• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH PELAYANAN KUALITAS JAS (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH PELAYANAN KUALITAS JAS (1)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH PELAYANAN, KUALITAS JASA DAN HARGA

TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN RIAU JAYA LAUNDRY

PEKANBARU

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelayanan, kualitas jasa dan harga terhadap terhadap kepuasan pelanggan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Alat analisis yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan regresi berganda dengan uji hipotesis yang ditetapkan pada tingkat signifikansi 5 %.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang telah

menggunakan jasa Riau Jaya Laundry. Jumlah sampel sebanyak 60 orang responden yang diambil menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan pertimbangan tertentu dan harus

representative / mewakili populasi yang akan diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang telah menggunakan jasa Riau Jaya Laundry lebih dari tiga kali.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 0,294 X1 + 0,375 X2 + 0,294 X3. Dari persamaan regresi tersebut dapat

diketahui bahwa nilai koefisien regresi bernilai positif, yang mempunyai arti bahwa : jika pelayanan dan kualitas produk baik, harga yang ditetapkan kompetitif,

sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan), maka kepuasan pelanggan akan tinggi.

Hasil dari pengujian hipotesis diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

(a) Pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 2,718 > 2,003. Nilai signifikansi t kurang dari 5 % yaitu (0,009 < 0,05). (b) Kualitas Jasa berpengaruh terhadap

kepuasan pelanggan. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 3,340 > 2,003. Nilai signifikansi t kurang dari 5% yaitu (0,001 < 0,05). (c) Harga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 2,968 > 2,003. Nilai signifikansi t kurang dari 5% yaitu (0,001 < 0,05).

Kata kunci : Pelayanan, Kualitas Jasa, Harga dan Kepuasan Pelanggan

PENDAHULUAN Latarbelakang Masalah

Pada era bisnis saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

bertambahketat. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untukmampu memaksimalkan kinerja perusahaannya agar dapat bersaing di

pasar.Perusahaan harus berusaha keras untuk mempelajari dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggannya. Dengan memahami kebutuhan, keinginan dan

(2)

Perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama. Hal ini tercermin dari semakin banyaknya perusahaan yang 115

menyertakan komitmennya terhadap kepuasan pelanggan dalam pernyataan misinya, iklan, maupun public relations release. Kunci utama perusahaan untuk memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada pelanggan melalui

penyampaian produk dan jasa yang berkualitas dengan harga yang bersaing. Menurut Tse and Wilton (1988) dalam Tjiptono (1999), kepuasan atau

ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk. Kepuasan pelanggan didefinisikan sebagai evaluasi pasca konsumsi bahwa suatu alternatif yang dipilih setidaknya memenuhi atau melebihi harapan pelanggan (Engel,Blackwell and Miniard, 1990 dalam Tjiptono, 1999).

Menurut Kotler (2005) dan Zeithaml (1981), jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud (intangible) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Jasa tidak dapat dilihat, diraba, dicium, didengar, dan dirasakan seperti halnya produk nyata, sehingga penilaian terhadap jasa berbeda dengan penilaian terhadap produk.

Salah satu bisnis atau usaha jasa yang juga merasakan ketatnya persaingan

saat ini adalah Runggu Jaya Laundry, yang bergerak dibidang bisnis jasa cucian atau laundry di daerah Tembalang - Semarang. Persaingan yang semakin ketat tersebut dapat dilihat dengan semakin banyaknya laundry-laundry bermunculan di

Tembalang. Pelayanan dan harga yang ditawarkan pun beragam, dengan demikian akan menjadi ciri dan keunggulan tersendiri bagi setiap laundry. Hal tersebut menuntut pihak pemilik atau pengelola laundry untuk menciptakan strategi agar mampu bersaing dan lebih unggul dibanding para kompetitornya.Dalam

mengantisipasi hal tersebut, perusahaan dituntut bekerja strategis dengan

menggunakan berbagai sumber daya yang dimiliki untuk dapat diterima pasar dan menjaga kepercayaan pelanggan.Dengan semakin meningkatnya persaingan yang ada, perusahaan harus mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggannya agar dapat melakukan perbaikan dan inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan setelah bertransaksi di Runggu Jaya Laundry. Dengan melihat kondisi tersebut, kini telah terjadi pergeseran strategi

pemasaran yang berorientasi pada pelanggan.Sebagaimana pendapat Kotler dan Armstrong (2001), pemasaran seharusnya dimengerti bukan seperti pengertian lama menciptakan penjualan – “memberitahukan dan menjual” (telling and selling) – tetapi dalam arti baru yaitu memuaskan kebutuhan konsumen.

Dalam mengevaluasi kepuasan dan ketidakpuasan terhadap suatu perusahaan

tertentu, faktor penentu yang digunakan bisa berupa kombinasi dari dimensi kualitas jasa. Kualitas jasa akan mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen, semakin baik kualitas jasa maka konsumen akan semakin puas. Sebaliknya semakin buruk kualitas jasa yang diberikan maka konsumen semakin tidak puas. Penilaian tersebut

(3)

konsumen yang ditampilkan dari bentuk kepuasan dan ketidakpuasan, semata-mata hanya didasari pada perbedaan antara harapan konsumen (expectation) dengan kinerja jasa (service performance).

Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan merupakan perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan. Kepuasan pelanggan berarti kinerja suatu jasa minimal sama dengan apa yang diharapkan (Engel, 1990).

Kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan Runggu Jaya Laundry dapat diukur

dari jumlah keluhan maupun pujian yang diterima dari pelanggan. Semakin banyak keluhan yang disampaikan oleh pelanggan, berarti smakin tinggi ketidakpuasan pelanggan. Demikian sebaliknya, semakin banyak pujian yang disampaikan oleh pelanggan berarti semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan.

Salah satu langkah untuk menjaga kepercayaan konsumen yaitu dengan

meningkatkan kualitas pelayanan dan kualitas produk serta menetapkan harga yang kompetitif agar kepuasan konsumen meningkat. Apabila layanan yang diberikan kepada pelanggan baik, produk/jasa yang disajikan berkualitas, dan harga yang 116

ditetapkan kompetitif terjangkau oleh daya beli konsumen, maka kepuasan pelanggan akan meningkat.

TELAAH PUSTAKA

Hubungan Logis Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis 1. Pelayanan dengan Kepuasan Pelanggan

Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Kotler mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan

menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering. Berdasarkan penemuan dari beberapa ahli antara lain Tse dan Wilton (1988) dalam Tjiptono (1999), diperoleh rumusan sebagai berikut:

Kepuasan Pelanggan = f (expectations, perceived performance).

Dari persamaan diatas, dapat diketahui bahwa ada dua variabel utama yang menetukan kepuasan pelanggan, yaitu expectations dan perceived performance. Apabila perceived performance melebihi expectations, maka pelanggan akan merasa puas, tetapi apabila sebaliknya maka pelanggan akan merasa tidak puas. Tse dan Wilton juga menemukan bahwa ada pengaruh langsung dari perceived performance terhadap kepuasan pelanggan. Pengaruh perceived performance tersebut lebih kuat daripada expectations didalam penentuan kepuasan pelanggan.

Penelitian yang dilakukan Dabholkar et. al (2000) dalam Tjiptono (2005)

menyatakan bahwa kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Cronin dan Taylor (1992) dalam Margaretha (2004)

menemukan adanya hubungan yang kuat dan positif antara kualitas layanan dan kepuasan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah:

H1 : Pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan 2. Kualitas Jasa dengan Kepuasan Pelangan

(4)

produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006). Menurut Kotler (2005), jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu.

Pemasaran jasa merupakan proses sosial dimana dengan proses itu, individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan mempertukarkan jasa yang bernilai dengan pihak lain, yang mana pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu (Lupiyoadi,2001). Kualitas produk adalah keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa

dari pemasaran, rekayasa, pembuatan dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa yang digunakan memenuhi harapan pelanggan (Feigenbaum, 1992). Kotler dan Armstrong (1996) mengemukakan bahwa kualitas produk mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kepuasan pelanggan karena kualitas produk dapat dinilai dari kemampuan produk untuk menciptakan kepuasan pelanggan. Keunggulan produk (jasa) mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah :

H2 : Kualitas Jasa berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan 3. Harga dengan Kepuasan Pelanggan

Harga (Freddy Rangkuti, 2002) adalah jumlah uang yang dibebankan atau dikenakan atas sebuah produk atau jasa.

Harga, dilihat dari sudut pandang konsumen, seringkali digunakan sebagai

indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan 117

atas suatu barang atau jasa. Nilai dapat didefinisikan sebgai rasio antara manfaat yang dirasakan terhadap harga.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu, jika

manfaat yang dirasakan meningkat, maka nilainya akan meningkat pula. Apabila nilai yang dirasakan pelanggan semakin tinggi, maka akan menciptakan kepuasan

pelanggan yang maksimal (Tjiptono, 1999). Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah:

H3 : Harga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan

Dari uraian penjelasan tersebut diatas maka kerangka pemikiran dari penelitian ini menggunakan model hubungan langsung, yang dapat digambarkan sebagai berikut :

Model Kerangka Pemikiran Teoritis H1

H2 H3

METODE PENELITIAN Variabel, Populasi dan Sampel

(5)

Populasi adalah keseluruhan obyek yang akan diteliti (Suharsimi Arikunto, 1997). Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti (Ferdinand, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen yang telah menggunakan jasa laundry di Runggu Jaya Laundry. Sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota

populasi(Ferdinand, 2006). Pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan bahwa populasi yang ada sangat besar jumlahnya, sehingga tidak memungkinkan untuk meneliti seluruh populasi yang ada, sehingga dibentuk sebuah perwakilan populasi. Ferdinand A.T., (2006) menyebutkan bahwa pedoman ukuran sampel tergantung pada jumlah indikator kali 5 sampai 10. Bila terdapat 24

indikator,besarnya sampel adalah antara 100-200.

Untuk penelitian ini terdapat 12 indikator, kemudian angka pengali yang dipilih/ditetapkan adalah 5, sehingga perhitungan jumlah sampel yang diambil adalah sebagai berikut :

Pelayanan (X1)

Kualitas Jasa

(X2)

Harga (X3) Kepuasan Pelanggan (Y)

118

Jumlah sampel = jumlah indikator x (5 sampai dengan 10) = 12 x 5

= 60

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka jumlah sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebanyak 60 responden. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan pertimbangan tertentu dan harus representative / mewakili populasi yang akan diteliti. Sampel yang ditentukan dalam penelitian ini adalah konsumen yang telah menggunakan jasa laundry di Runggu Jaya Laundry lebih dari tiga kali.

Metode Analisis Data a. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif adalah analisis yang tidak menggunakan

modelmatematika, model statistik dan ekonometrik atau model-model tertentulainnya. Analisa data yang dilakukan terbatas pada teknik

pengolahan datanya,seperti pada pengecekan data dan tabulasi, dalam hal ini sekedar membaca tabel-tabel, grafik-grafik atau angka-angka yang tersedia, kemudian melakukan uraian dan penafsiran (Iqbal Hasan, 2002).

b. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat analisis

(6)

menggunakan model-model, seperti model matematika atau model statistik dan ekonometrik. Hasil analisis dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian (Iqbal Hasan, 2002). Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur kuesioner tersebut (Ghozali, 2006 ).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat uji untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel. Suatu data dikatakan reliable adalah variabel memiliki nilai Cronbach alpha lebih besar dari 0,6 (Ghozali, 2006). Dalam pengujian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan koefisien alpha.

Uji Asumsi Klasik

Pengujian terhadap asumsi klasik adalah untuk menguji model analisis yang digunakan. Metode regresi ordinary least square akan menghasilkan persamaan yang baik apabila memenuhi pengujian sebagai berikut :

a. Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau histogram residual. (Ghozali, 2006)

jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas

jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi 119

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dalam suatu persamaan regresi adalah sebagai berikut : (Ghozali, 2006)

Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat.

Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi ( umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi terjadi multikolinieritas.

(7)

Nilai Tolerance yang rendah maka akan berakibat pada VIF yang tinggi, dan ini berarti terjadi multikolinearitas. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF > 10.

c. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar analisis adalah : (Ghozali, 2006)

Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka telah terjadi Heteroskedastisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Bentuk umum persamaan regresi linier berganda dengan tiga variabel bebas adalah sebagai berikut (Gurajati,2003): Rumus : Y = a + β1 X1 +β2X2 +β3X3 +e

Dimana : a = Konstanta X1 = Pelayanan X2 = Kualitas Produk X3 = Harga

β1,β2,β3 = Koefisien regresi Y = Kepuasan Pelanggan e = Erorr

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui pengaruh pelayanan, kualitas produk dan harga terhadap kepuasan pelanggan.

Uji Hipotesis Parsial (Uji t)

Yaitu, suatu uji untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

Perumusan Hipotesis :

Ho:β = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).

Ha:β ≠ 0, artinya ada pengaruh yangsignifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).(Murray R.Spiegel, 1984)

Pengujian berdasarkan probabilitas

- Jika probabilitas > 0,025, maka H0 diterima. - Jika probabilitas < 0,025, maka H0 ditolak 120

- Dengan tingkat signifikasi (α) = 0,05 Penarikan kesimpulan :

(8)

hitung > t tabel, maka H0 ditolak yang berarti bahwa terdapat pengaruh positif antara variabel bebas dengan variabel terikat.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Responden

a. Jumlah responden terbanyak berjenis kelamin laki-laki, hal ini menunjukkan kondisi bahwa pada umumnya laki-laki lebih banyak menggunakan jasa laundry dibandingkan dengan perempuan.

b. Jumlah terbesar responden adalah berusia 20-23 tahun, dan terbanyak kedua adalah responden berusia 24-27 tahun. Hal ini menjukkan gambaran bahwa responden berusia antara 20-27 tahun yang paling sering menggunakan jasa laundry. Hal ini bisa disebabkan karena pada range usia tersebut umumnya seseorang sudah mulai mandiri atau bekerja sehingga memiliki pendapatan, baik tetap maupun tidak tetap. Sehingga seseorang memiliki daya

beli/kemampuan membayar jasa laundry daripada mencuci sendiri karena kesibukannya.

c. Sebagian besar dari pendidikan responden adalah Perguruan

Tinggi/Akademik, Hal tersebut dikarenakan oleh letak perusahaan yang berlokasi di area kampus.

d. Sebagian besar dari pekerjaan responden adalah pelajar/mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan oleh letak perusahaan yang berlokasi di area kampus dan perkantoran, yang sebagian besar adalah mahasiswa dan PNS.

2. Validitas dan Reliabilitas Tabel 1

Tabel Uji Validitas Variabel

No. Pertanyaan r.tabel r hitung Keterangan

Pelayanan X1.1 X1.2

X1.3

0,254 0, 759 0, 746 0, 922 Valid Valid Valid

Kualitas Produk/Jasa X2.1 X2.2

X2.3

(9)

X3.2 X3.3

0,254 0, 759 0, 780 0, 896 Valid Valid Valid

Kepuasan Pelanggan Y.1 Y.2

Y.3

0,254 0, 813 0, 797 0, 660 Valid Valid Valid

Sumber : Data primer yang diolah, Tahun 2012 Tabel 2

Tabel Uji Reliabilitas No. Variabel

Nilai r Alpha Tabel

Nilai r

Alpha Hitung Keterangan 1234

Pelayanan

Kualitas produk/jasa Harga

Kepuasan Pelanggan 0,6

0,6 0,6 0,6 0, 738 0, 676 0, 731 0, 633 Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel

Sumber : Data primer yang diolah, Tahun 2012

(10)

121

3. Uji Asumsi Klasik a. Normalitas

Gambar 1

Uji Normalitas Penelitian

Sumber : Data primer yang diolah, Tahun 2012

Dari gambar grafik plot normal di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran plot berada di sepanjang garis 45o , sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal.

b. Multikolinearitas Tabel 3

Tabel Multikolinearitas Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF

1 (Constant)

Pelayanan .358 2.796 Kualitas Produk .331 3.021 Harga .424 2.359

a.DependentVariabel : Y

Berdasarkan hasil tersebut maka dalam model regresi tidak terjadi

multikolinearitas atau terdapat korelasi yang sempurna antar variabel-variabel bebas, yaitu pelayanan, kualitas produk, harga dan kepuasan pelanggan, karena nilai VIF lebih kecil dari 10 dan angka Tolerance lebih besar dari 0,10.

c. Heterokedastisitas Gambar2

Uji Heteroskedastisitas Penelitian

Sumber : Data primer yang diolah, Tahun 2012

Dari grafik scatter plots tersebut memperlihatkan bahwa titik-titik pada grafik tidak bisa membentuk pola tertentu yang jelas, dimana titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga grafik tersebut tidak bisa 122

dibaca dengan jelas. Hasil uji ini membuktikan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Regresi Linear berganda

Persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut : Y = 0,294 X1 + 0,375 X2 + 0,294 X3

Hasil persamaan regresi berganda tersebut di atas memberikan pengertian bahwa :

Variabel Pelayanan (X1) : b1 (nilai koefisien regresi X1) sebesar 0,294, bernilai positif, yang mempunyai arti bahwa jika pelayanan yang diberikan kepada pelanggan semakin baik, sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan), maka kepuasan pelanggan akan meningkat.

(11)

akan meningkat.

Variabel Harga (X3) : b3 (nilai koefisien regresi X3 ) sebesar 0,294, bernilai positif, mempunyai arti bahwa jika penetapan harga (X3) semakin tepat sedangkan variabel lain adalah tetap (konstan), maka kepuasan pelanggan akan meningkat.

5. Pengujian Hipotesis

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung untuk X1 adalah 2,718, X2 adalah 3,340 dan X3 adalah 2,968.

Dengan menggunakan level significance (taraf signifikan) sebesar 5 % diperoleh t tabel sebesar 2,003 (dengan perhitungan n-k-1 = 60-3-1 = 56), menunjukkan bahwa nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel. Nilai signifikansi t kurang dari 5 % yaitu X1=0,009 , X2= 0,001, dan X3=0,004yang berarti bahwa pelayanan (X1), kualitas jasa (X2), dan harga (X3 ) mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan (Y).

PENUTUP 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dibuatkesimpulan sebagai berikut :

1. Pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 2,718 > 2,003. Nilai signifikansi t kurang dari 5 % yaitu (0,009 < 0,05).

2. Kualitas Jasa berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 3,340 > 2,003. Nilai signifikansi t kurang dari 5% yaitu (0,001 < 0,05).

3. Harga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 2,968 > 2,003. Nilai

signifikansi t kurang dari 5% yaitu (0,001 < 0,05). 2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan maka selanjutnya dapat diberikan beberapa saran dengan harapan akan bermanfaat bagi runggu Jaya laundry sebagai berikut :

1. Peningkatan pelayanan sangat berpengaruh terhadap tingginya kepuasan pelanggan. Oleh karena itu pelayanan yang baik dan berkualitas perlu ditingkatkan, diantaranya adalah ditempuh dengan cara :

- Lebih ramah terhadap pelanggan. - Lebih tanggap terhadap keluhan.

- Senantiasa memberikan perhatian individu pada saat melayani pelanggan. 123

- Lebih cekatan dan tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.

2. Harga ditinjau kembali agar lebih kompetitif, misalnya dengan pemberian diskon, bonus dan lain-lain agar lebih menarik dan terjangkau oleh daya beli pelanggan.

3. Cara lain untuk meningkatkan kepuasan pelanggan adalah dengan

(12)

3. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, memungkinkan hasilnya kurang memuaskan yang disebabkan karena adanya keterbatasan. Dalam penelitian ini keterbatasan yang dihadapi adalah :

1. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini hanya tiga variabel, yaitu pelayanan (X1), kualitas jasa (X2), dan harga (X3), yang

mempengaruhi variabel terikat kepuasan pelanggan (Y), padahal masih banyak variabel-variabel lain yang mempengaruhi kepuasan terutama variabel-variabel yang lebih cocok untuk perusahaan jasa laundry. 2. Jumlah indikator hanya 3 (tiga) untuk setiap variabel, sehingga

mempengaruhi jumlah responden yang diambil untuk penelitian ini. Apabila jumlah indikator ditambah menjadi lebih dari 3 (tiga), maka dengan metode dan ketentuan pengambilan sampling yang sama akan menjadikan jumlah responden yang dijadikan sample penelitian menjadi lebih banyak, sehingga hasil penelitian akan lebih sempurna dan memuaskan.

4. Agenda Penelitian Yang Akan Datang

Dengan adanya keterbatasan penelitian dan hasil yang mungkin kurang

memuaskan, maka diharapkan untuk hasil penelitian yang akan datang bisa lebih sempurna dan memuaskan. Agenda penelitian yang akan datang meliputi : 1. Menggunakan variabel lain selain pelayanan, kualitas jasa dan harga terhadap kepuasan pelanggan, tapi menambahkan variabel-variabel lain yang berhubungan dengan kepuasan pelanggan terutama variabel-variabel yang lebih cocok untuk perusahaan jasa laundry.

2. Jumlah indikator yang digunakan lebih dari 3 (tiga), sehingga dengan metode dan ketentuan pengambilan sampling yang sama akan menjadikan jumlah responden yang dijadikan sample penelitian menjadi lebih banyak, sehingga hasil penelitian akan lebih sempurna dan memuaskan.

124

DAFTAR PUSTAKA

Augusty Ferdinand. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Edisi 2. BP Universitas Diponegoro. Semarang.

Anto Danjan. 1986. Pengantar Metode Statistik Jilid I. Penerbit PT Pustaka LP3ES Indonesia anggota IKAPI, Hak Cipta 1974.

Amiruulah. 2002. Perilaku KonsumeN. Graha Ilmu.Yogyakarta.

Fandy Tjiptono. 1999. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Andi Ofset. Yogyakarta. _____________, 2001, Manajemen Jasa. Andi Ofset. Yogyakarta

_____________, 2006, Manajemen Jasa. Andi Ofset. Yogyakarta

_____________. 2006. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Andi Ofset. Yogyakarta. _____________ 2007. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Andi Ofset. Yogyakarta. Husein Umar, 2008. Metode Penelitian Untuk skripsi dan Tesis Bisnis,

Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Imam Ghozali, 2005. Aplikasi MultiVariate Dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

___________. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang

(13)

Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta.

_____________. 2005, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan dan Implementasi Dan Kontrol, Jilid I. Erlangga. Jakarta.

Masruri Muhammad, 2004, Membangun kualitas pelanggan melalui kualitas pelayanan di Metrodata Yogyakarta, Jurnal ekonomi dan Bisnis Vol. 2 No. 1 Maret 2004.

Murray R. Spiegel dan I Nyoman Susila. 1984. Statistik Versi metrik. Penerbit Erlangga.

Rambat Lupiyoadi dan Hamdani, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Kembali terdengar suara pujian bergema dari balik kerumunan orang banyak, bukan saja mereka mengagumi ketajaman mata Ban Kun Bu, bahkan pandangan mereka terhadap kuda kurus yang

Tingginya pertambahan panjang pada perlakuan A dengan pemberian pakan dari jenis udang mengikuti dari pertambahan berat dimana, ikan kakap sangat menyukai pakan

Pengakuan pendapatan (revenue) dikemukan di dalam Standar Akuntansi Keuangan (2009:23) adalah Pendapatan diakui dalam laporan rugi laba kalau kenaikan manfaat

Hal ini sesuai dengan Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah yang menjelaskan kompetensi capaian kelas X-XII yaitu menerapkan

Evaluasi CDU dengan jelas menunjukkan adanya suatu refluks vena pada regio supratestikular hanya selama manuver valsava; derajat 3: ditandai oleh pembulah darah

Selanjutnya, Komaruddin Hidayat meng- analisa bahwa untuk menciptakan kerukunan hidup beragama, maka hubungan agama dan negara harus dijalankan secara konstruktif dengan

Persepsi kesiapan kerja mahasiswa setelah melaksanakan Kerja Praktik Industri (KPI) pada Prodi Pendidikan Informatika dijabarkan menjadi Sembilan indikator, yaitu: (a)