• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL SKRIPSI BIDANG KAJIAN MANAJEMEN S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "JURNAL SKRIPSI BIDANG KAJIAN MANAJEMEN S"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL SKRIPSI BIDANG KAJIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. JASA MARGA

(PERSERO) TBK. CABANG PALIKANCI

Disusun oleh :

LIGIA TRI YULIANI NPM :108020026

Jurusan Manajemen

Skripsi Telah Disidangkan Tanggal 30 Agustus 2012

Pembimbing: Penguji:

1)DR. H. Armadi, SE.,MM 1)Siti Maryam, SE., MM.

2)M. Dedy Budianto, SE 2)Olivia Winda Ony P. SE., M.Sc

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

TERAKREDITASI BAN-PT

(2)

1 ABSTRAK

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. JASA

MARGA (PERSERO) TBK. CABANG PALIKANCI

Disusun oleh: Ligia Tri Yuliani NPM : 108020026

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada pada PT. Jasa Marga(persero) Tbk. Cabang Palikanci. Karena pada dasarnya setiap organisasi sangat tergantung dari produktivitas yang dihasilkan oleh karyawannya.

Metode yang digunakan adalah metode asosiatif, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh dua variabel atau lebih. Teknik pengumpulan data dengan cara penyebaran kuesioner.

Berdasarkan hasil penelitian, dan hipotesis yang diajukan menunjukkan bahwa: 1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel kepemimpinan terhadap variabel produktivitas kerja karyawan pada PT. Jasa Marga

(persero) Tbk. Cabang Palikanci, hal ini dibuktikan

dengan hasil thitung > ttabel atau 4,133 > 2,000 dan besarnya

pengaruh kepemimpinan terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 21,9% dan sisanya sebesar 79,1% dipengaruhi oleh faktor lain diluar yang variabel yang digunakan. 2) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Jasa

Marga (Persero) Tbk. Cabang Palikanci, hal ini

dibuktikan dengan hasil uji thitung > ttabel atau 3,533 > 2,000

dan besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 17% dan sisanya sebesar 83% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang digunakan. 3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Jasa Marga(persero) Tbk. Cabang Palikanci, hal ini didukung oleh hasil uji F yaitu Fhitung > Ftabel atau 13,08 > 3,15, dimana pengaruh

kepemimpinan dan motivasi kerja secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja karyawan sebesar 28,6% dan sisanya 71,4% dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel yang digunakan.

(3)

2 A. Pendahuluan

1. Latar Belakang Penelitian

Jumlah sumber daya manusia yang besar apabila dapat didayagunakan secara efektif akan bermanfaat untuk menunjang gerak laju pembangunan nasional yang berkelanjutan. Agar di masyarakat tersedia sumber daya yang handal diperlukan pendidikan yang berkualitas,

penyediaan berbagai fasilitas sosial, lapangan

pekerjaan yang memadai.

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang perlu penanganan yang serius dalam hal

perencanaan,pelaksanaan,pengembangan prestasi sangat

dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Untuk itu perlu penanganan yang serius karena manusia merupakan salah satu faktor tenaga kerja yang dapat tumbuh berkembang dengan baik, oleh sebab itu dibutuhkan seorang pemimpin yang tepat yang memberikan motivasi untuk mendorong dan mengarahkan agar karyawan dapat bekerja dengan baik (Handoko, 2000: 24).

Pemimpin agar mengetahui dan memahami karakter bawahanya serta dapat menerangkan sifat kepemimpinan yang demokratis sehingga bawahan merasa di percaya dan di hargai atas tindakan pekerjaan yang telah dilakukan dan pada akhirnya akan tercipta produktivitas kerja karyawan yang baik.

Setiap organisasi memerlukan sumber daya untuk mencapai usaha yang telah ditentukan. Sumber daya

manusia merupakan faktor penting yang harus di

perhatikan oleh karena itu diperlukan usaha-usaha yang lebih bagi peningkatan dalam membina manusia sebagai tenaga kerja yang handal. Persoalan yang mengemuka dewasa ini adalah bagaimana menciptakan sumber daya yang dapat menghasilkan produktivitas yang optimal

sehingga tujuan organisasi dan perusahan dapat

tercapai.

Produktivitas yang baik dan optimal dari

seorang karyawan hanya dapat diperoleh dari sumber daya manusia yang berkualitas.

Adanya kepemimpinan dan motivasi kerja yang baik dapat mendorong peningkatan produktivitas kerja. Dalam hal ini kepemimpinan dan motivasi kerja merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang produktivitas kerja karyawan.

2.Rumusan Masalah

(4)

3

a) Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap

produktivitas kerja karyawan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Palikanci.

b) Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap

produktivitas kerja karyawan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Palikanci.

c) Seberapa besar pengaruh kepemimpinan dan motivasi

kerja secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja karyawan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Palikanci.

3.Hipotesis

Perumusan hipotesis penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

H1 :

Diduga tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan (X1) terhadap Produktivitas kerja karyawan (Y) Diduga mempunyai pengaruh positif dan

signifikan antara kepemimpinan (X1)

terhadap Produktivitas kerja karyawan (Y) Diduga tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan antara motivasi kerja (X2) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Y) Diduga mempunyai pengaruh positif dan signifikan antara Motivasi kerja (X1) terhadap Produktivitas kerja karyawan (Y) Diduga tidak mempunyai pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) secara bersama-sama terhadap Produktivitas kerja karyawan (Y) Diduga mempunyai pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan (X1) dan motivasi (X2) secara bersama-sama terhadap Produktivitas kerja karyawan (Y)

B.Metodologi

1.Variabel Penelitian

a.Variabel Bebas {Independent Variable)

Yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain

yang tidak bebas {dependent variable). Variabel

bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kepemimpinan (X1) dan motivasi kerja (X2).

b.Variabel Terikat {Dependent Variable)

Yaitu variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel

lain {independent variable). Variabel terikat yang

(5)

4 2.Definisi Operasional Variabel

a.Kepemimpinan (X1)

Konsep kepemimpinan dalam penelitian ini adalah

kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan dan

membangkitkan semangat pegawai agar bersedia dan

memiliki tanggung jawab total terhadap usaha

mencapai atau melampaui tujuan organisasi. Untuk mengukur kepemimpinan dapat dilihat dari : memiliki

keteladanan, memiliki kejujuran, kemampuan

memecahkan masalah, kemampuan berkomunikasi,

memiliki rasa tanggungjawab, bijaksana, berani

mengambil resiko mampu bekerja sama.

b.Motivasi Kerja (X2)

Motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Motivasi kerja adalah pemberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau berkerja sama, berkerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai tujuan organisasi.

c.Produktivitas Kerja (Y)

Produktivitas kerja merupakan hasil kongkrit berupa output yang dihahsilkan oleh individu atau kelompok, dimana outputnya harus mempunyai nilai tambah dengan teknik pekerjaannya secara efektif dan efisien terhadap sumber-sumber yang ada.

3.Populasi dan Sampel

Menurut sugiyono (2007 : 77) Populasi adalah :

“Wilayah generalisasi yang terdiri dari/atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Responden yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Palikanci yang berjumlah 172 karyawan.

Sedangkan pengertian sample menurut Sugiyono (2007

: 73) adalah :

“Sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut”.

Dalam menentukan sampel, teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel random sampling. Menurut

Sugiono (2010:57) mengemukakan bahwa :

“Simpel Random sampling adalah pengembilan sampel

anggota populasi dilakukan secara acak tanpa

(6)

5

Untuk menentukan jumlah sampel yang diperlukan

penelitian, peneliti mengunakan rumus Slovin. Menurut

Husein Umar (2003 : 78) sebagai berikut : n = N

kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.

Berdasarkan rumus Slovin tersebut diatas dengan tingkat kesalahan (e) 10%, maka dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan sebanyak :

n = N

berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 63 responden.

4.Sumber Data Penelitian

Menurut Nazir (2003:175) Data yang dikumpulkan

untuk melakukan penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Penelitian Lapangan (Field research)

yaitu dengan mengajukan daftar pertanyaan dalam bentuk tertulis yang berhubungan dengan masalah yang diteliti kepada responden pada PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Palikanci.

a. Kuesioner,

Menurut Sugiono (2003:135)

“Kuesoner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawab”.

b. Dokumentasi,

Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data pendukung. Data yang diperoleh dengan metode ini antara lain :

1. Struktur organisasi

(7)

6 c. Wawancara

Metode pengumpulan data melalui wawancara

ditunjukan langsung oleh peneliti kepada pihak perusahaan yang bersangkutan yaitu manajer dan pegawai dengan tujuan memperoleh data mengenai:

1. Sejarah singkat perusahaan

2. Struktur organisasi

2. Penelitian Kepustakaan

Dimaksudkan untuk mendapatkan teori yang berhubungan dengan penelitian yang sedang peneliti lakukan dengan mempelajari literature,bahan-bahan kuliah dan sumber-sumber lainnya.penelitian ini dapat digunakan untuk mendapatkan data-data sekunder dan dapat

digunakan sebagai bahan penelitian tersebut.

Peneliti mencoba untuk melaksanakan analisis yang kemudian akan diambil kesimpulan dan saran-saran dengan batas kemampuan peneliti.

1.Metode Analisis Data a.Uji Validitas

Menurut Husein Umar (2003: 190) menyatakan bahwa :

“Uji validitas ini dilakukan pada setiap butir pertanyaan. Hasil rhitung dibandingkan dengan rtabel,

dimana df = n – 2 (sign 5%, n = jumlah sampel). Jika

rhitung > rtabel, maka valid, dan jika rhitung < rtabel maka tidak valid”.

b.Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini menggunakan konsistensi

internal yaitu teknik Cronbach Alpha (α). Menurut

Bhuono Agung Nugroho (2005: 72) mengemukakan bahwa:

“Reabilitas suatu konstruk variable dikatakan baik

jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > dari 0,60.”

c.Uji Asumsi Klasik

- Uji Normalitas

Menurut Santoso (2005) mengemukakan bahwa :

1. “Jika data menyebar disekitar garis diagonal

dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal

dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas”.

-

Uji Multikolinearitas

Menurut Bhuono (2005:58) mengemukakan bahwa deteksi

(8)

7

1. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF)

tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan

terbebas dari multikolineritas VIF = 1/

Tolerance, VIF maka semakin rendah Tolerance.

2. Jika nilai koefisien antar masing-masing

variabel independen kurang dari 0,70 maka model dapat dikatakan bebas dari asumsi klasik multikolineritas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolineritas.

3. Jika nilai koefisien determinan, baik dilihat dari R2 maupun R-Square diatas 0,60 namun tidak ada variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen, maka ditengarai model terkena multikolineritas”.

-

Uji Autokorelasi

Cara mudah mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan

dengan Durbin Watson. model regresi linier berganda

terbebas dari autokorelasi jika nilai Durbin Watson

hitung terletak di daerah No Autocorelasi.

Hipotesis yang akan di uji adalah :

Ho : Tidak ada autokorelasi (r = 0)

Ha : Ada autokorelasi (r 0)

-

Uji Heteroskedastisitas

Menurut Bhuono (2005:62) menyatakan bahwa analisis

pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heterosdastisitas jika:

“1.Titik-titik data menyebar dari atas dan di bawah atau disekitar angka 0.

2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali”.

d.Analisis Regresi

- Analisis Regresi

Analisis Regresi sederhana digunakan untuk

menghitung Hubungan fungsional satu variabel

independent dengan satu variabel dependen. Persamaan regresi Linier sederhana adalah:

Sumber : Husein Umar

Dimana:

Y = Varabel tidak bebas

(9)

8

X = Variabel bebas

a = Nilai intercept (konstan) b = Koefisien arah regresi

e = tingkat kesalahan

- Analisis Regresi Berganda

Analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui

pengaruh kepuasan dan motivasi kerja terhadap

prestasi kerja karyawan. Analisis linier berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2. Bentuk persamaan regresinya adalah

Sumber: Sugiyono (2007: 250) Dimana :

X1 = Variabel independen (Kepemimpinan)

X2 = Variabel independen (Motivasi kerja)

Y = Variabel dependen (Produktivitas karyawan)

a = Bilangan konstanta

b1 = Koefisien regresi variabel Kepemimpinan

b2 = Koefisien regresi variabel Motivasi kerja

C.Hasil dan Pembahasan 1.Pengujian Instrumen a.Uji Validitas

Uji Validitas Instrumen Variabel Kepemimpinan Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Sumber: Hasil Output SPSS 19.0 for windows

Dari output di atas terlihat bahwa pada kolom

Corrected Item Total Correlation diperoleh uji validitas instrumen pernyataan variabel Kepemimpinan yang tersaji pada tabel di bawah ini:

(10)

9 Hasil Validitas Instrumen Kepemimpinan (X1)

Butir peryataan

rhitung

rtabel(5%) Hasil

1 0,369 0,248 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2012

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa nilai rhitung > rtabel artinya semua pernyataan untuk variabel

Kepemimpinan (X1) adalah valid. Maka dapat disimpulkan

bahwa semua pernyataan instrumen variabel Kepemimpinan

(X1) valid untuk dapat digunakan dalam proses analisis

data.

Uji Validitas Instrumen Variabel Motivasi Kerja (X2) Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected

Item-Sumber: Hasil Output SPSS 19.0 for windows

Dari output di atas terlihat bahwa pada kolom

Corrected Item Total Correlation diperoleh uji validitas instrumen pernyataan variabel Motivasi Kerja yang tersaji pada tabel di bawah ini:

Hasil Validitas Instrumen Variabel Motivasi Kerja (X2) Butir peryataan

r

hitung rtabel(5%) Hasil

1 0,526 0,248 Valid

2 0,484 0,248 Valid

3 0,479 0,248 Valid

4 0,621 0,248 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2012

Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa nilai rhitung > rtabel artinya semua pernyataan untuk variabel

Motivasi Kerja (X2) adalah valid. Maka dapat

disimpulkan bahwa semua pernyataan instrumen variabel

Motivasi Kerja (X2) valid untuk dapat digunakan dalam

(11)

10 Uji Validitas Instrumen Variabel Produktivitas Kerja(Y)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected

Item-Sumber: Hasil Output SPSS 19.0 for windows

Dari output di atas terlihat bahwa pada kolom

Corrected Item Total Correlation diperoleh uji validitas instrumen pernyataan variabel Produktivitas Kerja yang tersaji pada tabel di bawah ini:

Hasil Validitas Instrumen Variabel Produktivitas Kerja(Y)

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer 2012

Berdasarkan tabel atas tampak bahwa nilai rhitung

> rtabel artinya semua pernyataan untuk variabel

Produktivitas Kerja (Y) adalah valid. Maka dapat disimpulkan bahwa semua pernyataan instrumen variabel Produktivitas Kerja (Y) valid untuk dapat digunakan dalam proses analisis data.

b.Uji Reliabilitas

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepemimpinan (X1) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.799 .803 8

Butir peryataan

r

hitung rtabel(5%) Hasil

(12)

11 Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Kerja (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.732 .733 4

Hasil Uji Reliabilitas Produktivitas Kerja (Y) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.707 .709 6

Berdasarkan pada tabel di atas tampak bahwa nilai

Cronbach's Alpha > 0,60 artinya seluruh variabel yang

digunakan adalah reliabel.

2.Deskripsi Data Penelitian a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji Normalitas P-Plot

Pada output diatas dapat diketahui bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka data terdistribusi dengan normal dan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

2) Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas

a. Dependent Variable: Y

(13)

12

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa

nilai VIF untuk variabel Kepemimpinan (X1) dan Motivasi

Kerja (X2) memiliki nilai 1,073 dimana nilai tersebut <

10, dan nilai tolerance untuk variabel Kepemimpinan

(X1) dan Motivasi Kerja (X2) memiliki nilai 0,932

dimana nilai tersebut > 0,1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat multikolinieritas, artinya adanya variabel independent yang saling berkorelasi.

3) Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .556a .309 .286 2.323 2.282

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil Output SPSS Versi 19.0

Hasil uji autokorelasi dengan Durbin Watson

menunjukkan angka 2,282 dengan jumlah variabel bebas (k) = 2, jumlah data yang diamati sebesar 63, dimana dari tabel DW nilai dL = 1,527 dan du = 1,658 dan 4-du (2,342). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai du < dw < 4-du atau 1,658 < 2,282 < 2,342 artinya tidak ada autokorelasi positif maupun negatif. Dapat juga dilihat dibawah ini:

4) Uji Heteroskedastisitas

Scatterplot Uji Heterodektisiditas

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa titik-titik yang terdapat dalam gambar tersebut menyebar dan

tidak membentuk suatu pola tertentu seperti

bergelombang atau membentuk sebuah garis, ini artinya

bahwa model regresi ini tidak terjadi

(14)

13 b. Analisis Regresi

1) Analisis Regresi Sederhana

Hasil Regresi Sederhana Variabel Kepemimpinan (X1) Coefficientsa

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil Output SPSS Versi 19.0

Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut:

Artinya :

1. Berdasarkan persamaan diatas, jika X1 = 0 maka Y

sebesar 13,531. Artinya jika Produktivitas Kerja tidak dipengaruhi oleh variabel Kepemimpinan, maka Produktivitas Kerja adalah 13,531.

2. Berdasarkan persamaan diatas, menunjukan jika

Kepemimpinan meningkat satu kali satuan, maka nilai Produktivitas Kerja akan meningkat sebesar 0,352 pada konstanta 13,531.

Koefisien Determinasi Variabel Kepemimpinan (X1) Model Summary

a. Predictors: (Constant), X1

Sumber : Hasil Output SPSS Versi 19.0

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,468 menunjukkan bahwa pengaruh Kepemimpinan terhadap Produktivitas Kerja adalah cukup kuat, hal ini juga ditunjukkan dengan besarnya persentase pengaruh Kepemimpinan terhadap Produktivitas Kerja yaitu sebesar

21,9%, dan sisanya Produktivitas Kerja dapat

dipengaruhi faktor lain diluar yang diteliti.

Hasil Regresi Linear Sederhana Variabel Motivasi Kerja(X2)

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil Output SPSS Versi 19.0

(15)

14

Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut:

Artinya :

1. Berdasarkan persamaan diatas, jika X2 = 0 maka Y

sebesar 16,390. Artinya jika Produktivitas Kerja tidak dipengaruhi oleh variabel Motivasi Kerja, maka Produktivitas Kerja adalah 16,390.

2. Berdasarkan persamaan diatas, menunjukan jika

Motivasi Kerja meningkat satu kali satuan, maka nilai Produktivitas Kerja akan meningkat sebesar 0,545 pada konstanta 16,390.

Koefisien Determinasi Variabel Motivasi Kerja (X2) Model Summary

a. Predictors: (Constant), X2

Sumber : Hasil Output SPSS Versi 19.0

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,412 menunjukkan bahwa pengaruh Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja adalah rendah, hal ini juga ditunjukkan dengan besarnya persentase pengaruh Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja yaitu sebesar 17%, dan sisanya peningkatan Produktivitas Kerja dapat dipengaruhi faktor lain diluar yang diteliti.

2) Analisis Regresi Berganda

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil Output SPSS Versi 19.0

(16)

15

Model persamaan regresi berganda dari tabel diatas yaitu:

Artinya :

1. Berdasarkan persamaan diatas, jika X1 dan X2= 0, maka

nilai Y sebesar 8,649. Artinya jika Produktivitas Kerja tidak dipengaruhi oleh ketiga variabel, maka Produktivitas Kerja adalah 8,649.

2. Berdasarkan persamaan diatas, menunjukan jika X1 dan

X2 ditambah sebesar satu satuan maka Produktivitas

Kerja akan meningkat 0,291X1, 0,411X2 pada konstanta

Koefisien Determinasi Variabel Kepemimpinan(X1) dan Motivasi kerja(X2) Terhadap Variabel Produktivitas

Kerja(Y)

a. Predictors: (Constant), X2, X1

Sumber : Hasil Output SPSS Versi 19.0 for windows

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan nilai R sebesar 0,556, hal ini berarti pengaruh Kepemimpinan,

dan Motivasi Kerja secara bersama-sama terhadap

Produktivitas Kerja adalah cukup kuat. Ini dibuktikan dengan nilai persentase pengaruh Kepemimpinan, dan

Motivasi Kerja secara bersama-sama terhadap

Produktivitas Kerja dilihat dari Adjusted R Square

sebesar 28,6%, dan sisanya 71,4% Produktivitas Kerja dapat dipengaruhi faktor lain diluar objek yang diteliti.

c. Uji Hipotesis Penelitian

Uji t dilakukan untuk menunjukan apakah variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hasil pengujian hipotesis penelitian dengan menggunakan uji t sebagai berikut:

1.Uji t Pengaruh Kepemimpinan (X1) Terhadap Produktivitas Kerja (Y)

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil Output SPSS Versi 19.0 for windows

(17)

16

Dari Hasil pada tabel diatas maka dapat

diinterprestasikan bahwa nilai thitung = 4,133 sedangkan

nilai ttabel pada kebebasan (dk)=61 dan taraf

signifikansi α = 5% sebesar 2,000. Dilain pihak juga diketahui nilai p value < 0,05. Hal ini berarti terdapat pengaruh Kepemimpinan terhadap Produktivitas Kerja secara signifikan karena 4,133 > 2,000 dan 0,000 < 0,05. Berarti hipotesis penelitian kesatu (H1) yang diajukan telah teruji.

Dari uraian diatas untuk mengetahui daerah penerimaan dan penolakan dari hipotesis adalah sebagai berikut :

Gambar 4.4

Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji t

2.Uji t Pengaruh Motivasi Kerja (X2) Terhadap Produktivitas Kerja(Y)

Pengaruh Motivasi Kerja (X2) Terhadap Produktivitas Kerja(Y)

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil Output SPSS Versi 19.0 for windows

Dari Hasil pada tabel diatas maka dapat

diinterprestasikan bahwa nilai thitung = 3,533 sedangkan

nilai ttabel pada kebebasan (dk)= 61 dan taraf

signifikansi α = 5% sebesar 2,000. Dilain pihak juga diketahui nilai p value < 0,05. Hal ini berarti terdapat pengaruh Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja secara signifikan karena 3,533 > 2,000 dan 0,000 < 0,05. Berarti hipotesis penelitian kedua (H2) yang diajukan telah teruji.

(18)

17

Gambar 4.5

Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji t

3. Uji F

Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh

variabel independent secara bersama-sama terhadap

variabel dependen, yaitu variabel Kepemimpinan (X1) dan

Motivasi Kerja(X2) terhadap variabel Produktivitas

Kerja(Y).

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil Output SPSS Versi 19.0 for windows

Output SPSS menunjukan p-value 0,000 < 0,05

artinya signifikan sedangkan Fhitung 13,408 > 3,15

artinya signifikan (df = 63-3 = 60). Signifikasi disini berarti pengajuan hipotesis secara simultan diterima artinya terdapat pengaruh antara Kepemimpinan dan

Motivasi Kerja secara bersama-sama terhadap

Produktivitas Kerja. Berarti hipotesis penelitian

secara simultan yang diajukan telah teruji. Dari uraian diatas untuk mengetahui daerah penerimaan dan penolakan dari hipotesis adalah sebagai berikut :

(19)

18 D.Penutup

1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

- Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

variabel Kepemimpinan terhadap variabel

Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Jasa Marga Persero Tbk. Cabang Palikanci. Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai thitung > ttabel yaitu 4,133 > 2,000 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Analisa regresi sederhana menghasilkan persamaan Y = 13,531 + 0,352

X1, dan tingkat koefisien determinasi sebesar 21,9%

dimana tingkat tersebut adalah cukup kuat dalam mempengaruhi variabel dependen.

- Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

variabel Motivasi Kerja terhadap variabel

Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Jasa Marga Persero Tbk. Cabang Palikanci. Hal ini di buktikan dengan adanya nilai thitung > ttabel yaitu 3,533 > 2,000 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Anilisa regresi sederhana menghasilkan persamaan Y = 16,390 + 0,545

X2, dan tingkat koefisien determinasi sebesar 17%

dimana tingkat tersebut adalah rendah dalam

mempengaruhi variabel dependen.

- Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Kepemimpinan dan Motivasi Kerja secara bersama-sama terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Jasa Marga Persero Tbk. Cabang Palikanci. Hal ini di buktikan dengan adanya nilai Fhitung > Ftabel yaitu 13,408 > 3,15 dan nilai signifikan 0,000 < 0,05.

Anilisa regresi berganda menghasilkan tingkat

koefisien determinasi sebesar 28,6% dimana tingkat tersebut adalah cukup kuat dalam mempengaruhi variabel dependen.

2.Implikasi Penelitian

Dengan mengacu pada hasil pembahasan, maka akan diambil implikasi penelitian sebagai berikut:

- Dari data yang diperoleh melalui penyebaran

kuesioner kepada 63 orang, menunjukkan bahwa

(20)

19

sehingga dapat meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Jasa Marga Persero Tbk. Cabang Palikanci.

- Motivasi Kerja juga perlu diperhatikan lagi terutama

lingkungan kerja yang baik dan kondusif bagi para

pegawai sehingga dapat menunjang peningkatan

produktivitas perusahaan yang lebih baik.

- Produktivitas kerja karyawan, selain melalui

kepemimpinan dan motivasi kerja juga perlu adanya pelatihan dari setiap karyawan, dengan demikian dapat meningkatkan kemampuan karyawan yang semakin berkembang maka akan menunjang produktivitas kerja karyawan pada PT. Jasa Marga Persero Tbk. Cabang Palikanci.

E.Daftar Pustaka

Anwar Prabu Mangkunegara, 2000, Manajemen Sumber Daya

Manusia Perusahahan. Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya.

Bhouno Agung Nugroho, SE, M.Si., Akt, 2005, Strategi

Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Yogyakarta : Penerbit C.V. Andi Offset.

Dr. Shopiah, MM., M. Pd. (2008), Perilaku

Organisasional. Yogyakarta: Andi.

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate

dengan program SPSS, edisi ketiga, Badan Penerbit Universitas diponegoro, Semarang.

Hasibuan, Malayau SP. Manajemen Sumber Daya Manusia

edisi revisi. Gunung Agung. Jakarta. 2006.

Herujito, Yayat M. Dasar-dasar Manajemen. Grasindo.

Jakarta 2006.

Sugiyono.(2007), Statistik Untuk Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Sambas Ali, Maman Abdurahman. 2007. Analisis Korelasi,

Regresi, dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung. Cv. Pustaka Setia

Siagian, SP. (2003) Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta: Bumi Aksara.

Prof. Dr. Wibowo, SE., M.Phil. (2011), Manajemen

Kinerja edisi ketiga. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Safaria, Triantoro. (2004) Kepemimpinan. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Siagian, SP. (2008) Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta; Bumi Aksara.

(21)

20

Umar, H. (2000). Riset Sumber Daya Manusia dalam

Organisasi. Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Budiyanto.2010,”Pengaruh Kepemimpinan, Stres Kerja dan

Kepeuasan Kerja terhadap Produktivitas Kerja

karyawan bagian produksi pada PT.BODESARI RATTAN CIREBON”. Skripsi tidak untuk dipublikasikan.

Wahyudi, M. dan Djumino, Jurnal Analisis Kepemimpinan

Gambar

tabel Kerja disimpulkan bahwa semua pernyataan instrumen variabel
tabel persamaan regresi sebagai berikut:
Gambar 4.4 Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji t
Gambar 4.5 Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji t

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian bertujuan mengidentifikasi jenis gulma dan simpanan biji pada pertanaman jagung dengan sejarah pola tanam berbeda dalam rangka mengembangkan metode pengendalian

Berdasarkan hasil observasi dan kegiatan pencatatan lapangan, peneliti dan guru melakukan analisis terhadap proses pembelajaran dan analisis terhadap kemampuan anak dalam

Pencarian sumber data atau informasi ini dilakukan denngan mengidentifikasi alamat URL obyek wisata yang dicari berdasarkan class dan property yang ada pada ontologi, kemudian

Kelemahan reaksi fusi sebagai sumber energi adalah dibutuhkan suhu yang sangat tinggi, dana yang besar dan pengetahuan yang sangat tinggi untuk mengolah sumber

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Menemukan formula Groundnut Schotel, Roll Groundnut Steak dan Groundnut Bavarois dari kacang bogor yang tepat 2) Menemukan proses pembuatan

Dengan kata lain level ruang media dalam konteks akun @qurancall dapat diidentifikasi melalui berbagai elemen postingan mereka yang menjadi identitas sebagai bagian

Hasil pengujian balok pada temperatur tinggi menunjukan bahwa: semakin besar beban P cr yang bekerja maka kecepatan runtuh balok beton bertulang semakin

Produk ini tidak reaktif dalam kondisi penggunaan, penyimpanan, dan transportasi yang normal.