• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan Aktualisasi Setio Susanto maka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rancangan Aktualisasi Setio Susanto maka"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

i RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI

APARATUR SIPIL NEGARA DI KEMENTERIAN PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

“OPTIMALISASI MONITORING PENGGUNAAN REAGEN KIMIA DI BPMSP-BEKASI”

Disusun Oleh :

Setio Susanto, S.Si. NIP. 19850918 201801 1 001

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III KEMENTERIAN PERTANIAN

TAHUN 2018

PUSAT PELATIHAN MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

(2)

ii LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN DAN ISU PERUBAHAN

Nama : Setio Susanto, S.Si. NIP : 19850918 201801 1 001

Instansi : Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Unit Kerja : BPMSP Bekasi

Telah diuji di depan Tim Penguji Pada hari Rabu tanggal 15 Mei 2018

Mentor, Coach,

drh. M. Syukron Amin, M.Si. Ir. Rodhiyah, MM.

NIP. 19730429 199803 1 004 NIP. 19560127 198303 2 002

Penguji,

(3)

iii KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur yang tiada terputus kepada Maha pemberi nikmat, fasilitator muhasabah, penenang hati, Maha Pencipta, Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Atas berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN di Balai Pegujian Mutu dan Sertifikasi Pakan di Bekasi yang merupakan salah satu dari Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jendral Perternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian.

Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ir. Junaida selaku kepala Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan-Bekasi. Kepada drh. M. Syukron Amin, M.Si. selaku mentor yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan dalam pelaksanaan aktualisasi ini di Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan-Bekasi. Kepada widyaiswara pembimbing (coach) Ir. Rodhiyah, MM. yang telah bersedia banyak meluangkan waktu, tenaga dan fikiran serta dengan sabar membimbing penulis hingga selesainya rancangan aktualisasi ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan di Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan-Bekasi, dan panitia Pelatihan Dasar CPNS Kementrian Pertanian Tahun 2018 yang memberikan semangat, izin, bantuan, tempat serta fasilitas kepada penulis untuk melaksanakan aktualisasi ini.

Penghargaan yang tulus penulis berikan kepada kedua orang tua serta semua keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan materil dan teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Kementrian Pertanian Tahun 2018 angkatan XI yang telah bekerja sama dan mendukung dalam melaksanakan aktualisasi.

Semoga dengan disusunnya laporan ini, harapannya dapat bermanfaat bagi penulis untuk melaksanakan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara yang profesional dan konsisten mengamalkan nilai-nilai dasar ANEKA.

Bogor, Mei 2018

Setio Susanto

(4)

iv DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESEHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 3

1.3 Ruang Lingkup ... 3

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI ... 4

2.1 Deskripsi Organisasi ... 4

2.1.1Kementerian Pertanian Republik Indonesia ... 4

2.1.2Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan Ternak (BPMSP) Bekasi ... 4

2.2 Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN) ... 7

2.3 Nilai-niai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) ... 9

2.4 Rancangan Aktualisasi ... 13

2.4.1Identifikasi Isu ... 13

2.4.2Prioritas Isu ... 15

2.4.3PemecahanIsu ... 16

2.5 Rancangan Kegiatan... 19

2.5.1Mengecek Kondisi Fisik dan Keadaan Gudang Penyimpanan Reagen ... 19

2.5.2Membuat Dokumen Nama, Fungsi dan Bahaya Reagen yang Digunakan di Laboratorium ... 19

(5)

v

2.5.4Pengawasan Expired Date ... 22

2.5.5Mengecek Penggunaan Reagen... 23

2.5.6Melakukan Stock Opname ... 24

2.6 Jadwal Pelaksanaan ... 25

BAB III PENUTUP ... 26

3.1 Kesimpulan ... 26

(6)

vi DAFTAR GAMBAR

(7)

vii DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.4.1 Pemilihan Isu Melalui Kriteria APKL ... 14

Tabel 2.4.2 Tabel Analisis USG Prioritas Isu ... 16

Tabel 2.4.3 Gagasan Pemecahan Isu Tapisan McNamara ... 18

(8)

viii DAFTAR LAMPIRAN

(9)

2 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mempersiapkan SDM unggul sejak dini merupakan sebuah hal yang fundamental bagi Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain. Untuk menjadi negara maju, Indonesia tidak boleh lagi hanya bergantung pada kekayaan sumber daya alam yang dimiliki. Namun harus didukung oleh pembangunan manusia yang ditandai dengan penilaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), hal tersebut merupakan tolak ukur apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang.

Untuk mendukung hal tersebut dibutuhkan kompetensi sumber daya manusia dalam hal ini pemerintah menerapkan hal tersebut dalam seleksi penerimaan CPNS yang dimulai dengan rekrutment yang transparan. Seleksi CPNS merupakan saringan yang digunakan negara dalam menjaring putra-putri terbaik negeri ini untuk mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara atau yang disingkat dengan ASN. ASN adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah (Tenaga Kontrak). Pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Untuk menjadi seorang PNS sepenuhnya, CPNS diantaranya harus mengikuti dan berhasil lulus dalam kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar) yang dulunya dikenal dengan istilah Prajabatan.

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Kementerian Pertanian angkatan XI yang diselenggarakan oleh Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi-Bogor dari tanggal 9 April 2018 sampai dengan 5 September 2018. Pelatihan Dasar ini diperuntukan bagi sebagian CPNS Kementerian Pertanian yang lulus CPNS terhitung 1 Januari 2018.

(10)

2 Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III diselenggarakan untuk membentuk PNS profesional yang berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap perilaku bela negara, nilai-nilai dasar PNS, pengetahuan tenatang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI dan mengusai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat.

Untuk menjadi seorang pelayan publik yang professional diperlukan pembekalan kepada PNS dengan nilai-nilai dasar profesi ASN yang dikenal dengan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dan Whole of Goverment .

Untuk melengkapi peningkatan kompetensi dan penguatan karakter CPNS, pada pelatihan ini diberikan juga materi Wawasan Kebangsaan, Bela Negara dan Dinamika Kelompok.

Latsar ini berjalan dengan landasan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara merujuk pada Pasal 63 ayat 3 dan ayat 4 yang menyatakan CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung-jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Untuk itu Latsar merupakan pelatihan inovatif dan terintegrasi dimana pembelajaran klasikal di tempat pelatihan (on campus) dipadukan dengan non-klasikal di tempat kerja masing-masing CPNS (off campus) sehingga diharapkan CPNS yang mengikuti Latsar dapat menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan serta menjadikan nilai-nilai yang ditanamkan dapat menjadi sebuah kebiasaan (habituasi).

(11)

3 adalah belum optimalnya monitoring penggunaan reagen kimia di laboratorium BPMSP-Bekasi.

B. Tujuan

Aktualisasi dan Habituasi ini dimaksudkan untuk membentuk ASN yang akuntabel yaitu ASN yang karakternya dibentuk berdasarkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi serta memahami Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government sehingga mampu melaksanakan tugas, fungsi dan perannya secara profesional sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa yang terlihat pada karakter PNS yang :

1. Memiliki sikap dan perilaku Bela Negara yang Berwawasan Kebangsaan. 2. Mencerminkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dalam sikap dan perilakunya.

3. Memiliki pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI. 4. Menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan

perannya secara professional sebagai pelayan masyarakat.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi pada Rancangan Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara mencakup penerapan nilai-nilai dasar yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi yang biasa disingkat dengan ANEKA. Nilai-nilai ini diperkaya dengan Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government.

(12)

4 BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Deskripsi Organisasi

2.1.1 Kementerian Pertanian Republik Indonesia Visi dan Misi Organisasi

Kabinet Kerja telah menetapkan visi yang harus diacu oleh Kementerian/Lembaga, yaitu "Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong". Dengan memperhatikan visi pemerintah tersebut dan mempertimbangkan masalah dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan pertanian, maka visi Kementerian Pertanian adalah “Terwujudnya kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani”. Makna dari visi tersebut yaitu Kedaulatan pangan merupakan hak Negara dan bangsa yang secara mandiri menentukan kebijakan pangan yang menjamin hak atas pangan bagi rakyat dan yang akan memberikan hak bagi masyarakat untuk menentukan sistem pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal. Kesejahteraan petani merupakan kondisi hidup layak bagi petani dan keluarganya sebagai sektor utama pelaku usaha pertanian yang diperoleh dari kegiatan di lahan dan usaha yang digelutinya.

Untuk mewujudkan Visi Kementerian Pertanian tersebut di atas, telah ditetapkan Misi Kementerian Pertanian sebagai berikut:

1. Mewujudkan ketahanan pangan dan gizi;

2. Meningkatkan nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian; 3. Mewujudkan kesejahteraan petani;

4. Mewujudkan kementerian pertanian yang transparan, akuntabel, professional, dan berintegritas tinggi.

2.1.2 Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan (BPMSP-Bekasi)

(13)

5 Direktorat Pakan mempunyai tugas pokok secara umum melaksanakan pengujian mutu daan sertifikasi pakan.

BPMSP-Bekasi terletak di Desa Burangkeng, kecamatan Setu Kab. Bekasi Propinsi Jawa Barat.

1. Visi dan Misi Organisasi

Visi dari BPMSP-Bekasi adalah Menjadi laboratorium referensi yang profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan tersertifikasi untuk mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas. Untuk mencapai visi ini, BPMSP-Bekasi memiliki misi untuk:

1. Merumuskan hasil pengujian sertifikasi mutu dan keamanan pakan serta benih tanaman pakan ternak;

2. Melakukan pemantauan, survei mutu dan keamanan pakan;

3. Melakukan pengembangan teknik dan metode pengujian sesuai permintaan pelanggan dan IPTEK;

4. Menyelenggarakan uji profisiensi pakan dalam mewujudkan laboratorium rujukan dan acuan;

5. Meningkatkan jejaring kerja laboratorium pakan;

6. Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu; 7. Meningkatkan kualitas pelayanan prima;

2. Tugas Pokok dan Fungsi

Untuk mencapai tujuan tersebut, BPMP-Bekasi memiliki Tugas Pokok dan Fungsi sebagai berikut:

1. Menyusun program, rencana kerja, dan anggaran, pelaksanaan kerjasama, serta penyiapan evaluasi dan pelaporan;

2. Melaksanakan penyiapan sampel mutu pakan; 3. Melaksanakan pengujian mutu dan keamanan pakan;

4. Menyiapkan perumusan hasil pengujian mutu dan keamanan pakan; 5. Melaksanakan sertifikasi hasil pengujian mutu dan keamanan pakan; 6. Melaksanakan sertifikasi mutu dan keamanan pakan;

(14)

6 8. Melaksanakan fungsi laboratorium rujukan dan acuan;

9. Mengembangkan teknik dan metode pemeriksaan dan pengujian mutu dan keamanan pakan;

10. Melaksanakan pemantauan dan survei mutu dan keamanan pakan; 11. Melaksanakan bimbingan teknis laboratorium pakan dan mutu pakan; 12. Melaksanakan pengujian mutu dan sertifikasi benih/ bibit pakan hijauan; 13. Melayani teknis kegiatan pemeriksaan dan pengujian mutu dan

keamanan pakan;

14. Menyebarkan informasi dan dokumentasi hasil pengujian mutu dan keamanan pakan;

15. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga BPMSP.

Pengawas Mutu Pakan

Penulis merupakan seorang calon pengawas mutu pakan ahli pertama yang ditempatkan BPMSP-Bekasi. Menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 119 tahun 2014, Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Pakan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang untuk melakukan kegiatan pengawasan dan pengujian mutu pakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.

Pengawas Mutu Pakan adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan dan pengujian mutu pakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Tugas pokok Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Pakan meliputi: - Melakukan pengawasan dan pengujian mutu pakan

(15)

7 3. Struktur Organisasi

Gambar 2.1.2. Struktur Organisasi BPMSP-Bekasi

2.2 Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN)

Dalam menjalankan kedudukannya pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki fungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa.

1. Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN)

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan public dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut.

Kementerian KASUB BAGIAN TATA

USAHA

DIREKTORAT PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PETERNAKKAN

DITJEN SARANA DAN PRASARANA DITJEN TANAMAN

(16)

8 ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warganegara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administrative yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasaan pelanggan.

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.

2. Whole of Government (WoG)

Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.

Jenis-jenis pelayanan publik yang dikenal yang dapat didekati oleh pendekatan WoG adalah:

- Pelayanan yang bersifat administratif

Pelayanan publik yang menghasilkan berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan warga masyarakat. Praktek WoG dalam jenis pelayanan administrasi dapat dilihat dalam praktek-praktek penyelenggaraan izin dalam satu pintu seperti PTSP atau kantor SAMSAT.

- Pelayanan jasa

Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan dan lainnya.

- Pelayanan barang

(17)

9 - Pelayanan regulative

Pelayanan melalui penegakan hukuman dan peraturan perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat.

3. Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/ atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:

1. Partisipatif 2. Transparan 3. Responsif

4. Tidak diskriminatif 5. Mudah dan murah 6. Efektif dan efisien 7. Aksesibel

8. Akuntabel 9. Berkeadilan

2.3 Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN)

Penyelenggaran pelatihan dasar pada pegawai ASN bertujuan untuk penguatan nilai-nilai dasar profesi ASN yang merupakan nilai-nilai yang harus ditanamkan oleh seluruh ASN, meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).

1. Akuntabilitas

(18)

10 Akuntabilitas memiliki aspek-aspek yang mencakup beberapa hal yaitu: - Akuntabilitas adalah sebuah hubungan

- Akuntabilitas berorientasi pada hasil

- Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan - Akuntabilitas memerlukan konsekuensi - Akuntabilitas memperbaiki kinerja

Nilai-nilai dasar yang terkandung pada aspek akuntabilitas antara lain: 1. Jujur

2. Transparan 3. Integritas

4. Tanggung-jawab 5. Keadilan

6. Kepercayaan 7. Keseimbangan 8. Kejelasan target 9. Konsisten 10.Partisipatif

2. Nasionalisme

Nasionalisme dapat dirumuskan sebagai satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah Negara dengan mewujudkan satu identitas sebagai ikatan bersama dalam satu kelompok. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan Warga Negara Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya nilai-nilai-nilai-nilai Pancasila diharapkan setiap ASN memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan lebih memikirkan kepentingan publik, bangsa dan Negara dibanding kepentingan pribadi dalam menjalankan tugasnya.

Nilai-nilai dasar nasionalisme adalah 1. Religius

(19)

11 3. Disiplin

4. Non diskriminasi 5. Saling menghormati 6. Persamaan derajat 7. Rela berkorban 8. Kerjasama 9. Cinta tanah air 10.Musyawarah

11.Kepentingan bersama 12.Kerja keras

13.Menghargai karya orang lain 14.Menghormati keputusan bersama 15.Tenggang rasa

3. Etika Publik

Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Nilai-nilai dasar etika publik, yaitu:

1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila

2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

3. Melaksanakan tugas secara professional dan tidak berpihak 4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

5. Non diskriminatif 6. Beretika luhur

7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik

8. Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat dan akurat

9. Berdaya guna dan berhasil guna

(20)

12 11.Transparan

12.Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerha pegawai

13.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

14.Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir

4. Komitmen Mutu

Penilaian mutu berdasarkan subyektifitas seseorang, maka dari itu untuk mengukur penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga sebuah mutu pelayanan dapat terkontrol dengan baik. Berikut ini adalah nilai-nilai yang perlu diperhatikan dalam komitemen mutu antara lain:

1. Bekerja dengan berorientasi pada mutu 2. Inovatif

3. Selalu melakukan perbaikan mutu

4. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang.

5. Membangun kerjasama kolegial antar pegawai yang dilandasi kepercayaan dan kejujuran

6. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal

7. Menampilkan kinerja tanpa cacat dan tanpa pemborosan, sejak memulai setiap pekerjaan.

8. Efektif dan efisien dalam bekerja

5. Anti Korupsi

Korupsi adalah tindakan melanggar hokum dengan tujuan untuk memperkaya diri sendiri maupun golongan.

Nilai-nilai yang terkandung dalam aspek anti korupsi antara lain: 1. Jujur

(21)

13 5. Tanggung-jawab

6. Kerja keras 7. Sederhana 8. Berani 9. Adi

2.4 Rancangan Aktualisasi 2.4.1 Identifikasi Isu

Dalam rancangan aktualisasi ini, ada beberapa isu yang muncul di BPMSP-Bekasi, yaitu :

1. Belum ada standarisasi penanganan limbah B3 hasil samping Laboratorium

2. Belum optimalnya monitoring penggunaan reagen kimia di Laboratorium

3. Belum optimalnya penggunaan website BPMSP sebagai media sosialisasi kepada masyarakat

Berdasarkan identifikasi yang telah ditemukan, maka akan dilakukan analisis isu berdasarkan kriteria isu. Kriteria isu dapat diukur menggunakan metode APKL. Unsur-unsur yang dinilai menggunakan metode APKL ini adalah Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak/ Kelayakan. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang dibicarakan. Problematik artinya sebuah isu memiliki permasalahan yang kompleks sehingga harus segera dicarikan solusi permasalahannya. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu yang diangkat masuk akal dan realistis untuk dipecahkan masalahnya.

(22)

14 Tabel 2.4.1 Pemilihan Isu melalui Kriteria APKL

No Isu Kriteria Isu

A P K L 1. Belum ada standarisasi penanganan limbah B3

hasil samping Laboratorium    

2. Belum optimalnya monitoring penggunaan

reagen kimia di Laboratorium    

3. Belum optimalnya penggunaan website BPMSP sebagai media sosialisasi kepada masyarakat

   X

Keterangan: A : Aktual P : Problematik K : Kekhalayakan L : Layak/ Kelayakan

Berdasarkan alat bantu penetapan isu diatas dapat disimpulkan bahwa isu nomor 1, 2 dan 3 memenuhi semua kriteria aktual, problematik, kekhalayakan dan layak/ kelayakan. Sementara isu nomor 4 tidak memenuhi kriteria problematik.

Isu nomor 1 (satu) yaitu “Belum ada standarisasi penanganan limbah B3 hasil samping Laboratorium” memenuhi kriteria APKL. Isu ini aktual karena benar-benar terjadi di BPMSP-Bekasi jika dilihat dari pengelolaan yang belum maksimal. Isu ini juga problematik karena pengelolaannya membutuhkan tenaga kerja, waktu dan tempat. Isu ini memenuhi kekhalayakan karena dapat apabila tidak ditangani dengan benar akan mencemari lingkungan sekitar. Isu ini juga memenuhi kriteria layak/ kelayakan karena BPMSP-Bekasi telah menerapkan sertifikasi management mutu Laboratorium sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk mempertahankan sertifikasi tersebut.

(23)

15 BPMSP akan mengalami kerugian secara finansial apabila reagen penggunaan tidak terkontrol dan reagen yang kadaluarsa harus dimusnahkan. Isu ini juga memenuhi kriteria layak/ kelayakan karena akan memudahkan monitoring dan kontrol penyimpanan dan penggunaan..

Isu nomor 3 (tiga) yaitu “Belum optimalnya penggunaan website BPMSP sebagai media sosialisasi kepada masyarakat” memenuhi kriteria APKL. Isu ini aktual karena benar-benar terjadi di BPMSP-Bekasi jika pada website yang telah dibuat. Isu ini juga problematik karena website yang dibuat kurang update sehingga informasi terbaru tidak sampai kepada masyarakat. Memenuhi syarat kekhalayakan karena penerapan hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan publik terhadap institusi akan transparansi infomasi. Isu ini tidak memenuhi kriteria layak/ kelayakan karena bukan kompetensi penulis dalam update informasi tersebut.

2.4.2 Prioritas Isu

Berdasarkan hasil dari analisa isu menggunakan metode APKL (Aktual, Kekhalayakan, Problematik dan Kelayakan) diatas, terdapat 2 (dua) buah isu yang memenuhi kriteria, diantaranya adalah:

1. Belum ada standarisasi penanganan limbah B3 hasil samping Laboratorium

2. Belum optimalnya monitoring penggunaan reagen kimia di Laboratorium

Dari ketiga isu tersebut, akan dilakukan analisa penetapan prioritas isu menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness dan Growth). Urgency artinya seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Dan Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

(24)

16 Tabel 2.4.2. Tabel Analisis USG Prioritas Isu

No Isu U S G Total Prioritas

1. Belum ada standarisasi penanganan limbah B3 hasil samping Laboratorium

5 5 4 14 2

2. Belum optimalnya monitoring penggunaan reagen kimia di Laboratorium

5 5 5 15 1

Keterangan : U : Urgency S : Seriousness G : Growth

Skor 5 : sangat USG Skor 4 : USG

Skor 3 : cukup USG Skor 2 : kurang USG Skor 1 : tidak USG

Berdasarkan analisis isu menggunakan metode USG diatas dapat disimpulkan bahwa isu nomor 2 (dua) mendapatkan jumlah terbesar sehingga menjadi prioritas utama yang akan dipecahkan permasalahannya. Hal ini dikarenakan untuk mengawasi operasional laboratorium agar mendapat hasil yang optimal dan akurat perlu dimulai dari hal terkecil yaitu memperhatikan kualitas dan kuatitas reagen kimia yang digunakan.

t dari

2.4.3 Pemecahan Isu

Pada pemcecahan isu ada 2 (dua) hal yang akan dibahas yaitu alternatif gagasan yang digunakan untuk pemecahan isu dan prioritas pemecahan isu.

a. Alternatif Gagasan

(25)

17 “Belum optimalnya monitoring penggunaan reagen kimia di BPMSP -Bekasi” dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:

1. Kurangnya sumber daya manusia

2. Belum maksimalnya kontrol penggunaan reagen di laboratorium BPMSP-Bekasi

3. Kurang maksimalnya sosialisasi dan komunikasi antar pegawai.

4. Belum adanya konsep laporan yang standard untuk penggunaan reagen kimia

Setelah melihat faktor-faktor penyebab belum optimalnya monitoring penggunaan reagen kimia di laboratorium BPMSP-Bekasi, saya memberikan gagasan penyelesaian isu sebagai berikut :

1. Melakukan kontrol penggunaan reagen kimia di laboratorium dengan membuat kartu kendali

2. Melakukan kontrol penggunaan reagen dengan penggunaan sistem aplikasi terintegrasi dengan stock gudang.

Untuk menentukan prioritas pemecahan masalah diatas, akan dilakukan analisis menggunakan Tapisan McNamara pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2.4.3. Gagasan Pemecahan Isu Tapisan Mc Namara

No Alternatif Gagasan Kriteria Alternatif Gagasan Total Skor Prioritas Kontribusi Biaya Layak

1. Melakukan kontrol

penggunaan reagen kimia di laboratorium dengan

membuat kartu kendali .

5 5 5 15 1

2. Melakukan kontrol

penggunaan reagen dengan penggunaan sistem aplikasi terintegrasi dengan stock gudang.

4 4 5 13 2

Catatan :

(26)

18 Skor 4 = k, b, l

Skor 3 = cukup k, b, l Skor 2 = kurang k, b, l Skor 1 = tidak k, b, l

Melakukan kontrol penggunaan reagen kimia dengan menggunakan katu kendali adalah gagasan pertama dalam pemecahan isu “Belumnya optimalnya monitoring penggunaan reagen kimia di laboratorium”. Dengan sistem pengawasan yang dibuat dan dilaksanakan secara berkesinambungan diharapkan penggunaan reagen kimia dapat lebih optimal agar mendapatkan hasil pengujian yang berkualitas dan efisiensi penggunaan reagen kimia. Sementara untuk gagasan kedua memungkinkan akan membutuhkan biaya yang cukup tinggi .

b. Prioritas Pemecahan Isu

Berdasarkan gagasan pemecahan isu di atas, diperoleh beberapa kegiatan untuk menyelesaikan isu tersebut. Kegiatan yang dilakukan antara lain :

1. Mengecek kondisi fisik dan keadaan gudang penyimpanan reagen

2. Membuat kartu kendali, dokumen nama, fungsi dan bahaya reagen yang digunakan di laboratorium

3. Memberikan label reagen di setiap kemasan reagen 4. Membuat buku kontrol expired date reagen

5. Mengontrol pemakaian reagen 6. Melakukan Stok Opname

2.5 Rancangan Kegiatan

(27)

19 2.5.1 Mengecek kondisi fisik dan keadaan gudang penyimpanan reagen

a. Tahapan Kegiatan

 Saya akan memeriksa reagen di gudang

 Saya akan menyusun botol-botol reagen sesuai dengan prosedur penyimpanan

 - Saya akan mengurutkan reagen sesuai tanggal kedatangan barang (First In First Out)

b. Output/ Hasil

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah kondisi gudang dan botol reagen telah tersusun sesuai standar dengan baik.

c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Akuntabilitas (tanggung jawab) melaksanakan kegiatan dengan tanggung jawab.

Nasionalisme (kepentingan bersama) kegiatan ini dilakukan untuk memudahkan proses pengambilan reagen oleh para analis.

Etika Publik (Transparan) proses pemisahan dilakukan dengan transparan Komitmen Mutu (Efektif dan effisien) kegiatan identifikasi dilakukan dengan efektif dan effisien.

Anti Korupsi (Jujur) menyusun reagen sesuai dengan standar penyimpanan.

d. Kontribusi terhadap visi BPMSP-Bekasi Menjadi laboratorium referensi yang profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan tersertifikasi untuk mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas. Berkontribusi ke misi BPMSP-Bekasi nomor 6 (enam) yaitu Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu.

e. Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu Komitmen Integritas dan Profesional. Pemberian Informasi yang benar dan akurat dan mengerjakan dengan penuh tanggung jawab.

(28)

20 a. Tahapan Kegiatan

 Saya akan menyiapkan alat tulis menulis

 Saya akan mempelajari SOP analisa laboratorium

 Saya mengidentifikasi reagen sesuai dengan MSDS (material safety data sheet)

 Saya akan mencatat dan mengetik nama, fungsi dan bahaya reagen yang digunakan

 Saya akan mengeprint nama, fungsi, dan bahaya reagen yang digunakan

 Saya akan menyimpan dokumen nama, fungsi, dan bahaya reagen yang digunakan

b. Output/ Hasil

Output/hasil dari tahapan kegiatan ini adalah tabel nama, fungsi, dan bahaya reagen yang digunakan di laboratorium

c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Akuntabilitas (Integritas) membuat dokumen dilakukan dengan teliti. Nasionalisme (Disiplin) kegiatan dilakukan sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Etika Publik (membuat keputusan didasarkan prinsip keahlian) kegiatan ini dilakukan oleh saya yang berkompetensi dalam identifikasi reagen.

Komitmen Mutu (Efektif dan effisien) kegiatan identifikasi dilakukan dengan efektif dan effisien.

Anti Korupsi (Jujur) dokumen yang dibuat sesuai dengan hasil identifikasi actual.

d. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

Kontribusi terhadap visi BPMSP-Bekasi Menjadi laboratorium referensi yang profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan tersertifikasi untuk mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas. Berkontribusi ke misi BPMSP-Bekasi nomor 6 (enam) yaitu Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu.

(29)

21 Kegiatan ini memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu Komitmen Integritas dan Profesional. Pemberian Informasi yang benar dan akurat dan mengerjakan dengan penuh tanggung jawab.

2.5.3 Memberikan label reagen di setiap kemasan reagen a. Tahapan Kegiatan

 Saya akan menyiapkan gunting, kertas dan lem/isolasi

 Saya akan menyalakan komputer

 Saya akan membuat label yang berisi : nama, rumus, fungsi, tgl kedatangan, tgl pembuatan, expired date, dan bahaya reagen

 Saya akan mengeprint dan menggunting label

 Saya akan menempel label pada masing-masing reagen b. Output/ Hasil

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah reagen berlabel. c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Akuntabilitas Akuntabilitas (Integritas) membuat label dengan teliti. Nasionalisme (Amanah) merawat dan menggunakan fasilitas kantor dengan baik.

Etika Publik (transparan) Informasi pada label reagen dapat diketahui oleh seluruh analis .

Komitmen Mutu (memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan internal) pelabelan reagen dilakukan untuk memudahkan para analis untuk mengecek keadaan reagen.

Anti Korupsi (Jujur) pengisian data label dilakukan sesuai dengan standard MSDS.

d. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

Kontribusi terhadap visi BPMSP-Bekasi Menjadi laboratorium referensi yang profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan tersertifikasi untuk mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas. Berkontribusi ke misi BPMSP-Bekasi nomor 6 (enam) yaitu Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu.

(30)

22 Kegiatan ini memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu Komitmen Integritas dan Profesional. Pemberian Informasi yang benar dan akurat dan mengerjakan dengan penuh tanggung jawab.

2.5.4 Pengawasan Expired Date a. Tahapan Kegiatan

 Saya akan mengecekkan expired date

 Saya akan menulis expired date pada buku kontrol reagen

 Saya akan memisahkan reagen yang telah kadaluarsa untuk di musnahkan di PPLI (Pusat Pemusnahan Limbah Indonesia)

b. Output/ Hasil

Buku kontrol reagen dan Reagen yang telah kadaluarsa c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Akuntabilitas (Integritas) menulis data expired date sesuai dengan label yang tertera pada botol reagen.

Nasionalisme (Disiplin) kegiatan dilakukan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.

Etika Publik (transparan) kesesuaian expired date pada buku kontrol. Komitmen Mutu Efektif dan efisien) kegiatan identifikasi dilakukan dengan efektif dan efisien.

Anti Korupsi (Jujur) memisahkan reagen yang telah kadaluarsa dan melaporkannya sesuai dengan jumlah aktual.

d. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

Kontribusi terhadap visi BPMSP-Bekasi Menjadi laboratorium referensi yang profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan tersertifikasi untuk mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas. Berkontribusi ke misi BPMSP-Bekasi nomor 6 (enam) yaitu Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu.

e. Penguatan Nilai Organisasi

(31)

23 2.5.5 Mengecek penggunaan reagen

a. Tahapan Kegiatan

 Saya akan mencatat penggunaan reagen kimia setiap penggunaan

 Saya akan memperbarui data penggunaan di kartu kendali reagen b. Output/ Hasil

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah kartu kendali reagen. c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Akuntabilitas (transparan) setiap analis dapat mengetahui jumlah reagen yang telah digunakan berdasarkan data kartu kendali.

Nasionalisme (kerjasama) kegiatan memperbarui kartu kendali bekerjasama dengan rekan pegawai.

Etika Publik (santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi, dan bekerja sama) berkoordinasi dengan analis dalam pengisian kartu kendali.

Komitmen mutu (berorientasi pada mutu) kegiatan pencatatan di kartu kendali harus sesuai dengan penggunaan aktual.

Anti Korupsi (jujur) kegiatan pencatatan di kartu kendali harus sesuai dengan penggunaan aktual.

d. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

Kontribusi terhadap visi BPMSP-Bekasi Menjadi laboratorium referensi yang profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan tersertifikasi untuk mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas. Berkontribusi ke misi BPMSP-Bekasi nomor 6 (enam) yaitu Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu.

e. Penguatan Nilai Organisasi

Kegiatan ini memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu Komitmen Integritas dan Profesional. Pemberian Informasi yang benar dan akurat dan mengerjakan dengan penuh tanggung jawab.

2.5.6 Melakukan stock opname a. Tahapan Kegiatan

(32)

24

 Saya akan mencatat jumlah fisik reagen

 Saya akan melakukan stock opname dilakukan setiap bulan dengan membandingkan jumlah reagen pada buku kontrol dengan jumlah fisik. b. Output/ Hasil

Data stock opname

c. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Akuntabilitas (transparan) mencatat data stock opname dan melaporkan kepada pejabat penanggung jawab.

Nasionalisme (kerjasama) kegiatan stock opname dilakukan bersama dengan rekan pegawai.

Etika Publik (santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi, dan bekerja sama) sebelum melakukan stock opname meminta izin kepada pejabat penanggung jawab gudang.

Komitmen mutu (efisiensi dan efectif)kegiatan ini dilakukan dengan efisien dan efisien.

Anti Korupsi (jujur) kegiatan pencatatan data stock opname ditulis sesuai dengan aktual perhitungan.

d. Kontribusi terhadap Visi Misi Organisasi

Kontribusi terhadap visi BPMSP-Bekasi Menjadi laboratorium referensi yang profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan tersertifikasi untuk mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas. Berkontribusi ke misi BPMSP-Bekasi nomor 6 (enam) yaitu Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu.

f. Penguatan Nilai Organisasi

(33)

26 2.6 Jadwal Pelaksanaan

Mei

4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

1 Mengecek kondisi fisik dan keadaan gudang

penyimpanan reagen

2 Membuat dokumen nama, fungsi dan bahaya

reagen yang digunakan di laboratorium

3 Memberikan label reagen di setiap kemasan reagen

4 Membuat buku kontrol expired date reagen

5 Mengontrol pemakaian reagen

6 Melakukan Stok Opname

Agustus September

No Kegiatan Juni Juli

Hari Libur Hari Kerja

(34)

26 BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan

Rancangan aktualisasi ini bertujuan untuk mengoptimalkan monitoring penggunaan Reagen Kimia di Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan Bekasi.

Terdapat 6 (enam) kegiatan yang akan dilakukan selama 80 hari kerja terhitung mulai tanggal 17 Mei 2018 sampai dengan 5 September 2018, yaitu:

1. Mengecek kondisi fisik dan keadaan gudang penyimpanan reagen

2. Membuat dokumen nama, fungsi dan bahaya reagen yang digunakan di laboratorium

3. Memberikan label reagen di setiap kemasan reagen 4. Membuat buku kontrol expired date reagen

5. Mengontrol pemakaian reagen 6. Melakukan Stok Opname

Rancangan aktualisasi melalui kegiatan-kegiatan diatas akan dilakukan dengan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN). Nilai-nilai dasar ASN yang paling banyak diterapkan adalah bekerja dengan orientasi pada mutu, kerjasama antar rekan pegawai, jujur dan bertanggung-jawab.

(35)

27 DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Etika Publik. Modul Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Komitmen Mutu. Modul Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Anti Korupsi. Modul Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Nasionalisme. Modul Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN. Modul Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Goverment. Modul Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.

(36)

27

Nama : Setio Susanto

Unit Kerja : Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan - Bekasi

Identifikasi Isu : Belum ada standarisasi penanganan limbah B3 hasil samping Laboratorium Belum optimalnya monitoring penggunaan reagen kimia di Laboratorium

Belum optimalnya penggunaan website BPMSP sebagai media sosialisasi kepada masyarakat Isu yang Diangkat : Belum optimalnya monitoring penggunaan reagen kimia di Laboratorium

Gagasan Pemecahan Isu : Melakukan kontrol penggunaan reagen kimia di laboratorium dengan membuat kartu kendali

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan

Dukungan terhadap Visi & Misi

1. 'Saya akan memeriksa reagen di gudang 2. Saya akan menyusun

botol-botol reagen (First In First Out)

kondisi

 Akuntabilitas (tanggung jawab) melaksanakan kegiatan dengan tanggung jawab.

 Nasionalisme (kepentingan bersama) kegiatan ini

dilakukan untuk memudahkan proses pengambilan reagen oleh para analis

 Etika Publik (Transparan) proses pemisahan dilakukan dengan transparan

 Komitmen Mutu (Efektif dan effisien) kegiatan identifikasi dilakukan dengan efektif dan

Kontribusi terhadap visi BPMSP-Bekasi Menjadi laboratorium referensi yang profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan tersertifikasi untuk mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas.

Berkontribusi ke misi BPMSP-Bekasi nomor 6 (enam) yaitu Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu.yaitu meningkatkan citra dan

Komitmen Integritas dan Profesional. Pemberian Informasi yang benar dan akurat dan

(37)

28 effisien

 Anti Korupsi (Jujur) menyusun reagen sesuai dengan standar penyimpanan

kualitas layanan publik

2. Melakukan

menyiapkan alat tulis menulis

2. Saya akan

mempelajari SOP analisa laboratorium 3. Saya mengidentifikasi

reagen sesuai dengan MSDS (material safety data sheet) 4. Saya akan mencatat

dan mengetik nama, fungsi dan bahaya reagen yang digunakan 5. Saya akan

mengeprint nama, fungsi, dan bahaya reagen yang

digunakan 6. Saya akan

menyimpan dokumen nama, fungsi, dan

tabel nama,

 Akuntabilitas (Integritas) membuat dokumen dilakukan dengan teliti.

 Nasionalisme (Disiplin) kegiatan dilakukan sesuai dengan waktu yang direncanakan

 Etika Publik (membuat keputusan didasarkan prinsip keahlian) kegiatan ini

dilakukan oleh saya yang berkompetensi dalam identifikasi reagen

 Komitmen Mutu (Efektif dan effisien) kegiatan identifikasi dilakukan dengan efektif dan effisien

 Anti Korupsi (Jujur) dokumen yang dibuat sesuai dengan hasil identifikasi aktual

Kontribusi terhadap visi BPMSP-Bekasi Menjadi laboratorium referensi yang profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan tersertifikasi untuk mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas.

Berkontribusi ke misi BPMSP-Bekasi nomor 6 (enam) yaitu Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu.yaitu meningkatkan citra dan kualitas layanan publik.

Komitmen Integritas dan Profesional. Pemberian Informasi yang benar dan akurat dan

(38)

29 bahaya reagen yang

digunakan 3. Memberikan

label reagen di setiap kemasan reagen

1. Saya akan

menyiapkan gunting, kertas dan lem/isolasi Menyalakan

komputer

2. Saya akan membuat label yang berisi : nama, rumus, fungsi, tgl kedatangan, tgl pembuatan, expired date, dan bahaya reagen

3. Saya akan mengeprint dan menggunting

 Akuntabilitas (Integritas) membuat label dengan teliti.  Nasionalisme (Amanah)

merawat dan menggunakan fasilitas kantor dengan baik  Etika Publik (transparan)

Informasi pada label reagen dapat diketahui oleh seluruh analis

 Komitmen Mutu

(memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan internal) pelabelan reagen dilakukan untuk memudahkan para analis untuk mengecek keadaan reagen

 Anti Korupsi (Jujur)

pengisian data label dilakukan sesuai dengan standard

MSDS

Kontribusi terhadap visi BPMSP-Bekasi Menjadi laboratorium referensi yang profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan tersertifikasi untuk mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas.

Berkontribusi ke misi BPMSP-Bekasi nomor 6 (enam) yaitu Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu.yaitu meningkatkan citra dan kualitas layanan publik

Komitmen Integritas dan Profesional. Pemberian Informasi yang benar dan akurat dan

1. Saya akan mengecek expired date

2. Saya akan menulis expired date pada buku kontrol reagen

Buku kontrol reagen dan Reagen yang telah

kadaluarsa

 Akuntabilitas (Integritas) menulis data expired date sesuai dengan label yang tertera pada botol reagen  Nasionalisme (Disiplin)

Kontribusi terhadap visi BPMSP-Bekasi Menjadi laboratorium referensi yang profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan

(39)

30 3. Saya akan

memisahkan reagen yang telah kadaluarsa untuk di musnahkan di PPLI (Pusat Pemusnahan Limbah Indonesia)

kegiatan dilakukan sesuai dengan waktu yang dijadwalkan

 Etika Publik (transparan) kesesuaian expired date pada buku kontrol

 Komitmen Mutu Efektif dan effisien) kegiatan identifikasi dilakukan dengan efektif dan effisien

 Anti Korupsi (Jujur) memisahkan reagen yang telah kadaluarsa dan

melaporkannya sesuai dengan jumlah aktual.

tersertifikasi untuk mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas.

Berkontribusi ke misi BPMSP-Bekasi nomor 6 (enam) yaitu Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu.yaitu meningkatkan citra dan kualitas layanan publik.

benar dan akurat dan

1. Saya akan mencatat penggunaan reagen kimia setiap

penggunaan 2. Saya akan

memperbarui data penggunaan di kartu kendali reagen

kartu kendali reagen

 Akuntabilitas (transparan) setiap analis dapat

mengetahui jumlah reagen yang telah digunakan berdasarkan data kartu kendali

 Nasionalisme (kerjasama) kegiatan memperbarui kartu kendali bekerjasama dengan rekan pegawai

 Etika Publik (santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi,

Kontribusi terhadap visi BPMSP-Bekasi Menjadi laboratorium referensi yang profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan tersertifikasi untuk mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas.

Berkontribusi ke misi BPMSP-Bekasi nomor 6 (enam) yaitu Melaksanakan

Komitmen Integritas dan Profesional. Pemberian Informasi yang benar dan akurat dan

(40)

31 dan bekerja sama)

berkoordinasi dengan analis dalam pengisian kartu kendali  Komitmen mutu (berorientasi

pada mutu) kegiatan pencatatan di kartu kendali harus sesuai dengan

penggunaan aktual

 Anti Korupsi (jujur) kegiatan pencatatan di kartu kendali harus sesuai dengan

penggunaan aktual

dan memelihara Sistem Manajemen Mutu.yaitu meningkatkan citra dan kualitas layanan publik

6. Melakukan stock opname

1. Saya akan

menghitung jumlah fisik reagen

2. Saya akan mencatat jumlah fisik reagen 3. Saya akan melakukan

stock opname

dilakukan setiap bulan dengan

membandingkan jumlah reagen pada buku kontrol dengan jumlah fisik.

Data stock opname

 Akuntabilitas (transparan) mencatat data stock opname dan melaporkan kepada pejabat penanggung jawab  Nasionalisme (kerjasama)

kegiatan stock opname dilakukan bersama dengan rekan pegawai

 Etika Publik (santun dalam berkomunikasi, berkonsultasi, dan bekerja sama) sebelum melakukan stock opname meminta izin kepada pejabat penanggung jawab gudang  Komitmen mutu (efisiensi

dan efectif)kegiatan ini

Kontribusi terhadap visi BPMSP-Bekasi Menjadi laboratorium referensi yang profesional dalam menjamin pakan bermutu, aman dan tersertifikasi untuk mendukung penyediaan produk pangan asal ternak yang berkualitas.

Berkontribusi ke misi BPMSP-Bekasi nomor 6 (enam) yaitu Melaksanakan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu.yaitu meningkatkan citra dan kualitas layanan publik

Komitmen Integritas dan Profesional. Pemberian Informasi yang benar dan akurat dan

(41)

32 dilakukan dengan efisien dan

efisien

(42)

33 LEMBAR BIMBINGAN COACH

LATSAR CPNS ANGKATAN III KELOMPOK 11 KEMENTERIAN PERTANIAN

TAHUN 2018

Nama Peserta : Setio Susanto

Unit Kerja : Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Pakan Bekasi Jabatan : Calon Pengawas Mutu Pakan Ahli Pertama

Isu : Belum Optimalnya Monitoring Penggunaan Reagen Kimia Di BPMSP-Bekasi

Gagasan : Melakukan kontrol penggunaan reagen dengan membuat kartu kendali

Nama Coach : Ir. Rodhiyah, MM

No Tanggal Kegiatan Output Media Komunikasi

Paraf Coach

1. 30/04/2018 Perkenalan dengan pembimbing

Pembuatan grup WA

Whatsapp

2. 05/05/2018 Bimbingan terkait isu aktualisasi

Pembuatan draft Bab I dan II

Tatap Muka

3. 09/05/2018 Bimbingan rancangan aktualisasi

Revisi Bab I dan Bab II

Tatap muka

4. 13/05/2018 Bimbingan penulisan nilai-nilai ANEKA

Revisi Bab II Whatsapp

5.

6.

7.

8.

Gambar

Gambar 2.1.2. Struktur Organisasi BPMSP-Bekasi
Tabel 2.4.1 Pemilihan Isu melalui Kriteria APKL
Tabel 2.4.2. Tabel Analisis USG Prioritas Isu
tabel nama,

Referensi

Dokumen terkait

memberikan laporan tentang tugas yang telah dilaksanakan/dikerjakan secara periodik kepada pimpinannya masing-masing, oleh karena itu sebaiknya para pegawai di kabag humas harus

Pasien laki-laki usia 45 tahun datang dengan keluhan batuk sejak 2 bulan yang lalu disertai demam terutama saat malam hari.. Tidak pernah minum at batuk

Namun, dalam industri tenun tidak semua hasil tenun yang dibuat para penenun disukai oleh para tokeh, oleh karena itu para penenun ulos takut membuat ulos karya mereka sendiri

Kecintaan pada kota kelahiran mengobarkan semangat mereka untuk menebarkan cinta kasih di Singkawang, hingga berbagai kegiatan lanjutan seperti baksos kesehatan dan bantuan beras

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar modal yang dikeluarkan untuk setiap unit penggilingan padi mobile di daerah penelitian, besar biaya produksi, besar

Penelitian ini hanya menganalisis kointegrasi harga minyak kelapa sawit (CPO), harga minyak kedelai, harga minyak kanola, dan harga minyak bunga matahari di pasar dunia tapi tidak

Judul penelitian yang kami kerjakan adalah ” PENGEMBANGAN AGEN FITOTERAPI ASAM URAT DARI BEBERAPA TUM-BUHAN OBAT INDONESIA UNTUK PENINGKATAN KAPASITAS BAHAN

Agar karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut dapat mencapai hasil yang optimal, salah satunya dengan pemberiana motivasi, dimana faktor motivasi berperan sebagai