• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Toksisitas Ekstrak Tinta Cumi-Cumi (Photololigo Duvaucelii) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (Bslt)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Uji Toksisitas Ekstrak Tinta Cumi-Cumi (Photololigo Duvaucelii) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (Bslt)"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

49

(2)

50

Lampiran 2. Bagan prosedur preparasi dan ekstraksi berkesinambungan tinta

cumi

Dibersihkan dan dibedah

Diambil dan dikumpulkan kantung tintanya

Dikeluarkan tinta cumi-cumi dan diukur volumenya Ditambahkan pelarut n-heksan dengan

perbandingan 1:3 dan diaduk perlahan-lahan menggunakan batang pengaduk

Disimpan di dalam kulkas selama 7 hari

Disaring dengan kertas whatmann No. 1

Dipekatkan di atas penangas air Diukur volumenya dan

pada suhu 40°C ditambahkan pelarut etil

Dikeringanginkan dengan hair dryer asetat (1:3 ) kemudian diaduk perlahan-lahan Ditimbang berat ekstrak kasar dengan batang pengaduk

Disimpan di dalam kulkas selama 7 hari

Disaring dengan kertas whatmann No. 1

6 Kg Cumi-cumi

Hasil Ekstraksi 1 Sisa Tinta 1

Ekstrak n-heksana tinta cumi-cumi

(3)

51

Lampiran 2. ( Lanjutan )

Dipekatkan di atas penangas air Diukur volumenya dan

pada suhu 40°C Ditambahkan pelarut

Dikeringanginkan dengan hair dryer etanol (1:3) kemudian diaduk perlahan-lahan Ditimbang berat ekstrak kasar dengan batang pengaduk

Disimpan di dalam

kulkas kulkas selama 7 hari

Disaring dengan kertas whatmann No. 1

Dipekatkan di atas penangas air

pada suhu 40°C

Dikeringanginkan dengan hair dryer Ditimbang berat ekstrak kasar

Hasil ekstraksi 2 Sisa tinta 2

Ekstrak etilasetat tinta cumi-cumi

Residu Hasil ekstraksi 3

(4)

52

Lampiran 3. Bagan prosedur pembuatan larutan uji untuk orientasi

Dilarutkan dalam pelarut sampai 10 ml

Dipipet 1 ml dan dilarutkan dalam pelarut sampai 10 ml

Dipipet 0,05 ml dan Dipipet 0,5 ml dan Dipipet 0,5 ml dan dilarutkan dalam 5 ml dilarutkan dalam 5 ml dilarutkan dalam 5 ml air laut buatan air laut buatan air laut buatan

100 mg ekstrak kasar

Larutan A (10 mg/ml)

Larutan B (1 mg/ml)

Larutan uji konsentrasi

10 µg/ml

Larutan uji Konsentrasi

100 µg/ml

(5)

53

Lampiran 4. Bagan prosedur penetasan telur Artemia salina Leach dan tata cara

pelaksanaan uji BSLT

Diinkubasi hingga larva berumur 48 jam

Diambil sepuluh ekor dan dimasukkan dalam flakon berisi sampel atau larutan

kontrol dengan konsentrasi tertentu yang sebelumnya telah dikeringanginkan Ditambahkan 3 ml air laut buatan dan 1 tetes suspensi ragi (3 mg ragi dalam 5 ml ALB)

Ditambahkan air laut buatan hingga 5 ml Dilakukan 5 kali replikasi untuk setiap konsentrasi tertentu sampel dan kontrol

Diinkubasi dengan penerangan selama 24 jam

(6)

54

Lampiran 5. Orientasi untuk mendapatkan seri konsentrasi ekstrak n-heksan

yang akan digunakan dalam pengujian

A. Pembuatan larutan A dan B

1. Larutan A (10 mg/ml)

Larutan A dibuat dengan menimbang 100 mg ekstrak n-Heksan kemudian dilarutkan dalam n-Heksan sampai 10 ml.

2. Larutan B ( 1 mg/ml)

Larutan B dibuat dengan mengambil 1 ml dari larutan A kemudian dilarutkan

dalam n-Heksan sampai 10 ml.

B. Pembuatan larutan dengan konsentrasi 10,100 dan 1000 µg/ml

Dari larutan B (1 mg/ml), dibuat seri konsentrasi 10 dan 100 µg/ml.

1. Konsentrasi 10 µg/ml = 0,01 mg/ml

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 1 mg/ml = 5 ml x 0,01 mg/ml

V1 = 0,05 ml

2. Konsentrasi 100 µg/ml = 0,1 mg/ml

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 1 mg/ml = 5 ml x 0,1 mg/ml

(7)

55

Lampiran 5. (Lanjutan)

Untuk konsentrasi 1000 µg/ml dibuat dari larutan A 3 Konsentrasi 1000 µg/ml = 1 mg/ml

V1 x C1 = V2 x C2 V1 x 10 mg/ml = 5 ml x 1 mg/ml V1 = 0,5 ml

C. Jumlah larva yang mati tiap 10 ekor

Replikasi Perlakuan (µg/ml) kontrol (µg/ml)

10 100 1000 10 100 1000

1 5 8 9 1 2 1

2 4 7 8 0 1 1

3 5 8 10 1 1 2

4 5 7 9 1 1 1

5 4 6 10 2 1 1

Jumlah 23 36 46 5 6 6

%rata-rata 46 72 92 10 12 12

% rata-rata = x 10

D. Perhitungan % kematian dengan rumus Abbot :

%Kematian = x 100%

1. Konsentrasi 10µg/ml = x 100= 40%

(8)

56

Lampiran 5. (Lanjutan)

3. Konsentrasi 1000 µg/ml= x 100% = 91%

Dipilih konsentrasi yang % kematiannya antara 20%-80%, jika belum memenuhi maka untuk memperoleh konsentrasi terendah dan tertinggi perlu dilakukan orientasi

lagi.

E. Penentuan seri konsentrasi

F= Keterangan: F = Faktor pengali

n = Jumlah seri konsentrasi yang diinginkan LD = Konsentrasi terbesar

SD = Konsentrasi terkecil (Panjaitan, 2011)

Perhitungan seri konsentrasi:

F= = 1,8

Seri konsentrasi uji:

(9)

57

Lampiran 5. (Lanjutan)

F. Pembuatan larutan dengan konsentrasi 10; 18; 32,4; 58,3; 105 µg/ml

Konsentrasi larutan Stok ( C1) (µg/ml )

Volume larutan stok yang diambil ( V1) (ml)

Volume air laut buatan yang ditambahkan (V2) (ml)

Konsentrasi larutan sampel yang diujikan (C2) (µg/ml)

100

0,5 5 10

0,9 5 18

1,6 5 32

1000 0,3 5 58

(10)

58

Lampiran 6. Jumlah kematian larva Artemia salina Leach pada pemberian

ekstrak n- heksan tinta cumi-cumi

A. Jumlah Larva yang Mati Tiap 10 Ekor

% rata-rata = x 10

B. Perhitungan % kematian dengan rumus Abbot :

% Kematian = x 100%

1. Konsentrasi 10µg/ml = x 100 = 31,11%

2. Konsentrasi 18 µg/ml= x 100% = 33,33%

3. Konsentrasi 32 µg/ml= x 100% = 37,77%

4. Konsentrasi 58 µg/ml= x 100% = 40,90% Replikasi Perlakuan

(µg/ml)

kontrol (µg/ml)

10 18 32 58 104 10 18 32 58 104

1 4 5 4 5 8 1 1 1 1 2

2 3 4 6 5 7 0 1 1 1 1

3 4 4 4 4 7 1 1 0 1 1

4 4 3 4 5 8 1 1 1 1 1

5 4 4 4 5 8 2 1 2 2 1

Jumlah 19 20 22 24 38 5 5 5 6 6

%rata-rata

(11)

59

Lampiran 6. (Lanjutan)

5. Konsentrasi 104 µg/ml= x 100% = 72,72%

C. Persentase Kematian Larva Artemia salina Leach

Konsentrasi (µg/ml)

% kematian larva artemia

10 31,11

18 33,33

32 37,77

58 40,90

(12)

60

Lampiran 7. Perhitungan data Statistik ekstrak n-heksan tinta cumi-cumi terhadap larva

Artemia salina Leach

Data keluaran (output data):

Uji normalitas

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

(13)

61

a. Predictors: (Constant), conc

ANOVAb

a. Predictors: (Constant), conc b. Dependent Variable: mort

Coefficientsa

a. Dependent Variable: mort

Lampiran 7. (Lanjutan)

Uji Regresi

(14)

62

Lampiran 7. (Lanjutan)

Analisa Probit (Probit Analysis)

Data Information

Number of Responses > Number of Subjects a. PROBIT model: PROBIT(p) = Intercept + BX (Covariates X are transformed using the base 10.000 logarithm.)

Chi-Square Tests

Chi-Square dfa Sig. PROBIT Pearson Goodness-of-Fit

Test

(15)

63

Lampiran 7. (Lanjutan)

Cell Counts and Residuals

Num

ber conc

Number of Subjects

Observed Responses

Expected

Responses Residual Probability

PROBIT 1 1.000 100 31 25.638 5.472 .256

2 1.255 100 33 33.870 -.540 .339

3 1.505 100 38 42.758 -4.988 .428

4 1.763 100 41 52.345 -11.445 .523

(16)

64

Lampiran 7. (Lanjutan)

Confidence Limits

Probability

95% Confidence Limits for conc

(17)

65

Lampiran 7. (Lanjutan)

Confidence Limits

Probability

95% Confidence Limits for conc

95% Confidence Limits for log(conc)b

Estimate

Lower Bound

Upper

Bound Estimate

Lower Bound

Upper Bound

.920 1600.370 . . 3.204 . .

.930 1905.046 . . 3.280 . .

.940 2314.375 . . 3.364 . .

.950 2889.607 . . 3.461 . .

.960 3750.612 . . 3.574 . .

.970 5168.269 . . 3.713 . .

.980 7914.882 . . 3.898 . .

.990 15494.722 . . 4.190 . .

(18)

66

Lampiran 8. Orientasi untuk mendapatkan seri konsentrasi ekstrak etilasetat yang

akan digunakan dalam pengujian

A. Pembuatan larutan A dan larutan B

1. Larutan A (10 mg/ml)

Larutan A dibuat dengan menimbang 100 mg ekstrak etilasetat kemudian dilarutkan dalam etilasetat sampai 10 ml.

2. Larutan B ( 1 mg/ml)

Larutan B dibuat dengan mengambil 1 ml dari larutan A kemudian dilarutkan

dalam etilasetat sampai 10 ml.

B. Pembuatan larutan dengan konsentrasi 10,100 dan 1000 µg/ml

Dari larutan B (1 mg/ml), dibuat seri konsentrasi 10 dan 100 µg/ml.

1. Konsentrasi 10 µg/ml = 0,01 mg/ml

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 1 mg/ml = 5 ml x 0,01 mg/ml

V1 = 0,05 ml

2. Konsentrasi 100 µg/ml = 0,1 mg/ml

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 1 mg/ml = 5 ml x 0,1 mg/ml

(19)

67

Lampiran 8. (Lanjutan)

Untuk konsentrasi 1000 µg/ml dibuat dari larutan A 3. Konsentrasi 1000 µg/ml = 1 mg/ml

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 10 mg/ml = 5 ml x 1 mg/ml V1 = 0,5 ml

C. Jumlah larva yang mati tiap 10 ekor

Replikasi Perlakuan (µg/ml) Kontrol (µg/ml)

10 100 1000 10 100 1000

1 6 8 10 1 1 1

2 9 9 10 1 1 1

3 8 9 10 1 1 2

4 7 7 10 1 2 1

5 7 8 10 1 1 1

Jumlah 37 42 50 5 6 6

%rata-rata 74 84 100 10 12 12

%rata-rata = x 10

D. Perhitungan % kematian dengan rumus Abbot :

% Kematian = x 100%

1. Konsentrasi 10µg/ml = x 100 = 71%

(20)

68

Lampiran 8. (Lanjutan)

3. Konsentrasi 1000 µg/ml= x 100% = 100%

Dilakukan orientasi kembali untuk mendapatkan konsentrasi kematian di bawah 50 %. Dipilih konsentrasi 2, 4, dan 8 µg/ml

Jumlah larva yang mati tiap 10 ekor

Replikasi Perlakuan (µg/ml) Kontrol (µg/ml)

E. Perhitungan % kematian dengan rumus Abbot :

(21)

69

Lampiran 8. (Lanjutan)

1. Konsentrasi 2 µg/ml = x 100 = 34,78%

2. Konsentrasi 4 µg/ml = x 100% = 46,66%

3. Konsentrasi 8 µg/ml = x 100% = 57,77%

F. Penentuan seri konsentrasi

F= Keterangan: F = Faktor pengali

n = Jumlah seri konsentrasi yang diinginkan LD = Konsentrasi terbesar

SD = Konsentrasi terkecil Perhitungan seri konsentrasi:

F= = 1,4

Seri konsentrasi uji:

(22)

70

Lampiran 8. (Lanjutan)

G. Pembuatan larutan dengan konsentrasi 2; 2,8; 3,95; 5,5; 7,76 µg/ml

Konsentrasi larutan Stok (C1) (µg/ml )

Volume larutan stok yang diambil

(V1) (ml)

Volume air laut buatan yang ditambahkan (V2)

(ml)

Konsentrasi larutan sampel yang diujikan (C2)

(µg/ml)

100

0,1 5 2

0,14 5 2,8

0,19 5 3,95

0,28 5 5,5

(23)

71

Lampiran 9. Jumlah kematian larva Artemia salina Leach akibat pemberian

ekstrak etilasetat tinta cumi-cumi

A. Jumlah larva yang mati tiap 10 ekor

% rata-rata = x 10

B. Perhitungan % kematian dengan rumus Abbot :

% Kematian = x 100%

1. Konsentrasi 2 µg/ml = x 100 = 39,13%

2. Konsentrasi 2,8 µg/ml= x 100% = 43,47%

3. Konsentrasi 3,9 µg/ml= x 100% = 48,88%

4. Konsentrasi 5,5 µg/ml= x 100% = 55,55%

5. Konsentrasi 7,7 µg/ml= x 100% = 59,09% Replikasi Perlakuan

(µg/ml)

Control (µg/ml)

2 2,8 3,9 5,5 7,7 2 2,8 3,9 5,5 7,7

1 4 5 5 6 6 1 1 1 1 2

2 6 4 7 6 7 1 1 1 1 1

3 4 5 5 7 7 1 0 1 1 1

4 4 5 5 5 6 1 1 1 1 1

5 4 5 5 6 6 0 1 1 1 1

Jumlah 22 24 27 30 32 4 4 5 5 6

%rata-rata

(24)

72

Lampiran 9. (Lanjutan)

C. Persentase Kematian larva Artemia salina Leach

Konsentrasi (µg/ml)

% kematian larva artemia

2 39,13

2,8 43,47

3,9 48,88

5,5 55,55

7,7 59,09

(25)

73

Lampiran 10. Perhitungan data statistik SPSS 17.00 ekstrak etilasetat tinta

cumi- cumi terhadap larva Artemia salina Leach

Uji normalitas

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Uji korelasi

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

(26)

74

Lampiran 10. (Lanjutan)

Model Summary

a. Predictors: (Constant), conc

ANOVAb

a. Predictors: (Constant), conc b. Dependent Variable: Mort

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Mort

Analisa probit

Number of Responses > Number of Subjects

(27)

75

Lampiran 10. (Lanjutan)

Convergence Information a. PROBIT model: PROBIT(p) = Intercept + BX (Covariates X are transformed using the base 10.000 logarithm.)

Chi-Square Tests

Chi-Square dfa Sig. PROBIT Pearson Goodness-of-Fit

Test

.075 3 .995b

a. Statistics based on individual cases differ from statistics based on aggregated cases.

b. Since the significance level is greater than .150, no heterogeneity factor is used in the calculation of confidence limits.

Cell Counts and Residuals

Responses Residual Probability

1 .301 100 39 38.878 .252 .389

2 .447 100 43 43.994 -.524 .440

3 .591 100 49 49.133 -.253 .491

4 .740 100 56 54.479 1.071 .545

(28)

76

Lampiran 10. ( Lanjutan )

Confidence Limits

Probabily 95% Confidence Limits for conc

95% Confidence Limits for log(conc)a

(29)

77

Lampiran 10. (Lanjutan)

Probabily

95% Confidence Limits forconc

95% Confidence Limits for log(conc)a

Estimate

Lower Bound

Upper

Bound Estimate

Lower Bound

Upper Bound

.910 127.780 34.120 22373.749 2.106 1.533 4.350 .920 150.660 37.861 33619.190 2.178 1.578 4.453 .930 180.574 42.446 52611.250 2.257 1.628 4.721 .940 221.056 48.222 86763.012 2.345 1.683 4.938 .950 278.414 55.770 153518.23 2.445 1.746 5.186 .960 365.091 66.152 300174.10 2.562 1.821 5.477 .970 509.462 81.589 684612.41 2.707 1.912 5.835 .980 793.374 107.804 2048912.5 2.899 2.033 6.312 .990 1594.672 167.185 1.154E7 3.203 2.223 7.062

(30)

78

Lampiran 11. Orientasi untuk mendapatkan seri konsentrasi ekstrak etanol

yang akan digunakan dalam pengujian

A. Pembuatan larutan A dan B

1. Larutan A (10 mg/ml)

Larutan A dibuat dengan menimbang 100 mg ekstrak etanol kemudian dilarutkan dalam etanol sampai 10 ml.

2. Larutan B ( 1 mg/ml)

Larutan B dibuat dengan mengambil 1 ml dari larutan A kemudian dilarutkan

dalam etanol sampai 10 ml.

B. Pembuatan larutan dengan konsentrasi 10,100 dan 1000 µg/ml

Dari larutan B (1 mg/ml), dibuat seri konsentrasi 10 dan 100 µg/ml.

1. Konsentrasi 10 µg/ml = 0,01 mg/ml

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 1 mg/ml = 5 ml x 0,01 mg/ml

V1 = 0,05 ml

2. Konsentrasi 100 µg/ml = 0,1 mg/ml

V1 x C1 = V2 x C2

V1 x 1 mg/ml = 5 ml x 0,1 mg/ml

V1 = 0,5 ml

(31)

79

Lampiran 11. (Lanjutan)

3. Konsentrasi 1000 µg/ml = 1 mg/ml

V1 x C1 = V2 x C2 V1 x 10 mg/ml = 5 ml x 1 mg/ml V1 = 0,5 ml

C. Jumlah larva yang mati tiap 10 ekor

Replikasi Perlakuan (µg/ml) Kontrol (µg/ml)

10 100 1000 10 100 1000

1 7 7 10 1 1 0

2 7 10 10 1 0 1

3 7 10 10 0 1 1

4 10 9 10 0 1 1

5 7 10 10 0 1 1

Jumlah 38 46 50 2 4 4

%rata-rata 76 92 100 4 8 8

%rata-rata = x 10

D. Perhitungan % kematian dengan rumus Abbot:

% Kematian = x 100%

1. Konsentrasi 10 µg/ml = x 100 = 75%

2. Konsentrasi 100 µg/ml = x 100% = 91,3%

(32)

80

Lampiran 11. (Lanjutan)

Dilakukan orientasi kembali untuk mendapatkan konsentrasi kematian di bawah 50 %. Dipilih konsentrasi 0,1 ; 1; 5µg/ml

Jumlah larva yang mati tiap 10 ekor

Replikasi Perlakuan (µg/ml) Kontrol (µg/ml)

Perhitungan % kematian dengan rumus Abbot :

% Kematian = x 100%

(33)

81

Lampiran 11. (Lanjutan)

5. Konsentrasi 1 µg/ml = x 100% = 52,08 %

6. Konsentrasi 5 µg/ml = x 100% = 60,41%

7. Penentuan seri konsentrasi

F= Keterangan: F = Faktor pengali

n = jumlah seri konsentrasi yang diinginkan LD = konsentrasi terbesar

SD = konsentrasi terkecil Perhitungan seri konsentrasi:

F= = 1,77

Seri konsentrasi uji:

(34)

82

Lampiran 11. (Lanjutan)

Pembuatan larutan dengan konsentrasi 0,1; 0,177; 0,314; 0,557; 0.986 µg/ml

Konsentrasi larutan Stok (C1) (µg/ml)

Volume larutan stok yang diambil

(V1) (ml)

Volume air laut buatan yang ditambahkan (V2)

(ml)

Konsentrasi larutan sampel yang diujikan (C2)

(µg/ml) 1

10

0,5 5 0,1

0,88 5 0,177

0,15 5 0,314

0,27 5 0,557

(35)

83

Lampiran 12. Jumlah kematian larva Artemia salina Leach akibat pemberian

ekstrak etanol tinta cumi-cumi

A. Jumlah larva yang mati tiap 10 ekor

% rata-rata = x 10

B. Perhitungan % kematian dengan rumus Abbot :

% Kematian = x 100%

1. Konsentrasi 0,1 µg/ml = x 100 = 37,50%

2. Konsentrasi 0,17 µg/ml= x 100% = 41,66%

3. Konsentrasi 0,31 µg/ml= x 100% = 46,93%

4. Konsentrasi 0,55 µg/ml= x 100% = 52,00% Replikasi Perlakuan

(µg/ml)

Kontrol (µg/ml) 0,1 0,177 0,314 0,55 0,98 0,1 0,177 0,314 0,5

5

0,98

1 4 4 5 5 5 0 0 0 0 0

2 5 4 5 6 6 0 0 0 0 0

3 4 5 4 5 6 0 0 0 0 0

4 4 5 5 5 5 1 1 0 0 0

5 3 4 5 5 5 1 1 0 0 0

Jumlah 20 22 24 26 27 2 2 1 0 0

%rata-rata

(36)

84

Lampiran 12. (Lanjutan)

5. Konsentrasi 7,7 µg/ml= x 100% = 54,00%

C. Persentase Kematian Larva Artemia salina Leach

Konsentrasi (µg/ml)

% kematian larva artemia

0,1 37,50

0,177 41,66

0,314 46,93

0,557 52,00

(37)

85

Lampiran 13. Perhitungan data statistik SPSS 17.00 ekstrak etanol tinta cumi-

cumi terhadap larva Artemia salina Leach

Uji normalitas

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Uji korelasi

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

(38)

86

Lampiran 13. (Lanjutan)

Model Summary

a. Predictors: (Constant), conc

ANOVAb

a. Predictors: (Constant), conc b. Dependent Variable: mort

Coefficientsa

a. Dependent Variable: mort

Analisa probit

Number of Responses > Number of Subjects

(39)

87

Lampiran 13. (Lanjutan)

Convergence Information a. PROBIT model: PROBIT(p) = Intercept + BX (Covariates X are transformed using the base 10.000 logarithm.)

Chi-Square Tests

Chi-Square dfa Sig. PROBIT Pearson Goodness-of-Fit

Test

Responses Residual Probability

1 -1.000 100 38 37.935 -.435 .379

2 -.770 100 42 41.853 -.193 .419

3 -.509 100 47 46.386 .544 .464

4 -.260 100 52 50.757 1.243 .508

(40)

88

Lampiran 13. (Lanjutan)

Confidence Limits Probabily

95% Confidence Limits for conc

(41)

89

Lampiran 13. (Lanjutan)

Probabily

95% Confidence Limits for conc

95% Confidence Limits for log(conc)a

Estimate Lower

Bound Upper Bound Estimate

Lower Bound

Referensi

Dokumen terkait

instalasi, jadi bisa diketahui sejarah penginstalan dan pelepasan aplikasi yang dilakukan oleh pengguna [ 1 ]. Namun dari aplikasi-aplikasi ini tidak ada penelitian di bidang

beberapa perkara yang dilakukan yang tidak diketahui hukumnya oleh kebanyakan orang. Barang siapa yang menjauhi perkara-perkara yang diragukan itu berarti ia

Damardjati (Istilah-istilah dunia Pariwisata, 2001:101) Seorang yang telah memiliki sertifikat tanda lulus ujian profesi dari instansi atau lembaga resmi pariwisata dan

Partikel silika yang terdapat pada lempung dapat berinteraksi secara kuat dengan matriks polimer karena tidak adanya zat aditif lain (hanya lempung) sehingga

Tekanan darah biasanya dikaji pada lengan klien dengan menggunkana arteri brakialis dan stetoskop standar atau melakukan pengkajian tekanan darah pada paha dengan menggunakan arteri

gerakan ini menimbulkan arah arus induksi I dalam loop kawat dan akan bekerja gaya lorentz yang disebabkan oleh medan magnetik B, sesuai dengan persamaan F  ilB sin 

Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak usia 5-6 tahun di TK Mutiara Bunda melalui kegiatan tari kreasi baru

Dalam membentangkan kertas penyelidikan ini, bagi memenuhi sebahagian syarat untuk ijazah sarjana Pengurusan Sumber Manusia Universiti Utara Malaysia (UUM), saya bersetuju