• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SARANA PRASARANA TERHADAP LINGK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGARUH SARANA PRASARANA TERHADAP LINGK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SARANA PRASARANA TERHADAP LINGKUNGAN KERJA KEMENTRIAN KESEHATAN BERDASARKAN PERATURAN MENTERI

KESEHATAN RI NOMOR 557 TAHUN 2014

Bella Shafira – 165211042

Program Studi D3-Administrasi Bisnis, Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung

ABSTRACT

The purpose of this research is to find out the effect of what is produced by means of infrastructure on work environment condition in health ministry. This research is a qualitative research, where the source data obtained from several sources of books, journals, or regulations governing.

Research carried out can provide results that infrastructure facilities greatly affect the work environment of the health ministry institutions. To improve the performance and smooth implementation of Ministry of Health duties, it is necessary to regulate office facilities and infrastructure within the Ministry of Health. Furthermore, that in the framework of implementing the provisions concerning office facilities and infrastructure as stipulated in the Regulation of the Minister of Health No. 557 of 2014 on Health Planning and Budget, it is necessary to stipulate the standard of office facilities and infrastructure in the Ministry of Health Environment. As is known, that facilities and infrastructure greatly affect the working environment conditions it is necessary to adjust the facilities and infrastructure that is done regularly or adjust the surrounding circumstances. Moreover the health ministry is a place that should always be clean and comfortable. So the maintenance of facilities and infrastructure also need to be maintained.

Keywords: Influence, Facilities and Infrastructure Office

ABSTRAKSI

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mencari tahu pengaruh apa yang dihasilkan dengan sarana infrastruktur terhadap kondisi lingkungan kerja di kementerian kesehatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana sumber data diperoleh dari beberapa sumber buku, jurnal, atau peraturan yang mengatur.

(2)

perkantoran di Lingkungan Kementerian Kesehatan. Seperti diketahui, bahwa sarana dan prasarana sangat mempengaruhi kondisi lingkungan kerja maka perlu menyesuaikan sarana dan prasarana yang dilakukan secara berkala atau menyesuaikan keadaan disekitarnya. Apalagi kementerian kesehatan adalah tempat yang harus selalu bersih dan nyaman. Sehingga pemeliharaan sarana dan prasarana juga perlu dijaga.

Kata kunci: Pengaruh, Sarana dan Prasarana

PENDAHULUAN

Kementrian Kesehatan Repunlik Indonesia adalah kementrian yang mempunysi bidsng dalam urusan kesehatan. Kementrian kesehatan memiliki tugas menyelenggarakan urusan dalam bidang kesehatan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan jalannya Pemerintahan negara. Kementrian kesehatan merupakan bagian dan bertanggung jawab kepada Presiden secara langsung.

Pada dasarnya dalam suatu organisasi ada terdapat hubungan kinerja perorangan dengan suatu kinerja organisasi. Di organisasi swasta maupun pemerintahan dalam meraih tujuan yang ditetapkan haruslah melakukan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu atau kelompok. Yang mempunyai peran sebagai pelaku, yang menjadikan tercapainya tujuan sebuah organisasi karena upaya yang dilakukan oleh setiap individu di organisasi tersebut.

Suatu kinerja sebuah organisasi sangatlah ditentukan oleh kualitas yang dimiliki pegawai/karyawannya hal itu dapat mengukur kinerja sebuah organisasi. Dengan mengukur dari hal tampilan kerja dari pegawainya. Maka, kinerja pegawai adalah sesuatu hal yang dicapai oleh pegawai/karyawan, juga prestasi kerja yang difokuskan oleh pegawai/karyawan, kemampuan mereka dalam kerja yang

berkaitan secara langsung dengan penggunaan peralatan kantor.

Tujuan yang hendak dicapai diupayakan dan diharapkan dengan memanfaatkan sumber-sumber daya yang dimiliki seperti sumber daya manusianya maupun sumber dayang lainnya, yaitu modal dan sarana prasarana kantor yang dimiliki. Individu atau pekerja merupakan sumber daya yang sangat penting bagi organisasi, karena seorang individu mempunyai kemampuan dalam hal kerjasama, merencanakan tujuan, dan bekerja keras dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sarana prasarana, sarana prasarana tidak kalah pentingnya bagi suatu organisasi. Mereka dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja pegawai. Jadi, suatu organisasi sangatlah membutuhkan sarana dan prasarana kantor yang dapat menjadi penunjang bagi pegawai saat mengerjakan tugasnya, agar sebuah pelaksanaan kegiatan administrasi ataupun kegiatan operasional lain dapat lancar dijalankan. Suatu lembaga atau organisasi dapat dikatakan berhasil dapat dilihat dari pencapaian mereka terhadap tujuan yang telah mereka rencanakan sebelumnya.

(3)

organisasi. Sebagai suatu organisasi, sarana dan prasarana menjadi bagian penting yang harus dipersiapkan dengan

optimal dan terus menerus sehingga dapat menjadi penjamin sebuah kelancaran kegiatan kerja pegawai/karyawan.

Dalam menjalankan sebuah pekerjaan kantor, sangat dibutuhkan dukungannya prasarana dan sarana yang mendukung serta memadai. Organisasi-organisasi yang berkantor pasti mempunyai prasarana dan sarana yang dapat mendukung pelaksanaan kegiatan kerja yang menyeluruh dan optimal. Faktor penting yang juga memastikan lancarnya pelaksanaan kerja adalah tersusunnya tempat kerja, tersusunnya alat kantor secara tepat, dan teraturanya tempat kerja yang memudahkan pelaksanaan kerja sebuah kantor. Tata ruang yang diatur dengan baik, bergantung pada adanya kebutuhan dan sikon yang ada dengan dilihatnya faktor efesiensi dan efektivnya kerja, serta banyak faktor yang mengukur sehingga tujuan tercapai. Diantaranya aspek peralatan dan perlengkapan kantor (mesin-mesin, perabotan, dan alat tulis kantor).

Kelancaran aktivitas kerja bukan ditentukan dengan keahlian pekerja tetapi ditentukan dengan seberapa besar dukungan prasarana dan sarana yang tersedia. Sarana dan prasarana hal yang sangatlah mendukung kelancaran kegiatan kerja sebuah kantor.

Ambilah contoh suatu kantor yang rata-rata tenaganya cukup ahli, tetapi sarana yang ada untuk bekerja sangat minim, misal untuk mengetik hanya ada mesin tik, untuk mengirim berita hanya ada pos, tanpa ada panduan dan ketentuan lainnya. Jika terjadi kondisi seperti ini, sudah pasti pengirimannya serta proses data serta pengiriman berita akan memakan waktu banyak dan lama. Padahal dengan kondisi seperti ini pasti menuntut serba cepat, tepat, dan kualitas dari pekerjaan kantor. Maka dari itu, perlu adanya prasarana dan sarana yang lengkap.

Identifikasi Masalah

Dengan uraian yang dijelaskan di atas, maka diketahui identifikasi masalah ialah sebagai berikut:

1. Bagaimana isi dari Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 557

Tahun 2014 tentang sarana dan prasarana kementrian kesehatan? 2. Bagaimana penjelasan dan

perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana kantor?

3. Apakah pengaruh sarana prasarana terhadap lingkungan kerja?

Tujuan Penelitian

1. Mengkaji isi Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 557 Tahun 2014. 2. Memahami penjelasan dan seperti

apakah perencanaan terhadap kebutuhan sarana dan prasarana kantor.

3. Menganalisis dan mengetahui pengaruh yang diberikan sarana prasarana terhadap kondisi lingkungan kerja terkhusus di Kementrian Kesehatan.

Metode Penelitian

Melalui studi pustaka ini penelitian dilakukan untuk mencari referensi yang berkaitan. Studi pustaka dapat bersumber baik dari jurnal, peraturan-peraturan yang mengatur, serta buku. Semua data yang diperoleh diinginkan dapat menjadi penjelas masalah yang dibahas.

Pembahasan

(4)

Kesehatan dapat diartikan sebagai keadaan dimana jiwa, badan dan sosial sejahtera yang menjadikan setiap individu lebih hidup produktif baik dalam sosial maupun ekonomi. Sedangkan pendidikan kesehatan ialah usaha untuk membuat putusan dengan acuan pengetahuan tentang hal yang memengaruhi kesehatan individu dan orang lain. Berdasarkan data terakhir, +80% rakyat di Indonesia yang tidak dapat mendapatkan jaminan kesehatan dari organisasi atau lembaga di bidang kesehatan (Jamsostek, Akses, dan Taspen). Pemeliharaan sebuah kesehatan ialah upaya pencegahan dan penanggulangan

kelainan/gangguan kesehatan yang perlu penanganan pemeriksaan, perawatan dan/atau pengobatan termasuk persalinan. Golongan masyarakat yang dibedakan dalam hal jaminan kesehatan dari suatu lembaga/organisasi adalah biasanya dari golongan masyarakat menengah kebawah dan juga pedagang. Masalah menjadi lebih sulit dalam pelayanan kesehatan, tidak hanya harus berhubungan dengan pelayanan kesehatan dengan beberapa kelompok individu, tetapi juga sifat tidak biasa dari pelayanan kesehatan.

Menurut pasal 1 Peraturan Menteri Kesehatan: bahwa prasarana dan sarana yang ada standarnya adalah perlengkapan kantor, peralatan kantor (alat-alat medis), ruang kantor dan rumah negara/dinas. Sarana sendiri diartikan sebagai fasilitas yang dapat dirasakan langsung dan berfungsi sebagai penyokong proses pelaksanaan tupoksi di bidang kesehatan. Sedangkan perlengkapan hanyalah sebatas

alat-alat yang disiapkan sesuai kebutuhan dan sesuai jenis kerja yang dilakukan. Lalu ruang kantor artinya hanya ruang/tempat dimana

pekerja melaksanakan

pekerjaannya, yang berisikan perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan.

Dapat dijelaskan pula, sarana kantor ialah bentukan fisik yang dapat menunjang seseorang dalam bekerja untuk mencapai tujuann (gedung kantor, ruangan kantor, mesin kantor, alat-alat tulis,dll). Sedangkan prasarana ialah bentukan non fisik yang mengatur atau yang menjadi pedoman/patokan seseorang dalam bekerja. Prasarana ini akan membimbing orang-orang bekerja sesuai aturan yang berlaku. Biasanya prasarana ini berupa: manual kantor, operational books, SOP (Standar Operating Procedure), dan lain sebagainya.

Dalam Bab 3 tentang standar perlengkapan kantor di Kementrian Kesehatan, dijelaskan apa saja yang merupakan

2. Office Furniture

(5)

3. Measuring Equipment

Volt meter, tang meter, thermometer digital, dan lain-lain.

4. Macine Tools

a. Alat dengan mesin yang dialiri listrik

Kipas angin, penghancur kertas, printer, komputer, AV, kompor listrik, projector, lampu, TV, mesin ketik elektronik, mesi fotocopy, radio, amplifier, telepon, pompa air, scanner, alat medis berlistrik, detector, sound system.

b. Alat dengan mesin tanpa dialiri listrik

Alat- alat taman, peralatan kebersihan, alarm system, tangga darurat, pompa hidrant, automatic fire, pemotong kertas, smoke detector, mesin ketik manual.

5. Visual Tools

Diagram, grafik, photo, panel, mikro film, maket/master plan, peta, CCTV, video camera, TV.

CCTV, grafik, master plan, panel, diagram, TV, photo, videp camera.

6. Password Device

Jammer, cryptofax, counter, mesin sandi, surveilance, cryptophone.

7. Data Prcessing Devices and Inernet Access

UPS, Komputer, VGA splither, scanner, komputer server, router, KVM switch, patch panerl, fiber optic, UTP, printer.

8. Telecommunication Devices

Pesawat telepon, PABX, Handy Talky (HT).

9. Tool Security Officer Device

Mobilpemadam, pentungan, alat pemadam kebakaran, jas hujan, jaket, senter, alat detektor logam, Handy Talky (HT), seta perangkat lain yang sesuai kebutuhan.

10. Archiving Equipment

Mesin sortir, kotak kartu kendali, nomerator, troli, filling cabinet, rak arsip, rak arsip bergerak, meja sortir, lembar pengantar, folder, kotak arsip, map gantung.

Filling cabinet, kartu kendali, rak arsip,, mesin sortir, hanging folder, folder desk, rak penyusun bergerak.

11. Medical Equipment

a. Bagian gigi

Oral camera, dental

instrument, excavator, amalgam stopper, light composite laser, saliva ejector, handpiece bor high speed, kaca mulut, ultrasonic scaler, dental unit, amalgator, bein, autoclaf sterilisator.

b. fisioterapi

Impramerah radiation, nabulizer, microwave diatemi, ultrasoni therapy.

c. Bagian kebidanan

(6)

Proses Pengusulan dan Pengadaan Sarana dn Prasarana

Sebagaimana tertera dalam Peraturan Menteri No.557 Tahun 2014, prosedur pengusulan dan pengadaan ruang kantor dan rumah negara serta peralatan kantor termasuk pebiayaan dan pengalokasian ke dalam D I P A kesatuan kerja masing-masinng yang sesuai. Khusus untuk kebutuhan peralatan kantor ruang Pimpinan lantai 2 gedung Dr. Adhvatma, MPH. Ruang rapat pimpinan dan ruang Biro Umum pengalokasian anggarannya melalui DIPA satuan kerja Biro Umum.

Penataan ruang kantor sesuai dengan pedoman ini baik bersifat rehabilitasi/renovasi perlu meminta rekomendasi atau persetujuan Biro Umum. Tata cara permintaan rekomendasi akan diatur tersendiri melalui Surat Edaran Sekretaris Jenderal.

Pemeliharaan/Perawatan Ruang dan Perlengkapan Kantor

Pemeliharaan/perawatan ruang dan perlegkapan kantor pembiayaanya dialokasikan melalui D I P A kesatuan kerja masing-masinng yang sesuai. Untuk menjamin agar pemanfaatan bangunan memnuhi keandalan (keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan) bangunan maka setiap satuan kerja Unit yang akan melakukan perawatan bangunan perlu rekomendasi dari Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan.

Persyaratan permintaan rekomendasi :

1) Surat usulan perbaikan/renovasi bangunan ditandatangani Kepala satuan kerja

2) Analisis komponen biaya yang sudah ditandatangani Direktur Penataan Lingkungan dan Bangunan Dirjen Cipta Karya Kementerian Pembangunan Umum

3) Analisis kebutuhan

ruangan.bangunan gedung yang akan diperbaiki/renovasi

Kinerja Pegawai

Kinerja seorang pegawai

adalah capaian seorang

pegawai/pekerja dalam

melaksanakan suatu pekerjaan yang telah diamanahkan, baik

secara kuantitas maupun

(7)

ini dilakukan untuk memberikan feedback kepada pegawai/pekerja sebagai upaya memperbaiki kinerja serta meningkatkan kualitas organisasi. Hal lain yang dapat meningkatkan prduktivitas kinerja pegawai ialah dengan memberikan demosi, promosi, kenaikan pangkat, pelatihan dan bantuan pendidikan. Setiap penilaian kinerja, sebaiknya mengikuti standar dari kinerja yang sudah ditetapkan sbelumhya. Dimana kinerja diukur untuk memberikan feedback yang baik kepada pegawai/pekerja.

Perencanaan Kebutuhan Prasarana dan Sarana Kantor

Perencanaan kebutuhan prasarana dan sarana kantor dapat dijelaskan sebagai berikut:

 Apa yang kira-kira dibutuhkan Logistik yang diperlukan harus

keseluruhan kegiatan utama yang seharusnya dilakukan demi diperolehnya suatu tujuan. b. Support Function

Fungsi penunjang adalah

berbagai upaya yang

mendukung pelaksanaan fungsi utama.

c. Fungsi periferal

Fungsi periferal berkaitan dengan kegiatan yang bersifat kegiatan sosial, kegiatan informal dan kegiatan seremonial.

Bentuk dan sifat berbagai jenis fungsi tersebut menentukan sarana prasarana apa yang diperlukan oleh organisasi dalam pemenuhan kebutuhan minimum agar semua fungsi organisasi

terselenggara lancar, namun apabila pemenuhan bukan saja pada batas tempat tertentu (divisi atau biro A) atau tersebar diseluruh kegiatan yang diselenggarakan. Mudah dipahami bahwa bentuk dan jenis sarana prasarana yang diperlukan untuk menyelenggarakan fungsi tertentu dipengaruhi oleh lokasi kegiatan.

 Kapan dibutuhkan

Berkaitan dengan dua hal, yaitu suatu saat tertentu (a point in time) dan satu kurun waktu yang tidak maksud seperti mencegah terjadinya penumpukan barang yang dapat menambah biaya pemeliharaan, serta menjaga nilai hasil pekerjaan, efesiennya pemanfaatan SDM dan tidak

(8)

administrasi, dimana mutu perencanaan yang dihasilkan sangat tergantung pada tingkat kemampuan para perencana melaksanakan analisis kepada

setiap organisasi yang

membutuhkan prasarana tertentu. Artinya, jika perhitungan dalam perencanaan kebutuhan peralatan dan penyelenggaraan kegiatan organisasi semata-mata didasarkan pada pendekatan efisiensi dan efektivitas kerja saja, pemanfaatan peralatan yang sarat teknologi

mutakhir karena dengan

pemanfaatan teknologi tersebut pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan lebih cepat, tingkat akurasi akan sangat tinggi dan demikian produktivitas organisasi akan semakin tinggi pula. [ CITATION Don15 \l 1057 ]

Rencana Pengadaan Prasarana dan Sarana Kantor

Rencana pengadaan

prasarana dan sarana merupakan berbagai agenda pengadaan alat dan barang berdasarkan rencana yang telah disusun dan ditetapkan. Pada ummnya, pengadaan sarana prasarana dilakukan dengan cara membeli karena relatif lebih mudah dan dapat dilaksanakan oleh organisasi pengadaan sarana prasarana ini dapat dengan menempuh cara tender. Menurut Donald J. Bowersox, (2001:67) sebelum pengadaan, proses perencanaan merupakan satu proses yang harus ditempuh agar pengadaan yang ada menjadi berguna dan pengadaan yang ada tidak memboroskan anggaran organisasi.

4. Apakah pekerjaan terlindungi secara memadai?

Penyimpanan prasarana dan sarana Kantor Penyimpanan termasuk bagian fungsi yang penting dalam manajemen

Ada tempat untuk menyimpan yang berkualitas yaitu:

a. Keamanan yang Terjamin. Terjaminnya keamanan suatu barang/alat-alat yang di simpan arti lainnya sulit dijangkau oleh orang-orang yang tidak diperkenankan baik orang dalam maupun orang diluar organisasi.

b. Alat/Barang yang Tersimpan Terlindung dari kerusakan yang disebabkan kelembaban udara, kebakaran, kebocoran atap

tempat penyimpanan.

Tersedianya pengatur suhu udara, alat kebakaran.

(9)

atap, serta kebakaran. Solusinya seharusnya tersedia alat penanganan kebakaran dan pengatur suhu udara.

c. Tata Cara Penyimpanan

Memudahkan pengambilan apabila sudah waktu digunakan

dengan diadakannya

pengklasifikasian dan tersedia kode identifikasi yang jelas

maka tempat untuk

penyimpaanan juga akan lebih jelas dan lebih mudah.

d. Sistem Pengendalian Stok yang Handal

Adanya sistem pengendalian stok yang handal agar alat/barang yang diperlukan selalu tersedia ditempat penyimpanan untuk digunakan sewaktu-waktu.

Dengan adanya mekanisme dan tata cara pengaturan terhadap penyimpanan barang tersebut di atas dalam pemanfaatannya sehingga barang tetap dalam kondisi baik sebelum direalisasikan ke pengguna dan pengamanan terhadap barang itu sendiri.

Kinerja

Prestasi kerja (kinerja karyawan) adalah sebuah hasil yang berkualitas yang dicapai oleh karyawan/pegawai saat melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan untuknya. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi/kinerja adalah:

a. Keefesienan dan Kekreatifan Jika sebuah tujuan pada akhirnya dapat tercapai, maka kita bisa

mengatakannya bahwa

agenda/kegiatan yang dilakukan sudah efektif namun apabila akibat dari kegiatan tidak dicari dan hanya menilai yang penting saja dari hasil yang diperoleh maka akan

mengakibatkan kepuasan

sementara yang sebenarnya efektif tetapi tidak efisien. Sebaliknya, jika

akibat yang dicari cari tidaklah penting maka kegiatan/agenda tersebut dapat dikatakan efisien.

b. Wewenang (Otoritas)

Otoritas merupakan sifat yang termasuk dalam sebuah komunikasi dalam suatu organisasi/lembaga. Otoritas ini dimiliki oleh seorang individu di organisasi/lembaga kepada individu lain yang melaksanakan kegiatan kerja sesuai keahliannya. Perintah tersebut mengatakan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dalam organisasi tersebut.

c. Disiplin Ilmu

Definisi disiplin ialah patuh dan taat kepada hukum yang ada. Sehingga, disiplin seorang karyawan adalah kegiatan/agenda karyawan yang memiliki sangkut paut dalam menghormati perjanjian

dalam kerja dengan

organisasi/lembaga dimana ia bekerja.

d. Sifat Inisiatif

Sifat inisiatif ini berkaitan dengan bagaimana seseorang memiliki daya pikir dan kreatifitas saat dia

membentuk ide serta

(10)

memiliki keingintahuan yang tinggi pula.

Pengaruh dari Fasilitas (Sarana Prasarana) di Tempat Kerja Terhadap Kinerja

Pada dasarnya, bagaimana suatu sarana dan prasarana dapat berpengaruh kepada kinerja itu bergantung juga pada bagaimana seorang karyawan/pegawai itu melakukan pekerjaannya. Fasilitas memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kinerja seorang pegawai, dimana dengan terpenuhinya fasilitas maka pegawai akan merasa terpenuhi keinginannya. Yang berefek pula pada semangat yang dimiliki pegawai tersebut. Sebuah kantor harus memiliki berbagai macam perlengkapan serta perlatan. Contohnya seperti alat elektronik (komputer), gedung kantor, meja, kursi, dan fasilitas yang mendukung lainnya. Dengan melengkapi fasilitas juga merupakan suatu pelayanan kita kepada pegawai/karyawan. Dalam mencapai suatu capaian kerja, penambahan kinerja karyawan perlu dilakukan untuk menambah kualitas dari karyawan yang dimiliki. Hendaknya juga sebuah perusahaan memberikan fasilitas yang menyenangkan bagi para bahwa apabila sebuah kantor dinas mampu memberikan fasilitas yang layak dan baik maka kantor dinas dapat menciptakan semangat lebih bagi karyawan/pegawai mereka. Yang berakibat meningkatnya kinerja pegawainya. Sama halnya dengan di kementerian kesehatan

ini, karena utamanya fasilitas kesehatanlah yang dibutuhkan, maka fasilitas dan alat-alat medis pun perlu dikembangkan secara berkala mengikuti kebutuhan yang ada. Hal ini pun dapat mencerminkan jika suatu lembaga kesehatan memiliki fasilitas yang lengkap, maka lembaga tersebut sangatlah baik.

(11)

dengan prasarana, dengan adanya prasarana pekerja menjadi diberi patokan/batasan dalam melakukan kegiatan atau bahkan dalam menggunakan sarana yang ada. Telebih dalam dunia kesehatan, banyak sekali sarana yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pekerjaan. Bayangkan saja, bagaimana kejadiaanya apabila sarana kesehatan di salah satu rumah sakit atau puskesmas kurang memadai? Pasti akan sangat repot kan? Bahkan akan ada banyak pasien yang terlantar sedangkan mereka sangat butuh penanganan segera. Sudah sangat penting bagi Kementerian Kesehatan untuk mengelola sarana dan prasarana yang ada di seluruh indonesia. Agar terjadi pemerataan terhadap jaminan kesehatan untuk semua masyarakat Indonesia.

Demi menunjang segala aspek dalam kesehatan, maka perlu adanya pembangunan sarana dan prasarana kesehatan. Hal ini akan memiliki dampak positif dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berpotensi. Hal utama yang harus diperhatikan adalah kesehatan, maka dari itu segala bentuk hal yang bertujuan untuk menjadikan Indonesia sehat adalah dimulai dengan membangun sarana dan prasarananya. Saat ini, titik berat dari capaian sarana dan prasarana kesehatan Kemenkes 2016-2017 adalah, pembangunan fisik dan penyediaan prasarana dan sarana di puskesmas, penyediaan prasarana serta sarana untuk

layanan rujukan, hingga

penyediaan sarana dan prasarana untuk instalasi farmasi.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasaran dari penelitian dan uraian yang telah dibahas, maka semuanya dapat disimpulkan menjadi:

1. Fasilitas yang dapat mempengaruhi kinerja seperti, alat kesehatan, peralatan kantor, alat elektronik, dan lainnya akan mempengaruhi pula kinerja seperti kondisi kerja, waktu bekerja, proses saat kerja, tepat waktu dalam bekerja, kemampuan karyawan dalam bekerja, dan lain sebagainya.

(12)

penyokong proses pelaksanaan tupoksi di bidang kesehatan. Sedangkan perlengkapan hanyalah sebatas alat-alat yang disiapkan sesuai kebutuhan dan sesuai jenis kerja yang dilakukan. Lalu ruang kantor artinya hanya ruang/tempat dimana pekerja melaksanakan pekerjaannya, yang berisikan perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan.

3. Rencana pengadaan prasarana dan sarana merupakan berbagai agenda pengadaan alat dan barang

berdasarkan rencana yang telah disusun dan ditetapkan. Pada ummnya, pengadaan sarana prasarana dilakukan dengan cara membeli karena relatif lebih mudah dan dapat dilaksanakan oleh organisasi pengadaan sarana prasarana ini dapat dengan menempuh cara tender.

4. Yang berpengaruh dominan Terhadap Kinerja Pegawai Kementerian Kesehatan adalah Lingungan Kerja serta Sarana Prasarana yang memadai.

Saran

Sesuai dengan kesimpulan yang ada, saran yang dapat disampaikan adalah seperti berikut:

1. Sarana prasarana berpengaruh terhadap kinerja pegawai, sehingga pentingnnya penyediaan sarana prasarana yang sesuai dengan standar kerja dan dapat berfungsi dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan pegawai baik berupa

gedung perkantoran maupun alat pekerjaan seperti komputer, alat tulis, jaringan internet, alat kesehatan dan lain-lainnya.

2. Perlunya lingkungan kerja yang baik dalam pelaksanaan tugas dan pekerjaan pegawai terutama kondisi kantor yang bersih dan tertata sehingga pegawai dapat bekerja dengan baik.

3. Peningkatan sebuah kinerja sangat diperlukan terkhusus bagi pegawai dalam mendukung agenda atau aktivitas yang ada di kantor.

4. Para pegawai harus menjaga dan merawat fasilitas kerja dalam menjalanka tugasnya, karena fasilitas sudah disediakan dengan baik.

5. Seseorang harus memiliki keinginan yang tinggi dalam mengerjakan pekerjaannya, agar ilmu yang diperoleh semakin luas dan baik juga agar terwujudnya kesesuaian antara kemamnpuan dan tugas yang dikerjakan.

6. Tingkatkan kemampuan yang dimiliki pegawai melalui motivasi, pelatihan, etos kerja, penguatan sikap dan mental serta kondisi fisik saat ia melaksanakan kinerjanya. 7. Tidak hanya cukup pada pengadaan

fasilitas kerja yang lengkap, tetapi perlu juga berikan semangat serta

kesenangan untuk

pegawai/karyawan, sehingga diharapkan adanya peningkatan semangat dalam bekerja.

DAFTAR PUSTAKA

Dharma. (1991). Manajemen Prestasi Kerja.

(13)

Harmon Chaniago, D. M. (2013). Manajemen Kantor Kontemporer. Bandung: Akbar Limas Perkasa, CV.

Mangkuprawira. (2014). Kinerja Pegawai.

Referensi

Dokumen terkait

Fasilitas belajar dan kinerja guru merupakan faktor penting untuk meningkatkan kompetensi menggunakan peralatan kantor siswa. Dengan adanya fasilitas belajar yang memadai

1) Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak. 2) Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik. Kondisi Fisik dan Mental Pegawaic. 1) Kerusakan alat

menjaga dan mengurus fasilitas yang telah tersedia dengan bersama-sama. Karena sering terjadi kehilangan alat-alat praktik seperti obeng, baut, dan lain sebagainya

Demikian pula di kantor Pegadaian kabupaten Sragen dengan adanya pemberian kompensasi dapat mempengaruhi kinerja Pegawai agar tercapai hasil kerja yang maksimal,

Keberhasilan suatu usaha sangat ditentukan oleh kinerja setiap personal yang terlibat dalam suatu kegiatan/organisasi, demikian pula halnya dengan keberhasilan pencapaian

138 Selain kepemimpinan transformasional, kinerja pada guru juga berpengaruh terhadap fasilitas yang tersedia,walaupu kemampuan guru dalam bidang ilmu pengetahuan

Dalam penentuan lokasi pendidikan terdapat banyak faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi seperti regulasi dan kebijakan yang biasanya berupa standar fasilitas

Kereta Api Indonesia (Persero) Daop II Bandung, seperti kondisi karyawan dilapangan juga sangat berpengaruh terhadap kinerja karena, beban kerja yang melelahkan akibat