0
HTML & PHP
Oleh :
Lusiana Soraya ( Nusa_Dharma2003@yahoo.com )
Supported by :
HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN
INFORMATIKA DAN KOMPUTERISASI AKUNTANSIAMIK - BSI
2005
1
PENDAHULUAN
Internet bukan lagi menjad kalimat yang asing bagi telinga kita. Bahkan orang awam sekalipun sudah mengenal apa yang dinamakan internet, kata-kata world wide web (www) seakan-akan sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan modern saat ini. Situs-situs web menampilkan berbagai informasi apapun yang ada di belahan dunia tidak peduli seberapapun jauhnya.
Untuk membuat suatu situs web yang menarik dan interaktif, yang tidak hanya sekedar menampilkan informasi, tetapi dapat berinteraksi dengan user, sehingga suatu situs tidak bersifat statis, tetapi dapat menjadi bersifat dinamis, membutuhkan kemampuan pemrograman web.
Dalam pendahuluan ini akan diberikan pengantar tentang pemrograman web. Apa yang dimaksud server-side programming dan apa yang dimaksud dengan server-side programming.
SERVER SIDE VS CLIENT SIDE
Teknologi yang digunakan dalam pemrograman web dibagi menjadi dua yaitu server side dan client side. Pada server side, perintah-perintah program dijalankan di server dan dikirimkan ke browser sudah dalam bentuk HTML. Sedangkan client side, proses akan dilakukan di web browser. Biasanya client side digunakan untuk hal-hal yang membutuhkan interaksi user tetapi data yang ditampilkan tetap dan seragam.
Aplikasi web berjalan pada protokol HTTP, dan semua protokol di internet selalu melibatkan antara server dan client. Ketika seseorang mengetikkan suatu alamat di browser, maka browser akan mengirimkan perintah tersebut ke web server. Jika yang diminta oleh client adalah file yang mengandung perintah server side maka server web akan menjalankan dahulu program tersebut lalu mengirimkannya kembali ke browser dalam bentuk HTML sehingga dapat diterjemahkan oleh browser. Sedangkan jika yang diminta oleh client adalah file yang mengandung file client side maka oleh server file tersebut akan langsung dikirimkan ke browser.
2
HTML
Hypertext Markup Language (HTML) adalah bahasa standar dalam menulis halaman web, HTML merupakan pengembangan dari standar pemformatan dokumen teks. HTML sebenarnya adalah dokumen dalam bentuk ASCII atau teks biasa yang dapat diterjemahkan oleh browser web menjadi suatu halaman yang menarik.
STRUKTUR DOKUMEN HTML
Sesuai dengan namanya yaitu Hypertext Markup Language
(HTML) maka dokumen HTML terdiri dari tanda-tanda (markup) untuk menandai perintah-perintahnya (yang selanjutnya akan kita sebut sebagai
tag).
Tag HTML biasanya adalah tag-tag yang berpasangan dan ditandai dengan simbol < dan >, sedangkan ‘pasangan’ atau akhir perintah dari sebuah tag ditandai dengan tanda ‘/’, misalnya pasangan dari tag <tag> adalah </tag>.
Setiap dokumen HTML memiliki struktur sbb :
<HTML> <HEAD>
<TITLE>Judul yang muncul pada title bar web</TITLE> </HEAD>
<BODY>
Text, gambar atau isi dokumen HTML anda </BODY>
</HTML>
untuk lebih jelasnya, anda buka editor anda (mis : NOTEPAD) lalu ketikkan baris perintah HTML diatas dan panggil melalui browser web anda.
Gambar 1. Tampilan Latihan 1
3
Heading
Tag yang pertama kali akan kita pelajari adalah tag heading, yang berfungsi untuk memformat Heading (Judul/sub judul) dalam sebuah dokumen. Ada 7 buah heading yang dikenal dalam HTML yaitu <H1> sampai <H7>. Untuk mengetahui ukuran tiap heading, anda dapat mencoba baris-baris berikut :
<HTML> <HEAD>
<TITLE>Latihan Heading</TITLE> </HEAD>
<BODY>
<H1>Heading 1</H1> <H2>Heading 2</H2> <H3>Heading 3</H3> <H6>Heading 6</H6> <H7>Heading 7</H7> </BODY>
</HTML>
Paragraf
Untuk memformat paragraf kita bisa menggunakan tag <P>. Dengan tag ini kita bisa menentukan alignment (posisi) dari dokumen HTML. Untuk mengatur posisi tulisan kita menggunakan atribut ALIGN. Atribut ALIGN diikuti dengan posisi yang diinginkan.
Selain tag <P> ada pula tag <BR> untuk pindah baris, <HR> untuk membuat garis, <BLOCKQUOTE> untuk membuat kutipan, <PRE> untuk menampilkan text sama dengan yang anda ketikkan dalam dokumen HTML, misal anda mengetikkan :
<HTML>
Maka yang akan ditampilkan oleh browser adalah
4
Hal itu terjadi karena HTML tidak mengenali tombol Enter sehingga tombol tersebut diabaikan. Untuk mengatasi hal tersebut maka kita menggunakan tag <PRE> tersebut.
<HTML> <HEAD>
<TITLE>Latihan Menggunakan Paragraf</TITLE> </HEAD>
<P ALIGN=”right”> Tulisan ini rata kanan. <P ALIGN=”center”>
Tulisan ini akan berada di tengah dokumen <P ALIGN=”left”>
Tulisan ini rata kiri <P align=”left”>
Hallo,<BR>Apakah anda sudah bisa HTML<BR> Kalau sudah bisa, baguslah<BR>
<PRE>
<---> | u u | | u | | --- | <---> </PRE>
</BODY> </HTML>
Gambar 2. Tampilan Latihan 2
Font
5
Untuk mengatur jenis, ukuran, warna suatu font, kita bisa menggunakan tag <FONT>, tag <FONT> ini memiliki beberap atribut diantaranya FACE dan COLOR.
Atribut FACE digunakan untuk menentukan jenis font yang akan kita gunakan, semisal kita akan menggunakan jenis font Comic Sans MS, maka kita dapat menuliskan <FONT FACE=”Comic Sans MS”>. Sedangkan COLOR berfungsi untuk menentukan warna font, bisa dengan cara menyebutkan nama warna seperti red, green dan blue atau menggunakan nilai RGB (Red Green Blue) dari suatu warna, misalnya FF0000 untuk red, 00FF00 untuk green dan 0000FF untuk blue. Ada juga atribut SIZE untuk menentukan ukuran font
<HTML> <HEAD>
<TITLE>Latihan Font</TITLE> </HEAD>
<BODY>
<FONT FACE=”Comic Sans MS” COLOR=”red” SIZ=1> Ini Menggunakan Font Comic Sans,
warna merah dan ukurannya 1 </FONT><BR>
<FONT FACE=”Monotype Corsiva” COLOR=”blue” SIZE=3> Ini menggunakan Font Monotype Corsiva,
warna biru dan ukurannya 3 </FONT>
</BODY> </HTML>
6
Warna Dokumen
Suatu dokumen web akan terlihat lebih menarik jika diberi warna-warna atau gambar sebagai backgroundnya. Untuk itu, pada HTML tersedia atribut-atribut untuk mengatur hal tersebut, atribut tersebut diletakkan pada tag <BODY> sehingga efeknya akan dapat dilihat di seluruh dokumen. Atribut yang digunakan dalam tag <BODY> yaitu :
Atribut Fungsi
BGCOLOR Menentukan warna background suatu halaman web
BACKGROUND Menentukan gambar/images yang akan dipasang sebagai background halaman web TEXT Menentukan warna teks normal
LINK Menentukan warna teks yang berfungsi sebagai link
ALINK Menentukan warna teks link ketika diklik VLINK Menentukan warna teks link ketika selesai diklik
Link
Dalam web, selalu ada yang dinamakan link, link berfungsi menghubungkan antara satu halaman dengan halaman lainnya. Untuk link ini HTML menyediakan tag <A> (Anchor). Tag <A> memiliki beberapa atribut mis : HREF untuk menghubungkan antara satu halam dengan halaman lainnya, dan NAME untuk memberikan nama pada suatu paragraf/tulisan dalam dokumen HTML, sehingga mempermudah navigasi dalam suatu halaman web.
<HTML> <HEAD>
<TITLE>Latihan Link</TITLE> </HEAD>
<BODY>
<A NAME=”top”>Bagian ini ditandai dengan top</A> <A HREF=”latihan1.html”>Link ke latihan1.html</A> <A HREF=”#top”>Link ke tempat yang ditandai</A> </BODY>
</HTML>
List
Terkadang dalam website yang kita buat, kita ingin membuat sebuah daftar, misalnya saja kita membuat daftar barang inventaris sbb :
• Meja
• Kursi
7
• KomputerHTML menyediakan tag untuk membuat list seperti diatas. Jenis list dalam HTML dibagi menjadi :
• Ordered List
• Unordered List
• Directory List
• Menu List
• Definition List
List yang paling sering dipakai adalah Ordered List dan Unordered List, untuk Directory List, Menu List dan Definition List jarang sekali dipakai. Ordered List
Ordered list adalah daftar yang tiap bagiannya disertai dengan penomoran. Ordered list diawali dengan tag <OL> dan setiap item dalam list selalu diawali dengan <LI>. List yang memakai tag <OL> ini tidak harus 1,2,3,dst tetapi bisa saja a,b,c,dst, i,ii,iii,dst, tergantung pada atribut TYPE yang dituliskan dalam tag <OL>.
Tipe penomoran yang dimiliki oleh tag <OL> yaitu :
• 1 -> 1,2,3,…
• A -> A,B,C,…
• A -> a,b,c,…
• I -> I,II,III,…
• I -> i,ii,iii,… Unordered List
Unordered list biasanya ditandai dengan pemakaian bullet untuk menandai setiap item dalam list. Unordered list diawali dengan tag <UL>. Sama seperti dalam Ordered list, pada Unordered list setiap item dalam list selalu diawali dengan <LI> dan juga memiliki beberapa type, yaitu :
• TYPE = circle -> Tanda lingkaran
• TYPE = disk -> Tanda cakram
• TYPE = square -> Tanda kotak
<HTML> <HEAD>
<TITLE>Latihan menggunakan List</TITLE> <HEAD>
<BODY>
Dibawah ini menggunakan Ordered List <OL TYPE=a>
<LI>Apel <LI>Mangga <LI>Semangka </OL>
8
<UL TYPE=square> <LI>Apel
<LI>Mangga <LI>Semangka </UL>
Dibawah ini menggunakan Ordered List mulai 10 <OL TYPE=1 START=10>
<LI>Sepuluh <LI>Sebelas <LI>Duabelas </OL>
</BODY> </HTML>
Gambar 4. Contoh Penggunaan List
MENAMPILKAN GAMBAR
Suatu situs web yang bagus, biasanya menampilkan gambar-gambar untuk menarik pengunjung masuk kedalamnya, bayangkan saja jika situs tersebut hanya menampilkan tulisan saja, tentu amat membosankan. HTML menyediakan fasilitas untuk menampilkan gambar di halaman web kita menggunakan tag <IMG>.
Tag <IMG> memiliki bermacam atribut seperti SRC yang digunakan untuk menentukan lokasi gambar yang akan ditampilkan, ALT sebagai teks pengganti apabila ada browser yang tidak mendukung grafik, BORDER berfungsi untuk memberikan suatu border di sekeliling gambar, Height dan weight berfungsi untuk menentukan tinggi atau lebar suatu gambar dalam halaman web kita (dalam ukuran pixel), HSPACE dan VSPACE berfungsi menentukan jarak spasi dengan objek disekitar gambar secara horiontal maupun vertikal.
9
<HTML> <HEAD>
<TITLE>Latihan Penggunaan IMG</TITLE> </HEAD>
<BODY>
<IMG SRC="klikphp.gif" ALIGN=LEFT HSPACE=20 VSPACE=1>
<A HREF="http://www.klikphp.com">KlikPHP.com</A> adalah situs yang ditujukan bagi para
penggemar/pemakai PHP di Indonesia.<BR> Anda dapat menemukan Tutorial, Tips 'n Trick, Contoh Script, berdiskusi masalah PHP, dll.<BR> </BODY>
</HTML>
Gambar 5. Contoh penggunaan tag IMG TABEL
Untuk membuat tampilan website yang bagus, kebanyakan para desainer web menggunakan tabel untuk mempermudah pengerjaan mereka, coba saja lihat situs www.detik.com, www.kompas.com, www.astaga.com, dan masih banyak lagi situs yang menggunakan tabel untuk mempercantik website-nya.
Untuk membuat tabel, HTML menyediakan tag <TABLE>. Dalam tag <TABLE> terdapat banyakatribut, yaitu :
Atribut Fungsi
BORDER Menentukan ukuran border/garis tabel
WIDTH Menentukan lebar tabel HEIGHT Menentukan tinggi tabel BGCOLOR Menentukan background tabel
10
Untuk membuat baris, setelah menuliskan tag <TABLE> maka digunakan tag <TR>. Sedangkan untuk membuat kolom digunakan tag <TD>. Sebagian besar atribut dalam tag <TABLE> dapat digunakan dalam tag <TR> maupun dalam tag <TD>.
Penggabungan baris/kolom
Untuk menggabungkan baris/kolom (merge) digunakan atribut COLSPAN dan ROWSPAN. COLSPAN digunakan untuk menggabungkan beberapa kolom menjadi 1 sedangkan ROWSPAN menggabungkan beberapa baris menjadi 1.
CELLPADING dan CELLSPACING
CELLPADING digunakan untuk mengatur spasi antara border dengan tulisan, sedangkan CELLSPACING digunakan untuk mengatur spasi antar dua buah sel.
<HEAD>
<TITLE>Contoh Penggunaan Tabel</TITLE> </HEAD>
<BODY>
<TABLE BORDER="2" CELLSPACING="3" CELLPADING="2" WIDTH="100%"> <TR>
<TD BGCOLOR="blue"
COLSPAN="2" ALIGN="center">Kelas</TD> <TD BGCOLOR="red"
ALIGN="center" ROWSPAN="2">Ket</TD> </TR>
<TR>
<TD ALIGN="center">1</TD> <TD ALIGN="center">2</TD> </TR>
<TR>
<TD>Andi</TD> <TD>Nina</TD> <TD>Lunas</TD> </TR>
</TABLE> </BODY> </HTML>
11
Gambar 6. Contoh Penggunaan Tabel Form
Untuk melakukan interaksi dengan user, biasanya suatu situs menggunakan form untuk menerima masukan/input dari user dan memproses hasil inputan tersebut di server.
Misalkan saja :
Gambar 7. Web dengan Form
Dalam gambar diatas dapat dilihat untuk nama, kita menggunakan tipe textbox, password menggunakan tipe password, untuk jenis kelamin menggunakan radio button dan untuk hobi menggunakan checkbox. Untuk mengatur tipe form, menggunakan atribut TYPE, struktur form dapat dibuat sbb :
12
<FORM METHOD=”…” ACTION=”…”>
<INPUT TYPE=”…” NAME=”…” VALUE=”…”> <INPUT TYPE=”Submit” VALUE=”…”> </FORM>
Untuk membuat form seperti pada gambar.7 dalam HTML dapat ditulis :
<HTML> <HEAD>
<TITLE> Penggunaan Form </TITLE> </HEAD>
<BODY>
<FORM METHOD=POST ACTION="thank.html"> Nama :
<INPUT TYPE="Text" NAME="Nama"><BR> Password :
<INPUT TYPE="Password" NAME="pass"><BR>
Jenis Kelamin <BR>
<INPUT TYPE="Radio"
NAME="kelamin" VALUE="pria">Pria <INPUT TYPE="Radio"
NAME="kelamin" VALUE="wanita">Wanita<BR> Hobi : <BR>
<INPUT TYPE="Checkbox"
NAME="hobi" VALUE="tidur">Tidur<BR> <INPUT TYPE="Checkbox"
NAME="hobi" VALUE="bersepeda">Bersepeda</BR> <INPUT TYPE="Checkbox"
NAME="hobi" VALUE="lain">Lainnya</BR> <INPUT TYPE="Submit" VALUE="Kirim"> <INPUT TYPE="Reset" VALUE="Ulangi"> </BODY>
</HTML>
Atribut-atribut diatas dapat dijelaskan sbb :
Atribut Fungsi
METHOD Metode pengiriman data ke file tujuan. Ada 2 yaitu POST dan GET ACTION Aksi yang akan dilakukan jika user
menekan tombol Submit NAME Memberikan nama tiap input VALUE Memberikan nilai suatu input TYPE Tipe form yang akan kita gunakan.
Setiap form harus memiliki minimal tombol Submit atau tombol reset. Tombol Submit berfungsi ketika user telah mengisi form yang telah
13
disediakan dan ingin mengirimkan ke server, maka user dapat menekan tombol submit. Sedangkan tombol reset berfungsi jika user ingin mengosongkan kembali form. Untuk membuat tombol submit, pada TYPE kita tuliskan “Submit” dan untuk membuat tombol reset, kita menuliskan “Reset”.
Frame
Frame HTML dapat digunakan untuk membuat tampilan halaman HTML yang terbagi dalam beberapa bagian, dan setiap bagian adalah 1 halaman web. Biasanya frame digunakan jika salah satu bagian dalam halaman web tetap dan halaman yang lainnya berubah (mis : Menu) sehingga dapat mempercepat proses, karena hanya satu bagian saja yang diload dari server.
Untuk membuat frame, digunakan tag <FRAMESET> … </FRAMESET> dalam tag ini terdapat tag <FRAME> yang menentukan isi dari frame yang ditentukan dalam tag <FRAMESET>, struktur dari tag ini adalah :
<FRAMESET COLS=a,b,c,… atau ROWS=a,b,c,…> <FRAME NAME=… SRC=…>
<FRAME NAME=… SRC=…> <FRAME NAME=… SRC=…> …
</FRAMESET>
pada tag <FRAMESET> terdapat atribut COLS atau ROWS, atribut COLS jika kita ingin membuat frame yang terbagi dalam kolom-kolom, sedangkan atribut ROWS digunakan jika kita ingin membuat frame yang terbagi dalam beberapa baris.
14
Dalam tag <FRAME> terdapat atribut SRC yang menunjukkan lokasi/nama file yang digunakan dalam frame tersebut, sedangkan atribut NAME berfungsi sebagai identifikasi frame tersebut.
15
PHP
Sejarah PHP
PHP adalah salah satu bahasa Server-side yang didesain khusus untuk aplikasi web. PHP dapat disisipkan diantara bahasa HTML dan karena bahasa Server side, maka bahasa PHP akan dieksekusi di server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah “hasil jadi” dalam bentuk HTML, dan kode PHP anda tidak akan terlihat.
PHP dibuat pertama kali oleh satu orang yaitu Rasmus Lerdorf, yang pada awalnya dibuat untuk menghitung jumlah pengunjung pada homepagenya. Diawal Januari 2001, PHP telah dipakai lebih dari 5 juta domain diseluruh dunia, dan akan terus bertambah karena kemudahan aplikasi PHP ini dibandingkan dengan bahasa Server side yang lain. Anda dapat melihat angka sesungguhnya di http://www.php.net/usage.php.
PHP termasuk dalam Open Source Product. Jadi anda dapat merubah source code dan mendistribusikannya secara bebas. PHP juga diedarkan secara gratis. Anda bisa mendapatkannya secara gratis. PHP juga dapat berjalan diberbagai web server semisal IIS, Apache. PWS, dll.
Penggabungan PHP dengan HTML
Seperti yang telah dituliskan sebelumnya bahwa PHP dapat digabung (embed) dengan HTML, Untuk penulisannya dalam HTML, kode PHP diawali dengan tanda <? atau <?php dan diakhiri dengan tanda ?>. Dan untuk menambahkan komentar diawali dengan tanda /* dan diakhiri dengan */ atau menggunakan tanda //.
Cat :
Tanda /* dan */ digunakan jika komentar yang kita tulis lebih sari 1 baris, sedangkan tanda // digunakan jika komentar yang kita gunakan hanya 1 baris saja. Contoh penggunaan PHP :
<HTML> <?php
echo (“Teks ini dicetak menggunakan PHP”); ?>
16
Variabel dalam PHP
Setiap bahasa pemrograman pastilah mempunyai suatu variabel. Variabel berfungsi untuk menyimpan beberapa bit data, sehingga untuk memanggil suatu data kita tinggal memanggil variabel tersebut.
Dalam PHP, setiap variabel selalu dimulai dengan tanda ‘$’. Tidak peduli data tersebut apakah integer, real maupun string, PHP akan secara otomatis mengkonversi data menurut tipenya.
Contoh :
<HTML> <HEAD>
<TITLE> Variabel dalam PHP </TITLE> </HEAD>
<BODY> <?
$variabel=1;
echo ("Nilai variabel = $variabel<BR>"); //variabel bertipe integer
$variabel=1+3.5;
echo ("Nilai variabel = $variabel<BR>"); //variabel bertipe double
$variabel="Selamat datang di PHP";
echo ("Nilai variabel = $variabel<BR>"); //variabel bertipe string
?> </BODY> </HTML>
Gambar 9. Contoh Variabel dlm PHP
17
Konstanta
Ada kalanya dalam suatu program ada nilai yang tidak pernah berubah alias selalu konstan. Untuk membuat sebuah konstanta dalam PHP, kita bisa menggunakan fungsi built-in PHP yaitu define().
Misal :
define(“PERUSAHAAN”, “PT. Kabur Kanginan”); define(“ALAMAT”, “Jl. Tidak Jelas”);
dalam contoh diatas, kita membuat 2 buah konstanta yaitu PERUSAHAAN yang berisi identitas perusahan dan konstanta ALAMAT yang berisikan alamat tempat perusahaan tersebut berada. Untuk memanggil konstanta tersebut, kita bisa menuliskan sbb :
echo(“Saya kerja di “ . PERUSAHAAN . “<BR>”); echo(“Yang beralamat di “ . ALAMAT . “<BR>”);
jika kita jalankan program tersebut, maka secara otomatis akan kita dapatkan hasil :
Saya kerja di PT. Kabur Kanginan Yang beralamat di Jl. Tidak Jelas
Menerima Inputan dari Form
Dalam form selalu ada value yang nantinya akan dijadikan sebuah variabel oleh PHP. Variabel inilah yang akan diproses oleh PHP tergantung pada penggunaan program PHP tersebut. Misalkan saja kita mengubah form pada latihan 7 seperti berikut :
<HTML> <HEAD>
<TITLE> Variabel dari Form </TITLE> </HEAD>
<BODY>
<FORM METHOD=POST ACTION="php2.php"> Nama :
<INPUT TYPE="Text" NAME="nama"><BR> Password :
<INPUT TYPE="Password" NAME="pass"><BR>
Jenis Kelamin <BR>
<INPUT TYPE="Radio" NAME="kelamin" VALUE="pria">Pria <INPUT TYPE="Radio"
18
<INPUT TYPE="Checkbox" NAME="hobi" VALUE="tidur">Tidur<BR> <INPUT TYPE="Checkbox"
NAME="hobi" VALUE="bersepeda">Bersepeda</BR> <INPUT TYPE="Checkbox"
NAME="hobi" VALUE="lain">Lainnya</BR> <INPUT TYPE="submit" VALUE="Kirim"> <INPUT TYPE="Reset" VALUE="Ulangi">
</FORM> <?
if(isset($nama)) {
echo("Nama Anda : $nama<BR>"); echo("Password : $pass<BR>"); echo("Jen Kelamin : $kelamin<BR>"); echo("Hobi : $hobi<BR>");
} ?>
</BODY> </HTML>
Hasilnya sebagai berikut :
Gambar 10. Form Inputan
Setelah dikirim, hasilnya akan seperti dibawah ini :
Lusiana
19
Gambar 11. Hasil dari inputan pada form Gambar 10.
Dari program diatas, dapat terlihat bahwa name yang terdapat pada form secara otomatis diubah oleh PHP ke dalam variabel-variabel, sehingga memudahkan kita untuk mengidentifikasi data yang dikirim oleh form.
Fungsi dari function isset() adalah untuk mengecek apakah variabel telah terkirim/mempunyai nilai, jika variabel tersebut telah terkirim, maka PHP akan mengeksekusi program yang terdapat diantara { dan }.
Operator
Operator Aritmatika
Operator aritmatika adalah operator yang digunakan untuk melakukan fungsi matematika. Operator aritmatika dalam PHP :
Operator Operasi Penggunaan
+ Penjumlahan $a+$b - Pengurangan $a-$b * Perkalian $a*$b / Pembagian $a/$b % Modulus $a%$b
Operator String
Hanya ada satu operator string, yaitu operator concatenation ( . ). <?php
$a=”Hallo”;
$b= $a . “Selamat Datang di PHP”;
20
Operator Bitwise
Operator bitwise dapat digunakan untuk membuat bit tertentu darisuatu integer menjadi 1 atau 0.
Contoh Nama Hasil
$a & $b And Bit yang bernilai 1 pada pada keduanya akan diset 1
~ $a Not Bit yang bernilai 1 pada $a akan diset 0, dan sebaliknya.
$a << $b Shift Left Geser bit $a sebanyak $b langkah ke kiri (setiap langkah berarti “kalikan dengan dua”).
$a >> $b Shift right Geser bit $a sebanyak $b langkah ke kanan (setiap langkah berarti “bagikan dengan dua”).
Operator Perbandingan
Contoh Nama Hasil
$a > $b Lebih dari True jika $a lebih besar dari $b
$a <= $b Kurang dari atau sama dengan
True jika $a lebih kecil dari $b atau $a sama
True jika $a lebih besar dari $b atau $a sama
Operator perbandingan lainnya adalah operator trinary “?:” yang memiliki bentuk :
(ekspresi) ? (jika benar) : (jika salah);
Operator Logika
Contoh Nama Hasil
$a and $b atau $b adalah benar $a xor $b Exclusive Or True jika salah satu $a
atau $b adalah benar dan tidak keduanya !$a Not True jika $a tidak benar
Struktur Kontrol If
Berfungsi untuk melakukan eksekusi suatu statement secara bersyarat. Strukturnya :
<?php
If (ekspresi1)
{ Statement }; elseif (ekspresi2)
{ statement };
else
{ statement };
?>
Contoh penggunaan Struktur Kontrol dan penggunaan operator : <? php
$a=4;
$b=-$a // $b=–3
if ($b<5) {
echo(“Baris ini akan tercetak”); }
if ($b>5) {
echo(“Baris ini tidak akan tercetak”); }
$c=5; $d=6;
if($a=4 && $c=5 && $d=6) {
22
Switch
Switch berguna sebagai alternatif pengganti dari If, misalnya kita mempunyai program :
<?
If($negara=”ca”) {
Echo(“Canada”); } elseif ($negara=”my”) { echo(“Malaysia”);
} elseif ($negara=”us”) {
echo(“United States”);
} else {
echo(“Indonesia”); }
?>
dalam contoh diatas, kita membandingkan isi dalam variabel $negara. Untuk membandingkan isi dari sebuah variabel kita bisa menggunakan switch :
<?
Echo(“Malaysia”); Break;
Case “us” :
Echo(“United States”);
Break; Default:
Echo(“Indonesia”); }
?>
Dapat dilihat di atas, setiap perintah case selalu ada perintah break, hal itu berfungsi agar setelah mengeksekusi program didalam case, program langsung keluar dari statemen switch tersebut. PHP akan terus mengeksekusi perintah dibawahnya hingga akhir block switch, atau jika ditemui statemen break. Jika anda tidak menuliskan statemen break di akhir setiap statemen case, maka PHP akan terus mengeksekusi statement pada case selanjutnya. Sedangkan pernyataan pada default dieksekusi jika statemen pada case tidak ada yang memenuhi.
23
LOOP
Loop berarti kita mengeksekusi beberapa baris program dalam waktu tertentu, atau sampai suatu kondisi telah terpenuhi. PHP memiliki 2 jenis loop, yaitu for dan while.
For
For digunakan untuk melaksanakan statemen perulangan yang jumlahnya telah diketahui.
Syntax :
For (nilai awal;nilai akhir; kenaikan)
{ statemen }
contoh :
<?
For($i=1;$i<=7;$i++) {
echo(“<FONT SIZE=$i>Ini font dengan ukuran $i</FONT></BR>”);
} ?>
Gambar 12. Penggunaan For
While
While digunakan untuk mengeksekusi perintah sampai jumlah tertentu
Syntax :
While(kondisi)
{ statemen }
do..while
24
Syntax : Do
{ statemen }
while(kondisi)
Contoh :
Require
Statemen require akan digantikan dengan file yang ditunjuk olehnya, mirip seperti C preprocessor #include. Ini berarti bahwa statemen ini tidak dapat diletakkan dalam struktur loop.
Syntax :
Require(‘namafile’);
Include
Statemen include akan menyertakan isi dari suatu file yang ditunjuk olehnya, dan hal ini terjadi setiap statemen include ini dipanggil, sehingga statemen include ini dapat digunakan dalam struktur loop untuk menyertakan banyak file yang berbeda.
Syntax :
Include(‘namafile’);
Contoh :
Pertama-tama kita buat terlebih dahulu file identits.php yang berisikan judul dari program yang akan kita buat, pembuat program dan satu buah konstanta untuk pindah baris (PB).
<?
// File identitas.php
define(“JUDUL”,”Latihan dengan PHP”);
define(“AUTHOR”,”Dhika Cikul (dhika@cikul.cc)”);
define(“PB”,”<BR>”); ?>
Lalu kita buat file kedua yang kita beri nama font.php yang berisikan :
<?
// File font.php
echo(“<FONT SIZE=$i>Tulisan ini dicetak dengan ukuran $i</FONT>” . PB);
?>
Dan file ketiga yaitu file utama :
<?
25
// File Utama
require(“identitas.php”); echo(JUDUL . PB . AUTHOR); for($i=1;$i<=7;$i++) {
include(“font.php”); }
?>
Gambar 13. Penggunaan Include dan Require
Function
Dalam setiap program kadangkala ada beberapa perintah yang sama, Cuma mungkin berbeda variabelnya, kita bisa saja menuliskan program tersebut berkali-kali, tetapi itu akan menyulitkan kita jika ternyata program kita ada kesalahan. Disamping itu program kita akan menjadi lebih panjang dan tidak efisien. Dengan menggunakan function kita tidak perlu menuliskan program yang sama berkali-kali kita Cuma perlu mengubah variabel yang kita gunakan saja.
Syntax :
Function nama_fungsi(argumen)
{ statemen }
contoh :
<?
Function gantibaris($n) {
26
echo(“<BR>”); }
echo(“baris 1”); gantibaris(5); echo(“baris 2”); ?>
Gambar 14. Penggunaan Function
Array
Array digunakan untuk mengidentifikasikan variabel yang memiliki nilai berbeda namun dengan satu nama variabel, misalkan saja kita memiliki variabel $negara yang kita ketahui bahwa negara tidak hanya 1, untuk mengidentifikasi variabel $negara yang memiliki banyak nilai kita bisa menggunakan misalnya $negara[1]=”Indonesia” lalu $negara[2]=”Malaysia” dst.
Setiap elemen dalam array memiliki nomor indeks, nomor indeks dalam array diawali dengan nol [0]. Pada deklarasi array jika kita tidak mendeklarasikan nomor indeks tersebut maka secara otomatos akan diberi nomor indeks [0].
Untuk mendeklarasikan array menggunakan fungsi array() mis :
$negara = array(“Indonesia”,”Malaysia”,”Kamboja”); echo($negara[1]); // tercetak Malaysia
Seperti terlihat di atas secara otomatis Indonesia akan diberi indeks [o], Malaysia diberi indeks [1] dan Kamboja diberi indeks [2]. Jika kita menginginkan indeks pertama dimulai dengan 1 maka kita dapat menuliskan:
$negara=array(1=>”Indonesia”,”Malaysia”,”Kamboja”);
27
echo($negara[1]); // tercetak Indonesia
Tipe data array memiliki pointer untuk menunjukkan dimana indeks yang aktif. Untuk array yang baru dideklarasikan, nomor indeks adalah nomor indeks yang pertama [0]. Untuk mengetahui nomor indek yang aktif digunakan fungsi key(), untuk mengetahui nilai dari elemen tersebut dapat menggunakan fungsi current() dan untuk mengetahui jumlah elemen dalam digunakan fungsi count(). Posisi pointer juga dapat diatur, untuk menaikkan pointer kita dapat menggunakan fungsi next(), untuk menurunkan pointer kita dapat menggunakan fungsi prev(), untuk mengarahkan pointer ke posisi terakhir dapat menggunakan fungsi end() dan untuk mengembalikan pointer kembali ke awal dapat menggunakan fungsi reset()
Contoh :
<?
$negara=Array("Indonesia","Malaysia","Kamboja"); $total=count($negara);
for($i=1;$i<=$total;$i++) {
$aktif=key($negara); $nilai=current($negara);
echo("Pointer berada pada elemen $aktif dan nilainya : $nilai<BR>");
next($negara);
echo("Pointer berada pada elemen $aktif dan nilainya : $nilai<BR>");
prev($negara); }
end($negara);
$aktif=key($negara);
echo("<P>Elemen dipindahkan menuju elemen terakhir, yitu elemen ke-$aktif");
reset($negara); $aktif=key($negara);
echo("<P>Elemen dipindahkan menuju elemen pertama yaitu elemen ke-$aktif");
28
Gambar 15. Penggunaan Array
Pada contoh yang telah dibuat di atas, elemen-elemen array berupa integer, tetapi elemen array juga bisa berupa string, misalnya : $negara[“ina”] = ”Indonesia”, $negara[“my”] = “Malaysia” , untuk mengambil array yang elemennya berupa string digunakan fungsi each(). Fungsi each() berfungsi mengambil nilai dari array kemudian menaikkan pointer satu elemen. Hasil dari fungsi each() dimasukkan ke dalam variabel menggunakan fungsi list(). Contoh :
<?
$negara=array("ina"=>"Indonesia","my"=>"Malaysia"," kam"=>"Kamboja");
$total=count($negara); for($i=1;$i<=$total;$i++) {
list($aktif,$nilai)=each($negara);
echo("Pointer berada pada elemen $aktif dan nilainya : $nilai<BR>");
} ?>
29
Gambar 16. Array berelemen string
Pengurutan Array
Nilai-nilai yang terdapat dalam array dapat pula diurutkan, untuk nilai numerik akan diurutkan dari nilai terendah ke nilai tertinggi sedangkan untuk string akan mengurutkan dari a-z. Untuk mengurutkan nilai tersebut digunakan fungsi sort() dengan syarat elemen array tersebut adalah integer, untuk array dengan elemen string dapat digunakan fungsi asort()
Contoh :
<?
$x=array(3,4,7,8,5,2,1,6,0,9); echo("Sebelum diurutkan : "); for($i=0;$i<count($x);$i++) {
echo("$x[$i],"); }
sort($x);
echo("<BR>Setelah diurutkan : "); for($i=0;$i<count($x);$i++) {
echo("$x[$i],"); }
$s=array(f,j,b,d,e,i,a,c,g,h); echo("<P>Sebelum diurutkan : "); for($i=0;$i<count($x);$i++) {
echo("$s[$i],"); }
sort($s);
30
{
echo("$s[$i],"); }
$negara=array("ina"=>"Indonesia","my"=>"Malaysia"," kam"=>"Kamboja");
echo("<P>Sebelum Diurutkan : "); for($i=1;$i<=count($negara);$i++) {
list($aktif,$nilai)=each($negara); echo("<BR>Elemen ke-$i adalah $aktif dan bernilai $nilai");
}
asort($negara);
echo("<P>Setelah Diurutkan : "); for($i=1;$i<=count($negara);$i++) {
list($aktif,$nilai)=each($negara); echo("<BR>Elemen ke-$i adalah $aktif dan bernilai $nilai");
} ?>
Gambar 17.Sorting dalam Array
Mengambil dan menggabungkan elemen
Untuk mengambil beberapa elemen dari array dapat digunakan fungsi array_slice(), penggunaan fungsi array_slice() adalah :
Array_slice($variabel,parameter awal,parameter akhir)
Untuk parameter awal, jika tidak ada tanda negatif (-) maka parameter awal menunjukkan awal pemotongan, namun jika terdapat tanda negatif (-) maka
31
pemotongan diawali dari nilai terakhir dengan jarak sebesar nilai parameter awal.
Sedangkan parameter akhir jika tidak ada tanda negatif maka menunjukkan jumlah elemen yang diambil, namun jika bertanda negatif maka pemotongan diakhiri dari sejumlah elemen yang diambil dari nilai terakhir dengan jarak sebesar nilai parameter akhir.
Untuk menggabungkan elemen dapat digunakan fungsi array_merge(). Contoh
echo("\$angka = ");
for($i=0;$i<count($angka);$i++) {
echo("$angka[$i],"); }
echo("<P>array_slice(\$angka,2) = "); for($i=0;$i<count($potong1);$i++) {
echo("$potong1[$i],"); }
echo("<P>array_slice(\$angka,2,4) = "); for($i=0;$i<count($potong2);$i++) {
echo("$potong2[$i],"); }
echo("<P>array_slice(\$angka,4,3) = "); for($i=0;$i<count($potong3);$i++) {
echo("$potong3[$i],"); }
echo("<P>array_slice(\$angka,-3,2) = "); for($i=0;$i<count($potong4);$i++)
{
echo("$potong4[$i],"); }
echo("<P>array_slice(\$angka,-5,-3) = "); for($i=0;$i<count($potong5);$i++)
{
echo("$potong5[$i],"); }
32
for($i=0;$i<count($gabung);$i++) {
echo("$gabung[$i],"); }
?>
Gambar 18. Pemisahan dan penggabungan Array
MANIPULASI STRING Substr()
Fungsi substr() hampir sama dengan fungsi array_slice() yaitu mengambil beberapa karakter yang ditentukan oleh 2 parameter yaitu parameter awal dan akhir. Penulisannya :
Substr(var string,parameter awal,parameter akhir);
Mengenai penggunaan parameter awal dan parameter akhir sama dengan array_slice() yaitu jika parameter awal tidak ada tanda negatif, berarti menunjukkan awal pengambilan karakter (dengan catatan karaker awal adalah nol) dan jika negatif maka pengambilan karakter dimulai dari karakter paling akhir sebanyak nilai yang ditunjukkan oleh parameter awal.
Sedangkan untuk parameter akhir, jika tidak ada tanda negatif, maka nilai tersebut menunjukkan banyaknya karakter yang diambil, sedangkan jika terdapat tanda negatif, maka pengambilan karakter diakhiri sebanyak nilai parameter awal dari karakter terakhir.
33
substr_replace()
substr_replace() berfungsi mengganti sebagian atau seluruh karakter yang dibatasi oleh parameter awal dan parameter akhir, Sintaksnya:
substr_replace($variabel,$var_pengganti,parameter awal,akhir); untuk lebih jelasnya contoh :
<?
$string="abcdefghij";
$string1=substr($string,3); $string2=substr($string,3,4); $string3=substr($string,-4,3); $string4=substr($string,-5,-2); $pengganti="aku";
$string5=substr_replace($string,$pengganti,3); $string6=substr_replace($string,$pengganti,3,4); $string7=substr_replace($string,$pengganti,-4,3); $string8=substr_replace($string,$pengganti,-5,-2);
echo("\$string = $string\n");
echo("<BR>substr(\$string,3) = $string1\n"); echo("<BR>substr(\$string,3,4) = $string2\n"); echo("<BR>substr(\$string,-4,3) = $string3\n"); echo("<BR>substr(\$string,-5,-2) = $string4\n");
echo("<P>\$pengganti = $pengganti\n");
echo("<BR>substr_replace(\$string,\$pengganti,3) = $string5\n");
echo("<BR>substr_replace(\$string,\$pengganti,3,4) = $string6\n");
echo("<BR>substr_replace(\$string,\$pengganti,-4,3) = $string7\n");
echo("<BR>substr_replace(\$string,\$pengganti,-5,-2) = $string8\n");
34
Gambar 19. Penggunaan substr()
trim()
Fungsi trim() berfungsi untuk menghilangkan spasi di kanan dan kiri dari variabel string, mis :
<?
$char=” Pemrograman PHP “; echo (trim($char));
?>
Akan Menghasilkan :
‘Pemrograman PHP’
Untuk menghilangkan spasi di sebelah kiri string dapat digunakab fungsi ltrim(), sedangkan untuk sebelah kanan digunakan chop().
chr()
Fungsi chr() digunakan untuk menterjemahkan kode ASCII. Misal : echo(chr(34); // Akan menghasilkan tanda “
ord()
Fungsi ord() kebalikan dari fungsi chr() yaitu mengubah dari karakter ke kode ASCII misal :
Echo(ord(“)); // Akan menghasilkan 34 strlen()
Fungsi strlen() digunakan untuk mengetahui jumlah karakter dalam sebuah string. Mis :
Echo(strlen(“Pemrograman PHP”)); // Akan menghasilkan 15
35
ereg()
Fungsi ereg() berfungsi untuk mengecek apakah sebuah kata/kalimat terdapat dalam sebuah kalimat.
eregi()
Fungsi dari eregi() sama dengan ereg() namun dalam eregi() tidak membedakan antara huruf besar ataupun kecil sedangkan pada fungsi ereg() membedakan antara huruf besar dan kecil
Contoh :
<?
if(ereg("php","Pemrograman PHP")) {
echo("Yang ini tidak tercetak"); }
if(eregi("php","Pemrograman PHP")) {
echo("Yang ini tercetak"); }
?>
ereg_replace() dan eregi_replace()
ereg_replace() dan eregi_replace() berfungsi mengubah string yang ditemukan dengan string pengganti. Misal :
<?
$str=”Saya sedang belajar HTML”; $pengganti=”PHP”;
echo(eregi_replace(“html”,$pengganti,$str)); // Akan tercetak ‘Saya sedang belajar PHP’ ?>
split()
split() berfungsi untuk memecah suatu string dan dimasukkan ke dalam array. Misal :
<?
$str=”Andi,Joko,Dudi,Amin,Dewi”; $pemisah=”,”;
$kata=split($pemisah,$str); for($i=0;$i<count($kata);$i++) {
echo(“Kata ke-$i : $kata[i]”); }
36
OPERASI FILE
Untuk membuka/mengakses file digunakan fungsi fopen(). Fungsi fopen() ini dapat mengakses file dari sistem file, atau melalui HTTP atau FTP di Internet.
Sintaksnya :
Fopen(filename, mode akses);
Filename adalah file yang akan dibuka, sedangkan mode akses adalah metode pengaksesan file tersebut apakah file tersebut diakses hanya untuk dibaca, ditulis atau ditambah. Mode akses yang diberikan :
Mode Akses Keterangan
a Membuka file untuk diubah. Data akan ditambahkan di akhir file yang diakses, jika file tidak ditemukan, maka PHP secara otomatis akan membuat file tersebut. a+ Membuka file untuk diubah dan dibaca. Data akan
ditambahkan di akhir file yang diakses, jika file tidak ditemukan, maka PHP secara otomatis akan membuat file tersebut
r Membuka file untuk dibaca saja
r+ Membuka file untuk dibaca dan ditulis. Data akan ditulis di awal file
w Membuka file untuk ditulis saja. Data dalam file yang lama akan hilang dan digantikan dengan data baru yang dimasukkan. Jika file tidak ditemukan, PHP secara otomatis akan membuat file tersebut
w+ Membuka file untuk ditulis dan dibaca. Data dalam file yang lama akan hilang dan digantikan dengan data baru yang dimasukkan. Jika file tidak ditemukan, PHP secara otomatis akan membuat file tersebut
Untuk melihat isi dari file digunakan fungsi fgets($filename, length), $filename adalah variabel file yang akan dibuka sedangkan length menunjukkan jumlah karakter yang diambil. Pada fungsi fgets() ini setiap tag HTML akan dieksekusi, agar tag HTML tidak bisa dieksekusi maka digunakan fungsi fgetss().
Sedangkan untuk menginputkan data ke dalam file, digunakan fungsi fputs($namafile, $variabel_data), isi data yang akan dimasukkan berada pada $variabel_data sedangkan $namafile adalah file tujuan data tersebut. contoh :
37
File-1 tulisan.txt
Saya sekarang sedang belajar php<BR> Asyik lho Ternyata PHP itu mudah,
tidak sesulit yang dibayangkan <P>Bagaimana?
apakah anda ingin belajar lebih lanjut?? <HR>
File PHP <?
if($file=fopen("tulisan.txt", "r")) {
echo("Dibawah ini menggunakan fgets()<BR>");
while(!feof($file)) {
$string=fgets($file,255); echo($string);
}
fclose($file);
$file=fopen("tulisan.txt", "a+");
echo("<P>Yang ini menggunakan
fgetss()<BR>");
while(!feof($file)) {
$string=fgetss($file,255); echo($string);
}
$tambahan="Ini Tambahannya"; echo("<P>\$tambahan = $tambahan<BR>"); fputs($file,$tambahan);
fclose($file);
$file=fopen("tulisan.txt","r"); echo("Setelah Ditambah : <BR>");
while(!feof($file)) {
$string=fgets($file,255); echo($string);
}
fclose($file); }
else {
echo("File Gagal dibuka"); }
38
Gambar 20. Operasi File
Jika anda membuka kembali file tulisan.txt, isinya akan berubah menjadi :
Saya sekarang sedang belajar php<BR> Asyik lho Ternyata PHP itu mudah,
tidak sesulit yang dibayangkan <P>Bagaimana?
apakah anda ingin belajar lebih lanjut?? <HR>Ini Tambahannya
Dalam contoh diatas terdapat fungsi feof(). Kegunaan dari fungsi ini adalah menentukan akhir dari sebuah file, jika sudah pada akhir file fungsi ini akan bernilai True.
DATABASE Database SQL
SQL (structured query language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk database. Bahasa yang pada awalnya dikembangkan oleh IBM ini telah diadopsi secara luas dan digunakan sebagai standar industri. MySQL
MySQL mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan yang lainnya misalnya PostgreSQL, Microsoft SQL Server, dan Oracle. Kelebihan MySQL adalah pada kecepatan akses, biaya, konfigurasi, tersedia source code karena MySQL berada di bawah Open Source License
dan MySQL juga dapat digunakan di berbagai Sistem Operasi misalnya : LINUX, UNIX, Windows.
Dalam konteks database, informasi tersimpan dalam tabel-tabel yang secara logika merupakan struktur data dua dimensi yang terdiri atas
39
baris-baris data yang berada dalam satu atau lebih kolom. Keseluruhan tabel itu dihimpun dalam satu kesatuan yang disebut database.
Akses Database pada PHP
Untuk koneksi ke database, gunakan perintah :
mysql_connect(hostname, username, password); Contoh :
<?
$hostname=”localhost”;// hostname server database $username=”php”; // username database
$password=”php”; // password database
if(! $db = mysql_connect($hostname, $username, $password)) // Connect ke database
{
echo mysql_error ();// tampilkan pesan error
return 0;
}
Query ke database
Setelah anda connect ke database anda tinggal melakukan query ke database, caranya :
<?
mysql_select_db(“nama_database”); // memilih
database yang digunakan
$query=”select * from nama_tabel”; // query
yang akan dieksekusi
$res=mysql_query($query, $db); // eksekusi
query ?>
Begitu pula untuk query yang lainnya misalnya insert, delete, update, dll kita dapat menggunakan perintah mysql_query.
Menampilkan isi tabel
Setelah melakukan query, anda mungkin perlu untuk menampilkan hasil query. Perintahnya :
Cat : dengan asumsi kita telah mempunyai sebuah tabel yang memiliki kolom nama, alamat dan email.
Menggunakan mysql_fetch_row
40
while ($row = mysql_fetch_row($res)) // memecah tiap kolom di dalam tabel ke dalam array
{
echo “<tr>”;
echo “<td>$row[0]</td>”; //
menampilkan nama
echo “<td>$row[1]</td>”; //
menampilkan alamat
echo “<td>$row[2]</td>”; //
menampilkan email }
?> </table>
menggunakan mysql_fetch_array
<table> <tr>
<td>Nama</td> <td>Alamat</td> <td>email</td> <?
while ($row = mysql_fetch_array($res)) // memecah tiap kolom di dalam tabel ke dalam array
{
echo “<tr>”;
echo “<td>$row[‘nama’]</td>”; // menampilkan nama
echo “<td>$row[‘alamat’]</td>”; // menampilkan alamat
echo “<td>$row[‘email’]</td>”; // menampilkan email
} ?> </table>