• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN “PENIALAIAN HASIL BELAJAR (EVALUASI)” Diajukan sebagai Tugas Akhir pada Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran dengan Dengan Kode Seksi 24837 OLEH:TRI ISRA JANWARDI16388/10 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN “PENIALAIAN HASIL BELAJAR (EVALUASI)” Diajukan sebagai Tugas Akhir pada Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran dengan Dengan Kode Seksi 24837 OLEH:TRI ISRA JANWARDI16388/10 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEK"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN “PENIALAIAN HASIL BELAJAR (EVALUASI)”

Diajukan sebagai Tugas Akhir pada Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran dengan Dengan Kode Seksi 24837

OLEH:

TRI ISRA JANWARDI 16388/10

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal pokok yang mendukung kemajuan atau kemunduran suatu bangsa. Apabila baik pendidikan suatu bangsa maka akan berbanding lurus dengan kemjuan suatu negara tersebut. Suatu sistem yang dikenal sebagai sistem yang umum dimana terdapat tiga pokok item yang ada pada suatu sistem tersebut, yakni input, proses dan output.

Dalam sistem pendidikan juga menerapkan sistem umum tersebut, dimana dalam sistem pendidikan juga terdapat input, proses, dan output. Input yang ada didalam sistem pendidikan dalam lingkup suatu sekolah ini adalah siswa. Prosesnya yaitu berupa proses atau kegiatan belajar mengajar yang ditempuhnya selama menjalani masa pendidikan di suatu sekoloh tersebut. Sedangkan outputnya adalah kualitas seorang siswa yang telah diproses tersebut. Siswa yang berupa output ini sangat bergantung pada baiknya input dan proses yang dijalani oleh input tersebut. Dalam hal ini yang akan menjadi tolak ukurnya adalah hasil belajar siswa itu yang mencakup tiga ranah evaluasi belajar yakni kognitif, afektif dan psikomotor.

Apabila dalam suatu sekolah atau suatu sistem pendidikan telah mempunyai input dan prose yang baik, maka dapat dipastikan output yang akan dihasilkan pun akan baik. Hanya hal-hal tertentu sajalah yang akan menyebabkan outputnya akan berlabel tidak baik. Namun jika input dan proses yang ada pada suatu sistem pendidikan yang kita analogikan dalam suatu sekolah tadi, input dan prosesnya tidak baik maka akan sulit untuk menghasilkan outout yang baik. Jika diibaratkan dalam suatu istilah garbage in, garbage out (sampah yang masuk, sampah juga yang akan keluar).

Nah untuk mengetahui baik ataupun buruknya suatu input, proses dan output dalam suatu sistem pendidikan dalam lingkup suatu sekolah maka dilakukan kegiatan yang dinamakan evaluasi. Melalui kegiatan evaluasi ini lah dapat diliat sudah tercapai atau belum suatu yang telah direncanakan atau tidak.

(3)

1) Apa yang dimaksud dengan penialaian kelas (evaluasi)? 2) Apa sajakah prinsip-prinsip penilaian kelas itu?

3) Bagaimana pengumpulan informasi hasil belajar?

4) Bagaimana Penilaian dalam Pedoman Penyusunan Silabus 2006 ?

1.3. Batasan Masalah

Makalah yang kami susun ini hanya akan membahas penilaian hasil belajar (evaluasi hasil belajar) dan pembelajaran yang berada dalam lingkup satu sekolah bukan membahas evaluasi hasil belajar dan pembelajaran dalam lingkup yang lebih besar.

1.4. Tujuan

a. Bagi Penulis

Sebagai bahan bacaan untuk menambah pengetahuan tentang evaluasi dalam dunia pendidikan yang dirincikan ke dalam evaluasi hasil belajar dan pembelajaran.

b. Bagi Pembaca

(4)

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian

Penilaian kelas adalah : penilaian yang dilakukan secara terpadu dengan pembelajaran, menggunakan multi metode, menyeluruh, dan berkesinambungan, sehingga mampu mendorong siswa untuk lebih berprestasi.

Penilaian alternatif : penilaian non-tradisional (tidak sekedar pencil and paper test)

Penilaian otentik : penilaian kinerja perilaku siswa secara multidimensional pada situasi nyata dan berkesinambungan

Penilaian kinerja : penilaian yang mengharuskan siswa untuk mempertunjukkan kinerjanya

Penilaian alternatif  penilaian otentik  penilaian kinerja

Jadi : Penilaian harus diupayakan agar supaya: menyeluruh, nyata, dan berkesinambung an sehingga mampu mendorong siswa untuk lebih berprestasi

2.2. Prinsip- Prinsip Penilaian Kelas 1. Valid dan reliabel

2. Mendidik

3. Adil

4. Berorientasi pada kompetensi

5. Terbuka

6. Menyeluruh

7. Terpadu

(5)

2.3. Pengumpulan Informasi Hasil Belajar 2.3.1. Penilaian tertulis dan lisan

Digunakan untuk menilai kemampuan siswa yang menitik beratkan aspek kognitif/ penalaran, misal : tes harian, kuis, tugas tertulis, tes blok. Penilaian ini dapat juga mencakup aspek afektif.

2.3.2. Penilaian unjuk kerja

Digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam melakukan sesuatu misal: menilai kemampuan siswa berpidato, membaca puisi, diskusi, menari, memainkan alat musik, menggunakan alat lab/ bengkel, loncat tinggi, sepak bola, dsb. Penilaian ini dapat juga mencakup aspek kognitif dan afektif.

2.3.3. Penilaian produk

Digunakan untuk menilai kemampuan siswa membuat sesuatu, misal : menilai karya siswa yang berupa kipas, patung, dsb. Penilaian produk mencakup: persiapan, proses, dan penyelesaian. Penilaian ini dapat juga mencakup aspek kognitif dan afektif.

2.3.4. Penilaian dengan portofolio

Digunakan untuk menilai perkembangan dan prestasi belajar siswa. Portofolio adalah kumpulan pekerjaan atau tugas siswa yang memiliki keteraturan dan kebulatan untuk menghasilkan satu kompetensi tertentu. Selanjutnya kumpulan tugas ini dicermati untuk melihat perkembangan kemampuan siswa pada materi tertentu. Penilaian dengan portofolio dapat digunakan untuk menilai aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2.4. Penilaian dalam Pedoman Penyusunan Silabus 2006

(6)

2.4.1. Teknik Penilaian

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan untuk menentukan tingkat keberhasilan pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. Adapun yang dimaksud dengan teknik penilaian adalah cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh informasi mengenai proses dan produk yang dihasilkan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik.

Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan dalam rangka penilaian ini, yang secara garis besar dapat dikategorikan sebagai teknik tes dan teknik nontes.Teknik tes merupakan cara untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan yang memerlukan jawaban betul atau salah, sedangkan teknik nontes adalah suatu cara untuk memperoleh informasi melalui pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban betul atau salah.

Dalam melaksanakan penilaian, penyusun silabus perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut ini.

1) Pemilihan jenis penilaian harus disertai dengan aspek-aspek yang akan dinilai sehingga memudahkan dalam penyusunan soal.

2) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian indikator.

3) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan siswa setelah siswa mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

4) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan siswa.

(7)

6) Siswa yang telah menguasai semua atau hampir semua kompetensi dasar dapat diberi tugas untuk mempelajari kompetensi dasar berikutnya.

7) Dalam sistem penilaian berkelanjutan, guru harus membuat kisi-kisi penilaian dan rancangan penilaian secara menyeluruh untuk satu semester dengan menggunakan teknik penilaian yang tepat.

8) Penilaian dilakukan untuk menyeimbangkan berbagai aspek pembelajaran: kognitif, afektif, dan psikomotor dengan menggunakan berbagai model penilaian, baik formal maupun nonformal secara berkesinambungan.

9) Penilaian merupakan suatu proses pengumpulan dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa dengan menerapkan prinsip berkelanjutan, bukti-bukti outentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik.

10)Penilaian merupakan proses identifikasi pencapaian kompetensi dan hasil belajar yang dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang harus dan telah dicapai disertai dengan peta kemajuan hasil belajar siswa.

11)Penilaian berorientasi pada Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator. Dengan demikian, hasilnya akan memberikan gambaran mengenai perkembangan pencapaian kompetensi.

12)Penilaian dilakukan secara berkelanjutan (direncanakan dan dilakukan terus menerus) guna mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan penguasaan kompetensi siswa, baik sebagai efek langsung (main effect) maupun efek pengiring (nurturant effect) dari proses pembelajaran.

13)Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan, penilaian harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara maupun produk/hasil dengan melakukan observasi lapangan yang berupa informasi yang dibutuhkan.

2.4.2. Bentuk Instrumen

Bentuk instrumen yang dipilih harus sesuai dengan teknik penilaiannya. Oleh karena itu, bentuk instrumen yang dikembangkan dapat berupa bentuk instrumen yang tergolong teknik:

(8)

2) Tes lisan, yaitu berbentuk daftar pertanyaan.

3) Tes unjuk kerja, dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi, dan uji petik kerja produk, uji petik kerja prosedur, atau uji petik kerja prosedur dan produk. 4) Penugasan, seperti tugas proyek atau tugas rumah.

5) Observasi, yaitu dengan menggunakan lembar observasi. 6) Wawancara, yaitu dengan menggunakan pedoman wawancara.

7) Portofolio, dapat menggunakan dokumen pekerjaan, karya, dan atau prestasi siswa.

8) Penilaian diri dengan menggunakan lembar penilaian diri.

(9)

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan.

Dalam suatu sistem pendidikan yang dalam lingkup kecil seperti suatu sekolah sangat dibutuhkan suatu evaluasi demi ketercapaiannya suatu perencanaan yang telah ditentukan pada setipa tujuan pembelajaran.

Evaluasi hasil belajar dan pembelajaran mutlak harus dilaksanakan pada tiap-tiap sekolah demi tercapainya output yang baik dari suatu sistem pendidikan tersebut. Dari kegiatan evaluasi ini lah dapat diketahui sejauh mana perkembangan kemajuan kegiatan belajar dan pembelajaran tersebut.

Partisipasi orang tua siswa atau wali siswa pun sangat dituntut untuk berperan terhadap hasil evaluasi yang diberikan kepadanya. Yakni dalam bentuk laporan hasil belajar sang anak. Agar terciptanya suasana belajar yang efektif antara di rumah dengan ssang orang tua dan di sekolah dengan gurunya.

3.2. Saran

Dalam melakukan evaluasi hasil belajar dan pembelajaran ini hendaklah dilakukan dengan prinsip transparansi yang baik dan benar-benar transparan. Sebab evaluasi ini lah yang menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu recana atau program yang telah direncanakan sebelumnya.

(10)

Referensi

Dokumen terkait

This research uses the theories of Register and Genre as the primary theories linked to the rules of biographical writing set by Wikipedia.com and Macmillan

[4] Foulis D.J., Bennett M.K., Effect algebras and unsharp quantum logics, Found. [5] Foulis D.J., Effects, observables, states, and symmetries in physics, Found. [6] Greechie

Bab.IV Lembar Data Pemilihan (LDP) Point 1 dan penjamin yang dapat mengeluarkan Jaminan Penawaran sesuai dengan Dokumen Pengadaan Bab.III Instruksi Kepada Peserta (IKP)

Po\ia Pekerjaan Konstru*si Bidang Sipil/Arsitektur Unit LayananPengadaanKabupaten Minahasa lenggara akan melaksanakanPelelangan Umum dengan pascakualifikasi untuk

Data D2 yang tidak masuk pada D3 Serdos Ge lombang 20150 3 ini akan dice k kem bali pada database di PDPT untuk penyusunan data D3 Ser dos selanjutnya.. PT dapat mengusulkan dosen

Cognitive avoidance merupakan suatu usaha kognitif untuk menghindari berpikir tentang permasalahan dan stressor. Individu yang melakukan Cognitive Avoidance, cenderung

Sesuai dengan Keputusan Menkes RI Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit bahwa pelayanan kefarmasian adalah pendekatan profesional

Perbedaan besar muncul diantara pendekatan teoritis (dan empiris). Sebagaimana diuraikan dalam definisi sebelumnya oleh Chester I. Barnard, efektivitas adalah tingkatan