• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB 5 SISTEM HUKUM DAN PERADILAN INTERNA (1)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM HUKUM DAN

PERADILAN

(2)

A. SISTEM HUKUM DAN

PERADILAN

INTERNASIONAL

1. Pengertian Hukum Internasional

Hukum Internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara: antara negara dan

(3)

2. Asas Hukum Internasional

a. Asas Teritorial, didasarkan apda kekuasaan negara atas wilayahnya.

b. Asas Kebangsaan, didasarkan pada kekuasaan negara untuk warga negaranya.

(4)

3. Konsep Dasar Hukum Internasional

a. Hukum Publik Internasional: Ketentuan-ketentuan yang mengatur hubungan antarnegara merdeka dan berdaulat.

b. Hukum Privat (Perdata) Internasional: Ketentuan-ketentuan yang mengatur hubungan hukum

(5)

4. Sumber-Sumber Hukum Intenasional

a. Perjanjian Internasional (Traktat)

b. Kebiasaan Internasional

c. Prinsip-prinsip Hukum Umum

(6)

5. Subjek-Subjek Hukum Internasional

a. Negara

b. Tahta Suci (Vatikan)

c. Palang Merah Indonesia

d. Organisasi Internasional

e. Orang Perseorangan (Individu)

(7)

6.

Lembaga Peradilan Internasional

a. Mahkamah Internasional

Berkedudukan di Den Haag (Belanda), bertugas menyelesaikan perselisihan internasional negara-negara anggota PBB karena semua anggota PBB adalah ipsofacto Piagam Mahkamah Internasional menurut pasal 93 ayat 1 Piagam PBB.

b. Pengadilan Internasional

Dalam penyelenggaraan Pengadilan Internasional, setiap negara anggota PBB tidak diwajibkan

membawa masalah perselisihan yang mereka

(8)
(9)

B. SENGKETA INTERNASIONAL

(10)

Pembagian hukum perang menurut Mochtar Kusumaatmadja

Jus ad bellum (Hukum tentang perang),

Jus in bello (Hukum yang berlaku dalam perang)Hague laws/Hukum Denhaag

(11)

2. Batas Negara, Daerah

Perbatasan, dan Sengketa

a. Batas Negara dan Daerah Perbatasan

Sejak awal peradaban, manusia merasa perlu membagi dunia atas teritorial-teritorial yang menyatukan anggota kelompok mereka dan memisahkannya dari kelompok lain.

(12)

Pentingnya batas negara tidak sepenuhnya disadari orang hingga zaman eksplorasi pada abad ke-15 dan 16 serta abad-abad berikutnya.

Abad ke-17, 18, dan 19 berlanjut penjajahan yang

memunculkan ketidaksepakatan negara tentang klaim wilayah para penjajah.

Akhir abad ke-19, sebagian besar dunia telah dibagi menurut batas-batas negara, wilayah penjajah, atau klaim.

(13)

b. Sengketa

Bentrokan kepentingan karena masalah perbatasan

masih terjadi hingga saat ini, tetapi negara-negara lebih memilih jalan damai melalui PBB dan Mahkamah

Internasional.

Diadopsinya Piagam PBB memunculkan anggapan bahwa penggunaan kekerasan atau perang telah diharamkan dalam praktik hubungan internasional dimana dasar hukumnya terdapat dalam pasal 33.  Sengketa batas negara muncul ketika suatu negara

(14)

Empat jenis sengketa batas negara:

Sengketa posisi: lokasi batas disengketakan oleh satu kelompok atau lebih,

Sengketa Teritorial: Suatu negara mengklaim sebuah wilayah yang berada di wilayah negara lain atau ketika batasnya dipersengketakan,

Sengketa Sumber Daya: sangat lazim terjadi akhir-akhir ini seperti sengketa Blok Ambalat antara

Indonesia dan Malaysia,

Sengketa Budaya: Terjadi ketika kelompok yang

(15)
(16)

3. Cara Menyelesaikan Sengketa Internasional

a. Metode Diplomatik

1) Negosiasi

2) Mediasi 3) Inquiry

4) Konsiliasi

b. Metode-metode Legal

1) Arbitrase

2) Mahkamah Internasional

(17)

4. Penyelesaian Sengketa melalui

Organisasi Internasional

a. Organisasi Regional: NATO, Uni Eropa, ASEAN, dan Liga Arab

b. PBB: memiliki tujuan untuk mempertahankan perdamaian dan keamanan nasional. Institusi yang berperan penting dalam penyelesaian pertikaian secara damai adalah Dewan

(18)
(19)

C. PERAN MAHKAMAH INTERNASIONAL

DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA

1.

Mahkamah Internasional

Mahkamah Internasional merupakan organ hukum utama PBB yang didirikan tahun 1945 berdasarkan

Piagam PBB sebagai kelanjutan Mahkamah Permanen Keadilan Internasional Liga Bangsa-Bangsa.

Lembaga ini bertugas memutuskan kasus hukum

(20)

Dua cara Membawa Sengketa ke Mahkamah Internasional (MI):

Melalui kesepakatan khusus antarpihak, yaitu semua pihak yang setuju mengajukan persoalan kepada MI.

(21)

Sengketa dapat dibawa ke MI, jika pemohon

percaya bahwa lawannya diwajibkan oleh syarat traktat tertentu untuk menerima yurisdiksi MI

dalam hal sengketa.

Atau negara yang merupakan para pihak dalam status dapat menyatakan lebih dahulu penerimaan otomatis mereka atas yurisdiksi MI untuk suatu

(22)
(23)

2. Hakim dalam Mahkamah Internasional (MI)

MI terdiri atas 15 hakim.

Masing-masing hakim dipilih melalui mayoritas absolut oleh Dewan Keamanan dan Majelis Umum.

Seorang hakim dapat dikeluarkan dengan suara mutlak hakim lain.

(24)

3. Prosedur Penyelesaian Sengketa

Internasional Melalui MI

Telah terjadi pelanggaran HAM di suatu negara terhadap

negara lain atau rakyat negara lain.

Ada pengaduan dari korban (rakyat) dan pemerintahan

negara yang menjadi korban terhadap pemerintahan dari negara yang bersangkutan karena didakwa telah

melakukan pelanggaran HAM atau kejahatan humaniter lainnya.

Pengaduan disampaikan ke Komisi Tinggi HAM PBB atau

melalui lembaga-lembaga HAM internasional lainnya.

Pengaduan ditindaklanjuti dengan penyelidikan,

pemeriksaan, dan penyidikan.

(25)

4. Dukungan Keputusan Mahkamah

Internasional dalam Menyelesaikan Sengketa

Internasional

Dalam menjalankan tugasnya, PBB mengarahkan Majelis Umum untuk mendorong perkembangan yang berkelanjutan dan kodifikasi hukum

internasional.

Komisi Hukum Internasional mempersiapkan draft traktat untuk memodifikasi dan memodernisasi

sejumlah topik dalam hukum internasional.  Komisi Hukum Perdagangan Internasional

(26)

Sebuah landmark perkembangan hukum Internasional

terjadi tahun 1998 dalam sebuah konferensi diplomatik.

Berdasarkan hukum diplomatik, hukum internasional

harus dapat diterapkan dalam bidang-bidang kejahatan perang antarnegara, penjaminan terlaksananya hukum publik internasional dan lainnya.

Dalam hubungan internasional, terdapat beberapa asas

perjanjian internasional. Asas-asas tersebut adalah setiap perjanjian yang dibuat harus ditaati oleh pihak-pihak yang mengadakan perjanjian, pihak-pihak yang saling mengadakan hubungan memiliki kedudukan yang

sama, tindakan suatu negara sesuai dengan tindakan negara yang lain, asas saling menghormati, dan asas yang dapat digunakan terhadap perubahan yang

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan pendekatan yang sistematik, terangkan potensi penghasilan tenaga bio daripada biojisim pepejal yang dihasilkan daripada industri kelapa sawit di Malaysia

Investor maupun calon investor agar lebih memperhatikan Earning Per Share karena variabel tersebut berpengaruh secara parsial terhadap harga saham Food and Beverage di

Kepemimpinan transformasional memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kinerja karyawan restoran Madame Chang Surabaya, dengan kata lain bahwa semakin baik

3 V-VI - Menunjukkan rasa kagum terhadap karya seni budaya dan prakarya dalam konteks anugerah Tuhan Yang Maha Esa. - Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu,

Sementara dalam hal disclosure, cost and benefit, misstate, dan ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara PPK SKPD

Perkiraan ITK Triwulan III-2017 tercatat meningkat, namun dengan optimisme sedikit menurun dibandingkan triwulan II, dimana konsumen Nusa Tenggara Barat memberikan

Oleh karena itu, daerah pemilihan 2 DPRD Kota Medan pada pemilu 2014 menjadi daerah pemilihan yang sangat potensial untuk meraih banyak suara yang sangat kompetitif bagi 12

Ungkapan tradisional adalah perkataan yang menyatakan suatu makna atau maksud tertentu dengan bahasa kias yang mengandung nilai-nilai luhur, moral, etika,