• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 29 November 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 29 November 2013"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

        

 

               

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Perspektif teknikal IHSG berpotensi untuk menguji level support di 4284, jika berhasil tembus dibawah level tersebut, diperkirakan indeks akan menutup gap di level 4191. Peluang up reversal bagi IHSG, masih terbuka jika level tersebut mampu dipertahankan, dan indeks berpeluang menguji resistance level di 4492.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4233.925 -17.564 3727 3672.391

LQ-45 702.379 -2.118 1038 2191.946

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

IHSG mengalami pelemahan pada perdagangan kemarin di tengah depresiasi Rupiah yang menembus level Rp 12.000 per US dollar. IHSG melemah sebesar 17,564 poin (0,413%) dan ditutup di level 4.233,925 dari posisi sebelumnya di level 4.251,489. Selain depresiasi Rupiah, IHSG juga dipengaruhi oleh sentimen dari AS setelah rilis data

jobless claims dan pemesanan durable goods yang lebih baik dari perkiraan. Berdasarkan data yang dirilis oleh Departemen Tenaga

Kerja AS, angka jobless claims minggu lalu di AS turun ke 316.000

atau turun sebesar 10.000 dari angka sebelumnya. Selain itu,

pemesanan durabale goods turun sebesar 2% di bulan Oktober, lebih

baik dari estimasi analis yang memperkirakan penurunan sebesar 2,2%. Rilis data-data ini menunjukan pemulihan ekonomi AS yang semakin baik dan mempertinggi kemungkinan the Fed untuk memangkas stimulusnya. Pemangkasan stimulus dapat berdampak negatif bagi negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki ketergantungan cukup tinggi terhadap modal asing. Sementara itu, indeks Nikkei 225 mengalami penguatan didukung oleh rilis data ekonomi yang menunjukan penguatan. Penjualan ritel Jepang di bulan Oktober naik sebesar 2,3% YoY. Sentimen tersebut beserta Yen yang terus melemah mengangkat indeks Nikkei 225 ke level 15.727,10 dari posisi sebelumnya di level 15.449,63, atau naik sebesar 277,49 (1,8%). Indeks Shanghai Composite juga menguat sebesar 18,30 poin (0,83%) dan ditutup di level 2.219,37 dari level 2.201,07. Penguatan ini didukung oleh sentimen mengenai reformasi ekonomi di China yang semakin gencar. Kemarin, pemerintah China mengumumkan rencananya untuk melakukan reformasi terhadap sektor batu bara. Reformasi ini akan dilakukan dengan menetapkan sistem tarif baru untuk impor batu bara. Sistem tarif ini diharapkan dapat memotivasi impor batu bara kualitas tinggi dan mengurangi impor batu bara dengan kualitas rendah. Selain itu pemerintah China juga akan menutup tambang dengan produktivitas kecil. Dengan kebijakan baru ini, pemerintah China berharap dapat mengontrol pertumbuhan produksi batu bara di China. Indeks Hang Seng pada perdagangan kemarin ditutup di level 23.789,09 dari posisi sebelumnya di level 23.806,35, atau turun sebesar 17,26 poin (0,07%). Sementara itu, mayoritas bursa-bursa Eropa tentatif mengalami penguatan menjelang rilis data pengangguran dan inflasi di Jerman.

Nilai tukar rupiah yang bergejolak dalam beberapa hari terakhir menjadi kecemasan pelaku pasar di bursa saham. Pada perdagangan kemarin nilai tukar rupiah tembus level psikologis di Rp 12.000 per satu dolar AS. Pelemahan rupiah disebabkan oleh sejumlah faktor yakni membaiknya serangkaian data AS, neraca perdagangan dan pembayaran Indonesia belum menunjukan perbaikan yang signifikan, dan kebutuhan terhadap dolar AS jelang akhir tahun. Serta rencana tapering off quantitative easing (QE) oleh The Fed telah membuat ketidakpastian, khususnya bagi negara-negara berkembang yang berimbas terhadap nilai mata uangnya. Fokus pemerintah bersama dengan Bank Indonesia (BI) adalah penanganan defisit transaksi berjalan. Diperkirakan tekanan rupiah akan berlangsung di pekan depan diperkirakan data AS pada pekan depan akan menunjukkan sektor manufaktur akan meningkat. Apresiasi dolar AS terhadap rupiah menjadi ancaman bagi pergerakan IHSG. Sementara itu, katalis bagi IHSG pekan depan rilis data inflasi diperkirakan stabil. Bank Indonesia optimis laju inflasi November 2013 tertahan tidak jauh dari levelnya saat ini berkat efek kebijakan moneter terbaru. BI prediksikan bahwa laju inflasi November pada kisaran 0,05% sampai 0,1% atau tidak terlampau jauh dari inflasi bulan Oktober yang sebesar 0,09%. Menurut gubernur BI, inflasi akan mereda karena terdampak oleh bauran kebijakan bank sentral dalam beberapa bulan terakhir. Sedangkan untuk akhir tahun nanti, angkanya ditargetkan tetap di bawah level 9.0% dibandingkan tahun lalu. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi periode Januari-Oktober 2013 sebesar 7,66% dan tingkat inflasi tahunan adalah 8,32%. Sentimen positif dari sektoral berkenaan dengan Asian Development Bank (ADB) menyediakan pinjaman sebesar USD 400 juta untuk membantu Indonesia mempercepat perbaikan infrastruktur yang diperlukan untuk mendorong laju pertumbuhan yang lebih inklusif. Dana pinjaman ADB ini akan dimanfaatkan untuk mendorong reformasi kebijakan yang dapat mengurangi hambatan dan mendorong investasi di sektor ini. ADB menilai, Indonesia telah mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi yang pesat beberapa tahun terakhir. Namun, saat ini laju pertumbuhan ekonomi mulai melambat. Selain karena kondisi ekonomi eksternal, pelambatan ini juga diakibatkan oleh kurangnya dukungan infrastruktur untuk menopang laju pertumbuhan. Sentimen nilai tukar rupiah dan tapering off AS, masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar domestik.

DAILY REPORT

29 November 2013

• Astra gandeng Tata Power

• ASII akan melakukan penyesuaian harga jual • UNTR targetkan pendapatan 2014 meningkat 5% • MEDC anggarkan capex USD 500 juta

• ESSA beri pinjaman ke anak usaha USD 25 juta • ELSA anggarkan capex Rp1,2 triliun untuk 2014 • ELSA targetkan laba bersih 2014 sebesar Rp185 miliar • INDF dan SIMP akan refinancing utang Rp 2,3 triliun

• ICBP telah menaikkan harga jual 5%-20% dari April-September 2013 • TLKM tidak berencana lepas saham Telkomsel

• WIKA bidik kenaikan kontrak baru 20% • INTP akan bangun dua pabrik

• Laba LPKR diproyeksikan meningkat 120% • LPKR siapkan dana investasi USD 600-800 juta • APLN targetkan marketing sales Rp6,6 triliun untuk 2014. • BRMS tawarkan saham Bumi Mauritania SA ke sejumlah investor • BRMS pertimbangkan penyelesaikan utang ke Credit Suisse • TBLA ekspansi Rp 1 triliun

• BBRI alokasikan Rp 6 triliun untuk capex 2014 • BNLI targetkan pertumbuhan kredit moderat pada 2014 • BFIN targetkan pertumbuhan pendapatan tahun depan 10% • ASSA siapkan belanja modal Rp800 miliar

• Harga IPO Indomobil Multi Jasa Rp 500

Support Level 4200/4166/4128

Resistance Level 4271/4309/4343

Major Trend Down

(2)

         

               

 

 

29 November 2013

29 November 2013

Astra International (ASII) melalui anak usahanya, Astratel Nusantara, menggandeng Tata Power Co Ltd, perusahaan listrik terbesar di India. Astra bersama Tata akan ekspansi pembangkit listrik di Indonesia. Astra dan Tata membentuk perusahaan patungan dengan porsi saham masing-masing sebesar 50%. Perusahaan tersebut tengah mengikuti tender PLTU PLN berkapasitas 2X100 MW. Sesuai rencana, Astra akan membiayai 30% dari total investasi dan sisanya 70% berasal dari pinjaman bank. Selain itu, Astra akan menambah lini bisnis baru pada 2014 yaitu asuransi jiwa.

Depresiasi nilai tukar rupiah menyebabkan Astra International (ASII) berencana untuk melakukan penyesuaian harga jual secara bertahap mulai tahun depan.

United Tractors (UNTR) memproyeksikan pendapatan tahun depan hanya naik 5% menjadi Rp52,88 triliun dibandingkan target tahun ini. Pada tahun 2013, pendapatan diperkirakan turun 10% menjadi Rp50,36 triliun dibandingkan Rp55,95 triliun pada tahun lalu. Pendapatan tahun depan akan berasal dari kontraktor pertambangan 50%, penjualan alat berat 40%, dan penjualan batu bara 10%.

Medco Energi Internasional (MEDC) menyiapkan belanja modal sebesar USD 500 juta pada 2014. Sebagian besar belanja modal akan digunakan untuk membiayai proyek Senoro di Sulawesi Tengah. Belanja modal tersebut juga digunakan untuk membiayai pengembangan blok-blok lainnya. Proyek Senoro ditargetkan mulai berproduksi dan memasok gas akhir 2014 dengan kapasitas rata-rata sebanyak 250 mmscf per hari ke kilang Donggi Senoro LNG, sedangkan produk kondensat dengan perkiraan produksi mencapai 10 ribu boe per hari juga akan dihasilkan saat produksi gas mencapai puncaknya. Selain itu, perseroan juga menjajaki ekspansi dan akuisisi blok-blok minyak dan gas (migas) di dalam dan luar negeri, seperti ekspansi ke Oman.

Surya Eka Perkasa (ESSA) memberikan pinjaman ke anak usaha perseroan Panca Amara Utama (PAU) sebesar USD 25 juta. Pinjaman itu akan digunakan PAU untuk pengembangan fasilitas produksi amoniak yang dimilikinya dan pengembangan fasilitas produksinya. Elnusa (ELSA) menganggarkan dana capex sebesar Rp1,2 triliun untuk 2014. Dana capex perseroan pada tahun depan tersebut naik 365% dibandingkan investasi sepanjang tahun ini sebesar Rp328 miliar. Perincian penggunaan capex adalah: Rp400 miliar untuk bisnis baru perseroan, driling dan oil field Rp550 miliar, geosciences sebesar Rp200 miliar dan subsidiaries Rp50 miliar. Dana capex akan diperoleh dari kas internal perseroan dan pinjaman dari beberapa bank. Beberapa bidang bisnis yang akan dimasuki perseroan adalah bisnis energi baru dan terbarukan, pembangkit tenaga listrik, dan jasa logistik marine support.

Elnusa (ELSA) menargetkan laba bersih pada 2014 sebesar Rp185 miliar atau tumbuh 15,6% dari proyeksi laba bersih sepanjang tahun ini

yakni sebesar Rp160 miliar. Penargetan laba bersih tersebut

berdasarkan estimasi pendapatan perseroan pada 2014 sebesar Rp4,9 triliun. Strategi perseroan ke depannya akan memperkuat bisnis driling dan oilfield services (DOS) dan akselerasi pengembangan kontrak jangka panjang.

Indofood Sukses Makmur (INDF) dan Salim Ivomas Pratama (SIMP) menyiapkan strategi pembayaran utang dengan utang (refinancing) untuk mengurangi beban bunga tahun depan. SIMP kemungkinan mencari pinjaman untuk membayar obligasi yang jatuh tempo 2014 sebesar Rp 730 miliar, sedangkan INDF menyiapkan opsi penerbitan obligasi untuk membayar obligasi sebesar Rp 1,6 triliun pada tahun depan. Mengenai pengembangan usaha, SIMP mengalokasikan dana Rp 300 miliar untuk membangun 2 pabrik di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. Pabrik di Sumatera Selatan berkapasitas 125 ton per jam, sedangkan di Kalimantan sebanyak 45 ton per jam.

Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) telah menaikkan harga jual beragam produknya dengan kisaran 5%-20% sepanjang April hingga September. Harga produk mi instan naik 10%-20%, varian snack naik 5%-8%, serta produk dairy dan susu naik 6%-8%. Depresiasi nilai tukar rupiah yang membuat harga bahan baku ikut bergeak naik,menyebabkan perseroan menaikkan harga jualnya. Perseroan juga tengah mengakaji kemungkinan untuk kembali menaikkan harga jual produk, mengikuti nilai tukar rupiah.

Telekomunikasi Indonesia (TLKM) tidak berencana melepas saham anak usahanya, Telkomsel. Perseroan justru fokus untuk meningkatkan kontribusi Telkomsel terhadap total pendapatan konsolidasi perseroan. TLKM mengalokasikan sebesar 60% dari total belanja modal senilai Rp 20 triliun untuk pengembangan Telkomsel pada 2013. Sebagian besar belanja modal digunakan untuk meningkatkan layanan berbasis 3G. Wijaya Karya (WIKA) menargetkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 20% menjadi Rp 24 triliun pada 2014. Realisasi kontrak baru hingga akhir November 2013 telah mencapai Rp 15,2 triliun. Terkait realisasi akhir 2013, perseroan juga optimis merealisasikan kontrak baru senilai Rp 20 triliun, meskipun perolehan hingga November 2013 baru mencapai 76%. Kontrak minyak dan gas menyumbang sekitar Rp 6,7 triliun terhadap perolehan kontrak hingga November 2013.

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) sedang menyiapkan pembangunan dua pabrik semen baru (green field) dengan investasi masing-masing Rp5 triliun – Rp 7,5 triliun untuk memenuhi permintaan semen yang diprediksi terus meningkat beberapa tahun ke depan. Kedua pabrik itu akan dibangun di Jawa Tengah dan satu lagi di luar Pulau Jawa dengan kapasitas masing-maisng 2 juta hingga 2,5 juta ton per tahun.

Lippo Karawaci (LPKR) memproyeksikan total laba meningkat 120% menjadi Rp 2,68 triliun pada 2014. Hal ini akan didukung laba dari extraordinary operation sekitar Rp 1,25 triliun, dari hasil penjualan aset mal tahun depan sekitar Rp 3 triliun. Sedangkan total pendapatan tahun depan diperkirakan mencapai Rp 11,59 triliun, yakni dari pendapatan ordinary operation Rp 8,59 triliun dan extraordinary operation dari penjualan aset mal Rp 3 triliun. Porsi recurring income diperkirakan meningkat di atas 50% dari total pendapatan.

Lippo Karawaci (LPKR) menyiapkan dana investasi USD 600-800 juta untuk membangun sejumlah megaproyek properti di beberapa kota besar di Indonesia. Tahun depan, perseroan berencana membangun 19 rumah sakit, mal dan apartemen.

Agung Podomoro Land (APLN) menargetkan marketing sales sebesar Rp6,6 triliun untuk 2014. Angka tersebut tumbuh 10% dari proyeksi sepanjang tahun ini, yakni sebesar Rp6 triliun. Dibanding tahun-tahun sebelumnya angka pertumbuhan tersebut terhitung lebih rendah dimana angka pertumbuhan bisa mencapai 30%. Rendahnya estimasi marketing sales perseroan dikarenakan pada tahun depan akan berlangsungnya Pemilihan Umum. Perseroan menganggarkan capex Rp4,5 triliun untuk membangun perumahan di Bandung dan mengakuisisi lahan di dua wilayah di Jakarta dan Surabaya.

Bumi Resources Minerals (BRMS) tengah menawarkan saham Bumi Mauritania SA kepada sejumlah investor. Diharapkan, transaksi penjualan saham akan bisa selesai pada akhir tahun ini. Berdasarkan laporan keuangan BRMS per akhir kuartal III-2013, BRMS memegang saham Bumi Mauritania sebesar 60%. Total aset sebelum eliminasi mencapai USD 57,3 juta. Mauritania merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih besi.

Bumi Resources Minerals (BRMS) tengah mempertimbangkan opsi untuk menyelesaikan utang kepada Credit Suisse sebesar USD 425 juta. Pinjaman tersebut telah diperpanjang dari yang seharusnya jatuh tempo September 2013 menjadi Desember 2013. Salah satu opsi perseroan adalah untuk mencari pinjaman dari institusi keuangan

(3)

         

               

 

 

29 November 2013

29 November 2013

untuk refinance utang Credit Suisse. Opsi lainnya adalah meminta perpanjangan waktu kembali kepada Credit Suisse. Akan tetapi pihak manajemen cenderung lebih memilih untuk melakukan refinancing. Salah satu jaminan atas penarikan pinjaman itu adalah saham PT Newmont Nusa Tenggara milik anak usaha BRMS, PT Multi Daerah

Bersaing.

Tunas Baru Lampung (TBLA) menyiapkan belanja modal sebesar Rp 1 triliun pada 2014. Dana capex akan digunakan untuk pengoperasian pabrik gula rafinasi (sugar mill), perawatan kebun sawit dan penambahan kebun tebu. Pengoperasian pabrik gula membutuhkan dana Rp 500 miliar, sedangkan sisanya untuk perawatan rutin dan penambahan kapasitas tebu. Sesuai rencana, TBLA akan meningkatkan produksi CPO dari 240 ribu ton menjadi 300 ribu ton pada 2014, sedangkan TBS ditingkatkan menjadi 800 ribu ton dari produksi saat ini sekitar 600-700 ribu ton. Pendapatan 2014 ditargetkan mencapai 3,8 triliun dibandingkan estimasi tahun ini Rp 3,2 triliun.

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mengalokasikan dana Rp 5-6 triliun untuk belanja modal tahun depan. Dana ini akan digunakan untuk investasi di sektor teknologi informasi (TI) maupun non TI. Untuk investasi di non-TI, perseroan berencana membangun kantor di atas kapal atau kapal Teras. Kapal tersebut akan singgah di beberapa pusat keramaian masyarakat di pulau-pulau maupun daerah pelosok terpencil di seluruh Indonesia.

Bank Mandiri (BMRI) mendukung pengembangan sektor perkebunan kelapa sawit nasional dan industri turunannya. Hingga Oktober 2013, kredit perseroan yang disalurkan ke sektor tersebut mencapai Rp 51,9 triliun, tumbuh 7,23% dibandingkan periode sama 2012.

Bank Mandiri (BMRI) masih menunggu hasil pemeriksaaan kesehatan bank yang hendak diakuisisi pada 2014 dari Bank Indonesia. Rencana tersebut telah dimasukkan dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun depan.

Bank Permata (BNLI) menerbitkan obligasi dan obligasi subordinasi dengan total nilai sebesar Rp 2,5 triliun. Aksi korporasi ini diambil guna mempertahankan struktur permodalan perseroan, pasca penyertaan modal di Astra Sedaya Finance serta untuk mendukung penyaluran kredit.

Kendati memperoleh suntikan modal melalui penerbitan oblgasi, Bank Permata (BNLI) menargetkan pertumbuhan kredit moderat pada 2014 sejalan dengan arah kebijakan dari Bank Indonesia (BI). Perseroan memilih untuk mengandalkan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun untuk mendukung ekspansi kredit pada tahun depan.

Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) meraih pinjaman sindikasi USD 200 juta, meningkat dari rencana awal sebesar USD 100 juta. Perseroan akan menggunakan pinjaman tersebut untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan kendaraan bermotor.

BFI Finance Indonesia (BFIN) memprediksi pertumbuhan pembiayaan pada tahun depan sekitar 10% dibandingkan dengan proyeksi pendapatan tahun ini sebesar Rp8,5 triliun. Perseroan berharap tahun depan kantor cabang baru yang telah dbuka sepanjang tahun ini akan memberikan kontribusi yang cukup signifikan. Selama tahun 2013, perseroan telah membuka 58 jaringan baru.

Adi Sarana Armada (ASSA) menyiapkan belanja modal Rp800 miliar untuk menambah armada sebanyak 4.000 unit pada tahun depan. Belanja modal tersebut berasal dari kas internal serta pinjaman bank. Global Mediacom (BMTR) masih terus melakukan pembelian kembali sahamnya (buyback) dimana jumlah saham yang dibeli mencapai 508.000 saham dengan harga rata-rata per saham adalah Rp 1.918. Total dana yang dikeluarkan BMTR untuk aksi buyback kali ini

mencapai Rp 974,344 juta.

Indomobil Multi Jasa menetapkan harga penawaran IPO sebesar Rp 500 per lembar sehingga dana yang diperoleh mencapai Rp 225 miliar. Adapun nilai nominal saham Rp 200 per lembar dengan jumlah saham yang ditawarkan mencapai 450 juta lembar atau mewakili 10,4% total saham perseroan, diturunkan dari target pelepasan sebelumnya yang 1.291.500.000 lembar atau 25%. Masa penawaran akan dilakukan pada 2-3 Desember 2013.

(4)

      

 

 

 

 

 

29 November 2013

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 92,29 -0,01 TLKM (US) 36 10.900 -138

Natural Gas (US$)/mmBtu 3,93 0,04 ANTM (GR) 0,07 1.128 -262

Gold (US$)/Ounce 1243,75 -0,38 BLTA (SP) 0.03 190 N/A

Nickel (US$)/MT 13400,00 115,00

Tin (US$)/MT 22525,00 -50,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 82,80 0,20

Coal (RB) (US$)/MT* 83,39 1,33

CPO (ROTH) (US$)/MT 917,50 0,00

CPO (MYR)/MT 2594,00 -2,00

Rubber (MYR/Kg) 740,25 1,00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 772,30 1,73

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2013E 2014F 2013E 2014F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 16097,33 0,15 22,84 15,20 14,07 2,87 2,64 4.667,2

USA NASDAQ COMPOSITE 4044,75 0,67 33,95 20,66 17,76 3,17 2,87 6.554,3

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6654,47 0,08 12,83 13,73 12,45 1,86 1,71 1.360,0

CHINA SHANGHAI SE A SH 2323,23 0,83 -2,22 9,78 8,64 1,33 1,19 2.575,2

CHINA SHENZHEN SE A SH 1127,13 0,99 22,54 22,25 17,34 2,53 2,27 1.425,4

HONG KONG HANG SENG INDEX 23789,09 -0,07 5,00 11,35 10,49 1,41 1,30 1.826,3

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4233,93 -0,41 -1,92 14,48 12,54 2,68 2,36 324,0

JAPAN NIKKEI 225 15727,12 1,80 51,29 20,08 17,76 1,69 1,58 2.885,1

MALAYSIA KLCI 1807,60 0,51 7,03 16,99 15,43 2,14 2,10 314,7

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3186,37 0,45 0,61 15,05 13,71 1,35 1,28 409,9

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 12.017,50 131,50 1000 IDR/ USD 0,08 -0,0009

EUR/IDR 16.350,65 97,69 EUR / USD 1,36 0,0000

JPY/IDR 117,52 0,59 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.571,12 30,56 SGD / USD 0,80 0,0001

AUD/IDR 10.915,80 -45,18 AUD / USD 0,91 -0,0018

GBP/IDR 19.639,00 50,89 GBP / USD 1,63 -0,0001

CNY/IDR 1.972,52 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000

MYR/IDR 3.716,85 -0,81 MYR / USD 0,31 -0,0001

KRW/IDR 11,34 0,02 100 KRW / USD 0,09 0,0002

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.40

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.49

ECB Rate (%) Euro 0.25 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15

(5)

      

 

 

 

 

 

29 November 2013

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Oct'13 Sep'13 Description Rate (%)

Inflation YTD % 7.66 7.57 SBI (9M) 7.22

Inflation YOY % 8.32 8.4 SBIS (9M) 7.22

Inflation MOM % 0.09 -0.35

Foreign Reserve (US$) 96.9957 95.6753

GDP (IDR Tn) 2,375,331 2,210,062

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

02 Dec Indonesia CPI YoY -Nov --

02 Dec Indonesia CPI MoM -Nov --

02 Dec Indonesia Trade Balance --

02 Dec Indonesia Total Imports --

02 Dec Indonesia Total Exports --

02 Dec* US ISM Manufacturing Turun menjadi 55.0 dari 56.4

02 Dec* US ISM Prices Paid Turun menjadi 55.0 dari 55.5

02 Dec* US Construction Spending MoM --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

TLKM IJ 2150 1.18 2.76 UNTR IJ 18350 -5.41 -4.29 PGAS IJ 4825 2.12 2.66 MEGA IJ 1890 -10.00 -1.59 EXCL IJ 4975 3.11 1.40 SMCB IJ 2350 -6.93 -1.47 BBCA IJ 9750 0.52 1.34 BBRI IJ 7250 -0.68 -1.34 LPPF IJ 11650 2.64 0.96 BMRI IJ 7500 -0.66 -1.27 NISP IJ 1300 5.69 0.87 ITMG IJ 28150 -2.93 -1.05 TSPC IJ 3300 3.13 0.49 JSMR IJ 4975 -2.45 -0.93 SMRA IJ 860 3.61 0.47 AMRT IJ 500 -3.85 -0.83 AALI IJ 22150 1.14 0.43 MNCN IJ 2625 -1.87 -0.77 META IJ 290 9.43 0.42 BYAN IJ 8500 -2.30 -0.73

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued Shares

(Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Indomobil Multi Jasa Finance 500-650 1,291.50 27 Nov-29 Nov 2013 05 Dec 2013 CIMB, Buana Capital

DBS, Deutsche Bank PT Logindo

Samudramakmur

Shipping Offshore Support

2800-3700 193.28 05 Dec-06 Dec 2013 11 Dec 2013 OSK Securities

UOB Securities PT Sawit Sumbermas

Sarana

CPO

Agriculture 670.00 1,500.00 03 Dec-05 Dec 2013 12 Dec 2013

BNP Paribas Mandiri Sekuritas PT Dwi Aneka Jaya

Kemasindo

Manufacture &

Industry 425-550 642.85 06 Dec-10 Dec 2013 16 Dec 2013 NISP Sekuritas

PT Industri Jamu dan

Farmasi Sido Muncul Consumer Goods 540-660 1,500.00 09 Dec-12 Dec 2013 18 Dec 2013

Mandiri Sekuritas Kresna Securities

PT Bank INA Perdana Banking & Finance 180-250 790.00 13 Dec-16 Dec 2013 20 Dec 2013 PT Buana Capital

PT Puridelta Lestari

Real Estate

Property 205-255 10,840.00 TBA TBA

Macquarie Capital Sinarmas Sekuritas

(6)

      

 

 

 

 

 

 

29 November 2013

29 November 2013

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

BBCA 45.00 Cash Dividend 28-Nov-13 29-Nov-13 03-Dec-13 17-Dec-13

INCO $0.0025 Cash Dividend 29-Nov-13 02-Dec-13 04-Dec-13 18-Dec-13

LPKR 11.85 Cash Dividend 29-Nov-13 02-Dec-13 04-Dec-13 18-Dec-13

UNVR 330.00 Cash Dividend 02-Dec-13 03-Dec-13 05-Dec-13 12-Dec-13

HMSP 969.00 Cash Dividend 02-Dec-13 03-Dec-13 05-Dec-13 18-Dec-13

DEFI 2.48 Cash Dividend 03-Dec-13 04-Dec-13 06-Dec-13 20-Dec-13

BATA 15.08 Cash Dividend 09-Dec-13 10-Dec-13 12-Dec-13 20-Dec-13

PANS 50.00 Cash Dividend 11-Dec-13 12-Dec-13 16-Dec-13 27-Dec-13

BWPT 12.00 Cash Dividend 11-Dec-13 12-Dec-13 16-Dec-13 27-Dec-13

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

ROTI Stock Split 1:5 -- -- 29 Nov-13 --

ICON Rights Issue 2:1 300.00 25 Nov-13 26 Nov-13 02 Dec – 06 Dec’13

MCOR Rights Issue 100:38 125.00 26 Nov-13 27 Nov-13 03 Dec – 09 Dec’13

MYRX Rights Issue 7:10 550.00 27 Nov-13 28 Nov-13 04 Dec – 17 Dec’13

PALM Rights Issue 7:3 420.00 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec – 12 Dec’13

ATPK Rights Issue 10:53 220.00 29 Nov-13 02 Dec-13 06 Dec – 12 Dec’13

BBKP Rights Issue 125000:41657 650-700 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec – 18 Dec’13

ALTO Rights Issue 25:10 550.00 05 Dec-13 06 Dec-13 12 Dec – 18 Dec’13

TRIL Rights Issue 3:38 100.00 30 Dec-13 02 Jan-14 08 Jan – 07 Feb’14

NIPS Rights Issue TBA 350-450 30 Dec-13 02 Jan-14 08 Jan – 15 Jan’14

BNLI Rights Issue 221:25 1242.00 30 Dec-13 02 Jan-14 08 Jan – 15 Jan’14

KPIG Rights Issue 7:2 1520.00 02 Jan-14 03 Jan-14 09 Jan – 21 Jan’14

PBRX Rights Issue 10:11 300.00 03 Jan-14 06 Jan-14 10 Jan – 16 Jan’14

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

INTP RUPSLB 06-Dec-13

TOTL RUPSLB 06-Dec-13

HDTX RUPSLB 06-Dec-13

AKSI RUPSLB 11-Dec-13

ICON RUPSLB 11-Dec-13

PNIN RUPSLB 12-Dec-13

BABP RUPSLB 17-Dec-13

NIPS RUPSLB 19-Dec-13

BNLI RUPSLB 19-Dec-13

PNLF RUPSLB 19-Dec-13

KPIG RUPSLB 20-Dec-13

INDR RUPSLB 20-Dec-13

INVS RUPSLB 20-Dec-13

BUMI RUPST 20-Dec-13

WICO RUPSLB 20-Dec-13

ASRI RUPSLB 23-Dec-13

MTFN RUPSLB 23-Dec-13

(7)

      

 

 

 

 

 

29 November 2013

29 November 2013

BWPT

TRADING BUY

S1 1180 R1 1260 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1100 R2 1340

Closing

Price 1220

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada mendekati area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp1200-Rp1260

• Entry Rp1220, take Profit Rp1260

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 75.09 Positif

MACD 13.12 Positif

True Strength Index (TSI) 46.12 Positif

Bollinger Band (Mid) 1122 Positif

MA5 1190 Positif 600 800 1,000 1,200 1,400

May Jun Jul August September October November BWPT - Daily 11/28/2013 Open 1190, Hi 1230, Lo 1180, Close 1220 (2.5%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,119.11, Fractal Up = 1,270.00, Fractal Down = 1,100.00, MA(Close,5) = 1,194.00, MA1(Close,8) = 1,178.75

1,178.75 1,122.5 1,119.11 1,100 958.442 1,194 1,220 1,270 1,286.56 16,090,000 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BWPT - Stochastic %D(5,3,3) = 75.09, Stochastic %K = 77.38, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

75.0882 75.0882 20 77.381 77.381 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 BWPT - MACD (6,9) = 13.12, Signal() = 13.11 13.1142 13.1235 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BWPT - TSI(3,5,3) = 46.12 37.3675 0.00000 46.1219

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

PGAS

TRADING BUY

S1 4775 R1 4875 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 4675 R2 4975

Closing

Price 4825

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp4775-Rp4950

• Entry Rp4825, take Profit Rp4950

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 27.51 Positif

MACD -23.4 Positif

True Strength Index (TSI) -7.74 Positif

Bollinger Band (Mid) 4873 Negatif

MA5 4710 Positif 4,400 4,800 5,200 5,600 6,000 6,400

May Jun Jul August September October November PGAS - Daily 11/28/2013 Open 4775, Hi 4850, Lo 4750, Close 4825 (2.1%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 4,450.00, Fractal Up = 4,850.00, Fractal Down = 4,450.00, MA(Close,5) = 4,710.00, MA1(Close,8) = 4,728.13

4,728.13 4,710 4,572.54 4,450 4,450 4,825 4,850 4,872.5 5,172.46 19,894,000 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PGAS - Stochastic %D(5,3,3) = 41.30, Stochastic %K = 54.17, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

41.299 41.299 20 54.1667 54.1667 80 -80.0 -40.0 0.0 40.0 80.0 0.0 PGAS - MACD (6,9) = -23.43, Signal() = -33.84

-33.84 -23.4289 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 PGAS - TSI(3,5,3) = -7.74 -7.73926 -20.4331 0.00000

(8)

      

 

 

 

 

 

29 November 2013

29 November 2013

AALI

TRADING BUY

S1 21900 R1 22400 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 21400 R2 22900

Closing

Price 22150

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp21900-Rp22900

• Entry Rp22150, take Profit Rp22900

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 66.29 Positif

MACD 64.0 Positif

True Strength Index (TSI) -7.76 Positif

Bollinger Band (Mid) 21370 Positif

MA5 22130 Positif 12,000 14,000 16,000 18,000 20,000 22,000 24,000

May Jun Jul August September October November AALI - Daily 11/28/2013 Open 21950, Hi 22350, Lo 21850, Close 22150 (1.1%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 23,017.80, Fractal Up = 23,400.00, Fractal Down = 20,400.00, MA(Close,5) = 22,130.00, MA1(Close,8) =

22,150 22,130 21,370 20,400 19,260.9 22,275 23,017.8 23,400 23,479.1 , , 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 AALI - Stochastic %D(5,3,3) = 22.93, Stochastic %K = 23.02, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

22.9341 22.9341 20 23.0159 23.0159 80 -200 0 200 400 600 0 AALI - MACD (6,9) = 63.96, Signal() = 92.02

63.9644 92.0226 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 AALI - TSI(3,5,3) = -7.76 0.00000 -7.76393 1.87352

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

LSIP

TRADING BUY

S1 1750 R1 1810 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 1690 R2 1870

Closing

Price 1780

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp1760-Rp1860

• Entry Rp1780, take Profit Rp1860

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 57.66 Positif

MACD 3.0 Positif

True Strength Index (TSI) -12.40 Positif

Bollinger Band (Mid) 1740 Positif

MA5 1774 Positif 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800 2,000

May Jun Jul August September October November LSIP - Daily 11/28/2013 Open 1770, Hi 1800, Lo 1740, Close 1780 (1.1%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,822.77, Fractal Up = 1,870.00, Fractal Down = 1,710.00, MA(Clos e,5) = 1,774.00, MA1(Close,8) = 1,790.00

1,780 1,774 1,739.5 1,710 1,601.88 1,790 1,822.77 1,870 1,877.12 24,441,500 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 LSIP - Stochastic %D(5,3,3) = 42.57, Stochastic %K = 45.34, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

42.5654 42.5654 20 45.3431 45.3431 80 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 LSIP - MACD (6,9) = 3.03, Signal() = 4.98

3.02814 4.97991 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 LSIP - TSI(3,5,3) = -12.40 -8.50555 -12.4041 0.00000

(9)

      

 

 

 

 

 

29 November 2013

29 November 2013

TINS

TRADING BUY

S1 1550 R1 1640 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 1460 R2 1730

Closing

Price 1600

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp1590-Rp1640

• Entry Rp1600, take Profit Rp1640

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 47.70 Positif

MACD -0.7 Positif

True Strength Index (TSI) -9.12 Positif

Bollinger Band (Mid) 1587 Positif

MA5 1582 Positif 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700

May Jun Jul August September October November TINS - Daily 11/28/2013 Open 1570, Hi 1630, Lo 1540, Close 1600 (2.6%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,520.00, Fractal Up = 1,640.00, Fractal Down = 1,510.00, MA(Close,5) = 1,582.00, MA1(Close,8) = 1,593.75

1,587 1,582 1,527.3 1,520 1,510 1,593.75 1,600 1,640 1,646.7 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 TINS - Stochastic %D(5,3,3) = 33.27, Stochastic %K = 35.35, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

33.266 33.266 20 35.3535 35.3535 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 TINS - MACD (6,9) = -0.73, Signal() = -1.12

-1.12117 -0.727092 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 TINS - TSI(3,5,3) = -9.12 -9.12453 -9.22919 0.00000

Created with AmiBroker - adv anced charting and technical analy sis sof tware. http://www.amibroker.com

ANTM

TRADING BUY

S1 1240 R1 1300 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 1180 R2 1360

Closing

Price 1260

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band

Prediksi • Trading range Rp1240-Rp2300

• Entry Rp1260, take Profit Rp2300

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 19.16 Positif

MACD -18.5 Positif

True Strength Index (TSI) -44.65 Positif

Bollinger Band (Mid) 1392 Negatif

MA5 1302 Negatif 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500 1,600 1,700

May Jun Jul August September October November ANTM - Daily 11/28/2013 Open 1260, Hi 1310, Lo 1250, Close 1260 (0.0%) Auto Trading System(0.091,0.312) = 1,368.17, Fractal Up = 1,380.00, Fractal Down = 1,280.00, MA(Close,5) = 1,302.00, MA1(Close,8) = 1,308.75

1,308.75 1,302 1,280 1,260 1,197 1,368.17 1,380 1,392 1,587 11,092,500 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ANTM - Stochastic %D(5,3,3) = 29.23, Stochastic %K = 8.46, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 8.46154 8.46154 29.2308 29.2308 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 ANTM - MACD (6,9) = -18.50, Signal() = -17.54

-18.4985 -17.5388 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 ANTM - TSI(3,5,3) = -44.65 -37.8578 -44.6491 0.00000

(10)

      

 

 

 

 

 

 

29 November 2013

29 November 2013

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

28/11/13 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 22150 22150 22900 21400 21900 22400 22900 Positif Positif Positif 23400 18050

LSIP Trading Buy 1780 1780 1860 1690 1750 1810 1870 Positif Positif Positif 1870 1420

SGRO Trading Sell 1800 1800 1760 1760 1790 1820 1850 Negatif Negatif Negatif 1860 1760

Mining

BUMI Trading Sell 305 305 290 250 290 330 370 Negatif Negatif Negatif 520 325

PTBA Trading Sell 11800 11800 11200 11200 11600 12000 12400 Positif Negatif Negatif 14100 11500

ADRO Trading Sell 1120 1120 1090 1030 1090 1150 1210 Negatif Positif Negatif 1240 960

MEDC Trading Sell 2425 2425 2300 2275 2375 2475 2575 Negatif Positif Negatif 2700 2300

INCO Trading Buy 2375 2375 2525 2225 2325 2425 2525 Positif Positif Negatif 2750 2300

ANTM Trading Buy 1260 1260 2300 1180 1240 1300 1360 Positif Positif Negatif 1620 1250

TINS Trading Buy 1600 1600 1640 1460 1550 1640 1730 Positif Positif Positif 1690 1510

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Buy 12850 12850 13400 12350 12700 13050 13400 Positif Positif Positif 14900 12500

INTP Trading Buy 18950 18950 19300 18550 18800 19050 19300 Positif Positif Positif 21200 18250

SMCB Trading Sell 2350 2350 2250 2050 2275 2500 2725 Negatif Positif Negatif 2825 2450

Miscellaneous Industry

ASII Trading Sell 6300 6300 6100 6050 6200 6350 6500 Negatif Positif Negatif 7250 6250

GJTL Trading Buy 1710 1710 1660 1650 1690 1730 1770 Positif Positif Negatif 2550 1700

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 6650 6650 6900 6450 6600 6750 6900 Positif Negatif Positif 7450 6200

GGRM Trading Buy 36450 36450 37250 35600 36150 36700 37250 Negatif Positif Positif 38450 33150

UNVR Trading Buy 26650 26650 27700 25500 26250 27000 27750 Positif Positif Negatif 37350 25700

KLBF Trading Sell 1220 1220 1160 1160 1200 1240 1280 Negatif Positif Negatif 1390 1220

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Sell 1360 1360 1330 1270 1330 1390 1450 Positif Negatif Negatif 1650 1330

ASRI Trading Sell 470 470 455 435 460 485 510 Negatif Negatif Positif 700 455

WIKA Trading Sell 1610 1610 1570 1530 1590 1650 1710 Negatif Negatif Negatif 2125 1610

ADHI Trading Sell 1580 1580 1550 1470 1550 1630 1710 Negatif Negatif Negatif 2150 1610

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Buy 4825 4825 4950 4675 4775 4875 4975 Positif Positif Positif 5450 4450

JSMR Trading Buy 4975 4975 5100 4700 4900 5100 5300 Positif Positif Negatif 5800 4825

ISAT Trading Buy 3850 3850 3950 3725 3800 3875 3950 Positif Positif Positif 4650 3475

TLKM Trading Buy 2150 2150 2225 2075 2125 2175 2225 Positif Positif Positif 2375 2025

CMNP Trading Buy 3225 3225 3350 3075 3175 3275 3375 Positif Negatif Positif 3300 2950

Finance

BMRI Trading Sell 7500 7500 7300 7200 7400 7600 7800 Negatif Negatif Negatif 8950 7350

BBRI Trading Sell 7250 7250 7050 7050 7200 7350 7500 Negatif Negatif Negatif 8500 7300

BBNI Trading Sell 4125 4125 4000 3975 4075 4175 4275 Negatif Positif Negatif 4875 4100

BBCA Trading Buy 9750 9750 10050 9300 9600 9900 10200 Positif Positif Negatif 10800 9600

BDMN Trading Buy 3825 3825 3950 3675 3775 3875 3975 Positif Positif Negatif 4350 3725

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 18350 18350 17500 17150 18050 18950 19850 Negatif Negatif Negatif 20900 17200

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Normalnya browser menampilkan URL dari link pada status bar, dan potongan kode ini memberitahukan kepada browse untuk tidak menimpa pesan kita dengan URL tersebut. Menampilkan

Proses anaerob mempunyai banyak keunggulan bila dibandingkan dengan proses aerob antara lain dapat mengolah bahan organik yang lebih tinggi, dapat mengolah senyawa organik

Pada penelitian ini hipotesis yang menunjukan bahwa adanya korelasi yang sangat kuat antara physical evidence dan kepuasan pelanggan di Loop Station Surabaya dapat

Gambar (11) menyatakan grafik Bit Error Rate untuk kanal multipath NLOS, dengan threshold BER 10 -3 diperoleh hasil bahwa model OFCDM akan memiliki tingkat BER yang baik

Klasifikasi empat unsur dari alat pemasaran yang dikenal dengan empat P menurut McCarthy ( Kotler 1997 : 82 ) adalah produk yaitu penawaran berwujud perusahaan kepada pasar,

Metode ZOPP diaplikasikan sebagai proses perencanaan kolaboratif di sebuah jaringan atau forum multipihak, tentunya pesertanya adalah berbagai lembaga yang menjadi

Adanya profil / kamus indikator Terlaksananya indikator area manjemen mulai Mei 2013 Tim PMKP Sudah terlaksana EP 5 Data penilaian manajemen dipergunakan untuk

 Inflasi di Sulawesi Selatan bulan Juni 2016 terjadi karena semua kelompok pengeluaran mengalami kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan