berat Awal Sampel

Ba : Berat Akhir Sampel (Sudjajiet al., 1971) C. Metode Analisis

1. Analisis Struktur Komunitas

Analisis struktur komunitas vegetasi mangrove meliputi perhitungan indeks nilai penting, indeks keanekaragaman spesies (Shannon Wiener), dan indeks similaritas.

(7)

12

Frekuensi Relatif

=

x 100%

Dominansi

=

Dominansi Relatif

=

x 100%

Nilai Penting (pohon dan pancang) KRFRDR

Nilai Penting (semai, semak, dan herba) KRFR(Krebs, 1989) 1.2. Indeks KeanekaragamanShannon-Wiener

=

Keterangan :

H’ = Indeks Keanekaragaman Shannon-Wiener ni = Jumlah individu dari suatu spesies i N = Jumlah total individu seluruh spesies

Besarnya indeks keanekaragaman spesies menurut Shannon-Wiener didefinisikan sebagai berikut:

1.2.1. Nilai H’> 3 menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies pada suatu transek artinya keanekaragaman melimpah tinggi.

1.2.2. NilaiH’1≤ H’ ≤ 3 menunjukkan bahwa keanekaragamanspesies pada suatu transek artinya keanekaragaman sedang.

1.2.3. Nilai H’< 1 menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies pada suatu transek artinya keanekaragaman rendah (Magurran, 1987) 1.3. Indeks SimilaritasBray-Curtis

= 100% (1 | |

+

Keterangan :

Yij= jumlah spesies i dalam contoh j;

Yjk= jumlah spesies i dalam contoh k;

Sjk= derajat kesamaan antara contoh j dan k dalam persen (Yusron dan

(8)

Spesies dikatakan dominan jika memiliki nilai persentase > 20% selanjutnya suatu spesies dikatakan tidak dominan jika memiliki nilai persentase 1 –20% (Gillman, 1995).

2. Biomassa

Data biomassa diperoleh dari pengukuran diameter setinggi dada yang dihitungdengan persamaan allometrik (Komiyamaet al.,2008).

Tabel 2.1. Persamaan Allometrik untuk pengukuran Biomassa

No Spesies Persamaan

1 Avicennia marina Wtop = 0.308DBH

2.11

Comley and McGuinness (2005) 2 Rhizophora apiculata Wtop = 0.235DBH

2.42

Onget al.(2004) 3 Rhizophora mucronata Wtop = 0.128DBH

2.60

Fromardet al.(1998) 4 Bruguiera gymnorrhiza Wtop = 0.186DBH

2.31

Clough and Scott (1989) 5 Bruguiera parviflora Wtop = 0.168DBH

2.42

Clough and Scott (1989) 6 Xylocarpus granatum Wtop = 0.0823DBH

2.59

Clough and Scott (1989) 7 Common equation Wtop = 0.251ρD

2.46

Komiyamaet al.(2005) Keterangan:

Wtop = Biomassa pohon/Berat kering (kg)

ρ = Kerapatanspesies/Berat spesies(mg m-3, kg dm-3atau g cm-3) DBH = Diameter batang setinggi dada (cm)

3. Analisis Perbedaan Struktur Komunitas dan Biomassa

Gambar

Gambar 2.1. Lokasi Penelitian (Google Earth, 2013)
Gambar 2.2. Teknik Pengambilan Sampel
Tabel 2.1. Persamaan Allometrik untuk pengukuran Biomassa

Referensi

Dokumen terkait

Interaksi tehnik beberapa varietas dan pemberian pupuk urea terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi sawah menunjukkan pengaruh nyata pada tinggi tanaman 6 mst,

Undang-Undang Perkawinan, yaitu mengenai perkawinan yang dilakukan tanpa adanya pencatatan akan berakibat tidak mempunyai kekuatan hukum, tetapi dilain pihak untuk

Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa H1 berbunyi employee engagement memediasi hubungan antara reward and recognition dengan affective commitment diterima ,

Bab  9:  Di  Tangan  Dalang  Lain  memaparkan  cuplikan  ceritera  beberapa  dalang   yang  dewasa  ini  aktif  di  komunitas  wayang  gagrak  Solo  dengan

Penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Role Playing Pada Siswa Kelas IV SDN Lawak I Kecamatan Ngimbang

Fisik yang berkaitan dengan keterampilan memerlukan tingkat kondisi fisik yang sangat tinggi. Anggar adalah cabang olahraga yang memiliki karakteristik berbeda dengan cabang

Hasil penelitian ini tentang faktor-faktor motivasi yang mempengaruhi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya pada Bank Mandiri Syari’ah KC Semarang meliputi gaji

Saya akan membawa anak saya ke petugas kesehatan jika ia mengalami keluhan sakit gigia. Jika anak saya rajin berkumur-kumur