• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Koridor - Koridor Jalan Perniagaan Sebagai Tujuan Wisata Belanja Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Koridor - Koridor Jalan Perniagaan Sebagai Tujuan Wisata Belanja Kota Medan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1Koridor

Koridor adalah sebuah jalan yang diapit oleh dinding dari sebelah kiri maupun kanan yang merupakan ruang-ruang di sekitar jalan. Jalan dianggap sebagai area komunikasi yang menghubungkan satu titik dengan titik lainnya yang mempunyai fungsi saling terikat satu sama lain (Krier,Darmawan,2003). Sedangkan menurut Spreiregen (1965) , koridor adalah salah satu komponen dari urban yang berbentuk linear yang tertutup di kedua sisinya tetapi dipersatukan oleh dinding-dinding di sekitarnya.

Jacobs (1995) mengatakan bahwa ada beberapa kriteria dalam perancangan koridor, yaitu sebagai berikut :

1. Adanya perbandingan proporsi antara tinggi bangunan dengan lebar jalan

2. Mempunyai fungsi yang jelas

3. Bangunan di sekitar koridor memiliki kesatuan yang saling melengkapi

(2)

Koridor jalan perniagaan adalah salah satu koridor yang berfungsi sebagai tempat komersil dan pariwisata di kota Medan. Berikut akan dijelaskan beberapa pengertian dari koridor komersil dan koridor pariwisata.

2.1.1 Koridor Komersil

Koridor komersil adalah kumpulan dari toko ritel, yang melayani area perdagangan yang berada di sepanjang jalan tunggal (Philadelphia,2009). Koridor komersil adalah suatu tempat pengembangan ekonomi yang mendorong pertumbuhan ekonomi, yang digunakan untuk menarik pengunjung dan investor (Seidman,2001). Koridor komersil sering digunakan untuk menggambarkan kebangkitan aktivtas ritel yang dianggap kurang terbenahi (Sutto,2010).

Jalan utama biasanya sering juga digunakan sebagai koridor komersil. Menurut National Trust for Historic Preservation (2012) koridor komersil bertujuan untuk meremajakan kawasan perdesaan, aset dan kebutuhan pasar, pemulihan bangunan bersejarah yang kurang berkembang.

Mc Gee dan Yeung dalam Awaty (2007) bahwa suatu sektor perdangangan sangat dipengaruhi oleh aktivitas yang ada di sekitar kawasan dimana para pedagang beraktivitas

Dari beberapa kutipan diatas maka dapat disimpulkan koridor komersil adalah koridor jalan yang berfungsi sebagai tempat perniagaan yang mempunyai dampak besar terhadap aspek ekonomi.

2.1.1.1 Elemen-Elemen Koridor Komersil

(3)

1. Kenyamanan dan identitas

a. Menciptakan budaya lokal dan identitas

b. Adanya elemen penanda sebagai informasi kepada pengunjung

c. Adanya ruang duduk untuk para pengunjug,lansekap, elemen pencahayaan yang baik, dan perabot jalan yang memberikan kemanan dan kenyamanan 2. Aksesbilitas

a. Kemudahan untuk menyebrang dan melintasi jalan

b. Mengakomodasi dan memberikan kenyamanan pada pejalan kaki c. Adanya transportasi publik

3. Fungsi dan aktivitas

a. Keragaman aktivitas seperti toko, tempat makan, dan lainnya b. Pengunjung betah berada di koridor ini

c. Aktifitas di koridor mengundang pengunjung lain berkunjung ke koridor ini

4. Mendukung fungsi sosial

a. Masyarakat dapat berkumpul di ruang koridor b. Adanya rasa memiliki terhadap koridor

c. Adanya wadah untuk melakukan kegiatan di kondisi apapun

(4)

2.2Wisata

Wisata menurut Holloway (1994) adalah sebuah kegiatan rekreasi untuk menghabiskan waktu luang.Sedangkan Cooper (1993) mengartikan pariwisata adalah sebagai berikut :

“tourits is temporary movement to destination outside the normal home

and workplace, the activities undertaken during the stay and the facilities created

to cater for the needs of touris” (Cooper, et al, 1993).

Dari kalimat di atas dapat diartikan bahwa, suatu kegiatan pariwisata merupakan kegiatan yang mempunyai jarak dan waktu yang tertentu juga aktifitas sehari-hari seperti bekerja, berbisnis, dan yang lainnya, tetapi aktivtas tersebut di luar kegiatan yang melibatkan banyak pihak terutama dalam penggunaan fasilitas yang berhubungan dengan kepariwisataan.

No Pendapat Pengertian Wisata

1 Yoeti (1997) Pariwisata adalah sebuah perjalanan yang dilakukan dalam waktu tertentu dan dilakukan secara berpindah-pindah dari suatu tempat menuju tempat lain, dengan tujuan untuk menikmati perjalanan tersebut guna rekreasi juga bertamsya. Unsur yang paling penting dalam teori ini adalah perjalanan, aktivitas, tempat, waktu dan pemenuhan kebutuhan.

2 Schulard dalam Yoeti (1996) Pariwisata merupakan rangkaian aktivitas yang berkaitan langsung dengan aktivitas ekonomi, seperti adanya alur masuk dan keluar orang-orang asing ke daerah, kota maupun Negara.

3 Karyono (1997) Pariwisata adalah rangkaian dari beberapa kegiatan yang dilakukan oleh manusia secara individual maupun kelompok di Negara sendiri ataupun Negara lain.

(5)

Dari kutipan di atas oleh para pakar dan ahli yang menjelaskan definisi dari pariwisata maka dapat diambil kesimpulan bahwa wisata merupakan rangkaian dari beberapa aktivitas yang dilakukan oleh individu maupun sekolompok yang bertujuan untuk rekreasi dari suatu tempat menuju tempat lain. Selain itu dapat disimpulkan bahwa, pelaku yang melakukan wisata akan memerlukan barang dan jasa dari awal mula pergi hingga sampai di tujuan wisata tersebut dan kembali lahi ke tempat asalnya.

Menurut Richard P Bogozzi (2001) mengatakan bahwa ada beberapa alat informasi yang bisa digunakan dalam mempromosikan suatu tempat wisata yaitu dari orang ke orang, dari orang ke tayangan komersil seperti iklan di media elektronik, orang ke produk media massa seperti brosur dan lain sebagainya dan orang ke travel agency

Menurut Tuerac (2008) ada beberapa kriteria pariwisata berdasarkan bentuknya yaitu sebagai berikut :

1. Kriteria berdasarkan daerah asal dan daerah tujuan  Pariwisata lokal

 Pariwisata mancanegara

2. Kriteria berdasarkan jumlah wisatawan  Pariwisata individual

 Pariwisata kelompok

3. Kriteria berdasarkan perencanaan pariwisata  Pariwisata terencana

(6)

 Pariwisata tidak terencana

4. Kriteria berdasarkan musim wisata  Pariwisata terus-menerus

 Pariwisata terbatas

5. Kriteria berdasarkan waktu kunjungan

 Pariwisata dalam jangka waktu yang sangat lama

 Pariwisata dalam jangka waktu lama

 Pariwisata dalam jangka waktu singkat

6. Kriteria berdasarkan transportasi  Dengan kereta api

 Dengan kendaraan darat

 Dengan transportasi laut

 Dengan transportasi udara

 Transportasi lainnya (berjalan, bersepeda dan lain sebagainya)

7. Kriteria berdasarkan aspek sosial  Pariwisata privat

 Pariwisata sosial

8. Kriteria berdasarkan umur dan pekerjaan wisatawan  Pariwisata anak muda

 Spesifikasi untuk pariwisata dewasa

 Spesifikasi untuk pariwisata orang tua

(7)

 Pariwisata musiman

 Dan lain sebagainya

Dari beberapa kriteria diatas maka dapat kita lihat bahwa koridor jalan Perniagaan termasuk kedalam semua kriteria terkecuali berdasarkan umur dan pekerjaan wisatwan dikarenakan koridor jalan Perniagaan dapat dikunjungi oleh semua kalangan umur, mau tua ataupun muda.

2.2.1 Objek dan Daya Tarik Wisata

Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang dapat menarik orang untuk berkunjung, dan dapat dibedakan menurut skala jangkauan tarikannya, menurut fungsi atau statusnya (primer atau sekunder) ataupun menurut kepimilikannya (Gunawan,2007).

Bromley dan Thomas (1999) mengatakan bahwa suatu objek wisata memiliki beberapa unsur yaitu adalah sebagai berikut :

1. Estetis, rekreatif, menarik dan prestisius

2. Adanya daya tarik campuran seperti fungsi, seni arsitektur dan kegiatan di ruang publik

3. Keberadaan landmark kawasan yang berbedan dengan tempat wisata lainnya

4. Fasad bangunan yang menarik 5. Ekspresi bangunan yang tepat

(8)

Ada juga yang mengatkan bahwa suatu tempat wisata memiliki elemen primer, elemen sekunder dan elemen tambahan. Teori tersebut juga dijelaskan dalam tabel berikut ini.

ELEMEN PRIMER ELEMEN SEKUNDER

1. TEMPAT

Tabel 2.2 Jenis Tempat Wisata Berdasarkan Jansen-Verbeke (1995)

(9)

Berikut ini adalah beberapa faktor suatu tempat objek wisata dapat menarik pengunjung ataupun wisatwan :

Faktor Penarik Umum Faktor Penarik Khusus/Spesifik Unik dan Menarik Tempat yang memberikan pengalaman

yang menarik dan unik Daya tarik cultural dan sightseeing Landmark yang terkenal

Arsitektur yang menarik Catatan sejarah

Penduduk yang ramah

Perbedaan budaya dan tata cara kehidupan

Hiburan Kehidupan malam

Belanja

Musik hidup, teater dan seni Peristiwa yang menarik

Makanan dan Akomodasi Hotel bagus, restoran yang unik Makanan khusus

Tabel 2.3 Faktor-faktor Daya Tarik Perkotaan Page an Hall (2003) dalam Myra Gunawan (2007)

(10)

Beda halnya dengan Kotler (1993) dalam Gunawan (2007) yang menyebutkan bahwa suatu daya tarik objek wisata dapat dikelompokkan kedalam beberapa kelompok, yaitu :

1. Keindahan alam 2. Sejarah

3. Tempat pasar budaya 4. Rekreasi dan hiburan 5. Tempat olahraga 6. Acara dan festival

7. Monumen, bangunan, patung dan lain sebagainya

Bisa dilihat dari beberapa kelompok di atas bahwa koridor jalan Perniagaan termasuk kedalam kelompok tempat pasar budaya, dikarenakan menjadi salah satu aktivitas tertinggi di koridor tersebut adalah berbelanja barang-barang tekstil ataupun kain khas dari kota Medan.

2.2.2 Fasilitas

Keberadaan fasilitas di suatu tempat objek wisata adalah salah satu pendukung untuk menarik para pengunjung dan wisatawan. Bromley dan Thomas (1999) mengatakan bahwa suatu fasilitas perdagangan memiliki dua hal yaitu :

1. Ketersediaan barang dan jasa yang memenuhi target pasarnya

(11)

2.2.3 Aksesbilitas

Akses di dalam pariwisata merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan dikarenakan aktivitas di dalam pariwisata tergantung dari transportasi dan komunikasi karena waktu dan jarak adalah hal yang mempengaruhi keinginan wisatawan berkunjung ke tempat wisata. Unsur yang penting di aksesbilitas adalah transportasi seperti frekuensi penggunaannya, kecepatan tansportasi yang mengakibatkan jarak dari tempat asal menuju ke tempat wisata.

Selain transportas hal yang perlu diperhatikan di dalam aksesbilitas adalah prasarana seperti jalan, parkir, statsiun dan lain sebagainya. Kondisi prasarana yang baik akan mengakbatkan transportasi yang optimal. Bromley dan Thomas (1999) mengatakan bahwa suatu aksesbilitas yang baik adalah apabila kemudahan dalam pencapaian ke kawasan tersebut, tidak mengalami kesulitan yang dipengaruhi oleh kondisi jalan dan sirkulasi kendaraan (lancar tidaknya arus sirkulasi kendaraan).

Di dalam pariwisata ada beberapa permalsahan aksesbilitas yang biasanya di dapat di tempat objek wisata tersebut. Berikut ini adalah beberapa permasalah yang di dapat di suatu tempat objek wisata.

Masalah Data yang Dibutuhkan

Kemacetan lalu lintas pada jam tertentu Mencari jalur alternatif untuk mengurangi kemacetan tersebut Peran transportasi dalam budaya Adanya transportasi khas daerah untuk

menarika para pengunjung dan wisatawan

(12)

tempat wisata

Keamanan jalur wisata Masalah keamanan terkait dengan pejalan kaki dan kendaraan

Tabel 2.4 Permasalahan Aksesbilitas di Suatu Tempat Objek Wisata , Turnbull, Griffin (2012).

Dari beberapa permasalahan yang terdapat di tabel atas, maka kita dapat melihat bahwa kondisi di jalan Perniagaan memiliki beberapa permasalahan yang perlu dibahas. Apa sajakah yang menjadi permasalah aksesbilitas yang terdapat di koridor tersebut berdasarkan tabel di atas.

2.2.4 Pengembangan Pariwisata

Adapun pengembangan suatu tempat wisata agar dikunjungi oleh para pengunjung wisatawan menurut Yoeti (1996) adalah sebagai berikut ini :

1. Tenpat wisata tersebut mempunyai daya tarik seperti atraksi wisata yang berbeda dari tempat wisata lainnya atau bisa disebut dengan “something to see”

2. Tempat wisata tersebut banyak melakukan aktivitas yang dapat dilihat dan disaksikan dengan disertai fasilitas yang memadai atau bisa disebut “something to do

3. Tempat wisata tersebut menyediakan barang-barang dagangan terutama kerajinan tangan rakyat ataupun souvenir dari tempat wisata tersebut, atau bisa disebut juga dengan “something to buy

(13)

2.3 Studi Banding

2.3.1 Malioboro (Yogyakarta)

Jalan Malioboro merupakan salah satu kawasa jalan bersejarah dari tiga jalan di Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakrta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta (Gambar 2.1). Jalan ini merupakan salah satu wisata belanja yang terkenal di kota Yogyakarta.

Gambar 2.1 Jalan Maliobor yang Menjadi Wisata Belanja Khas Yogyakarta Terdapat banyak beberapa objek beresejatah di kawasan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vedeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.

(14)

demikian paa pedagang tersebut tetap ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Jalan ini juga sebagai tempat berkumpulnya para seniman jogja yang sering mengekspresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, happening art, pantomime dan lain lain si sepanjang jalan.

Pedestian di jalan ini cukup sempit dikarenakan terdapat para pedagang kaki lima yang berjualan di pinggiran pedestrian tersebut. Sehingga ketika para pengunjung ramai,pedestrian tersebut cukup padat dengan pengunjung yang saling berdesakan.

Gambar 2.2 Suasana Malioboro pada Siang dan Malam Hari

Walapun demikian jalan Malioboro ini masih juga terdapa pertokoan yang seperti pertokoan di kota-kota lainnya yang menjual merk-merk besar maupun merk lokal. Jalan ini juga mempunyai tempat penukaran uang, bank maupun hotel melati ataupun hotel bintang lima. Terdapat pula becak khas jogja untuk para pengunjung maupun wisatawan yang ingin berkeliling kota Yogyakarta.

2.4 Konsep Teori

(15)

penelitian ini. Berikut ini akan dijelaskan sebuaha diagram konsep teori yang menjelaskan teori pariwisata perkotaan yang akan digunakan dalam penelitian ini.

AKTIVITAS

Gambar 2.3 Diagaram konsep teori KORIDOR

BERBELANJA

Jacobs (1995)

-Proporsi Bangunan

Gambar

Tabel 2.1 Pendapat dari Pakar tentang Pariwisata
Tabel 2.2 Jenis Tempat Wisata Berdasarkan Jansen-Verbeke (1995)
Tabel 2.3 Faktor-faktor Daya Tarik Perkotaan Page an Hall (2003) dalam Myra
Tabel 2.4 Permasalahan Aksesbilitas di Suatu Tempat Objek Wisata , Turnbull,
+4

Referensi

Dokumen terkait

Laporan perubahan posisi keuangan yang berbasis modal kerja memberikan ringkasan mengenai aktivitas investasi dan perkembangan perusahaan. Secara khusus, laporan ini

Pada Tabel 20 item angket 20 diperoleh bahwa 48,57% siswa atau hampir setengahnya siswa sangat setuju tujuan siswa mengikuti bimbingan belajar adalah untuk dapat

Dalam upaya meningkatkan kunjungan tamu hotel untuk peningkatan volume penjualan,hotel dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan yang telah ada saat

Hal ini menunjukan adanya anomali yang terbaca dengan baik disekitar elektroda – elektroda tersebut, jika dibandingkan dengan beda tegangan yang lain akan sangat

BAB II KRITERIA PERENCANAAN 40 Sedangkan aliran pada saluran irigasi adalah tetap untuk periode yang panjang, aliran dalam sungai selama banjir dengan perbedaan debit yang besar

Guna mencegah penularan Covid-19 kepada dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya serta pasien yang berkunjung ke rumah sakit, Kementerian Kesehatan menghimbau rumah sakit

Mayer (dalam Goleman, 2004) menyebutkan kesadaran diri adalah waspada baik terhadap suasana hati maupun pikiran kita tentang suasana hati. Individu cenderung memiliki cara-cara

Selain itu, MDGs (Millenium Develop- ment Goals) dan CEDAW (Conven- tion on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women) mene- tapkan kriteria umum bagi suatu