• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Stress Kerja Kary wan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tingkat Stress Kerja Kary wan"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

i

Tingkat Stress Kerja Karyawan

Hotel Sriwedari Yogyakarta

Studi Deskriptif

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana psikologi

program studi psikologi

Disusun oleh :

Michael Viakarisma

019114006

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv Persembahan

Matahari selalu ada, meski sinarnya tak selalu tampak

(5)
(6)
(7)

vii ABSTRAK

Tingkat Stres Kerja Karyawan Hotel Sriwedari Yogyakarta oleh: Michael Viakarisma ( 2010 ).

Stres adalah respon dari seseorang terhadap lingkungan dan kejadian, yang dinamakan stressor, yang mengancam mereka dan menuntut kemampuan mereka untuk bertahan. Stres dapat terjadi di semua kondisi dan bidang pekerjaan, termasuk hotel. Salah satu karakteristik hotel ialah memperlakukan tamu sebagai raja. Demi memuaskan para tamunya, tak jarang para pegawai atau karyawan hotel dituntut untuk tetap bersikap ramah kepada para tamu, meskipun terkadang terasa memberatkan bagi karyawan. Mereka harus menekan perasaan mereka demi menjaga kualitas pelayanan kepada para tamu hotel. Hal inilah yang pada akhirnya dapat memicu terjadinya stres kerja di lingkungan pegawai hotel. Dampak yang dapat ditimbulkan bagi organisasi yakni tidak tercapainya tujuan organisasi atau target yang telah ditetapkan. Selain itu, stres juga dapat membawa kerugian materiil yang besar. oleh karena hal itulah, maka peneliti ingin mengetahui gambaran mengenai tingkat stres kerja karyawan Hotel Sriwedari Yogyakarta.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah Karyawan Hotel Sriwedari Yogyakarta yang berjumlah 50 orang. Data didapat melalui alat berupa skala stres kerja yang dibuat oleh penulis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows. Hasil analisis item menghasilkan 74 item sahih dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,7514

Secara keseluruhan ada 6 orang ( 12% ) termasuk dalam kategori stres tinggi, 21 orang ( 42 % ) termasuk dalam kategori tingkat stres sedang, dan 23 orang ( 46 % ) termasuk dalam kategori tingkat stres rendah. Pada aspek fisiologis, subyek yang termasuk kategori tinggi ada 6 orang ( 12% ), kategori sedang ada 20 orang ( 40% ), kategori rendah ada 24 orang ( 48% ). Pada aspek emosional, kategori tinggi ada 9 orang ( 18 % ), kategori sedang ada 24 orang ( 48 % ), kategori rendah ada 17 orang ( 34 % ). Berdasarkan aspek kognitif , kategori tinggi ada 4 orang ( 8 % ), kategori sedang 31 orang ( 62% ),kategori rendah ada 15 orang ( 30% ). Terakhir pada aspek interpersonal menunjukkan bahwa ada 4 orang ( 8% ) dengan tingkat stres tinggi, 19 orang ( 38% ) dengan tingkat stres sedang, dan 27 orang ( 54 % ) dengan tingkat stres rendah.

(8)

viii

ABSTRACT

Job Stress Level Employee of Hotel Sriwedari Yogyakarta by: Michael Viakarisma (2010).

Stress is someone’s response to environments and events, called stressor, which threaten them and demand their ability to survive . Stress can be occurred in all conditions and occupations, including hotels. One of characteristics of hotel services is serve all guests as a king. In order to satisfy the guests, the hotel’s employees or employees are often required to remain friendly to guests, even if the request is inconvenient for employees. They must suppress their feelings in order to maintain quality service to guests. This is what could lead to the occurrence of stress in the work environment clerk. Job stress may cause the organization can not achieve their goals or targets set. In addition, stress can also cause great material losses. For this reason, researcher wanted to know about stress level of employee at Sriwedari Yogyakarta Hotel. The research is a descriptive quantitative research. Subjects in this study were Sriwedari Yogyakarta Hotel’s Employees totaling 50 people. Data were obtained job stress scale created by the researcher.

This research is a descriptive quantitative research. Subjects in this study are Sriwedari Yogyakarta Hotel’s Employees totaling 50 people. Data obtained by means of job stress scale created by researcher. Data analysis performed using SPSS for Windows. The analysis of the item scale results 74 items with a valid item reliability coefficient 0.7514

Totally, there are 6 people ( 12% ) included in the category of high stress, 21 people ( 42% ) included in the category of average stress levels, and 23 people ( 46% ) included in the category of low stress levels. At physiological aspects, there are 6 people ( 12% ) at high levels, there are 20 people ( 40% ) at the average levels, and 24 people ( 48% ) at the low levels. In the emotional aspects, there are 9 people ( 18% ) at the high levels, 24 people ( 48% ) at the average levels, and there are 17 people ( 34% ) at the low levels. Based on the cognitive aspects, there are 4 people ( 8% ) at the high stress levels, 31 people ( 62% ) at the average levels, and there are 15 people ( 30% ) at the low levels. On interpersonal aspects show that there are 4 people ( 8% ) at the high stress levels, 19 people ( 38% ) at the average stress levels, and 27 people ( 54% ) are at the low stress levels.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan penyertaan-Nya yang tak berkesudahan, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Tingkat Stress Kerja Karyawan Hotel Sriwedari Yogyakarta”

Terwujudnya penulisan skripsi ini tidak lepas dari adanya dukungan berbagai pihak, oleh karena itu penulis tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada:

1. Ibu Dr. Ch. Siwi H, M. Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta,

2. Bapak Eddy Suhartanto, S.Psi, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan banyak waktu, arahan, kesabaran, ketelitian, kritik dan saran yang sangat membangun dalam penyusunan skripsi ini,

3. Bapak Agung Santoso, MA, Bapak Eddy Suhartanto, S.Psi, M.Si dan Bapak V. Didik Suryo H, S.Psi. selaku dosen penguji skripsi. Terima kasih atas segala masukan, arahan dan saran sehingga penulisan skripsi ini menjadi lebih baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, karena itu dengan senang hati penulis akan menerima segala kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap penelitian ini dapat berguna bagi semua pihak yang membacanya dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 20 Maret 2010 Penulis,

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...¡ HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...¡¡ HALAMAN PENGESAHAN...¡¡¡

HALAMAN PERSEMBAHAN... ¡v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...vi

ABSTRAK...vii

ABSTRACT...viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL...xi

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...4

C. Tujuan Penelitian...4

D. Manfaat Penelitian...4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Stres Kerja...5

1. Pengertian Stres...5

2. Pengertian Stres Kerja...6

(11)

xi

4. Penyebab Terjadinya Stres Kerja...8

B. Hotel...12

1. Definisi Hotel...12

2. Karakteristik Hotel...13

C. Jasa...14

1. Pengertian Jasa...14

2. Sifat dan Karakteristik Jasa...15

BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian...17

B. Subyek penelitian...17

C. Variabel Penelitian...18

D. Definisi Operasional...18

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data...20

1. Metode Pengambilan Data...20

2. Alat Pengumpul Data...20

3. Pemberian Skor... 21

4. Blue Print...21

F. Validitas dan Reliabilitas...23

1. Validitas...23

a. Validitas Isi...23

b. Seleksi Item...24

2. Reliabilitas...26

(12)

xii

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian...29

1. Pelaksanaan Penelitian...30

2. Deskripsi Data Penelitian...30

B. Pembahasan...35

BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ...39

B. Saran...40

C. Keterbatasan Peneliti...40

DAFTAR PUSTAKA...41

(13)

xiii DAFTAR TABEL

Skor Berdasarkan Kategori Jawaban...21

Blue Print Skala Stres Kerja...22

Distribusi Item Skala Stres Kerja...22

Distribui Item Yang Sahih dan Yang Gugur...25

Distribusi Item Skala Stres Kerja...26

Norma Kategorisasi Jenjang...28

Data usia Karyawan...29

Data Lama Masa Kerja Karyawan...29

Data Tingkat Pendidikan Karyawan...30

Kategorisasi Stres Kerja Secara Keseluruhan...31

Kategorisasi Berdasarkan Aspek Fisiologis...32

Kategorisasi Berdasarkan Aspek Emosional...33

Kategorisasi Berdasarkan Aspek Kognitif...33

Kategorisasi Berdasarkan Aspek Interpersonal...34

(14)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Stres adalah respon dari seseorang terhadap lingkungan dan kejadian, yang dinamakan stressor, yang mengancam mereka dan menuntut kemampuan mereka untuk bertahan ( Santrock dan Halonen 1999 ). Behr dan Newman ( Rice, 1992 ) mendefinisikan stres kerja sebagai hasil dari interaksi antara kondisi dengan sifat-sifat pekerja yang mengubah fungsi fisik maupun psikis yang normal. Definisi tersebut menunjukkan bahwa stres kerja muncul akibat adanya tuntutan pekerjaan yang tidak dapat diimbangi oleh kemampuan karyawan.

Stres kerja dapat mempengaruhi efektivitas kerja pada karyawan, yakni menghambat karyawan menunjukkan performansi kerja yang optimal. Dampak yang dapat ditimbulkan bagi organisasi yakni tidak tercapainya tujuan organisasi atau target yang telah ditetapkan. Selain itu, stres juga dapat membawa kerugian materiil yang besar, sebab manifestasi stres dapat bermacam-macam, baik yang bersifat fisiologis seperti jantung koroner, psikologis, perilaku maupun relasi interpersonal ( Smet, 1994 ). Kondisi stres juga menyebabkan banyak orang tidak dapat membuat prioritas dalam mengambil keputusan.

Permasalahan stres kerja telah banyak diteliti oleh para ahli Psikologi. Misalnya sebuah penelitian yang dilakukan oleh The British National Survey of Health and Developmentterhadap para pekerja tetap. Mereka menemukan bahwa sebanyak 42% responden wanita usia 26 tahun dan 46% berusia 32 tahun mengalami gejala stres di tempat kerja. Sementara 40% responden pria usia 26 tahun dan 44% berusia 32 tahun mengalami stres kerja.

(15)

Davis (Susiyatri, 2004) mengatakan bahwa hampir semua kondisi pekerjaan dapat mengakibatkan timbulnya stres. Stres kerja terjadi karena adanya tuntutan dalam lingkungan kerja yang tidak seimbang dengan kemampuan individu. Sementara Cooper mengemukakan ada beberapa sumber stres kerja, yaitu kondisi pekerjaan dimana karyawan mendapatkan beban kerja yang berlebihan, pembagian waktu kerja, kondisi fisik yang berbahaya, ambiguitas peran karyawan, faktor interpersonal serta struktur organisasi tempat ia bekerja.

Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial. Salah satu karakteristik hotel ialah memperlakukan tamu sebagai raja. Hal ini dapat diasumsikan sebagai bentuk pelayanan total pihak hotel kepada para tamunya.

Demikian pula dengan Hotel Sriwedari. Sebagai salah satu industri yang bergerak di bidang jasa, Hotel Sriwedari juga mengutamakan kepuasan para tamu dalam menjalankan usahanya. Demi memuaskan para tamunya, tak jarang para pegawai atau karyawan hotel dituntut untuk tetap bersikap ramah kepada para tamu, meskipun sedang memiliki banyak masalah. Mereka harus menekan perasaan mereka demi menjaga kualitas pelayanan kepada para tamu hotel. Hal inilah yang pada akhirnya dapat memicu terjadinya stres kerja di lingkungan pegawai hotel.

(16)

Indonesia, maka hidup mati nya usaha Hotel Sriwedari dipengaruhi oleh situasi di Indonesia, khususnya Yogyakarta.

Sejak Indonesia dilanda krisis keamanan dengan adanya berbagai teror dengan sasaran turis asing, usaha perhotelan di Indonesia mengalami penurunan angka pengunjung atau tamu. Hal ini terjadi pula pada Hotel Sriwedari Yogyakarta. Penurunan angka kunjungan wisatawan ke Indonesia menyebabkan pula penurunan tingkat hunian.

Pemasukan hotel jelas mengalami penurunan. Akibatnya, ada beberapa hotel yang membuat kebijakan untuk mengurangi karyawannya demi memangkas pengeluaran. Kondisi yang demikian dapat menyebabkan para karyawan merasa khawatir bahwa mereka akan mengalami pemutusan hubungan kerja ( PHK ). Jika dibiarkan berlarut-larut, hal ini dapat menyebabkan karyawan mengalami stress.

Stres kerja dapat mempengaruhi efektifitas kerja para karyawan, yakni menghambat karyawan menunjukkan performansi kerja yang optimal. Dampak yang dapat ditimbulkan bagi organisasi yakni tidak tercapainya tujuan organisasi atau target yang telah ditetapkan. Selain itu, stres juga dapat membawa kerugian materiil yang besar, sebab manifestasi stres dapat bermacam-macam, baik yang bersifat fisiologis seperti jantung koroner, psikologis, perilaku maupun relasi interpersonal ( Smet, 1994 ). Kondisi stres juga menyebabkan banyak orang tidak dapat membuat prioritas dalam mengambil keputusan.

(17)

B. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran stres kerja karyawan Hotel Sriwedari Yogyakarta?

C. Tujuan penelitian.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan tingkat stres kerja karyawan Hotel SriwedariYogyakarta.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis

a. Bagi pihak hotel.

Hasil penelitian ini merupakan tambahan informasi mengenai gambaran stress kerja karyawan, dan dapat mengantisipasinya demi kemajuan hotel.

b. Bagi .karyawan.

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, karyawan jadi lebih mengenal gejala stress kerja, sehingga dapat dicegah supaya tidak semakin memburuk.

2. Manfaat teoritis

a. Bagi ilmu psikologi

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Stres Kerja. 1. Pengertian Stres.

Ada begitu banyak definisi mengenai stres yang telah di kemukakan oleh para ahli.Namun secara umum stres didefinisikan sebagai situasi yang menuntut seseorang di luar batas kemampuannya untuk beradaptasi.

Handoyo (2001) mengungkapkan bahwa stres biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan / gangguan yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang. Hal yang senada juga dikemukakan oleh Spielberger (2001) yang mengatakan bahwa stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, yang secara obyektif berbahaya. Ivansevich dan Matteson ( dalam Luthans, 1995 ) secara sederhana mendefinisikan stres sebagai hasil interaksi antara individu dengan lingkungannya. Lebih jauh dijelaskan bahwa stres adalah respon adaptif yang ditentukan oleh perbedaan individu dan proses-proses psikologis sebagai akibat dari situasi eksternal atau lingkungan yang menjadi beban psikologis dan tuntutan-tuntutan fisik bagi individu. Pendapat mereka nampaknya sejalan dengan pendapat Santrock dan Halonen (1999), yang mengemukakan bahwa stres adalah respon dari seseorang terhadap lingkungan dan kejadian, yang dinamakan stressor, yang mengancam mereka dan menuntut kemampuan mereka untuk bertahan

(19)

.Jadi, berdasarkan definisi yang diungkapkan oleh para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa stres adalah tekanan, gangguan, ancaman yang berasal dari luar individu yang menuntut kemampuan mereka untuk menyesuaikan diri.

2. Pengertian Stres Kerja.

Stres kerja dapat diartikan sebagai kondisi pekerjaan yang mengancam individu ( Diahsari, 2001 ). Stres kerja merupakan hasil interaksi antara kondisi dan sifat pekerja yang mengubah fungsi fisik maupun psikis yang normal atau dengan kata lain stres kerja merupakan tuntutan pekerjaan yang tidak dapat diimbangi oleh kemampuan karyawan ( Beehr dan Rice, 1992 ).

Sementara Gibson ( dalam Handoyo, 2001) mendefinisikan stres kerja lebih sebagai respon adaptif yang dipengaruhi oleh karakteristik individu atau proses psikologis sebagai suatu konsekuensi dari perilaku atau kejadiankejadian lingkungan yang menimbulkan akibat-akibat khusus psikologis maupun fisiologis terhadap perilaku. Seseorang dapat dikategorikan stres apabila urusan stres yang dialami melibatkan juga perusahaan atau organisasi tempat ia bekerja, melibatkan dampak negatif bagi perusahaan juga individu, serta diperlukan kerja sama kedua belah pihak untuk menyelesaikan permasalahan tersebut ( Rice, dalam Jacinta 2002 ).

(20)

3. Gejala Stres.

Menurut Braham (1990), gejala stres adalah : a. Fisiologis / Fisik

Stres dapat meningkatkan ketegangan yang menimbulkan respon yang mengganggu keseimbangan fisiologis. Sehingga dapat dikatakan bahwa stres adalah reaksi fisik akibat adanya tekanan-tekanan yang dialami oleh individu. Bentuk reaksi itu antara lain gangguan pencernaan, radang usus, kulit gatal-gatal, punggung terasa sakit, urat-urat pada bahu dan leher terasa tegang, keringat berlebihan, berubah selera makan, tekanan darah tinggi atau serangan jantung, kehilangan energi.

b. Emosional

Tekanan dari lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman, sehingga menjadi lebih mudah tersinggung dan terlalu sensitif, merasa gelisah dan cemas. Suasana hati nya juga mudah berubah-ubah, sehingga ia merasa sedih yang berlebihan, mudah menangis dan depresi, gugup, agresif terhadap orang lain dan mudah bermusuhan serta gampang menyerang, dan kelesuan mental.

c. Intelektual / kognitif.

(21)

d. Interpersonal

Apabila seseorang tidak dapat menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan kerja, maka ia akan merasa tertekan dan terancam. Hal ini dapat menyebabkan seseorang mengalami penyimpangan saat berhubungan dengan rekan-rekan maupun atasannya di tempat kerja.wujud penyimpangan itu dapat berupa acuh dan mendiamkan orang lain, kepercayaan pada orang lain menurun, mudah mengingkari janji pada orang lain, senang mencari kesalahan orang lain atau menyerang dengan kata-kata, menutup diri secara berlebihan, dan mudah menyalahkan orang lain. Hal tersebut apabila dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan meingkatnya absensi dan kepindahan karyawan, rendahnya produktifitas, serta penurunan kesetiaan terhadap perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa stres mencakup berbagai aspek, yaitu aspek fisik, emosional, intelektual serta interpersonal.

4. Penyebab Terjadinya Stres Kerja

Holt (Berger dan Brezitz, 1982), mengemukakan bahwa lingkungan fisik, tekanan waktu, faktor sosial dan organisai, perubahan dalam pekerjaan atau karier, peran dalam pekerjaan, serta faktor tugas dan tekanan dalam kehidupan sehari-sehari dapat menjadi penyebab stres kerja.

Sedangkan Maramis (1980), mengemukakan stres kerja terjadi karena frustasi, konflik, serta ekanan atau krisis.

(22)

tuntutan dalam lingkungan kerja yang tidak seimbang dengan kemampuan individu.

Sementara Cooper (2001), mengemukakan bahwa sumber stres kerja adalah

1) Kondisi kerja

a) Beban kerja yang berlebihan dan beban kerja yang kurang. Yaitu kondisi dimana karyawan berada dalam situasi ketika tugas-tugas yang harus di kerjakan oleh karyawan memiliki bobot yang berlebihan ataupun terlalu sedikit. Ketika karyawan mendapatkan tugas yang melebihi kapasitas mereka, maka karyawan akan mengalami stres kerja. Demikian pula sebaliknya, beban kerja yang kurang juga akan penyebab munculnya stres kerja.

b) Pembagian waktu kerja.

Karyawan harus dapat menyesuaikan kegiatan sehari-hari mereka dengan jadwal kerja yang diberikan oleh pimpinan mereka. Pembagian waktu kerja dapat menjadi pemicu stres apabila waktu kerja mereka berubah-ubah. Misalnya saja karyawan dengan sistem shift.

c) Kondisi fisik yang berbahaya.

(23)

d) Stres karena kemajuan teknologi

Hal ini dapat terjadi apabila karyawan tidak memiliki kemampuan yang cukup mewadai dalam menghadapi teknologi yangn mungkin di pakai dalam perusahaan tempatnya bekerja. Misalnya, karyawan hotel yang harus dapat mengoperasikan peralatan keluaran terbaru. Apabila mereka tidak segera dapat menguasai cara-cara pengoperasian alat tersebut, mereka justru akan merasa tersisih

2) Stress karena peran.

Stress karena peran dapat terjadi karena adanya ambiguitas dalam berperan. Hal ini terjadi bila dalam suatu organisasi atau perusahaan terdapat dua orang atau bahkan lebih yang berasal dari devisi atau kepentingan yang berbeda, yang masing-masing memberikan perintah. Akibatnya, karyawan akan mengalami kebingungan untuk mengikuti perintah mana yang harus dijalankan.

3) Faktor Interpersonal

(24)

4) Perkembangan karier.

Setiap orang menginginkan kariernya mengalami peningkatan, demi alasan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maupun demi aktualisasi dirinya. Apabila pemimpin perusahaan tidak dapat memberikan kepastian kepada mereka, misalnya apakah mereka akan memiliki kesempatan untuk mengalami kenaikan upah, bagaiman sistem promosi yang diterapkan di perusahaan atau organisasi tersebut, maka karyawan akan mengalami stres.

5) Struktur Organisasi.

Stres akan terjadi apabila pemimpinnya kurang atau bahkan tidak melibatkan karyawan dan proses pengambilan keputusan. Biasanya terjadi pada perusahaan yang menerapkan sistem otoriter, dimana pemimpin mengambil keputusan sendiri dan karyawan hanya tinggal menjalankan perintah tanpa memiliki kesempatan untuk mempertanyakan kebijakan yang dibuat para pemimpin. Namun stres dapat pula terjadi apabila segala keputusan berada di tangan karyawan.

(25)

B. Hotel

1. Definisi Hotel.

Menurut Hotel Proprietor Act (dalam Mumpuni, 2000 ), hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan fasilitas pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.

Sementara pengertian hotel menurut Grolier Electronic Publishing Inc (dalam Suhartati, 2001) adalah usaha komersial yang menyediakan tempat menginap, makanan serta pelayanan-pelayanan lain untuk umum.

Berdasarkan Surat Keputusan Menparpostel No.KM 37 / PW 340 / MPPT – 86 : Tentang Peraturan Usaha dan Pengelolaan Hotel, Bab I, Pasal 1, ayat (b), yang menyebutkan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa pununjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial.

(26)

2. Karakteristik Hotel

Ada beberapa karakteristik yang membedakan antara industri hotel dengan industri yang lain., yaitu:

a. Industri hotel dapat digolongkan sebagai industri yang padat modal dan padat karya. Maksudnya, industri hotel memerlukan modal usaha serta tenaga kerja yang besar.

b. Industri hotel sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik, sosial, budaya, serta keamanan negara tempat hotel tersebut didirikan.

c. Industri hotel memproduksi dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana produk itu dihasilkan.

d. Industri hotel memberikan pelayanan kepada tamu / konsumen selama 24 jam sehari, kecuali hotel-hotel yang beroperasi musiman. e. Industri hotel menganggap dan memperlakukan tamu sebagai raja dan

(27)

C. Jasa

1. Pengertian Jasa

Jasa adalah suatu hasil dari kegiatan timbal balik antara produsen dan konsumen melalui beberapa kegiatan internal. Produsen dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam bentuk kepuasan ( Yoeti, 1999 ).

William J.Stanton (1986) mengemukakan bahwa jasa adalah kegiatan yang dapat diidentifikasikan secara tersendiri yang pada hakekatnya bersifat tak teraba ( intangible ), yang merupakan pemenuhan kebutuhan dan tidak harus terikat pada penjualan produk atau jasa lain.

Sementara Phillip Kotler (1999) mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan kepada satu pihak kepada pihak lain yang sifatnya tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan.

(28)

2. Sifat dan Karakteristik Jasa.

Menurut Kotler dan Armstrong (1999), ada beberapa karakteristik jasa, yaitu:

a. Produk jasa tidak berwujud.

Maksudnya, jasa tidak dapat dilihat, dicecap, dirasakan, didengar, atau dicium sebelum membeli. Misalnya, seorang tamu tidak dapat merasakan fasilitas hotel sebelum membayar uang sewa menginap.

b. Produksi dan konsumsi jasa tidak terpisahkan.

Maksudnya ialah bahwa jasa diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang bersamaan dan tidak dapat dipisahkan dari penyedianya. Misalnya, seorang tamu hanya dapat merasakan berbagai macam kenyamanan fasilitas hotel selama menginap di hotel.

c. Produk jasa beranekaragam.

Produk jasa yang beranekaragam memberikan pelanggan / konsumen pilihan untuk menentukan sendiri mutu / kualitas sesuai pilihannya. Misalnya, tamu yang ingin dimanjakan oleh berbagai kemudahan dan fasilitas mewah, akan lebih memilih hotel berbintang daripada losmen. Sebab hotel berbintang lebih banyak menyediakan berbagai pelayanan yang dapat memanjakan pelanggannya, bila dibandingkan dengan losmen.

d. Produk jasa tidak tahan lama.

(29)

pemesanan kamar untuk tanggal 6 Agustus 2009. Maka ia harus menempati kamar yang sudah ia pesan pada tanggal 6 Agustus 2009. Apabila ia tidak menempati kamar yang ia pesan pada tanggal tersebut, maka ia tidak dapat menempati kamar tersebut pada hari dan tanggal lain. Ia harus melakukan pemesanan ulang.

e. Produk jasa tidak menghasilkan kepemilikan.

Maksudnya ialah bahwa jasa yang sudah dibeli hanya dapat digunakan pada saat itu juga. Konsumen tidak dapat membawa pulang produk jasa untuk dijadikan hak milik pribadi. Misalnya, seseorang menyewa kamar hotel selama 3 hari. Maka setelah 3 hari, ia harus menunggalkan kamar yang telah ia sewa dengan segala fasilitasnya. Ia tidak dapat membawa serta fasilitas kamar yang ia gunakan selama menyewa kamar hotel tersebut pada saat ia pergi.. f. Mutu jasa dapat diukur melalui kepuasan konsumen.

(30)

BAB 111

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah suatu penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan mencatat, mendeskripsikan, menganalisis dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi. Penelitian ini tidak melakukan hipotesa, tetapi hanya mendiskripsikan informasi sebagaimana adanya, sesuai variabel yang diteliti (Mardalis, 1990 ).

Penelitian ini hanya akan menggambarkan stress kerja karyawan Hotel Sriwedari, dengan menggunakan data kuantitatif variabel yang diperoleh melalui analisis skor jawaban subyek pada skala sebagaimana adanya. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menggambarkan tingkat stres kerja yang dimiliki oleh masing-masing karyawan tanpa membuat kesimpulan yang berlaku secara umum di luar subyek penelitian.

B. Subyek penelitian

Subyek dalam penelitian ini ialah karyawan Hotel Sriwedari Yogyakarta, yang berjumlah 50 orang.

(31)

C. Variabel Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah studi deskriptif, jadi tidak ada kontrol terhadap variabelnya. Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel, yaitu variabel Stres Kerja Karyawan.

D. Definisi Operasional

Pengertian stres kerja adalah interaksi antara sifat-sifat pekerja dengan kondisi lingkungan kerja yang mengancam individu yang tidak lagi dapat diimbangi oleh kemampuaan karyawan, sehingga menimbulkan dampak negatif bagi fisik dan psikologi.

Sedangkan aspek-aspek yang terkandung dalam stres kerja menurut Braham (1990), adalah :

1. Fisiologis / Fisik

Yaitu perubahan fisik yang terjadi akibat adanya tekanan dari luar individu, antara lain, sulit tidur, gangguan pencernaan, punggung terasa sakit, urat-urat pada bahu dan leher terasa tegang, keringat berlebihan, tekanan darah tinggi atau serangan jantung,

2. Emosional / kepribadian.

(32)

3. Intelektual / kognitif.

Yaitu perubahan kemampuan berpikir yang dialami sebagai akibat dari adanya tekanan dari luar individu, misalnya, sulit untuk berkonsentrasi, sukar mengambil keputusan yang tepat, mudah lupa karena daya ingat nya menurun, suka melamun berlebihan dan pikiran dipenuhi satu hal saja.

4. Interpersonal

Yaitu perubahan dalam berelasi dengan orang lain akibat mengalami tekanan dari luar individu, misalnya, acuh dan mendiamkan orang lain, kepercayaan pada orang lain menurun, mudah mengingkari janji pada orang lain, senang mencari kesalahan orang lain atau menyerang dengan kata-kata, menutup diri secara berlebihan, dan mudah menyalahkan orang lain.

(33)

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data. 1. Metode Pengambilan Data.

a. Wawancara

Untuk mendukung data yang diperoleh, peneliti melakukan wawancara dengan karyawan Hotel Sriwedari.

b. Skala

Untuk mendapatkan data mengenai tingkat stres kerja karyawan Hotel Sriwedari Yogyakarta, peneliti membagikan skala psikologis yang berisi pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan stres kerja.

2. Alat Pengumpul Data.

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah skala stress kerja yang disusun berdasarkan teori Braham (1990), yang memuat empat aspek yaitu fisiologis, emosional, intelektual, dan interpersonal. Skala ini digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya tingkat stres kerja karyawan.

(34)

3. Pemberian Skor

Pernyataan-pernyataan yang akan disajikan mendapatkan skor dari 1 sampai 4, berdasarkan kategori pernyataan favorabledan unfavorable. Ada empat alternatif jawaban yang disajikan dalam penelitian ini, yaitu Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju dan Sangat Tidak Setuju. Masing-masing kategori memiliki skor yang berbeda-beda ( Lihat tabel )

Tabel 1 : Skor Berdasarkan Kategori Jawaban.

Jawaban Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

Skor untuk masing-masing item pada skala dijumlahkan sehingga menjadi skor total. Semakin tinggi skor yang diperoleh responden, maka semakin tinggi tingkat stres kerja yang dialaminya. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah skor yang dimilikinya , maka semakin rendah pula tingkat stres kerja yang dialaminya.

4. Blue Print

(35)

Tabel 2 : Blue Print Skala Stres Kerja

No Aspek Stres Kerja Favorable Unfavorable Total

1 Fisik 10 10 20

2 Emosional 10 10 20

3 Kognitif 10 10 20

4 Interpersonal 10 10 20

Total 40 40 80

Berdasarkan blue print skala stres kerja, kemudian dibuat tabel distribusi item menurut masing-masing aspek dan kategori sifat favorable dan unfavorable, sebagai berikut:

Tabel 3: Distribusi Item Skala Stres Kerja

No Aspek Stres Kerja Nomor Pernyataan Total

(36)

F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas

Validitas merupakan pengukuran kesahihan alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan memiliki validitas yang baik apabila alat ukur tersebut benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur ( Hadi,1991 ). Sehingga semakin tinggi tingkat validitasnya, maka kemungkinan tingkat kesalahan yang dihasilkan oleh alat ukur tersebut semakin kecil. Atau dengan kata lain, skor yang diperoleh tiap subyek dari pengukuran menggunakan alat ukur tersebut sesuai dengan realita (Azwar, 1997).

Validitas dalam penelitian ini diukur dengan dua cara, yaitu: a. Validitas isi.

Validitas isi adalah pengukuran validitas yang didasarkan pada kesesuaian isi tes dengan tujuan penelitian. Penilaian validitas ini dilakukan dengan analisis rasional atau lewat professional judgement. Yaitu penilaian yang diberikan oleh orang-orang yang dianggap ahli dan professional di bidangnya, dalam hal ini adalah dosen pembimbing skripsi dan manager HRD Hotel Sriwedari Yogyakarta.

(37)

Validitas ini dibagi menjadi dua tipe, yaitu: 1) Validitas tampang.

Maksudnya ialah validitas yang didasarkan pada format penilaian tes. Validitas tampang ( muka ) ini penting artinya bagi kredibilitas tes dan memotivasi subyek untuk menjawab tes tersebut ( Azwar, 2004 ).

2) Validitas logis.

Validitas ini menunjukkan sejauh mana alat tes mampu mewakili ciri-ciri atribut yang hendak diukur, sebagaimana telah ditetapkan dalam kawasan alat ukur ( Azwar, 2004 ).

b. Seleksi item.

Item yang baik adalah item yang memiliki daya beda yang tinggi. Maksudnya ialah bahwa item-item tersebut benar-benar mampu membedakan antara subyek yang memiliki sikap positif ataupun negatif.

(38)

Untuk itu, dilakukan pengujian terhadap skala stres kerja yang telah dibuat. Berdasarkan pengujian tersebut didapatkan hasil bahwa dari 80 item yang ada, 6 item dinyatakan gugur. Ke 7 item yang gugur itu memiliki

r

ix<0.30.

Ke 74 item yang valid memiliki

r

ix berkisar antara 0,3117 sampai 0,8515. Ke 74 item valid inilah yang kemudian dianalisis kembali untuk menentukan bentuk final tes.

Tabel 4 : Distribusi Item Yang Sahih dan Yang Gugur.

No Aspek FavorAble Unfavorable Total

Stres Kerja Sahih Gugur Sahih Gugur

(39)

Tabel 5: Distribusi Item Skala Stres Kerja

No Aspek Nomor Pernyataan Total

Stres Kerja Favorable Unfavorable

1 Fisik 3,9,10,19,

Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki nilai reliabilitas tinggi yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil terpercaya. Maksudnya ialah apabila alat penelitian tersebut digunakan oleh orang lain di waktu yang lain tetap akan menghasilkan data yang konsisten.

Reliabilitas dalam penelitian ini diuji dengan pendekatan konsistensi internal yang didasarkan pada data dari sekali pengenaan terhadap sekelompok responden. Pengukuran koefisien reliabilitas dilakukan melalui prosedur koefisien alpha (α) dari Cronbach.

(40)

G. Analisis Data

Metode yang akan digunakan untuk menganalisis pengumpulan data adalah metode statistik. Statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif yang meliputi penyajian data melalui tabel, perhitungan nilai maksimum, nilai minimum, mean teoritis, range serta standar deviasi.

Kemudian, untuk menentukan kategori tingkat stres dilakukan dengan penentuan kategori jenjang. Menurut Azwar ( 1999 ), pengertian kategorisasi jenjang adalah berdasarkan standar deviasi dan mean teoritik sebagai berikut:

Χminimum teoritik : Skor paling rendah yang mungkin dicapai subyek pada skala.

Χmaksimum teoritik : Skor paling tinggi yang mungkin dicapai subyek pada skala.

Mean teoritis (μ) : Rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum

Range : Luas jarak sebaran antara nilai maksimum dan nilai minimum.

(41)

Penggolongan akan dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu Tinggi, Sedang, Rendah. Luas interval yang mencakup tiap kategori ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 6 : Norma Kategorisasi Jenjang

Norma Kategori

( μ + 1 σ ) ≤ χ Tinggi (μ- 1 σ ) ≤ χ < (μ+ 1σ) Sedang

(42)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 3 – 20 September 2009. Berdasarkan penelitian, didapatkan data karyawan Hotel Sriwedari Yogyakarta

a) Usia.

Tabel 7 : Data Usia Karyawan Rentang Usia ( dalam tahun) Jumlah

20 – 30 35 orang

31 – 40 12 orang

41 – 50 3 orang

Total 50 orang

.

b) Lama masa kerja.

Tabel 8 : Data Lama Masa Kerja Karyawan

Lamanya masa kerja Jumlah

≤1 tahun 0 orang

1 tahun – 10 tahun 42 orang

≥10 tahun 8 orang

Total 50 orang

(43)

c) Pendidikan.

Tabel 9 : Data Tingkat Pendidikan Karyawan

Pendidikan Jumlah

SLTA 3 orang

Diploma 19 orang

Sarjana 28 orang

Total 50 orang

d) Status kerja.

Karyawan yang diteliti adalah karyawan yang masih tercatat bekerja secara aktif di perusahaan, tidak sedang cuti pada saat dilakukan pengambilan data.

2. Deskripsi Data Penelitian a. Secara keseluruhan

Untuk mengetahui tingkat stres kerja, maka skor masing-masing subyek dianalisis untuk menentukan kategori yang sesuai. Langkah-langkah untuk menentukan kategori subyek adalah sebagai berikut:

X minimum teoritik : 74 x 1 = 74 X maksimum teoritik : 74 x 4 = 296

Range : 296 – 74 = 222

Standar deviasi (σ) : 222 : 6 = 37 Mean teoritis (μ) : ( 296 + 74 ) : 2 = 370 : 2

(44)

Tabel 10 : Norma Kategorisasi Secara Keseluruhan

Rentang nilai Kategori Frekuensi (orang)

222≤χ Tinggi 6 ( 12 % )

148≤χ ≤ 222 Sedang 21 ( 42 % )

χ< 148 Rendah 23 ( 46 % )

b. Masing-masing aspek

Penelitian ini dilakukan dengan mengembangkan skala yang dibuat dari empat aspek stres kerja. Karena itulah, maka peneliti ingin mengetahui deskripsi tingkat stres kerja berdasarkan masing-masing aspek. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang lengkap mengenai aspek-aspek dominan pada tingkat stres kerja sunyek. Untuk mendapatkan kategori yang sesuai untuk masing-masing subyek, maka dilakukan penghitungan sebagai berikut.

1) Aspek Fisiologis / Fisik.

X minimum teoritik : 1 x 18 = 18 X maksimum teoritik : 4 x 18 = 72

Range : 72 – 18 = 54

Standar deviasi (σ) : 54 : 6 = 9 Mean teoritis (μ) : ( 18 + 72 ) : 2

= 90 : 2

(45)

Untuk menentukan kategori masing-masing subyek berdasarkan aspek fisiologis, dilakukan dengan membandingkan skor masing-masing subyek pada aspek fisiologis dengan norma.

Tabel 11 : Kategorisasi Berdasarkan Aspek Fisiologis

Norma Nilai Kategori Frekuensi

( μ + 1 σ ) ≤ χ 54≤χ Tinggi 6 ( 12 % ) (μ- 1 σ ) ≤ χ ≤ ( μ + 1 σ ) 36≤χ ≤ 54 Sedang 20 ( 40 % )

Χ < ( μ - 1σ) Χ < 36 Rendah 24 ( 48 %)

2) Aspek Emosional.

X minimum teoritik : 1 x 19 = 19 X maksimum teoritik : 4 x 19 = 76

Range : 76 – 19 = 57

Standar deviasi (σ) : 57 : 6 = 9,5 Mean teoritis (μ) : ( 19 + 72 ) : 2

= 91 : 2

= 45,5

(46)

Tabel 12: Kategorisasi Berdasarkan Aspek Emosional

Norma Nilai Kategori Frekuensi

( μ + 1 σ ) ≤ χ 55≤χ Tinggi 9 ( 18 % ) (μ- 1 σ ) ≤ χ ≤ ( μ + 1 σ ) 36≤χ ≤ 55 Sedang 24 ( 48 % )

Χ < ( μ - 1σ) Χ < 36 Rendah 17 ( 34 % )

3) Aspek kognitif.

X minimum teoritik : 1 x 17 = 17 X maksimum teoritik : 4 x 17 = 68

Range : 68 – 17 = 51

Standar deviasi (σ) : 51 : 6 = 8,5 Mean teoritis (μ) : ( 17 + 68 ) : 2

= 85 : 2

= 42,5

Untuk menentukan kategori masing-masing subyek berdasarkan aspek kognitif, dilakukan dengan membandingkan skor masing-masing subyek pada aspek kognitif dengan norma.

Tabel 13 : Kategorisasi Berdasarkan Aspek Kognitif

Norma Nilai Kategori Frekuensi

( μ + 1 σ ) ≤ χ 51≤χ Tinggi 4 ( 8 % ) (μ- 1 σ ) ≤ χ ≤ ( μ + 1 σ ) 34≤χ ≤ 51 Sedang 31 ( 62 % )

(47)

4) Aspek Interpersonal.

X minimum teoritik : 1 x 20 = 20 X maksimum teoritik : 4 x 20 = 80

Range : 80 – 20 = 60

Standar deviasi (σ) : 60 : 6 = 10 Mean teoritis (μ) : ( 20 + 80 ) : 2

= 100 : 2 = 50

Untuk menentukan kategori masing-masing subyek berdasarkan aspek interpersonal, dilakukan dengan membandingkan skor masing-masing subyek pada aspek interpersonal dengan norma.

Tabel 14 : Kategorisasi Berdasarkan Aspek Interpersonal

Norma Nilai Kategori Frekuensi

( μ + 1 σ ) ≤ χ 60≤χ Tinggi 4 ( 8 % ) (μ- 1 σ ) ≤ χ ≤ ( μ + 1 σ ) 40≤χ ≤ 60 Sedang 19 ( 38 % )

Χ < ( μ - 1σ) Χ < 40 Rendah 27 ( 54 % )

Tabel 15 : Rangkuman Kategorisasi Tiap Aspek

Aspek Kategori

Tinggi Sedang Rendah

(48)

B. Pembahasan

Berdasarkan pengkategorisasian tingkat stres kerja, dapat dilihat bahwa ada sebanyak 6 orang ( 12 % ) yang mengalami tingkat stres kerja yang tinggi, 21 orang ( 42 % ) mengalami tingkat stres kerja sedang, dan 23 orang ( 46 % ) yang mengalami tingkat stres kerja yang rendah. Rendahnya tingkat stres kerja yang dialami subyek menunjukkan bahwa secara umum subyek mampu mengatasi tekanan di lingkungan pekerjaan yang mereka alami.

Hal ini kemungkinan didukung oleh situasi lingkungan yang secara fisik nyaman, asri, bersih dan tertata rapi. Selain itu, berdasarkan pengamatan peneliti, didapatkan bahwa pembagian tugas telah tertata secara teratur.

Latar belakang karyawan tampaknya turut memberikan sumbangan terhadap rendahnya tingkat stres kerja di Hotel Sriwedari ini. Karyawan Hotel Sriwedari telah bekerja selama minimal satu tahun di hotel tersebut. Sehingga mereka telah cukup mampu beradaptasi dengan situasi dan rekan kerjanya. Mereka juga telah dapat memahami fungsi kerjanya masing-masing. Latar belakang tingkat pendidikan karyawan juga turut mempengaruhi rendahnya tingkat stres kerja karyawan. Sebab, mereka terbiasa menggunakan kemampuan kognitif mereka dalam menghadapi permasalahan. Di samping tiu, sebagian besar karyawan telah berada pada tahap usia dewasa, sehingga telah memiliki kematangan berpikir dan bertindak.

(49)

Akan tetapi, berdasarkan data dapat dilihat bahwa tetap ada subyek yang mengalami tingkat stres kerja yang tinggi. Ada sebanyak 6 orang mengalami stres kerja yang tinggi, sedangkan 21 orang lainnya mengalami stres dalam tingkatan sedang. Hal ini berarti bahwa situasi stres tetap terjadi di lingkungan kerja mereka ( di hotel ).

Subyek yang berada pada tingkatan rendah, kemungkinan besar masih berada pada tahapeustress. Yaitu kondisi ketika kita mengalami tekanan dari luar dan kita masih mampu menghadapinya. Gregson & Looker ( 2004) menjelaskan bahwa hal ini terjadi ketika kemampuan yang kita rasakan untuk mengatasi tekanan melebihi tuntutan-tuntutan yang terjadi. Situasi ini justru baik, sebab dapat memacu semangat kerja seseorang, menimbulkan rasa percaya diri sehingga mampu mengatasi dan menyelesaikan tugas dengan baik.

(50)

rendah. Hal ini berarti, mayoritas subyek hanya mengalami sedikit stres secara interpersonal.

Rendahnya tingkat stres pada aspek interpersonal menunjukkan bahwa sebagian besar subyek memiliki relasi yang baik satu sama lain. Hal ini nampak pula pada pengamatan peneliti yang mendapati bahwa suasana kerja di lingkungan Hotel Sriwedari terasa akrab, para karyawan saling ramah dan menunjukkan sikap yang terbuka.

Ada 9 orang ( 18 % ) yang mengalami tingkat stres emosional yang tinggi.. Sementara ada sebanyak 24 orang ( 48 % ) yang secara emosional cukup mengalami tekanan, namun masih mampu mengatasinya. Meskipun mereka merasakan stres secara emosional, namun hal itu nampaknya belum terlalu mempengaruhi performansi kerja mereka.ada 17 orang ( 34 % ) yang nampaknya mengalami stres secara emosional dalam tingkatan yang rendah.

Hal ini berarti, sebagian besar karyawan Hotel Sriwedari cukup merasakan tekanan secara emosional. Dapat dikatakan bahwa saat ini mereka mengalami perubahan emosi akibat adanya tekanan dari luar, misalnya merasa gelisah dan cemas, suasana hati mudah berubah-ubah, merasa sedih yang berlebihan, mudah menangis dan depresi, gugup, agresif terhadap orang lain dan mudah bermusuhan serta kelesuan mental.

(51)

Ada sebanyak 6 orang ( 12 % ) yang mengalami tingkat stres dalam aspek fisiologis yang tinggi. Hal ini berarti mereka mengalami perubahan fisik yang terjadi akibat adanya tekanan dari luar individu, antara lain, sulit tidur, gangguan pencernaan, punggung terasa sakit, urat-urat pada bahu dan leher terasa tegang, keringat berlebihan, tekanan darah tinggi atau serangan jantung. Sementara bagi ke 20 orang ( 40 % ) lainnya yang mengalami stres secara fisik pada tingkat sedang, tekanan yang mereka alami tidak terlalu menyebabkan mereka mengalami gangguan fisik atau kesehatan. Meskipun tentu saja, bukan berarti mereka tidak mengalaminya. Akan tetapi dapat dikatakan bahwa fisik mereka masih termasuk baik. Hanya 24 orang ( 48 %) saja yang nampaknya sedikit mengalami gangguan fisik, sebab mereka termasuk kategori kelompok rendah dalam aspek fisiologis ini. Rendahnya tingkat stres dalam aspek fisiologis ini, menunjukkan bahwa mereka memiliki ketahanan tubuh yang baik dalam menghadapi tekanan yang datangnya dari luar tubuh mereka.

(52)

tekanan yang mereka rasakan dengan cukup baik. Sedangkan yang mengalami stres secara kognitif atau intelektual rendah ada sebanyak 15 orang ( 30 % ).

(53)

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dapat dilihat bahwa karyawan Hotel Sriwedari Yogyakarta :

1. Secara umum ada sebanyak 6 orang ( 12 % ) yang mengalami tingkat stres kerja yang tinggi, 21 orang ( 42 % ) mengalami tingkat stres kerja sedang, dan 23 orang ( 46 % ) yang mengalami tingkat stres kerja yang rendah. 2. Ada sebanyak 4 orang (8 %) yang nampaknya menunjukkan tingkat stres

tinggi pada aspek interpersonal, 19 orang (38 %) pada tingkat sedang dan 27 orang (54 %) lainnya mengalami tingkat stres yang rendah.

3. Ada 9 orang ( 18 % ) yang mengalami tingkat stres secara emosional yang tinggi. Sementara ada sebanyak 24 orang ( 48 % ) pada tingkatan sedang. Hanya 17 orang ( 34 % ) yang nampaknya mengalami tingkat stres secara emosional yang rendah.

4. Sebanyak 6 orang ( 12 % ) yang mengalami tingkat stres dalam aspek fisiologis yang tinggi, 20 orang ( 40 % ) mengalami tingkat stres secara fisik sedang, 24 orang ( 48 % ) termasuk kategori kelompok rendah dalam aspek fisiologis ini

5. Hanya sebanyak 4 orang ( 8 % ) saja yang secara kognitif mengalami tingkat stres yang tinggi. Ada 31 orang ( 62 % ) yang termasuk dalam kategori kelompok sedang. Sedangkan yang mengalami stres secara kognitif atau intelektual rendah ada sebanyak 15 orang ( 30 % ).

(54)

B. SARAN

Meskipun secara umum karyawan Hotel Sriwedari mengalami tingkat stres kerja yang tidak tinggi, namun sebagian besar karyawan juga tetap merasakan stres kerja. Apabila tidak segera ditindak lanjuti, bukan tidak mungkin orang yang mengalami stres kerja pada tingkatan sedang, dapat mengalami kenaikan tingkat stres. Stres yang terjadi dapat membawa dampak yang merugikan bagi pihak Hotel, seperti misalnya performansi kerja tidak maksimal, kesehatan karyawan yang menurun mengakibatkan terjadinya absensi, pelayanan kepada tamu tidak maksimal, dan lain sebagainya.

Pihak managemen Hotel perlu memberikan pelatihan mengenai apa itu stres dan bagaimana gejalanya serta bagaimana cara mengelola dan mengendalikan stres, mengadakan acara keakraban untuk dapat lebih mendekatkan antar karyawan sehingga ada keterbukaan dan selalu terjalin komunikasi yang baik.

C. KETERBATASAN PENELITI

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. 1997.Reliabilitas dan Validitas. Yogyakartaa : Pustaka Pelajar. Azwar, S. 1999.Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Azwar, S.2003.Sikap Manusia dan PengukurannyaYogyakarta : Pustaka Pelajar. Azwar, S.2004.Dasar-Dasar Psikometri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Cooper,C.L., Dewe, P.J, Michael,P. 2001. Organizational Stress. New Jersey : Prentice Hall, Int.Inc

Diahsari, Erita Y. 2001. Kontribusi Stress Pada Produktifitas Kerja. Anima, Indonesian Journal

Dimyati, Aan S. 1992.Pengertian Dasar Hotel.Jakarta: CV. Deviri Banan.

Dimyati, Aan S. 1989. Pengetahuan Dasar Perhot elan. Jakarta: CV. Deviri Banan.

Goleman, D, Boyatzis, R , McKee, A. 2002. Primal Leadership: Realizing The Power of Emotional Intelligence. Edisi pertama, Harvard Business School Press.

Hadi, S. 1991.Analisis Butir Untuk Instrumen. Yogyakarta : Andi Offset. Hadi, S. 2004.Statistik jilid 2. Yogyakarta : Andi Offset.

Jacinta, R. 2002.Stres Kerja. Http://www.e.psikologi.com/masalah/stress.htm. Kotler, P, Armtrong, Gary. 1999. Prinsip-Prinsip Dasar Management. Jakarta:

Erlangga.

Looker, T , Gregson, O, 2004. Managing Stress : Mengatasi Stres Secara Mandiri. Yogyakarta : Baca.

Luthans, F, 1985.Organizational Behavior.6thEdition. Singapore: Mc.Graw Hill, Inc.

Mardalis. 1990.Metodologi Penelitian. Bandung : Erlangga

Mc.Intosh, Robert. 1980. Tourism, Principles, Practices, Philosophies. Ohio: Brid Publishing, Inc.

Morgan, Gareth. 1998.Images of Organization. San Fransisco : Barret – Koehler.

(56)

Mumpuni, 2000. Evaluasi Strategi Bersaing dalam Bisnis Perhotelan di Masa Krisis Moneter: Studi Kasus Pada Radison Yogya Plaza Hotel. Skripsi (tidak diterbitkan).Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Rice, P.L. 1992. Stress and health. 2nd edition. California : Brooks/Cole Publishing Co

Santrocl, J.W. 2003. Psychology Update. 7th edition. New York : Mc Graw Hill Co,Inc

Schultz, D.R. 1976.Psychology and Industry. Toronto: Cooler Mc.Millan. Schultz, D.R, Schultz, S.E. 1990. Psychology and Industry Today : An

Introduction to Industrial And Organizational Psycholog. 4thedition.New York : McMillan Publishing Company.

Stanton, W J. 1986. Prinsip Pemasaran.Jakarta: Erlangga.

Sarafino,E.P. 1990. Health Psychology : Biopsychosocial Interactions. USA : John Wiley & Son.

Smet, Bart. 1994.Psikologi Kesehatan. Jakarta : PT.Grasindo. Sugiyono. 1999.Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alpabeta.

Suhartati, E.S. 2001. Analisis Kualitas Jasa Pelayanan Hotel: Studi Kasus Pada Radison Jogja Plaza Hotel. Skripsi (tidak diterbitkan).Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Susiyatri, Andriyani. 2004. Hubungan Stres Kerja Dengan Produktifitas Kerja Karyawan. Skripsi ( tidak diterbitkan ). Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma

(57)
(58)

FREQUENCY DATA PENELITIAN

(59)

VAR00081

Frequency Percent Valid Percent

(60)

UJI RELIABILITAS

(61)

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis

Mean Variance Item- Alpha

if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

VAR00001 341.7000 6208.8673 .6850 .7465 VAR00002 341.7000 6208.2551 .7084 .7465 VAR00003 341.8600 6205.9596 .7656 .7464 VAR00004 341.6000 6246.1224 .4199 .7481 VAR00005 341.6600 6222.3922 .6668 .7471 VAR00006 341.8000 6198.8163 .7838 .7461 VAR00007 341.5000 6207.8061 .6927 .7465 VAR00008 341.5600 6194.9453 .7417 .7459 VAR00009 341.8800 6207.5771 .7217 .7464 VAR00010 341.8400 6211.2800 .7120 .7466 VAR00011 341.4200 6206.2486 .7306 .7464 VAR00012 341.7400 6233.1759 .6377 .7475 VAR00013 341.8800 6240.5976 .5216 .7478 VAR00014 341.6200 6230.7710 .6052 .7474 VAR00015 341.8400 6237.4841 .5449 .7477 VAR00016 341.6200 6219.3424 .6993 .7469 VAR00017 341.7800 6198.9914 .7327 .7461 VAR00018 341.8000 6194.2041 .8424 .7459 VAR00019 341.6800 6216.0588 .7036 .7468 VAR00020 341.5400 6219.7229 .6933 .7469 VAR00021 341.5200 6213.7241 .7629 .7467 VAR00022 341.4600 6272.2535 .2657 .7492 VAR00023 341.4000 6291.3878 .1213 .7499 VAR00024 341.2800 6292.7363 .0925 .7500 VAR00025 341.6400 6231.7045 .6270 .7474 VAR00026 341.4600 6252.4984 .4613 .7483 VAR00027 341.8600 6238.9392 .5433 .7478 VAR00028 341.7800 6189.3588 .8003 .7457 VAR00029 341.8600 6185.2657 .7432 .7455 VAR00030 341.5600 6221.9249 .6020 .7471 VAR00031 341.4800 6225.8465 .5599 .7472 VAR00032 341.5400 6244.6208 .4330 .7480 VAR00033 341.6800 6227.5690 .6117 .7473 VAR00034 341.7800 6209.2771 .7378 .7465 VAR00035 341.3400 6242.2698 .4710 .7479 VAR00036 341.6800 6227.9771 .7068 .7473 VAR00037 341.6800 6214.9567 .5903 .7468 VAR00038 341.6200 6212.0771 .6380 .7466 VAR00039 341.9200 6209.1771 .6590 .7465 VAR00040 341.8200 6197.4159 .7629 .7460 VAR00041 341.6600 6227.2902 .5042 .7473

(62)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alpha

if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

VAR00042 341.5800 6234.0037 .5489 .7476 VAR00043 341.6800 6225.3649 .5604 .7472 VAR00044 341.3200 6289.4873 .0943 .7499 VAR00045 341.6000 6198.6122 .8085 .7460 VAR00046 341.8800 6233.8220 .5771 .7475 VAR00047 341.7000 6202.3367 .6963 .7462 VAR00048 341.4000 6248.4490 .3299 .7482 VAR00049 341.5600 6206.2514 .7171 .7464 VAR00050 341.6200 6242.8118 .4894 .7479 VAR00051 341.6200 6258.5261 .4066 .7486 VAR00052 341.5600 6269.5167 .2700 .7491 VAR00053 341.5200 6210.9894 .7591 .7466 VAR00054 341.4000 6201.0612 .7463 .7462 VAR00055 341.8000 6229.6327 .6538 .7473 VAR00056 341.7400 6237.9922 .6500 .7477 VAR00057 341.5000 6223.6429 .6118 .7471 VAR00058 341.6600 6243.9024 .4758 .7480 VAR00059 341.8600 6195.1024 .7262 .7459 VAR00060 341.6400 6182.3984 .8314 .7454 VAR00061 341.6600 6223.2494 .6015 .7471 VAR00062 341.6800 6221.1608 .6423 .7470 VAR00063 341.7800 6222.0118 .5718 .7471 VAR00064 341.8200 6212.9261 .6517 .7467 VAR00065 341.6600 6229.9024 .5683 .7474 VAR00066 341.2800 6217.5935 .6223 .7469 VAR00067 341.5600 6237.1086 .4083 .7478 VAR00068 341.8000 6225.7959 .6874 .7472 VAR00069 341.7800 6213.3588 .6662 .7467 VAR00070 341.9800 6262.9996 .3008 .7488 VAR00071 341.6800 6260.8751 .4033 .7487 VAR00072 341.3600 6291.9902 .1103 .7500 VAR00073 341.5000 6244.3776 .5650 .7480 VAR00074 342.1200 6261.0465 .3733 .7487 VAR00075 341.6400 6247.9494 .4870 .7481 VAR00076 341.4000 6254.6939 .4350 .7484 VAR00077 341.7200 6223.5118 .6024 .7471 VAR00078 341.4800 6238.4180 .4270 .7478 VAR00079 341.6600 6192.9229 .8520 .7458 VAR00080 341.8600 6226.0412 .7016 .7472 VAR00081 171.9000 1576.3367 1.0000 .9765

Reliability Coefficients

N of Cases = 50.0 N of Items = 81

(63)

Tabel Frequency Data Keseluruhan

(64)

VAR00076

Frequency Percent Valid Percent

(65)

UJI RELIABILITAS SKALA

(66)

****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis

Mean Variance Item- Alpha

if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

(67)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected

Mean Variance Item- Alpha

if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

VAR00039 312.7400 5997.7065 .5471 .7486 VAR00040 312.8400 5990.3820 .5504 .7483 VAR00041 312.7600 5963.0841 .8060 .7471 VAR00042 313.0400 5998.0392 .5709 .7486 VAR00043 312.8600 5966.0004 .6992 .7472 VAR00044 312.5600 6014.3739 .3133 .7494 VAR00045 312.7200 5970.4914 .7154 .7474 VAR00046 312.7800 6007.5629 .4777 .7490 VAR00047 312.7800 6022.2159 .4005 .7496 VAR00048 312.6800 5975.3241 .7556 .7476 VAR00049 312.5600 5965.3535 .7450 .7472 VAR00050 312.9600 5992.8963 .6565 .7484 VAR00051 312.9000 6000.8265 .6557 .7487 VAR00052 312.6600 5988.8412 .6000 .7482 VAR00053 312.8200 6008.5588 .4648 .7491 VAR00054 313.0200 5958.2241 .7337 .7469 VAR00055 312.8000 5946.9388 .8309 .7464 VAR00056 312.8200 5986.1914 .6071 .7481 VAR00057 312.8400 5984.4637 .6456 .7480 VAR00058 312.9400 5983.6086 .5868 .7480 VAR00059 312.9800 5975.5710 .6607 .7476 VAR00060 312.8200 5992.5180 .5756 .7484 VAR00061 312.4400 5983.0678 .6099 .7480 VAR00062 312.7200 5998.8180 .4189 .7487 VAR00063 312.9600 5989.2229 .6893 .7482 VAR00064 312.9400 5976.5065 .6716 .7477 VAR00065 313.1400 6024.4494 .3117 .7498 VAR00066 312.8400 6023.1167 .4101 .7497 VAR00067 312.6600 6008.8412 .5537 .7490 VAR00068 313.2800 6021.5935 .3943 .7496 VAR00069 312.8000 6010.0408 .4968 .7491 VAR00070 312.5600 6017.5167 .4373 .7494 VAR00071 312.8800 5986.4751 .6078 .7481 VAR00072 312.6400 6001.2963 .4303 .7488 VAR00073 312.8200 5957.2527 .8515 .7468 VAR00074 313.0200 5989.4894 .7033 .7482 VAR00076 157.4800 1516.8669 1.0000 .9787

Reliability Coefficients

(68)
(69)

VAR00019

Frequency Percent Valid Percent

(70)
(71)

VAR00020

Frequency Percent Valid Percent

(72)
(73)

VAR00018

Frequency Percent Valid Percent

(74)
(75)

VAR00021

Frequency Percent Valid Percent

(76)

Petunjuk Pengisian

Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksaama. Kemudian Anda diminta

untuk mengemukakan apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri

Anda, dengan cara memberi tamda ( X ) pada salah satu pilihan jawaban yang

tersedia, yaitu:

SS

( Sangat Setuju )

S

( Setuju )

TS

( Tidak Setuju )

STS

( Sangat Tidak Setuju )

Tidak ada jawaban yang dianggap benar maupun salah. Oleh karena itu, jawablah

sesuai dengan kenyataan diri Anda, bukan harapan ideal Anda.

(77)

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1 Saya tidak pernah keluar keringat dingin saat

bekerja .

2 Saya selalu ramah pada semua orang.

3 Kulit saya kerap gatal-gatal tanpa penyebab

yang jelas.

4 Akhir-akhir ini saya dipenuhi oleh pikiran

mengenai rekan kerja yang tidak kooperatif

5 Konsentrasi saya selalu baik.

6 Saya tidak pernah merasakan sakit yang

menusuk di dada saya..

7 Saya selalu dapat bekerja dengan tenang.

8 Saya tidak mudah marah saat bekerja.

9 Saya kerap mengalami diare tanpa sebab yang

jelas.

10 Akhir-akhir ini saya mengalami keringat dingin

saat bekerja.

11 Lambung saya selalu sehat.

12 Akhir-akhir ini saya lebih banyak menutup diri .

13 Kulit saya tidak pernah gatal-gatal tanpa

penyebab yang pasti.

14 Akhir-akhir ini saya mudah menangis tanpa

sebab yang kuat.

15 Saya dapat menikmati setiap makanan yang

saya konsumsi.

16 Akhir-akhir ini saya susah konsentrasi.

(78)

PERNYATAAN SS S TS STS

18 Saya tidak pernah diare tanpa sebab pasti.

19 Akhir-akhir ini lambung saya sering terasa

sakit.

20 Tekanan darah saya selalu normal.

21 Akhir-akhir ini saya menjadi mudah

tersinggung.

22 Otot leher saya tidak pernah terasa kaku.

23 Saya merasa suasana hati saya cenderung

berubah-ubah akhir-akhir ini.

24 Saya mengalami perubahan kebiasaan makan

(semakin banyak/semakin sedikit).

25 Akhir-akhir ini saya menjadi lebih mudah

marah saat bekerja.

26 Akhir-akhir ini saya merasa lemas dan tak

berenergi.

27 Saya tidak pernah menyerang dengan

kata-kata menyakitkan terhadap rekan kerja.

28 Saya merasa sangat bersemangat saat bekerja

29 Saya menyimpan dendam pada seseorang di

tempat saya bekerja.

30 Konsentrasi saya selalu baik saat bekerja.

31 Entah mengapa, punggung saya sering terasa

sakit.

32 Saya tidak mudah menangis, apapun alasannya.

33 Saya merasa gelisah memikirkan pekerjaan.

34 Jantung saya sering berdetak lebih lebih cepat

(79)

NO PERNYATAAN SS S TS STS

35 Suasana hati saya tidak pernah mudah

berubah-ubah.

36 Saya memiliki semangat yang tinggi untuk

berprestasi.

37 Saya merasa nyaman bekerja di sini.

38 Terkadang saya merasa malas berangkat

kerja..

39 Saya tidak pernah dendam pada siapapun di

tempat saya bekerja.

40 Saat ini saya merasa bahagia.

41 Akhir-akhir ini saya menjadi mudah lupa.

42 Saya sukar mengambil keputusan akhir-akhir

ini.

43 Saya tidak mudah tersinggung.

44 Saya senang melamunkan tugas yang lebih

menantang.

45 Saya tidak mudah terkejut.

46 Akhir-akhir ini saya menjadi mudah menyerang

orang dengan kata-kata.

47 Saya selalu percaya diri atas kemampuan saya

saat bekerja.

48 Saya sering memikirkan gaji saya yang kurang

dapat memenuhi kebutuhan keluarga.

49 Saya selalu percaya pada rekan kerja.

50 Saya merasa lebih mudah lupa belakangan ini.

(80)

NO PERNYATAAN SS S TS STS

52 Saya tidak pernah melamun saat bekerja.

53 Entah mengapa, saya merasa sangat sedih

akhir-akhir ini.

54 Saya tidak pernah mengalami kesulitan dalam

mengambil keputusan.

55 Saya merasa gugup di tempat kerja.

56 Saya merasa mudah memahami perkataan

orang.

57 Akhir-akhir ini otot-otot leher saya terasa

kaku

58 Saya tidak pernah latah.

59 Saya merasa ingin mencari-cari alasan untuk

tidak masuk kerja.

60 Saya tidak pernah berpikiran negative saat

bekerja.

61 Akhir-akhir ini saya acuh pada orang lain.

62 Belakangan ini saya menjadi mudah curiga pada

orang.

63 Akhir-akhir ini saya mudah ingkar janji.

64 Segala kesalahan yang saya lakukan adalah

sepenuhnya tanggung jawab saya.

65 Menurut rekan-rekan, saya kerap menyerang

mereka dengan kata-kata pedas, meskipun saya

sendiri tidak pernah merasa melakukan hal itu.

66 Punggung saya tidak pernah terasa sakit.

67 Salah atasan bila terjadi kekacauan di tempat

(81)

NO PERNYATAAN SS S TS STS

68 Saya tetap optimis terhadap pekerjaan saya.

69 Akhir-akhir ini saya lebih sering mendiamkan

orang lain selama di tempat kerja.

70 Saya kerap berbohong demi menyenangkan

atasan dan rekan kerja .

71 Saya penuh perhatian pada orang lain.

72 Saya kerap berpikir jangan-jangan pekerjaan

saya tidak benar.

73 Saya selalu dapat menepati janji yang saya

buat.

74 Bila perlu, saya akan mencari kesalahan rekan

kerja untuk melindungi posisi saya.

75 Saya selalu bersikap terbuka terhadap rekan

kerja.

76 Akhir-akhir ini saya menjadi susah memahami

penjelasan orang lain.

77 Akhir-akhir ini kepala saya terasa sakit.

78 Saya tidak pernah absen bekerja.

79 Tekanan darah saya meningkat akhir-akhir ini.

80 Badan saya selalu sehat.

Gambar

Tabel 1 : Skor Berdasarkan Kategori Jawaban.
Tabel 2 : Blue Print Skala Stres Kerja
Tabel 4 : Distribusi Item Yang Sahih dan Yang Gugur.
Tabel 5: Distribusi Item Skala Stres Kerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

ini, saya ingin menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada para peserta Operasi Bhakti Surya Baskara Jaya, Operasi Bhakti Pelangi Nusantara, dan Operasi Bhakti

Siswa diberi kebebasan mencari cara untuk membuat barisan kelompoknya sepanjang mungkin (problem solving). Kegiatan berikutnya siswa berlomba lari estafet antar kelompok.

Rencana ini menjabarkan skenario pengembangan kota dan pengembangan sektor bidang Cipta Karya, usulan kebutuhan investasi yang disusun dengan berbasis demand atau target

yang ada diluar negeri sebagai penelitian selanjutnya dan sampel yang diambil bisa dikota besar lainnya yang minat penggunaan terhadap online shop tinggi, dan disamping itu

Apabila posisi AFLN/KFLN bank ‘A’ hanya terdiri dari rekening mata uang asing, rekening giro pada bukan penduduk dan rekening giro milik bukan penduduk, maka field 'd'

31 tahun 2002 Tentang Partai Politik, yang berarti semua warga Negara Indonesia (masyarakat) termasuk pegawai negeri sipil mempunyai hak yang sama untuk masuk

Dinasti Zankiyah adalah dinasti Islam yang berasal dari orang-orang Turki.Dimana mereka menisbatkan dirinya pada orang-orang Saljuk. Pendiri pemerintahan ini ialah

Penelitian ini dilakukan di Pelantar KUD pada bulan Februari sampai Maret 2013 dengan interval waktu 6 hari, yang bertujuan untuk mengkaji sebaran frekuensi panjang,