• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum Koperasi

Koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial diharapkan dapat berperan dalam pembangunan ekonomi di wilayah kerjanya. Salah satu keberhasilan koperasi didalam mengelola gerak usahanya dapat dilihat dari pencapaian tujuannya yaitu memberikan kesejahteraan bagi anggotanya. Selain memberikan kesejahteraan bagi anggotanya koperasi juga bertujuan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang 1945.

2.1.1 Pengertian Koperasi

Koperasi berasal dari bahasa Inggris Cooperation. Sesuai dengan arti kata itu, koperasi secara harfiah berarti kerja sama. Pengertian koperasi Menurut Undang-Undang No. 25 tahun 1992:

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan

Pengertian koperasi menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi 1998) paragraph 17 tahun 2009 :

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan

(2)

Sedangkan pengertian koperasi menurut G.Kartasapotra dalam bukunya Koperasi Indonesia

Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang perekonomian, yang anggotanya bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, berkewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya

Dari pengertian diatas tentang perkoperasian menghendaki agar koperasi dapat dijadikan sebagai gerakan ekonomi rakyat. Karena ekonomi rakyat harus diberdayakan. Seluruh rakyat perlu menghimpun diri dalam koperasi agar dapat bersaing dalam hal kualitas dan hidup berdampingan dengan badan-badan usaha lainnya, seperti BUMN dan badan-badan usaha milik swasta.

2.1.2 Karakteristik Koperasi

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27 (PSAK) paragraph 03 tahun 2009, Karakteristik koperasi yang membedakan dengan badan usaha lainnya adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the dual identity of the member), yaitu anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi (user own oriented firm), oleh karena itu :

a. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya ada satu kepentingan ekonomi yang sama.

b. Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri untuk menolong dan bertanggung jawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan, keadilan, persamaan dan demokrasi. Selain itu anggota-anggota koperasi percaya pada nilai-nilai etika kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap orang lain.

c. Koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, diatur, dan diawasi serta dimanfaatkan sendiri oleh anggotanya.

d. Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota

(3)

e. Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggotanya maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang non-anggota koperasi.

2.1.3 Landasan Asas Koperasi

Dalam melaksanakan kegiatannya, koperasi berdasar asas kekeluargaan, sesuai dengan asas itu, dalam melakukan kegiatan usahanya koperasi harus mementingkan kebersamaan. Artinya, pengelolaan koperasi dilakukan oleh, dari, dan untuk para anggota secara kekeluargaan. Jadi, maju mundurnya koperasi sangat bergantung pada keputusan dan kehendak para anggota secara keseluruhan. Kunci penting dalam asas kekeluargaan itu adalah kebersamaan dan gotong royong dalam menjalankan kegiatan koperasi agar para anggota dan pengurus dapat menciptakan kesejahteraan bersama sesuai dengan kepastiannya masing-masing.

Landasan koperasi adalah dasar atau pedoman yang harus dimiliki oleh setiap koperasi dalam menentukan arah, tujuan, dan kegiatan koperasi. Menurut Suyanto dan Nurhadi dalam bukunya berjudul Ekonomi (2003;41) secara rinci landasan koperasi dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Landasan idiil

Koperasi memiliki landasan idiil pancasila. Artinya, Koperasi harus mendasarkan dirinya kepada Pancasila dalam upaya mencapai cita-citanya. 2. Landasan Struktural

Landasan struktural koperasi adalah UUD 1945. Secara eksplisit Pasal 33 ayat 1 tidak menyebutkan koperasi sebagai salah satu bangun struktural perekonomian Indonesia. Akan tetapi, kata-kata asas kekeluargaan yang dapat menjamin keberadaan struktural Koperasi (Kekeluargaan) merupakan asas bagi seluruh koperasi.

(4)

3. Landasan Mental

Koperasi memiliki landasan mental berupa kesetiakawanan dan kesadaran pribadi. Maksudnya, diantara sesama anggota koperasi harus ada rasa kesetiakawanan, kebersamaan, rasa kekeluargaan, sadar akan pentingnya bekerja sama dan sekaligus mempunyai rasa percaya diri.

4. Landasan Operasional

Landasan operasional berupa undang-undang dan peraturan-peraturan yang disepakati secara bersama. Oleh karena itu landasan operasional koperasi meliputi:

a. Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang pokok-pokok koperasi b. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi

2.1.4 Fungsi dan Tujuan Koperasi

Berdasarkan Undang-Undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 menyatakan bahwa: a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota

pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sokogurunya.

d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional berupa usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

(5)

2.1.5 Prinsip-prinsip Koperasi

Menurut Arifin Sitio dan Halomoan Tamba dalam bukunya yang berjudul Koperasi Teori dan Praktik (2001 : 20) menyatakan bahwa :

Prinsip-prinsip koperasi (cooperative principles ) adalah ketentuan-ketentuan pokok yang berlaku dalam koperasi dan disajikan sebagai pedoman kerja koperasi

Sedangkan Prinsip-prinsip koperasi menurut UU No. 25 tahun 1992 menyatakan bahwa:

a. Keanggotaan bersifat sukarela

b. Pengelolaan dilakukan secara sukarela

c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (keuntungan) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

d. Pemberian balas jasa yang terbatas e. Kemandirian

f. Pendidikan perekonomian

2.1.6 Jenis-Jenis Koperasi

Menurut Suyanto dan Nuhadi dalam bukunya yang berjudul Ekonomi (2003:43) jenis-jenis koperasi berdasarkan fungsi adalah :

1. Koperasi konsumen

Koperasi konsumen merupakan koperasi yang beranggotakan para konsumen. Pada hakekatnya ada dua tujuan penting didirikannya koperasi konsumen, yaitu :

a. Meningkatkan kesejahteraan anggota koperasi dengan menjual barang-barang konsumsi dengan harga relatif murah dan kualitas yang baik b. Meningkatkan pendapatan para anggota koperasi melalui

penghematan-penghematan pembelian barang konsumsi akibat lebih murahnya harga barang-barang yang dijual koperasi

(6)

Agar tujuan-tujuan koperasi itu tercapai, maka barang yang akan dijual ke anggota harus :

a. Dibeli langsung dari produsen;

b. Memiliki ukuran, takaran dan timbangan yang benar c. Memiliki kualitas yang tinggi

2. Koperasi Produsen

Koperasi produsen merupakan koperasi yang beranggotakan para produsen barang atau jasa tertentu. Koperasi produsen didirikan dengan tujuan antara lain :

a. Menghindari persaingan diantara para produsen dalam menjual barang hasil produksi, sehingga harga barang dapat dipertahankan pada tingkat yang lebih menguntungkan.

b. Mempertahankan mutu barang hasil produksinya agar tetap sesuai dengan cita rasa atau selera konsumen, sehingga barang yang dihasilkan tetap laku dipasar.

c. Menjaga kestabilan harga barang yang dihasilkan melalui kesepakatan terhadap jumlah barang yang dihasilkan.

3. Koperasi Pemasaran

Koperasi Pemasaran menguntungkan bagi para konsumen. Koperasi pemasaran merupakan koperasi yang kegiatan ekonominya memasarkan barang atau jasa tertentu. Koperasi pemasaran bertujuan mencapai tingkat harga yang menguntungkan bagi para anggota koperasi. Keuntungan didirikannya koperasi adalah sebagai berikut :

a. Harga akan dapat dijamin stabilitasnya

b. Persaingan harga yang sering merugikan produsen dapat dihindarkan c. Ketersediaan barang-barang dipasar juga terjamin

(7)

4. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi simpan pinjam merupakan koperasi yang meningkatkan kesejahteraan anggotanya dengan kegiatan kredit berbunga murah. Koperasi simpan pinjam tidak saja harus memberi pinjaman dengan tingkat bunga yang rendah, tetapi ia harus memberikan pinjaman kepada anggota dengan prosedur yang cepat dan mudah.

5. Koperasi Serba Usaha

Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah koperasi yang kegiatan ekonominya lebih dari satu bidang usaha. Oleh karena itu dalam koperasi serba usaha bidang-bidang usaha atau kegiatan ekonomi seperti produksi, konsumsi, kredit, pemasaran dan jasa dilakukan oleh koperasi itu secara bersama.

6. Koperasi Jasa

Koperasi jasa merupakan koperasi dengan kegiatan utamanya pelayanan jasa. Jasa dalam koperasi ini bukanlah seperti jasa pada koperasi simpan pinjam. Layanan utama yang diberikan atau dijual oleh koperasi kepada anggotanya dan masyarakat adalah berupa jasa antaralain jasa bidang angkutan, asuransi, perlistrikan dan perumahan.

Menurut Drs.Panji Anoraga dan Dra Ninik Wijaya dalam bukunya Dinamika Koperasi (1992:37) jenis-jenis koperasi berdasarkan Hierarki Organisasinya adalah: 1. Koperasi Primer

Ialah Koperasi yang anggotanya adalah orang-orang yang memiliki kesamaan kepentingan ekonomi dan melakukan kegiatan usaha yang langsung melayani para anggotanya tersebut, Contohnya adalah KUD di desa-desa dan Koperasi-koperasi tingkat primer lainnya.

2. Koperasi Sekunder

Ialah Koperasi yang beranggotakan badan-badan hukum koperasi karena kesamaan kepentingan ekonomis mereka berfederasi (bergabung) untuk tujuan efesiensi dan kelayakan ekonomis dalam rangka melayani para

(8)

anggotanya. Jenjang penggabungan ini bertingkat tingkat atau hanya setingkat saja. Semua ini didasarkan kepada pertimbangan-pertimbangan kelayakan dan efisiensi usaha dan pelayanan kepada para anggota.

Koperasi Sekunder dapat dibagi menjadi:

a. Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling sedikit 5 Koperasi Primer

b. Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya minimal 3 Koperasi Pusat

c. Induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya 3 gabungan koperasi.

2.1.7 Modal Koperasi

Menurut UU RI No. 25 tahun 1992 modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman

1. Modal Sendiri

Modal sendiri yang dimiliki koperasi adalah modal yang menanggung resiko atau disebut juga dengan modal. Dikatakan menanggung resiko karena jika koperasi menderita rugi dalam usaha ekonominya, modal sendiri koperasi itulah yang digunakan untuk menutup kerugian. Modal sendiri meliputi: a. Simpanan Pokok

Simpanan pokok merupakan sejumlah uang besarnya sama banyak yang wajib dibayarkan kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. b. Simpanan Wajib

Simpanan wajib merupakan jumlah simpanan yang tidak harus sama, yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi dan waktu dalam kesempatan tertentu.

(9)

c. Dana cadangan

Dana cadangan merupakan sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha, untuk menambah modal sendiri dan menutup kerugian koperasi bila perlu.

d. Hibah

Hibah merupakan sejumlah uang yang didapatkan koperasi dari sumbangan atau bantuan pihak lain secara sukarela.

2. Modal Pinjaman

Menurut UU N0. 25 tahun 1992 Pasal 41 Ayat (3), modal pinjaman dapat berasal dari:

a. Anggota

b. Koperasi lainnya dan atau anggota

c. Bank dan atau lembaga keuangan lainnya d. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya e. Sumber lainnya yang sah

2.1.8 Perangkat Organisasi Koperasi

Menurut Pasal 21 UU No. 25 tahun 1992, perangkat organisasi koperasi meliputi :

1. Rapat Anggota

Koperasi harus melaksanakan rapat anggota paling sedikit dalam satu tahun. Kedudukan rapat anggota dalam koperasi sangat penting, hal ini ditegaskan dalam UU No.25 tahun 1992 bahwa:

a. Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. b. Rapat anggota dihadiri oleh anggota yang pelaksanaannya diatur dalam

(10)

2. Pengurus Koperasi

Tugas Pengurus Koperasi meliputi: a. Mengelola koperasi dan usahanya

b. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi

c. Menyelenggarakan rapat anggota

d. Mengajukan laporan keuangan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas e. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan investasi secara tertib f. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

3. Pengawas Koperasi

Prosedur mengenai pembentukan pengawas dan ketentuan mengenai tugas maupun wewenang pengawas diatur dalam UU Perkoperasian No. 25 tahun 1992 Pasal 38 dan 39. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai anggota pengawas ditetapkan dalam anggaran dasar. Pembentukan pengawas koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota serta bertanggungjawab kepada rapat anggota. Sedangkan tugas dan wewenang koperasi adalah sebagai berikut:

1) Tugas:

a. Melakukan pengawas terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi.

b. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. 2) Wewenang:

a. Meneliti catatan yang ada di koperasi

b. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan

(11)

2.2 Laporan Keuangan

2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagi alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

Menurut Kieso dan Weygandt (2004:2)

Financial statements are the principal means throught which financial information is communicated to those outside an enterprise. These statement provide the firm s history quantified in money terms

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang terdiri dari pencatatan, pengelompokan, pelaporan dan penginterprestasian yang isinya merupakan data historis dan masa kini dari perusahaan yang dalam satuan uang.

Menurut Aliminsyah dan Pandji (2003:225) dalam bukunya yang berjudul Kamus Istilah Akuntansi menyatakan bahwa:

Laporan Keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan baik didalam maupun diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporann keuangan terdiri dari neraca, perhitungan rugi atau laba, dan laporan perubahan posisi keuangan.

2.2.2 Tujuan dan Manfaat Laporan keuangan

Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas.

(12)

Tujuan Laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 paragraph 5 (Revisi 1998) tahun 2009 menyatakan:

1. Laporan keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

2. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.

3. Laporan keuangan menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen (Stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

2.2.3 Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan

Menurut Darsono dan Ashari dalam bukunya yang berjudul Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan (2004:25) menyatakan bahwa laporan keuangan menggambarkan kondisi secara umum dari perusahaan. Oleh karena itu, laporan keuangan sebagai jendela untuk mengetahui isi rumah, tidak terlepas dari kerterbatasan. Keterbatasan-keterbatasannya adalah sebagai berikut :

1. Penyajian dikelompokan pada akun-akun yang material, tidak bias rinci sekali.

2. Laporan keuangan sering disajikan terlambat, sehingga informasinya kadaluarsa. Keterbatasan sebenarnya tergantung pada ketertiban administrasinya, jika sistemnya baik, maka akan cepat tersaji apabila menggunakan komputerisasi.

3. Laporan keuangan menekankan pada harga historis (harga perolehan), sehigga jika terjadi perubahan nilai perlu dilakukan penyesuaian.

(13)

4. Penyajian laporan keuangan dilakukan dengan bahasa teknis akuntansi, sehingga bagi orang awam perlu belajar dulu, tetapi bagi pelaku bisnis akan mudah menggunakan bahasa bisnis.

2.2.4 Bentuk Bentuk Laporan Keuangan

Bentuk bentuk laporan keuangan koperasi menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 paragraph 56 (Revisi 1998) tahun 2009:

1. Neraca

Neraca menyajikan informasi mengenai asset, kewjiban, dan ekuitas koperasi pada waktu tertentu.

2. Perhitungan Hasil Usaha ( PHU )

Perhitungan hasil usaha menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban-beban usaha dan beban-beban perkoperasian selama periode tertentu. Perhitungan hasil usaha menyajikan hasil akhir yang disebut sisa hasil usaha. Sisa hasil usaha yang diperoleh mencakup hasil usaha dengan anggota dan laba atau rugi kantor dengan non-anggota.

3. Laporan Promosi Ekonomi Anggota

Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang memperlihatkan manfaat ekonomi yang diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu. Laporan tersebut mencakup empat unsur, yaitu :

a) Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jaa bersama b) Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama

c) Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi d) Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha 4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal kas, sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, dan saldo akhir kas pada periode tertentu.

(14)

5. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan menyajikan pengungkapan yang memuat: a) Perlakuan akuntansi antara lain mengenai:

Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan transaksi koperasi dengan anggota dan non-anggota

Kebijakan akuntansi tentang aset tetap, penilaian persediaan, piutang, dan sebagainya.

Dasar penetapan harga pelayanan kepada anggota dan non-anggota. b) Pengungkapan informasi

2.3 Analisis Laporan Keuangan

2.3.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Secara harafiah, analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisis dan laporan keuangan. Ini berarti bahwa laporan keuangan merupakan suatu kegiatan menganalisis laporan keuangan suatu perusahaan.

Menurut John J.Wila dalam bukunya yang berjudul Analisa Laporan Keuangan (2005: 35) menyatakan bahwa :

Analisis laporan keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis

Sedangkan menurut Sofyan Syahri Harahap dalam bukunya yang berjudul Analisis Kritis atas Laporan Keuangan (2004:107) menyatakan bahwa :

Analisis laporan keuangan merupakan penguraian pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

(15)

2.3.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim dalam bukunya yang berjudul Analisis Laporan Keuangan (2003:6) tujuan dari analisis laporan keuangan yaitu:

1. Investasi pada saham

Risiko yang berkaitan dengan investasi saham pada dasarnya sama dengan risiko yang berkaitan dengan perusahaan pada umumnya. Beberapa faktor antaralain; kondisi ekonomi (inflasi atau persaingan), dan faktor dari perusahaan contohnya kualitas manajemen, good-will, dan paten-paten yang dimiliki. Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan dan mempengaruhi tingkat keuangan perusahaan

2. Pemberian kredit

Tujuan pokoknya adalah menilai kemampuan perusahaan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan beserta bunga yang berkaitan dengan pinjaman tersebut. Fokus dalam analisis ini adalah kemampuan perusahaan dalam jangka panjang.

3. Kesehatan pemasok (supplier)

Perusahaan yang melakukan kerja sama, analisis dari pihak perusahaan akan berusaha menganalisis profitabilitas perusahaan pemasok, kondisi keuangan, kemampuan untuk menghasilkan kas untuk memenuhi operasi sehari-harinya dan kemampuan membayar kewajiban pada saat jatuh tempo. 4. Kebutuhan pelanggan

Informasi mengenai kemampuan pelanggan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Analisis yang dilakukan akan tergantung pada besarnya kredit, jangka waktu kredit, jenis usaha pelanggan, besar kecilnya usaha pelanggan, dan lain-lain.

(16)

5. Kesehatan perusahaan ditinjau dari karyawan

Untuk memastikan apakah perusahaan yang dimasuki mempunyai keuangan yang bagus. Faktor yang dianalisis antara lain profitabilitas perusahaan, kondisi keuangan perusahaan dan kemampuan menghasilkan kas dari perusahaan.

6. Pemerintah

Untuk menentukan besarnya pajak yang dibayarkan. 7. Analisis Internal

Untuk menentukan sejauh mana perkembangan perusahaan. Informasi ini digunakan sebagai basis evaluasi prestasi manajemen. Bagi pihak manajemen digunakan untuk mengevaluasi perubahan strategi.

8. Penilaian kerusakan

Untuk menentukan besarnya ganti rugi yang dibayarkan ke perusahaan.

2.4 Teknik Analisis Laporan Keuangan

Teknik analisa yang biasanya digunakan dalam analisa laporan keuangan menurut S. Munawir (2004:36)adalah sebagai berikut :

1. Analisa perbandingan Laporan Keuangan, yaitu metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, atau memperbandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, dengan menunjukan :

a.Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah b.Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah c.Kenaikan atau penurunan dalam prosentase d.Perbandingan yang dinyatakan dengan rasio e.Prosentase dari total

2. Analisa Trend merupakan suatu metode analisis statistika yang ditujukan untuk melakukan suatu estimasi atau peramalan pada masa yang akan datang.

(17)

Posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase (trend percentage analysis), yaitu suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangan, apakah menunjukan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.

3. Laporan dengan prosentase per komponen ( common size statement ),

yaitu suatu metode analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya. Laporan dengan cara ini juga menunjukan distribusi daripada hutang dan modal, jadi menunjukan sumber-sumber darimana yang diinvestasikan pada aktiva tersebut.

4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Yaitu suatu analisa untuk mengetahui sumber-sumber dan penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam suatu periode tertentu.

5. Analisa Sumber dan Penggunaan Kas ( cash flow statement analysis)

Yaitu suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.

6. Analisis Ratio

Yaitu suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

7. Analisa Perubahan Laba Kotor

Yaitu suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor dari suatu perusahaan dari suatu periode ke periode yang lainnya atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dianggarkan untuk periode tersebut.

(18)

8. Analisa Break-Even

Yaitu suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan untuk berbagai tingkat penjualan.

2.5 Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

2.5.1 Pengertian Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Menurut S. Munawir dalam bukunya yang berjudul Analisa Laporan Keuangan (2000:113) menyatakan bahwa:

Pengertian yang pertama Laporan Sumber dan Penggunaan Dana menggambarkan suatu ringkasan sumber dan penggunaan modal kerja dan perubahan unsur-unsur modal kerja selama periode yang bersangkutan.

Pengertian yang kedua Laporan sumber dan Penggunaan dana menggambarkan suatu ringkasan sumber dan penggunaan kas selama periode yang bersangkutan

Menurut Dwi Prastowo D. dan Rifka Julianty dalam bukunya yang berjudul Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi (2002;17) menyatakan bahwa

Setiap transaksi yang menyebabkan naik modal kerja disebut sumber modal kerja. Sebaliknya transaksi yang menyebabkan penurunan modal kerja disebut penggunaan modal kerja

Transaksi-transaksi yang hanya mempengaruhi rekening lancar atau rekening tidak lancar saja, bukan sumber dan penggunaan modal kerja. Sebagai contoh penerimaan kas dan penagihan piutang akan menaikkan kas dan menurunkan piutang dagang dalam jumlah yang sama. Transaksi ini hanya mempengaruhi rekening lancar, sehingga bukan merupakan sumber ataupun penggunaan modal kerja, karena jumlah modal kerja tidak mengalami perubahan. Contoh lain adalah pembayaran utang dagang. Transaksi ini mengurangi kas dan menurunkan beban, kedua rekening lancar, oleh karena itu jumlah modal kerja tidak boleh berubah oleh transaksi ini, maka tidak ada sumber dan penggunaan modal kerja.

(19)

Terdapat tiga konsep atau definisi modal kerja yang umum dipergunakan yaitu:

1. Konsep Kuantitatif

Konsep ini menitikberatkan kepada kwantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin atau menunjukan jumlah dana (fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek.

2. Konsep Kualitatif

Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, dalam konsep ini pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang jangka pendek (net working capital) yaitu jumlah aktiva lancar yang berasal dari pinjaman jangka panjang maupun dari pemilik perusahaan.

3. Konsep Fungsional

Konsep ini menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan (laba) dari perusahaan yang dimiliki.

2.5.2 Tujuan Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Suatu analisis terhadap sumber dan penggunaan modal kerja sangat penting baik bagi pihak manajemen perusahaan maupun pihak-pihak lainnya, karena analisis sumber dan penggunaan modal kerja dibuat untuk memberikan ringkasan transaksi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu.

Informasi mengenai sumber dan penggunaan modal kerja, dapat memberikan gambaran tentang bagaimana manajemen mengelola perputaran atau sirkulasi modal kerjanya. Informasi ini bermanfaat bagi manjemen untuk dapat mengadakan pengawasan terhadap modal kerja dan agar sumber-sumber modal kerja dapat digunakan secara efektif di masa mendatang.

(20)

2.5.3 Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Berikut ini adalah penjelasan sumber dan penggunaan modal kerja menurut Dwi Prastowo D. dan Rifka Julianty (2002:109) apabila transaksi atau kejadian yang mengakibatkan kenaikan modal kerja dipandang sebagai aktifitas pembelanjaan (financial activities), apabila transaksi atau kejadian yang mengakibatkan kenaikan modal kerja dipandang sebagai aktivitas investasi (investing activities), maka dapat didefinisikan empat klasifikasi sumber dan empat klasifikasi penggunaan modal kerja.

Empat aktivitas pembelanjaan (sumber) yang memberikan modal kerja,yaitu: 1. Aktivitas periode berjalan

Sumber modal yang paling penting yang berasal dari aktivitas operasi perusahaan selama periode berjalan. Laporan laba atau rugi memuat data tentang aktivitas operasi perusahaan, maka kita dapat menggunakan data tersebut untuk menentukan jumlah modal kerja yang berasal dari operasi. Penghasilan yang dicatat berdasarkan accrual basis mengakibatkan kenaikan aktiva lancar seperti kas, atau piutang maka kenaikan modal kerja. Biaya yang dicatat atas dasar accrual basis, mengakibatkan penurunan aktiva lancar seperti kas atau kenaikan utang lancar seperti utang dagang maka biaya menurunkan modal kerja.

2. Penjualan aktiva tidak lancar

Apabila perusahaan menjual aktiva tetap, invetasi jangka panjang atau aktiva tidak lancar lain secara tunai, maka modal kerja perusahaan akan naik sebesar jumlah yang diterima dari penjualan tersebut. Setiap laporan laba atau rugi penjualan aktiva tidak lancar yang dilaporkan rugi atu laba dikurangkan laba bersih untuk menentukan jumlah modal kerja yang berasal dari operasi

3. Penerbitan utang jangka panjang

Penerbitan surat hutang jangka panjang, seperti wesel atau obligasi secara tunai akan mengakibatkan kenaikan modal kerja sebesar jumlah yang diterima

(21)

pada saat utang tersebut diterbitkan. Utang jangka pendek bukanlah sumber modal kerja, karena utang jangka pendek tidak menaikan modal kerja. Transaksi utang jangka pendek hanya mempengaruhi rekening-rekening lancar saja.

4. Penerbitan modal kerja

Penerbitan saham istimewa atau saham biasa secara tunai atau aktiva lancar lainnya, akan meningkatkan modal kerja, karena transaksi ini mengakibatkan kenaikan aktiva lancar dan modal jumlah yang sama. Hal yang sama juga berlaku untuk penerbitan kembali treasury stock secara tunai atau aktiva lancar lain yang mengakibatkan kenaikan.

Pertambahan investasi berupa aktiva lancar yang dilakukan oleh pemilik individual atau partner merupakan sumber modal kerja. Stock split tidak mempengaruhi modal kerja, karena transaksi ini hanya mempengaruhi rekening modal kerja :

Empat aktivitas investasi penggunaan yang memerlukan modal kerja: 1. Pembelian aktiva tidak lancar

Apabila pembelian aktiva tidak lancar seperti tanah, gedung, mesin, peralatan, atau investasi jangka panjang dibeli dengan cara ditukar dengan aktiva lancar atau utang lancar, maka modal kerja akan mengalami penurunan dengan jumlah sebesar harga beli aktiva tersebut.

2. Pembayaran utang jangka panjang

Apabila perusahaan menggunakan aktiva lancar untuk membayar utang jangka panjang seperti utang obligasi, maka modal kerja perusahaan akan mengalami penurunan sebesar jumlah aktiva lancar yang digunakan tersebut. Maka transaksi ini merupakan penggunaan modal kerja. Bila aktiva lancar lain seperti kas digunakan untuk melunasi utang jangka panjang, maka transaksi ini tidak akan berpengaruh terhadap modal kerja perusahaan, karena

(22)

transaksi tersebut hanya mempengaruhi rekening lancar saja yaitu aktiva lancar dan utang lancar dengan jumlah yang sama.

3. Pembelian atau penarikan kembali modal saham

Apabila kas atau aktiva lainnya digunakan oleh perusahaan untuk membeli saham untuk ditarik kembali atau dimiliki kembali sebagai treasury stock, maka modal kerja akan berkurang (penggunaan modal kerja) sebesar jumlah aktiva lancar yang digunakan. Demikian pula apabila pemilik perusahaan menarik dana dari perusahaan, maka modal kerja perusahaan juga akan berkurang.

4. Pengumuman deviden kas

Pengumuman deviden yang dibayar secara tunai akan menyebabkan modal kerja berkurang yang berarti penggunaan modal kerja. Pengumuman deviden membentuk utang deviden (utang lancar) akan berkurang dengan jumlah yang sama sehingga tidak mempengaruhi modal kerja.

2.5.4 Laporan Sumber dan Penggunaan Modal kerja

Menurut Dwi Prastowo D. dan Rifka Julanty (2002:116) laporan sumber dan penggunaan modal kerja dibagi ke dalam 4 bagian:

1) Format laporan

Laporan perubahan posisi keuangan yang berbasis modal kerja memberikan ringkasan mengenai aktivitas investasi dan perkembangan perusahaan. Secara khusus, laporan ini menggambarkan bagaimana modal kerja diberikan oleh aktivitas pembelanjaan perusahaan dan berapa banyak modal kerja digunakan untuk aktivitas pembelanjaan perusahaan dan berapa banyak modal kerja digunakan untuk aktivasi investasi.

(23)

2) Sumber informasi yang digunakan Dibagi menjadi 2 bagian :

a. Sumber informasi utama yang terdiri atas laporan rugi atau laba, laporan perubahan laba ditahan dan neraca komparatif.

b. Sumber informasi pendukung diperoleh dengan cara mengadakan analisis terhadap perubahan rekening-rekening aktiva tidak lancar. Dari analisis tersebut diperoleh informasi mengenai sumber dan penggunaan modal kerja

3) Langkah-langkah penyusunan modal kerja a. Menghitung perubahan modal kerja

b. Menganalisis perubahan saldo-saldo rekening tidak lancar, untuk menentukan sumber-sumber penggunaan modal kerja langkah ini digunakan dengan metode

- Langsung

- Kertas kerja baik 3 ataupun 5 kolom

- Rekening

c. Menyusun laporan perubahan posisi keuangan basis modal kerja. 4) Kegunaan laporan

a. Melaporkan aktivitas investasi dan pembelanjaan penting perusahaan yang menyebabkan perubahan modal kerja selama periode tertentu

b. Menjadi suplemen laporan laba atau rugi, perubahan laba ditahan dan neraca dengan menjelaskan alasan-alasan terjadinya kenaikan atau penurunan modal kerja perusahaan selama periode tertentu

c. Menyajikan sumber-sumber modal kerja utama perusahaan baik yang berasal dari operasi maupun dari non operasi

d. Menyajikan penggunaan-penggunaan modal kerja utama perusahaan e. Menjadi dasar bagi proses perencanaan

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Hoefnagels kebijakan penanggulangan kejahatan ( criminal policy ) dapat dilakukan dengan memadukan upaya penerapan hukum pidana ( criminal law application ), pencegahan

Grafik 4.1 Hasil pengamatan aktivitas guru dalam meningkatkan kreatifitas anak melalui kegiatan menggambar pada

net profit margin (rasio SHU bersih terhadap pendapatan belum dapat digunakan sebagai prediktor untuk memprediksi kondisi financial distress pada koperasi. Secara umum

Hasil analisis perbandingan ini menunjukkan bahwa BPG dan berbagai model produksi energi terbarukan berbasis limbah masih memerlukan peningkatan dan pengoptimalan

Komposisi media tanam pupuk kascing dan pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan, akan tetapi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap hasil mentimun (Cucumis

Berlakunya hukum Islam pada pemerintahan Malaysia (hukum islam di sana mendapat kedudukan khusus karena dijadikan hukum Negara). Pada zaman tradisional Islam di

Perputaran Kas, Perputaran Piutang Dan Menggunakan Rasio ROA Pada Perusahaan Telekomunikasi di BEI Tahun 2012 - 2017.. Dari data diatas dapat dilihat bahwa nilai perputaran

Perbedaan hasil akhir dapat diketahui dengan dilakukan postes menggunakan uji satu pihak untuk mengetahui pengaruh perlakuan model problem based learning berbantuan