• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 25 October 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 25 October 2013"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

        

 

               

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

• Belanja modal SIMP 2013 turun 17,2%

• INTP perkirakan volume penjualan semen 2012 capai 18 juta ton • Backdoor listing, anak usaha DSSA di SSE akhir bulan ini • SUGI mulai proses pengeboran disumur eksplorasi Akatara-1 • ADHI raih kontrak teluk Lamong dan Halmahera

• Ekspansi pelabuhan, AKRA gandeng Pelindo III • GDST akan investasi USD 100 juta

• RALS bidik pendapatan Rp 8,5 triliun • Investor institusi beli 10,3% saham TELE

• Dana kelola produk Emerald BBNI capai Rp 23 triliun per 2012 • BBRI dapat jatah penyaluran KUR 2013 sebesar Rp 19 triliun • BBRI siapkan dana akuisisi Rp2 triliun

• BMRI perbesar kredit ke sektor aviasi • INDS akuisisi Sinar Indra

• Pelindo II akan persiapkan 2 anak usahanya IPO di BEI • APP akan hentikan pembukaan hutan alam mulai bulan ini • BPS catat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2012 capai 6,23%

Sinyal teknikal untuk IHSG menunjukan potensi menguat di pekan ini, seiring aadanya indikasi dari beberapa indikator teknikal yang mengisyaratkan konfirmasi positif. Dari langging indikator yang tercemin dari MA5 dan MA20 menunjukan bullish pattern bagi indeks. Sinyal positif bagi indeks juga terlihat dari indikator MACD dan Stochastic menunjukan sinyal positif.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4594.845 +48.346 5764 6227.376

LQ-45 774.665 +10.549 1694 3833.273

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Di tengah pergerakan bursa-bursa saham Asia yang variatif, IHSG kembali menguat pada perdagangan kemarin. IHSG diperdagangkan menguat ke level 4.594,845 dari level 4.546,499, atau naik sebesar 48,346 poin (1,063%). Hampir seluruh sektor perdagangan mengalami kenaikan kecuali sektor pertambangan dan infrastruktur. Kenaikan tertinggi dialami oleh sektor ragam industri yang naik sebesar 34,414 poin (2,813%). Adanya rilis data sementara PMI (Purchasing Manager Index) China yang menunjukan penguatan menjadi sentimen positif dominan yang mendorong pergerakan IHSG. Dari data sementara PMI yang dirilis oleh HSBC Holdings Plc dan Markit Economics, sektor manufaktur China mengalami penguatan. PMI ini naik ke level 50,9 melebihi perkiraan konsensus analis di level 50,4 dan pencapaian bulan sebelumnya di level 50,2. Angka diatas 50 memberikan indikasi adanya ekspansi. Angka resmi PMI akan dikeluarkan pada tanggal 1 November mendatang bersamaan dengan rilis PMI dari pemerintah China. Dari dalam negeri, pemerintah dan badan anggaran DPR menyetujui defisit untuk anggaran 2014 di kisaran Rp 175,35 triliun, atau setara dengan 1,69% dari PDB. Defisit ini lebih kecil dibandingkan defisit tahun 2013 yang berada di kisaran Rp 224,2 triliun atau 2,38% dari PDB. Meskipun data sementara PMI China menunjukan kenaikan, Indeks Shanghai Composite mengalami penurunan sebesar 18,79 poin (0,86%) dan ditutup di level 2.164,32 dari penutupan sebelumnya di 2.183,11. Perdagangan di bursa China ini masih dibayangi sentimen negatif mengenai melonjaknya repurchase rate di China yang mengindikasikan pengetatan kebijakan moneter di China untuk mengendalikan laju inflasi. Karena itu, analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi China di kuartal keempat 2013 dan di tahun 2014 akan melamban tetapi tetap berada di kisaran 7%. Penurunan juga dialami oleh indeks Hang Seng yang ditutup di level 22.835,82 dari level 22.999,25 atau turun sebesar 164,13 poin (0,71%). Sementara itu, bursa saham Jepang mengalami kenaikan sebesar 60,36 poin (0,42%) dan ditutup di level 14.486,41 dari level 14.273,71. Walaupun sempat melemah di awal perdagangan tetapi Indeks Nikkei 225 akhirnya menguat setelah munculnya berita mengenai kenaikan indeks PMI China. Sementara itu bursa-bursa Eropa diperdagangkan tentatif menguat yang turut dipengaruhi sentimen positif mengenai kenaikan PMI dari China.

Peluang IHSG untuk kembali rally di akhir pekan ini masih terbuka, tetapi pola geraknya akan mixed. Sentimen positif dari internal diperkirakan masih memiliki kemampuan mengimbangi sentimen eksternal. Sentimen dari dalam negeri tersebut, seperti; membaiknya angka realisasi investasi di Indonesia. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan bahwa realisasi investasi proyek penanaman modal pada triwulan III tahun 2013 Rp100,5 triliun, ini merupakan pertama kalinya melampaui angka Rp100 triliun. Angka tersebut menunjukkan peningkatan 22,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2012. Demikian dengan publikasi laporan keuangan kuartal III 2013, menjadi fokus pelaku pasar. Sejumlah emiten telah rilis kinerja keuangannya, ini menjadi pertimbangan pemodal untuk menyiasati pemilihan portofolio ke dalam investasinya. Sementara itu, sentimen dari ekternal variatif bagi pasar. Data aktivitas manufaktur di Cina rilis kemarin mengalami ekspansi di bulan Oktober. Data indeks manufaktur awal atau HSBC Flash Manufacturing PMI untuk bulan Oktober di Cina menunjukkan kenaikan pesanan dari sektor manufaktur. Data PMI ini mengalami kenaikan ke level tertinggi dalam tujuh bulan belakangan. Implikasi membaiknya sektor manufaktur di Cina bagi Indonesia meningkatkan ekspektasi bahwa ekspor bahan baku dari Indonesia untuk industri pengolahan di negara tersebut akan meningkat. Sentimen Eropa diperkirakan tidak memberikan sentuhan berarti terhadap indeks bursa Asia. Meski presiden European Central Bank (ECB) Mario Dragh berencana melanjutkan putaran terbaru stress-test untuk bank-bank Eropa. Kurang lebih ada 128 bank akan menjalani penilaian atas aset berisiko, kualitas neraca keuangan, dan jumlah modal yang miliki. Keputusan Draghi untuk memperketat peraturannya didorong oleh keinginan ECB untuk memastikan bahwa bank-bank Eropa memiliki neraca keuangan yang bersih dan modal yang kuat. Isu tapering kian memudar, The Fed akan mempertahankan program stimulus hingga tahun depan. Sementara itu, kinerja sektor manufaktur di AS mengalami penurunan ke angka 51.1 dari nilai pada periode sebelumnya 52.8. • Rusia ikut garap proyek BRMS

• META berniat akuisisi 1 ruas jalan tol Trans Jawa

• Semen Padang, anak usaha SMGR dominasi pasar Bengkulu • Pemegang saham UNVR akan beli 1,5 juta saham Unilever Body Care • UNVR serap capex sekitar 50%-60% dari total dana di 1H2013 • UNVR naikkan harga jual 3 kali capai 7% sepanjang tahun ini • SRTG targetkan pertumbuhan pendapatan 20%

• MIRA lakukan penyertaan modal saham di PKOS

• TPIA siapkan dana USD 1 miliar bangun pabrik bahan baku ban • MLIA akan buy back saham sebanyak 20%

• GWSA kembangkan menara perkantoran Rp1 triliun • Bhakti Investama beli saham KPIG Rp 699 miliar • AMRT akan bangun 3 pusat distribusi

• BTPN proses pinjaman US$200-US$300 juta

• BBTN siap klarifikasi kasus suap 3 pejabat bank oleh Diebold Inc • Laba bank NISP naik 27,75% per September

• BVIC akan rights issue Rp 500 miliar • Laba bersih BVIC tumbuh 61,5%

• BBNI pastikan tidak terlibat dalam kasus suap oleh Diebold Inc • Sumitomo incar BNI Life USD 400 juta

• Grand Kartech kurangi jumlah saham IPO

DAILY REPORT

25 October 2013

Support Level 4554/4513/4492

Resistance Level 4615/4636/4677

Major Trend Down

(2)

         

               

 

 

25 October 2013

25 October 2013

China Nonferrous Metal Industry’s Foreign Engineering and Construction (NFC) menggandeng perusahaan asal Rusia, Metals of Eastern Siberia Corporation (MBC), untuk mengerjakan proyek rekayasa, pengadaan dan konstruksi (EPC) di tambang timah dan seng milik Dairi Prima Mineral, anak usaha Bumi Resources Minerals (BRMS). NFC dan MBC telah menandatangani kontrak EPC Dairi senilai USD 1,14 miliar. Tambang Dairi memiliki sumber daya sebanyak 2,56 juta metrik ton zinc dan 1,5 juta metrik ton lead. Pemegang saham terbesar Unilever Indonesia (UNVR) yakni Unilever Indonesia Holdings B.V. berencana membeli kepemilikan saham publik yang masih tersisa di Unilever Body Care Indonesia sebanyak 1,7% atau setara 1,5 juta saham. Rencana itu akan diusulkan dalam RUPSLB perseroan pada 22 November 2013 guna meminta persertujuan dari pemegang saham independen. Adapun harga pembelian Unilever Body Care akan ditawarkan senilai Rp372.000 per saham.

Hingga semester I 2013 Unilever Indonesia (UNVR) telah menyerap dana belanja modal (capex) sekitar Rp 500 miliar –Rp 600 miliar atau baru terserap sekitar 50%-60% dari total dana yang dianggarkan hingga akhir tahun 2013 yang sebesar Rp 1 triliun. Dana belanja modal tahun 2013 yang bersumber dari kas internal Perseroan hanya untuk meningkatkan kapasitas pabrik home and personal care serta food and beverages. Kebutuhan capex Unilever Indonesia tahun 2013 lebih rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena hanya melakukan ekspansi kapasitas produksi pada pabrik Unilever di Cikarang dan Surabaya. Perseroan optimis belanja modal tahun 2013 itu akan berhasil terserap seluruhnya di sisa bulan tahun 2013.

Unilever Indonesia (UNVR) telah menaikkan harga jual produknya sebanyak 3 kali sebesar 7% selama Januari-Oktober 2013. Kenaikan harga jual hampir di setiap produk ini adalah untuk mennyesuaikan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS). Kenaikan harga jual itu bertujuan untuk untuk efisiensi, sehingga bisa menjaga margin Perseroan.

Nusantara Infrastructure (META) mengincar akuisisi 1 ruas jalan tol Trans Jawa senilai Rp10 triliun, saat ini perseroan tengah melakukan pembicaraan dengan pemilik ruas tol tersebut. Dikatakan bahwa META saat ini telah memiliki 4 ruas tol dengan total panjang mencapai 35km. Untuk ke depan diharapkan kontribusi dari pendapatan jalan tol tersebut dapat melebihi bisnis perseroan lainnya seperti pengelolaan air bersih, pelabuhan dan energi terbarukan.

Mitra Internasional Resources (MIRA) telah melakukan penyertaan modal saham dalam PT Pulau Kencana Omega Sukses (PKOS) melalui 2 anak perusahaannya yaitu PT Pulau Kencana Oilfield Services dan PT Rama Dinamika Jaya. PKOS merupakan perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertambangan batu bara.

Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) membangun sedikitnya tiga pusat distribusi barang pada tahun depan dengan rata-rata total nilai investasi mencapai Rp100 miliar. Selain tiga pusat distribusi tersebut, perseoan juga akan mulai mengoperasikan dua pusat distribusi yang pembangunannya sudah dimulai pada semester II/2013.

Chandra Asri Petrochemical (TPIA), anak usaha Barito Pacific (BRPT), menyiapkan dana sebesar USD 1 miliar atau setara Rp 10,9 triliun untuk membangun pabrik bahan baku ban, styrene butadiene rubber (SBR). Investasi akan terbagi menjadi 2 tahap, pertama, senilai USD 500 juta untuk membangun pabrik SBR di Cilegon-Banten bekerja sama dengan Michelin. Pabrik SBR tahap I yang berdekatan dengan pabrik butadiene Chandra Asri itu akan mengambil bahan baku dari pabrik butadiene tersebut. Tahap kedua senilai USD 500 juta yang nanti diatur lagi. Chandra Asri memiliki porsi 45% dalam kerja sama patungan tersebut dan sisanya 55% dimiliki Michelin.

Produk PT Semen Padang, anak usaha Semen Indonesia (SMGR),

masih mendominasi pasar di Bengkulu dengan pangsa pasar 75,05% hingga September 2013 atau meningkat dibandingkan per September 2012 yang sebesar 67,97%. Pada September 2013, market share PT Semen Padang di Bengkulu mencapai 78,18%, meningkat dibandingkan dengan September 2012 yang sebesar 67,47%. Meski demikian permintaan semen di wilayah Bengkulu pada tahun 2013 mengalami penurunan dibandingkan 2012. Pada September 2013 permintaan semen di Bengkulu sebesar 374.575 ton atau turun 24,77% YoY dibandingkan sebelumnya 497.900 ton. Penurunan permintaan tersebut mengakibatkan penurunan penjualan seluruh produk semen di wilayah itu. Penjualan Semen Padang turun mencapai 16,96%.

Mulia Industrindo (MLIA) akan melakukan pembelian kembali (buy back) sahamnya paling banyak Rp 25 miliar atau 20%. Buyback ini akan dilakukan secara bertahap dalam periode 23 Oktober 2013 hingga 23 Januari 2014. Dana buy back tersebut berasal dari kas internal perseroan.

Pemegang saham MNC Land (KPIG) yang berbasis di Uni Emirat Arab, Bhakti Investama International Ltd meningkatkan kepemilikannya dengan membeli saham senilai Rp 669,9 miliar. Bhakti Investama telah membeli sebanyak 446,6 juta saham KPIG dengan harga Rp 1.500 per lembar. Tujuan pembelian saham adalah untuk berinvestasi. Jumlah itu tercatat mencapai 8,95% dari total saham perseroan.

Greenwood Sejahtera (GWSA) berencana mengembangkan satu menara perkantoran lagi di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat senilai Rp1 triliun. Proyek tersebut merupakan ekspansi jangka panjang yang diperkirakan selesai pada tahun 2017. Sementara dana yang akan digunakan untuk proyek tersebut berasal dari penawaran umum perdana (IPO) perseroan.

Saratoga Invesatama Sedaya (SRTG) menargetkena pendapatan tahun ini meningkat 20% setelah mengakuisisi anak usaha Benakat Integra (BIPI). Pendapatan diperkirakan meningkat menjadi Rp2,83 triliun dibandingkan dengan Rp2,36 triliun pada tahun lalu. Kontribusi investasi di bidang sumber daya alam pada tahun ini sebesar 40% terhadap total pendapatan 2013.

Sumitomo Life Insurance Co berencana membeli 40% saham BNI Life Insurance, anak usaha Bank Negara Indonesia (BBNI), dengan investasi mencapai USD 400 juta.

Bank Negara Indonesia (BBNI) memastikan tidak terlibat dalam kasus suap yang dilakukan oleh Diebold Inc, perusahaan penyedia mesin ATM terbesar di Amerika Serikat (AS). BNI telah mengirimkan surat ke beberapa pihak terkait di Amerika Serikat.

Bank Tabungan Negara (BBTN) siap mengklarifikasi kasus suap 3 pejabat bank oleh Diebold Inc, perusahaan penyedia mesin ATM terbesar di Amerika Serikat (AS). Klarifikasi ini tengah disiapkan untuk disampaikan kepada publik.

Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) tengah memproses permohonan tambahan fasilitas pinjaman setara dengan US$200 juta-US$300 juta dari International Finance Corporation (IFC) dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). Pinjaman ini bersifat stand by untuk jangka panjang sehingga dapat ditarik dan digunakan perseroan kapan saja. Selain fasilitas pinjaman, perseroan juga masih memiliki cadangan penerbitan obligasi untuk menambah modal perseroan.

Bank OCBC NISP (NISP) memperoleh kenaikan laba bersih per September 2013 sebesar 27,75% menjadi Rp 838,332 miliar dibandingkan laba bersih sebelumnya sebesar Rp 656,234 miliar. Pendapatan bunga naik menjadi Rp 4,42 triliun dari tahun sebelumnya Rp 3,58 triliun.

(3)

         

               

 

 

25 October 2013

25 October 2013

Bank Victoria International (BVIC) berencana melakukan rights issue sekitar Rp 400-500 miliar pada semester I-2014. Aksi korporasi tersebut dilakukan untuk mendukung ekspansi sekaligus untuk menambah modal anak usaha, yaitu Bank Victoria Syariah. Selain mendukung permodalan Bank Victoria Syariah, perseroan mengalokasikan dana rights issue untuk menambah modal sendiri. Pasalnya, perseroan membutuhkan tambahan modal untuk membuka kantor-kantor cabang di luar Jakarta dan sekitarnya, dalam rangka ekspansi yang lebih luas.

Bank Victoria International (BVIC) membukukan laba bersih sebesar Rp 218 miliar hingga kuartal III-2013, tumbuh 61,5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 135 miliar. Pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang meningkat Rp 94 miliar menjadi Rp 300 miliar. Margin bunga bersih perseroan meningkat dari 3,01% menjadi 3,5%. Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan laba sebesar 20% menjadi Rp 250 miliar. Grand Kartech mengurangi jumlah saham yang akan dilepas ke publik dari semula maksimal 320 juta saham menjadi 163,64 juta saham. Harga IPO telah ditetapkan sebesar Rp275 per saham dengan target perolehan dana Rp45 miliar.

Menurut LMC International Ltd. konsumsi karet dunia akan tumbuh rata-rata 3,5% per tahun hingga tahun 2018 seiring dengan meningkatnya permintaan untuk ban pengganti, yang mendukung harga komoditas itu.

Bank Indonesia memproyeksi pertumbuhan kredit pada tahun 2014 akan berada pada kisaran 15,3%-16,6%, akibat kenaikan suku bunga acuan sebesar 150bps menjadi 7,25% sejak Juli lalu.

Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2014 mencapai 15,3%-16,6%, lebih lambat dibandingkan perkiraan pertumbuhan kredit akhir tahun 2013 sekitar 20%. Upaya stabilisasi ekonomi yang diperkirakan masih akan berlangsung hingga tahun 2014 menjadi alasan penurunan angka pertumbuhan kredit perbankan. BI memperkirakan Dana pihak ketiga (DPK) akan tumbuh 15,4%-16,4% pada tahun 2014. Kredit bermasalah (NPL) diperkirakan berada di kisaran 2,8%-3,1%. Menurut BI sektor yang perlu didorong untuk tumbuh pada tahun 2014 adalah sektor yang membantu upaya peningkatan ekspor dan peningkatan kesempatan kerja bagi masyarakat. Kegiatan yang terkait dengan sektor manufacturing dan sektor jasa.

(4)

      

 

 

 

 

 

25 October 2013

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 97,21 0,10 TLKM (US) 39 10.972 -276

Natural Gas (US$)/mmBtu 3,63 0,00 ANTM (GR) 0,09 1.416 15

Gold (US$)/Ounce 1345,99 -0,79 BLTA (SP) 0.03 190 N/A

Nickel (US$)/MT 14650,00 90,00

Tin (US$)/MT 22875,00 75,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 79,35 --

Coal (RB) (US$)/MT* 80,48 --

CPO (ROTH) (US$)/MT 870,00 -2,50

CPO (MYR)/MT 2437,00 21,50

Rubber (MYR/Kg) 766,25 -1,00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 771,64 3,63

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 15509,21 0,62 18,35 14,55 13,44 2,75 2,54 4.486,3

USA NASDAQ COMPOSITE 3928,96 0,56 30,12 19,65 17,00 3,01 2,72 6.357,2

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6713,18 0,58 13,82 13,49 12,31 1,87 1,72 1.356,6

CHINA SHANGHAI SE A SH 2265,31 -0,86 -4,66 9,47 8,40 1,28 1,15 2.512,6

CHINA SHENZHEN SE A SH 1105,28 -0,61 20,17 21,49 16,85 2,50 2,25 1.397,5

HONG KONG HANG SENG INDEX 22835,82 -0,71 0,79 10,88 10,10 1,36 1,25 1.757,8

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4594,85 1,06 6,44 16,03 13,73 2,94 2,59 378,3

JAPAN NIKKEI 225 14486,41 0,42 39,36 18,41 16,35 1,56 1,46 2.883,4

MALAYSIA KLCI 1818,93 0,27 7,70 17,03 15,51 2,26 2,10 325,2

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3217,95 0,41 1,61 15,02 13,76 1,37 1,30 422,8

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 11.150,00 248,00 1000 IDR/ USD 0,09 -0,0020

EUR/IDR 15.385,89 121,47 EUR / USD 1,38 -0,0002

JPY/IDR 114,51 -0,05 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.009,96 125,96 SGD / USD 0,81 -0,0001

AUD/IDR 10.715,04 127,57 AUD / USD 0,96 -0,0013

GBP/IDR 18.057,87 245,80 GBP / USD 1,62 -0,0007

CNY/IDR 1.833,41 24,57 CNY / USD 0,16 0,0001

MYR/IDR 3.538,97 97,23 MYR / USD 0,32 0,0010

KRW/IDR 10,51 0,00 100 KRW / USD 0,09 0,0000

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.00

BI Rate (%) Indonesia 7.25 LIBOR (GBP) England 0.49

ECB Rate (%) Euro 0.50 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15

(5)

      

 

 

 

 

 

25 October 2013

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Sep'13 Aug'13 Description Rate (%)

Inflation YTD % 7.57 7.94 SBI (9M) 6.61

Inflation YOY % 8.4 8.79 SBIS (9M) 6.61

Inflation MOM % -0.35 1.12

Foreign Reserve (US$) 95.6753 92.9971

GDP (IDR Tn) 2,210,062 2,210,062

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

25 Oct* US Durable Goods Orders Naik menjadi 2.2% dari 0.1%

25 Oct* US Wholesale Trade Sales MoM Naik menjadi 0.3% dari 0.1%

25 Oct* US Wholesale Inventories MoM Naik menjadi 0.3% dari 0.1%

28 Oct* US Capacity Utilization Naik menjadi 78.0% dari 77.8%

28 Oct* US Industrial Production MoM - Sep Tetap 0.4%

28 Oct* US Monthly Budget Statement -Sep Turun menjadi $65.0 Bn dari $75.2 Bn

28 Oct* US Pending Home Sales MoM - Sep Turun menjadi -0.3% dari -1.6%

29 Oct* US PPI MoM - Sep Turun menjadi 0.2% dari 0.3%

29 Oct* US PPI YoY - Sep Turun menjadi 0.6% dari 1.4%

29 Oct* US Retail Sales Advance MoM - Sep Turun menjadi 0.0% dari 0.2%

29 Oct* US Business Inventories Turun menjadi 0.3% dari 0.4%

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

ASII IJ 6950 3.73 11.10 TLKM IJ 2225 -1.11 -2.76 BMRI IJ 8800 4.14 8.87 EXCL IJ 4525 -3.21 -1.40 BBRI IJ 8350 2.45 5.36 PGAS IJ 5150 -0.96 -1.33 BBCA IJ 10700 1.90 5.36 ITMG IJ 31500 -3.23 -1.30 UNVR IJ 32150 1.42 3.77 SRTG IJ 4600 -4.17 -0.60 BBNI IJ 4725 2.72 2.53 INCO IJ 2650 -1.85 -0.55 INTP IJ 20500 3.02 2.42 TRIO IJ 1310 -6.43 -0.47 GGRM IJ 37500 1.76 1.37 BNLI IJ 1410 -2.76 -0.46 KLBF IJ 1370 1.48 1.11 MNCN IJ 2625 -0.94 -0.39 ASRI IJ 690 7.81 1.08 PTBA IJ 13500 -1.10 -0.38

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued Shares

(Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Arita Prima Indonesia

Valve Distributor

Trade & Service 220 275.00 21 Oct-23 Oct 2013 29 Oct 2013

Lautandhana Securindo PT Grand Kartech

Boiler

Manufacture 275 163.64 30 Oct-01 Nov 2013 08 Nov 2013

AAA Securities Investindo Nusantara PT Puridelta Lestari

Real Estate

Property 205-255 10,840.00 TBA TBA

Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

(6)

      

 

 

 

 

 

 

25 October 2013

25 October 2013

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

ITMG 1014.00 Cash Dividend 29-Oct-13 30-Oct-13 01-Nov-13 15-Nov-13

GMTD 50.00 Cash Dividend 30-Oct-13 31-Oct-13 04-Nov-13 19-Nov-13

TKIM 25.00 Cash Dividend 06-Nov-13 07-Nov-13 11-Nov-13 25-Nov-13

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

LCGP Rights Issue 1:3 350.00 23 Oct-13 24 Oct-13 30 Oct – 06 Nov’13

NISP Rights Issue 500:171 1200.00 06 Nov-13 07 Nov-13 13 Nov – 19 Nov’13

TPIA Rights Issue 500:36 6750.00 08 Nov-13 11 Nov-13 15 Nov – 21 Nov’13

MDLN Stock Split 1:2 -- 12 Nov-13 13 Nov-13 --

ICON Rights Issue 2:1 300.00 25 Nov-13 26 Nov-13 02 Dec – 06 Dec’13

MCOR Rights Issue 100:38 125.00 26 Nov-13 27 Nov-13 03 Dec – 09 Dec’13

MYRX Rights Issue 7:10 550.00 27 Nov-13 28 Nov-13 04 Dec – 17 Dec’13

PALM Rights Issue 7:3 395-440 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec – 12 Dec’13

ATPK Rights Issue 10:53 220.00 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec – 12 Dec’13

ROTI Stock Split 1:5 -- TBA TBA --

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

NISP RUPSLB 29-Oct-13

INCF RUPSLB 31-Oct-13

TPIA RUPST 31-Oct-13

BWPT RUPSLB 06-Nov-13

KIJA RUPSLB 06-Nov-13

IATA RUPSLB 07-Nov-13

HERO RUPSLB 12-Nov-13

HMSP RUPSLB 18-Nov-13

ICON RUPSLB 18-Nov-13

TRIM RUPSLB 20-Nov-13

MYRXP RUPSLB 20-Nov-13

MYRX RUPSLB 20-Nov-13

ATPK RUPSLB 22-Nov-13

SOBI RUPST 25-Nov-13

(7)

      

 

 

 

 

 

25 October 2013

25 October 2013

ASII

TRADING BUY

S1 6750 R1 7050 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 6450 R2 7350

Closing

Price 6950

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI positif berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp6850-Rp7300

• Entry Rp6950, take Profit Rp7300

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 55.88 Positif

MACD 29.7 Positif

True Strength Index (TSI) 5.67 Positif

Bollinger Band (Mid) 6613 Positif

MA5 6820 Positif 5,400 6,000 6,600 7,200 7,800 8,400

April May Jun Jul August September October ASII - Daily 10/24/2013 Open 6650, Hi 6950, Lo 6650, Close 6950 (3.7%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 7,001.44, Fractal Up = 7,250.00, Fractal Down = 6,600.00, MA(Close,5) = 6,820.00, MA1(Close,8) = 6,856.25,

6,856.25 6,820 6,612.5 6,600 6,145.73 6,950 7,001.44 7,079.27 7,250 25,357,000 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ASII - Stochastic %D(5,3,3) = 30.30, Stochastic %K = 41.03, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

30.303 30.303 20 41.0256 41.0256 80 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 ASII - MACD (6,9) = 29.70, Signal() = 30.39

29.701 30.3916 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ASII - TSI(3,5,3) = 5.67 5.67139 0.00000 8.92972

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

BMRI

TRADING BUY

S1 8550 R1 8950 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 8150 R2 9350

Closing

Price 8800

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart menunjukan sinyal positif • RSI positif berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp8700-Rp9100

• Entry Rp8800, take Profit Rp9100

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 30.59 Positif

MACD 23.7 Positif

True Strength Index (TSI) 15.80 Positif

Bollinger Band (Mid) 8383 Positif

MA5 8390 Positif 6,000 7,000 8,000 9,000 10,000 11,000

April May Jun Jul August September October BMRI - Daily 10/24/2013 Open 8400, Hi 8800, Lo 8400, Close 8800 (4.1%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 8,090.95, Fractal Up = 8,900.00, Fractal Down = 8,050.00, MA(Close,5) = 8,390.00, MA1(Close,8) = 8,412.50

8,390 8,382.5 8,090.95 8,050 7,967.44 8,412.5 8,797.56 8,800 8,900 46,303,000 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BMRI - Stochastic %D(5,3,3) = 41.18, Stochastic %K = 62.34, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

41.185 41.185 20 62.3377 62.3377 80 -200 -100 0 100 200 0 BMRI - MACD (6,9) = 23.71, Signal() = 1.34

1.34137 23.713 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BMRI - TSI(3,5,3) = 15.80 0.00000 -4.76102 15.803

(8)

      

 

 

 

 

 

25 October 2013

25 October 2013

BBRI

TRADING BUY

S1 8200 R1 8400 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 8000 R2 8600

Closing

Price 8350

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI positif berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp8250-Rp8600

• Entry Rp8350, take Profit Rp8600

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 83.28 Positif

MACD 60.0 Positif

True Strength Index (TSI) 41.51 Positif

Bollinger Band (Mid) 7835 Positif

MA5 8180 Positif 6,000 6,600 7,200 7,800 8,400 9,000 9,600 10,200

April May Jun Jul August September October BBRI - Daily 10/24/2013 Open 8200, Hi 8350, Lo 8150, Close 8350 (2.5%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 8,000.00, Fractal Up = 8,300.00, Fractal Down = 8,000.00, MA(Close,5) = 8,180.00, MA1(Close,8) = 8,156.25

8,156.25 8,000 8,000 7,835 7,196.17 8,180 8,300 8,350 8,473.83 44,177,500 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BBRI - Stochastic %D(5,3,3) = 46.83, Stochastic %K = 55.56, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

46.8254 46.8254 20 55.5556 55.5556 80 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 180.0 0.0 BBRI - MACD (6,9) = 59.98, Signal() = 57.49

57.4915 59.9769 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBRI - TSI(3,5,3) = 41.51 41.5058 0.00000 43.6471

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

WIKA

TRADING BUY

S1 1990 R1 2075 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1900 R2 2175

Closing

Price 2050

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI positif berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp2025-Rp2175

• Entry Rp2050, take Profit Rp2175

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 67.35 Positif

MACD 17.0 Positif

True Strength Index (TSI) 52.38 Positif

Bollinger Band (Mid) 1928 Positif

MA5 1978 Positif 1,400 1,600 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000

April May Jun Jul August September October WIKA - Daily 10/24/2013 Open 1970, Hi 2050, Lo 1960, Close 2050 (4.1%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,931.86, Fractal Up = 2,025.00, Fractal Down = 1,820.00, MA(Close,5) = 1,978.00, MA1(Close,8) = 1,943.75

1,943.75 1,931.86 1,927.5 1,820.38 1,820 1,978 2,025 2,034.62 2,050 50,115,500 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 WIKA - Stochastic %D(5,3,3) = 77.51, Stochastic %K = 80.05, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

77.5123 77.5123 20 80 80.0505 80.0505 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 WIKA - MACD (6,9) = 16.97, Signal() = 12.12

12.123 16.9697 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 WIKA - TSI(3,5,3) = 52.38 43.5997 0.00000 52.3827

(9)

      

 

 

 

 

 

25 October 2013

25 October 2013

GGRM

TRADING BUY

S1 36900 R1 37850 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 35950 R2 38800

Closing

Price 37500

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI positif berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp37400-Rp38800

• Entry Rp37500, take Profit Rp38800

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 59.92 Positif

MACD 326.3 Positif

True Strength Index (TSI) 56.05 Positif

Bollinger Band (Mid) 35523 Positif

MA5 36390 Positif 35,000 40,000 45,000 50,000 55,000 60,000

April May Jun Jul August September October GGRM - Daily 10/24/2013 Open 36900, Hi 37650, Lo 36700, Close 37500 (1.8%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 35,376.40, Fractal Up = 35,300.00, Fractal Down = 33,150.00, MA(Close,5) = 36,390.00, MA1(Close,8)

35,437.5 35,376.4 35,300 33,150 33,131.2 35,522.5 36,390 37,500 37,913.8 3,171,500 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 GGRM - Stochastic %D(5,3,3) = 82.02, Stochastic %K = 85.87, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

82.0223 80 20 82.0223 85.8727 85.8727 -1,000 -800 -600 -400 -200 0 200 400 600 800 0 GGRM - MACD (6,9) = 326.26, Signal() = 214.19 214.193 326.261 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 GGRM - TSI(3,5,3) = 56.05 42.7176 0.00000 56.0465

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

UNVR

TRADING BUY

S1 31650 R1 32500 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 30800 R2 33350

Closing

Price 32150

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI positif berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp32050-Rp33000

• Entry Rp32150, take Profit Rp33000

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 62.55 Positif

MACD 187.4 Positif

True Strength Index (TSI) 36.44 Positif

Bollinger Band (Mid) 30800 Positif

MA5 31390 Positif 22,000 24,000 26,000 28,000 30,000 32,000 34,000 36,000 38,000

April May Jun Jul August September October UNVR - Daily 10/24/2013 Open 31500, Hi 32350, Lo 31500, Close 32150 (1.4%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 37,350.00, Fractal Up = 30,900.00, Fractal Down = 29,600.00, MA(Close,5) = 31,390.00, MA1(Close,8)

31,050 30,900 30,800 29,720.6 29,600 31,390 31,879.4 32,150 37,350 1,681,000 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 UNVR - Stochastic %D(5,3,3) = 57.83, Stochastic %K = 34.72, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

34.7173 34.7173 20 57.8252 57.8252 80 -400 -200 0 200 400 600 800 0 UNVR - MACD (6,9) = 187.39, Signal() = 131.98

131.982 187.388 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 UNVR - TSI(3,5,3) = 36.44 29.1745 0.00000 36.4419

(10)

      

 

 

 

 

 

 

25 October 2013

25 October 2013

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

23/10/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 20900 20900 20300 20350 20750 21150 21550 Negatif Negatif Negatif 21750 18350

LSIP Trading Buy 1590 1590 1550 1510 1560 1610 1660 Positif Negatif Positif 1640 1230

SGRO Trading Buy 1800 1800 1770 1770 1790 1810 1830 Positif Negatif Positif 1900 1740

Mining

BUMI Trading Buy 475 475 460 450 465 480 495 Positif Positif Negatif 550 420

PTBA Trading Sell 13500 13500 13000 13000 13350 13700 14050 Negatif Negatif Negatif 14150 12100

ADRO Trading Sell 1070 1070 1020 1020 1050 1080 1110 Negatif Positif Negatif 1130 870

MEDC Trading Sell 2500 2500 2400 2300 2425 2550 2675 Negatif Positif Negatif 3000 2500

INCO Trading Sell 2650 2650 2550 2550 2625 2700 2775 Negatif Negatif Positif 2750 2200

ANTM Trading Sell 1590 1590 1540 1540 1570 1600 1630 Positif Negatif Positif 1620 1350

TINS Trading Sell 1630 1630 1590 1590 1620 1650 1680 Negatif Negatif Negatif 1690 1390

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Buy 14300 14300 14800 13750 14100 14450 14800 Positif Positif Negatif 16100 12650

INTP Trading Buy 20500 20500 21500 18800 19900 21000 22100 Positif Positif Positif 21900 18000

SMCB Trading Buy 2800 2800 2875 2725 2775 2825 2875 Positif Positif Positif 2800 2275

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6950 6950 7300 6450 6750 7050 7350 Positif Positif Positif 7500 5900

GJTL Trading Sell 2375 2375

2343.

75 2275 2350 2425 2500 Negatif Negatif Negatif 2575 1850

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 7400 7400 7650 7100 7300 7500 7700 Positif Positif Positif 7400 6400

GGRM Trading Buy 37500 37500 38800 35950 36900 37850 38800 Positif Positif Positif 43900 33150

UNVR Trading Buy 32150 32150 33000 30800 31650 32500 33350 Positif Positif Positif 37350 29600

KLBF Trading Buy 1370 1370 1430 1290 1340 1390 1440 Positif Positif Positif 1440 1180

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1620 1620 1680 1560 1600 1640 1680 Positif Positif Positif 1850 1270

ASRI Trading Buy 690 690 750 610 660 710 760 Positif Positif Positif 760 510

WIKA Trading Buy 2050 2050 2175 1900 1990 2075 2175 Positif Positif Positif 2125 1700

ADHI Trading Buy 2025 2025 2125 1880 1970 2050 2150 Positif Positif Positif 2275 1620

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 5150 5150 5400 4925 5100 5250 5400 Positif Positif Negatif 5600 4975

JSMR Trading Sell 5650 5650 5500 5500 5600 5700 5800 Negatif Negatif Negatif 5850 5200

ISAT Trading Buy 4450 4450 4550 4325 4400 4475 4550 Positif Positif Positif 4450 4000

TLKM Trading Buy 2225 2225 2350 2075 2175 2275 2375 Positif Positif Negatif 2450 2050

CMNP Trading Sell 3175 3175 3175 3100 3150 3200 3250 Negatif Negatif Negatif 3400 3000

Finance

BMRI Trading Buy 8800 8800 9100 8150 8550 8950 9350 Positif Positif Positif 10300 7150

BBRI Trading Buy 8350 8350 8600 8000 8200 8400 8600 Positif Positif Positif 8650 7250

BBNI Trading Buy 4725 4725 4900 4475 4625 4775 4925 Positif Positif Positif 5000 3700

BBCA Trading Buy 10700 10700 10950 10350 10550 10750 10950 Negatif Positif Positif 12500 9400

BDMN Trading Buy 4175 4175 4300 4050 4125 4200 4275 Positif Positif Positif 4225 3925

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 17650 17650 18050 17150 17450 17750 18050 Negatif Negatif Negatif 18900 16300

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini hipotesis yang menunjukan bahwa adanya korelasi yang sangat kuat antara physical evidence dan kepuasan pelanggan di Loop Station Surabaya dapat

Dalam perancangannya dibutuhkan beberapa proses yang dapat membantu dalam merancang animasi karakter antara lain adalah dengan teori-teori yang mendukung

Perbedaan pengujian hipotesis dengan menggunakan maksimum likelihood dan hotteling T 2 pada normal multivariate.Menetapkan interval kepercayaan yang lebih pendek dari hotelling T

Dalam hubungannya dengan konsep tindakan sosial yang dikemukakan oleh Weber melalui telaah yang dikemukakan oleh para sosiolog tersebut, dalam konteks ini dapat

Adanya profil / kamus indikator Terlaksananya indikator area manjemen mulai Mei 2013 Tim PMKP Sudah terlaksana EP 5 Data penilaian manajemen dipergunakan untuk

Bab IV berisi kualitas tes UAMBN Bahasa Arab dan prestasi belajar peserta didik di Kabupaten Bantul yang berisi deskripsi data analisis butir soal secara

Ideologi adalah suatu sistem nilai yang merupakan kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Dalam ideologi juga terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang

 Inflasi di Sulawesi Selatan bulan Juni 2016 terjadi karena semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan