Nama: SABRAN ACHMAD
Tempat, tanggal lahir: Kuala Kapuas, 31 Desember 1930
Agama: Islam
Menikah dengan Rusdiana (pada 1962)
Anak 5 orang (2 perempuan & 3 laki-laki) dan 12 orang cucu
Pendidikan pernah kuliah di Fakultas Hukum UNLAM (sampai semester 4)
Pekerjaan Pesiunan Pegawai Negeri Sipil (1986)
Riwayat Pekerjaan
Wakil Ketua DPRDGR Provinsi Kalimantan Tengah (1967-2001)
Kepala Kantor Balai Statistik Provinsi Kalimantan Tengah (1971-1986)
Staf Ahli Gubernur Bidang Politik Provinsi Kalimantan Tengah (1986- 1987)
Anggota DPR Fraksi Golkar (1988-1992)
Organisasi
Ikatan Keluarga Dayak (IKAT) (1950)
Pengagas berdirinya Provinsi Kalimantan Tengah (1953)
Wakil Ketua DHD Angkatan 45 Provinsi Kalimantan Tengah
Badan Pekerja Kongres Rakyat Kalimantan Tengah (1956-sampai sekarang)
Wakil Ketua Prosedium LMMDK-KT (1993-sampai sekarang)
Diselenggarakan pada tanggal 22 Mei sampai
dengan 24 Juli 1894
Tujuan berdamai untuk mengakhiri tradisi
mengayau diseluruh Pulau Kalimantan
Rapat Damai Tumbang Anoi dipimpin oleh
Damang Batu
Dibantu oleh pejuang-pejuang perempuan
1. Nyai Balau dari Kahayan Hulu
2. Nyai Simbal dari Kuala Kapuas
3. Nyai Kameluh dari Tumbang Gagu, sunagi
Kalang
4. Nyai Bawi dari Potianak
5. Nyai Dendang dari Bulau Ngadung Kapuas
6. Nyai Selong dari Pangkalan Bun
7. Nyai Endang dari Tumbang Pinut
8. Nona Mariam wanita Belanda adik Tuan Berson
9. Nyai Rantai dari Tewah, istri Damang Batu
10. Nyai Amban dari Tumbang Haboon Kahayan
18 Juli 1919 berdiri Serikat Dayak dipimpin oelh pemuda masyarakat pada jaman tersebut:
Sahabu sebagai Ketua
Hilip Sinan, sebagai Sekretaris
Pada kurun waktu tersebut berdiri koperasi Dayak
dipimpin oelh Lori Kamis dan Istrinya.
Tahun 1926 Serikat Dayak berubah nama menjadi
PAKAT DAYAK.
Pada waktu itu dipimpin oleh Hoesman Baboe
Pada kurun waktu tersebut, berdiri SERIKAT DAGANG DAYAK, berkedudukan di Kuala Kapuas.
Tahun 1929 terbit majalah Dayak yang bernama
Tahun 1930 Pakat Dayak masih di pimpin oelh
Hoesman Baboe. Telah memperjuangkan agar Pengurus (anggota) Pakat Dayak bisa ikut duduk dalam Dewan Rakyat (volkszoot) di Batavia
(Jakarta)
Tahun 1937 Pakat Dayak samapi waktunya harus
dipimpin oelh generasi yang lebih muda yaitu:
1. M. Mahar
2. E. S. Handuran
3. C. Luran
4. Herman Ngangkal
5. Christian Nyuting
Dibawah pimpinan pemuda Pakat dayak mulai
meyebar ke seluruh Kalimantan Selatan,
Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan sampai di Pulau Jawa, Bandung dan Surabaya. Organisasi pindah alamat ke Banjarmasin dari K.Kapuas
Pada tahun 1938 berdiri sebuah organisasi kaum
Wanita Dayak dipimpin oleh ibu Bakara Nyangkal
Kepemudaan didirikan kepandauan Bangsa
Menjelang pecah perang dunia ke II Pakat
dayak mulai bergerak nyata, berpolitik praktis. Ikut menuntut agar Indonesia
memberikan perlemen dari Daerah Dayak diberi otonomi.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan R.I tahun
Tahun 1950 sberdiri organisasi Ikatan
Keluarga Dayak (IKAD) di Banjarmasin.
Dengan pengurusnya
1. Ketua: Arkenus Rambang
2. Wakil Ketua : Y. M. Nahan
Tahun 1953 berdiri organisasi Panitia
penyalur Hasrat Rakyat Kalimantan tengah di Banjarmasin. Organisasi ini menuntut
berdirinya Kalimantan Tengah.
Semua pengurus IKAD menjadi Pengurus
Panitia Penyalur Hasrat Rakyat Kalteng.
Pernyataan Hasrat Rakyat didirikan pada
Tahun 1956 pelaksanaan Kongres Rakyat
KalTeng I di Banjarmasin, masyarakat yang diudang dari Kabupaten Barito, Kabupaten Kapuas dan kabupaten Kota Waringin. Di
gedung milik orang Cina yaitu gedung Tjong Hua Tjong Hoi, Jl. Pangeran Samudra
Awal tahun 1957 degelasi Badan Pekerja
Kongres Rakyat Kalimantan Tengah ke Jakarta menghadap Menteri Dalam Negeri RI.
Hasil Kongres Rakyat Kalteng disetujui oleh
Kabupaten Barito, Kabupaten Kapuas dan Kaubpaten Kota Waringin, bahwa harus berdirinya Provinsi Kalimantan Tengah
Pertengahan tahun 1957 Persiapan Kantor
Tanggal 23 Mei 1957 keluarlah
undang-undang Darurat No. 10 Tahun 1957
Pengesahan berdirinya daerah tingkat I Kalteng
Tanggal 17 Juli 1957 Presiden Soekarno
menancapkan Tiang Pertama Pembangunan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah.
Sekarang dinamakan Tugu Soekarno.
1 Januari 1960 Pemerintah Kalteng dari
Banjarmasin pindah ke Palangka Raya
17 Juni 1965 Peresmian Kota Madya Palangka
Tahun 2008 terbit Perda No. 16/2008
tentang Lembaga Adat Dayak
Tahun 2009 Peraturan Gubernur Kalimanatan