• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 25 Agustus 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 25 Agustus 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Secara teknis IHSG masih terkonfirmasikan fase bearish dalam pekan ini, hal ini tercermin baik dari lagging indicator maupun leading indicator. Dari Leading Indikator, seperti Stochastic dan MACD mensinyalkan negatif untuk pergerakan IHSG. Demikian dengan lagging indicator yang tercermin dari MA5 dan MA20 terkonfirmasi pola downtrend bagi indeks

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4163.729 -172.224 5,410.04 5,729.04

LQ-45 692.205 -35.020 1,699.85 4,481.32

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

IHSG kembali terpuruk selama enam hari berturut-turut. Indeks ditutup pada level Rp4.163,73 atau melemah sebanyak 3,97%. IHSG bergerak di teritori negatif bersama dengan bursa di dunia. Pasar di hampir seluruh belahan dunia tertekan setelah China, sebagai ekonomi kedua terbesar di dunia, mengindikasikan pertumbuhan ekonomi yang melambat. Pada Jumat (21/08) pekan lalu, data preliminasi Caixin China PMI untuk bulan Agustus telah dirilis dan mengindikasikan pelamahan aktifitas pabrik selama 6 bulan berturut-turut. Angka Caxicin PMI yang baru dirilis berada di level 47,1, angka ini merupakan angka terlemah selama 6,5 tahun terakhir. Selain itu, IHSG juga tertekan oleh depresiasi Rupiah yang lebih lanjut lagi. Rupiah sempat menyentuh level di atas Rp14.000 per US Dolar. Dampak devaluasi Yuan, telah menekan mata uang negara-negara berkembang. Bloomberg menyatakan nilai ekuitas di seluruh dunia telah merosot lebih dari US$5 triliun sejak China mendevaluasi yuan pada 11 Agustus 2015. Selain itu, harga minyak di London turun di level di bawah US$45, terendah dalam 6 tahun terakhir ini. Harga minyak tertekan seiring pernyataan Iran yang tetap akan meningkatkan produksi minyak dan data supply di Amerika yang tidak menunjukkan penurunan. Untuk menjaga stabilitas IHSG, OJK mengeluarkan stimulus berupa izin pembelian saham kembali (buyback) tanpa melalui RUPS terlebih dahulu. Stimulus berupa surat edaran (SE) diterbitkan OJK pada Jumat (21/08). SE tersebut diterbitkan dengan pertimbangan bahwa lima bulan terakhir sepanjang tahun ini, IHSG sudah turun cukup banyak. Selain itu, kondisi perekonomian global dan domestik yang mengalami perlambatan juga menjadi pertimbangan OJK. Dari global, bursa di Amerika Serikat ditutup pada pekan lalu melemah tajam. Indeks AS dipengaruhi oleh perlambatan ekonomi China. Dari regional, Indeks Nikkei ditutup merosot 4,61% ke level 18.540,68. Bursa Jepang tertekan bersama bursa Asia lainnya. Dari China, indeks Shanghai Composite terjun lebih dalam hingga 8,49% ke level 3.209,91. Hal ini membuktikan dukungan pemerintah gagal untuk mengalihkan perhatian investor terhadap perlambatan ekonomi China yang semakin dalam. Sementara itu, indeks Hang seng jatuh 4,6 persen. Dari Eropa, bursa Eropa makin merosot pada pembukaan Senin (24/08) akibat devaluasi yuan, kejatuhan harga minyak dan potensi perlambatan ekonomi dunia.

Tekanan yang terjadi atas indeks global hingga perdagangan Senin dan masih terbuka peluang akan berlanjut pada hari ini, kian menyulitkan bagi IHSG untuk melaju ke zona hijau. Diperkirakan IHSG masih dibayangi tekanan pada perdagangan saham hari ini. Sebelumnya bursa saham Eropa turun tajam pada hari Senin, mengukuti sell off bursa global yang dipicu oleh kecemasan akan pelambatan ekonomi Cina yang kemungkinannya lebih tajam dari perkiraan. Kendati, usaha Pemerintah Cina untuk memacu pertumbuhan belum terlihat membuahkan hasil, bahkan aktivitas manufaktur malah turun ke level terendah dalam enam setengah tahun di bulan Agustus. indeks DAX 30 Jerman turun 4,7% dengan ditutup berada di level 9.648,43. Indeks FTSE 100 melemah 4,7% menjadi 5.898,87, dan Indeks CAC 40 turun 5.4% menjadi 4.383,46. Sama halnya dengan bursa saham Eropa, indeks Wall Street ditutup melamah pada hari Senin. Cina kembali memberikan dampak besar pada pergerakan bursa global, akibat kecemasan pelaku pasar akan pelambatan ekonomi negara tersebut. Indeks S&P 500 berakhir melemah 77,65 poin (3,9%) menjadi 1.893,24, Indeks Dow Jones ditutup turun 588,47 poin (3,6%) berada di level 15.871,28 dan Nasdaq Composite terkoreksi 179,79 poin (3,8%) ke posisi 4.526,25. Kecemasan akan Cina juga berimbas terhadap penurunan harga minyak mentah yang kembali turun.Kekhatiran terhadap perekonomian Cina ini, menjadi kecemasan bagi perekonomian negara lainnya termasuk negara-negara Eropa. Salah satunya, Menteri keuangan Inggris, George Osborne mengatakan bahwa ekonomi Inggris rentan terhadap guncangnya ekonomi global di tengah masih berlangsungnya perlambatan di Cina yang menyebabkan pasar saham di seluruh dunia merosot. Osborne dalam wawancaranya mengatakan bahwa bahwa kami tidak kebal terhadap apa yang terjadi di dunia saat ini. Pernyataan dari Osborne menggarisbawahi bahwa saat ini meningkatnya kegelisahan diantara pada investor dan pembuat kebijakan karena aksi jual di pasar saham Cina telah meluas secara global, hal tersebut memicu kecemasan terhadap dampak potensi terhadap ekonomi dunia. Dari dalam, negeri pelemahan atas Rupiah yang sempat tembus level psikologi Rp 14.000 per dolar, menjadi salah satu alasan ketakutan pelaku pasar terhadap prospek ekonomi Indonesia pada tahun ini. Bayang ketakutan tersebut, mendorong sikap pelaku pasar melakukan pelepasan pada investasi asset berisko ini, pada akhir hal tersebut memicu terjadi tekanan yang kuat di pasar saham yang telah mengakibatkan tekanan bagi IHSG. .

DAILY REPORT

25 Agustus 2015

• TLKM menggarap bisnis remittance di Timor Leste • TBIG telah melakukan hedging untuk nilai tukar rupiah • BRAU masih mencatatkan kerugian sepanjang tahun 2014 • TINS bentuk perusahaan patungan properti

• SMCB pasarkan semen tahan banjir dan cepat kering • PTPP optimis target kontrak baru akan tercapai

• PTPP catatkan kinerja positif sepanjang semester I 2015 • Anak usaha WSKT tambah modal ke anak usahanya • PPRO targetkan pertumbuhan laba 2015 capai 3x lipat • PPRO raih marketing sales Rp1,1 triliun

• KIJA akui depresiasi rupiah ganggu arus kas perusahaan • KIJA akan selesaikan mixed use pada 2018

• INPP setor uang muka modal kepada anak usaha • DILD kaji buyback saham

• AKRA-Pelindo siapkan Rp 1 triliun untuk kawasan industri • BBRI siap untuk menyalurkan KUR

• BNII kaji penerbitan NCD Rp 500 miliar • ACES belum revisi rencana ekspansi

• AMRT siapkan sejumlah strategi hadapi perlambatan ekonomi • Grup Bakrie jual 30% saham Tanjung Jati Power

• MAIN akan melakukan rights issue

• TOTO telah menyerap dana capex hingga 50%

Support Level 4103/4041/3972

Resistance Level 4233/4303/4364

Major Trend Down

(2)

     

           

 

 

25 August 2015

25 August 2015

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) menggarap bisnis remittance di Timor Leste. Sejauh ini, TLKM telah menggarap pasar remittance di Hong Kong, Taiwan, Malaysia dan Jepang. Hal ini diwujudkan melalui penandatanganan kerjasama tripartite antara Telkomcel, Finnet Indonesia dan Banco Nacional de Commercio de Timor Leste (BNCTL) untuk penyediaan layanan remittance Cash to Cash dan Cash to Bank.

Tower Bersama Infrastructure (TBIG) menegaskan fundamental keuangannya tetap dalam kondisi baik, walaupun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah. Seluruh pinjaman TBIG dalam dolar AS sudah dilakukan lindung nilai (hedging) baik nilai maupun suku bunganya. Perusahan telah melakukan hedging terhadap seluruh tenor pinjaman hingga 2022. Tower Bersama merupakan salah satu emiten yang memiliki hutang dalam dolar AS dengan nilai yang cukup signifikan. Di antaranya, sindikasi pinjaman senilai US$ 1,29 miliar dan obligasi US$ 650 juta. Hampir 99% utang Tower Bersama dalam dollar AS, dan sisanya rupiah.

Berau Coal Energy (BRAU) masih mencatat adanya kerugian di sepanjang tahun 2014. Namun kerugian tersebut menurun dibanding dengan kerugian yang dibukukan pada tahun sebelumnya di 2013. Tercatat rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang dibukukan perusahaan di 2014 tercatat sebesar US$93,70 juta, turun dari sebelumnya US$173,16 juta di 2013.

Timah (TINS) menggandeng Adhi Karya (ADHI) dan Wijaya Karya (WIKA) telah menyepakati pembentukan perusahaan patungan (JV) untuk pembangunan proyek properti di Bekasi. TINS bertindak sebagai pemegang saham terbesar perusahaan patungan tersebut dengan kepemilikan 51%, sedangkan sisanya dimiliki WIKA dan ADHI masing-masing sebesar 24,5%. Perseroan membidik sumbangkan bisnis properti sebesar Rp 5-6 triliun terhadap total pendapatan hingga lima tahun mendatang. Pengembangan tahap pertama, perseroan akan mengembangkan lahan seluas 25 ha dari total cadangan lahan seluas 176 ha. Pengembangan tahap pertama terdiri atas 1.500 unit rumah.

Menteri Perindustrian telah meresmikan dua pabrik semen plan 1 dan 2 milik Holcim Indonesia (SMCB) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, yang kapasitas produksi total mencapai 3,4 juta ton/tahun. Dua pabrik semen Holcim Tuban tersebut memiliki kapasitas produksinya masing-masing sekitar 1,7 juta ton/tahun. Keberadaan pabrik semen Holcim di Tuban akan mempercepat pendistribusian semen Holcim di berbagai daerah di Jawab Timur, bahkan Indonesia bagian timur.

Holcim Indonesia (SMCB) akan memasarkan semen produksinya di berbagai daerah di Jawa dan Indonesia bagian Timur, dengan cara melakukan inovasi produksi semen tahan banjir dan semen cepat kering. Inovasi produksi dengan memproduksi semen cepat kering sudah dimanfaatkan dalam pembangunan jalan tol Jakarta. Selain itu, produksi semen tahan banjir juga sudah dimanfaatkan untuk pembangunan landasan pacu lapangan terbang.

Pembangunan Perumahan (PTPP) optimistis target kontrak baru yang ditetapkan untuk tahun ini sebesar Rp27 triliun dapat diraih. Sampai dengan akhir Juli 2015, kontrak baru perseroan telah mencapai 56% dari total target perolehan kontrak baru yang ditetapkan perseroan sepanjang tahun ini.

Pembangunan Perumahan (PTPP) mencatatkan kinerja yang cukup positif sepanjang semester I tahun ini. Pendapatan usaha yang dibukukan perusahaan di semester I tahun ini mencapai

Rp5,22 triliun atau meningkat 13,44% dari periode yang sama tahun lalu. Adapun untuk laba usaha di semester I tahun ini tercatat naik 32,12% menjadi Rp497,64 miliar, dan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 9,31% menjadi Rp160,78 miliar, serta laba per saham dasar naik 10% menjadi Rp33 per saham.

Waskita Toll Road (WTR) yang merupakan anak usaha Waskita Karya (WSKT) menambah modal yang disetor dan ditempatkan ke anak usahanya yang bernama Cinere Serpong Jaya (CSJ). WTR telah menambah modal disetor kepada CSJ sebesar Rp7,03 miliar. Penambahan modal tersebut dilakukan untuk menambah modal kerja sehingga dapat digunakan untuk membiayai kehiatan operasional CSJ.

PP Properti (PPRO) menargetkan pertumbuhan laba bersih hingga akhir tahun ini mencapai 3 kali lipat, atau setara dengan Rp320 miliar. PPRO terus membukukan pertumbuhan kinerja positif dan mengembangkan portfolio proyek yang beragam mulai dari residensial, komsersial, hotel hingga kawasan mixed used. PPRO optimis target tersebut dapat tercapai dikarenakan minat masyarakat yang tinggi terhadap produk-produk perseroan.

Sepanjang tujuh bulan pertama tahun ini, PP Properti (PPRO) telah memperoleh pendapatan prapenjualan (marketing sales) sebesar Rp1,1 triliun. Raihan tersebut mencapai sekitar 47% dari target 2015 sebesar Rp2,3 triliun.

Kawasan Industri Jababeka (KIJA), menyatakan bahwa depresiasi rupiah telah mengganggu arus kas perusahaan. Apalagi jika rupiah berada di level Rp14.800 per dolar AS, diperkirakan bisnis properti akan terpuruk. Pelemahan rupiah dalam beberapa waktu terakhir masih dalam kategori aman bagi KIJA. Pasalnya, perusahaan telah melakukan nilai lindung (hedging) sebesar USD150 juta di level Rp14.800.

Kawasan Industri Jababeka (KIJA) akan menyelesaikan proyek properti terintegrasi Cikarang pada 2018. Proyek hasil kerja sama dengan Plaza Indonesia (PLIN) tersebut digarap melalui anak usaha, Graha Buana Cikarang. Perseroan akan mulai memasarkan proyek tersebut awal 2016. Pada tahap awal, KIJA akan membangun apartemen, service apartment, pusat komersial, hotel dan fasilitas penunjangnya. Total nilai proyek pada tahap ini mencapai sekitar Rp 1 triliun.

Indonesian Paradise Property (INPP) melakukan penyetoran uang muka modal kepada anak usahanya yang bernama Karsa Citra Unggul (KCU) sebesar Rp29 miliar. Sementara itu, pada kesempatan yang sama, KCU juga melakukan hal serupa, yakni menyetor uang muka setoran modal ke anak usahanya yang bernama Segara Biru Kencana (SBK). Adapun jumlah setoran uang muka modal yang dilakukan oleh KCU kepada SBK yakni sebesar Rp4,2 miliar. Setoran uang muka yang dilakukan perusahaan dan anak usahanya ini dilakukan untuk menambah kebutuhan biaya operasional KCU sebagai anak usaha dan SBK sebagai cucu usaha perseroan.

Intiland Development (DILD) tengah mempertimbangkan melakukan aksi pembelian saham kembali (buyback) seiring dengan turunnya harga saham perseroan. Namun, perseroan masih belum menjelaskan lebih lanjut termasuk batasan harga saham dan dana yang akan digunakan.

AKR Corporindo (AKRA) bersama Pelindo III menyiapkan dana Rp 1,03 triliun untuk mengembangkan infrastruktur dasar di Java

(3)

     

           

 

 

25 August 2015

25 August 2015

Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Dana tersebut akan dikeluarkan mulai tahun ini hingga Juni 2016. Hingga saat ini, pembangunan infrastruktur fase pertama telah menyerap anggaran Rp 3,5 triliun atau 70% dari total anggaran Rp 5 triliun. Konstruksi tersebut termasuk membangun dermaga seluas 85 ha dengan panjang 500 meter. AKRA telah memperoleh pendapatan dari kawasan industri sebesar Rp 128,3 miliar. Puncak penjualan lahan industri JIIPE akan terjadi pada 2017 seiring dengan periode masyarakat ekonomi Asean. Perseroan berharap pada periode tersebut sudah mencapai setengah dari total target penjualan lahan yang sebesar Rp 6-7 triliun pada 2018 atau 2019.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menyatakan kesiapannya untuk menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) hingga ke pelosok desa. Saat ini pembiayaan KUR masih dalam proses oleh pemerintah, namun BBRI siap menjalankan tugas pemerintah tersebut untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam KUR nanti, dana yang disalurkan akan dijamin langsung oleh pemerintah, namun penerima pinjaman KUR tersebut harus mengembalikan pinjamannya karena merupakan dana milik masyarakat.

The Australia and New Zealand Banking Group (ANZ) berencana menjual 39% saham Bank Panin (PNBN) mulai pekan depan. ANZ menunjuk Goldman Sachs sebagai pelaksana penjualan saham yang diperkirakan senilai USD 720 juta tersebut. Penjualan ini merupakan upaya untuk keluar dari bank di Asia. Sementara itu, PNBN berencana merevaluasi aset tetap untuk meningkatkan permodalan. Melalui revaluasi tersebut, rasio CAR diperkirakan meningkat dari saat ini 16,45% menjadi 20% pada kuartal III-2015.

Bank Internasional Indonesia (BNII) berencana mengkaji penerbitan negotiable certificate of deposits (NCD). Untuk itu, perseroan memprediksi nominal NCD yang akan diemisi maksimal Rp 500 miliar. BNII akan merealisasikan hal tersebut bila ada permintaan kredit dalam nominal yang besar pada semester II ini.

Meski kinerja sepanjang semester pertama 2015 mengalami perlambatan, Ace Hardware Indonesia (ACES) belum merevisi rencana ekspansi tahun ini. Perseroan masih tetap berniat membuka sepuluh gerai Ace Hardware dan tiga gerai Toys Kingdom.

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) atau lebih dikenal dengan nama Alfamart, menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi perlambatan ekonomi domestik dan global semester II/2015. Perusahaan akan menaikkan harga, menambah jumlah gerai dan menggunakan teknologi informasi (TI) untuk menjaga pertumbuhan bisnis di dalam negeri. Selain itu, AMRT akan memperluas jumlah gerai di luar negeri dan meningkatkan ekspor.

Ramayana Lestari Sentosa (RALS) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham-sahamnya yang telah beredar di masyarakat. RALS berencana melakukan buyback saham mulai tanggal 25 Agustus hingga 24 November 2015. Terkait dengan rencana ini, perusahaan menyiapkan dana dengan jumlah maksimum Rp400 miliar, dengan harga saham yang akan dibeli kembali mengacu pada peraturan yang berlaku.

Grup Bakrie melalui Bakrie Power, perusahaan yang terafiliasi dengan Bakrie & Brothers (BNBR), melepas 30% saham Tanjung Jati Power. Saham tersebut diserap oleh YTL Jawa Energy BV. PLTU Tanjung Jati terdiri atas PLTU Tanjung Jati A dan B. Adapun nilai investasi PLTU Tanjung Jati A dengan kapasits 2X600 MW mencapai Rp 29 triliun. Proyek tersebut ditargetkan selesai pada

2019 untuk unit 1 dan 2020 untuk unit 2.

Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) akan melakukan pembelian kembali (buyback) sahamnya sesuai dengan surat edaran OJK. Untuk merealisasikan rencana buyback sahamnya, perusahaan akan menyiapkan dana sebesar Rp50 miliar. MPMX akan melakukan buyback saham hingga harga saham perusahaan mencapai Rp1.000 per saham. Buyback akan dilaksanakan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) paling lama 3 bulan terhitung mulai tanggal 24 Agustus hingga 23 November 2015.

Malindo Feedmill (MAIN) akan melakukan rights issue dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 447.750.000 saham biasa atau sebesar 20% dari modal ditempatkan dan disetor, dengan rasio 4:1 dan harga pelaksanaan antara Rp 1.200-1.600 per lembar. Cum dan ex di pasar reguler/negosiasi pada 8-9 Oktober 2015 dengan masa perdagangan 16-22 Oktober 2015. MAIN akan menggelar RUPSLB pada 1 Oktober 2015. Dana hasil rights sebesar 50-75% akan digunakan untuk pembayaran utang perseroan dan anak usaha kepada Bank BCA dan sisanya untuk bayar utang kepada Bank CIMB Niaga.

Hingga Juli 2015, Surya Toto (TOTO) telah menyerap capital expenditure (capex) atau belanja modal sebanyak 50% dari total capex yang dianggarkan pada awal tahun sebesar US$ 13,3 juta. Perusahaan belum menggunakan seluruh dana capex dikarenakan beberapa rencana perusahaan masih belum terealisasi. Salah satunya adalah mendatangkan mesin yang memproduksi perlengkapan dapur (kitchen) senilai US$ 2,5 juta.

(4)

      

 

 

 

 

 

25 August 2015

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 38,38 0,14 TLKM (US) 36 12.750 -1.510

Natural Gas (US$)/mmBtu 2,66 0,01 ANTM (GR) 0,03 309 -179

Gold (US$)/Ounce 1154,05 -1,06

Nickel (US$)/MT 9515,00 -685,00

Tin (US$)/MT 14055,00 -845,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 58,50 -3,90

Coal (RB) (US$)/MT* 54,40 -8,96

CPO (ROTH) (US$)/MT 570,00 -20,00

CPO (MYR)/MT 1918,50 3,50

Rubber (MYR/Kg) 680,50 -2,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 802,45 -0,39

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 15871,35 -3,57 -10,95 14,38 13,19 2,70 2,53 4.780,4

USA NASDAQ COMPOSITE 4526,25 -3,82 -4,43 19,80 17,35 3,05 2,86 7.147,7

ENGLAND FTSE 100 INDEX 5898,87 -4,67 -10,16 14,46 13,04 1,67 1,60 1.398,7

CHINA SHANGHAI SE A SH 3362,83 -8,49 -0,78 13,15 11,61 1,59 1,44 4.101,8

CHINA SHENZHEN SE A SH 1969,46 -7,70 33,21 27,58 21,50 3,32 2,95 2.888,8

HONG KONG HANG SENG INDEX 21251,57 -5,17 -9,97 10,56 9,65 1,11 1,04 1.708,7

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4163,73 -3,97 -20,34 13,43 11,48 2,08 1,85 284,0

JAPAN NIKKEI 225 18540,68 -4,61 6,25 17,50 15,91 1,59 1,49 2.853,3

MALAYSIA KLCI 1532,14 -2,70 -13,01 14,41 13,19 1,67 1,57 212,3

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2843,39 -4,30 -15,50 12,12 11,13 1,06 1,01 332,6

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 14.049,50 108,50 1000 IDR/ USD 0,07 -0,0006

EUR/IDR 16.270,16 163,99 EUR / USD 1,16 -0,0038

JPY/IDR 118,14 1,72 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.960,65 21,54 SGD / USD 0,71 0,0001

AUD/IDR 10.077,57 -93,47 AUD / USD 0,72 0,0017

GBP/IDR 22.144,40 73,60 GBP / USD 1,58 -0,0014

CNY/IDR 2.193,82 0,00 CNY / USD 0,16 -0,0004

MYR/IDR 3.311,22 -33,21 MYR / USD 0,24 -0,0042

KRW/IDR 11,72 0,05 100 KRW / USD 0,08 -0,0003

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.88

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(5)

      

 

 

 

 

 

25 August 2015

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description July-15 June-15 Description Rate (%)

Inflation YTD % 1.90 0.96 SBI (9M) 6,66058

Inflation YOY % 7.26 7.26 SBIS (9M) 6,66058

Inflation MOM % 0.93 0.54

Foreign Reserve (USD) 107.55 Bn 108.03 Bn

GDP (IDR Bn) 2,866,909.10 2,728,847.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

25 Aug US New Home Sales Naik menjadi 514 ribu dari 482 ribu 25 Aug US New Home Sales MoM Naik menjadi 6.5% dari -6.8% 25 Aug US Consumer Confidence Index Naik menjadi 93.0 dari 90.9

26 Aug Indonesia Money Supply YoY --

26 Aug US Durable Goods Orders Turun menjadi -0.5% dari 3.4% 27 Aug US GDP Annualized QoQ Naik menjadi 3.2% dari 2.3%

27 Aug US GDP Price Index Tetap 2.0%

27 Aug US Personal Consumption Naik menjadi 3.0% dari 2.9%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

EMTK IJ 10600 6.00 3.55 ASII IJ 5675 -6.20 -15.92 ICBP IJ 12650 1.61 1.22 BBCA IJ 11300 -4.84 -14.72 ACES IJ 630 10.53 1.08 UNVR IJ 34000 -4.49 -12.80 ISAT IJ 4080 2.26 0.51 BBRI IJ 9150 -3.68 -8.96 AKRA IJ 5600 1.82 0.41 PGAS IJ 2880 -9.86 -8.01 MPPA IJ 2290 1.55 0.20 BMRI IJ 8175 -3.82 -7.87 MTLA IJ 320 5.61 0.14 TLKM IJ 2660 -2.56 -7.40 AISA IJ 1575 2.27 0.12 GGRM IJ 41450 -7.89 -7.16 PALM IJ 620 1.64 0.08 UNTR IJ 17100 -8.06 -5.87 BALI IJ 740 2.78 0.07 SMGR IJ 7200 -9.72 -4.82

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

Gelombang Seismic Indonesia

(6)

      

 

 

 

 

 

 

25 August 2015

25 August 2015

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

APII 5.94 Cash Dividend 25 Aug-15 26 Aug-15 28 Aug-15 09 Sep-15

CTRA TBA Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15

CTRS TBA

 

Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15

CTRP TBA

 

Stock Bonus 29 Sep-15 30 Sep-15 02 Oct-15 19 Oct-15

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

RIMO Rights Issue 1:90 265.00 TBA TBA TBA

SRAJ Rights Issue 3:2 200.00 31 Aug-15 01 Sep-15 07 Sep – 14 Sep’15

ADHI Rights Issue 100000:76190 1510-2400 03 Sep-15 04 Sep-15

 

10 Sep – 16 Sep’15

 

BRNA Rights Issue 35:13 585.00 08 Sep-15 09 Sep-15

 

15 Sep – 21 Sep’15

 

MAYA Rights Issue 10:1 1665.00 17 Sep-15 18 Sep-15

 

25 Sep – 01 Oct’15

 

HMSP Rights Issue 65:4 63000-99000 28 Sep-15 29 Sep-15

 

05 Oct – 09 Oct’15

 

UNTX Tender Offer -- 5305.00 -- -- 11 Aug - 10 Sep’15

TRAM Reverse Stock 5:1 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

DNET RUPSLB 25-Aug-15

ADHI RUPSLB 27-Aug-15

BSWD RUPSLB 28-Aug-15

INVS RUPST/LB 31-Aug-15

BRNA RUPSLB 01-Sep-15

SRIL RUPSLB 02-Sep-15

DSNG RUPSLB 02-Sep-15

BBTN RUPSLB 02-Sep-15

TRIM RUPSLB 03-Sep-15

CTRA RUPSLB 08-Sep-15

CTRS RUPSLB 08-Sep-15

CTRP RUPSLB 08-Sep-15

BFIN RUPSLB 08-Sep-15

MDRN RUPSLB 10-Sep-15

(7)

      

 

 

 

 

 

25 August 2015

25 August 2015

KLBF

TRADING BUY

S1 1455 R1 1555 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 1355 R2 1655

Closing

Price 1510

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 1455-Rp 1555

• Entry Rp 1510, take Profit Rp 1555

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 49.33 Negatif

MACD 10.07 Negatif

True Strength Index (TSI) -26.40 Positif

Bollinger Band (Mid) 1618 Negatif

MA5 1549 Negatif 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100 2,200

February March April May Jun Jul August

KLBF Downward Sloping Channel

1,538.13 1,510 1,510 1,510 1,405 1,368.11 1,368.11 1,549 1,567.73 1,567.73 1,615 1,618.25 1,699.04 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 KLBF - Stochastic %D(6,3,3) = 55.11, Stochastic %K = 43.51, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

43.5088 43.5088 20 55.1142 55.1142 80 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 KLBF - MACD (5,3) = 12.09, Signal() = 10.36 10.3649 12.0926 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 KLBF - TSI(3,5,3) = -26.40, Volume() = 44,433,200.00 -21.8976 -26.3994 0.00000 44,433,200 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 KLBF - William's % R(14) = -63.16, Volume() = 44,433,200.00 -63.157944,433,200

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

AKRA

TRADING BUY

S1 5350 R1 5750 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 4940 R2 6150

Closing

Price 5600

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 5350-Rp 5750 • Entry Rp 5600, take Profit Rp 5750

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 28.18 Positif

MACD -27.94 Positif

True Strength Index (TSI) -31.10 Positif

Bollinger Band (Mid) 5739 Negatif

MA5 5555 Positif 4,000 4,400 4,800 5,200 5,600 6,000

February March April May Jun Jul August

AKRA Downward Sloping Channel

5,600 5,600 5,600 5,555 5,441.67 5,441.67 5,400 5,603.13 5,738.75 5,816.67 5,816.67 6,000 6,100 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 AKRA - Stochastic %D(6,3,3) = 39.28, Stochastic %K = 43.56, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

39.2751 39.2751 20 43.5606 43.5606 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 AKRA - MACD (5,3) = 10.96, Signal() = 21.39

10.9618 21.3864 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 AKRA - TSI(3,5,3) = -31.10, Volume() = 7,917,600.00

-31.102 -35.6706 0.00000 7,917,600 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

AKRA - William's % R(14) = -51.61, Volume() = 7,917,600.00 -51.6129

7,917,600

(8)

      

 

 

 

 

 

25 August 2015

25 August 2015

AISA

TRADING BUY

S1 1410 R1 1660 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 1160 R2 1910

Closing

Price 1575

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 1410-Rp 1660

• Entry Rp 1575, take Profit Rp 1660

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 10.55 Positif

MACD -45.25 Negatif

True Strength Index (TSI) -62.54 Positif

Bollinger Band (Mid) 1828 Negatif

MA5 1593 Negatif 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400

February March April May Jun Jul August

AISA Broadening Wedge

1,687.5 1,687.5 1,670.63 1,593 1,575 1,575 1,575 1,740 1,827.5 2,084.23 2,170 2,515 2,515 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 AISA - Stochastic %D(6,3,3) = 18.84, Stochastic %K = 30.93, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 18.8383 18.8383 30.9298 30.9298 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 0.0 AISA - MACD (5,3) = 29.50, Signal() = 35.12

29.5034 35.121 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 AISA - TSI(3,5,3) = -62.54, Volume() = 3,734,200.00

-62.5355 -70.0734 0.00000 3,734,200 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

AISA - William's % R(14) = -61.29, Volume() = 3,734,200.00 -61.2903 3,734,200

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

ICBP

TRADING BUY

S1 11900 R1 13025 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 10775 R2 14150

Closing

Price 12650

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 11900-Rp 13025 • Entry Rp 12650, take Profit Rp 13025

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 61.31 Positif

MACD 11.79 Positif

True Strength Index (TSI) 7.61 Positif

Bollinger Band (Mid) 12454 Positif

MA5 12550 Positif 11,400 12,000 12,600 13,200 13,800 14,400 15,000 15,600 16,200

February March April May Jun Jul August

ICBP Wedge 12,650 12,550 12,475 12,453.8 12,200 12,200 12,100 12,650 12,650 12,696.4 12,696.4 12,800 12,810.4 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ICBP - Stochastic %D(6,3,3) = 62.50, Stochastic %K = 63.86, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

62.5008 62.5008 20 63.8571 63.8571 80 -300 -200 -100 0 100 200 300 0 ICBP - MACD (5,3) = -21.51, Signal() = -10.03

-21.508 -10.0324 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ICBP - TSI(3,5,3) = 7.61, Volume() = 3,985,700.00

3.37778 0.00000 7.60566 3,985,700 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

ICBP - William's % R(14) = -13.73, Volume() = 3,985,700.00 -13.7255

3,985,700

(9)

      

 

 

 

 

 

25 August 2015

25 August 2015

MPPA

TRADING BUY

S1 2190 R1 2340 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 2040 R2 2490

Closing

Price 2290

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp 2190-Rp 2340 • Entry Rp 2290, take Profit Rp 2340

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 6.49 Positif

MACD -69.54 Negatif

True Strength Index (TSI) -81.50 Positif

Bollinger Band (Mid) 2674 Negatif

MA5 2347 Negatif 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 4,500

February March April May Jun Jul August

MPPA Downward Sloping Channel

2,451.88 2,347 2,290 2,290 2,290 1,735.71 1,735.71 2,673.75 2,740 2,757.94 2,757.94 2,865 3,284.68 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 MPPA - Stochastic %D(6,3,3) = 9.65, Stochastic %K = 16.32, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

16.322 9.65417 9.65417 16.322 20 80 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 MPPA - MACD (5,3) = 51.54, Signal() = 57.40

51.5423 57.3951 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 MPPA - TSI(3,5,3) = -81.50, Volume() = 4,572,300.00

-81.1314 -81.5033 0.00000 4,572,300 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

MPPA - William's % R(14) = -79.31, Volume() = 4,572,300.00 -79.3103 4,572,300

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

PWON

TRADING BUY

S1 318 R1 358 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 278 R2 398

Closing

Price 340

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp 318-Rp 358 • Entry Rp 340, take Profit Rp 358

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 12.66 Positif

MACD -8.09 Positif

True Strength Index (TSI) -69.46 Positif

Bollinger Band (Mid) 387 Negatif

MA5 346.4 Negatif 350.0 400.0 450.0 500.0 550.0

February March April May Jun Jul August

PWON Downward Sloping Channel

349 346.4 340 340 340 334.65 334.65 354.5 387.2 422 436.3 445.75 445.75 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PWON - Stochastic %D(6,3,3) = 17.81, Stochastic %K = 27.26, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 17.8119 17.8119 27.2635 27.2635 80 -4.0 0.0 4.0 8.0 12.0 0.0 PWON - MACD (5,3) = 5.17, Signal() = 5.88

5.17499 5.88177 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 PWON - TSI(3,5,3) = -69.46, Volume() = 87,640,896.00

-65.3548 -69.4597 0.00000 87,640,896 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0

PWON - William's % R(14) = -75.23, Volume() = 87,640,896.00 -75.229487,640,896

(10)

      

 

 

 

 

 

 

25 August 2015

25 August 2015

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

24-08-15 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 15250 15250 13350 13350 14575 15800 17025 Negatif Positif Negatif 26000 16325

LSIP Trading Sell 935 935 885 885 915 945 975 Negatif Positif Negatif 1685 980

SGRO Trading Sell 1500 1500 1310 1310 1440 1570 1700 Negatif Positif Negatif 1750 1540

Mining

PTBA Trading Sell 5325 5325 4975 4975 5200 5425 5650 Positif Negatif Negatif 8300 5025

ADRO Trading Sell 474 474 454 454 467 480 493 Positif Negatif Negatif 760 471

MEDC Trading Sell 1475 1475 1210 1210 1405 1600 1795 Negatif Positif Negatif 2590 1700

INCO Trading Sell 1310 1310 1165 1165 1265 1365 1465 Negatif Positif Negatif 2695 1445

ANTM Trading Sell 470 470 403 403 448 493 540 Negatif Negatif Negatif 675 473

TINS Trading Sell 515 515 453 453 498 545 590 Negatif Negatif Negatif 705 545

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Sell 855 855 825 750 825 900 975 Negatif Negatif Negatif 1160 935

SMGR Trading Sell 7200 7200 6975 6375 6975 7575 8175 Negatif Negatif Negatif 12100 7750

INTP Trading Sell 16575 16575 16125 15200 16125 17050 17975 Negatif Positif Negatif 22450 17350

SMCB Trading Sell 950 950 910 820 910 1000 1090 Negatif Negatif Negatif 1610 1010

Miscellaneous Industry

ASII Trading Sell 5675 5675 5200 5200 5550 5900 6250 Negatif Negatif Negatif 7025 5950

GJTL Trading Sell 480 480 443 443 469 495 520 Negatif Positif Negatif 890 520

Consumer Goods Industry

INDF Trading Sell 4955 4955 4805 4420 4805 5200 5575 Negatif Negatif Negatif 6700 5400

GGRM Trading Sell 41450 41450 37275 37275 40300 43325 46350 Negatif Negatif Negatif 54150 45000

UNVR Trading Sell 34000 34000 31000 31000 33000 35000 37000 Negatif Positif Negatif 41300 35300

KLBF Trading Buy 1510 1510 1555 1355 1455 1555 1655 Negatif Positif Negatif 1745 1405

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 1395 1395 1290 1085 1290 1495 1700 Negatif Positif Negatif 1885 1530

PTPP Trading Sell 3290 3290 3085 2750 3085 3420 3755 Negatif Positif Negatif 4190 3390

WIKA Trading Sell 2460 2460 2375 2215 2375 2535 2695 Negatif Negatif Negatif 3190 2435

ADHI Trading Sell 1725 1725 1685 1575 1685 1795 1905 Negatif Negatif Negatif 2795 1875

WSKT Trading Sell 1600 1600 1565 1490 1565 1640 1715 Negatif Negatif Negatif 1900 1585

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 2880 2880 2555 2555 2775 2995 3215 Negatif Negatif Negatif 4290 3155

JSMR Trading Sell 4830 4830 4570 4570 4760 4950 5150 Negatif Negatif Negatif 6050 5000

ISAT Trading Buy 4080 4080 4155 3755 3955 4155 4355 Negatif Positif Positif 4420 3975

TLKM Trading Sell 2660 2660 2440 2440 2590 2740 2890 Negatif Positif Negatif 2970 2730

Finance

BMRI Trading Sell 8175 8175 7850 7850 8075 8300 8525 Negatif Negatif Negatif 10400 8400

BBRI Trading Sell 9150 9150 8700 8700 9000 9300 9600 Negatif Positif Negatif 10875 9300

BBNI Trading Sell 4125 4125 3960 3960 4070 4180 4290 Negatif Negatif Negatif 5625 4255

BBCA Trading Sell 11300 11300 10925 10075 10925 11775 12625 Negatif Positif Negatif 13900 11850

BBTN Trading Sell 945 945 880 880 925 970 1015 Negatif Negatif Negatif 1255 1005

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 17100 17100 16625 15475 16625 17775 18925 Negatif Negatif Negatif 20750 17850

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Sukacita dimaklumkan bahawa Persekutuan Pengakap Malaysia Negeri Terengganu dengan kerjasama Persekutuan Pengakap Malaysia Daerah Kemaman dan Pejabat Pendidikan

juga dapat dirancang selama proses kegiatan berlangsung. Model program pendidikan karakter melalui kesenian ketoprak yang dibutuhkan bagi sekolah adalah program yang

Pengujian validitas instrumen dengan jenis validitas konstrak (construck validity) dilakukan berdasarkan pendapat ahli (judgment expert) dengan jumlah tenaga ahli, yakni dua

Iradiasi dengan dosis berbeda pada kultur bakteri menunjukkan adanya perubahan konsentrasi protein sel bakteri yang tidak menentu dan adanya pengaruh yang nyata

Bahan bakar disuplai ke dalam combustor dengan menggunakan metode electrospray atomization (untuk campuran etanol-heptan) dan pembentukan liquid film pada permukaan

kelompok mencit yang diberi ekstrak Annona muricata dapat bertahan hidup lebih lama dari pada kelompok kontrol yang tidak diberi pengobatan apapun, Untuk rata rata

Secara praktik cara pemberian paclobutrazol melalui daun tampak lebih ekonomis, hal ini diduga jumlah bahan aktif yang mampu masuk ke dalam jaringan tanaman langsung diterima

Strategi untuk WO (Weaknesses dan Opportunities) BUMNag Rangkiang Maimbau Nagari Sungayang berbasis Syariah yaitu pertama BUMNag perlu melakukan pelatihan dan sosialiasi