NEWS HEADLINES JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
IHSG dalam pekan lalu bergerak dalam fase konsolidasi, IHSG secara beruntun melemah. Penurunan tersebut secara teknis memperlihatkan trend IHSG terkonfirmasi negatif. Sinyal tersebut tercermin dari indikator MACD dan stochastics yang mengindikasikan bearish pattern IHSG akan menguji MA20, jika berhasil bertahan sebaliknya akan menjadi sinyal positif untuk potensi upside bagi IHSG.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5364.611 -17.386 8,127.61 6,507.96
LQ-45 920.2 -4.441 4,013.01 4,164.36
MARKET REVIEW MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Rabu (12/10) IHSG ditutup melemah 17,39 poin (0,32%) ke level 5.364,61 dari level 5.3881,99 sehari sebelumnya. Dari domestik, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, melakukan pertemuan dengan tiga lembaga pemeringkat utang internasional di sela-sela acara pertemuan tahunan Bank Dunia-IMF, di Washington DC, Amerika Serikat, pekan lalu. Menkeu mengatakan, selain menghadiri pertemuan tahunan dengan Bank Dunia dan IMF, dia juga dilakukan pertemuan dengan tiga lembaga pemeringkat utang internasional, yakni Standard & Poor`s (S&P), Moody`s International, dan Fitch Ratings. Menurut dia, pertemuan ini sangat penting dilakukan untuk memberikan informasi terbaru (update) tentang perkembangan perekonomian Indonesia. Terutama kebijakan terakhir yang dilakukan di bidang APBN, baik dari sisi langkah-langkah yang dilakukan dalam mengantisipasi pelaksanaan APBN 2016, dan pembahasan dengan DPR untuk APBN 2017, serta pelaksanaan Undang-Undang Tax Amnesty. Lebih lanjut Sri Mulyani menyatakan, khusus mengenai S&P yang selama ini belum meng-upgrade ratingnya menjadi layak investasi untuk Indonesia, diharapkan dengan pertemuan itu bisa menilai lebih dalam lagi perbaikan kondisi nasional.
Dari pasar global, Pasar saham Amerika Serikat jatuh pada perdagangan Selasa, setelah Alcoa Inc memulai musim laporan laba kuartal ketiga 2016 dengan hasil mengecewakan. Alcoa anjlok 11,4 persen karena gagal melampaui ekspektasi laba per saham, dan memberikan proyeksi kurang bersemangat untuk bisnis aluminium bernilai tambahnya, yang akan berganti nama menjadi "Arconic" ketika perusahaan itu terbagi dua pada 1 November. Analis juga mengutip kejatuhan harga minyak dunia dan imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih tinggi sebagai faktor pemicu kekhawatiran. Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 melemah 184,76 poin (1,09%) ke level 16.840,00. Penurunan terjadi setelah mencapai level tertinggi dalam sebulan seiring dengan pelemahan harga minyak dan penguatan Yen.
Di sisi lain, indeks Shanghai Composite melemah 6,75 poin (0,22%) ke level 3.058,49 dan indeks Hang Seng melemah 142,47 poin (0,60%) ke level 23.407,05. Dari pasar Eropa, saham-saham Eropa dibuka tentatif melemah mengikuti pelemahan indeks-indeks global. Pelemahan didorong juga oleh anjloknya harga saham Ericsson sebesar 18%
setelah perseroan memberi profit warning.
Ditengah minimnya insentif pasar dari dalam negeri, faktor yang muncul dari eksternal akan memberikan dampak bagi pergerakan indeks bursa saham Indonesia. Di pihak lain, pelaku pasar saham global mengkaji pemilihan presiden AS serta kemungkinan kenaikan suku bunga AS dan brexit serta kenaikan harga minyak. Paskah debat calon presiden AS, berdasarkan hasil survey bahwa Hillary masih di unggulkan sebagi pemenang debat, pasar menaruh harapan besar kepada Hillary untuk menduduki kurs presiden AS mendatang. Kendati di pihak lainnya, ketidakpastian kenakan suku bunga the Fed masih memberikan pengaruh besar bagi pasar. Ditambah dengan sentimen kekhawatiran baru dari depresiasi yuan, yang akan mengurangi daya tarik perusahaan Cina daratan yang terdaftar di Hong Kong, dimana asetnya dalam mata uang Cina, menjadi katalis negatf ke pasar. Selain itu, harga minyak mentah mencatatkan kenaikan mendorong produsen negara-negara pengekspor minyak (OPEC), untuk tetap memantau trend pergerakannya. Presiden Rusia, Vladimir Putin telah memberikan komitmen ketegasannya kepada OPEC bahwa Rusia akan ikut dalam pengendalian produksi. Pemerintah rusia mengatakan bahwa negaranya akan segera memberikan instruksi atas rencana produksi kepada perusahaan migas di negaranya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa program amnesti pajak yang diinisiasi oleh pemerintah Indonesia sama sekali tidak melegalkan dana pencucian uang hasil tindak kejahatan. Implementasi program tersebut tidak mengakomodasi segala upaya pihak lain untuk melegalkan hasil kejahatan keuangan dalam bentuk apapun, termasuk dari pembiayaan terorisme dan perdagangan manusia. Sri Mulyani menjelaskan kepada masyarakat internasional bahwa kebijakan amnesti pajak merupakan upaya pemerintah untuk memperbaiki data perpajakan, dan memperluas basis pajak agar ada perbaikan rasio pajak yang masih rendah. Ditengah pertemuannya dengan Bank Sentral negara anggota G20, yang membahas mengenai penguatan kerja sama perpajakan internasional dan mendorong implementasi serta peran Financial Action Task Force (FATF) dalam menangani isu pemanfaatan kepemilikan (beneficial ownership) untuk mengejar keuntungan dengan menghindari kewajiban membayar pajak dan memerangi upaya pencucian uang. Menurut Sri Mulyani, upaya ini dilakukan sebagai transparansi dan akuntabilitas untuk melacak para wajib pajak yang menggunakan bentuk kepemilikan yang berbeda- beda untuk menghindari kewajiban membayar pajak.
Pemilihan presiden AS, ketidakpastian kenaikan suku bunga AS dan kekhawatiran baru dari depresiasi yuan, akan menjadi pemicu tekanan pasar saham Asia, faktor ini diperkirakan dapat kembali memberikan pengaruh peluang pelemahan bagi IHSG hari ini.
DAILY REPORT
13 October 2016
• JSMR dan WSKT peringkat pertama dalam evaluasi dokumen
• ACST dirikan perusahaan di bidang jasa konstruksi spesialis
• HMSP bangun sistem produksi terpadu
• DVLA pertahankan pertumbuhan double digit
• ADRO dapatkan kontrak dari Siam Cement Group
• SKBM akan bangun pabrik baru Rp 200 miliar
• MA kabulkan PK ijin lingkungan pabrik semen SMGR di Rembang
• SMGR lanjutkan ekspansi
• EXCL implementasikan teknologi 4T4R 4x4 MIMO
• Anak usaha MDLN, anak usaha ASII & Hong Kong Land bentuk JV
• GWSA berencana rights issue pada 2017
• GWSA anggarkan investasi Rp2,8 triliun
• JP Morgan dan UBS tawarkan global bond ASRI
• BBNI himpun dana tebusan RP 7,6 T & dana repatriasi Rp 780,6 miliar
• BVIC akan rights issue max 10%, RUPSLB 18 November 2016
• BBRI akan kurangi saham AGRO jadi 76% dari saat ini 87,23%
• BRI Syariah akan IPO di BEI pada tahun 2018
• NISP andalkan sisa obligasi Rp6 triliun
• GIAA perluas layanan, termasuk daerah potensi pariwisata
• Ekonomi global tahun 2016 diproyeksi tumbuh 2,4%-3,1%
Support Level 5350/5335/5320 Resistance Level 5380/5395/5410 Major Trend Up
Minor Trend Up
13 October 2016
13 October 2016
Jasa Marga (JSMR) dan Waskita Karya (WSKT) menempati peringkat pertama dalam evaluasi dokumen penawaran dua ruas jalan tol yang akan dibangun yakni Jakarta-Cikampek elevated dan Krian-Legundi-Manyar. Hasil evaluasi dokumen penawaran lelang ruas Jakarta-Cikampek elevated sepanjang 36,4 km, peringkat teratas ditempati oleh JSMR. Adapun ruas Krian- Legundi-Manyar di Jawa Timur, posisi teratas ditempati oleh Wakita Bumi Wira, konsorsium Waskita Tollroad, Energi Bumi Mining, dan Panca Wira Usaha Jawa Timur.
Acset Indonusa (ACST) telah mendirikan perusahaan baru yakni PT Acset Pondasi Indonusa (API) yang bergerak di bidang jasa konstruksi spesialis. Tujuan pendirian API adalah guna memperkokoh bisnis pilar khususnya bisnis pondasi perseroan.
Pemegang saham API adalah perseroan bersama anak usaha lain yakni PT Aneka Raya Konstruksi Mesindo masing-masing dengan jumlah setoran modal sebesar Rp 49.999.000.000 untuk perseroan dan Rp 1.000.000 Aneka Raya Konstruksi.
HM Sampoerna (HMSP) membangun sistem produksi terpadu guna meningkatkan produktivitas dan pendapatan para petani tembakau. Perseroan akan mengkonsolidasikan sistem rantai pasok petani tembakau langsung ke perusahaan mencakup pendampingan hingga transfer teknologi.
Darya Varia Laboratoria (DVLA) optimis dapat mempertahankan kinerja penjualan yang tumbuh double digit hingga akhir 2016.
Hingga 1H16, perseroan sudah meraih pertumbuhan 14%
sehingga perseroan berharap bisa mempertahankan pertumbuhan tersebut.
Adaro Energy (ADRO) mendapatkan kontrak untuk memasok batubara pabrik semen dan packaging milik Siam Cement Group Thailand. Perseroan telah menandatangani kesepakatan tersebut dan paswokan batubara dari ADRO akan digunakan untuk mendukung operasional pabrik mulai akhir 2016 hingga tahun 2017.
Sekar Bumi (SKBM) akan membangun pabrik makanan beku baru di Lamongan, Jawa Timur, tahun ini. Nilai investasi pembangunan pabrik diperkirakan mencapai Rp 200 miliar. Pabrik tersebut akan mengolah hasil perikanan dan untuk produk-produk hasil olahan bahan baku perikanan. Hasilnya sebagian besar akan diekspor dan sisanya dipasarkan di dalam negeri. Selain mengembangkan pasar di luar negeri, perseroan berencana meningkatkan pangsa pasar dalam negerinya menjadi 25% dari total penjualan, lebih tinggi dari saat ini sebesar 10%.
Mahkamah Agung (MA) telah mengabulkan Peninjauan Kembali (PK) warga Rembang, Joko Prianto dan Yayasan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) terkait izin lingkungan pabrik semen di Rembang milik Semen Indonesia (SMGR). Namun MA menyatakan bahwa putusan pengabulan PK tersebut tidak serta merta menghentikan proses pembangunan yang sedang berjalan.
Obyek sengketa yang dimaksud bukanlah pabrik semen yang sedang dibangun melainkan surat penetapan yang telah dikeluarkan oleh Pejabat TUN. Obyek tersebut yang digugat dan kemudian dikabulkan permohonan PK oleh MA. Menurut MA, nantinya bisa jadi hanya diperbaiki atau dikeluarkan (surat) penetapan baru.
Semen Indonesia (SMGR) melanjutkan ekspansi dengan rencana mengakuisisi perusahaan semen domestik dan luar negeri tahun depan. Langkah ini tetap dikaji, meskipun perseroan tengah menghadapi putusan peninjauan kembali terhadap gugatan izin
lingkungan pabrik semen Rembang. Saat ini, proyek pabrik yang sedang berjalan, serta evaluasi terhadap rencana perseroan ke depan masih dilakukan.
Anak usaha Modernland Realty (MDLN) yakni PT Mitra Sindo Makmur (MSM) membentuk perusahaan patungan atau joint venture pada Rabu 12 Oktober 2016 bersama dengan PT Astra Land Indonesia (ALI), anak usaha Astra International (ASII), dan Hong Kong Land Ltd. Baik MSM dan ALI masing-masing memiliki saham sebesar 50% di perusahaan patungan tersebut.
Perusahaan ini akan mengembangkan kawasan di Jakarta Timur melalui akuisisi tanah yang terletak di area Garden City. Nilai transaksi akuisisi tanah tersebut senilai Rp 3,4 triliun yang akan dibayar dalam 3 tahap yakni tahap I sebesar 40% pada saat penandatanganan CSPA, tahap II sebesar 30% terhitung 12 bulan usai pembayaran pertama dan tahap III sebesar 30% terhitung 18 bulan dari pembayaran pertama.
Greenwood Sejahtera (GWSA) berencana menambah modal melalui penerbitan saham baru atau rights issue pada 2017.
Perseroan telah mendapat persetujuan pemegang saham terkait aksi korporasi tersebut dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang diadakan pada 12 Oktober 2016.
Greenwood Sejahtera (GWSA) mengestimasi pada tahun depan akan membutuhkan investasi hingga Rp2,8 triliun untuk dua proyek. Perseroan siap mengeluarkan dana hingga Rp1,4 triliun untuk pembangunan gedung perkantoran TCC Batavia Tower 2 di daerah Karet Sudirman, Jakarta.
Alam Sutera Realty (ASRI) menunjuk JP Morgan dan UBS dalam rangka penawaran surat utang berdenominasi USD. Rangkaian penawaran surat utang tersebut akan berlangsung mulai 13 Oktober 2016.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) berencana mengurangi kepemilikan saham di anak usahanya yakni Bank Rakyat Indonesia Agroniaga (AGRO) menjadi 76%. Pengurangan kepemilikan saham tersebut dilakukan untuk mematuhi peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI) tentang kepemilikan saham beredar di publik minimal 7,5%. Saat ini kepemilikan saham publik pada AGRO hanya 3,58%. Dalam waktu dekat BRI Agro akan rights issue yang akan dilaksanakan sebelum berakhirnya tahun 2016.
BRI tetap akan menggunakan haknya untuk menyerap rights issue AGRO, meski kepemilikannya di AGRO akan terdilusi, sehingga porsi kepemilikannya tidak lagi sebesar 87,23%. Rencananya BBRI akan ikut serta dalam rights issue dengan menambah modal sebesar Rp 500 miliar untuk meningkatkan CAR (capital adequacy ratio) AGRO, tetapi di sisi lain BBRI ingin menambah kepemilikan publik. Nantinya kepemilikan publik pada saham AGRO akan berada pada kisaran 7,5%-10%, sehingga kepemilikan BBRI pada AGRO setelah rights issue hanya 76%.
Bank Rakyat Indonesia Syariah atau BRI Syariah, anak usaha Bank Rakyat Indonesia (BBRI), berencana menjalankan penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2018. Proses IPO , akan mulai dilakukan perseroan pada akhir tahun 2017. Manajemen dalam beberapa bulan ke depan masih akan fokus menghimpun dana dari penerbitan Sukuk guna memperkuat rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR). BRI berencana menerbitkan Sukuk Mudharabah Subordinasi I dengan jumlah dana sebanyak- banyaknya sebesar Rp 1 triliun. Tujuan dari penerbitan Sukuk Mudharabah ini untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka menunjang kegiatan pengembangan usaha berupa
13 October 2016
13 October 2016
penyaluran pembiayaan, dengan diperhitungkan sebagai modal pelengkap (Tier 2) serta peningkatan komposisi struktur perhimpunan dana jangka panjang. Per Juni 2016 aset BRI Syariah telah mencapai Rp 24,59 triliun. Dengan total ekuitas dan liabilitas masing-masing sebesar Rp 2,42 triliun dan 22,51 triliun.
Per Juni 2016 pendapatan perseroan mencapai Rp 1,29 triliun, laba usaha sebesar Rp 136 miliar dan laba bersih sebesar Rp 90 miliar.
Bank Negara Indonesia (BBNI) menghimpun dana tebusan sebesar Rp 7,6 triliun dan dana repatriasi sebesar Rp 780,6 miliar dari program amnesti pajak sejak Juli hingga akhir September 2016. Terdapat lebih dari 61 ribu transaksi penyetoran uang tebusan melalui BNI. Untuk dana repatriasi, BNI memperoleh dana dari luar negeri beragam denominasi yakni US dolar, dolar Singapura, maupun dollar Australia yang diakumulasikan hingga Rp 780,6 miliar. Dalam tiga bulan pertama pelaksanaan amnesti pajak terdapat 49 transaksi dana repatriasi melalui BNI. Dana tersebut belum termasuk harta yang dialihkan ke dalam negeri melalui perusahaan-perusahaan anak BNI yang mencapai sekitar Rp 71 miliar, baik melalui BNI Asset Management dan BNI Securities sebagai gateway maupun dana yang dialihkan kepada produk investasi di BNI Life sesuai dengan pilihan nasabah.
Bank Victoria (BVIC) berencana melakukan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan menerbitkan maksimal 10% saham atau 789.065.382 saham. PMTHMETD ini akan dilaksanakan sekaligus atau bertahap dalam jangka waktu 2 tahun terhitung sejak disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan pada 18 November 2016. Akibat penerbitan saham baru, maka pemegang saham perseroan akan mengalami dilusi sebesar 9,09% meski jumlah saham yang dimiliki tidak berubah.
OCBC NISP (NISP) masih akan mengandalkan sisa obligasi berkelanjutan perseroan senilai Rp6 triliun untuk pendanaan nonkonvensional kedepannya. Untuk penerbitan tersebut perseroan masih akan mengkaji kondisi pasar terlebih dahulu.
Garuda Indonesia (GIAA) berupaya memperluas layanan dalam upaya memajukan daerah, sehingga masyarakat mendapatkan pilihan dalam menggunakan layanan maskapai penerbangan.
GIAA berupaya membuka layanan penerbangan ke daerah- daerah, terlebih daerah tersebut memiliki potensi pariwisata tetapi belum ada penerbangan ke sana. Pengembangan layanan penerbangan Garuda Indonesia saat ini sudah membuka penerbangan ke wilayah Indonesia bagian timur.
XL Axiata (EXCL) mulai mengimplementasikan teknologi 4T4R 4x4 MIMO untuk memaksimalkan kinerja layanan 4G LTE. Saat ini XL telah menerapkannya di beberapa kota utama di Indonesia, yang akan terus diperluas dan ke depan menjadi awal untuk penyelenggaraan layanan 4,5G. Implementasi 4T4R oleh XL ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Pertemuan negara G20 membahas mengenai ketidakpastian ekonomi global. Proyeksi lembaga keuangan mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2016 berkisar antara 2,4%-3,1%. Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 tercatat berkisar antara 2,8%-3,4%.
13 October 2016
COMMODITIES DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 49.82 -0.36 TLKM (US) 64 20,767 -107
Natural Gas (US$)/mmBtu 3.21 0.00 ANTM (GR) 0.04 574 43
Gold (US$)/Ounce 1254.53 -0.77
Nickel (US$)/MT 10565.00 140.00
Tin (US$)/MT 19825.00 0.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 86.00 23.60
Coal (RB) (US$)/MT* 79.50 16.14
CPO (ROTH) (US$)/MT 680.00 0.00
CPO (MYR)/MT 2637.00 16.00
Rubber (MYR/Kg) 678.50 1.00
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 655.89 -5.68
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD
Bn) USA DOW JONES INDUS. 18144.20 0.09 4.13 16.88 14.84 3.07 2.88 5,427.6 USA NASDAQ COMPOSITE 5239.02 -0.15 4.63 22.01 18.75 3.45 3.12 8,211.6 ENGLAND FTSE 100 INDEX 7024.01 -0.66 12.52 17.15 14.74 1.75 1.71 1,710.6 CHINA SHANGHAI SE A SH 3201.59 -0.22 -13.57 14.35 12.70 1.46 1.35 4,023.0 CHINA SHENZHEN SE A SH 2141.42 0.17 -11.35 25.68 19.75 3.29 2.98 3,370.5 HONG KONG HANG SENG INDEX 23407.05 -0.60 6.81 12.83 11.73 1.18 1.12 1,913.2 INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5364.61 -0.32 16.80 17.65 14.95 2.50 2.27 445.2 JAPAN NIKKEI 225 16840.00 -1.09 -11.53 16.80 15.70 1.49 1.40 2,867.7
MALAYSIA KLCI 1667.03 -0.10 -1.51 16.69 15.45 1.64 1.55 238.5
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2813.71 -1.49 -2.39 13.46 12.88 1.09 1.04 327.3
FOREIGN EXCHANGE FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,018.00 -14.00 1000 IDR/ USD 0.08 0.0001
EUR/IDR 14,338.29 -21.12 EUR / USD 1.10 0.0007
JPY/IDR 124.77 -0.89 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,403.83 -14.21 SGD / USD 0.72 -0.0004
AUD/IDR 9,831.19 -36.65 AUD / USD 0.76 -0.0010
GBP/IDR 15,875.97 -83.37 GBP / USD 1.22 -0.0009
CNY/IDR 1,937.35 -3.49 CNY / USD 0.15 0.0001
MYR/IDR 3,100.63 -18.75 MYR / USD 0.24 -0.0012
KRW/IDR 11.59 -0.05 100 KRW / USD 0.09 -0.0003
CENTRAL BANK RATE INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.22
BI 7-Day Repo Rate (%) Indonesia 5.00 LIBOR (GBP) England 0.27
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03
BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.71
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS SBI
Description September-16 August-16 Description Rate (%)
Inflation YTD % 1.97 1.74 SBI (9M) 6.40
Inflation YOY % 3.07 2.79 SBIS (9M) 6.40
Inflation MOM % 0.22 -0.02 SBI (12M) 6.70
Foreign Reserve (USD) 115.67 Bn 113.54 Bn SBIS (12M) 6.70
GDP (IDR Bn) 3,086,559.00 2,941,951.00
13 October 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
13-20 Oct Indonesia Local Auto Sales -- 13-20 Oct Indonesia Motorcycle Sales --
13 Oct FOMC Meeting Minutes --
13 Oct US Import Price Index MoM Naik menjadi 0.1% dari -0.2%
13 Oct US Import Price Index YoY Naik menjadi -1.1% dari -2.2%
13 Oct US Initial Jobless Claims Naik menjadi 254 ribu dari 249 ribu 13 Oct US Continuing Claims Naik menjadi 2060 ribu dari 2058 ribu 14 Oct US Retail Sales Advance MoM Naik menjadi 0.6% dari -0.3%
14 Oct US PPI MoM Naik menjadi 0.2% dari0.0%
14 Oct US PPI YoY Naik menjadi 0.6% dari0.0%
14 Oct US Business Inventories Naik menjadi 0.1% dari0.0%
15 Oct US Monthly Budget Statement Turun menjadi $30.0 Bn dari $91.1 Bn
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
BMRI IJ 11000 1.38 3.22 HMSP IJ 4020 -1.71 -7.56
BBRI IJ 12000 0.42 1.13 BBCA IJ 15600 -1.27 -4.53
PWON IJ 685 3.01 0.89 TLKM IJ 4140 -0.48 -1.87
DMAS IJ 268 6.35 0.72 UNVR IJ 45000 -0.55 -1.77
DNET IJ 1075 4.37 0.59 UNTR IJ 19100 -1.80 -1.21
CTRA IJ 1580 2.60 0.57 MNCN IJ 1955 -3.69 -0.99
LPKR IJ 965 2.66 0.54 ASII IJ 8300 -0.30 -0.94
TOWR IJ 3850 1.32 0.47 MDIA IJ 2650 -8.62 -0.91
MIKA IJ 2830 1.07 0.41 INTP IJ 17450 -1.27 -0.77
TPIA IJ 15400 0.82 0.38 BRAM IJ 10800 -10.00 -0.50
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter PT Anugerah Berkah
Mandiri
Property & Real Estate
800-1250 3,333.33 TBA 03 Oct’16 RHB Securities, Mandiri, CIMB Securities
PT Buyung Poetra Sembada
Consumer 420-500 710.00 TBA TBA Bahana Securities
13 October 2016
13 October 2016
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
IGAR Tender Offer -- 274.00 -- -- 28 Sep – 27 Oct’16
UNSP Reverse Stock 10:1 -- TBA TBA TBA
TOTO Stock Split 1:10 -- TBA TBA TBA
SRAJ Rights Issue 3:2 280.00 03 Oct’16 04 Oct’16 10 Oct – 17 Oct’16 BMAS Rights Issue 65:10 340.00 07 Oct’16 10 Oct’16 14 Oct – 20 Oct’16 APIC Rights Issue 1:3 105.00 07 Oct’16 10 Oct’16 14 Oct – 27 Oct’16 KRAS Rights Issue 250000:52592-59429 500-565 17 Oct’16 18 Oct’16 24 Oct – 28 Oct’16 WIKA Rights Issue TBA 1525-2505 27 Oct’16 28 Oct’16 03 Nov – 05 Nov’16 JSMR Rights Issue TBA TBA 31 Oct’16 01 Nov’16 07 Nov – 11 Nov’16 PTPP Rights Issue TBA TBA 18 Nov’16 21 Nov’16 23 Nov – 29 Nov’16 SILO Rights Issue TBA TBA 29 Nov’16 30 Nov’16 06 Dec – 13 Dec’16 BEKS Rights Issue TBA TBA 01 Dec’16 02 Dec’16 08 Dec – 15 Dec’16
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
SRAJ RUPSLB 13-Oct-16
MCOR RUPSLB 14-Oct-16
GREN RUPSLB 17-Oct-16
LPGI RUPSLB 19-Oct-16
INDF RUPSLB 21-Oct-16
MSKY RUPSLB 21-Oct-16
FASW RUPSLB 26-Oct-16
INVS RUPSLB 27-Oct-16
BEKS RUPSLB 31-Oct-16
YPAS RUPSLB 01-Nov-16
PBRX RUPSLB 07-Nov-16
KBLI RUPSLB 07-Nov-16
13 October 2016
13 October 2016
BMRI TRADING BUY
S1 10825 R1 11100 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 10550 R2 11375 Closing
Price 11000
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi potensi rebound
• RSI berada dalam area oversold
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp 10825-Rp 11375
• Entry Rp 11000, take Profit Rp 11300
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 8.12 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) -44.17 Positif Bollinger Band (Mid) 11230 Negatif
MA5 10920 Positif
9,000 9,600 10,200 10,800 11,400 12,000
April May Jun Jul August September October
BMRI Broadening Wedge
11,000 11,000 11,000 10,920 10,500
10,106.3 10,106.3 11,009.4 11,230 11,750 11,802.9 11,802.9 11,928.2
10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BMRI - Stochastic %D(6,3,3) = 18.00, Stochastic %K = 27.70, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 17.9997 17.9997 27.7031 27.7031 80
-240.0 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0 BMRI - MACD (5,3) = 18.51, Signal() = 39.31
18.5094 39.3148
-60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BMRI - TSI(3,5,3) = -44.17, Volume() = 14,687,000.00
-44.174 50 3606 0.00000 14,687,00
BMRIWilliam's % R(14)= 75 00Volume()= 14 687 000 00 -75
14,687,00 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
SMGR TRADING BUY
S1 9900 R1 10150 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 9650 R2 10400
Closing
Price 10050
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi potensi rebound
• RSI berada dalam area netral
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp 9900-Rp 10400
• Entry Rp 10050, take Profit Rp 10400
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 54.20 Positif
MACD -40.54 Negatif
True Strength Index (TSI) -38.00 Negatif Bollinger Band (Mid) 10255 Negatif
MA5 10240 Negatif
8,400 9,000 9,600 10,200 10,800 11,400 12,000
April May Jun Jul August September October
SMGR Wedge
10,346.9 10,255 10,240 10,100 10,050 10,050 10,050 10,445.5 10,445.5 10,648.4 10,648.4 10,750 10,956.9
0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 SMGR - Stochastic %D(6,3,3) = 31.09, Stochastic %K = 27.27, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
27.2727 27.2727 20 31.0878 31.0878 80
-300.0 -240.0 -180.0 -120.0 -60.0 0.0 60.0 120.0 0.0
SMGR - MACD (5,3) = 74.94, Signal() = 59.05 59.0508
74.9423
-60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SMGR - TSI(3,5,3) = -38.00, Volume() = 5,307,900.00
-24.942 -37.9979 0.00000 5,307,900
SMGRWilliam's % R(14)= 63 64Volume()= 5 307 900 00 -63.6364
5,307,900 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
13 October 2016
13 October 2016
WTON TRADING BUY
S1 895 R1 910 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 880 R2 925
Closing
Price 900
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif
• Stochastics fast line & slow indikasi negatif
• Candle chart indikasi potensi rebound
• RSI berada dalam area netral
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp 895-Rp 925
• Entry Rp 900, take Profit Rp 925
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 70.38 Negatif
MACD 0.90 Negatif
True Strength Index (TSI) -3.47 Negatif Bollinger Band (Mid) 902 Negatif
MA5 915 Negatif
850.0 900.0 950.0 1,000.0 1,050.0
April May Jun Jul August September October
WTON Upward Sloping Channel
901.5 900 900 900 865 865 850 915 919.375 950 954.615 954.615 966.186
10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 WTON - Stochastic %D(6,3,3) = 45.82, Stochastic %K = 26.36, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
26.3636 26.3636 20 45.8249 45.8249 80
-10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 0.0 WTON - MACD (5,3) = 2.79, Signal() = 0.52
0.523202 2.79224
-60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 WTON - TSI(3,5,3) = -3.47, Volume() = 9,562,600.00
0.00000 -3.4689 7.0967 9,562,600
WTONWilliam's % R(14)= 50 00Volume()= 9 562 600 00 -50
9,562,600 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
CTRS TRADING BUY
S1 2700 R1 2870 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 2530 R2 3040
Closing
Price 2800
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area netral
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 2700-Rp 2870
• Entry Rp 2800, take Profit Rp 2870
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 47.07 Positif
MACD 14.12 Positif
True Strength Index (TSI) 28.27 Positif Bollinger Band (Mid) 2662 Positif
MA5 2740 Positif
1,800 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000 3,200
April May Jun Jul August September October
CT RS Downward Sloping Channel Bullish Breakout
2,725 2,723.75 2,662 2,600 2,429.05
2,020 2,020 2,725 2,740 2,790 2,800 2,800 2,800
0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 CT RS - Stochastic %D(6,3,3) = 59.72, Stochastic %K = 62.39, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
59.7171 59.7171 20 62.3932 62.3932 80
-60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 CT RS - MACD (5,3) = -14.14, Signal() = -8.93
-14.136 -8.92568
-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 CT RS - TSI(3,5,3) = 28.27, Volume() = 3,280,000.00
22.5805 0.00000 28.2683 3,280,000
CT RSWilliam's % R(14)= 37 50Volume()= 3 280 000 00 -37.5
3,280,000 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
13 October 2016
13 October 2016
CTRA TRADING BUY
S1 1535 R1 1605 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 1465 R2 1675
Closing
Price 1580
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area oversold
• Harga berada dalam area lower band
Prediksi • Trading range Rp 1535-Rp 1605
• Entry Rp 1580, take Profit Rp 1605
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 13.47 Positif
MACD -11.11 Positif
True Strength Index (TSI) -23.26 Positif Bollinger Band (Mid) 1610 Negatif
MA5 1551 Positif
1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900
April May Jun Jul August September October
CT RAAscending Triangle
1,580.63 1,580 1,580 1,580 1,551 1,490 1,479.87 1,610 1,720 1,720 1,720 1,720 1,875
10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 CT RA - Stochastic %D(6,3,3) = 17.55, Stochastic %K = 33.18, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 17.548 17.548 33.1779 33.1779 80
-30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 CT RA - MACD (5,3) = 3.54, Signal() = 10.68
3.54239 10.6772
-60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 CT RA - TSI(3,5,3) = -23.26, Volume() = 13,255,300.00
-23.2597 -29.1056 0.00000 13,255,30
CT RAWilliam's % R(14)= 60 87Volume()= 13 255 300 00 -60.8696
13,255,30 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
MDLN TRADING BUY
S1 412 R1 440 Trend Grafik Major Down Minor Up
S2 384 R2 468
Closing
Price 428
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif
• Stochastics fast line & slow indikasi positif
• Candle chart indikasi sinyal positif
• RSI berada dalam area overbought
• Harga berada dalam area upper band
Prediksi • Trading range Rp 412-Rp 440
• Entry Rp 428, take Profit Rp 440
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 78.86 Positif
MACD 7.28 Positif
True Strength Index (TSI) 67.95 Positif Bollinger Band (Mid) 381 Positif
MA5 406.4 Positif
320.0 340.0 360.0 380.0 400.0 420.0 440.0 460.0 480.0
April May Jun Jul August September October
MDLN Wedge
380.7
368 368 354.462 354.462 348 339.276 388 392.5 406.4 428 428 428
10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MDLN - Stochastic %D(6,3,3) = 83.85, Stochastic %K = 85.05, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 83.8496
80 20 83.8496 85.0529 85.0529
-10.0 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 0.0 MDLN - MACD (5,3) = -8.28, Signal() = -7.16
-8.28355 -7.15637
-80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0
MDLN - TSI(3,5,3) = 67.95, Volume() = 44,346,400.00 55.5428
0.00000 67.9493 44,346,40
MDLNWilliam's % R(14)= 11 11Volume()= 44 346 400 00 -11.1111
44,346,40 Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
13 October 2016
13 October 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
12-10-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture
AALI Trading Sell 15000 15000 14850 14475 14850 15225 15600 Negatif Negatif Negatif 16750 14800 LSIP Trading Buy 1495 1495 1515 1455 1485 1515 1545 Negatif Negatif Negatif 1625 1455 SGRO Trading Sell 1915 1915 1930 1900 1910 1920 1930 Negatif Negatif Negatif 2180 1900 Mining
PTBA Trading Sell 11625 11625 11400 10925 11400 11875 12350 Positif Positif Positif 11775 9075 ADRO Trading Buy 1405 1405 1415 1365 1390 1415 1440 Positif Positif Positif 1415 1070 MEDC Trading Sell 1400 1400 1390 1360 1390 1420 1450 Positif Positif Negatif 1655 1365 INCO Trading Sell 2760 2760 2730 2650 2730 2810 2890 Positif Positif Positif 3160 2530 ANTM Trading Buy 840 840 865 755 810 865 920 Positif Positif Positif 860 615 TINS Trading Buy 805 805 825 765 795 825 855 Positif Positif Positif 890 720 Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Buy 900 900 925 880 895 910 925 Negatif Negatif Negatif 950 840 SMGR Trading Buy 10050 10050 1040 9650 9900 10150 10400 Positif Positif Negatif 10750 9625 INTP Trading Buy 17450 17450 17625 17025 17325 17625 17925 Negatif Negatif Negatif 18500 16900 SMCB Trading Buy 995 995 1010 960 985 1010 1035 Positif Positif Negatif 1225 985 Miscellaneous Industry
ASII Trading Sell 8300 8300 8275 8175 8275 8375 8475 Negatif Negatif Positif 8875 7700 GJTL Trading Sell 1245 1245 1225 1165 1225 1285 1345 Negatif Negatif Negatif 1590 1280 Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 8925 8925 9125 8675 8825 8975 9125 Positif Positif Positif 9200 7850 GGRM Trading Buy 64250 64250 64625 62525 63575 64625 65675 Negatif Negatif Negatif 67725 59225 UNVR Trading Buy 45000 45000 45325 43875 44600 45325 46050 Positif Positif Positif 46000 44000 KLBF Trading Buy 1710 1710 1740 1680 1700 1720 1740 Negatif Negatif Negatif 1805 1650 Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 2180 2180 2200 2120 2160 2200 2240 Positif Positif Positif 2260 1965 PTPP Trading Sell 4170 4170 4150 4090 4150 4210 4270 Negatif Negatif Negatif 4690 3970 WIKA Trading Buy 2750 2750 2770 2690 2730 2770 2810 Negatif Negatif Negatif 3310 2490 ADHI Trading Sell 2320 2320 2300 2260 2300 2340 2380 Negatif Negatif Negatif 2760 2310 WSKT Trading Buy 2670 2670 2690 2590 2640 2690 2740 Positif Positif Positif 2800 2380 Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Buy 2580 2580 2650 2410 2530 2650 2770 Positif Positif Negatif 3240 2540 JSMR Trading Buy 4610 4610 4650 4530 4590 4650 4710 Negatif Negatif Negatif 5025 4550 ISAT Trading Sell 6375 6375 6350 6300 6350 6400 6450 Negatif Negatif Positif 6400 5150 TLKM Trading Buy 4140 4140 4160 4080 4120 4160 4200 Negatif Negatif Negatif 4400 3950 Finance
BMRI Trading Buy 11000 11000 11375 10550 10825 11100 11375 Positif Positif Positif 11750 10500 BBRI Trading Buy 12000 12000 12150 11550 11850 12150 12450 Positif Positif Negatif 12400 11475 BBNI Trading Buy 5175 5175 5250 5100 5150 5200 5250 Negatif Negatif Negatif 5875 5150 BBCA Trading Sell 15600 15600 15375 14900 15375 15850 16325 Negatif Negatif Negatif 16200 14800 BBTN Trading Buy 1915 1915 1925 1885 1905 1925 1945 Positif Positif Negatif 2030 1890 Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 19100 19100 18850 18250 18850 19450 20050 Negatif Negatif Negatif 19475 16525 MPPA Trading Sell 1810 1810 1795 1765 1795 1825 1855 Negatif Negatif Negatif 2020 1635