• Tidak ada hasil yang ditemukan

Waktu Dengung Audit Imam Bardjo UNDIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Waktu Dengung Audit Imam Bardjo UNDIP"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Analisa Akustik Bangunan Pada Auditorium Imam Bardjo,

Undip Pleburan

Studi Kasus Gedung Auditorium Imam Bardjo

(Reangga Perkasa – 21020110141035, Desy Ratna A – 21020110141037, Ricky Masri – 21020110141040, Pramudita M. Sakti – 21020110141084)

Abstrak

Gedung Auditorium merupakan sarana untuk menyelenggarakan suatu pertunjukkan konser, kegiatan seminar umum, serta kegiatan lainnya yang membutuhkan aspek teknis dalam kenyamanan akustik ruang. Suara yang tidak nyaman ke pendengaran manusia sering kali masih terjadi di sebuah gedung Auditorium. Oleh karena itu, perlu dipikirkan untuk memperbaiki kecacatan akustik suara.

Penyempurnaan desain akustik bangunan ruangan di dalam gedung Auditorium sangat mementingkan bentuk dan dimensi ruang gedung itu sendiri dan kualitas pada lantai, dinding, plafon, serta sifat bidang penutup interior ruang untuk menciptakan pantulan bunyi yang berguna bagi karakter akustik suatu ruang Auditorium.

Auditorium Imam Barjo sendiri adalah gedung milik Universitas Diponegoro yang biasanya digunakan untuk pertunjukan musik, seminar, upacara kematian, ujian profesi dan lain sebagainya. Namun yang lebih sering digunakan adalah sebagai tempat pertunjukkan konser musik dari band ataupun penyanyi pop tanah air yang menghibur masyarakat Kota Semarang sendiri. Tetapi dari pihak penyelenggara sering mengeluhkan kualitas akustik suara yang dihasilkan selama konser music berlangsung, seperti bunyi yang tidak merata (difusi), dan adanya gemma suara.

Demikian pula sebuah auditorium multifungsi umumnya memerlukan penyelesaian lantai yang mendatar agar dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktifitas. Keadaan lantai semacam ini masih bisa berfungsi baik pada aktivitas percakapan seperti untuk seminar. Namun kurang nyaman untuk pertunjukkan seni

(2)

Kebisingan suara dari sekitar gedung Auditorium adalah salah satu faktor yang mengakibatkan cacat suara yang di hasilkan dari dalam gedung Auditorium.

Dari hasil analisa Auditorium Imam Bardjo mengalami cacat akustik, hal itu di sebabkan oleh material yang di gunakan saat ini mengakibatkan waktu dengung yang di dapat tidak memenuhi standar akustik ruangan sebuah gedung auditorium.

Tujuan penelitian menganalisa gedung Auditorium Imam Barjo ini untuk memahami ketidak sempurnaan atau penyempurnaan gedung Auditorium yang berkaitan dengan akustik bangunan untuk menghasilkan suara yang sempurna bagi para pendengar konser music di Auditorium. Mengurangi cacat suara dapat melakukan dengan cara :

- Mengganti bahan material

(3)

RANGKUMAN

2.1 Bunyi

Bunyi dapat didefiniskan menjadi beberapa jenis, yaitu:

- Secara fisis merupakan pergerakan partikel melalui medium suara, disebut sebagai bunyi objektif

- Secara fisiologis bunyi dianggap sebagai sensasi pendengaran yang ditimbulkan oleh kondisi fisik, disebut sebagai bunyi subjektif. (Leslie L. Dolle, 1986)

-2.1.1 Sistem Bunyi Elektronik

Sistem bunyi elektronik (electronic sound system) pada awalnya dimaksudkan untuk memperkuat bunyi asli. Komponen system bunyi lebih keras daripada bunyi asli. Pada suatu ruangan apabila hanya terdapat satu pengeras suara maka bunyi yang tersalurkan ke telinga manusia tidaklah akan merata. Karena pada dasarnya kedua telinga

manusia bermanfaat untuk

Auditorium dapat dibagi menjadi tiga fungsi, yaitu sebagai keperluan tersebut, termasuk pameran produk pehelatan pernikahan, acara ulang tahun, dan lain-lain. (Christina Eviutami Medista, 2005

2.1 Akustik

(4)

seorang arsitek, bagaimana merancang suatu bangunan yang membutuhkan kenyamanan pendengaran tanpa adanya cacat akustik (Meyer, 1957:.1)

2.3.1 Persyaratan Akustik Pada Auditorium

Syarat kondisi mendengar yang baik didalam suatu auditorium dibedakan menjadi 5, yaitu:

1. Perlu adanya kekerasan (loudness) yang cukup pada bagian tiap-tiap auditorium.

2. Mendifusikan energi bunyi secara rata didalam ruangan.

3. Menyediakan karakteristik dengung yang optimum.

4. Tidak terdapat cacat akustik seperti gema, long-delayed reflections, gaung, pemusatan bunyi, distorsi, bayangan bunyi dan ruang resonansi

5. Mengurangi kebisingan dan getaran dengan kapasias yang banyak dalam tiap bagian ruang yang dapat mengganggu pementasan atau pendengaran. (Leslie L.Doelle, 1986)

Dalam merancang sebuah bangunan auditorium diperlukan

besaran waktu dengung ruang tersebut. Dengung suatu ruangan dapat dihitung dengan menggunakan besaran standar yang relevan, yaitu waktu dengung (RT). Waktu dengung sebuah auditorium dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

a=S

⌊−

2.3 log

a

´

a : koefisien serapan rata-rata

RT=

0.161

V

a

Keterangan :

RT = waktu dengung (sekon) V = volume ruang (m³)

a

= penyerapan ruang total (sabine m²)

(5)

diterima oleh bunyi yang

Distorsi terjadi karena adanya ketidak seimbangan penyerapan bunyi yang banyak oleh permukaan-permukaan batas pada suatu frekuensi yang berbeda.

e. Resonasi Ruang

Resonasi ruang adalah peristiwa apabila suatu bunyi tertentu dalam pita frekuensi yang sempit memiliki kemiripan bunyi lebih keras dibandingkan frekuensi lain.

2.4 Kebisingan

Kebisingan adalah bunyi yang tdak diinginkan karena tidak sesuai konteks ruang dan waktu sehingga bisa menimbulkan ketidaknyamanan pada manusia. Bising pada bunyi timbul karena sumber suara bergetar yang

menganggu keseimbangan molekul – molekul di udara sekitarnya sehingga molekul tersebut ikut bergetar.

3.1 Tinjauan Auditorium Imam Bardjo Auditorium Imam Bardjo terletak di Jalan Imam Bardjo No.1. terletak tidak jauh dari pintu masuk Undip Pleburan. Auditorium Imam Bardjo digunakan untuk kegiatan upacara kenaikan jabatan, acara music, seminar, serta olahraga.

3.1.1 Elemen-Elemen pada Auditorium Imam Bardjo

Elemen-elemen pendukung pada Auditorium Imam Bardjo diantaranya :

a. Dinding,

(6)

bagian backstage menggunakan pintu kayu dan bagian pintu masuk menggunakan rolling dorr yang berbahan besi

b. Atap

Atap yang digunakan adalah bahan kayu sebagai dasar atap

dan beton sebagai struktur utama auditorium itu sendiri c. Lantai

Pada auditorium Imam Bardjo menggunakan lantai berupa tegel.

4.1 Analisa Perhitungan Akustik Auditorium Imam Bardjo

4.1.1 Perhitungan Kualitatif

Auditorium Imam Bardjo terletak cukup jauh dari jalan raya utama, memiliki jarak kurang lebih 137 meter dari pintu masuk Undip Pleburan. Pada bagian sisi kanan kiri bangunan

terdapat pepohonan sebagai barier untuk mengurangi kebisingan. Disamping memeperhatikan jarak bangunan dengan sumber bising, dilakukan perhitungan untuk mengetahui tingkat kebisingingan lingkungan yang berada di luar bangunan Auditorium sebagai berikut :

1. Tabel LEQ

PERHITUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN LEQ

TYPE BANGUNAN : AUDITORIUM TANGGAL PELAKSANAAN : 13 MEI 2013

LOKASI PENGUKURAN : AUDITORIUM IMAM BARDJO

JALAN IMAM BARDJO, SH NO.1 SEMARANG

WAKTU PENGUKURAN : 13.30

o ( dBA ) Frekuensi Detik Jumlahdata PerkalianHasil Jumlah hasilkali

(7)

33

2 56 1 0.083333 5 6635.119509

3 44 1

0.0833

33 5 418.6477386 Hasil LEQ

4 45 1 0.083333 5 527.0462767 56.75

5 50 1 0.083333 5 1666.666667

6 48 1 0.083333 5 1051.595574

7 49 1 0.083333 5 1323.880391

8 55 1 0.083333 5 5270.462767

9 49 1 0.083333 5 1323.880391

1

0 45 1

0.0833

33 5 527.0462767

1

1 46 1 0.083333 5 663.5119509

1

2 45 1 0.083333 5 527.0462767

1

3 51 1 0.083333 5 2098.20902

1

4 47 1 0.083333 5 835.312056

1

5 50 1 0.083333 5 1666.666667

1

8 46 1 0.083333 5 663.5119509

1

9 50 1 0.083333 5 1666.666667

2

0 49 1 0.083333 5 1323.880391

2

1 47 1 0.083333 5 835.312056

2

2 46 1 0.083333 5 663.5119509

2

3 48 1

0.0833

33 5 1051.595574

2

4 46 1 0.083333 5 663.5119509

2

(8)

2

6 53 1 0.083333 5 3325.437192

2

7 48 1 0.083333 5 1051.595574

2

8 48 1 0.083333 5 1051.595574

2

9 49 1 0.083333 5 1323.880391

3

2 50 1 0.083333 5 1666.666667

3

3 51 1 0.083333 5 2098.20902

3

4 51 1 0.083333 5 2098.20902

3

5 52 1 0.083333 5 2641.488654

3

6 52 1 0.083333 5 2641.488654

3

7 46 1

0.0833

33 5 663.5119509

3

8 48 1 0.083333 5 1051.595574

3

9 54 1 0.083333 5 4186.477386

4

0 54 1 0.083333 5 4186.477386

4

1 58 1 0.083333 5 10515.95574

4

2 55 1 0.083333 5 5270.462767

4

3 52 1 0.083333 5 2641.488654

4

4 49 1

0.0833

33 5 1323.880391

4

5 61 1 0.083333 5 20982.0902

4

6 48 1 0.083333 5 1051.595574

4

7 48 1 0.083333 5 1051.595574

4

8 55 1 0.083333 5 5270.462767

4

9 58 1 0.083333 5 10515.95574

(9)

0 33 5

1 59 1 0.083333 5 13238.80391

5

2 67 1

0.0833

33 5 83531.2056

5

3 64 1 0.083333 5 41864.77386

5

4 53 1 0.083333 5 3325.437192

5

5 64 1 0.083333 5 41864.77386

5

6 60 1 0.083333 5 16666.66667

5

7 55 1 0.083333 5 5270.462767

5

8 52 1 0.083333 5 2641.488654

5

9 66 1

0.0833

33 5 66351.19509

6

0 66 1 0.083333 5 66351.19509

60

Dari hasil di atas dapat diperoleh kesimpulan, kebisingan lingkungan yang berada di luar bangunan Auditorium Imam Bardjo tidak mempengaruhi kualitas akustik bangunan di dalam gedung secara signifikan.

4.1.2 Perhitungan Waktu Dengung

(10)

PENGHITUNGAN WAKTU DENGUNG AUDITORIUM IMAM BARDJO No. Material Luas (s) Koefisien (α) Total (s x α)

1 DINDING

a DINDING Utara

Dinding batu bata 93.82 0.02 1.88

Dinding beton 7.28 0.06 0.44

Kayu I 11.16 0.03 0.33

Kayu II 46.8 0.03 1.40

Besi 14 0.05 0.70

b DINDING Barat

Dinding batu bata 8.34 0.02 0.17

Dinding beton 29.04 0.06 1.74

Kaca 46 0.2 9.20

Kayu 87.6 0.03 2.63

Boven Beton 73.6 1 73.60

c DINDING Timur

Dinding batu bata 7.79 0.02 0.16

Dinding beton 29.04 0.06 1.74

Kayu 80.65 0.03 2.42

Kaca 32 0.2 6.40

Boven Beton 73.6 1 73.60

d DINDING Selatan

Dinding batu bata 117.2 0.02 2.34

Kayu 13.2 0.03 0.396

2 LANTAI

Tegel 1703.625 0.3 511.09

Tegel Stage 129.465 0.3

3 PLAFOND

Kayu 907.12 0.03 27.21

Σ Luas

= 3511.33

(Jumlah Total Luasan seluruh Ruangan)

Σ

(11)

Volume Total Auditorium = p x Bardjo dilakukan perhitungan dengan alat sound level meter, berikut hasilnya

a. Dengan menggunakan garputala ditemukan beberapa hasil, yaitu:

Percobaan ke- Hasil ditemukan beberapa hasil, yaitu:

Percobaan ke- Hasil

4.1.3 Penyelesaian Masalah

(12)

1. Desain dengan mengganti bahan material Alternatif 1

PENGHITUNGAN WAKTU DENGUNG AUDITORIUM IMAM BARDJO No. Material Luas (s) Koefisien (α) Total (s x α)

1 DINDING

a DINDING Utara

Dinding Batu Bata 93.82 0.02 1.88

Dinding beton 7.28 0.06 0.44

Gabus Busa 11.16 0.69 7.70

Gabus Busa 46.8 0.69 32.29

Plywood 14 0.09 1.26

b DINDING Barat

Gabus Busa 8.34 0.69 5.75

Dinding beton 29.04 0.06 1.74

Gabus Busa 46 0.69 31.74

Gabus Busa 87.6 0.69 60.44

Kain 73.6 0.75 55.20

c DINDING Timur

Gabus Busa 7.79 0.69 5.38

Dinding beton 29.04 0.06 1.74

Gabus Busa 80.65 0.69 55.65

Gabus Busa 32 0.69 22.08

Kain 73.6 0.75 55.20

d DINDING Selatan

Kayu 117.2 0.03 3.52

Plywood 13.2 0.09 1.188

2 LANTAI

Karpet 1703.625 0.37 630.34

Plywood 129.465 0.09 11.65185

3 PLAFOND

Gabus Busa 907.12 0.69 625.91

(13)

Luas

= Ruangan)

Σ

Total= 1611.10

(Jumlah Total hasil perkalian (sα))

=

ᾶ Σ Total

Σ Luas

= 1611.10

3511.33 = 0.458829703 Volume Total Auditorium = p x l x t

= 50 x 26.5 x 9.30 12322.5

a =

261.85 [-2,3 Log (1-0.126423468)] = 2153.610738 RT = 0.161 x 256.546752

2153.610738 = 0.921207563

Perspektif desain 1

2. Re-desain Bangunan Auditorium Alternatif 2 (Desain Ulang)

PENGHITUNGAN WAKTU DENGUNG AUDITORIUM IMAM BARDJO

No. Material Luas (s) Koefisien (α) Total (s x α)

1 DINDING

a DINDING Utara

(14)

Gabus Busa 64.7 0.69 44.64

Plywood 47.3 0.09 4.26

b DINDING Barat

Dinding Beton 2183.75 0.06 131.03

Karpet 116.74 0.37 43.19

Plywood 8.26 0.09 0.74

c DINDING Timur

Dinding Beton 2183.75 0.06 131.03

Karpet 116.74 0.37 43.19

Plywood 8.26 0.09 0.74

d DINDING Selatan

Karpet 115.94 0.37 42.90

Karpet 14.9 0.37 5.513

Kain 32.96 0.75 24.72

Plywood 47.3 0.09 4.26

2 LANTAI

Kayu 1089.4 0.03 32.68

Karpet 365 0.37 135.05

3 PLAFOND

Gabus Busa 703.97 0.69 485.74

Plywood 203.15 0.09 18.28

Σ Luas

= 7597.47

(Jumlah Total Luasan seluruh Ruangan)

Σ

(15)

= 0.828729137

Perspektif desain 2

3. Re-desain Bangunan Auditorium Imam Bardjo Alternatif 3

PENGHITUNGAN WAKTU DENGUNG AUDITORIUM IMAM BARDJO

No. Material Luas (s) Koefisien (α) Total (s x α)

1 DINDING

a DINDING 1

kain 66.5 0.75 49.88

gabus busa 54.9 0.69 37.88

kayu 11 0.03 0.33

karpet 65.12 0.37 24.09

b DINDING 2

kain 26.71 0.75 20.03

gabus busa putih 9.32 0.69 6.43

karpet coklat 76.78 0.37 28.41

gabus busa abu 178.81 0.69 123.38

c DINDING 3

kain 1 26.71 0.75 20.03

gabus busa putih 9.32 0.69 6.43

karpet coklat 76.78 0.37 28.41

(16)

d DINDING 4

kain 1 161.64 0.75 121.23

kain 2 33.96 0.75 25.47

kayu 138.44 0.03 4.1532

karpet 3.92 0.75 2.94

2 LANTAI

Karpet 1 133.52 0.37 49.40

Karpet 2 137.55 0.37 50.89

Karpet 3 1195.35 0.37 442.2795

3 PLAFOND

kayu 1777.87 0.03 53.34

Σ Luas

= 4363.01

(Jumlah Total Luasan seluruh Ruangan)

Σ Total = 1218.39

(Jumlah Total hasil perkalian (sα))

=

ᾶ Σ Total

Σ Luas

= 1218.39

4363.01 = 0.279253703

Volume Total Auditorium = (p x l x t) + (p x l x t) + 2(½x L.alas segitiga x t) + (½ x µ x r³)

= (41 x 29 x 5.8) + (2.27 x 26.5 x 5.8) + 2(½x 233.6 x 5.8) + (½ x µ x 13.175³)

= 6929.8 + 348.89 + 1354.88 + 20.68 = 8654.25

a =

4363.01 [-2,3 Log (1-0.1921732)]

= 1427.142469 RT = 0.161 x 8654.25

(17)

Perspektif desain 3

5.1 Kesimpulan

Sistem akustik ruang sangat erat hubungannya dengan kenyamanan terhadap kebisingan suara, hal tersebut merupakan salah satu faktor pendukung tercapainya sebuah ruangan yang baik, yang menuntut adanya kesesuaian antara alam dan penerapannya.

(18)

Dimana perhitungan waktu dengng yang di dapat pada kondisi eksisting saat ini sebesar 2,4s, angka tersebut jauh dari waktu dengung yang

(19)

a. Pergantian Bahan Material

Gambar 5.1 Foto Sebelum dan Setelah Re-Desain

Dari perubahan material tersebut, di dapat perubahan waktu dengung dari 2.,3s (tidak memenuhi standar) menjadi 0,92s (memenuhi standar).

(20)

Gambar 5.2 Foto Sebelum dan Setelah Re-Desain

Gambar

Gambar 5.1 Foto Sebelum dan Setelah Re-Desain
Gambar 5.2 Foto Sebelum dan Setelah Re-Desain

Referensi

Dokumen terkait

Program kerja PPL telah terlaksana dengan baik dan lancar. Kegiatan praktik mengajar di kelas dan pembuatan administrasi guru telah dapat terselesaikan sesuai dengan

Bapak dan Ibu dosen, serta seluruh staf Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya yang telah memberikan bekal ilmu dan teladan yang berarti

Kesimpulannya adalah model pembelajaran Group Investigation (GI) efektif digunakan dalam pembelajaran terhadap hasil belajar pada materi pokok Zat Aditif dalam bahan makanan

Berdasarkan hasil pengolahan data dari tabel matriks QSPM diatas, diperoleh hasil bahwa dari ketiga alternatif strategi diatas yang memiliki total skor daya tarik tertinggi

Membangun Karakter Wirausaha (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya) Lily Hendrasti Novadjaja, SE., MM DPP 2011 Lokal

• Fungsi utama Bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dapat diketahui pula dari ketentuan pasal 3 Undang-undang

Oleh karena itu, Perum DAMRI Kantor Divisi Regional II Semarang setidaknya harus mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai seperti

Berdasarkan uraian pada bagian pembahasan, maka kesimpulan hasil pelaksanaan penelitian tindakan ini adalah bahwa latihan mencongak dapat meningkatkan keterampilan hitung