BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang dilakukan secara tertata dan teratur, berjalan secara logis dan sistematis mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati sebelumnya. Setiap kegiatan pembelajaran bukan merupakan keinginan dari guru secara sebelah pihak, akan tetapi merupakan perwujudan dari berbagai keinginan yang dikemas dalam suatu kurikulum. Belajar mengajar terutama dalam Pendidikan Agama Islam adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif tersebut mewarnai interaksi yang terjadi diantara guru dan peserta didik. Dalam konsep keislaman, iman merupakan potensi rohani yang harus diaktualisasikan dalam bentuk amal sholeh, sehingga menghasilkan prestasi rohani (iman) yang disebut takwa. Sebelum membahas lebih jauh mengenai materi Pendidikan Agama Islam itu sendiri. Maka perlu kita ketahui terlebih dahulu bahwa apa sebenarnya pengertian dari materi PAI serta apa sebenernya fungsi dan tujuan dari materi PAI tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari PAI? 2. Apa saja fungsi dari materi PAI? 3. Apa saja tujuan dari materi PAI? C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian PAI
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama merupakan salah satu dari tiga subyek pelajaran yang harus dimasukkan dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan formal di Indonesia. Hal ini karena kehidupan beragama merupkan salah satu dimensi kehidupan yang diharapkan dapat terwujud secara terpadu.
Dalam bahasa Indonesia, istilah pendidikan berasal dari kata “`didik” dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “an”, mengandung arti “perbuatan” (hal, cara atau sebagainya). Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa Yunani “paedagogie”, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian ditejemahkan dalam bahasa Inggris “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan.
Dalam bahasa Arab pengertian pendidikan, sering digunakan beberapa istilah antara lain, al-ta’lim, al-tarbiyah, dan al-ta’dib. al-ta’lim berarti pengajaran yang bersifat pemberian atau penyampaian pengetahuan dan ketrampilan. Al-tarbiyah berarti mengasuh mendidik dan al-ta’dib lebih condong pada proses mendidik yang bermuara pada penyempurnaan akhlak/moral peserta didik. Namun, kata pendidikan ini lebih sering diterjemahkan dengan “tarbiyah” yang berarti pendidikan
dan pendidikan Nasional, yang menjadi mata pelajaran wajib di setiap lembaga pendidikan Islam.
Jadi, Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik. Untuk mengenai , memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa, berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan, pengalaman dibarengi dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar Umat beragama hingga terwujud persatuan dan kesatuan bangsa .
Dari pengertian tersebut dapat ditemukan beberapa hal yang perlu dipehatikan dalam pembelajaran pendidikan agama islam, yaitu sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.
2. Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam arti ada yang dibimbing, diajari atau dilatih dalam
3. Pendidik atau Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) yang melakukan kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan secara sadar terhadap peserta didiknya untuk mencapai tujuan pendidikan agama islam itu sendiri.
ataupun hubungan dengan non muslim, serta dalam berbangsa dan bernegara sehingga dapat terwujud persatuan dan kesatuan nasional dan bahkan persatuan dan kesatuan antar sesama manusia.
B. Fungsi Materi PAI Di Sekolah/Madrasah
Adapun beberapa fungsi adanya materi PAi yang ada disekolah maupun madrasah, diantaranya:
1. Pengembangan, yakni meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah SWT. Yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
2. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup di dunia dan diakhirat.
3. Penyesuaian mental, yakni untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya fisik maupun lingkungan sosial.
4. Perbaikan, yakni memperbaiki kesalahan, kekurangan, kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dan kehidupan.
5. Pencegahan, yakni untuk menangkal hal-hal negative dari lingkungannya yang membahayakan.
6. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum, umum, sistem, dan fungsionalnya.
C. Tujuan Materi PAI Sekolah/Madrasah
Secara umum, pendidikan agama islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan, pemahaman serta penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Dari tujuan tersebut dapat ditarik beberapa dimensi yang hendak ditingkatkan dan dituju oleh kegiatan pembelajaran pendidikan agama islam, yaitu
1. Dimensi keimanan peserta didik terhadap ajaran agama islam
2. Dimensi pemahaman atau penalaran (intelektual) serta keilmuan peserta dididk terhadap ajaran agama islam
3. Dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan peserta didik dalam menjalankan ajaran islam
4. Dimensi pengalamannya, dalam arti bagaimana ajaran islam yang telah diimanin, dipahami dan dihayati atau di internalisasi oleh peserta didik itu mampu menumbuhkan motivasi dalam dirinya untuk menggerakkkan, mengamalkan, dan menaati ajaran agama dan nilai-nilainya dalam kehidupan pribadi, sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta mengaktualisasikan dan nerealisasikannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Lalu, secara praktis Muhammad Athiyyah Al- Ibrasi menyimpulkan bahwa tujuan pendidikan agama Islam terdiri atas lima sasaran, yaitu :
1. Membentuk akhlak yang mulia
2. Memersiapkan kehidupan dunia dan akhirat
5. Mempersiapkan tenaga profesional yang terampil
Dalam buku lainnya, yakni Education in Islam beliau memberikan pernyataan bahwa “The first and the highest goal of Islamic education is moral refinement and spiritual learning”.
Sedangkan Muhammad Omar Al-Toumy Al-Syaibani menggariskan bahwa tujuan pendidikan agama Islam adalah mempertinggi nilai-nilai akhlak hingga mencapai tingkat akhlak al-karimah, tujuan ini sama dan sebangun dengan tujuan yang hendak dicapai oleh misi Rasullullah SAW, yakni “membimbing manusia agar berakhlak mulia“. Kemudian akhlak mulia dimaksud diharapkan tercermin dari sikap dan tingkah laku individu dalam hubungannya dengan Allah, serta lingkungannya.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik. Untuk mengenai , memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa, berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan, pengalaman dibarengi dengan tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar Umat beragama hingga terwujud persatuan dan kesatuan bangsa .
Adapun beberapa fungsi adanya materi PAi yang ada disekolah maupun madrasah, diantaranya: Pengembangan, Penanaman nilai sebagai pedoman hidup, Penyesuaian mental, Perbaikan, Pencegahan, Pengajaran tentang ilmu keagamaan dan Penyaluran