• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP Teks Rekaman Percobaan dengan Model

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RPP Teks Rekaman Percobaan dengan Model"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Pembelajaran Menyusun Teks Rekaman Percobaan dengan

Model Pembelajaran Inkuiri

Dosen Pengampu:

Mimi Mulyani

Disusun Oleh:

Nama : Fuad Akbar Adi

NIM : 2101413065

Rombel : Rombel 3

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesis

Fakultas Bahasa dan Seni

▸ Baca selengkapnya: contoh teks laporan percobaan membuat donat kentang

(2)

BAB I

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

A. Pengertian

Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.Pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan.

Pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Pembelajaran ini sering juga dinamakan pembelajaran heuristic, yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu heuriskein yang berarti “saya menemukan”.

B. Syarat

Joyce (Gulo, 2005) mengemukakan kondisi-kondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan inkuiri bagi siswa, yaitu : (1) aspek sosial di dalam kelas dan suasana bebas-terbuka dan permisif yang mengundang siswa berdiskusi; (2) berfokus pada hipotesis yang perlu diuji kebenarannya; dan (3) penggunaan fakta sebagai evidensi dan di dalam proses pembelajaran dibicarakan validitas dan reliabilitas tentang fakta, sebagaimana lazimnya dalam pengujian hipotesis.

C. Ciri-ciri Pembelajaran Inkuiri

1. Pertama, pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan. Artinya, pada pembelajaran inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima materi pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.

(3)

Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Karena itu kemampuan guru dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. Guru dalam mengembangkan sikap inkuiri di kelas mempunyai peranan sebagai konselor, konsultan, teman yang kritis dan fasilitator. Ia harus dapat membimbing dan merefleksikan pengalaman kelompok, serta memberi kemudahan bagi kerja kelompok.

3. Ketiga, tujuan dari pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.

1. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual. Tujuan utama dari pembelajaran inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian, pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.

2. Prinsip Interaksi. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.

3. Prinsip Bertanya. Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan pembelajaran ini adalah guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Dalam hal ini, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan. Di samping itu, pada pembelajaran ini juga perlu dikembangkan sikap kritis siswa dengan selalu bertanya dan mempertanyakan berbagai fenomena yang sedang dipelajarinya.

(4)

mengembangkan potensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara maksimal.

5. Prinsip Keterbukaan. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.

E. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri

1. Merumuskan masalah; kemampuan yang dituntut adalah : (a) kesadaran terhadap masalah; (b) melihat pentingnya masalah dan (c) merumuskan masalah.

2. Mengembangkan hipotesis; kemampuan yang dituntut dalam mengembangkan hipotesis ini adalah : (a) menguji dan menggolongkan data yang dapat diperoleh; (b) melihat dan merumuskan hubungan yang ada secara logis; dan merumuskan hipotesis.

3. Menguji jawaban tentatif; kemampuan yang dituntut adalah : (a) merakit peristiwa, terdiri dari : mengidentifikasi peristiwa yang dibutuhkan, mengumpulkan data, dan mengevaluasi data; (b) menyusun data, terdiri dari : mentranslasikan data, menginterpretasikan data dan mengkasifikasikan data.; (c) analisis data, terdiri dari : melihat hubungan, mencatat persamaan dan perbedaan, dan mengidentifikasikan trend, sekuensi, dan keteraturan.

4. Menarik kesimpulan; kemampuan yang dituntut adalah: (a) mencari pola dan makna hubungan; dan (b) merumuskan kesimpulan

5. Menerapkan kesimpulan dan generalisasi

F. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri

1. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui pembelajaran ini dianggap jauh lebih bermakna.

2. Pembelajaran ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.

(5)

4. Keuntungan lain adalah dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.

Di samping memiliki keunggulan, pembelajaran ini juga mempunyai kelemahan, di antaranya:

1. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.

2. Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

3. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan. 4. Selama kriteria keberhasiJan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai

(6)

BAB II

MATERI MENYUSUN TEKS REKAMAN PERCOBAAN A. Pengertian

Teks rekaman percobaan adalah teks yang menceritakan percobaan yang dilakukan oleh penulis. Teks rekaman percobaan merupakan teks yang sifatnya laporan. Teks rekaman percobaan menggambarkan sesuatu sesuai fakta apa adanya tanpa ada opini/pendapat penulis.

B. Struktur

1. Judul

Judul merupakan pintu atau muka dari sebuah teks rekaman percobaan. Oleh karena itu, judul teks rekaman percobaan harus memperlihatkan fakta yang ingin diungkapkan, dijelaskan, positif, singkat, khas, serta mampu menampilkan kata kunci dari sebuah tulisan.

2. Pendahuluan

Sebagian umum, pendahuluan memaparkan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan percobaan secara lengkap. Pada pendahuluan terdapat tiga bagian, yaitu latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan.

3. Landasan Teori/Kajian Pustaka

Pada bagian ini, dipaparkan berbagai teori yang digunakan dalam melakukan percobaan. Kajian teori dijadika sebagai dasar pemikiran dalam melakukan percobaan agar proses dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

4. Metode Penelitian

Pada bagian ini, dipaparkan cara yang digunakan dalam melakukan percobaan. Alat dan bahan serta prosedur kerja (percobaan) dipaparkan secara mendetail. 5. Hasil dan pembahasan

Pada bagian ini, dipaparkan tentang hasil percobaan dan pembahasannya secara cermat dan jelas berdasarkan bisa dipaparkan dalam bentuk deskriptif atau label.

6. Simpulan

(7)

C. Menyusun Teks Rekaman Percobaan Sesuai dengan Karakteristik Teks

Agar dapat menyusun teks rekaman percobaan dengan baik, kita perlu melakukan percobaan atau penelitian terlebih dahulu. Data yang diperoleh dari kegiatan percobaan atau penelitian dan hasilnya dicatat secara jelas dan perinci, kemudian disusun menjadi sebuah laporan yang memenuhi kaidah keilmuan, baik dari aspek struktur teks maupun fitur bahasa yang digunakan.

Selain memperhatikan aspek struktur ketika menyusun teks rekaman percobaan, kamu juga harus memperhatikan aspek kebahasaannya. Sebagai salah satu jenis karya ilmiah yang kebenarannya harus dapat dipertanggungjawabkan secara kelimuan, bahasa dalam teks rekaman percobaan tidak boleh menimbulkan multitafsir. Bahasanya harus lugas dan jelas. Bahasa dalam teks rekaman percobaan pada umumnya ditandai dengan penggunaan kalimat kompleks, kata penghubung, kata rujukan, dan istilah teknis. Berikut langkah-langkah menyusun teks rekaman percobaan.

a. Kumpulan data yang dicatat berdasarkan kegiatan percobaan.

b. Kembangkan data percobaan dengan menggunakan kaidah struktur teks dan bahasa sesuai dengan karakteristik teks rekaman percobaan.

c. Gunakan kalimat kompleks, kata hubung, kata rujukan, dan berbagai istilah teknis untuk mengembangkan data menjadi sebuah teks rekaman percobaan yang utuh dan lengkap.

Contoh:

Laporan Praktikum Biologi:

Uji Kandungan Bahan Makanan d. Pendahuluan

1. Latar Belakang

(8)

merupakan zat gizi utama bagi tubuh. Zat gizi (nutrisi) adalah substansi-substansi di dalam makanan yang menyediakan energi dan material untuk perkembangan, pertumbuhan, dan perbaikan sel tubuh.

Makanan yang dimasukkan kita ke dalam tubuh kita akan diproses melalui system pencernaan yang dipecah menjadi molekul sederhana melalui dua cara, yaitu secara mekanis dan kimiawi. Cara mekanis melibatkan pergerakan otot, misalnya melalui mulut (gigi) dan gerak paristaltik. Cara kimiawi dilakukan oleh enzim pencernaan dan diproses di dalam mulut dan lambung.

Berkaitan dengan hal tersebut, perlu diadakan praktikum untuk protein, lemak, dan glukosa dalam berbagai bahan makanan? 3. Tujuan

Laporan ini bertujuan mengetahui kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan glukosa dalam berbagai bahan makanan.

e. Landasan Teori/Kajian Pustaka 1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa organic yang menjadi sumber energy utama bagi manusia dan hewan. Karbohidrat tersusun dari senyawa sederhana, seperti monokasarida, disakarida, karbohidrat kompleks, seperti polisakarida dan serat.

Semakin sederhana susunan molekul karbohidrat maka senyawa tersebut akan mudah dicerna dan rasanya semakin manis. Semakin panjang susunan karbohidrat senyawa tersebut akan semakin sulit dicerna, misalnya serat. Akan tetapi, makanan berserat ini akan bermanfaat untuk memperlancar proses pencernaan.

2. Protein

(9)

dari rantai asam panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan paptida.

Protein dapat kita peroleh, baik dari hewan (protein hewani) maupn tumbuhan (protein nabati). Sumber protein hewani, antara lain daging, susu, dan telur, sedangkan sumber protein nabati, antara lain padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran.

3. Lemak

Lemak atau lipid adalah senyawa organic yang tidak larut dalam air, tetap larut dalam zat pelarut organic (nonpolar), seperti kloroform, eter, dan minyak tanah.

f. Metode Penelitian 1. Alat dan Bahan

a. Alat : tabung reaksi, rak tabung, gelas kimia, pembakar spiritus, pipet tetes, korek api.

b. Bahan : nasi, kentang, roti, tahu, telur, avokad, minyak goreng, margarin, ekstrak gula, ekstrak permen.

g. Hasil dan Pembahasan laboritorium yang dilakukan menunjukkan bahwa ekstrak nasi, roti, dan kentang yang ditetesi lugol berubah warna menjadi biru tua yang berarti bahan makanan tersebut mengandung karbohidrat. 2. Mentega, avokad, dan minyak mengandung lemak karena saat

dioleskan ke kertas buram, kertas tersebut berubah menjadi transaparan.

(10)
(11)

BAB III

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 6 Pekalongan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : IX/II

Materi Pokok : Menyusun Teks Rekaman Percobaan Alokasi Waktu : 2x 40 menit

A. Kompetensi Inti (KI)

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar

4.2 Menyusun teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, rekaman percobaan baik secara lisan maupun tulisan.

Indikator

4.1.1 Menidentifikasi struktru teks rekaman percobaan

4.1.2 Menjelaskan langkah-langkah menyusun teks rekaman percobaan 4.1.3 Menyusun teks rekaman percobaan

C. Materi Pembelajaran

1. Pengertianpuisi 2. KarakteristikPuisi 3. StrukturPuisi

4. Langkah-langkahpembacaanpuisi 5. Teks Puisi

6. Cara mengekspresikanpembacaanpuisi 7. Contohtandajedadalampuisi

(12)

D. Metode Pembelajaran

1. Model : Inkuiri

2. Metode : Ceramah, apersepsi, Inquiry

E. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Media : LCD (Visual dan audiovisual) 2. Alat : Papan tulis, spidol, penghapus 3. Sumber Belajar : Buku Teks Bahasa Indonesia

F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan 1. Guru memberikan apersepsi kepada siswa.

2. Guru mempersiapkan siswa agar siap belajar.

3. Guru memberikan motivasi agar siswa senang belajar. 4. Guru memberikan ilustrasi

pembelajaran.

5. Guru menyampaikan tujuan dari kegiatan pembelajaran.

15 menit Ceramah

2. Inti Mengamati

1. Siswa mendapatkan pengara-han/ilustrasi dari guru sebelum mengamati pemode-lan menyusun teks rekaman percobaan.

2. Siswa mengamati pemodelan menyusun teks rekaman percobaan yang ditam-pilkan di LCD dengan sikap santun dan percaya diri.

15 menit

5 menit

(13)

Menanya

1. Dari hasil mengamati, siswa berdiskusi secara klasikal dan bertanya kepada guru terkait pemodelan menyusun teks rekaman percobaan dengan sikap santun dan percaya diri.

Mengumpulkan Informasi

1. Siswa membuat simpulan ter-kait materi yang telah dipela-jari dengan sikap disiplin dan tanggungjawab.

2. Siswa membangun konsep

pe-ngetahuan mengenai

menyusun teks rekaman percobaan yang telah dimiliki dengan pengetahuan baru dari hasil mengamati pemodelan menyusun teks rekaman percobaan dengan sikap disiplin dan tanggungjawab.

3. Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah

(14)

sanakan.

2. Siswa membuat refleksi terkait pembelajaran yang telah dilak-sanakan.

3. Siswa saling memberikan um-pan balik dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. 4. Guru memberikan informasi

mengenaikegitan

pembelaja-1. Pendahuluan 1. Guru memberikan apersepsi kepada siswa.

2. Guru mempersiapkansiswa agar siap belajar.

3. Guru memberikan motivasi agar siswa senang belajar. 4. Guru memberikan ilustrasi

pembelajaran.

5. Guru menyampaikan tujuan dari kegiatan pembelajaran.

15 menit Ceramah

2. Inti Mengomunikasikan

1. Siswa mengumpulkan data berdasarkan kegiatan percobaan yang pernah dilakukan pada mata pelajaran IPA kelas IX

2. Berdasarkan data tersebut,

(15)

siswa menyusun teks rekaman

percobaan dengan

memperhatikan struktur teks dan cirri bahasa yang digunakan.

3. Siswa lain menanggapi hasil menyusun teks rekaman percobaan dari temannya dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar. 3. Penutup 5. Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilak-sanakan.

6. Siswa membuat refleksi terkait pembelajaran yang telah dilak-sanakan.

7. Siswa saling memberikan um-pan balik dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. 8. Guru memberikan informasi

mengenai materi pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya.

9. Guru memberikan tugas kepa-da siswa agar siswa mencari tahu terkait materi pertemuan selanjutnya.

20 menit Ceramah

G. EVALUASI PEMBELAJARAN 1. PenilaianPengamatan Sikap

Lembar Pengamatan Sikap

(16)

Penghitungan nilai akhir

sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan

BT

sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten

MT

menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten

MB

menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan secara terus-menerus dan ajeg/konsisten

MK

Setiap sikap yang dinilai maksimal mendapat 4 poin Nilai Sikap = (Jml skor diperoleh : 24) x 100

a. Penilaian Pengetahuan

a) Jenis/Teknik : Tes/Tertulis b) Bentuk Instrumen : Uraian c) Instrumen : soal (terlampir) d) Pedoman Penskoran (terlampir)

(17)

b. Penilaian Keterampilan

a. Jenis : Unjuk Kerja

b. Bentuk Instrumen : Petunjuk

c. Rubrik Penilaian : Terlampir

Nama

Kelas dan NIS Tanggal Judul teks

Petunjuk:

Kumpulkan data berdasarkan kegiatan percobaan yang pernah dilakukan pada mata pelajaran IPA kelas IX, kemudian susunlah teks rekaman percobaan berdasarkan data tersebut!

No Aspek Bobot Skor

1. Penampilan 5 0-5

2. Kesesuaian data 15 0-15

3. Informasi yang disajikan

10 0-10

4 Keruntutan struktur 10 0-10

Nilai Akhir = (N1+N2+N3) = 10 3

(18)

A. Simpulan

Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Teks rekaman percobaan adalah teks yang menceritakan percobaan yang dilakukan oleh penulis. Langkah-langkah menyusun teks rekaman percobaan yaitu, kumpulan data yang dicatat berdasarkan kegiatan percobaan, kembangkan data percobaan dengan menggunakan kaidah struktur teks dan bahasa sesuai dengan karakteristik teks rekaman percobaan, gunakan kalimat kompleks, kata hubung, kata rujukan, dan berbagai istilah teknis untuk mengembangkan data menjadi sebuah teks rekaman percobaan yang utuh dan lengkap.

Penggunaan model pembelajaran Inkuiri sangat cocok diterapkan dalam pembelajaran dengan materi pokok menyusun teks rekaman percobaan, karena secara kompetensi menyusun yang notabene merupakan kegiatan keterampilan akan menjadi mudah dilakukan oleh siswa dengan pembelajaran Inkuiri yang berorientasi kepada kegiatan penemuan siswa.

DAFTAR PUSTAKA

(19)

Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada Jakarta.

Wahono, dkk. 2013. Marbi Mahir Berbahasa Indonesia Buku Teks Swasta Kelas IX. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama

Sudjana, Nana. 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Hasil signifikansi penelitian menunjukkan ternyata dari ketiga indikator intellectual capital hanya variabel VAHU terhadap ROA, STVA terhadap BOPO, VAHU terhadap GROWTH

Gambar tersebut menjelaskan untuk setiap aliran bahan bakar yang rendah akan terbentuk api difusi laminar dan panjang api akan semakin meningkat seiring dengan semakin

Selain itu masalah yang timbul lainnya yaitu mengenai ketimpangan atau ketidakadilan bagi salah satu pihak dalam hal pendapatan (penghasilan) yang diperoleh

Dari hasil wawancara dengan pemustaka yang peneliti dapatkan, kelengkapan/ kesesuaian koleksi di Perpustakaan Mahkamah Syar’iyah Aceh sudah sesuai dengan kebutuhan

[r]

Hasil analisis Trend menunjukkan bahwa perkembangan sektor pengangkutan dan komunikasi Kota Probolinggo cenderung naik dari tahun ke tahun dan perkembangan

[r]

[r]