• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PROYEK DAN PRAKTIKUM SAYURAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PROYEK DAN PRAKTIKUM SAYURAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM TANAMAN SAYURAN (AGH 342)

BUDIDAYA CAISIN

Dosen :

Prof. Dr. Ir. Anas Dinurrohman Susila, MSi

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN

(2)

PENDAHULUAN Latar Belakang

Sayuran merupakan salah satu sumber daya yang terdapat disekitar, mudah diperoleh dan berharga, relatif murah serta merupakan sumber vitamin dan mineral. Di Indonesia memungkinkan untuk dikembangkan tanaman sayur yang banyak bermanfaat bagi manusia. Menurut Asnuri (2012) kebutuhan sayuran di Indonesia akan selalu mengalami peningkatan, sejalan dengan penambahan jumlah penduduk. Usaha budidaya sayuran akan mempertimbangkan beberapa aspek yaitu kebutuhan pasar, kesesuaian lahan, teknologi yang tersedia, sosial dan budaya. Produksi pertanian sangat tergantung pada pengolahan sumberdaya alam berupa tanah, air dan iklim dengan faktor bioligis tanaman serta faktor produksi lain berupa sumberdaya manusia dan modal. Menurut Suhardi (1990) kondisi tersebut sangat berpengaruh besar terhadap kondisi di Indonesia digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia dan kegiatan ekspor.

Tanaman caisin (Brassica .rapa L. Var caisin) merupakan jenis tanaman kubis-kubisan. Caisin ini sangat dikenal masyarakat dengan sebutan caisim, sawi hijau, dan sawi bakso. Di Indonesia, caisin termasuk dalam 3 besar sayuran daun yang paling diminati konsumen, bersama bayam dan kangkung (Haryanto, et all 2006). Caisin biasanya dikonsumsi lokal, karena sifatnya yang mudah rusak. Tanaman ini bukan asli tanaman Indonesia, melainkan berasal dari daerah Medeterania (Soenaryono, 1989). Menurut Eliyas, Sagarsih (2008) Sayuran dari hasil produksi tanaman organik adalah hasil pertanian yang memenuhi kaidah – kaidah pertanian organik yang tidak menggunakan pestisida sintetis, pupuk kimia sintetis, zat pengatur tumbuh. Sehingga semua proses pertanian dilakukan dengan manual yang memanfaatkan manusia, alam, tumbuhan dan hewan.

Tujuan

Kegiatan praktikum tanaman sayuran ini bertujuan agar mahasiswa dapat : 1. Melakukan kegiatan produksi sayuran komersial secara intensif

(3)

3. Melakukan kegiatan kalibrasi perencanaan produksi mulai dari survey harga produk dan sarana produksi, melaksanakan kegiatan produksi dan melakukan pemasaran produk.

METODOLOGI Tempat dan Waktu

Praktikum Tanaman Sayuran dengan teknik budidaya tanaman caisin (Brasica rapa cv. Caisin) bertempat di Kebun Percobaan Leuwikopo, Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor. Praktikum Tanaman Sayuran dilaksanakan setiap hari Senin, mulai dari tanggal 16 Februari sampai 11 Mei 2015 jam 07.00 sampai dengan selesai.

Bahan dan Alat

Bahan tanaman yang digunakan dalam praktikum adalah bibit tanaman Caisin, pupuk kandang, dan kapur pertanian. Alat yang digunakan berupa ember plastik, gembor, cangkul, ajir, koret, dan keranjang panen.

Prosedur Praktikum Pengolahan Tanah

Tanah dicangkul dan dibuat bedeng berukuran 120 cm dengan tinggi bedeng 20-30 cm, jarak antar bedeng adalah 30 cm. Kemudian bedengan dicampur dengan pupuk kandang dan kapur pertanian diaduk dengan tanah hingga rata agar saat penanaman tanaman tidak mengalami kekeringan akibat bahan organik yang sulit menyerap air ketika sudah mengering.

Penanaman

Bibit yang digunakan adalah hasil bibit persemaian yang telah berumur 2-3 minggu. Bibit caisin ditanam dalam lubang tanam menggunakan ajir yang sudah disiapkan dalam bedengan. Pemindahan bibit dari tray persemaian ke dalam lubang bedengan perakarannya tidak boleh putus untuk meminimalkan kematian bibit.

Pemeliharaan

(4)

Panen dan Pasca panen.

Panen pada umur 25-30 hari sejak pemindahan ke bedengan, mulai dilakukan pada. Pemanenan dilakukan sebelum bunga bermunculan. Cara panen Dengan mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dengan memotong bagian pangkal batang yang berada diatas dengan pisau dan dicuci bersih dari kotoran yang menempel dengan air mengalir. Untuk meminimalkan kerusakan saat mengantar ke tempat pengumpulan hasil, tanaman caisin diatur berhadapan dalam keranjang panen agar tidak cepat rusak.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan 1 Plot Qty Unit Harga Sub Total Total

(5)
(6)
(7)

Menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 64/Permentan/OT.140/5/2013, sistem pertanian organik adalah sistem manajemen produksi yang holistik untuk meningkatkan dan mengembangkan kesehatan agroekosistem, termasuk keragaman hayati siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah. Pertanian organik menerapkan praktek-praktek manajemen yang lebih mengutamakan penggunaan input dari limbah kegiatan budidaya di lahan, dengan mempertimbangkan daya adaptasi terhadap keadaan/kondisi setempat. Jika memungkinkan hal tersebut dapat dicapai dengan penggunaan budaya, metode biologi dan mekanik yang tidak menggunakan bahan sintesis untuk memenuhi kebutuhan khusus dalam sistem (Permentan, 2013).

Pertanian organik dalam penerapannya didasarkan oleh beberapa prinsip, yaitu: (1) prinsip kesehatan: pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan. (2) Prinsip ekologi: pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan. Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus ekologi kehidupan. (3) Prinsip keadilan: pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkunagn dan kesempatan hidup bersama. (4) Prinsip perlindungan: pertanian organik harus dikelola secara hati-hati dan bertanggung jawab untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup (IFOEM, 2005).

Keuntungan yang dapat diperoleh dari pelaksanaan budidaya organik yaitu:

1. Keuntungan ekologis

Lahan yang digunakan untuk melakukan budidaya sayuran sebelumnya merupakan lahan kosong yang belum diolah. Lahan tersebut memiliki tekstur tanah yang keras. Bahan organik yang dimasukkan di dalam pengolahan lahan yaitu pupuk kandang. Pupuk kandang memberikan pengaruh yang cukup baik terhadap tanah di lahan tersebut. Pupuk kandang menyebabkan kondisi tanah yang dulu keras menjadi lebih gembur. Jadi, penggunaan pupuk organik dapat mengembalikan kesuburan tanah dan kelestarian lingkungan.

(8)

Budidaya pertanian organik mencapai keuntungan secara ekonomi apabila produksi pertaniannya mampu mencukupi kebutuhan dan memberikan pendapatan yang cukup. Harga pupuk dan pestisida yang semakin mahal menjadi alasan bagi produsen untuk mencari alternatif pengganti yang lebih murah dan tersedia di daerah yaitu berupa bahan organik. Secara ekonomis harga jual produk organik lebih tinggi dibandingkan produk non-organik, sehingga diharapkan dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dibandingkan budidaya non-organik. Namun, keuntungan yang diperoleh tidak hanya bergantung pada harga pasar tetapi juga kuantitas hasil produksi. Hasil produksi yang diperoleh dalam budidaya caisim masih tergolong sedikit, sehingga keuntungan secara ekonomis dari budidaya caisim organik masih belum diperoleh pada lima siklus yang telah berjalan. Keuntungan hasil produksi baru dapat diperoleh pada siklus-siklus tanam selanjutnya ketika seluruh biaya input produksi dapat tertutupi.

3. Keutungan dari aspek kesehatan

Kesadaran terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian menjadikan pertanian organik menarik perhatian baik di tingkat produsen maupun konsumen. Kebanyakan konsumen akan memilih bahan pangan khususnya sayuran seperti caisim yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Oleh karena itu produk organik memiliki prospek yang cukup baik untuk dikembangkan.

Beberapa kendala yang dihadapi dalam melakukan budidaya organik yaitu, adanya hama transmigran dari kebun sebelah yang non-organik, sehingga produksi yang dihasilkan rendah. Hama yang menyerang pertanaman caisim antara lain: belalang, ulat daun, dan kumbang. Akibat rendahnya produksi, produsen tidak dapat mengimbangi kuota yang diharapkan ADS. Kendala lain yaitu bahwa pertanian organik mutlak memerlukan pupuk organik sebagai sumber hara utama, padahal dalam pupuk organik tersebut kandungan hara per satuan berat kering bahan jauh di bawah hara yang dihasilkan oleh pupuk anorganik seperti Urea, TSP, dan KCL.(Sutanto, 2002).

(9)

adanya deregulasi, kemajuan teknologi dan perusahaan yang kuat memasuki pasar domestik. Kinerja Perusahaan memiliki cakupan dimensi yang cukup luas, antara lain berkaitan dengan investasi, operasi maupun pendanaan.

Analisis usaha budidaya Caisim

Salah satu dimensi pokok kinerja perusahaan adalah kinerja keuangan. Kinerja keuangan sangatlah penting karena: 1) kinerja keuangan merupakan salah satu indikator utama yang dapat mendeskripsikan secara jelas kondisi kehidupan perusahaan (kesuksesan ataupun kegagalan) dan operasionalisasinya, 2) adanya hubungan yang erat antara kinerja keuangan dengan aspek-aspek strategis lain seperti kinerja manajemen dan ekspektasi stakeholders (investor, kreditur, masyarakat dan pemerintah), 3) pada batas marginal kinerja keuangan perusahaan bisa memberikan petunjuk riil dari serangkaian interaksi antar manusia, gagasan, kegiatan, dan aspek organisasi lainnya dalam upaya mencapai misi, tujuan dan sasaran perusahaan (Pancawardani, 2009).

Hasil analisis cash flow dalam usaha tani sayuran caisin terlampir dalam Lampiran 1. Analisis biaya yang dilakukan dengan menggunakan software MS. Excel yang telah diprogram. Pemenuhan permintaan sayur caisin yang mampu dipenuhi sebanyak 0.257 Kg/hari dengan harga Rp 24 000,- / kg. Jumlah tanaman yang ditanam setiap minggunya sebanyak 84 tanaman dan menghasilkan 1,799 kg / minggu. Modal awal yang diperlukan sebesar Rp 183 478,-. Berdasarkan hasil analisis cash flow yang diperoleh keuntungan mulai tercapai pada minggu ke-5 yaitu sebesar Rp 8 000,- dan semakin meningkat tiap minggunya hingga minggu ke-52 total keuntungan mencapai Rp 1 688 917,-. Sementara, minggu ke-1 sampai ke-4 perusahaan masih mengalami kerugian. Hal ini merupakan hal yang wajar karena perusahaan baru sehingga pada awal bulan produksi perusahaan mengalami kerugian akibat pemasukan tidak mampu mencover seluruh modal awal. Setelah minggu ke-5 keuntungan semakin bertambah sebanyak Rp 36 000,-tiap minggunya.

(10)

keuntungan namun perusahaan belum bisa dikatakan sukses karena jumlah keuntungan yang didapatkan sangat kecil. Keuntungan pada bulan ke-2 hanya sebesar Rp 115 000,-. Jumlah keuntungan tersebut tidak sebanding dengan modal finansial dan jasa yang dilkeluarkan tiap harinya. Jumlah keuntungan tersebut juga tidak bisa menutupi untuk kebutuhan sehari-hari. Keuntungan yang kecil tersebut disebabkan beberapa faktor dari budidaya caisin itu sendiri. Salah satunya adalah bibit caisin yang kurang baik sehingga menyebabkan banyak bibit caisin yang mati. Meski jadwal penanaman cenderung teratur seperti terlampir dalam Lampiran 2. Selain itu, banyaknya serangan hama dan penyakit turut serta dalam menurunkan produksi caisin. Selain dari budidaya caisin itu sendiri, faktor iklim juga sangat berpengaruh. Contohnya sehari setelah tanam terjadi hujan yang sangat lebat sehingga banyak merusak tanaman caisin yang baru ditanam dan menurunkan produksinya.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Penggunaan software VEGADS sangat membantu dalam perencanaan produksi berbagai sayuran, termasuk sayuran caisin. Melalui teknologi perencanaan produksi VEGADS dalam budidaya sayuran Caisin tersebut dapat memberikan gambaran finansial yang jelas dan kegiatan budidaya yang terjadwal, meskipun perencanaan tersebut belum sepenuhnya bisa diterapkan. Perencanaan, jadwal tanam hingga analisis dapat dilihat pada beberapa lampiran, serta bisa dikatakan bahwa budidaya caisin yang dilakukan sudah cukup bagus.

Saran

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Data yang dikumpulkan adalah spesies Anopheles dan jenis habitat perkembangbiakannya dengan melakukan penangkapan nyamuk dewasa, pencidukan jentik dan survei

Halaman ini berisi hasil seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru SMA/K SMA Zonasi - SMK Reguler di Dinas

Ripple mill adalah alat untuk pemecah biji dengan cara di giling dalam putaran rotor bar, sehingga biji akan bergeser dengan ripple plate, proses pemecahan ini terjadi

kemampuan empati seseorang. Individu yang memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa

Setiap penderita Sirosis Hepatis dekompensata terjadi hipertensi portal, dan timbul varises esophagus. Varises esophagus yang terjadi pada suatu waktu mudah pecah,

Permasalahan yang ada dalam pengambilan keputusan diantaranya adalah kurangnya pemahaman terhadap tujuan sekolah, kurangnya kemampuan (skill) kepala sekolah dalam

Seperti terlihat pada Gambar 10, dalam pengujian ini, implementasi roaming user dikatakan berhasil apabila user yang merupakan anggota dari billing warnet di jaringan 172.80.80.0

Berdasarkan analisis dari hasil simulasi self balancing robot dan pengujian pada hardware self balancing robot yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan