49
50
Lampiran 2. Bagan prosedur preparasi dan ekstraksi berkesinambungan tinta
cumi
Dibersihkan dan dibedah
Diambil dan dikumpulkan kantung tintanya
Dikeluarkan tinta cumi-cumi dan diukur volumenya Ditambahkan pelarut n-heksan dengan
perbandingan 1:3 dan diaduk perlahan-lahan menggunakan batang pengaduk
Disimpan di dalam kulkas selama 7 hari
Disaring dengan kertas whatmann No. 1
Dipekatkan di atas penangas air Diukur volumenya dan
pada suhu 40°C ditambahkan pelarut etil
Dikeringanginkan dengan hair dryer asetat (1:3 ) kemudian diaduk perlahan-lahan Ditimbang berat ekstrak kasar dengan batang pengaduk
Disimpan di dalam kulkas selama 7 hari
Disaring dengan kertas whatmann No. 1
6 Kg Cumi-cumi
Hasil Ekstraksi 1 Sisa Tinta 1
Ekstrak n-heksana tinta cumi-cumi
51
Lampiran 2. ( Lanjutan )
Dipekatkan di atas penangas air Diukur volumenya dan
pada suhu 40°C Ditambahkan pelarut
Dikeringanginkan dengan hair dryer etanol (1:3) kemudian diaduk perlahan-lahan Ditimbang berat ekstrak kasar dengan batang pengaduk
Disimpan di dalam
kulkas kulkas selama 7 hari
Disaring dengan kertas whatmann No. 1
Dipekatkan di atas penangas air
pada suhu 40°C
Dikeringanginkan dengan hair dryer Ditimbang berat ekstrak kasar
Hasil ekstraksi 2 Sisa tinta 2
Ekstrak etilasetat tinta cumi-cumi
Residu Hasil ekstraksi 3
52
Lampiran 3. Bagan prosedur pembuatan larutan uji untuk orientasi
Dilarutkan dalam pelarut sampai 10 ml
Dipipet 1 ml dan dilarutkan dalam pelarut sampai 10 ml
Dipipet 0,05 ml dan Dipipet 0,5 ml dan Dipipet 0,5 ml dan dilarutkan dalam 5 ml dilarutkan dalam 5 ml dilarutkan dalam 5 ml air laut buatan air laut buatan air laut buatan
100 mg ekstrak kasar
Larutan A (10 mg/ml)
Larutan B (1 mg/ml)
Larutan uji konsentrasi
10 µg/ml
Larutan uji Konsentrasi
100 µg/ml
53
Lampiran 4. Bagan prosedur penetasan telur Artemia salina Leach dan tata cara
pelaksanaan uji BSLT
Diinkubasi hingga larva berumur 48 jam
Diambil sepuluh ekor dan dimasukkan dalam flakon berisi sampel atau larutan
kontrol dengan konsentrasi tertentu yang sebelumnya telah dikeringanginkan Ditambahkan 3 ml air laut buatan dan 1 tetes suspensi ragi (3 mg ragi dalam 5 ml ALB)
Ditambahkan air laut buatan hingga 5 ml Dilakukan 5 kali replikasi untuk setiap konsentrasi tertentu sampel dan kontrol
Diinkubasi dengan penerangan selama 24 jam
54
Lampiran 5. Orientasi untuk mendapatkan seri konsentrasi ekstrak n-heksan
yang akan digunakan dalam pengujian
A. Pembuatan larutan A dan B
1. Larutan A (10 mg/ml)
Larutan A dibuat dengan menimbang 100 mg ekstrak n-Heksan kemudian dilarutkan dalam n-Heksan sampai 10 ml.
2. Larutan B ( 1 mg/ml)
Larutan B dibuat dengan mengambil 1 ml dari larutan A kemudian dilarutkan
dalam n-Heksan sampai 10 ml.
B. Pembuatan larutan dengan konsentrasi 10,100 dan 1000 µg/ml
Dari larutan B (1 mg/ml), dibuat seri konsentrasi 10 dan 100 µg/ml.
1. Konsentrasi 10 µg/ml = 0,01 mg/ml
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 1 mg/ml = 5 ml x 0,01 mg/ml
V1 = 0,05 ml
2. Konsentrasi 100 µg/ml = 0,1 mg/ml
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 1 mg/ml = 5 ml x 0,1 mg/ml
55
Lampiran 5. (Lanjutan)
Untuk konsentrasi 1000 µg/ml dibuat dari larutan A 3 Konsentrasi 1000 µg/ml = 1 mg/ml
V1 x C1 = V2 x C2 V1 x 10 mg/ml = 5 ml x 1 mg/ml V1 = 0,5 ml
C. Jumlah larva yang mati tiap 10 ekor
Replikasi Perlakuan (µg/ml) kontrol (µg/ml)
10 100 1000 10 100 1000
1 5 8 9 1 2 1
2 4 7 8 0 1 1
3 5 8 10 1 1 2
4 5 7 9 1 1 1
5 4 6 10 2 1 1
Jumlah 23 36 46 5 6 6
%rata-rata 46 72 92 10 12 12
% rata-rata = x 10
D. Perhitungan % kematian dengan rumus Abbot :
%Kematian = x 100%
1. Konsentrasi 10µg/ml = x 100= 40%
56
Lampiran 5. (Lanjutan)
3. Konsentrasi 1000 µg/ml= x 100% = 91%
Dipilih konsentrasi yang % kematiannya antara 20%-80%, jika belum memenuhi maka untuk memperoleh konsentrasi terendah dan tertinggi perlu dilakukan orientasi
lagi.
E. Penentuan seri konsentrasi
F= Keterangan: F = Faktor pengali
n = Jumlah seri konsentrasi yang diinginkan LD = Konsentrasi terbesar
SD = Konsentrasi terkecil (Panjaitan, 2011)
Perhitungan seri konsentrasi:
F= = 1,8
Seri konsentrasi uji:
57
Lampiran 5. (Lanjutan)
F. Pembuatan larutan dengan konsentrasi 10; 18; 32,4; 58,3; 105 µg/ml
Konsentrasi larutan Stok ( C1) (µg/ml )
Volume larutan stok yang diambil ( V1) (ml)
Volume air laut buatan yang ditambahkan (V2) (ml)
Konsentrasi larutan sampel yang diujikan (C2) (µg/ml)
100
0,5 5 10
0,9 5 18
1,6 5 32
1000 0,3 5 58
58
Lampiran 6. Jumlah kematian larva Artemia salina Leach pada pemberian
ekstrak n- heksan tinta cumi-cumi
A. Jumlah Larva yang Mati Tiap 10 Ekor
% rata-rata = x 10
B. Perhitungan % kematian dengan rumus Abbot :
% Kematian = x 100%
1. Konsentrasi 10µg/ml = x 100 = 31,11%
2. Konsentrasi 18 µg/ml= x 100% = 33,33%
3. Konsentrasi 32 µg/ml= x 100% = 37,77%
4. Konsentrasi 58 µg/ml= x 100% = 40,90% Replikasi Perlakuan
(µg/ml)
kontrol (µg/ml)
10 18 32 58 104 10 18 32 58 104
1 4 5 4 5 8 1 1 1 1 2
2 3 4 6 5 7 0 1 1 1 1
3 4 4 4 4 7 1 1 0 1 1
4 4 3 4 5 8 1 1 1 1 1
5 4 4 4 5 8 2 1 2 2 1
Jumlah 19 20 22 24 38 5 5 5 6 6
%rata-rata
59
Lampiran 6. (Lanjutan)
5. Konsentrasi 104 µg/ml= x 100% = 72,72%
C. Persentase Kematian Larva Artemia salina Leach
Konsentrasi (µg/ml)
% kematian larva artemia
10 31,11
18 33,33
32 37,77
58 40,90
60
Lampiran 7. Perhitungan data Statistik ekstrak n-heksan tinta cumi-cumi terhadap larva
Artemia salina Leach
Data keluaran (output data):
Uji normalitas
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
61
a. Predictors: (Constant), conc
ANOVAb
a. Predictors: (Constant), conc b. Dependent Variable: mort
Coefficientsa
a. Dependent Variable: mort
Lampiran 7. (Lanjutan)
Uji Regresi
62
Lampiran 7. (Lanjutan)
Analisa Probit (Probit Analysis)
Data Information
Number of Responses > Number of Subjects a. PROBIT model: PROBIT(p) = Intercept + BX (Covariates X are transformed using the base 10.000 logarithm.)
Chi-Square Tests
Chi-Square dfa Sig. PROBIT Pearson Goodness-of-Fit
Test
63
Lampiran 7. (Lanjutan)
Cell Counts and Residuals
Num
ber conc
Number of Subjects
Observed Responses
Expected
Responses Residual Probability
PROBIT 1 1.000 100 31 25.638 5.472 .256
2 1.255 100 33 33.870 -.540 .339
3 1.505 100 38 42.758 -4.988 .428
4 1.763 100 41 52.345 -11.445 .523
64
Lampiran 7. (Lanjutan)
Confidence Limits
Probability
95% Confidence Limits for conc
65
Lampiran 7. (Lanjutan)
Confidence Limits
Probability
95% Confidence Limits for conc
95% Confidence Limits for log(conc)b
Estimate
Lower Bound
Upper
Bound Estimate
Lower Bound
Upper Bound
.920 1600.370 . . 3.204 . .
.930 1905.046 . . 3.280 . .
.940 2314.375 . . 3.364 . .
.950 2889.607 . . 3.461 . .
.960 3750.612 . . 3.574 . .
.970 5168.269 . . 3.713 . .
.980 7914.882 . . 3.898 . .
.990 15494.722 . . 4.190 . .
66
Lampiran 8. Orientasi untuk mendapatkan seri konsentrasi ekstrak etilasetat yang
akan digunakan dalam pengujian
A. Pembuatan larutan A dan larutan B
1. Larutan A (10 mg/ml)
Larutan A dibuat dengan menimbang 100 mg ekstrak etilasetat kemudian dilarutkan dalam etilasetat sampai 10 ml.
2. Larutan B ( 1 mg/ml)
Larutan B dibuat dengan mengambil 1 ml dari larutan A kemudian dilarutkan
dalam etilasetat sampai 10 ml.
B. Pembuatan larutan dengan konsentrasi 10,100 dan 1000 µg/ml
Dari larutan B (1 mg/ml), dibuat seri konsentrasi 10 dan 100 µg/ml.
1. Konsentrasi 10 µg/ml = 0,01 mg/ml
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 1 mg/ml = 5 ml x 0,01 mg/ml
V1 = 0,05 ml
2. Konsentrasi 100 µg/ml = 0,1 mg/ml
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 1 mg/ml = 5 ml x 0,1 mg/ml
67
Lampiran 8. (Lanjutan)
Untuk konsentrasi 1000 µg/ml dibuat dari larutan A 3. Konsentrasi 1000 µg/ml = 1 mg/ml
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 10 mg/ml = 5 ml x 1 mg/ml V1 = 0,5 ml
C. Jumlah larva yang mati tiap 10 ekor
Replikasi Perlakuan (µg/ml) Kontrol (µg/ml)
10 100 1000 10 100 1000
1 6 8 10 1 1 1
2 9 9 10 1 1 1
3 8 9 10 1 1 2
4 7 7 10 1 2 1
5 7 8 10 1 1 1
Jumlah 37 42 50 5 6 6
%rata-rata 74 84 100 10 12 12
%rata-rata = x 10
D. Perhitungan % kematian dengan rumus Abbot :
% Kematian = x 100%
1. Konsentrasi 10µg/ml = x 100 = 71%
68
Lampiran 8. (Lanjutan)
3. Konsentrasi 1000 µg/ml= x 100% = 100%
Dilakukan orientasi kembali untuk mendapatkan konsentrasi kematian di bawah 50 %. Dipilih konsentrasi 2, 4, dan 8 µg/ml
Jumlah larva yang mati tiap 10 ekor
Replikasi Perlakuan (µg/ml) Kontrol (µg/ml)
E. Perhitungan % kematian dengan rumus Abbot :
69
Lampiran 8. (Lanjutan)
1. Konsentrasi 2 µg/ml = x 100 = 34,78%
2. Konsentrasi 4 µg/ml = x 100% = 46,66%
3. Konsentrasi 8 µg/ml = x 100% = 57,77%
F. Penentuan seri konsentrasi
F= Keterangan: F = Faktor pengali
n = Jumlah seri konsentrasi yang diinginkan LD = Konsentrasi terbesar
SD = Konsentrasi terkecil Perhitungan seri konsentrasi:
F= = 1,4
Seri konsentrasi uji:
70
Lampiran 8. (Lanjutan)
G. Pembuatan larutan dengan konsentrasi 2; 2,8; 3,95; 5,5; 7,76 µg/ml
Konsentrasi larutan Stok (C1) (µg/ml )
Volume larutan stok yang diambil
(V1) (ml)
Volume air laut buatan yang ditambahkan (V2)
(ml)
Konsentrasi larutan sampel yang diujikan (C2)
(µg/ml)
100
0,1 5 2
0,14 5 2,8
0,19 5 3,95
0,28 5 5,5
71
Lampiran 9. Jumlah kematian larva Artemia salina Leach akibat pemberian
ekstrak etilasetat tinta cumi-cumi
A. Jumlah larva yang mati tiap 10 ekor
% rata-rata = x 10
B. Perhitungan % kematian dengan rumus Abbot :
% Kematian = x 100%
1. Konsentrasi 2 µg/ml = x 100 = 39,13%
2. Konsentrasi 2,8 µg/ml= x 100% = 43,47%
3. Konsentrasi 3,9 µg/ml= x 100% = 48,88%
4. Konsentrasi 5,5 µg/ml= x 100% = 55,55%
5. Konsentrasi 7,7 µg/ml= x 100% = 59,09% Replikasi Perlakuan
(µg/ml)
Control (µg/ml)
2 2,8 3,9 5,5 7,7 2 2,8 3,9 5,5 7,7
1 4 5 5 6 6 1 1 1 1 2
2 6 4 7 6 7 1 1 1 1 1
3 4 5 5 7 7 1 0 1 1 1
4 4 5 5 5 6 1 1 1 1 1
5 4 5 5 6 6 0 1 1 1 1
Jumlah 22 24 27 30 32 4 4 5 5 6
%rata-rata
72
Lampiran 9. (Lanjutan)
C. Persentase Kematian larva Artemia salina Leach
Konsentrasi (µg/ml)
% kematian larva artemia
2 39,13
2,8 43,47
3,9 48,88
5,5 55,55
7,7 59,09
73
Lampiran 10. Perhitungan data statistik SPSS 17.00 ekstrak etilasetat tinta
cumi- cumi terhadap larva Artemia salina Leach
Uji normalitas
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Uji korelasi
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
74
Lampiran 10. (Lanjutan)
Model Summary
a. Predictors: (Constant), conc
ANOVAb
a. Predictors: (Constant), conc b. Dependent Variable: Mort
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Mort
Analisa probit
Number of Responses > Number of Subjects
75
Lampiran 10. (Lanjutan)
Convergence Information a. PROBIT model: PROBIT(p) = Intercept + BX (Covariates X are transformed using the base 10.000 logarithm.)
Chi-Square Tests
Chi-Square dfa Sig. PROBIT Pearson Goodness-of-Fit
Test
.075 3 .995b
a. Statistics based on individual cases differ from statistics based on aggregated cases.
b. Since the significance level is greater than .150, no heterogeneity factor is used in the calculation of confidence limits.
Cell Counts and Residuals
Responses Residual Probability
1 .301 100 39 38.878 .252 .389
2 .447 100 43 43.994 -.524 .440
3 .591 100 49 49.133 -.253 .491
4 .740 100 56 54.479 1.071 .545
76
Lampiran 10. ( Lanjutan )
Confidence Limits
Probabily 95% Confidence Limits for conc
95% Confidence Limits for log(conc)a
77
Lampiran 10. (Lanjutan)
Probabily
95% Confidence Limits forconc
95% Confidence Limits for log(conc)a
Estimate
Lower Bound
Upper
Bound Estimate
Lower Bound
Upper Bound
.910 127.780 34.120 22373.749 2.106 1.533 4.350 .920 150.660 37.861 33619.190 2.178 1.578 4.453 .930 180.574 42.446 52611.250 2.257 1.628 4.721 .940 221.056 48.222 86763.012 2.345 1.683 4.938 .950 278.414 55.770 153518.23 2.445 1.746 5.186 .960 365.091 66.152 300174.10 2.562 1.821 5.477 .970 509.462 81.589 684612.41 2.707 1.912 5.835 .980 793.374 107.804 2048912.5 2.899 2.033 6.312 .990 1594.672 167.185 1.154E7 3.203 2.223 7.062
78
Lampiran 11. Orientasi untuk mendapatkan seri konsentrasi ekstrak etanol
yang akan digunakan dalam pengujian
A. Pembuatan larutan A dan B
1. Larutan A (10 mg/ml)
Larutan A dibuat dengan menimbang 100 mg ekstrak etanol kemudian dilarutkan dalam etanol sampai 10 ml.
2. Larutan B ( 1 mg/ml)
Larutan B dibuat dengan mengambil 1 ml dari larutan A kemudian dilarutkan
dalam etanol sampai 10 ml.
B. Pembuatan larutan dengan konsentrasi 10,100 dan 1000 µg/ml
Dari larutan B (1 mg/ml), dibuat seri konsentrasi 10 dan 100 µg/ml.
1. Konsentrasi 10 µg/ml = 0,01 mg/ml
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 1 mg/ml = 5 ml x 0,01 mg/ml
V1 = 0,05 ml
2. Konsentrasi 100 µg/ml = 0,1 mg/ml
V1 x C1 = V2 x C2
V1 x 1 mg/ml = 5 ml x 0,1 mg/ml
V1 = 0,5 ml
79
Lampiran 11. (Lanjutan)
3. Konsentrasi 1000 µg/ml = 1 mg/ml
V1 x C1 = V2 x C2 V1 x 10 mg/ml = 5 ml x 1 mg/ml V1 = 0,5 ml
C. Jumlah larva yang mati tiap 10 ekor
Replikasi Perlakuan (µg/ml) Kontrol (µg/ml)
10 100 1000 10 100 1000
1 7 7 10 1 1 0
2 7 10 10 1 0 1
3 7 10 10 0 1 1
4 10 9 10 0 1 1
5 7 10 10 0 1 1
Jumlah 38 46 50 2 4 4
%rata-rata 76 92 100 4 8 8
%rata-rata = x 10
D. Perhitungan % kematian dengan rumus Abbot:
% Kematian = x 100%
1. Konsentrasi 10 µg/ml = x 100 = 75%
2. Konsentrasi 100 µg/ml = x 100% = 91,3%
80
Lampiran 11. (Lanjutan)
Dilakukan orientasi kembali untuk mendapatkan konsentrasi kematian di bawah 50 %. Dipilih konsentrasi 0,1 ; 1; 5µg/ml
Jumlah larva yang mati tiap 10 ekor
Replikasi Perlakuan (µg/ml) Kontrol (µg/ml)
Perhitungan % kematian dengan rumus Abbot :
% Kematian = x 100%
81
Lampiran 11. (Lanjutan)
5. Konsentrasi 1 µg/ml = x 100% = 52,08 %
6. Konsentrasi 5 µg/ml = x 100% = 60,41%
7. Penentuan seri konsentrasi
F= Keterangan: F = Faktor pengali
n = jumlah seri konsentrasi yang diinginkan LD = konsentrasi terbesar
SD = konsentrasi terkecil Perhitungan seri konsentrasi:
F= = 1,77
Seri konsentrasi uji:
82
Lampiran 11. (Lanjutan)
Pembuatan larutan dengan konsentrasi 0,1; 0,177; 0,314; 0,557; 0.986 µg/ml
Konsentrasi larutan Stok (C1) (µg/ml)
Volume larutan stok yang diambil
(V1) (ml)
Volume air laut buatan yang ditambahkan (V2)
(ml)
Konsentrasi larutan sampel yang diujikan (C2)
(µg/ml) 1
10
0,5 5 0,1
0,88 5 0,177
0,15 5 0,314
0,27 5 0,557
83
Lampiran 12. Jumlah kematian larva Artemia salina Leach akibat pemberian
ekstrak etanol tinta cumi-cumi
A. Jumlah larva yang mati tiap 10 ekor
% rata-rata = x 10
B. Perhitungan % kematian dengan rumus Abbot :
% Kematian = x 100%
1. Konsentrasi 0,1 µg/ml = x 100 = 37,50%
2. Konsentrasi 0,17 µg/ml= x 100% = 41,66%
3. Konsentrasi 0,31 µg/ml= x 100% = 46,93%
4. Konsentrasi 0,55 µg/ml= x 100% = 52,00% Replikasi Perlakuan
(µg/ml)
Kontrol (µg/ml) 0,1 0,177 0,314 0,55 0,98 0,1 0,177 0,314 0,5
5
0,98
1 4 4 5 5 5 0 0 0 0 0
2 5 4 5 6 6 0 0 0 0 0
3 4 5 4 5 6 0 0 0 0 0
4 4 5 5 5 5 1 1 0 0 0
5 3 4 5 5 5 1 1 0 0 0
Jumlah 20 22 24 26 27 2 2 1 0 0
%rata-rata
84
Lampiran 12. (Lanjutan)
5. Konsentrasi 7,7 µg/ml= x 100% = 54,00%
C. Persentase Kematian Larva Artemia salina Leach
Konsentrasi (µg/ml)
% kematian larva artemia
0,1 37,50
0,177 41,66
0,314 46,93
0,557 52,00
85
Lampiran 13. Perhitungan data statistik SPSS 17.00 ekstrak etanol tinta cumi-
cumi terhadap larva Artemia salina Leach
Uji normalitas
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Uji korelasi
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
86
Lampiran 13. (Lanjutan)
Model Summary
a. Predictors: (Constant), conc
ANOVAb
a. Predictors: (Constant), conc b. Dependent Variable: mort
Coefficientsa
a. Dependent Variable: mort
Analisa probit
Number of Responses > Number of Subjects
87
Lampiran 13. (Lanjutan)
Convergence Information a. PROBIT model: PROBIT(p) = Intercept + BX (Covariates X are transformed using the base 10.000 logarithm.)
Chi-Square Tests
Chi-Square dfa Sig. PROBIT Pearson Goodness-of-Fit
Test
Responses Residual Probability
1 -1.000 100 38 37.935 -.435 .379
2 -.770 100 42 41.853 -.193 .419
3 -.509 100 47 46.386 .544 .464
4 -.260 100 52 50.757 1.243 .508
88
Lampiran 13. (Lanjutan)
Confidence Limits Probabily
95% Confidence Limits for conc
89
Lampiran 13. (Lanjutan)
Probabily
95% Confidence Limits for conc
95% Confidence Limits for log(conc)a
Estimate Lower
Bound Upper Bound Estimate
Lower Bound