• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN 7 L

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan " KONSEP MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN 7 L"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

QUALITY & PATIENT

SAFETY:

PENGANTAR

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Complianc

Complianc

e to

e to

Standar

Standar

ds

(8)
(9)

Defnisi absolut

Defnisi

individual

Defnisi

(10)

Defisini absolut:

Manfaat dan/atau

kemungkinan terjadinya

(11)

Defisini individual:

Ekspektasi pasien terhadap manfaat dan/atau

(12)

Definisi sosial

:

Biaya pelayanan

kesehatan,

manfaat dan/atau

cedera yang

terjadi dalam

proses pelayanan

kesehatan, serta

distribusi

pelayanan

kesehatan

sebagaimana

dinilai oleh

(13)

Mutu (Kemenkes)

Kinerja yang menunjuk pada tingkat

kesempurnaan

pelayanan

kesehatan, yang disatu pihak dapat

menimbulkan kepuasan

pada

setiap pasien (pelanggan) sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata

penduduk, serta dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai

(14)
(15)
(16)
(17)

Trilogy Juran

Quality planning

Quality control

(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

Pas

o

(23)

Quality

Continuity of care

Competency

Amenities

(24)
(25)

Revised principles

(ISO 9000:2015)

Customer focus

Leadership

Engagement of people

Process approach

Improvement

Evidence-based Decision

Making

(26)

DOING THINGS

BETTER

(QUALITY

IMPROVEMENT)

DOING THINGS

BETTER

(QUALITY

IMPROVEMENT)

DOING

THINGS RIGHT

DOING

THINGS RIGHT

DOING THE

RIGHT THINGS

(EFFECTIVENESS)

DOING THE

RIGHT THINGS

(EFFECTIVENESS)

DOING THE

RIGHT

THINGS

RIGHT

DOING THE

RIGHT

THINGS

RIGHT

1970 1980 1990 2000 ABAD 21

EVOLUSI PRINSIP MANAJEMEN

DOING THE

RIGHT THINGS

RIGHT BY

DEFAULT

DOING THE

RIGHT THINGS

RIGHT BY

DEFAULT

DOING THINGS

CHEAPER

(EFFICIENCY)

(27)

Quality Management

Quality

Planning

Quality

Improvement

Quality

Control

(28)

Mutu pelayanan

SISTEM

MANAJEMEN

MUTU

mutu

SISTEM

PELAYANA

N

Sistem

Manajeme

(29)

MASALA

H

MUTU

(30)

Penyebab masalah mutu:

Variasi Proses

Proses tidak

diukur

dg baik

1

Proses tidak

dimonitor

dg baik

2

Proses tidak

dikendalikan

dg baik

3

Proses tidak

dipelihara

dg baik

4

Proses tidak

disempurnakan

5

Proses tidak

didokumentasi

dg baik

(31)

Mutu pelayanan

SISTEM

MANAJEMEN

MUTU

Komitmen

Leadership

(32)

Mengukur

Ringkas, Rapih,

Resik, Rawat,

Rajin

CQI:

(33)
(34)

PRIMUM, NON

NOCERE

FIRST

,

DO NO

HARM

(35)

Source – The Philadelphia Inquirer

Crisis In Health

Care

Crisis In Health

Care

(36)
(37)
(38)
(39)
(40)

Keselamatan

Pasien di Sarana

Pelayanan

Kesehatan:

Upaya yang

dirancang untuk:

mencegah terjadinya

adverse outcomes sebagai

akibat

tindakan yang

tidak aman”

(41)

Adverse event

Injury caused by

medical management

rather than by the

underlying condition

of the patient

(42)

Kejadian Tidak Cedera

(KTC):

Terjadi penanganan klinis

yang tidak sesuai pada

(43)

Near miss

(Kejadian nyaris

cedera=KNC)

:

Kejadian/situasi

yang sebenarnya dapat

menimbulkan kecelakaan,

trauma atau penyakit

tetapi belum terjadi

karena secara kebetulan

diketahui atau upaya

(44)

Kondisi

Potensial

Cedera (KPC):

suatu keadaan

yang mempunyai

(45)

Tindakan yang tidak aman

(unsafe act):

Human error:

Slips

Lapses

Mistakes

Violation (pelanggaran)

(46)

Kondisi laten

(latent condition):

Sistem yang kurang

tertata yang menjadi

predisposisi terjadinya

error

(47)
(48)

Menetapkan lingkup

Manajemen risiko

Identifkasi risiko

Analisis risiko

Evaluasi risiko

Tindakan/treatment

terhadap

risiko

Kajian risiko (risk assessment)

Proses manajemen risiko

(49)

Multi-Causal Theory

Multi-Causal Theory

Swiss Cheese” diagram

Swiss Cheese” diagram

(Reason, 1991)

(50)

Tujuh langkah

manajemen risiko

&

(51)

1. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan

pasien:

(52)

2. Pimpin dan dukung staf untuk menerapkan keselamatan

pasien:

(53)

3. Integrasikan kegiatan-kegiatan manajemen risiko:

(54)

4. Bakukan sistem pelaporan insiden:

(55)

5. Pemberdayaan dan komunikasi

dengan pasien:

(56)

6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang

keselamatan pasien:

Dorong staf untuk melakukan analisis akar masalah

untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu

(57)

7. Cegah cedera melalui implementasi sistem

keselamatan pasien:

(58)

Patient safety culture

Just culture refers to a values-supportive model of shared

accountability. It's a culture that holds organizations accountable

for the systems they design and for how they respond to staff

behaviors fairly and justly.

In turn, staff members are accountable for the quality of their

choices and for reporting both their errors and system

vulnerabilities (Griffith, 2009).

A just culture recognizes that individual practitioners should not be

held accountable for system failings over which they have no

control.

(59)

Non blaming, just culture

Budaya tidak menyalahkan orang

Budaya perlakukan yang adil, budaya yang mendukung nilai tanggung jawab

bersama: organisasi bertanggung jawab thd sistem dan memperlakukan

perilaku staf secara adil, staf beranggung jawab thd kualitas pekerjaannya

dan melaporkan jika terjadi error dan melaporkan jika menjumpai masalah

(60)

Budaya yang tidak meminta pertanggung jawaban

praktisi klinis terhadap kegagalan sistem yang tidak

(61)

Mengakui bahwa error dalam pelayanan merupakan representasi

interaksi yang dapat diprediksi antara manusia sebagai operator dan

(62)

Budaya yang tidak mentolerasi tindakan yang mengabaikan risiko

pada pasien atau tindakan yang tidak sesuai dengan ketentuan

(misconduct), misalnya memalsukan catatan, melakukan tindakan

(63)
(64)
(65)

Standar akreditasi puskesmas

disusun

dalam

9 bab,

dengan

776 elemen penilaian (EP):

Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) dengan 59 EP

Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) dengan 121

EP

Bab III. Peningkatan Mutu dan Manajemen Risiko (PMMR) dengan 32

EP

Bab IV. Upaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi Sasaran

(UKMBS) dengan 53 EP

Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat

(KMUKM) dengan 101 EP

Bab VI. Sasaran Kinerja UKM (SKUKM) dengan 29 EP

Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) dengan 151

EP

Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) dengan 172

EP

(66)

Struktur standar

Bab:

Standar:

Kriteria :

Pokok Pikiran:

(67)

1. BAB I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) (standar akreditas Puskesmas)

 

Standar

1.1. Analisis Kebutuhan Masyarakat dan Perencanaan Puskesmas

Kebutuhan masyarakat akan pelayanan Puskesmas diidentifkasi dan tercermin dalam Upaya Puskesmas. Peluang untuk pengembangan dan peningkatan pelayanan diidentifkasi dan dituangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.

 

Kriteria 1.1.1

Di Puskesmas ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat dan dilakukan kerja sama untuk mengidentifkasi dan merespon kebutuhan dan harapan masyarakat akan pelayanan Puskesmas yang dituangkan dalam perencanaan.

 

Pokok Pikiran:

 

Pukesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu menetapkan jenis-jenis pelayanan yang

disediakan bagi masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerjanya dengan mendapatkan masukan dari masyarakat melalui proses pemberdayaan masyarakat. Penilaian kebutuhan masyarakat dilakukan dengan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan sektor terkait dan kegiatan survei mawas diri, serta memerhatikan data surveilans untuk kemudian dilakukan analisis kesehatan komunitas (community health analysis) yang menjadi bahan untuk penyusunan rencana Puskesmas.

Rencana Puskesmas …..dst

Elemen Penilaian:

1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan prioritas 2. Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal pelayanan. 3. Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat.

4. Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat yang dikumpulkan melalui survey atau kegiatan lainnya.

(68)

Pelaksanaan survei

Periksa dokumen yang menjadi regulasi: dokumen

eksternal dan internal

Telusur:

Wawancara:

Pimpinan puskesmas

Penanggung jawab program

Staf puskesmas

Lintas sektor

Masyarakat

Pasien, keluarga pasien

Observasi:

Pelaksanaan kegiatan

Dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mempelajari pengaruh penambahan gelatin terhadap viskositas sirup, bubuk gelatin dilarutkan ke dalam sirup dengan berbagai macam variasi konsentrasi, kemudian

Dalam KETENTUAN UMUM Pasal 1 butir 3, disebutkan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan

Jutaan terima kasih kepada Kementerian Pelajaran Malaysia atas tajaan pengajian di bawah skim MyPhD, Universiti Sains Malaysia atas geran Ijazah Tinggi RU-PRGS

Kondisi ini (perbedaan produktivitas lahan yang tidak berbeda jauh) disebabkan karena petani padi sawah irigasi di bagian hilir dengan kondisi keterbatasan jumlah

Seluruh data dan informasi yang tercantum dalam dokumen ini sesuai dengan LHKPN yang diisi dan dikirimkan sendiri oleh Penyelenggara Negara melalui elhkpn.kpk.go.id , serta

Survey untuk mengindentifikasi preferensi daya terima (acceptability) dari masyarakat terhadap rencana kenaikan harga LPG 12 dan preferensi kecenderungan terjadinya

Dengan demikian, terdapat kesesuaian antara gejala klinis pada ternak sapi dengan hasil karakterisasi molekuler, yaitu semua isolat virus yang diperoleh termasuk ke dalam

Hasil pengujian organoleptik terhadap rasa makanan ringan produk ekstrusi dengan subgrade ubi jalar goreng beku Beni Azzuma sebagai bahan subtitusi ini menentukan nilai