• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH TIPE P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH TIPE P"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI BENIH

TIPE PERKECAMBAHAN HIPOGEAL DAN EPIGEAL

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Teknologi Benih

Disusun Oleh :

Nama : Dede Juliansyah NIM : 4442141790

Kelas : 4 C Agroekoteknologi Kelompok : 7

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan Semesta Alam yang dengan kehendaknya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Teknologi Benih yang berjudul Tipe Perkecambahan Hipogeal dan Epigeal , untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Teknologi Benih.

Dalam penulisan laporan praktikum ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.

Atas tersusunya laporan ini, maka penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu hingga laporan ini terselesaikan.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Tak ada gading yang tak retak, tak ada yang sempurna.

Serang, Maret 2016

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Tujuan... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 2

2.1 Pengertian Buah dan Fungsi Buah... 2

2.2 Pengertian Biji... 2

2.3 Penggolongan Buah... 3

2.4 Struktur Biji... 7

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM... 9

3.1 Waktu dan Tempat... 9

3.2 Alat dan Bahan... 9

3.3 Cara Kerja... 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...10

4.1 Hasil...10

4.2 Pembahasan...12

BAB V PENUTUP...14

5.1 Kesimpulan...14

5.2 Saran...14

DAFTAR PUSTAKA...15

(4)
(5)

BAB I PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Buah dan biji adalah bagian dari organ reproduksi tumbuhan tingkat tinggi. Keberadaan buah hanya dapat dijumpai pada tumbuhan yang memiliki fungsi dan tujuan yang sama yaitu untuk menjamin kehindupannya. Tumbuhan berbiji terbagi menjadi dua kelas yakni angiospermae (tumbuhan berbiji terbuka) dan gymnospermae (tumbuhan berbiji tertutup). Angiospermae terdiri dari monokotiledon dan dikotiledon.

Struktur biji dikotil dan monokotil memiliki struktur biji yang berbedadengan fungsinya masing-masing.Struktur biji erat kaitannya dengan cadangan makanan karenaakumulasi cadangan makanan berhubungan dengan tempat dimanacadangan tersebut akan disimpan. Derajat dan macam variasi komponen dalam perkembangannya sama atau tidak semua tergantung denganbeberapa struktur dasar yang berbeda untuk masing-masing tipe biji.Pengetahuan tentang struktur biji akan memberikan pemahaman yang baik tentang perbedaan struktur biji antara tanaman monokotil dan dikotil.Maka dari itu, diadakan praktikum mengenai struktur biji.

Buah adalah suatu hasil dari proses akhir yang mulai dari penyerbukan atau persarian. Pada hakikatnya buah hanya dibedakan kedalam 2 jenis, yang pertama adalah buah semu dan yang kedua adalah buah sejati. Tak lepas dari penamaan buah tersebut menjadi buah sejati dan buah semu dapat dilihat dari struktur buah dan bagian-bagian buah yang ada pada buah. Untuk mengetahui struktur dari buah dan biji itu maka dilakukan praktikum Tipe Perkecambahan Hipogeal dan Epigeal.

1.2 Tujuan

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Buah dan Fungsi Buah

Buah adalah salah satu organ tumbuhan untuk pembiakan, mengandung biji setelah pembuahan pistil (bunga betina) tumbuh jadi buah. Ovum tumbuh menjadi biji, dinding ovarium jadi kulit buah. Pengertian buah dalam lingkup pertanian (hortikultura) atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas. Karena buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang lain. Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut pengertian botani biasa disebut buah sejati (Campbell, 2003).

Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan (Campbell, 2003).

1. Melindungi biji atau benih, Buah berfungsi sebagai penghalang fisik antara biji atau benih dan lingkungan eksternal selama perkembangan benih. Buah berkembang (ovarium) mempromosikan bakal biji atau pengembangan benih dengan mencegah desikasi dan memastikan lingkungan yang lembab untuk embrio.

2. Membantu dalam penyebaran biji-bijian matang, Misalnya, buah kelapa mengapung dalam air dan dengan demikian diangkut ke tempat yang jauh; beberapa buah-buahan merupakan bagian dari diet atau makanan hewan tertentu seperti musang (Paradoxurus hermaphroditus) yang memakan buah kopi matang dan kemudian dikeluarkan benih masih utuh dalam bentuk fases

(7)

Biji merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri dari embrio atau lembaga, kulit biji dan persediaan makanan cadangan. Dalam biji banyak tumbuhan, makanan disimpan di dalam lembaga biji itu sendiri, pada tumbuhan lain, makanan disimpan dalam jaringan di sekililingnya. Cerita lengkap mengenai biji harus menerangkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam stamen dan dengan inti sel telur dan yang lain bersatu dengan dua inti polar atau hasilnya penyatuan, yaitu inti sekunder. Penyatuan gamet jantan dengan sel telur menghasilkan zigot yang tumbuh menjadi embrio. Penyatuan gamet jantan yang lain dengan kedua inti polar menghasilkan inti sel endosperm pertama yang akan membelah-belah menghasilkan jaringan endosperm. Proses yang melibatkan kedua macam pembuahan (penyatuan) tersebut dinamakan pembuahan ganda

Buah tunggal (sejati) adalah buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah, yang berisi satu biji atau lebih.

a. Buah kering

Buah tunggal, atau tepatnya buah sejati tunggal, lebih jauh lagi dapat dibedakan atas bentuk-bentuk buah kering (siccus), yakni yang bagian luarnya keras dan mengayu atau seperti kulit yang kering; dan buah berdaging (carnosus), yang dinding buahnya tebal berdaging.

(8)

sehingga untuk memencarkan bijinya buah ini tidak perlu memecah. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah buah tipe padi, tipe kurung, dan tipe keras.

b. Buah padi (caryopsis)

Buah padi (caryopsis, atau bulir) memiliki dinding buah yang tipis, dan berlekatan menyatu dengan kulit biji. Kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan biji. Buah terbungkus oleh sekam. Buah suku padi-padian (Poaceae) dan teki-tekian (Cyperaceae) termasuk ke dalam kelompok ini.

Bulir atau buah padi adalah buah sekaligus biji. Bagian buah terletak di sebelah luar, terdiri dari lemma, palea, dan skutelum (scutellum). Bagian biji terdiri dari lapisan aleuron(hanya setebal satu lapis sel), endospermia (tempat penyimpanan cadangan makanan), danembrio.

c. Buah kurung (achenium)

Buah kurung (achenium) memiliki dinding buah yang tipis, berdempetan namun tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah ('biji') bunga pukul empat (Mirabilis). Buah kurung majemuk contohnya adalah (buah) bunga matahari.

d. Buah keras (nux)

Buah keras atau geluk (nux) terbentuk dari dua helai daun buah (carpel) atau lebih; bakal biji lebih dari satu, namun biasanya hanya satu yang menjadi biji sempurna. Dinding buah keras, kadangkala mengayu, tidak berlekatan dengan kulit biji. Contohnya adalah buah sarangan (Castanopsis).

Beberapa jenis buah keras, kulitnya mengalami pelebaran sehingga membentuk semacam sayap yang berguna untuk menerbangkan buah ini—jika masak—menjauh dari pohon induknya. Buah bersayap (samara) semacam ini contohnya adalah buah meranti(Shorea) dan kerabatnya dari suku Dipterocarpaceae.

Buah kering yang memecah (dehiscens) umumnya berisi lebih dari satu biji, sehingga memecahnya buah nampaknya terkait dengan upaya untuk memencarkan biji, agar tidak terkumpul di suatu tempat. Misalnya adalah:

(9)

Buah berbelah (schizocarpium) memiliki dua ruang atau lebih, masing-masing dengan sebutir biji di dalamnya. Jika memecah, ruang-ruang itu terpisah namun bijinya masih terbawa di dalam ruang. Sehingga masing-masing ruang seolah buah kurung yang tersendiri. Contohnya adalah kemangi (Ocimum), beberapa jenis anggota Malvaceae, dan lain-lain.

2. Buah Ganda

Buah berganda adalah buah yang terbentuk dari satu kuntum bunga yang memiliki banyak bakal buah. Tiap-tiap bakal buah itu tumbuh menjadi buah yang tersendiri, lepas-lepas, namun akhirnya menjadi kumpulan buah yang nampak seperti satu buah. Sesuai dengan bentuk-bentuk buah penyusunnya, maka dikenal beberapa macam buah berganda. Misalnya:

 buah kurung berganda, misalnya pada buah mawar (Rosa).

 buah bumbung berganda, misalnya pada cempaka (Michelia).

 buah buni berganda, misalnya pada sirsak (Annona).

 buah batu berganda, misalnya pada murbei (Morus). 3. Buah Majemuk

Buah majemuk adalah buah hasil perkembangan bunga majemuk. Dengan demikian buah ini berasal dari banyak bunga (dan banyak bakal buah), yang tumbuh sedemikian sehingga pada akhirnya seakan-akan menjadi satu buah saja. Dikenal pula beberapa macam buah majemuk, di antaranya:

 Buah padi majemuk, misalnya jagung (Zea). Tongkol jagung sebetulnya berisi deretan buah-buah jagung, bukan biji jagung.

 Buah kurung majemuk, misalnya buah bunga matahari (Helianthus).

 Buah buni majemuk, misalnya buah nanas (Ananas).

 Buah batu majemuk, misalnya buah pandan (Pandanus), pace (Morinda). a. Buah Basah

Buah basah adalah buah yang sebagian atau seluruh pericarp atau mesocarp masih tetap basah sampai buah masak. Buah masak dapat dibedakan atas dua golongan, yaitu:

i. Berry

(10)

lapisan lunak dan berair (juicy) dan dapat dimakan (edible), umpamanya pada true berry (berry sebenarnya). Contoh berry yaitu : tomat, kurma, anggur, alpukat, terung, lada merah, persimon. Terdapat dua tipe khusus pada berry, yaitu:

a. Pepo, yaitu berry dengan kulit buah terluar (exocarp) yang keras. Termasuk pepo adalah semangka, mentimun, labu dan cantelope.

b. Hespiridium, yaitu berry dengan kulit buah seperti kulit, seperti jeruk. ii. Drupe

Drupe ialah buah basah di mana exocarp, mesocarp dan endocarpnya dapat dibedakan dengan jelas. Exocarpnya biasanya lebih tipis, mesocarp lebih tebal, dan basah atau berserabut. Endocarp umumnya sangat keras atau membatu, biasanya membungkus satu biji. Contohnya plum, olive, apricot, kelapa, dan palm.

4. Buah Semu

Buah semu atau buah tertutup adalah, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat dapat dimakan) sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.

Buah semu dapat dibedakan atas :

a. Buah semu tunggal, yaitu buah terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, misalnya : tangkai bunga, pada buah jambu monyet dan kelopak bunga pada buah ciplukan.

b. Buah semu ganda, jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain, dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga itu yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang mencolok (dan seringkali yang berguna), misalnya pada buah arbe (Fragraria vesca L.)

(11)

tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan kulit buah semu ini (Tjitrosoepomo, 1985)

2.4 Struktur Biji

Menurut Sutopo (2002) bagian-bagian dasar biji terdiri dari : a. Embrio

Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang berkembangnya sempurna terdiri dari struktur-struktur sebagai berikut : epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), kotiledon (calon daun) dan radikula (calon akar). Tanaman di dalam kelas Angiospermae diklasifikasikan oleh banyaknya jumlah kotiledon. Tanaman monokotiledon mempunyai satu kotiledon misalnya : rerumputan dan bawang. Tanaman dikotiledon mempunyai dua kotiledon misalnya kacang-kacangan sedangakan pada kelas Gymnospermae pada umumnya mempunyai lebih dari 2 kotiledon misalnya pinus, yang mempunyai sampai sebanyak 15 kotiledon. Pada rerumputan (grasses) kotiledon yang seperti ini disebut scutellum, kuncup embrioniknya disebut plumulle yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut koleoptil, sedangkan pada bagian bawah terdapat akar embrionik yang disebut radicule yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut coleorhiza.

b. Jaringan penyimpan cadangan makanan

(12)

c. Pelindung biji

(13)

BAB III

METODOLOGI PENILITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum dilakukan hari Kamis, 10 Maret 2016 pukul 07:30 s/d 09:00 WIB, bertempat di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah cawan petri, botol semprot, pinset, dan tempat perkecambahan. Sedangkan bahan yang digunakan adalah label, biji kacang hijau, biji jagung hibrida, kapas, dan aquades

3.3 Cara Kerja

Cara kerja dalam pengamatan kali ini adalah :

1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum

2. Kapas diletakkan di dalam cawan petri secara merata, kemudian diberi akuades secukupnya menggunakan botol semprot

3. Biji jagung hibrida yang sudah direndam dalam air ditaruh di atas kapas yang sudah ditaruh dalam cawan petri.

4. Diberi nama menggunakan label, kemudian cawan petri ditaruh di tempat perkecambahan.

(14)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

(15)

4.2 Pembahasan

Dari praktikum Tipe Perkecambahan Hipogeal dan Epigeal yang telah kami lakukan, bahan yang telah dibawa untuk diamati strukturnya adalah Tomat (Solanum lycopersicum L.), Mentimun (Cucumis sativus L.), Belimbing (Averrhoa carambola), Jagung ( Zea mays) dan Kacang tanah(Arachis hypogaea).

Buah mentimun(Cucumis sativus L.), berwarna hijau ketika muda dengan garis-garis putih kekuningan. Semakin buah masak warna luar buah berubah menjadi hijau pucat sampai putih. Bentuk buah memanjang seperti torpedo. Daging buahnya perkembangan dari bagian mesokarp, berwarna kuning pucat sampai jingga terang. Mentimun memiliki bentuk buah mentimun (pepo) serupa dengan buah buni, namun dengan dinding luar yang lebih tebal dan kuat. Pada buah yang masak, di tengahnya sering terdapat ruangan dan daging buahnya bersatu dengan banyak biji di dalam ruangan tersebut. Bagian-bagian morfologi buah mentimun adalah eksokarp, mesokarp, endokarp, plasenta, dan biji.

(16)

Buah Belimbing(Averrhoa carambola) termasuk buah buni/bacca memanjang dengan 5 rusuk tajam. Berbuah setelah 2-5 tahun. Buah buni memiliki 2 lapisan yaitu lapisan luar yang tipis, kuat, dan agak menjangat, serta lapisan dalam yang tebal, lunak, dan berair. Tergolong buah sejati tunggal berdaging. Warna: muda hijau, tua kuning, dengan ukuran: 4-13 cm. Bagian-bagian morfologi buah belimbing adalah eksokarp, mesokarp, endokarp, central column, plasenta, dan biji.

Kacang Tanah (Arachis hypogaea) termasuk kedalam tipe buah sederhana (Simple fruits) dimana buah yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe ini mungkin mempunyai biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan angiosperm mempunyai buah sederhana. Kacang tanah termasuk juga ke dalam kategori buah kering yaitu buah yang seluruh kulit buah (pericarp) menjadi kering dan sering menjadi keras sewaktu masak.

Dalam kategori buah kering (dry fruits) ini, kacang tanah terdapat pada buah merekah (indehiscent fruit). Pada buah ini terjadi perekahan sepanjang garis perekahan pada polong (seed pod) sewaktu buah menjadi masak. Polong ini biasanya berisi biji lebih dari satu. Kacang tanah ini temasuk buah merekah pada golongan legume yaitu buah yang terdiri atas satu carpel, satu dinding ovary, dan berasal dari pistil sederhana. See poods legume ini merekah sepanjang dua sisi, sewaktu masak.

Jagung (Zea mays) termasuk kedalam tipe buah sederhana (Simple fruits) dimana buah yang terdiri dari satu ovary dalam satu pistil. Buah tipe ini mungkin mempunyai biji satu atau lebih, ovary superior atau inferior. Kebanyakan angiosperm mempunyai buah sederhana. Jagung termasuk juga ke dalam kategori buah kering yaitu buah yang seluruh kulit buah (pericarp) menjadi kering dan sering menjadi keras sewaktu masak.

(17)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Buah merupakan hasil penyerbukan pada bunga yang telah terjadi dan kemudian diikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah. Pada pembentukan buah ada kalanya bagian bunga selain buah ikut tumbuh dan merupakan sutau bagian bunga. Buah biasanya melindungi bagian biji. Menurut literature Kimball, 1999 perikarp (pericarpium) adalah dinding buah, yang berasal dari perkembangan dinding bakal buah pada bunga. Perikarp ini sering berkembang lebih jauh, sehingga dapat dibedakan atas dua lapisan atau lebih. Yang di bagian luar disebut dinding luar, eksokarp (exocarpium), atau epikarp (epicarpium), yang di dalam disebut dinding dalam atau endokarp (endocarpium), serta lapisan tengah (bisa beberapa lapis) yang disebut dinding tengah atau mesokrap (mesocaprium). Biji merupakan suatu struktur kompleks, yang terdiri dari embrio atau lembaga, kulit biji dan persediaan makanan cadangan. Dalam biji banyak tumbuhan, makanan disimpan di dalam lembaga biji itu sendiri, pada tumbuhan lain, makanan disimpan dalam jaringan di sekililingnya. Menurut Sutopo (2002) bagian-bagian dasar biji terdiri dari embrio, jaringan penyimpan cadangan makanan, dan pelindung biji.

5.2 Saran

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, dkk. 2003. Biologi. Jakarta Erlangga.

Djiwoseputro. 1980 .Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia: Jakarta.

Frank B Salisbury dan Cleon W Ross. 1991. Fisiologi Tumbuhan jilid 3. Institut Tehknologi Bandung : Bandung

Heddy S, 1987. Biologi pertanian. Rajawali Press: Jakarta.

Kamil, Jurnalis. 1982. Teknologi Benih 1. Penerbit Angkasa. Bandung. Kimball J.W. 1988. Biologi. Gramedia Press: Jakarta.

Sutopo, Lita. 2002. Teknologi Benih. Rajawali Press; Jakarta Sutopo, 2009,Lita Teknologi Benih. Rajawali Press; Jakarta Tjitrasam, 1983. Botani Umum I. Angkasa: Bandung.

Tjitrosoepomo, G. 2003. Morfologi Tumbuhan Edisi ke-14. Gajah Mada University Press : Yogyakarta

Tjitrosoepomo, Gembong. 2001. Morfologi Tumbuhan. Cet. 13. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.

Yuniarsih, 1996. KEDELAI . Kanisius: Yogyakarta.

Aminah, N.S. dan Supraptini. 2003. Jamur pada buah-buahan, sayuran, kaki lalat dan ling-kungan di pasar tradisional dan swalayan. Jurnal Ekologi Kesehatan 2(3): 299−305

Referensi

Dokumen terkait

+ Pesan kun5i 4P* aitu setiap persa#inan dito#ong o#eh tenaga kesehatan7 + Pesan kun5i 4P* aitu setiap persa#inan dito#ong o#eh tenaga kesehatan7 setiap

Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi dan survey, paper ini bertujuan untuk meminimalisasikan limbah untuk pewarnaan kain dengan memanfaatkan limbah organik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pushidrosal telah berperan nyata dan aktif dalam melaksanakan penanggulangan bencana yaitu dengan melaksanakan survei investigasi untuk

dalam kuadran A, karena semua variabel ini menjadikan jasa Maskapai “Air Asia” Indonesia warga Surabaya tersebut unggul di mata pelanggan, variabel-variabel yang termasuk

LPPM Universitas Jambi Halaman | 597 Meningkatkan minat membaca buku cerita dengan metode kupas rangkai suku kata pada anak usia 3-4 tahun di PAUD Ibu sadar

Kesuksesan program perencanaan karir dapat mendorong karyawan mengembangkan pengharapan yang lebih realistik, tentunya perusahaan harus mampu mempertimbangkan secara krusial

Berikut ini adalah tampilan halaman daftar via transfer dalam aplikasi ini, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:. Gambar 5: Tampilan Halaman

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan hanya untuk Alloh SWT yang telah meridhoi dan memberikan petunjuk kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan skripsi