• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Makalah Observasi Pendidikan seni.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Makalah Observasi Pendidikan seni."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH OBSERVASI PENDIDIKAN SENI DI SANGGAR KESENIAN LINDU PANON

SEMARANG

DISUSUN OLEH :

INTAN NURAINI KARUNIANINGTIAS (2501416168)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dijaman sekarang ini jarang ada orang yang mempunyai jiwa seni yg tinggi namun sayangnya banyak orang yang sudah melupakan kesenian didaerahnya masing masing dan sudah tidak mau melestarikan budaya kita ini . sebenernya pendidikan seni sangatlah penting bagi kehidupan sehari hari , dan sebenarnya seni itu sudah melekat pada diri manusia sejak lahir .seharusnya kita harus menjaga dan melestarikan budaya di Indonesia . bukan sebaliknya yang malah terpengaruh dengan budaya asing . baik diri kita sendiri maupun orang lain .

(3)

Landasan Teori .

Pembelajaran tari pada umumnya dilakukan dengan metode imitatif, dimana guru hanya mendemonstrasikan gerak tari yang kemudian ditirukan oleh anak. Dengan metode imitatif ini, anak hanya boleh bergerak sesuai dengan gerakan gurunya tanpa adanya kesempatan untuk mengeluarkan kreativitasnya sendiri. Metode ini mempunyai kelemahan, yaitu anak tidak bisa mengeluarkan kreativitasnya dan lebih cenderung pasif, menunggu perintah dari gurunya. Untuk mengatasi hal-hal yang demikian, ditawarkan sebuah strategi pengajaran yang melibatkan anak dalam proses kegiatan belajar mengajar, yaitu pendekatan ekpresi bebas. Pendekatan ekspresi bebas diperkenalkan oleh Franz Cizek yang terkenal dengan sebutan bapak dari pendekatan ekspresi bebas dalam pendidikan seni rupa pada akhir abad ke-19. Pendekatan ekspresi bebas yang diperkenalkan oleh Cizek kemudian dikembangkan dan lebih dipopulerkan oleh dua orang tokoh pendidikan seni rupa yang juga memiliki reputasi internasional yaitu Victor Lowenfeld dan Herbert Read (Salam 2005: 12).

(4)

Dengan pendekatan terarah ini, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan jadwal yang ditetapkan tetapi dengan siasat tertentu agar supaya siswa dapat mengekpresikan dirinya sesuai dengan apa yang diharapkan. Siasat tersebut berupa kegiatan pemanasan untuk merangsang dan memberikan motif berekspresi kepada siswa. Kegiatan pemanasan atau biasa pula disebut pemberian motivasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

(1) Bercerita atau berdialog dengan anak untuk membangkitkan perhatian dan merangsang lahirnya motif yang dapat dijadikan dasar dalam berkarya. Tema ceritera atau dialog tentu saja yang menyentuh kehidupan siswa. Untuk siswa tema ceritera atau dialog bisa disesuaikan dengan tema-tema dalam kurikulum

(2) Memberikan kepada siswa, pengalaman kontak langsung dengan alam secara sadar, misalnya dengan mengajak siswa untuk mencermati keadaan sekelilingnya yang mungkin selama ini diabaikan, seperti detail bunga-bungaan yang tumbuh disekeliling sekolah, hewan yang berkeliaran mencari makan, pejalan kaki serta kendaraan yang lalu-lalang. Untuk mengarahkan perhatian siswa, guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan seperti: bagaimana caranya kucing berjalan?, bagaimana sikap pejalan kaki yang akan menyeberang jalan ?, bagaimana caranya kucing mencari makan ?, dan lain sebagainya.

(5)

Setelah siswa termotivasi, maka siswa pun diminta untuk mengekspresikan

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

 Metode Observasi

Dalam pembuatan makalah ini . saya menggunakan metode observasi pengamatan di SANGGAR KESENIAN LINDU PANON SEMARANG pada hari Rabu 26 Oktober 2016 dengan melakukan pengamatan dan wawancara disanggar tersebut .

 Biodata narasumber

Ibu Siti Salbiyah Spd (Ketua harian diSanggar Kesenian Lindu Panon

 Visi dan Misi Sanggar

Visi : Siswa dapat membangun karakter positif untuk lebih meningkatkan kreativitas dan lebih percaya diri , dalam mengembangkan kepekaan rasa , keindahan dan kepeduliaan lingkungan

Misi : kegiatan untuk membantu mengoptimalkan potensi dibidang kesenian seperti seni tari.

 Data Observasi

(7)

 Catatan kurikulum - Teknik Dasar - Repetoar Tari - Pendalaman Tari - Apresiasi Seni - Evaluasi

 Metode pelaksanaan pemblajaran seni tari.

Pelatih memberi contoh kemudian siswa menirukanya seperti gambar dibawah ini

(8)

Tujuan pelaksanaan pemblajaran seni tari

-secara umum : Untuk melestarikan budaya atau nguri nguri budaya jawa khususnya seni tari.

-secara khusus : siswa mampu menghafal dan menarikan tarian dengan baik

 Media yang digunakan dalam pemblajaran - Laptop

- Sound system

 Evaluasi

Nilai didapatkan saat adik-adik sanggar mengikuti ujian semester genap dan ganjil setiap tiga bulan sekali,penilaian semester ganjil tidak menggunakan kostum tetapi hanya menggunakan seragam sanggar biasa tetapi jika ujian pada semester genap akan menggunakan kostum dan disertai dengan periasan yang sesuai dengan tariannya. Masing-masing anak harus menghafalkan satu tarian yang mengandung unsur wiroso,wirogo, dan wiromo, adik-adik diharapkan sudah bisa menguasai tarian yang diujikan dan setelah itu saat acik-adik ujian akan dinilai dua juri nilai didapatkan dari kemampuan masing-masing dengan kriteria nilai kkm terendah 70 dan kkm tertinggi 95, jika adik-adik tidak bisa memenuhi kkm terendah akan mengulang tarian yang diujikan dan tidak ada remidi jika adik-adik yang sudah memenuhi kkm yang lebih tinggi maka akan melanjutkan tarian yang lebih susah dari tarian sebelumnya.

(9)

BAB III

PENUTUPAN

Kesimpulan

Disanggar Lindu Panon ini adik-adik sangat bersemangat dalam belajar menari dan mereka sangat senang karena memiliki banyak teman yang juga ikut berlatih dan sama-sama senang dalam hal menari tarian kreasi maupun tarian klasik.

Saran

Kepada kordinator dan kepada pelatih sanggar saya menyarankan untuk menambahkan pelatih supaya ketika mengajar dapat dibagi menjadi beberapa kelompok sehingga anak dapat konsentrasi pada latihan dan tidak berbicara pada teman latihan disampingnya

Statemen pribadi

(10)

Daftar Pustaka

Narasumber Ibu Siti Salbiyah ( Ketua harian Sanggar ) Landasan Teori ibu Eni Kusumastuti :

De Bono, Edward. 1990. Berpikir Lateral (terjemahan Budi). Jakarta: Binarupa. Golberg, Merryl. 1997. Arts and Learning. An Integrated Approach to Teaching

and Learning in Multicultural and Multilingual settings. New York: Longman.

Kamaril, Cut. 2001. Konsep Pendidikan Seni Tingkat SD-SLTP_SMU. Makalah. Seminar dan Lokakarya Nasional Pendidikan Seni. 18-20 April 2001. Jakarta: Hotel Indonesia.

Lasky dan Mukerji, 1984 . Art: Basic for Young Children. Washington DC: The National Assosiation for The education of Young Children.

Munandar, S.C.U. 1983. Kreativitas. Jakarta: Dian Rakyat.

--- 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursito, 2000. Kiat Menggali Kreativitas. Mitra Gama Widya. Primadi. 2000. Proses, Kreasi, Apresiasi, Belajar. Bandung: ITB.

Rusyana, Yus. 2000. Tujuan Pendidikan Seni. Gelar: Jurnal Ilmu dan Seni STSI Surakarta: STSI Press.

Rohidi, Tjetjep Rohendi. 1999.Fungsi Seni dan Pendidikan Serta Implikasinya dalam Pengembangan kebudayaan. Makalah dalam Penlok Pengembangan Bahan Ajar Pendidikan Seni Rupa.

--- 2000. Kesenian dalam Pendekatan Kebudayaan. Bandung: STSI Bandung.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil akhir yang diperoleh adalah sistem informasi berbasis web yang dapat memberikan informasi mengenai Balai Anak Garuluku kepada masyarakat luas, dan melakukan pencatatan

Ketersediaan sumber daya dalam pemanfaatan pertolongan persalinan berkaitan dengan ketersediaan tenaga kesehatan yang selalu siap ketika dibutuhkan, ketersediaan

Berdasarkan dari deskripsi wilayah, dan survey langsung di lapangan terdapat beberapa permasalahan di wilayah Masjid Al-Hidayah Perumahan Perwita Regency, maka

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh keadilan organisasi dan kesesuaian kompensasi terhadap motivasi melakukan kecurangan dengan

(1) Fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 harus sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang

Dalam hal ini yang dapat dijadikan sebagai ujung tombak dari jaminan yang lebih mencerminkan terhadap kepuasan pelanggan adalah indikator jaminan yang mempunyai bobot

Presented to Master in Teaching English as Foreign Language Program Surabaya Widya Mandala Catholic University.. [11 partial fultillment of the requirements for the degree

[r]