NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
SInyalemen pergerakan IHSG dari perspektif teknikal masih mengkonfirmasikan positif dari sejumlah indikator. Sinyal tersebut terkonfirmasi dari indikator MACD dan Stochastic yang mengisyaratkan pola positif bagi pergerakan IHSG dalam pekan ini. Demikian halnya sinyal dari MA5 dan MA20 konfimasinya positif bagi iHSG.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5463.915 +99.111 7,073.27 6,153.84
LQ-45 943.817 +21.617 3,316.98 4,357.74
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Senin (03/10) IHSG menguat 99,11 poin (1,85%) ke level 5.463,92 dari level 5.364,80 sehari sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) September 2016 mengalami inflasi sebesar 0,22%. Angka ini lebih tinggi dibanding inflasi bulan sebelumnya yang tercatat 0,02%. Dengan demikian, inflasi tahun kalender 2016 sebesar 1,97%. Sementara, inflasi tahun ke tahun September 2016 mencapai 3,07%. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, perkembangan bulan ke bulan hingga September 2016 menunjukkan inflasi sangat terkendali. Begitu juga dengan inflasi tahunan, di mana sejak Januari hingga September 2016 selalu berada di bawah angka inflasi tahunan pada tahun lalu.
Di lain berita, Pemerintah optimistis penerimaan negara akan mencapai target hingga akhir tahun. Apalagi melihat program pengampunan pajak (tax amnesty) ternyata berhasil menjawab pesimisme banyak kalangan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, penerimaan dari programtax amnesty itu termasuk dalam penerimaan perpajakan. Selain itu, masih ada waktu tiga bulan untuk mencapai target yang sudah ditetapkan pada tahun 2016 yaitu sebesar Rp 1.320 triliun.
Dari pasar global, bursa saham Wall Street AS bergerak menguat pada tutup perdagangan akhir pekan. Laju bursa Wall Street ditopang oleh saham- saham finansial setelah Deutsche Bank dikabarkan mendekati penyelesaian dengan regulator di Amerika Serikat atas penjualan obligasi mortgage yang terjadi sebelum krisis. Kabar deal ini mendorong saham-saham khususnya saham bank di bursa AS setelah bank asal Jerman itu bermasalah dan mengancam sistem finansial secara lebih luas.
Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 menguat 148,83 poin (0,90%) ke level 16.598,67. Penguatan datang dari rally global yang didorong oleh ketakutan terhadap masa depan Deutche Bank yang mulai mereda. Di sisi lain, indeks Shanghai Composite menguat 6,22 poin (0,21%) ke level 3.004,70 dan indeks Hang Seng menguat 287,28 poin (1,23%) ke level 23.584,43 mengikuti rally global. Dari pasar Eropa, indeks-indeks besar Eropa tentatif menguat pada awal perdagangan hari senin (03/10) seiring dengan meredanya kekhawatiran terhadap Deutche Bank dan rally dari indeks-indeks global maupun regional.
Data terbaru dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan sektor manufaktur Maerika Serikat (AS) mampu kembali bertumbuh pada bulan September dengan laju yang lebih baik. Kendati data secara keseluruhan masih menunjukkan pertumbuhan yang belum stabil seiring penurunan jumlah pekerjanya. ISM melaporkan kenaikan indeks manufaktur AS dari 49.4 pada bulan Agustus menjadi 51.5 pada bulan September, lebih baik dibandingkan dengan konsensus pada 50.3. Angka yang lebih tinggi dari 50 mengindikasikan sinyal pertumbuhan atau ekspansi. Penguatan dolar AS menjadi beban terbesar performa sektor manufaktur AS yang melambat dalam setahun terakhir. Pada bulan September, seiring terjadi kenaikan dalam pesanan baru dan produksi pabrik. Sedangkan indikator tenaga kerja dilaporkan dalam data ISM dilaporkan pada 49.7 yang mengindikasikan pengurangan pekerja. Penurunan dalam tenaga kerja sektor manufaktur ini merupakan penurunan tiga bulan beruntun. Sementara itu saham bursa AS pada Senin ditutup melemah, di tengah kekhawatiran baru tentang keluarnya U.K. dari Uni Eropa dan likuiditas pada Deutsche Bank. Indeks Dow Jones melemah 54,30 poin (0,3 %), ditutup di level 18,253.85, Indeks S & P 500 turun 7,07 poin (0,3 %) berakhir pada level 2,161.20 dan Indeks Nasdaq ditutup turun 11,13 poin (0,2 %) berada di level 5,300.87.
Diperkirakan pengaruh pelemahan saham AS ini terhadap bursa saham domestik bisa berkurang menyusul indeks saham bursa utama Asia, seperti indeks Nikkei dan indeks Kospi di buka pada sesi I menguat hari ini. Indeks saham bursa Jepang naik, didorong oleh saham eksportir seiring yen mengalami penurunan beruntun terhadap dolar AS sejak Agustus. Penurunan Yen ini setelah data pabrik AS membaik sehingga menambahkan ekspektasi untuk kenaikan suku
bunga Federal Reserve. Sebelumnya the Fed menahan untuk
menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan di bulan September. Sedangkan kekhawatiran atas masalah keuangan Deutsche Bank AG membebani pasar saham global. Nampaknya mulai mereda bagi pasar Asia. Sinyalemen dari pasar Asia yang pada pembukaan berada di teritorial positif membuka peluang bagi IHSG untuk melanjutkan apresiasi pada hari ini.
Disamping itu, sentimen dari dalam negeri, diperkirakan masih menjadi katalis positif bagi indeks bursa saham domestik ini. Setelah tahap pertama amnesti pajak berakhir, optimis jumlah wajib pajak yang mengikuti program amnesti pajak masih bisa ditingkatkan di periode dua dan tiga karena potensinya sangat besar. Peserta amnesti pajak sebanyak 368 ribu wajib pajak, masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah wajib pajak yang seharusnya memanfaatkan amnesti pajak. Katalis dari dalam negeri dan potensi apresiasi pasar Asia hari ini, akan membuka peluang bagi IHSG untuk kembali menguat.
DAILY REPORT
04 October 2016
JSMR akan tawarkan saham anak usaha
WSKT targetkan ekuitas tahun 2018 tumbuh 3 kali
WSKT kaji obligasi Rp2,1 triliun
PPRO siapkan capex tahun 2017 sekitar Rp 1 triliun
PPRO targetkan prapenjualan 2017 Rp3,12 triliun
Merger CTRP dan CTRS selesai akhir tahun
Sucorinvest placement saham DILD
BMRI yakin laba bersih akhir tahun 2016 membaik
BMRI siapkan kredit sindikasi Rp 4 triliun di 4Q 2016
BMRI targetkan kredit korporasi tumbuh 15% YoY
BNGA tawarkan obligasi berkelanjutan II tahap I min Rp 1 T
BNGA ubah arah bisnis
BVIC targetkan kredit umbuh 15-18% di tahun 2016
ANTM akan bangun pabrik FeNi Haltim tahap II
ANTM incar lagi tambang emas di Myanmar
ANTM pertimbangkan listing di NYSE
KRAS targetkan efisiensi US$20 juta per tahun
TPIA siapkan dana USD 400 juta
EXCL tambah jaringan 3G baru mulai Oktober 2016
Anak usaha MTDL tanda tangani PPJB tanah Rp 61 miliar
SMDR, Tsuneishi, dan Mitsui siapkan JV
Support Level 5424/5384/5364
Resistance Level 5484/5504/5544
Major Trend Up
2
DISCLAIMER
This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4 October 2016
Jasa Marga (JSMR) berencana menawarkan sebagian saham anak usahanya selaku pengelola jalan tol kepada investor strategis. Aksi ini merupakan upaya perseroan melakukan monetisasi aset. Perseroan cenderung menawarkan saham pada anak-anak usaha yang masuk kategori brownfield.
Waskita Karya (WSKT) menargetkan ekuitas bisa tumbuh tiga kali lipat di tahun 2018. Hingga akhir tahun 2016 ekuitas Waskita Karya ditargetkan dapat mencapai Rp 20 triliun dibanding tahun 2015 di kisaran Rp 10 triliun. Perseroan akan memanfaatkan dana pihak ketiga yang berasal dari pinjaman perbankan, strategic partnership, maupun initial public offering (IPO) entitas anak. Perseroan baru saja mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar Rp 4,5 triliun dari sindikasi perbankan Indonesia. Dengan ekuitas yang meningkat, maka diharapkan kemampuan perusahaan untuk memperbesar aset dan mengelola proyek menjadi lebih besar lagi. Perseroan menargetkan dapat mengelola aset senilai Rp 100 triliun jika target ekuitas tercapai. WSKT telah membukukan kontrak baru sekitar Rp 59 triliun atau mencapai 89,39% dari total target perolehan kontrak baru hingga akhir tahun 2016 sebesar Rp 66 triliun. Perolehan kontrak baru itu lebih besar dibadning nilai kontrak baru tahun 2015 yang hanya mencapai Rp 33 triliun. Hampir sebagian besar kontrak baru yang diperoleh berasal dari APBN. Hal itu dilakukan untuk menghindari kesulitan bayar atas proyek yang sudah dikerjakan. Kontrak proyek yang berhasil didapatkan didominasi oleh proyek-proyek pengembangan jalan tol serta proyek pemerintah. Meski jumlah proyek lebih kecil dibanding tahun 2015, tetapi secara nilai proyek jumlahnya jauh lebih besar. Hingga periode September 2016 perseroan baru menggarap sekitar 20 proyek, sementara sepanjang tahun 2015 jumlah kontrak baru yang didapatkan mencapai lebih dari 200 proyek.
Waskita Karya (WSKT) belum memutuskan waktu penerbitan obligasi senilai Rp2,1 triliun yang merupakan tahap III dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) II. Obligasi tersebut tidak akan diterbitkan pada tahun 2016 karena hanya tersisa dua bulan. Dana hasil penerbitan obligasi itu akan digunakan untuk mengerjakan proyek jalan tol perseroan.
PP Properti (PPRO) menyiapkan belanja modal atau capital expenditures (capex) tahun 2017 sekitar Rp 1 triliun atau lebih rendah dibandingkan capex tahun 2016 sebesar Rp 2,85 triliun. Perseroan akan tetap melakukan penambahan kepemilikan lahan atau landbank serta ekspansi pembangunan properti dan pembukaan mal baru di tahun 2017. Total landbank yang dimiliki PPRO hingga saat ini mencapai 65 hektar. Lahan tersebut tersebar di beberapa titik seperti Bekasi, Serpong, Semarang dan Surabaya. Tahun 2016 perseroan memperkirakan menambah sekitar 20-30 hektar dan tahun 2017 diusahakan dalam besaran yang sama di lokasi yang bagus.
PP Properti (PPRO) menargetkan prapenjualan pada 2017 sebesar Rp3,12 triliun, meningkat 20% dari target penjualan tahun ini sebesar Rp2,6 triliun. Adapun sentimen positif yang membuat prospek bisnis properti pada tahun depan lebih baik adalah pertumbuhan infrastruktur yang gencar, realisasi amnesti pajak periode I yang cukup baik, dan suku bunga acuan Bank Indonesia yang kembali dilonggarkan ke posisi 5%.
Ciputra Development (CTRA) menargetkan dapat menyelesaikan proses peleburan entitas bersama dua anak usaha, yakni Ciputra Property (CTRP) dan Ciputra Surya (CTRS) pada Desember 2016. Perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) pada November 2016 untuk meminta persetujuan pemegang
saham terkait aksi korporasi ini.
Sucorinvest Central Gani merealisasikan placement sebanyak 571 juta saham Intiland Development (DILD) kepada sejumlah investor institusi. Saham yang dilepas milik founder DILD dengan harga Rp571 per unit atau diskon 10% dari harga penutupan bursa sehari sebelumnya.
Bank Mandiri (BMRI) meyakini laba bersih di akhir tahun 2016 akan membaik, atau tidak setajam penurunan laba pada semester I 2016 yang mencapai 28,7%. Perbaikan perolehan laba karena meningkatnya pendapatan dari penyaluran kredit dan pendapatan berbasis komisi (fee based income). Membaiknya pendapatan Mandiri juga karena efisiensi pasca penurunan suku bunga simpanan. Oleh karena itu, Bank Mandiri juga berencana menurunkan suku bunga kredit untuk segmen konsumer dan korporasi. Permintaan kredit juga meningkat, terutama kredit korporasi untuk pembiayaan infrastruktur. Perseroan yakin target kredit di Rencana Bisnis Bank (RBB) sebesar 10%-12% hingga akhir tahun akan tercapai sari saat ini sudah 10%.
Bank Mandiri (BMRI) menyiapkan kredit sindikasi sebesar Rp 4 triliun untuk pembangunan 5 bandara pada triwulan IV 2016. Bank Mandiri akan menjadi pimpinan sindikasi tersebut yang akan disalurkan ke PT Angkasa Pura I sebagai pembangun proyek 5 bandara, baik bandara baru mau pun pengembangan bandara yang sudah ada. Kelima bandara itu adalah Bandara Ahmad Yani Semarang, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Kulonprogo Yogyakarta, Terminal 3 Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Sindikasi tersebut akan melibatkan debitur lain, seperti PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), Bank Central Asia (BBCA), PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Kredit sindikasi lainnya yang akan terealisasi di triwulan IV 2016 adalah proyek pembangunan jalan tol di Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi. Secara keseluruhan permintaan kredit infrastruktur di semester II 2016 terus meningkat. Selain proyek transportasi, bank Mandiri juga menyiapkan kredit untuk proyek pembangkit listrik di triwulan IV. Perseroan telah menyediakan komitmen pembiayaan hingga Rp 20 triliun untuk pembangkit listrik. Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan kredit infrastruktur dapat tumbuh 20% YoY di akhir tahun. Sedangkan total kredit perseroan ditargetkan tumbuh 10%-11%.
Bank Mandiri (BMRI) menargetkan kredit segmen korporasi dapat tumbuh secara tahunan sebesar 15% dipicu menggeliatnya permintaan pembiayaan proyek infrastruktur sepanjang semester II 2016. Hingga September 2016 pertumbuhan penyaluran kredit korporasi sudah melebihi 10%. Menggeliatnya kredit infrastruktur itu sebagian besar disebabkan permintaan pembiayaan dari Badan Usaha Milik Negara sektor infrastruktur. Permintaan korporasi swasta juga meningkat, namun beberapa debitur swasta masih sibuk melakukan konsolidasi arus kas, setelah terdampak lesunya perekonomian di 2015 dan semester I 2016. Komitmen kredit infrastruktur Bank Mandiri hingga akhir Agustus 2016 sebesar Rp 92,8 triliun atau tumbuh 40% YoY. Dari nilai komitmen Rp 92,8 triliun, pinjaman yang sudah dicairkan hingga Agustus 2016 sebesar Rp 49,4 triliun, atau meningkat sekitar 19% YoY. Bank Mandiri menargetkan kredit infrastruktur dapat tumbuh 20% YoY di akhir tahun. Sedangkan total kredit perseroan ditargetkan tumbuh 10%-11%.
Bank CIMB Niaga (BNGA) melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Bank CIMB Niaga Tahap I tahun 2016 minimal Rp 1 triliun. Dana yang diperoleh seluruhnya akan digunakan untuk
4 October 2016
pembiayaan ekspansi kredit dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis CIMB Niaga. Obligasi yang ditawarkan terdiri dari 3 seri. Seri A dengan jangka waktu 370 hari, Seri B dengan jangka waktu 3 tahun dan Seri C dengan jangka waktu 5 tahun. Obligasi ditawarkan dengan nilai 100% dari nilai nominal obligasi. Masa book building obligasi dimulai 3 Oktober hingga 17 Oktober 2016 dan penjatahan pada 1 November 2016. Rencananya pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia dilakukan pada 4 November 2016. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi PT CIMB Securities Indonesia, PT BCA Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas serta wali amanat adalah Bank Permata (BNLI).
Pada tahun depan Bank CIMB Niaga (BNGA) akan memperbesar porsi kredit di segmen konsumer dan usaha kecil menengah yang porsinya diperkirakan mencapai 55%. Selama ini, porsi penyaluran di empat sektor utama yakni korporasi, komersial, konsumer, serta usaha kecil dan menengah cukup merata. Bank Victoria International (BVIC) menargetkan pertumbuhan kredit 15%-18% di tahun 2016. Dengan demikian perusahaan akan mencatat kredit sekitar Rp 13,82 triliun-Rp 14,18 triliun di akhir tahun 2016 dari perhitungan posisi kredit akhir tahun 2015 senilai Rp 12,01 triliun. Kredit yang sudah tersalurkan senilai Rp 13,13 triliun per Juni 2016. BVIC akan meningkatkan kredit di segmen komersial dan usaha kecil dan menengah (UKM). Perseroan menargetkan kredit komersial tumbuh 16%-17%, kredit UKM juga tumbuh 16%-17% pada tahun 2016. Sedangkan kredit korporasi akan tumbuh 11%-12% karena plafon kredit sudah tinggi. Pertumbuhan kredit ini diharapkan akan meningkatkan rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) naik menjadi 72% di akhir 2016. Saat ini rasio LDR Bank Victoria masih di bawah 70%, karena pertumbuhan kredit tidak sebesar pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). BVIC menargetkan pertumbuhan DPK sebesar 15%-16% di tahun 2016, dengan simpanan deposito yang masih menjadi mayoritas sumber dana. Aneka Tambang (ANTM) berencana membangun pabrik feronikel Halmahera Timur (Haltim) Tahap II. Untuk mendanai proyek tersebut perseroan akan mencari pinjaman sebesar Rp 3,5 triliun. Beberapa bank BUMN sudah menyatakan minatnya. Pabrik feronikel Haltim tahap I dengan kapasitas 13.500 ton nikel per tahun ANTM sudah menggunakan dana hasil rights issue sebesar Rp 5,39 triliun. Sementara untuk pabrik tahap II akan memiliki kapasitas produksi yang sama, sehingga dana investasi yang dibutuhkan tidak jauh berbeda. Pembangunan smelter membutuhkan dana Rp 3,5 triliun. Antam juga akan membangun fasilitas perumahan karyawan, penampungan air, port and jetty, pergudangan, serta pembangkit listrik 80 MW. Perseroan menjajaki kerja sama dengan PT PLN untuk pembangkit listrik sebagai bagian sinergi BUMN.
Aneka Tambang (ANTM) kembali mengincar tambang emas di Myanmar tahun depan. Aksi ini merupakan salah satu upaya perseroan meningkatkan aktivitas eksplorasi tambang emas baru. Selain untuk produksi sendiri, ANTM juga mencari mitra strategis dalam kegiatan eksplorasi emas. Ini bertujuan untuk membagi risiko.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana mengajak beberapa emiten Indonesia mengunjungi pasar modal New York Stock Exchange (NYSE) guna mendorong emiten Indonesia untuk listing di NYSE. Aneka Tambang (ANTM) tengah mempertimbangkan kemungkinan untuk mencatatkan sahamnya di NYSE. Jika itu terjadi saham ANTM akan melantai di 3 negara selain di Bursa
Efek Indonesia dan Australian Securities Exchange. Keuntungan yang bisa diperoleh perseroan jika tercatat di NYSE adalah bisa memiliki akses untuk menjaring investor kakap guna mendukung pengembangan perseroan. Selain itu ANTM juga bisa belajar untuk membuat laporan kinerja dengan mengikuti standar internasional.
Krakatau Steel (KRAS) membidik efisiensi hingga US$20 juta per tahun dari operasional pembangkit listrik baru yang akan dibangun berkapasitas 150 megawatt. Proyek ini akan dilelang pada akhir tahun dan konstruksi diharapkan dapat dimulai pada pertengahan 2017. Pembangkit listrik baru tersebut akan menggunakan batu bara sebagai bahan bakar. Biaya produki setrum pun diestimasi lebih murah dibandingkan dengan pembangkit berbahan gas yang beroperasi saat ini.
Chandra Asri Petrochemical (TPIA) memperkirakan pembangunan pabrik polyethylene di komplek Naphta Cracker yang terintegrasi di Cilegon, Banten, akan menghabiskan dana sekitar USD 400 juta. Perseroan akan menyiapkan kas internal untuk membiayai pabrik yang direncanakan mulai dibangun pada awal 2018. TPIA membutuhkan waktu sekitar dua tahun untuk membangun pabrik itu.
Mulai Oktober 2016 XL Axiata (EXCL) menambah jaringan 3G baru dan mulai melayani pelanggan melalui jaringan 3G pada frekuensi 900 MHz (U900) untuk layanan data dan voice yang lebih baik dan lebih luas jangkauannya. Saat ini 93% populasi di Indonesia telah dilayani oleh XL melalui jaringan 2G dan 3G. Penambahan layanan broadband di frekuensi 900 MHz mencakup area yang luas, hampir 6 kali dari luas cakupan jaringan 3G sebelumnya dengan kualitas sinyal 2 kali lebih kuat saat berada di dalam ruangan (indoor). Pelanggan di 352 kota/kabupaten sudah bisa menikmati jaringan 3G didukung dengan penambahan lebih dari 11.000 BTS 3G baru yang telah dibangun dan akan terus bertambah ke depannya.
Metrodata Electronics (MTDL) melalui anak perusahaannya, yaitu PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah yang berlokasi di MM2100 Industrial Town, Cikarang Barat Bekasi dengan PT Bekas Matra Industrial Estate (BMIE) senilai Rp 61.000.000.000 dengan luas 20.000 meter persegi. Transaksi ini adalah salah satu alasan yang melatarbelakangi pembagian dividen saham yang telah dilakukan perseroan untuk tahun buku 2014 dan 2015 pada Mei lalu. Samudera Indonesia (SMDR) menjajaki pembentukan perusahaan patungan (JV) dengan dua perusahaan asal Jepang, yakni Tsuneishi Shipbuilding Co. Ltd dan Mitsui & Co. Ltd. Ketiga perseroan sepakat untuk ekspansi galangan kapal di atas lahan minimal 100 ha di Indonesia tahun depan. Perseroan menargetkan entitas baru ini dapat terbentuk sebelum akhir tahun ini. Apabila ini terlaksana, ekspansi galangan kapal baru sudah bisa direalisasikan tahun depan.
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memberhentikan program kantong plastik tidak gratis (KPTG). Keputusan menggratiskan kantong plastik berlaku di seluruh toko ritel Indonesia seperti minimarket, supermarket, hypermarket, wholeseller dan departemen store. Jika memang pemerintah mau kembali mengenakan plastik berbayar, Aprindo meminta pemerintah terlebih dahulu mengeluarkan aturan resmi berupa Peraturan Menteri (Permen). Pasalnya selama ini hanya bersifat tahap uji coba dan tahapan tersebut telah usai.
4
DISCLAIMER
This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
4 October 2016
Badan Pusat Statistik mencatat inflasi sebesar 0,22% MoM sepanjang September 2016. Penyebab utama inflasi terjadi di beberapa sub sektor, seperti kenaikan harga pulsa telepon selular, kenaikan biaya sewa rumah, pembayaran biaya akademi dan perguruan tinggi, kenaikan harga rokok kretek filter, tarif listrik dan kenaikan harga cabai merah. Inflasi tahun kalender tercatat 1,97% YTD dan inflasi tahunan sebesar 3,07% YoY. Dari kelompok pengeluaran, bagian makanan justru mengalami deflasi sebesar 0,07% dengan andil dalam inflasi September 2016 sebesar -0,01%. Harga beras dan telur ayam terkoreksi turun. Selain itu kenaikan uang kuliah untuk akademi dan perguruan tinggi, kenaikan harga rokok kretek filter, dan kenaikan harga sewa rumah dan tarif listrik juga menyumbang andil deflasi. Terdapat kenaikan tarif pulsa ponsel sebesar 0,05%, sementara andil deflasi disebabkan terjadinya penurunan tarif angkutan udara.
Badan Pusat Statistik (BPS) melihat belum adanya dorongan yang cukup besar guna mendongkrak inflasi berlebih pada Oktober 2016. BPS memperkirakan inflasi bulan Oktober 2016 akan moderat di bawah 0,5%. Isu kenaikan cukai rokok yang berlaku pada tahun 2017 belum banyak berdampak terhadap inflasi bulan Oktober. BPS juga melihat belum tanda-tanda kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Potensi inflasi tersebut berasal dari kenaikan harga beras yang diperkirakan terjadi pada bulan Oktober. Berdasarkan data BPS, pada September 2016 harga gabah kering panen di tingkat petani dan di tingkat penggilingan naik masing-masing 1,29% dan 1,26% dibanding harga bulan Agustus 2016. Begitu juga dengan harga gabah kering giling di tingkat petani dan di tingkat penggilingan pada September 2016 masing-masing turun 2,13% dan naik 1,98% pada September 2016 dibanding bulan sebelumnya. Meski demikian BPS memperkirakan inflasi nasional hingga akhir tahun masih bisa berada di batas bawah target inflasi 4% ± 1%.
COMMODITIES DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 48.65 -0.16 TLKM (US) 67 21,742 419
Natural Gas (US$)/mmBtu 2.90 -0.03 ANTM (GR) 0.04 524 -44
Gold (US$)/Ounce 1311.07 -1.75
Nickel (US$)/MT 10350.00 -225.00
Tin (US$)/MT 19925.00 -100.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 81.10 18.70
Coal (RB) (US$)/MT* 75.70 12.34
CPO (ROTH) (US$)/MT 692.50 -2.50
CPO (MYR)/MT 2746.50 -48.50
Rubber (MYR/Kg) 665.50 -4.00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 661.64 -0.51
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD
Bn)
USA DOW JONES INDUS. 18253.85 -0.30 4.76 17.16 15.10 3.11 2.93 5,476.7
USA NASDAQ COMPOSITE 5300.88 -0.21 5.86 22.68 19.29 3.53 3.19 8,320.3
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6983.52 1.22 11.87 17.53 15.07 1.82 1.78 1,735.2
CHINA SHANGHAI SE A SH 3145.17 0.21 -15.09 14.12 12.50 1.46 1.34 3,964.2
CHINA SHENZHEN SE A SH 2087.32 0.49 -13.59 25.07 19.34 3.22 2.91 3,304.5
HONG KONG HANG SENG INDEX 23584.43 1.23 7.62 12.91 11.77 1.19 1.12 1,931.0
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5463.92 1.85 18.96 18.05 15.31 2.55 2.31 454.6
JAPAN NIKKEI 225 16598.67 0.90 -12.79 16.47 15.48 1.47 1.38 2,901.3
MALAYSIA KLCI 1652.55 -1.02 -2.36 16.54 15.32 1.62 1.54 241.1
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2870.84 0.05 -0.41 13.73 13.13 1.11 1.06 338.2
FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 12,982.50 -59.50 1000 IDR/ USD 0.08 0.0004
EUR/IDR 14,548.97 -35.92 EUR / USD 1.12 -0.0004
JPY/IDR 127.28 -0.74 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,502.77 -6.85 SGD / USD 0.73 -0.0006
AUD/IDR 9,972.05 14.77 AUD / USD 0.77 0.0006
GBP/IDR 16,690.69 -25.64 GBP / USD 1.29 0.0014
CNY/IDR 1,945.88 -0.45 CNY / USD 0.15 -0.0001
MYR/IDR 3,153.58 -1.92 MYR / USD 0.24 -0.0001
KRW/IDR 11.77 0.00 100 KRW / USD 0.09 0.0000
CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.23
BI Rate (%) Indonesia 5.00 LIBOR (GBP) England 0.27
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03
BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.74
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI
Description September-16 August-16 Description Rate (%)
Inflation YTD % 1.97 1.74 SBI (9M) 6.40
Inflation YOY % 3.07 2.79 SBIS (9M) 6.40
Inflation MOM % 0.22 -0.02 SBI (12M) 6.70
Foreign Reserve (USD) 113.54 Bn 111.41 Bn SBIS (12M) 6.70
6
DISCLAIMER
This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
05 Oct US Trade Balace Turun menjadi $41.5 Bn dari $39.5 Bn
05 Oct US Factory Orders Turun menjadi -0.2% dari 1.9%
05 Oct US Durable Goods Orders
--06 Oct Indonesia Consumer Confidence Index
--06 Oct US Initial Jobless Claims Naik menjadi 256 ribu dari 254 ribu
06 Oct US Continuing Claims Naik menjadi 2096 ribu dari 2062 ribu
07 Oct Indonesia Foreign Reserves
--07 Oct Indonesia Net Foreign Assets
--07 Oct US Unemployment Rate Tetap 4.9%
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
HMSP IJ 4110 4.05 17.28 TOWR IJ 3790 -2.82 -1.04 ASII IJ 8475 2.73 8.46 MLBI IJ 12550 -3.46 -0.88 TLKM IJ 4380 1.62 6.55 BTEK IJ 1060 -9.79 -0.64 BBCA IJ 15975 1.75 6.23 RMBA IJ 452 -3.42 -0.54 GGRM IJ 64900 4.68 5.18 ABMM IJ 2220 -8.64 -0.54 UNVR IJ 45200 1.46 4.60 ANTM IJ 805 -1.83 -0.34 CPIN IJ 3790 8.29 4.42 MDKA IJ 1910 -4.50 -0.30 INDF IJ 9150 5.17 3.67 SRAJ IJ 390 -9.30 -0.30 ICBP IJ 9750 2.90 2.98 MDLN IJ 350 -4.89 -0.21 ADRO IJ 1300 7.88 2.82 TSPC IJ 2200 -2.22 -0.21 UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price(IDR) Shares (Mn)Issued Offering Date Listing Underwriter
PT Anugerah Berkah
Mandiri Property & RealEstate 800-1250 3,333.33 TBA 03 Oct’16 RHB Securities, Mandiri,CIMB Securities
PT Buyung Poetra
4 October 2016 4 October 2016 DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
HEXA $ 0.1262 Cash Dividend 04 Oct’16 05 Oct’16 07 Oct’16 28 Oct’16
MLBI 95.00 Cash Dividend 05 Oct’16 06 Oct’16 10 Oct’16 26 Oct’16
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
IGAR Tender Offer -- 274.00 -- -- 28 Sep – 27 Oct’16
UNSP Reverse Stock 10:1 -- 03 Oct’16 04 Oct’16 04 Oct’16
TOTO Stock Split 1:10 -- TBA TBA TBA
BRNA Rights Issue 100:29 1000.00 21 Sep’16 22 Sep’16 28 Sep – 04 Oct’16
SRAJ Rights Issue 3:2 280.00 03 Oct’16 04 Oct’16 10 Oct – 17 Oct’16
BMAS Rights Issue 65:10 340.00 07 Oct’16 10 Oct’16 14 Oct – 20 Oct’16
WIKA Rights Issue TBA TBA 17 Oct’16 18 Oct’16 24 Oct – 28 Oct’16
KRAS Rights Issue TBA TBA 17 Oct’16 18 Oct’16 24 Oct – 28 Oct’16
JSMR Rights Issue TBA TBA 31 Oct’16 01 Nov’16 07 Nov – 11 Nov’16
BEKS Rights Issue TBA TBA 01 Dec’16 02 Dec’16 08 Dec – 15 Dec’16
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
AMAG RUPSLB 05-Oct-16
SIPD RUPSLB 05-Oct-16
MTFN RUPST/LB 06-Oct-16
CPRO RUPSLB 07-Oct-16
SILO RUPSLB 11-Oct-16
GWSA RUPSLB 12-Oct-16
SRAJ RUPSLB 13-Oct-16
MCOR RUPSLB 14-Oct-16
GREN RUPSLB 17-Oct-16
LPGI RUPSLB 19-Oct-16
INDF RUPSLB 21-Oct-16
MSKY RUPSLB 21-Oct-16
FASW RUPSLB 26-Oct-16
4 October 20164 October 2016
DISCLAIMER
This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
ADHI
TRADING BUYS1 2420 R1 2530 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 2350 R2 2600
Closing
Price 2480
Ulasan
MACD line dan signal line indikasi positif
Stochastics fast line & slow indikasi positif
Candle chart indikasi sinyal positif
RSI berada dalam area netral
Harga berada dalam area netral
Prediksi Trading range Rp 2420-Rp 2600
Entry Rp 2480, take Profit Rp 2600
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 21.26 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) -0.30 Positif
Bollinger Band (Mid) 2513 Negatif
MA5 2412 Positif 2,300 2,400 2,500 2,600 2,700 2,800 2,900 3,000 3,100 3,200
March April May Jun Jul August September October ADHI Downward SlopingChannel
2,480 2,480 2,412 2,401.25 2,310 2,243.33 2,243.33 2,480 2,513 2,637.14 2,637.14 2,700 2,748.11 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ADHI -Stochastic %D(6,3,3)= 49.37,Stochastic %K= 58.73,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00
49.3674 49.3674 20 58.7302 58.7302 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 ADHI -MACD(5,3)= -9.65,Signal()= 0.16
-9.64827 0.160392 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 ADHI -TSI(3,5,3)= -0.30,Volume()= 46,070,800.00
-0.301076 -11.7348 0.00000
46,070,800
ADHI -William's% R(14)= -56.41,Volume()= 46,070,800.00 -56.4103 46,070,800 Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
PTPP
TRADING BUYS1 4270 R1 4450 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 4130 R2 4590
Closing
Price 4370
Ulasan
MACD line dan signal line indikasi positif
Stochastics fast line & slow indikasi positif
Candle chart indikasi sinyal positif
RSI berada dalam area oversold
Harga berada dalam area netral
Prediksi Trading range Rp 4270-Rp 4450
Entry Rp 4370, take Profit Rp 4450
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 34.14 Positif
MACD -14.44 Positif
True Strength Index (TSI) -17.15 Positif
Bollinger Band (Mid) 4360 Positif
MA5 4232 Positif 3,400 3,600 3,800 4,000 4,200 4,400 4,600 4,800
March April May Jun Jul August September October PT PPDownward Sloping Channel
4,370 4,360 4,268.75 4,232 4,130 3,608.89 3,608.89 4,370 4,370 4,547.78 4,547.78 4,610 4,655.77 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 PT PP-Stochastic %D(6,3,3)= 21.70,Stochastic %K= 40.20,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00
21.7017 21.7017 20 40.1991 40.1991 80 -120.0 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 PT PP-MACD(5,3)= -11.62,Signal()= 9.05 -11.6185 9.05438 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PT PP-TSI(3,5,3)= -17.15,Volume()= 22,520,800.00 -17.1476 -34.9922 0.00000 22,520,800 PT PP-William's% R(14)= -37.50,Volume()= 22,520,800.00 -37.5 22,520,800 Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
4 October 20164 October 2016
INCO
TRADING BUYS1 3010 R1 3200 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 2820 R2 3390
Closing
Price 3130
Ulasan
MACD line dan signal line indikasi positif
Stochastics fast line & slow indikasi positif
Candle chart indikasi sinyal positif
RSI berada dalam area overbought
Harga berada dalam area upper band
Prediksi Trading range Rp 3010-Rp 3200
Entry Rp 3130, take Profit Rp 3200
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 79.80 Positif
MACD 45.84 Positif
True Strength Index (TSI) 52.27 Positif
Bollinger Band (Mid) 2819 Positif
MA5 2994 Positif 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200
March April May Jun Jul August September October INCO Wedge 2,835.71 2,835.71 2,819 2,781.43 2,781.43 2,690 2,474.51 2,920 2,994 3,070 3,130 3,130 3,130 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 INCO -Stochastic %D(6,3,3)= 76.38,Stochastic %K= 76.82,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00 76.379
76.379 20 76.8197 76.8197 80 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 INCO -MACD(5,3)= -48.87,Signal()= -39.72
-48.8715 -39.7156 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INCO -TSI(3,5,3)= 52.27,Volume()= 23,821,800.00
45.3563 0.00000 52.2698
23,821,800
INCO -William's% R(14)= -4.76,Volume()= 23,821,800.00 -4.7619 23,821,800
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
ADRO
TRADING BUYS1 1265 R1 1330 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1215 R2 1380
Closing
Price 1300
Ulasan
MACD line dan signal line indikasi positif
Stochastics fast line & slow indikasi positif
Candle chart indikasi sinyal positif
RSI mendekati area overbought
Harga berada dalam area upper band
Prediksi Trading range Rp 1265-Rp 1330
Entry Rp 1300, take Profit Rp 1330
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 69.18 Positif
MACD 12.28 Positif
True Strength Index (TSI) 28.11 Positif
Bollinger Band (Mid) 1209 Positif
MA5 1239 Positif 500 600 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300
March April May Jun Jul August September October ADRO Upward SlopingChannel
1,230 1,223.75 1,208.5 1,175 1,170 1,170 1,059.39 1,239 1,300 1,300 1,300 1,353 1,353 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ADRO -Stochastic %D(6,3,3)= 67.98,Stochastic %K= 72.46,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00
67.9779 67.9779 20 72.4638 72.4638 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 ADRO -MACD(5,3)= -15.48,Signal()= -11.04
-15.4795 -11.0417 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 ADRO -TSI(3,5,3)= 28.11,Volume()= 41,784,300.00
28.1135 0.00000
28.1513 41,784,300
ADRO -William's% R(14)= 0.00,Volume()= 41,784,300.00 0.00000 41,784,300 Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
4 October 20164 October 2016
DISCLAIMER
This report is compiled and contained from sources believed to be reliable, but its accuracy and completeness are not guaranteed. This is not a solicitation to buy or sell of any securities. None of PT. Valbury Asia Securities or their respective employees and agents makes any representation or warranty or accepts any responsibility or liability as to, or in relation to, the accuracy or completeness of the information and opinions contained in the report or opinions remaining unchanged after the issue thereof.
JPFA
TRADING BUYS1 1725 R1 1800 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1660 R2 1865
Closing
Price 1770
Ulasan
MACD line dan signal line indikasi positif
Stochastics fast line & slow indikasi positif
Candle chart indikasi sinyal positif
RSI berada dalam area overbought
Harga berada dalam area netral
Prediksi Trading range Rp 1725-Rp 1800
Entry Rp 1770, take Profit Rp 1800
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 80.67 Positif
MACD 25.06 Positif
True Strength Index (TSI) 46.53 Positif
Bollinger Band (Mid) 1602 Positif
MA5 1677 Positif 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800
March April May Jun Jul August September October JPFA Upward Sloping Channel
1,635 1,630 1,602 1,558.33 1,558.33 1,505 1,416.57 1,665 1,665 1,677 1,770 1,770 1,770 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 JPFA -Stochastic %D(6,3,3)= 82.23,Stochastic %K= 86.05,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00
82.2319 80 20 82.2319 86.0494 86.0494 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 JPFA -MACD(5,3)= -33.44,Signal()= -26.16
-33.4445 -26.158 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 JPFA -TSI(3,5,3)= 46.53,Volume()= 7,852,500.00
36.3654 0.00000 46.5346
7,852,500
JPFA -William's% R(14)= -1.28,Volume()= 7,852,500.00 -1.28205 7,852,500 Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
SMBR
TRADING BUYS1 1635 R1 1760 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1510 R2 1885
Closing
Price 1715
Ulasan
MACD line dan signal line indikasi negatif
Stochastics fast line & slow indikasi positif
Candle chart indikasi sinyal positif
RSI berada dalam area netral
Harga berada dalam area upper band
Prediksi Trading range Rp 1635-Rp 1760
Entry Rp 1715, take Profit Rp 1760
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 78.33 Positif
MACD 18.61 Negatif
True Strength Index (TSI) 21.07 Positif
Bollinger Band (Mid) 1585 Positif
MA5 1671 Positif 400 600 800 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800
March April May Jun Jul August September October SMBRUpward SlopingChannel 1,671 1,662.5 1,626.25 1,626.25 1,584.5 1,480 1,120.14 1,715 1,715 1,715 1,735 1,752.65 1,752.65 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 SMBR-Stochastic %D(6,3,3)= 59.54,Stochastic %K= 52.80,OverboughtLevel=80.00,Oversold Level= 20.00
52.7954 52.7954 20 59.5372 59.5372 80 -70.0 -60.0 -50.0 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 0.0 SMBR-MACD(5,3)= -10.72,Signal()= -8.76 -10.718 -8.76093 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 SMBR-TSI(3,5,3)= 21.07,Volume()= 73,974,896.00 21.0718 0.00000 29.3784 73,974,896 SMBR-William's% R(14)= -7.84,Volume()= 73,974,896.00 -7.84314 73,974,896 Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
4 October 2016 4 October 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec 03-10-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low
Agriculture
AALI Trading Buy 15000 15000 15075 14725 14900 15075 15250 Positif Positif Negatif 17200 14800
LSIP Trading Buy 1560 1560 1600 1470 1520 1600 1650 Positif Positif Positif 1665 1455
SGRO Trading Buy 1930 1930 1945 1915 1925 1935 1945 Positif Positif Positif 2180 1900
Mining
PTBA Trading Buy 9950 9950 10025 9725 9875 10025 10175 Positif Positif Positif 10500 9075
ADRO Trading Buy 1300 1300 1330 1215 1265 1330 1380 Positif Positif Positif 1290 1050
MEDC Trading Sell 1500 1500 1465 1365 1465 1565 1665 Negatif Negatif Negatif 1825 1365
INCO Trading Buy 3130 3130 3200 2820 3010 3200 3390 Positif Positif Positif 3070 2530
ANTM Trading Buy 805 805 825 765 795 825 855 Positif Negatif Positif 850 615
TINS Trading Buy 835 835 875 755 815 875 935 Positif Negatif Positif 880 720
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Buy 935 935 965 855 900 965 1010 Positif Positif Positif 985 840
SMGR Trading Sell 10400 10400 10275 10050 10275 10500 10725 Negatif Positif Negatif 11275 9625
INTP Trading Sell 17800 17800 17625 17300 17625 17950 18275 Negatif Negatif Negatif 18800 16900
SMCB Trading Buy 1050 1050 1065 1015 1040 1065 1090 Positif Positif Positif 1320 985
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 8475 8475 8550 8200 8375 8550 8725 Negatif Negatif Negatif 8875 7700
GJTL Trading Buy 1475 1475 1505 1405 1455 1505 1555 Negatif Negatif Negatif 1625 1310
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 9150 9150 9275 8575 8925 9275 9625 Negatif Positif Positif 9200 7750
GGRM Trading Buy 64900 64900 65700 60900 63300 65700 68100 Positif Positif Positif 68775 59225
UNVR Trading Sell 45200 45200 44775 44125 44775 45425 46075 Negatif Positif Negatif 46400 44000
KLBF Trading Sell 1725 1725 1710 1675 1710 1745 1780 Negatif Negatif Negatif 1815 1650
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 2250 2250 2270 2150 2210 2270 2330 Positif Positif Positif 2290 1965
PTPP Trading Buy 4370 4370 4450 4130 4270 4450 4590 Positif Positif Positif 4690 3970
WIKA Trading Buy 2930 2930 2990 2690 2840 2990 3140 Positif Positif Positif 3340 2490
ADHI Trading Buy 2480 2480 2600 2350 2420 2530 2600 Positif Positif Positif 2840 2310
WSKT Trading Buy 2690 2690 2710 2610 2660 2710 2760 Positif Positif Positif 2800 2380
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 2870 2870 2910 2770 2840 2910 2980 Positif Negatif Positif 3420 2630
JSMR Trading Sell 4670 4670 4640 4590 4640 4690 4740 Negatif Positif Negatif 5225 4550
ISAT Trading Buy 6300 6300 6400 5800 6100 6400 6700 Positif Positif Positif 6450 5150
TLKM Trading Buy 4380 4380 4410 4250 4330 4410 4490 Positif Positif Positif 4400 3950
Finance
BMRI Trading Sell 11275 11275 11175 10975 11175 11375 11575 Negatif Negatif Negatif 11750 10500
BBRI Trading Buy 12275 12275 12325 12075 12200 12325 12450 Positif Negatif Positif 12250 11475
BBNI Trading Buy 5625 5625 5650 5500 5575 5650 5725 Positif Positif Positif 5975 5300
BBCA Trading Buy 15975 15975 16125 15625 15875 16125 16375 Positif Positif Positif 16000 14800
BBTN Trading Sell 1930 1930 1915 1875 1915 1955 1995 Negatif Negatif Negatif 2040 1890
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Buy 18350 18350 18600 17350 17975 18600 19225 Positif Positif Positif 19250 16525