MASALAH, TEORI DAN
HUKUM PERKEMBANGAN
Sebagai tugas Kelompok
Mata kuliah : Psikologi Perkembangan Dosen : Ilfi Johar Nafisah, S.Pd, M.Pd
Disusun Oleh : Heri Wiranata Muhammad Nur Shidiq Muhammad Saeful Bahri
Mahfud Shidiq
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM ASSHIDDIQIYAH TAHUN AKADEMIK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Sang Maha Penguasa, Maha Pencipta lagi Maha Penyayang, Karena dengan semua nikmat yang telah diberikan baik lahir maupun batin. Penulis juga bersyukur atas kuasanya memberikan daya untuk dapat
menyelesaikan Karya tulis ini hingga tuntas. Salawat serta salam selalu tercurahkan kepada Baginda besar seluruh umat sepanjang masa, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menjadikan ilmu dan akhlak sebagai pondasi utama megarungi hidup ini.
Terlepas dari rasa syukur yang tercurahkan penulis berterima kasih kepada dosen yang menangani mata kuliah Psikologi Perkembangan dalam hal ini Ibu Ilfi Johar Nafisah, S.Pd, M.Pd yang terus membimbing penulis juga rekan-rekan mahasiswa dalam meningkatkan kualitas diri dan mengasah pemikiran-pemikiran menjadi suatu komitmen untuk menjadi yang lebih baik lagi kedepannya terutama dalam hal penulisan dan penuangan pemikiran-pemikiran yang di aplikasikan dalam makalah ini.
Pada akhirnya, penulis mempersembahkan sebuah karya tulis sederhana ini kepada pihak yang menerimanya. Namun karena penulis juga manusia biasa yang tidak lepas dari salah dan lupa ini meminta maaf jika ditemukan beberapa
kekurangan baik penulisan maupun susunan dari makalah itu sendiri, harapan supaya ada perbaikan demi perbaikan pada makalah-makalah selanjutnya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...i Daftar Isi ...ii BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ... B. Rumusan Maslah ... C. Tujuan Penulisan ...
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masalah Perkembangan... B. Macam-macam Teori Perkembangan... C. Hukum-hukum Perkembangan ...
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahPerkembangan merupakan suatu proses pada setiap sesuatu untuk lebih maju atau menjadi yang lebih baik, oleh karena itu manusia sebagai makhluk yang berperan dalam perkembangan akan selalu menjadi yang baik dan mencari yang terbaik, hal ini terjadi karena manusia tidak pernah kehabisan materi dan problematika.
Sedangkan menurut ahli “Karl E. Garrison: Perkembangan adalah hasil dari pada tindakan yang saling berkaitan antara perkembangan jasmani dan pembelajaran”. Oleh karena itu manusia sebagai pelaku utama dalam proses perkembangan yang mempunyai banyak problematika kehidupan menjadi menarik untuk dibahas tetapi terkadang cendrung sulit untuk dipecahkan, maka dari itu kita kaitkan dengan konsep atau pengertian perkembangan tetapi konsep-konsep perkembangan bukan batasan mutlak atau pasti sifatnya. Konsep-konsep-konsep perkembangan hanyalah garis besar atau pedoman umum yang berlaku untuk perkembangan manusia itu sendiri.
Konsep atau teori-teori perkembangan sangat banyak dan beregam dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Oleh karena itu untuk memudahkan memahaminya dapat dibagi menjadi tiga kelompok.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam pembahasan ini adalah : 1. Apa saja Masalah Perkembangan ?
2. Apa yang dimaksud dengan Teori Pekembangan 3. Apa yang dimaksud dengan Hukum Perkembangan C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami perngertian masalah, teori dan hukum perkembangan 2. Mengetahui macam-macam teori perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masalah perkembangan
Pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang hidup dalam keadaan :
Psikofisis, artinya manusia adalah makhluk yang hidup dalam dua kesatuan, secara jasmaniah dan rohaniah
Sosio individual, artinya manusia adalah makhluk yang hidup dalam dua kesatuan, sosial dan individual
Cultureligios, artinya manusia adalah makhluk yang hidup dalam dua kesatuan, dicipta (oleh Maha Pencipta) dan mencipta (kebudayaan)
Berikut adalah teori perkembangan menurut para ahli: 1. Teori asosiasi
Teori ini dikemukakan oleh psikolog jerman bernama johann friederische herbart. Dia berpendapat bahwa seluruh proses perkembangan diatur dan dikuasai oleh kekuatan dan hukum asosiasi, perkembangan terjadi karena adanya unsur-unsur yang berasosiasi sehingga sesuatu yang semula bersifat simpel semakin lama-semakin kompleks.
Herbart anak yang baru lahir keadaan jiwanya masih bersih. Sejak alat indranya menangkap sesuatu yang datang dari luar, maka alat indra itu mengirimkan gambar atau tanggapan ke dalam jiwanya. Makin banyak tangkapan makin banyak pula tanggapan. Dalam jiwa tanggapan-tanggapan ini saling berasosiasi, dengan kekuatan yang dapat diukur. Tanggapan yang sejenis berasosiasi dengan tanggapan yang tidak sejenis, tolak menolak secara mekanis, dan makin lama makin banyak, makin kompleks. Inilah perkembangan menurut teori herbart.
2. Teori gestalt
dari bagian-bagian, yang masing-masing merupakan kesatuan: stang, roda, rantai, gir, ban, jok, dll. Teori ini menunjukkan bahwa perkembangan bukan proses-proses asosiasi melainkan proses-proses differensiasi.
3. Teori sosialisasi
Penggagas teori ini adalah mark baldwin ia berpendapat bahwa perkembangan itu adalah proses sosialisasi dari sifat individualis. Teori baldwin ini terkenal dengan “circular reaction” yaitu bahwa perkembangan sebagai proses sosialisasi, adalah dalam bentuk imitasi yang berlangsung dengan adaptasi dan seleksi. Adaptasi dan seleksi berlangsung atas dasar hukum efek (law of effect). Tingkah laku pribadi seseorang adalah hasil dari peniruan (imitasi).
Kebiasaan adalah imitasi terhadap diri sendiri sedang adaptasi adalah peniruan terhadap orang lain. oleh efeknya sendiri tingkah laku dipertahankan, selanjutnya dapat ditingkatkan faedah dan prestasinya. Dalam hal ini terkandung daya kreasi, sehingga manusia mampu menggunakan hasil peniruan itu sesuai dengan kebutuhan sendiri.
4. Teori freudism
Teori ini dikemukakan oleh sigmund freud, dalam mengemukakan teorinya ia menggunakan contoh: “pada masa bayi manusia belum bermoral, kemudian memiliki moral secara heterogen, dan akhirnya memiliki moral dengan norma yang ditetapkan sendiri secara otonom”. Proses pemilikan moral dari heterogen ke moral otonom disebut internalisasi. Sebab norma moral tersebut ditentukan sendiri oleh manusia dengan menggunakan faktor internalnya. Proses internalisasi ini berlangsung dengan identifikasi. Oleh karena proses ini menggunakan masyarakat sebagai faktor utama, maka teori ini dapat dimaksudkan sebagai teori sosialisasi.
B. Teori Perkembangan
Teori adalah suatu sistem pengertian atau konseptualisasi yang diorgainsasikan secara logis, dan diperoleh melalui jalan (pendekatan) yang sistematis.
1. Teori Empirisme
Tokoh utama teori ini adalah Francis Bacon (Inggris 1561 1626) dan John Locke (Inggris 1632 – 1704). Teori ini berpandangan bahwa: pada dasamya anak lahir ke dunia; perkembangannya ditentukan oleh adanya pengaruh dari luar, termasuk pendidikan dan pengajaran. Dianggapnya anak lahir dalarn kondisi kosong, putih bersih seperti meja lilin (tabu larasa), maka pengalaman (empiris) anak akan menentukan corak dan bentuk perkembangan jiwa anak.
Dengan demikian menurut teori ini, pendidikan atau pengajaran anak pasti berhasil dalam usahanya membentuk lain dari teori ini adalah :
Teori Optinusme (pedagogic optimisme) dengan alasan adanya karena
teon ini sangat yakin dan optimis akan keberhasilan upaya pendidikan dalam membina kepribadian anak.
Teori yang berorientasi lingkungan (environmentalisme), dinamakan
demkian karena lingkungan lebih banyak menentukan terhadap corak perkembangan anak.
Teori Tabularasa: karena paham ini mengibaratkan anak lahir dalam
kondisi putih bersih seperti meja lilin.
2. Teori Nativisme
Tokoh utamanya adalah Shopenhauer (Jerman 1788-1860) teori ini rnengemukakan bahwa anak lahir telah dilengkapi pembawaan bakat alami (kodrat). Dan pembawaan (natives = Pembawaan) inilah yang akan menentukan wujud kepribadian seorang anak. Pengaruh dari dari luar tidak akan mampu mengubah pembawaan anak. Dengan demikian maka pendidikan bagi anak akan sia-sia, dan tidak lagi dihraukan.
Istilah lain dari aliran ini disebut dengan :
Teori Pesimisme (Pedagogic-pesimistis), karena teori ini menolak,
Teori Biologisme, disebabkan menitik beratkan pada faktor biologis,
faktor keturunan (genetic) dan konstitusi atau keadaan psikolofisik yang dibawa sejak lahir.
3. Teori Konvergensi
Converge = nemusatkan pada satu titik tertentu
Teori ini penganjur utamanya adalah Williams Stern dibantu Istri setianya Clara Stern.
Bahwa perkembangan jiwa anak lebih banyak ditentukan oleh dua faktor yang saling menopang, yakni :
1. faktor bakat dan
2. faktor pengaruh lingkungan,
Keduanya tidak dapat dipisahkan, bertemu dalam satu titik.
Disinilah dapat dipahami bahwa kepribadian seorang anak akan terbentuk dengan baik apabila dibina oleh suatu pendidikan (pengalaman) yang baik serta ditopang oleh bakat yang merupakan pembawaan lahir.
4. Teori Rekapitulasi
Rekapitulasi (recapitulation) berarti ulangan, adalah bahwa perkembangan jiwa anak adalah merupakan hasil ulangan dari perkembangan seluruh jenis manusia.
Pernyataan terkenal dari teori ini adalah : Onogenese Recapitulasie Philogenese (perkembangan satu jenis makhluk adalah mengulangi perkembangan seluruhnya).
5. Teori Psikodinamika
Teori ini berpendapat bahwa perkembangan jiwa atau kepribadian seseorang ditentukan oleh komponen dasar yang bersifat efektif,
6. Teori Kemungkinan Berkembang
Teori ini berlandaskan kepada alasan-alasan :
– Anak adalah makhluk manusia yang hidup
– Waktu dilahirkan anak dalam kondisi tidak berdaya sehingga ia membtuhkan perlindungan
– Dalam perkembangan anak melakukan kegiatan yang bersifat pasif (menerima) dan aktif (eksplorasi)
7. Teori Intraksionisme
Bahwa menurut teori ini, perkembangan jiwa atau perilaku anak banyak ditentukan oleh adanya dialektif dengan lingkungannya.
Maksudnya, perkembangan yang wajar, melainkan ditentukan interaksi budaya.
C. Hukum Perkembangan
a. Pengertian hukum perembangan
Kaidah fundamental tentang realitas kehidupan anak-anak (manusia), yang telah disepakati kebenarannya berdasarkan hasil pemikiran dan penelitian yang seksama.
b. Macam-macam hukum perkembangan
Hukum kesatuan organis
Pertumbuhan dan perkembangan adalah diferensansi atau pengkhususan dari totalitas pada unsur-unsur atau bukan suatu kumpulan dari bagian-bagian.
Hukum tempo perkembangan
Perkembangan adalah setiap anak mempunyai tempo kecepatan perkembangan sendiri-sendiri.
Perkembangan baik jasmani maupun rohani tidak selalu dialami perlahan-lahan dengan urutan-urutan yang teratur melainkan merupakan gelombang-gelombang besar dan kecil
Hukum Masa Peka
Suatu masa ketika fungsi-fungsi menonjolkan diri ke luar dan peka akan pengaruhi rangsangan yan datang.
Hukum rekapitulasi
Perkembangan psikis individu akan pengulangan urutan tingkah laku dari perkembangan nenek moyang suatu bangsa.
Hukum Mempertahankan dan Mengembangkan Diri
Hasrat mempertahankan diri terlihat alam bentuk-bentuk nafsu makan dan minum menjaga keselamatan diri. Pertahanan yang dimaksud adalah suatu respon dalam sikap atau perilaku yang dimunculkan individu ketika dirinya nerasa mendapat stimulus yang tidaksesuai atau tidak menyenangkan
Hukum Predistinasi
Semua umat beragama mengakui baha segala yang terjadi atas diri manusiabaik secara kelompok maupun perseorangan tidak terlepas dari kodrat dan iradat.
Hukum Trotzalter
Perkembangan individu tidak selalu berlangsung dengan tenang dan teratur tetapi pada masa-masa tertentu terjadi data guncangan yang membawa perubahan secara radikal.
Hukum Masa Eksploratif dan Penemuan
Perkembangan individu merupakan suatu proses yang berlangsung sebagai suatu penjelajahan dan penemuan pada individu yang bersangkutan.
Hukum Cephalocoundal
Pertumbuhan fisik dimulai dari kepala kearah kaki. Bagian-bagian pada kepala tumbuh lebih dahulu daripada bagian-bagian lain.
Hukum Proximodistal
pencernaan lebih dahulu berfungs daripada anggota tubuh yang ada ditepi
Perkembangan Terjadi dari Umum ke Khusus
Setiap aspek terjadi proses perkembangan yang dimulai dari hal umum kemudian secara sedikit demi sedikt meningkatkan ke hal-hal khusus baik dari segi fisik kemampuan maupun emosional
Perkembangan Berlangsung dalam Tahapan-Tahapan Perkembangan
Setiap masa perkembangan terdapat ciri-ciri perkembangan yang berbeda antara ciri-ciri yang ada pada s8uatu masa perkembangan denagn ciri-ciri yang ada pada masa perkembanan yang lain
Hukum Konvergensi Perkembangan
Pandangan pendidikan tradisional di masa lalu berpendapat bahwa hasil pendidikan yang dicapai anak selalu dihubung-hubungkan dengan status pendidikan orang tuannya.
Hukum Hierarki Perkembangan
Bahwa perkembangan anda tidak mungkin akan mencapai suatu fase tertentu dengan cara spontan atau sekaligus akan tetapi harus melalui tingkat-tingkat atau tahapan tertentu yang telah tersusun sedemikian rupa.
Kesimpulan