• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN BAHASAN Performa Pertumbuhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HASIL DAN BAHASAN Performa Pertumbuhan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

# Ko re sp o n d e n si: Balai Rise t Per ikan an Bu d id aya Air Tawar d an Pe n yu lu h an Pe r ikan an . Jl. Se m p u r No . 1 , Bo g o r 1 6 1 5 4 , In d o n e sia. Te l. + (0 2 5 1 ) 8 3 1 3 2 0 0

E-m ail: deni r adona_kkp@ yahoo.com

Tersedia online di: ht t p://ej ournal-balit bang.kkp.go.id/index.php/j ra

PRODUKTIVITAS PASCALARVA IKAN SEM AH Tor douronensis (Valenciennes, 1842)

PADA LINGKUNGAN EX SITU DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA

Jojo Subagja dan Deni Radona

Balai Riset Perikanan Bu didaya Air Tawar dan Penyu luhan Pe rikanan

(Naskah dit erima: 16 Februar i 2017; Revisi final: 8 M aret 2017; Diset ujui publikasi: 9 M aret 2017)

ABSTRAK

Ikan semah Tor douronensis (Valenciennes, 1842) m erupakan ikan asli perairan Indonesia yang mem iliki p ot en si u nt u k dibu didayakan seb agai ikan ko nsum si m au p un ikan hias. Tujuan p en elit ian ini adalah mengevaluasi produktivitas (pertumbuhan, sintasan, dan biomassa) pascalarva ikan semah berd asarkan padat tebar berbeda (10, 15, dan 20 ekor/L) sebagai kegiatan awal domestikasi. Penelitian dilakukan di Instalasi Penelitian Plasma Nutfah Perikanan Air Tawar Cijeruk, Bogor dan dilaksanakan secara eksperimental me nggu nakan ran can gan acak le ngkap d en gan t iga p erlaku an dan tiga kali ulan gan. Pascalarva yang digunakan berukuran panjang 1,02 ± 0,06 cm dan bobot 0,69 ± 0,08 mg; merupakan hasil pemijahan se cara ind uksi h ormo n dari ind uk h asil t an gkap an alam yan g diad ap tasi selam a du a tahu n di kolam percobaan. Pemeliharaan dilakukan dalam akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 30 cm dengan volume air 15 L. Selama 40 hari pemeliharaan pascalarva diberi pakan alami berupa Art emia secara at -sat iat ion dengan frekuensi tiga kali sehari (pagi, siang, dan sore). Hasil penelitian menunjukkan bahwa performa pertumbuhan bobot, laju pertumbuhan harian, dan sintasan tertinggi (P< 0,05) didapatkan pada perlakuan padat tebar 10 eko r/L de ngan nilai berturut-turu t 34,31 ± 5,29mg; 9,80 ± 0,37%/hari; dan 95,55 ± 1,68%. Hasil penelitian ini merupakan informasi awal produktivitas ikan semah dalam proses domestikasi dan budidaya yang berke lanjutan.

KATA KUNCI: ikan semah; padat tebar; pertumbuhan; sintasan; pascalarva

ABSTRACT: Productivity post-larvae of mahseer Tor douronensis (Valenciennes, 1842) on ex situ environment with different densities. By: Jojo Subagja and Deni Radona

M ahseer Tor douronensis is a nat ive freshwat er fish species of Indonesia t hat has t he pot ent ial t o be cult ured for human consumpt ion as well as for ornament al fish. This st udy aimed t o determine t he productivit y (growt h, survival rate and biomass) of mahseer post -larvae based on different st ocking densit ies (10, 15, and 20 individual/L) for domest icat ion. This st udy was conducted in Germplasm Research St at ion, Bogor and employing complet ely randomized design (CRD) wit h three t reatment s and t hree replicat ions for each t reat ment. The post -larvae used in t he experiment were sized 1.02 ± 0.06 cm in lengt h and 0.69 ± 0.08 mg in weight produced from induced breeding spawning, of t he broodst ock natural cat ches was adapt ed for two years in pond concrete. The post -larvae were reared in aquaria (dimension 40 cm x 30 cm x 30 cm) wit h a volume of 15 lit ers wat er. During rearing period (40 days), post -larvae were fed wit h Artemia

nauplii at -sat iat ion wit h frequency of t hree t imes per day. The result s showed significant ly higher absolut e weight , specific growt h rat e of weight , and t he highest survival rat e (P< 0.05) on t he t reat ment of st ocking densit y 10 individual/L wit h value of 34.31 ± 5.29mg, 9.80 ± 0.37%, and 95.55 ± 1.68% respect ively. This result is preliminary informat ion on product ivit y of mahseer for domest icat ion, and sust ainable aquacult ure.

(2)

PENDAHULUAN

Ikan semah Tor douronensis (Valencien nes, 1 842) at au serin g d ise b u t m ahse e r m e rup akan ikan asli perairan Indo nesia yang t ersebar di Sumat era, Jawa, dan Kalimant an. Ikan ini t ergo lo ng ke dalam famili Cyprinidae yang bernilai eko no mis t inggi sebagai ikan ko nsum si dan ko m o d it as hias. Unt uk pasar d alam negeri, Inst alasi Penelit ian Plasma Nut fah Perikanan Air Tawar, Balai Penelit ian dan Pengembangan Budidaya Air Ta wa r, Bo go r m e n ju al ikan in i d e n g an h arga Rp 5 0 0 .0 0 0 ,0 0 -Rp 1 .0 0 0 .0 0 0 ,0 0 /kg. Har yo n o et al. (2009) melaporkan bahwa harga ikan semah di Malay-s ia m e n c a p a i 8 0 RM/k g , b a h k a n Kia t (2 0 0 4 ) menyat akan harga ikan “kelah” nama lain dari semah di Malaysia sudah mencapai 400 RM/kg yang set ara pada lingkungan di luar habit at nya (ex sit u). Pendederan merupakan kegiat an lanjut an set elah pemijahan dan lar va ikan akan dipisahkan dengan induknya. Menurut Pawart ining et al. (2003), pendederan perlu dilakukan unt uk mendapat kan benih yang berkualit as sebelum dit ebar di ko lam pembesaran. Pada tahap pendederan diperlukan penent uan padat t ebar agar sint asan dan pert umbuhan ikan t et ap o pt imal. Peningkat an padat t ebar sampai batas t ertent u dapat mengganggu pro ses fisio lo gis, menurunkan pert umbu han, dan sint asan (Wed em eyer, 2 00 1). Pe ngat u ran padat t eb ar d ap at m en ingkat kan nilai pro du ksi b erb agai ko m o dit as. Pe n e lit ia n p a d a t t e b a r p a d a ika n -ik an air t a wa r po t ensial dan lo kal pro spekt if yang sudah dilakukan a n t a ra la in , ik an la law a k Bar bonymus ball er oi des (Kusmini et al., 2017), ikan uceng Nemacheilus fasciat us (Pr ako s o et al., 2 0 1 6 ), ikan t a m b a kan Helost oma Sejauh ini penelit ian t erkait pendederan ikan ge-nus To r sudah dilakukan pada lar va ikan To r so ro . Asih et al. (2011) melapo rkan pendederan dilakukan pada akuarium ukuran 100 cm x 60 cm x 40 cm dengan kepadat an 1.000 eko r. Pada ikan semah diperlukan pe ngat uran pad at t ebar karena dat a dan info rmasi tentang padat penebarannya masih belum ada dan akan m e n jad i p e n t in g d ala m m e n u n ja n g k e b e rh as ilan d o m e s t ik a s i d a n u p a ya p e n in g k a t a n p r o d u k s i.

Pe n e lit ia n in i b e r t u ju a n u n t u k m e n g e va lu a s i pro dukt ivit as (pert umbuhan, sint asan, dan bio massa) pascalar va ikan semah yang dipelihara pada akuarium dengan padat t ebar yang berbeda.

BAHAN DAN M ETODE

Penelit ian dilakukan di Inst alasi Penelit ian Plasma Nut fah Perikanan Air Tawar Cijeruk, Bo go r. Penelit ian d ila k u k a n s e ca r a e k s p e r im e n t a l m e n g g u n a k a n rancangan acak lengkap dengan t iga perlakuan padat t ebar ikan per lit er air, yait u: (A) 10 eko r/L (150 eko r per akuarium), (B) 15 eko r/L (225 eko r per akuarium), dan (C) 20 eko r/L (300 eko r per akuarium), masing-masing dengan t iga ulangan.

Ikan semah yang digunakan berumur empat hari at au pascalar va (kandungan kuning t elur habis) yang berukuran panjang 1,02 ± 0,06 cm dan bo bo t 0,69 ± 0,08 mg; merupakan hasil pemijahan secara induksi ho rmo n (Asih et al., 2004) dari induk hasil t angkapan alam yan g d iad ap t asi se lama d u a t ah u n d i ko lam perco baan. Pemeliharaan pascalar va dilakukan pada sembilan akuarium berukuran 40 cm x 30 cm x 30 cm dengan vo lume air sebanyak 15 L. Set iap akuarium d ib eri sist em ae rasi d en gan int en sit as yan g sama. Selama 40 hari pemeliharaan pascalar va diberi pakan alami berupa nauplii Art emia secara at-sat iat ion dengan fre ku e n si t iga kali se h ari (p agi, sian g, d an so re ). Ko n disi kualit as air dalam akuarium dijaga den gan pen yifo nan dan penggant ian air seban yak 30%-50% set iap t iga hari.

(3)

Laju pert umbuhan harian

d i mana:

LPH= laju p ertumbu han h arian (%/hari) Wt = b o bo t rat a-rata ikan p ad a saat akh ir (g)

Sebagai dat a pendukung dilakukan pengamat an ko ndisi air di akuarium pada hari kedua pemeliharaan (sehari sebelum penyifo nan) dengan selang t iga jam selama 24 jam. Paramet er suhu (°C), pH, dan o ksigen t e rlaru t (m g/L) d iu ku r lan gsu n g saat p e n gam at an Bo go r yang sudah t erakredit asi ISO 17025:2008 (LP-711 IDN).

Dat a yan g d ip e ro le h ke m u d ia n d it ab u la si d an pro dukt ivit as (pert umbuhan, sint asan, dan bio massa) pada akhir penelit ian dianalisa dengan analisis varian (ANOVA) pad a selang kep ercayaan 95%. Perb edaan ant ar p erlaku an d ianalisis lan ju t de ngan u ji lan ju t Duncan menggunakan bant uan program SPSS versi 18. Unt uk dat a paramet er air dianalisis secara kuant it at if. HASIL DAN BAHASAN

Performa Pertumbuhan

Hasil penelitian selama 40 hari menunjukkan bahwa ikan semah pascalar va dengan kepadat an 10 eko r/L m em iliki p erfo rm a p ert u mb uh an bo bo t leb ih b aik (P< 0,05) dibandingkan dengan kepadat an 15 dan 20 eko r/L (Tabel 1). Nilai pert umbuhan panjang, bo bo t , dan laju pert umbuhan harian ikan semah pascalar va

s e la m a p e n e lit ia n d is a jika n p a d a Ta b e l 1 d a n p e rt u m b u h a n p a n ja n g d an b o b o t se t iap 1 0 h a ri pemeliharaan dit ampilkan pada Gambar 1 dan 2.

Perlakuan padat tebar memiliki pengaruh yang kuat pada pert umbuhan ikan, karena ruang dan makanan m e n ja d i s a la h s a t u fa k t o r ya n g m e m e n g a r u h i p e r t u m b u h an . Da ri n ilai p e r t u m b u h an ika n ya n g d ip e ro le h p ad a p e rlak u an p ad a t t e b ar 1 0 e ko r /L memiliki bo b o t badan lebih b esar 19,43% daripada perlakuan padat t ebar 15 eko r/L dan 11,97% daripada p e r la k u a n p a d a t t e b a r 2 0 e k o r /L. Be r d a s a r k a n p e n g a m a t a n s e la m a p e n e lit ia n , o p t im a ln ya pertumbuhan bo bo t pascalarva ikan semah pada padat t ebar 10 eko r/L diduga karena mampu memanfaat kan ru an g d a n m ak an a n d e n g an le b ih b a ik se h in g ga berdampak posit if pada pert umbuhan ikan, sedangkan rendahnya nilai pert umbuhan bo bo t yang dipero leh pada padat t ebar 15 dan 20 eko r/L diduga karena ruang me njad i se mpit se hingga me nghamb at ikan u nt uk t u m b u h o p t im a l. Pe n e lit ia n in i s e r u p a d e n g a n penelit ian yang dilakukan pada ikan uceng (Prakoso et al., 2016), African cat fish (Co ulibaly et al., 2007), dan silver perch (Ro wland et al., 2006).

Nilai laju pert umbuhan bo bot harian yang diperoleh berbanding lurus dengan nilai pertumbuhan bobot yang didapat kan, semakin t inggi nilai pert umbuhan maka se makin b esar nilai laju pert u mb uhan harian yang pent ing yang harus dipert imbangkan dalam budidaya ikan. Be berapa st udi t e lah m engevaluasi pen garuh padat t ebar t erhadap pert umbuhan dan met abo lisme pada spesies ikan budidaya, t erut ama ikan-ikan lo kal (Kusmini et al., 2017; Rahman et al., 2016; Prako so et al., 2016; Jo ko et al., 2013; Li et al., 2012; dan Herrera et al., 2 0 0 9 ). Ke g ia t a n b u d id a ya m e m b u t u h k a n o pt imalisasi padat t ebar sepanjang siklus hidup dari spesies yang dipelihara unt uk menghin dari akt ivasi sist em st res dan ko nsekuensi kerugian eko no mi (Jia et al., 2016; Bart o n, 2002).

Sint asan

Sin t a s an ik an se m a h yan g d ip e lih ar a d e n ga n perlakuan padat t ebar berbeda disajikan pada Gambar 3. Nilai sintasan setiap perlakuan relatif t inggi (> 90%). Hasil penelit ian menunjukkan pada perlakuan padat t ebar 1 0 eko r/L mem iliki sint asan t ert inggi dengan nilai 95,55 ± 1,68% (P< 0,05).

(4)

Tabel 1. Pert umbuhan panjang, bo bo t , dan laju pert umbuhan harian ikan semah pascalar va selama 40 hari pemeliharaan

Table 1. Growt h of lengt h, weight and specific growt h rat e of mahseer post -larvae for 40 days of rearing

Gambar 1. Pert umbuhan panjang ikan semah pascalar va dipelihara dengan padat t ebar berbeda

Figure 1. Growt h of lengt h of mahseer post -larvae reared wit h different densit ies Ke terang an (Remarks): An gka yan g d iiku ti huruf sup e rskrip yan g sama p ad a b aris yang

sama men unjukkan tid ak ad anya p erbed aan nyata me nurut Uji Du ncan (P> 0,05 )(Numbers foll owed by t he same superscri pt let t er in

t he same line i ndi cat es no signi ficant ly difference (P> 0.05 ))

10 ekor/L

1 0 individual/L

15 ekor/L

15 individual/L

20 ekor/L

2 0 individual/L

Pan jang awal

Initial lengt h (cm) 1.0 2 ± 0 .06 1 .0 2 ± 0 .0 6 1 .0 2 ± 0 .0 6

Bo b o t awal

Initial body weight (mg ) 0.6 9 ± 0 .08 0 .6 9 ± 0 .0 8 0 .6 9 ± 0 .0 8

Pan jang akh ir

Final length (cm) 1.1 7 ± 0 .04 1 .1 4 ± 0 .0 2 1 .1 2 ± 0 .0 2

Bo b o t akh ir

Final body weight (mg ) 3 5 .0 0 ± 5 .2 9 2 8.3 3 ± 1 .1 5 31 .33 ± 0 .5 8

Pan jang mu tlak

Absolut e length (cm) 0 .15 ± 0 .0 4

a

0 .1 2 ± 0 .0 2a 0 .1 0 ± 0.0 2a

Bo b o t mutlak

Absolut e weight (mg ) 3 4 .3 1 ± 5 .29

a

2 7 .6 4 ± 1 .1 6b 3 0 .6 4 ± 0 .5 8ab

LPH p anjan g (%/h ar i)

Specif ic growth rate of length (%/day) 0 .33 ± 0 .0 9

a

0 .2 7 ± 0 .0 5a 0 .2 3 ± 0.0 4a

LPH b o b ot (%/har i)

Specif ic growth rate of weight (%/day) 9 .80 ± 0 .3 7

a

9 .2 9 ± 0.1 0b 9 .54 ± 0 .0 5ab

Padat t ebar (Stocking densities) Param et er pert um buhan

Gr owth par am eter s

10 ekor/L (individul/L)

15 ekor/L (individul/L)

20 ekor/L (individul/L) 0.15

0.12

0.1

0 0.05 0.1 0.15 0.2

1 10 20 30 40

P

a

n

ja

n

g

(

L

en

g

th

)

(c

m

)

(5)

sint asan yang dipero leh pada penelit ian sebelumnya. Rado na et al. (2015) melapo rkan nilai sint asan pada pendederan ikan semah di akuarium ukuran 40 cm x 30 cm x 30 cm dengan kepadat an 80 eko r mencapai 96%. Rendahnya sint asan pada perlakuan padat t ebar 15 dan 20 ekor/L diduga jumlah kepadatan di atas bat as t o le ran si. Ke pad at an yan g t in ggi ce n d e ru n g akan membuat ikan mudah menjadi st res (Jia et al., 2016; Rezeki et al., 2013). Padat t ebar yang lebih banyak

dapat mengakibat kan t erjadinya ko mpet isi baik dalam hal pakan dan pemanfaat an o ksigen t erlarut . Selain it u, menurut Kho lifah et al. (2008), padat t ebar yang t inggi akan menyebabkan t ingkat persaingan ruang g e r a k ya n g d a p a t m e n u r u n k a n s in t a s a n s u a t u o rganisme. Ikan-ikan yang memiliki fisik yang lebih kuat akan do minan dalam bersaing sehingga memiliki peluang yang lebih besar dalam mempero leh pakan yan g diberikan. Nilai sin t asan yan g dipero leh p ada Gambar 2. Pertumbuhan bo bo t ikan semah pascalar va dipelihara dengan padat

t ebar berbeda

Figure 2. Growt h of weigt h of mahseer post -larvae reared wit h different densit ies

Gambar 3. Sint asan ikan semah pascalar va dipelihara dengan padat t ebar berbeda Figure 3. Survival rat e of mahseer post -larvae reared wit h different densit ies

a

b b

82 84 86 88 90 92 94 96 98 100

1 10 20 30 40

S

in

ta

sa

n

(

S

u

rv

iv

a

l

ra

te

)

(%

)

Hari (Days)

10 ekor/L (individual/L) 15 ekor/L (individual/L) 20 ekor/L (individual/L) 34.31

27.64 30.64

0 5 10 15 20 25 30 35 40

1 10 20 30 40

B

o

b

o

t

(

W

ei

g

h

t

)

(m

g

)

Hari (Days) 10 ekor/L (individul/L)

15 ekor/L (individul/L)

(6)

perlakuan padat t ebar t inggi (20 eko r/L) menunjukkan jarak kisaran yang lebih t inggi dibandingkan dengan perlakuan padat t ebar 10 dan 15 eko r/L.

Bi om assa

Bio massa ikan semah pascalar va yan g dipero leh selama 40 hari penelit ian disajikan pada Tabel 2. Nilai bio massa yang dipero leh pada perlakuan padat t ebar 10 dan 15 eko r/L, secara st at ist ik menunjukkan nilai yang t idak berbeda nyata (P> 0,05) dan berbeda dengan perlakuan padat t ebar 20 eko r/L (P< 0,05).

Biomassa merupakan bo bo t semua ikan yang masih hidup selama akhir pemeliharaan. Parameter biomassa yang dipero leh pada perlakuan padat t ebar 10 eko r/L (4.419,12 ± 845,02 mg) dan padat t ebar 15 eko r/L (4.611,67 ± 486,47 mg) menunjukkan hasil yang sama (P> 0,05) dan berbeda dengan perlakuan padat t ebar 20 eko r/L (6.995,78 ± 186,74 mg). Tin gginya n ilai bio massa yang dipero leh pada perlakuan padat t ebar 20 eko r/L dikarenakan jumlah individu pada saat awal

Ke terang an (Remarks): An gka yan g d iiku ti huru f sup e rskrip yang sama p ad a laju r yang sama menunjukkan tid ak ad anya p erb ed aan nyata m enurut Uji Du ncan (P> 0,05) (Number s follow ed by t he same super scr ipt let t er in t he same line i ndicat es no si gni fi

cant l y di fference (P> 0 .05 ))

Vari abel (kual it as ai r)

Variable (water quality)

Kisaran

Range

Su h u (Temperat ure) (°C) 2 2 -26

p H 6 -7

Oksig en terlar u t (Dissolved oxygen)(mg /L) 5.3 1-6 .8

Alkalinitas (Alkalinit y) (mg /L) 8 8 .4 -91 .1 Nitr it (Nitrite)(mg /L) 0 .01 4 -0.01 8 Nitr at (Nitrat e) (mg /L) 0 .7 6 -1.47

Kesad ahan (Hardness)(mg /L CaCO3) 9 3 .0 -93 .5

TOM (Total organic matt er) (mg /L) 5 .1 0 -9.20

Tabel 2. Bio massa p ascalar va ikan se m ah set iap p erlakuan se lam a 40 h ari pemeliharaan

Table 2. Post larvae biomass of mahseer for 40 days of rearing

pemeliharaan dalam satu populasi memang sudah lebih b an yak diband in gkan d en gan pe rlakuan lain . Nilai b io m a ss a sa n ga t d ip e n g a ru h i o le h s in t a sa n d a n efisiensi dalam memanfaat kan pakan (Mulyadi et al., 2010). Berdasarkan pengamat an yang dilakukan bahwa pemanfaatan energi pakan pada ikan semah pascalarva dengan kepadat an 10 eko r/Llebih efekt if dengan nilai pertumbuhan yang t ert inggi. Bio massa pada umumnya berbanding lurus dengan sint asan benih ikan uji.

Kualitas Air

Hasil p engu kuran ku alit as air se lama pen elit ian disajikan pada Tabel 3. Pengukuran ko ndisi air pada a k u a r iu m d ila ku k a n u n t u k m e n u n ja n g k e g iat a n p e m e lih a r a a n k a r e n a lin g k u n g a n m e m e n g a r u h i k e b e r h a s ila n d a lam p r o s e s b u d i d a ya t e r u t a m a pert umbuhan. Pert umbuhan sangat dipengaruhi o leh suhu, pH, o ksigen t erlarut , dan alkalinit as (Oliveira et al., 2012; Mallya, 2007). Suhu air yang o pt imal akan m e n in g k a t k a n a k t ivit a s m a k a n ik a n s e h in g g a

Tabel 3. Nilai kualit as air selama penelit ian

Table 3. The value of wat er qualit y during t he experiment Padat t ebar

Stocking densities

Bi om assa

Biomass (m g)

1 0 eko r/L (1 0 individual/L) 4 ,4 1 9 .1 2 ± 84 5 .0 2a

(7)

mempercepat pert umbuhan . Secara umum nilai pa-ram et e r ku alit as air yan g t eru ku r (Tab e l 3 ) d ap at mendukung sint asan dan pro ses pert umbuhan ikan semah pascalar va yang dipelihara (Radona et al., 2015; Su b ag ja et al., 2 0 1 3 ). Tid a k ad a p e rb e d aan yan g signifikan ant ara nilai kualitas air pada setiap perlakuan padat t ebar, hal ini dikarenakan penelit ian dilakukan secara t erko nt ro l di hat cheri.

KESIM PULAN

Ikan semah st adia pascalar va dengan padat t ebar 1 0 e k o r /L d ap a t m e m b e r ik a n p e rt u m b u h a n d a n sint asan yang o pt imal pada pemeliharaan selama 40 hari di akuarium.

UCAPAN TERIM A KASIH

Ucap a n t e rim a kas ih d ib e r ika n k e p a d a Bap ak Sudarmaji, Heppy Aprilistant o , dan mahasiswa praktek kerja lap an gan (PKL) Faku lt as Pe rikan an d an Ilm u Kelaut an Universit as Riau (Ro zi Ramadhani Put ra dan Mei Dinar Haloho ) at as bant uan t eknis yang diberikan. DAFTAR ACUAN

Asih, S., Subagja, J., Krist ant o , A.H., Nugro ho , E., & Gust iano , R. (2011). Permo ho nan pelepasan ikan Tor soro hasil do mest ikasi. Naskah Akademik, Balai Penelit ian dan Pengembangan Budidaya Air Tawar. Bo go r, 26 hlm.

Asih, S., Subagja, J., Winarlin, & Widiyat i, A. (2004). Penguasaan t eknik pembenihan dan pembesaran ikan b at ak: p en ingkat an kualit as t elu r m elalu i perlakuan ho rmo nal pada penyunt ikan awal dalam berbagai do sis dan selang wakt u berbeda. Lapo ran Hasil Penelit ian Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar. Bo go r, hlm. 314-323.

Bart o n, B.A. (20 02 ). St ress in fish es: a diversit y o f respo nse s wit h part icular re feren ce t o chan ges in circulat ing co rt ico st ero ids. Int egrat ed Compara-t ive Biology, 42, 517-525.

Budiardi, T., Irawan, D., & Wahjuningrum, D. (2008). Pertumbuhan dan kelangsungan hidup lobster capit m e ra h Cher ax quadr icar inat us d ip e lih ara p a d a sist e m resirkulasi d e n gan ke p ad at an b e rb ed a. Jurnal Akuakult ur Indonesia, 7(2), 109-114. Co ulibaly, A., Ouat t ara, I.N., Ko n e, T., N’Do uba, V.,

Sno eks, J., Bi, G.G., & Ko uamelan, E.P. (2007). First result s o f flo at ing cage cult ure o f t he African cat -fish Het erobranchus longifilis Valencien nes, 1840: Effect o f st o cking densit y o n sur vival and gro wt h rat es. Aquacult ure, 263, 61-67.

Effe n d ie , M.I. (2 0 0 2 ). Bio lo gi p e r ikan an . Yaya san Pust aka Nusat ama. Yo gyakart a, 163 hlm.

Har yo no , A., Tjakrawaidjaja, & Wahyudewant o ro , G. pert umbuhan lele dumbo Clarias gariepinus Burch di ko lam Kali Menir Indramayu. Jurnal Perikanan Kelaut an,3(3), 85-93.

He rrera, M., Vargas-Ch aco ff, L., Hach e ro , I., Ru iz-Jarabo , I., Ro diles, A., Navas, J.I., & Mancera, J.M. (2009). Physio lo gycal respo nses o f juvenile wedge so le Dicologoglossa cuneat a Mo reau t o high st o ck-ing densit y. Aquacult ure Research, 40, 790-797. Jia, R., Liu, B.L., Feng, W.R., Han, C., Huang, B., & Lei,

J.L. (2016). St ress and immune respo nses in skin o f t urbo t Scopht halmus maximus under d ifferent st o cking densit ies. Fish and Shellfish Immunology, 55, 131-139.

Jo ko , Muslim, & Taqwa, F. (2013). Pendederan lar va ikan t ambakan Helost oma t emmincki dengan padat t ebar berbeda. Jurnal Perikanan dan Kelaut an, 18(2), 59-67.

Kho lifah, U., Trisyani, N., & Yuniar, I. (2008). Pengaruh padat t ebar yang berbeda t erhadap kelangsungan hid up dan pe rt umb uhan pada po likult u r ud ang windu Penaeus monodon dan ikan bandeng Chanos chanos pada hapa di t ambak Brebes-Jawa Tengah. Nept unus, 14(2), 152-158.

Kiat , Ng Chi. (2004). The kings o f t he rivers Mahseer in Malayan an d t h e re gio n . In t e r se a Fish e r y, Selango r, Malaysia, 170 pp.

Ku s m in i, I.I., Pu t r i, F. P. , & Ra d o n a , D. (2 0 1 7 ). Pert umbuhan dan sint asan pascalar va ikan lalawak Bar bonymus balleroides Vale n cie n n e s , 1 8 4 2 d i akuarium dengan kepadatan berbeda. Jurnal Iktiologi Indonesia, 17(1), Februari 2017. Siap t erbit. Li, D., Liu , Z., & Xie , C. (2 01 2). Effect o f st o cking

densit y o n gro wt h and serumco ncent rat io nes o f t hyro id ho rmo nes and co rt iso l in Amur st urgeo n, Acipenser schrenckii. Fish Physiology Biochemist r y, 38, 511-520. Ompok hypopht halmus. Terubuk, 38(2), 21-40. Olive ira, E.G., Pin he iro , A.B., Oliveira, V.Q., Ju nio r,

(8)

Co st a, F.H. (2012). Effect o f st o cking densit y o n t h e perfo rmance o f ju ven ile p iraru cu Arapaima gigas in cages. Aquacult ure, 370, 96-101.

Pawart ining, Y., Kadarini, T., Rusmaedi, & Subandiyah, S. (20 03 ). Pe ngaruh padat p en eb aran t e rh ad ap pert umbuhan dan sint asan dederan ikan nila Gift Oreochromis nilot icus di ko lam. Jurnal Ikt iologi Indo-nesia, 3(2), 63-66.

Pr a k o s o , V.A. , At h -t h a r, M. H. F. , Su b a g ja , J., & Krist ant o , A.H. (2016). Pert umbuhan ikan uceng Nemacheilus fasciat us dengan padat t ebar berbeda dalam lingkungan ex sit u. J. Ris. Akuakult ur, 11(4), 355-362.

Rado na, D., Subagja, J., & Arifin, O.Z. (2015). Perfo rma repro duksi induk dan pert umbuhan benih ikan To r hasil persilangan Tor soro dan Tor douronensis secara resipro kal. J. Ris. Akuakult ur, 10(3), 335-343. Ra d o n a , D., As ih , S., & Hu w o yo n , G.H. (2 0 1 2 ).

Opt imalisasi kepadat an benih ikan mas Cyprinus carpio st rain rajadanu pada pendederan di ko lam air t enang. Berit a Biologi, 11(2), 161-166.

Rado na, D., Prako so , V.A., & At h-t har, M.F.H. (2011). Padat t e bar ikan n ila Or eochr omis nilot icus yan g dipe lihara secara po likult ur d en gan ikan n ilem Ost eochilus vit t at us di ko lam air t enang. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelit ian Per ikanan dan Kelaut an. Seko lah Tinggi Pe rikanan , Jakart a, In-do nesia, hlm. 107-113.

Rahman, M.M., Cho wdhur y, P., & Islam, M.S. (2016). Effect s o f st o cking densit y o n gro wt h an d pro -d u ct io n p e rfo rman ce o f mo n o se x male t ilap ia Oreochromisniloticus in eart hen po nds. Int ernational Journal of Fisheries and Aquat ic St udies, 4(3), 267-271.

Rezeki, S., Hast ut i, S., & Elfit asari, T. (2013). Uji co ba bu didaya n ila Larasat i di keramb a jaring apu ng d e n g a n p a d a t t e b a r b e r b e d a . Jur nal Sai n t ek Perikanan, 9(1), 29-39.

Ro wland, S.J., Mifsud, C., Nixo n, M., & Bo yd, P. (2006). Effect o f st o cking densit y o n t he perfo rmance o f t h e Aust ralian fresh wat er silver perch Bidyanus bidyanus. Aquacult ure, 253, 301-308.

Subagja, J., Radona, D., Cahyant i, W., & Asih, S. (2013). Pembenihan Ikan semah Tor douronensis. Val. 1842. Lapo ran t eknis p ene lit ian APBN BPPBAT Bo go r. Unpublished.

Wede meyer, G. (2001). Fish hat cher y managem ent . Seco nd edit io n. American Fisheries So ciet y. New Yo rk, 751 pp.

Gambar

Table 1.Growth of length, weight and specific growth rate of mahseer post-larvae for 40
Gambar 3.Sintasan ikan semah pascalarva dipelihara dengan padat tebar berbedaFigure 3.Survival rate of mahseer post-larvae reared with different densities
Table 3.The value of water quality during the experiment

Referensi

Dokumen terkait

Kritik ilmiah ialah tanggapan seseorang atau pihak lain atas karya, pendapat atau pemikiran yang disertai dengan sanggahan yang masuk akal berdasarkan fakta yang

Informasi yang kami peroleh dari salah satu pekerja bengkel tersebut ketika kami ajak bicara pada saat ia tidak bertugas (malam hari) mengatakan bengkel tempat saya bekerja omset

Setelah memilih dan menekan Proses Hasil Ujian Peserta isi jadwal ujian dan buku ujian yang digunakan. Konfirmasi hasil proses hasil CBT ditampilkan sebagai

Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak buah sirsak

Dalam penelitian ini penulis menggunakan software Adobe Flash CS5.5 Tujuan dari pembuatan media pembelajaran ini adalah menghasilkan dan menguji perangkat lunak

Komunikasi interpersonal dalam keluarga yang terjalin antara orang tua dan anak merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan perkembangan individu komunikasi

Sedangkan dalam penelitian yang saya lakukan yaitu, hanya membahas tentang apasaja strategi yang dilakukan oleh ustadz/ustadzah dalam melatih kemampuan membaca

dipergunakan berformat xml dan json. Sedangkan data berita yang diambil adalah berita yang berasal dari beberapa portal berita online. Data yang dipilih pada