• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN HISTORIS PERKEMBANGAN PENDIDIKA PENDIDIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TINJAUAN HISTORIS PERKEMBANGAN PENDIDIKA PENDIDIKA"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN HISTORIS PERKEMBANGAN PENDIDIKAN

SPANYOL ISLAM PADA MASA DINASTI UMAYAH II

ABAD KE 10

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sejarah Pendidikan

Dosen :

Wawan Darmawan, S Pd, M.Hum

Dr. Erlina Wiyanarti, M. Pd

Disusun oleh :

Danni Syahroni 1105584

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiim Alhamdulillahirobbil’alamiin

Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya didalam menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuannya tentang tinjauan historis perkembangan pendidikan Spanyol Islam pada masa Dinasti Umayah II, yang mana materi ini penulis dapatkan dari hasil searching

internet dan studi pustaka yang berkaitan dengan materi yang dikaji. Makalah ini disusun penyusun dengan beberapa kendala yang dihadapi. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan apa yang kami harapkan.

Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Wawan Darmawan, S Pd, M.Hum dan Ibu Dr. Erlina Wiyanarti, M. Pd yang telah memberikan tugas ini sehingga membuat penyusun terus berusaha untuk memperbanyak materi yang didapat terutama yang berkaitan dengan konten ini. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, Mei 2014

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah...2

1.3 Tujuan Penulisan Makalah...2

1.4 Manfaat Penulisan Makalah...3

BAB II PEMAHASAN...4

2.1 Sejarah Masuknya Islam ke Spanyol...4

2.2 Perkembangan Pendidikan Spanyol Islam...9

2.3 Faktor-faktor Pendukung Kemajuan Pendidikan Spanyol Islam...22

2.4 Kontribusi Intelektual Muslim Spanyol...23

BAB III PENUTUP...27

3.1 Kesimpulan...27

3.2 Saran...28

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peradaban Islam merupakan suatu peradaban yang besar dimana ketika jaman dinasti Umayah, peradaban islam semakin meluas sampai kedaratan Eropa yang mana ini menjadikan islam merupakan peradaban yang besar, peradaban ini hidup dimulai ketika kedatangan seorang rosul dengan nama Muhammad, melalui ajarannya yang diberi nama islam ini lah mulai muncul peradaban Islam, salah satunya yaitu adanya peradaban islam di Spanyol ketika dinasti Umayah II. Spanyol ini merupakan salah satu wilayah yang ada didataran Eropa yang memiliki wilayah yang cukup luas. Didalam sejarah, kita akan melihat bahwa Spanyol merupakan daerah Eropa yang pernah dikuasai oleh Islam tepatnya terjadi pada zaman khalifah Khalid Al- Walid yang merupakan salah seorang khalifah dari Bani Umayah yang berpusat di Damaskus. Didalam proses penaklukan Spanyol ini sendiri terdapat tiga pahlawan islm yang dapat dikatakan paling berjasa didalamnya, diantaranya Tharif Ibn Malik, Thariq Ibn Ziyad dan Musa Ibn Nushair, melalui ketiga pemimpin inilah Spanyol dapat dikuasai oleh islam dan peradaban islam ini mulai muncul, berkembang dan besar hal ini didukung oleh perkembangan dari peradaban ini salah satunya yaitu pendidikan, kebudayaan, pembangunan dan sebagainya.

(5)

sastra dan bahasa Arab secara meluas terjadi pada masa Umayah. Selain itu lahir pula ulama-ulama besar. Maka dari itu disini kami merasa perlu untuk melihat perkembangan pendidikan Spanyol pada masa Islam ini sehingga mampu menjadi sebuah peradaban besar yang diakaui eksistensinya dikalangan dunia.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan di atas kami sebagai penulis merasa perlu untuk mengangkat topik ini ke permukaan hal ini dilakukan dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui ataupun mendapatkan pemahaman mengenai tinjauan historis perkembangan pendidikan Spanyol Islam pada masa Dinasti Umayah II. Pada makalah ini, penulis mencoba menganalisis literatur yang ada yang berkaitan dengan materi. Ada beberapa hal yang dikaji oleh peneliti dalam melihat tinjauan historis perkembangan pendidikan Spanyol Islam pada masa Dinasti Umayah II ini diantaranya sejarah masuknya islam ke Spanyol, perkembangan pendidikan di Spanyol islam, faktor pendukung kemajuan pendidikan Spanyol islam sampai kepada kontribusi intelektual muslim Spanyol.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.

1.2.1 Bagaimana Sejarah Masuknya Islam ke Spanyol ?

1.2.2 Bagaimana perkembangan pendidikan Spanyol Islam pada masa dinasti Umayah II ?

1.2.3 Apa saja faktor-faktor pendukung kemajuan pendidikan Spanyol Islam ? 1.2.4 Bagaimana kontribusi intelektual Spanyol Islam bagi dunia pendidikan ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:

1.3.1 Bagaimana Sejarah Masuknya Islam ke Spanyol.

1.3.2 Bagaimana perkembangan pendidikan Spanyol Islam pada masa dinasti Umayah II.

1.3.3 faktor-faktor apa saja pendukung kemajuan pendidikan Spanyol Islam.

(6)

1.4 Manfaat Penulisan Makalah

(7)

BAB II

PEMAHASAN

2.1 Sejarah Masuknya Islam ke Spanyol

Spanyol merupakan salah satu negara yang ada di Eropa, dimana Spanyol ini merupakan negara terbesar kedua di Eropa Barat dan Uni Eropa, selain itu Spanyol pula merupakan negara terbesar kelima yang ada di Eropa. (Wikipedia 2014). Jika dilihat dari pernyataan ini kita bisa melihat bahwa wilayah Spanyol ini merupakan salah satu wilayah yang ada didataran Eropa yang memiliki wilayah yang cukup luas. Didalam sejarah, kita akan melihat bahwa Spanyol merupakan daerah Eropa yang pernah dikuasai oleh Islam tepatnya terjadi pada zaman khalifah Khalid Al- Walid (705-715) yang merupakan salah seorang khalifah dari Bani Umayah yang berpusat di Damaskus (Yatim, 2011: 87). Jadi Khalid Al-Walid ini merupakan salah seorang Khalifah yang pernah berkuasa dalam dinasti Umayah tepatnya itu terjadi pada tahun 705-715, dan ketika masa kekuasaannya Spanyol berhasil ditaklukan dan masuk menjadi wilayah yang dikuasai oleh islam. Sebelum penaklukan Spanyol, umat islam telah menguasai AfrikaUtara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari dinasti Bani Umayah. Pada masa itu Khalifah Khalid Al- Walid mengangkat Musa Ibn Nushair untuk menjadi gubernur diwilayah Afrika Utara dan pada saat itu Musa Ibn Nushair dibawah kekuasaan Khalifah Khalid Al- Walid mulai memusatkan perhatiannya untuk menaklukan Spanyol dan itu mulai direalisasikan ketika Khalifah Khalid Al-Walid mulai merestui hal itu, dengan mengirimkan pasukan orang Arab untuk membantu penyerangan terhadap wilayah Spanyol dan penyerangan ini sepenuhnya dilakukan dengan baik oleh Musa Ibn Nushair dengan cara memerintahkan penyerangan kewilayah Spanyol itu sendiri yang dilakuakan oleh Tharif Ibn Malik, Thariq Ibn Ziyad dan oleh dirinya sendiri (Musa Ibn Nushair).

(8)

didalamnya, diantaranya Tharif Ibn Malik, Thariq Ibn Ziyad dan Musa Ibn Nushair, hal ini dikarenakan ketiganya merupakan pelopor yang menjadikan Spanyol merupakan salah satu bagian dari peradaban islam yang ramai dan maju. Disini kita bisa melihata bahwa Tharif dapat dikatakan sebagai perintis penaklukan Spanyol karena ialah yang pertama kali memulai penyebrangan tentara muslim ke Spanyol dan mendapatkan keuntungan yang lumayan berlimpah, selain itu, ia pula berhasil menguasai ujung paling selatan pulau Spanyol ini. Dikatakan bahwa orang kristen lokal lebih memilih lari dari pada melawan dan menafsirkan kedatangan tak terduga Tharif dan anak buahnya sebagai ramalan kiamat (Lewis, 2012 : 190). Maka dari itu kita dapat melihat secara jelas bagaimana pasukan Tharif mendapatkan kemenangan dengan mudah dikarenakan mereka atau orang kristen tak melakukan perlawanan yang berarti, disini mereka bukan melakukan perlawanan melainkan mengundurkan diri sehingga hal ini mempermudah Tharif memperoleh kemenangan yang mudah didaerah spanyol ini.

(9)

orang-orang Islam yang dipimpinan Thariq bin Ziyad, yang selanjutnya menguasai Iberia dengan cepat (Wikipedia, 2013). Dalam hal ini kita dapat melihat bahwa Roderick ini merupakan raja yang berasal dari bangsa Visigoth dari sebuah kerajaan yang berkuasa di Iberia atau Spanyol dan Portugis yang mengalami kehancuran setelah datangnya invasi islam yang dipimpin oleh Thariq bin Ziyad. Invasi Tariq ini adalah bagian dari serangan muslim yang melintasi masa daratan Eurasia, mengarah pada jihad berulang yang tampaknya ditakdirkan untuk mengisi sepenuhnya kekosongan yang ditinggalkan oleh kekaisaran Romawi (Lewis, 2012 : 190).

(10)

sosial, ekonomi sangatlah menyedihkan, secara politik negara ini terbagi-bagi kedalam negara-negara kecil bersamaan dengan itu penguasa Gothic tidak bersifat toleran (Yatim, 2011: 91). Jadi disini kita bisa melihat bahwa kondisi Spanyol pra kedatangan Islam sungguh sangat memprihatinkan, terutama ketika masa pemerintahan raja Ghotic yang melaksanakan pemerintahannya dengan tangan besi yang mana kondisi ini menyebabkan rakyat Andalusia menderita dan tertekan.

Dari kondisi sosial masyarakat Spanyol menjelang kedatangan islam sangat memprihatinkan dimana masyarakat terpecah pecah menjadi beberapa kelas sesuai dengan latar belakang sosialnya (Sabondie, 2013 : 4). Disini banyak orang-orang kelas dua dan tiga yang sudah bosan terus tertindas oleh masyarakat kelas satu dan memilih lari kehutan karena trauma, dan hadirnya kekuatan islam ke Andalusia disambut antusiasme rakyat kelas dua dan tiga, mereka berharap banyak kepada cahaya islam sebab islam mengajarkan bahwa bumi dan semua isinya milik Allah (Fa’al, 2008: 139). Dari sini kita lihat mereka sangat merindukan datangnya kekuatan ratu adil sebagai sebuah kekuatan yang mampu mengeluarkan mereka saat itu, kerinduan mereka akhirnya menemukan momentumnya ketika kedatangan Islam ke Spanyol atau Andalusia ini sehingga sedikitnya ini akan memudahkan pasukan islam mendapatkan kemenangan dengan mudah di wilayah Spanyol.

(11)

pemimpin di Spanyol yang mana ini merupakan salah satu cermin bahwa kedudukan Spanyol dibawah kekuasaan Raja Rodrick sangatlah kacau dan ini memudahkan pasukan islam mengusai Spanyol apalagi hal ini juga didukung oleh pemimpin Spanyol yang menentang Raja Roderick, diantaranya mantan pemimpin Toledo ini, sementara itu terjadi pula konflik antara Roderick dengan Ratu Julian, mantan penguasa wilayah Septah. Julian juga bergabung dengan kaum Muslimin di Afrika Utara dan mendukung usaha umat Islam untuk menguasai Spanyol, Julian bahkan memberikan pinjaman empat buah kapal yang dipakai oleh Tharif, Tariq dan Musa. Hal menguntungkan tentara Islam lainnya adalah bahwa tentara Roderick yang terdiri dari para budak yang tertindas tidak lagi mempunyai semangat perang, selain itu, orang Yahudi yang selama ini tertekan juga mengadakan persekutuan dan memberikan bantuan bagi perjuangan kaum Muslimin (Yatim, 2011: 93). Jadi disini kita dapat mlihat bahwa masyarakat ataupun penguasa yang membenci Roderick ini bahu membahu untuk membantu kelancaran umat islam didalam menguasai Spanyol dengan harapan mampu menjatuhkan raja Spanyol ketika itu yang diduduki oleh Roderick, salah satunya kita melihat adanya penguasa wilayah Septah yaitu Julian dengan memberikan pinjaman empat buah kapal yang digunakan untuk penyebrangan pasukan islam ke wilayah Spanyol (Andalusia).

(12)

Keberhasilan ekspansi ini akhirnya benar-benar terjadi ketika dikuasainya seluruh wilayah Spanyol ke tangan Islam. Dan pada saat itu kekhalifahan dinasti umayah pada masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik hanya menjadikan daerah Andalusia atau Spanyol ini sebagai sebuah keamiran saja. Ketika ke kahalifaan ini berlangsung Ia menunjuk Musa bin Nushair sebagai amir di sana yang berkedudukan di Afrika Utara. Ketika dinasti umayah di Damaskus runtuh, perkembangan Andalusia kemudian dipegang oleh seorang pangeran umayah Abdurrahman Ibn Mu’awiyah ibn Hisyam yang berhasil lolos dari buruan Bani Abbas (Nizar, 2013: 78). Tokoh inilah yang kemudian berhasil mendirikan kembali daulah Bani Umayah II di wilayah Andalusia ataupun Spanyol ini.

Semenjak tentara Islam menginjakan kakinya di Andalusia hingga jatuhnya kerajaan Islam terakhir disana, Islam memainkan peranan yang sangat besar, masa itu berlangsung lebih dari tujuh setengah abad. (Tatang, - : 3). Jadi kedatangan islam di Spanyol telah membawa perubahaan yang sangat besar terutama di bidang sosial dan ilmu pengetahuan serta kebudayaan. Semua ini tidak terlepas dari kepiawaian dan dukungan dari penguasa dalam memajukan ilmu pengetahuan, dan tingginya motivasi umat islam dalam mengembangkan pengetahuan dan kebudayaan sehingga dalam waktu yang singkat Spanyol ini berubah menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan Islam yang besar dibelahan Barat. Kondisi ini membuat Eropa berkiblat pada semua aspek kebudayaan manusia pada Spanyol Islam. Bahkan jika masyarakat Eropa memerlukan tabib, arsitek atau penjahit, maka Cordova atau Ibu kota Spanyol lah tempatnya untuk memenuhi kota tersebut.

2.2 Perkembangan Pendidikan Spanyol Islam

(13)

Bani Abassiah, hampir seluruh Bani Umayah dibunuh, kecuali Abdurahman yang berusia sekitar 20 tahun yang waktu itu berhasil melanjutkan kekuasaannya di jajirah Andalusia (terkenal dengan kekhalifahan Kordoba) (Syafiee & Azikin, 2007: 102). Artinya disini kita dapat melihat bahwa melalui Abdurahman inilah Spanyol mulai berubah, dan nantinya akan berkembang menjadi sebuah peradaban yang mampu menyaingi peradaban yang ada di Timur yaitu peradaban Abassiah dan menjadi sebuah peradaban yang maju dengan berbagai sarana dan prasarana mulai dari pendidikan, bangunan, dan lain sebagainya sehingga wilayah Spanyol pada saat itu menjadi surganya para pelancong dan pencari ilmu.

(14)

Disini pada masa Spanyol islam mulai diterapkan salah satunya pendidikan islam, pendidikan islam ini adalah segala usaha untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia serta sumber daya manusia yang ada padanya menuju terbetuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma islam (Achmadi, 2001: 86). Adapun upaya untuk mengembangkan pendidikan islam dan peradaban, dapat dilihat dari beberapa gerakan oleh Abd al-Rahman al-Dakhil, yang kemudian diikuti oleh penguasa Spanyol sesudahnya. Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh Abd al-Rahman al-Dakhil tersebut antara lain: mendirikan lembaga pendidikan dan pengembangan perpustakaan (Nizar, 2013: 79). Pendirian lembaga-lembaga pendidikan dan perpustakaan ini merupakan awal pendidikan Spanyol islam, dan nantinya mengalami perkambangan yang sangat pesat ketika menginjak abad ke 10.

a. Mendirikan Lembaga Pendidikan

Disini didalam mengembangkan pendidikan yang ada di Spanyol, pemerintahan islam atau umat Islam mulai mendirikan lembaga-lembaga pendidikan diantaranya madrasah-madrasah yang tidak sedikit jumlahnya guna menopang pengembangan pendidikannya. Madrasah ini sendiri adalah hasil evolusi dari masjid sebagai lembaga pendidikan, yang dimaksudkan evolusi disini adalah perkembangan yang terjadi tanpa unsur paksaan dimana yang melatar belakangi timbul evolusi ini adalah lamanya pendidikan didalam masjid yang menuntut tersedianya tempat tinggal permanen bagi santri yang datang dari jauh (Nashir, 2011 : 2). Jadi disini bahwa madrasah ini merupakan lembaga pendidikan yang tak terlepas dari bangunan masjid.

(15)

(Nashir, 2011 : 8). Madrasah-madrasah di Spanyol tersebar diseluruh daerah kekuasaan islam antara lain Cordova, Sevile, Toledo, Granada dan lain sebagainya (Nizar, 2013: 80). Jadi pada masa Spanyol islam ini sendiri pembangunan lembaga pendidikan dibeberapa kota yang ada di Spanyol mulai dibangun dan ditingkatkan, hal ini tidak lain untuk menjadikan wilayah tersebut menjadi sebuah wilayah yang maju dan memiliki suatu peradaban yang baik. Pendidikan pada masa pemerintahan Umayah bersipat desentrasi yang berarti pendidikan tidak hanya terpusat diibu kota negara saja tapi juga dikembangkan secara otonom didaerah yang telah dikuasai dengan ekspansi teritorial (Indarto & Wulandari. 2012 : 3). Artinya disini bahwa pendidikan ini sendiri tersebar ke berbagai wilayah bukan hanya berpusat dipusat pemerintahan saja melainkan juga wilayah lainnya, maka dengan ini jelaslah mengapa universitas dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya tersebar dengan baik di Spanyol ketika pemerintahan Spanyol Islam atau Umayah II ini berkuasa.

(16)

menulis, membaca al qur’an, dan dasar-dasar keagamaan lainnya yang mana ini berada pada tingkatan awal dalam pendidikan.

Peserta didik dalam Khutab adalah anak-anak, tidak dibatasi baik miskin ataupun kaya (Efendi, 2011). Jadi dari sini setidaknya kita tahu bahwa Khuttab ditentukan bagi mereka yang memiliki umur yang setara dengan masa kanak-kanak karena hal yang dipelajari disini adalah sesuatu yang bersifat rendah ataupun dasar dari awal pembelajaran dimana yang dipelajari adalah tata cara menulis dan membaca serta ajaran ilmu agama yang masih rendah atau sifatnya pengenalan, maka dari itu pantaslah bahwa itu diperuntukan bagi mereka yang berumur pada masa kanak-kanak, walaupun disini saya menganalisis bahwa pada awalnya ini sendiri pendidikan khuttab ini ketika islam masuk bukan hanya untuk kalangan anak-anak saja melainkan juga dewasa yang pada saat itu belum paham dan mengerti bahasa arab, tulisan arab, sampai dengan pengetahuan islam yang mendasar, maka dari itu pada awalnya ini sendiri saya menafsirkan bahwa khuttab bukan hanya diperuntukan bagi mereka yang berumur pada masa kanak-kanak melainkan juga dewasa namun pada perkembangannya khuttab ini diperuntukan bagi umur yang berusia masih kanak-kanak walaupun disini belum jelas untuk berapa tahun pendidikan Kuttab ini dilaksanakan. Disini ada beberapa sumber abad pertengahan yang memberikan informasi yang berbeda tentang pandangan pada usia berapa anak memasuki pendidikan kuttab. Ilmuwan Al-Andalus (Spanyol) Ibn Hazm, menganggap bahwa usia 5 tahun adalah ideal untuk memulai pendidikan kuttab, Ibn Al-Jawzi memberitakan bahwa ia memulai pendidikan

(17)

Pada tahap selanjutnya didirikan Madrasah sebagai lembaga pendidikan formal yang terdiri dari sekolah rendah sampai sekolah menengah atas, dilembaga ini berbagai macam disiplin ilmu pengetahuan ada diantaranya Fiqh, Bahasa dan Sastra, Musik dan Kesenian mulai diajarkan. Sehingga di Spanyol mulai berkembang fiqh, bahasa, sastra, musik dan seni. Disini dalam fiqih pemeluk islam di Andalusia menganut mazhab Imam Maliki, sehingga disini para ilmuan memperkenalkan materi-materi fiqih dari mazhab Imam Maliki dan tokoh-tokoh yang termasur disini diantaranya Ziyad Ibn Abd, Ar-Rahman dan Ibn Yahya (Nizar. 2007 : 98). Dari hal ini kita bisa melihat bahwa yang diajarkan dan dipelajari pada saat itu terutama dalam fiqih ini sendiri adalah pembelajaran fiqih yang bermazhab Imam Maliki hal ini dikarenakan mereka atau masyarakat muslim yang ada di Spanyol pada saat itu merupakan mayarakat yang bermazhab Imam Maliki. Kemudian dalam bidang bahasa, bahasa ini dijadikan sebagai bahasa resmi dan diajarkan pada pendidikan Kuttab, bahkan kepada siswanya diwajibkan untuk selalu melakukan dialog dengan memakai bahasa resmi islam (bahasa Arab) sehingga bahasa ini pada saat itu menjadi populer dan menjadi bahasa keseharian (Nizar. 2007 : 98). Artinya disini bahwa pendidikan bahasa terutama bahasa Arab sudah diberikan atau diajarkan pada peserta didik ketika peserta didik belajar pada tahapan pendidikan di Khuttab, dimana bahasa yang diajarkan adalah bahasa Arab dan dijadikan sebagai bahasa remi dalam pengajaran, sehingga pada perkembangannya kita akan melihat bahwa bahasa Arab sangat berkembang dengan baik di bumi Spanyol ini. Kemudian dalam hal seni disini di Spanyol islam ini dikembangkan dan dijarkan musik-musik yang bernuansa Arab yang merangsang tumbuhnya nilai-nilai kepahlawanan, tokohnya yang terkenal adalah Al-Hasaan Ibn Nafi yang dijuluki Ziryab dan ia selalu mengajarkan keterampilannya kepada anak-anak, dewasa bahkan para budak.

(18)

pendidikan dan ilmu pengetahuan, khalifah Abd al-Rahman III mencoba merintisnya dengan mendirikan Universitas Cordova sebagai pusat ilmu pengetahuan dan universitas ini mengambil tempat disebuah mesjid (Nizar, 2013: 80). Hal menarik disini kita bisa melihat bahwa pada awalnya sendiri universitas Cordova ini merupakan sebuah masjid yang mulai beralih fungsi menjadi sebuah universitas dan awal pembangunan atau perintis dari universitas yang terkenal ini adalah Al- Rahman III dan disini pula kita bisa melihat bahwa mesjid ini atau Universitas ini nantinya diperluas lokasinya pada masa al-Hakam II (961-976 M). Pada masa al-Hakam II (961-976 M) selain diperluas lokasinya disini pula mulai didatangkan para profesor dari Timur (al-Azhar dan Nizamiyah), pendatangan para pengajar ini dimaksudkan agar pendidikan yang ada di Universitas Cordoba memiliki tingkat kemajuan yang sama dengan universita-universitas terkenal maju di belahan bumi lainnya. Jadi disini ada semacam keinginan dari dinasti Umayah II di Spanyol ini untuk menjadikan pendidikan yang ada di Spanyol memiliki tarap yang tinggi sama dengan peradaban yang maju dengan pasat pada waktu itu, maka disini para penguasa Spanyol islam mulai mengadakan perombakan dalam dunia pendidikan diantaranya pendirian lembaga pendidikan, universitas sampai kepada pendatangan para pengajar atau profesor dari dari Timur.

(19)

jembatan penyeberangan yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad 12 M, maka tak heran bila kebanyakan filosof-filosof Spanyol dalam pemikiranya banyak yang menganut Aristoteles (M Ilyas, 2012 : 6).

(20)

Sedangkan untuk sekolah-sekolah rendah atau memiliki tingkatan dibawah, pembelajaran lebih dipokuskan pada pendidikan agama yang meliputi dasar-dasar agama dan sastra. Pada masa ini sekolah-sekolah tumbuh dengan cepat, bahkan disini kita akan melihat di Cordoba mulai bermunculan sekolah-sekolah mulai dari sekolah-sekolah yang bertahap rendah sampai dengan perguruan tinggi yang mencapai angka 800 sekolah. Maka dari fenomena ini kita bisa melihat bahwa penguasa islam yang ada di Spanyol merupakan orang-orang yang cinta akan ilmu pengetahuan, dari pernyataan di atas pula kita dapat melihat bahwa pola pendidikan yang ditawarkan pada masa ini telah memiliki kesamaan stratifikasi dengan pendidikan saat ini. Kesamaan itu adalah dengan diterapkannya tingkatan-tingkatan kelas tertentu dalam proses pendidikannya, yang mana dari sini kita dapat melihat bahwa pengelolaan administrasi pendidikan sudah berjalan dengan baik, baik yang menyangkut tarap perkembangan peserta didik, fasilitas maupun materi yang akan diajarkan.

(21)

ajaran agamanya yang mewajibkannya untuk menuntut ilmu. Kesadaran inilah yang menopang pendidikan Spanyol Islam pada waktu itu. Tingginya motivasi agama, telah memotivasi umat Islam berlomba-lomba, apakah untuk mendirikan lembaga pendidikan, maupun mengisi (belajar) di lembaga pendidikan yang sudah ada.

(22)

yang diterapkan, dapat dibagi kepada dua macam. Pertama, Metode bagi pendidikan formal dan kedua metode pendidikan non formal (Nizar, 2013: 83).

Pada metode pendidikan formal disini seorang guru (dosen) duduk diatas podium dan ia memberikan pelajaran, khususnya pendidikan tinggi dengan membacakan manuskrip-manuskrip dimana setelah itu guru menerangkan secara jelas dan kemudian materi itu didiskusikan bersama. Disini para pelajar diberikan kebebasan untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat, bahkan diperkenankan untuk berbeda pendapat dengan statemen yang diberikan oleh gurunya, asal mereka dapat menunjukkan bukti-bukti yang mendukung kebenaran pendapatnya. Mahasiswa biasanya diminta untuk menghafal materi-materi khusus, menganalisa dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menyampaikan materi pembelajaran, disini seorang dosen dibantu oleh seorang asisten yang memiliki tugas atau bertugas untuk membantu pelajar (mahasiswa) dalam memahami materi yang dipelajarinya. Seorang dosen menggunakan tiga langkah dalam presentasinya yaitu menerangkan materi secara umum, menerangkan materi agak singkat, dan menerangkan secara mendetail. Kemudian jika masih ada yang belum mengerti seorang dosen tidak segan-segan mengulangi kembali, kemudian mahasiswa menghapalnya, mengulang kembali apa yang dihapalnya, dianalisis, dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

(23)

2009 : 2). Menyatakan bahwa “ ketika masyarakat Islam sudah terbentuk, pendidikan diselenggarakan di mesjid dan proses pendidikan pada kedua tempat ini dilakukan dalam halaqah yaitu lingkaran belajar “. Maka dari pernyataan ini pula kita dapat melihat bahwa metode Halaqoh ini merupakan metode pembelajaran dengan posisi yang melingkar. Disini guru mendektikan sejumlah buku, dan kemudian menjelaskannya secara rinci. Diskusi semacam ini merupakan metode pengajaran yang telah membumi di Spanyol Islam.

Jika kita lihat dari pendekatan-pendekatan ini maka kita dapat melihat bahwa pendidikan pada masa ini sungguh demokratis, tidak absolut dan antara guru dengan peserta didik terjalin hubungan yang harmonis. Kemerdekaan individu dalam mengeluarkan pendapat sangat dihargai, dengan bukti dan argumentasi. Upaya pembelajaran tidak dibatasi ruang dan waktu, situasi yang kondusif ini yang membuat lembaga pendidikan Spanyol Islam mengalami kemajuan pesat. Para pelajarnya tidak dibatasi oleh usia dan status sosial. Ilmu yang dimiliki tidak saja menyentuh aspek kognitif, akan tetapi mencakup aspek afektif dan psikomotorik secara simultan dan integral. Keunikan inilah yang membuat pendidikan Spanyol Islam berbeda dengan pola pendidikan yang ditawarkan pendidikan Islam sebelumnya. Sebab, penekanannya berorentasi menstimuli seluruh potensi manusia secara komprehensif dan integral.

b. Pengembangan Perpustakaan

(24)

khalifah Umayah telah berupaya menyisihkan dana dari kas negara untuk membangun berbagai sarana pendudukung tersebut secara intensif. Ini dapat dilihat dari upaya khalifah Abdurahman III (912-961 M) membangun perpustakaan dikota Granada dengan koleksi hingga mencapai 600.000 jilid buku dan upaya yang sama juga dilakukan oleh khalifah al-Hakam II (961-976 M) yang tak mau kalah dengan upaya yang dilakukan oleh bapaknya dimana ia juga membangun perpustakaan yang terbesar (Greatest Library) di seluruh Eropa pada masa itu dan masa-masa sesudahnya (Nizar, 2013: 85). Dari pernyataan ini kita dapat melihat bahwa pada masa kekhalifahan Umayah di Spanyol ini pemerintahan khalifah sangatlah memperhatikan ilmu pengetahuan yang berkembang diwilayah Spanyol, hal ini terbukti dengan banyaknya perpustakaan yang dibangun pada masa itu, hal ini menunjukan dengan jelas bahwa pemerintahan islam pada masa ini sangat memperhatikan pendidikan dan pengetahuan. Bahkan disini pada masa khalifah al-Manshur (977-1002 M), tepatnya di ibu kota Umayah terdapat 73 perpustakaan, dan sejumlah besar toko buku, mesjid dan istana, sehingga disini membuat ibu kota Umayah memperoleh popularitas internasional. Hal yang menarik disini kita bisa melihatnya dimana para penguasa pada saat itu merupakan penguasa yang dapat dikatakan pecinta ilmu pengetahan yang mana mereka haus akan ilmu pengetahuan, sehingga diwilayah yang mereka kuasai tmbuh dengan cepat sarana dan prasarana ilmu pengetahuan yang mana ini tentunya didukung oleh penguasa yang sedang berkuasa.

(25)

tidak segan-segan mengeluarkan dana yang cukup besar untuk usahanya itu, yang penting ia bisa memiliki karya-karya yang ada, dan dengan koleksi-koleksi tersebut ia akan simpan baik itu di perpustakaan pribadi maupun perpustakaan umum yang nantinya diharapkan mampu memberikan ilmu pengetahuan kepada umum. Maka disini jelaslah bahwa penguasa Spanyol islam ini sangat tertarik akan ilmu pengetahuan. Disini dijelaskan bahwa amir sering menulis surat kepada setiap penulis kenamaan guna memeperoleh naskah karya ilmiah dan membayarnya sangat mahal dan Pujangga arab, Abu Farj al-Aashfihani yang yang tinggal di Bagdad pernah didatangi utusan Amir Andalusia guna memperoleh naskah karangan lagu dan himpunan sajak al-Aghani dan diberinya hadiah 1000 dirham. (Nasrah, 2004 : 7). Sehingga dari sini nampak jelas lah bahwa penguasa sangat mencintai akan ilmu pengetahuan dan disini pendidikan ilmu pengetahuan menjadi sorotan utama dalam pembangunan peradaban ini sehingga peradaban ini menjadi besar dan pendidikan ini pula mendapatkan prioritas utama dari para penguasa yang mencintai ilmu, sehingga pendidikan pada masa ini tumbuh dengan cepat.

(26)

mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dalam pembangunan dan pengkoleksian buku perpustakaannya yang mana ini diperuntukan untuk umum.

Pada masa ini pula para wanitapun tidak ketinggalan, mereka berlomba-lomba untuk mengumpulkan buku-buku, demikian pula para budak (Nizar, 2013: 86). Dengan fenomena ini tidaklah heran jika dalam waktu yang relatif singkat pertumbuhan perpustakaan di Spanyol Islam menyebar dengan sangat menggeliat dan cepat. Yang mana dari pembangunan perpustakaan ini sangatlah mendukung bagi pengembangan ilmu pengetahuan di Spanyol, sehingga dengan sekejap saja telah mengubah daerah Spanyol menjadi sebuah negara yang kaya, makmur dan maju, dan ilmu pengetahuan yang maju dengan sangat cepatnya. Disini ilmu pengetahuan bukan hanya milik orang merdeka, akan tetapi juga milik para budak dan hubungan yang harmonis ini menjadi daya penggerak tersendiri bagi kemajuan pendidikan yang di perkenalkan Spanyol Islam (Nizar, 2013: 86).

2.3 Faktor-faktor Pendukung Kemajuan Pendidikan Spanyol Islam

(27)

Selain itu yang mendukung kemajuan pendidikan Spanyol ini sendiri adalah adanya dan menyebarnya madrasah-madrasah atau sekolah serta universitas-universitas di beberapa kota di Spanyol Islam yang sangat terkenal, seperti Universitas Cordova, Seville, Malaga, dan Granada yang mana ini memberiakan kontribusi bagi mereka yang menginginkan pendidikan, sehingga masyarakat dari berbagai wilayah datang kedaerah ini guna mendapatkan pendidikan. Kemudian yang menjadi faktor pendukung pengembangan pendidikan Spanyol islam ini adalah banyaknya para sarjana Islam yang datang dari ujung Timur dan ujung Barat wilayah Islam dengan membawa berbagai buku dan berbagai gagasan yang mana ini memberikann sebuah perubahan dan kemajuan dunia pendidikan yang ada di Spanyol ini. Ini pula menunjukkan bahwa, meskipun umat Islam terdiri dari beberapa kesatuan politik, namun mereka merupakan suatu kesatuan. Hal lainnya yaitu adanya persaingan antara Abbasiyah di Baghdad dan Umayah di Spanyol dalam bidang ilmu pengetahuan dan peradaban. Kompetisi dalam bidang ilmu pengetahuan dengan didirikannya Universitas Cordova yang menyaingi Universitas Nizamiyah di Baghdad yang merupakan persaingan positif, dimana keduanya terpacu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang sebaik-baiknya yang mana ini akan berdampak positif bagi kedua dinasti yang berkuasa terutama Umayah yang ada di Spanyol. Kemudian hal menarik lainnya yaitu faktor toleransi dan stabilitas nasional antara islam dan non islam sehingga mereka saling berlomba untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan (Nizar, 2013: 89). Dari faktor-faktor itulah pendidikan panyol islam mampu berkembang dengan sangat pesat dan Spanyol mampu menjadi sebuah daerah dengan peradaban yang maju dan besar yang mana ini menjadi kiblat dari pendidikan pada saat itu.

2.4 Kontribusi Intelektual Muslim Spanyol

(28)

kepada kemajuan yang lebih kompleks. Baik disadari maupun tidak, islam di Spanyol ini telah memberikan konstribusi intelektual yang pada akhirnya melahirkan kebangkitan intelektual, baik dalam bidang filsafat, sains, bahasa dan sastra, kesenian dan musik maupun kemegahan bangunan fisiknya. Disini kita bisa melihat bahwa pada saat itu dalam bidang filsafat muslim Spanyol merupakan mata rantai yang menghubungkan antara filsafat Yunani klasik dengan pemikiran Barat. Selain itu, muslim Spanyol juga turut andil besar dalam mendamaikan antara agama dengan ilmu, akal dengan iman yang sekaligus menandai akhir abad kegelapan Eropa. Pada kekhalifahan al-Hakam II (961-976M) ribuan karya ilmiah filosofis di Impor dari Timur. Karya-karya tersebut terhimpun dalam perpustakaan pribadinya.

Kebijakan al-Hakam yang mendukung terciptanya lingkungan intelektual inilah yang pada akhirnya turut serta membidani lahirnya filosof-filosof besar sesudahnya. Tokoh-tokoh filsafat tersebut diantaranya : Ibn Bajjah, dengan karyanya adalah Tadbir al-Mutawahhid (Rezim yang sendiri). Kemudian Ibn Thufayl, karya yang terkenalnya adalah Hayy Ibn Yaqzhan (yang hidup anak kesadaran). Selain itu tokoh lainnya yaitu Ibn Rusyd, dengan karyanya; Tahafut al-Tahafut (kacauanya kekacauan) (Yatim, 2011: 93). Kemudian dibidang Sains, dalam bidang sains, muslim Spanyol juga turut membidani lahirnya tokoh-tokoh terkenal, antara lain: a). Dalam bidang Kedokteran, tokoh terkenalnya adalah Ibn Rusdy. Selain ahli kedokteran, ia juga merupakan seorang filsof. “ Ibn Rusyd di Eropa terkenal dengan Averros dari Cordova, pengikut Aristoteles dimana disamping sebagai filosof, ia juga sebagai ulama fiqh yang menulis kitab Bidayat al-Mujtahid serta ahli kedokteran dengan karyanya al-Kulliyah fi ath-Thib (generalitas dalam kedokteran) “. Amin (Ilyas, 2012 : 4). Jadi disini kita dapat melihat bahwa Ibnu Rusd ini sendiri sangatlah terkenal ke berbagai wilayah Eropa lainnya dengan sebutan Averroes.

(29)

demikian besar di Eropa, sehingga muncul gerakan Averroisme (Ibn Rusydisme) yang menuntut kebebasan berpikir (Ilyas, 2012 : 8). Jadi dari pernyataan ini pengaruh para cendekiawan muslim ini sangatlah besar bagi Eropa salah satunya pemikiran dari Ibnu Rusd yang memberikan kontriusi bagi perkembangan Eropa selanjutnya. b). Dalam bidang astronomi diantaranya Ibrahim bin Yahya Al-Naqqash dimana dalam kemampuannya ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya berhana tersebut, selain itu ia pula berhasil membuat teropong modernt yang dapat menentukan jarak antara tata surya dengan bintang-bintang (Yatim, 2011: 102). c). Dalam bidang Sejarah, dalam bidang ini terdapat 2 tokoh yang amat terkenal, yaitu Ibn Khatib dan Ibn Khaldun. Ibn Khatib (1313-1374M) berasal dari keluarga arab yang pindah ke Spanyol dari Suria. Ia terkenal dengan karyanya yang menceritakan tentang riwayat Kota Granada sedangkan Ibn Khaldun lahir di Tunis adalah perumus filsafat sejarah (Yatim, 2011: 102). Karya Ibn Khaldun yang terkenal ini adalah Muqaddimahnya, dalam bukunya tersebut dipaparkan teori perkembangan sejarah yang menempatkan dua aspek social berupa fakta-fakta fisik tentang iklim dan geografi serta aspek moral dan spiritual yang mempengaruhi perkembangan social, d). Dalam bidang Geografi, tokoh dalam bidang ini adalah Ibn Baththutah. Ibn bathuthah lahir di Tangier pada tahun 1304 dan meninggal di Maroko pada tahun 1377. Dalam perjalanan ketimurnya, Ibn Bathuthah mencapai Ceylon, Bengal, Benua Maldive, Samudra Pasai dan China (Yatim, 2011: 102).

(30)

al-Hamamah” (kalung merpati) sebuah antologi syair-syair cinta yang memuja konsep cinta Platonis. Selain itu, pada saat Islam berkuasa bahasa Arab menjadi bahasa adminitrasi pemerintahan. Keadaan yang demikian itu dapat diterima oleh golongan muslim maupun non Muslim, bahkan penduduk asli Spanyol menduakan bahasa asli mereka. Disini bahasa Arab telah berpengaruh besar di Eropa. Selama Islam berada di Andalusia, telah banyak nama-nama benda yang dikenal di Barat berasal dari bahasa Arab (M Ilyas, 2012 : 8). Maka dari itu disini bahasa Arab pula memberikan pengaruh yang besar sehingga kita dapat melihat banyaknya suku kata dari bahasa arab yang digunakan di Eropa.

(31)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Spanyol merupakan salah satu negara yang berada di kawasan Eropa merupakan salah satu kawasan yang pernah menjadi kekuasaan islam dimana pada saat itu Islam masuk ke Spanyol pada masa Umayah I dan mampu meguasai wilyah Spanyol dengan mengalahkan terlebih dahulu kerajaan Visigoth yang pada waktu itu dipimpin oleh Roderick dan pada perkembangan selanjutanya Spanyol ini berkembang menjadi suatu peradaban yang sangat maju ketika dinasti Umayah II dimana Spanyol mulai menjadi sebuah peradaban yang maju dalam bidang Ilmu pengetahuan, hal ini dikarenakan pada saat itu para penguasa yang memerintah di Spanyol merupakan para penguasa yang cinta akan ilmu pengetahuan sehingga pada perkembangannya di Spanyo ini muncul berbagai lembaga-lembaga pendidikan yang nantinya ini akan mampu mengangkat wilayah ini menjadi wilayah yang sangat dikagumi diberbagai wilayah yang ada dibelahan bumi, sehingga banyak diantara mereka yang mulai mencari ilmu pengetahuanke wilayah ini.

(32)

pendidikan ilmu-ilmu akal seperti filsafat, matematika, farmasi, kedokteran, pelayaran, fisika, seni arsitektur, geografi, ekonomi dan sebagainya, serta pengembangan ilmu-ilmu naqli (ilmu-ilmu yang berhubungan dengan al-Qur’an dan Hadith. Selain pembangunan berupa madrasah dan universitas pada masa ini pula dikembangkan universitas-universitas besar yang mengagumkan yang pada perkembangan berikutnya melahirkan para cendekiawan muslim yang sangat terkenal dan ini pula nantinya memberikan kontribusi bagi Eropa untuk berkembang menjadi wilayah yang maju.

3.2 Saran

(33)

Daftar Pustaka

Achmadi. (2010). Ideologi Pendidikan Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Didin & Winataputra. (2010). Interpretasi Sosiologi dalam Pendidikan. Bandung : Karya Putra Darmawati.

Efendi. (2011). Pendidikan Islam masa Bani Umayyah (Filsafat Pend.Islam). [Online]. Tersedia : http://paremaputri.blogspot.com/2011/05/pendidikan-islam-masa-bani-umayyah.html. [Diakses 1 Mei 2014].

Fa’al. (2008). Sejarah Kekuasaan Islam. Yogyakarta : CV Artha Rivera.

Febriandi, (2011). Sejarah Pendidikan Islam [Online]. Tersedia : http://barribulat.blogspot.com/2011/07/sejarah-pendidikan-islam.html. [Diakses 25 Februari 2014].

Hasan. (1995). Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta : Departemen Pndidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Akademik

Indarto & Wulandari. (2012). Pendidikan Pada Masa Daulah Bani Umaiyah dan Abbasyiah. [Online]. Tersedia : http://toshirominamoto.files.wordpress.com/2012/12/pendidikan-pada-masa-daulah-umayyah-dan-daulah-abbasiyah.pdf. [Diakses 25 Februari 2014].

Ilyas. (2012). Kemajuan Ilmu Pengetahuan Islam dan Pengaruhnya Terhadap Dunia Barat. [Online]. Tersedia :

http://mamdoh.staff.unimus.ac.id/files/2013/02/KEMAJUAN-ILMU- PENGETAHUAN-DAN-PENGARUHNYA-TERHADAP-PERADABAN-BARAT.pdf. [Diakses 25 Februari 2014].

Kartika. (2010). Pengertian, Peranan dan Fungsi Kurikulum. [Online]. Tersedia : http://astawan.files.wordpress.com/2010/06/kurikulum-1.pdf. [Diakses 1 Maret 2014].

(34)

Lutfiana. (2013). Khuttab Gaya Klasik. [Online]. Tersedia : http://blogkelascfitk.blogspot.com/2013/07/kuttab-gaya-klasik.html.

[Diakses 15 Agustus 2014].

Musthofa. (2012). Sejarah Pendidikan Islam Pada Masa Bani Umayyah.

[Online]. Tersedia : http://ibnu-safruddin.blogspot.com/2012/12/sejarah-pendidikan-islam-pada-masa-bani_9.html. [Diakses 25 Februari 2014]. Nashir. (2011). Pertumuhan Madrasah Pada Periode Awal Sebelum lahirnya

Madrasah Nizhamiyah. [Online]. Tersedia : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=114646&val=5247. [Diakses 25 Februari 2014].

Nasrah. (2004). Sebab-Sebab Kehancuran Islam di Spanyol (Suatu Tinjauan Historis). [Online]. Tersedia : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1656/1/arab-nasrah2.pdf. [Diakses 25 Februari 2014].

Nizar. (2009). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Sobandie. (2013). Perkembangan Kebudayaan Islam di Spanyol pada Masa Umayah II dalam Bidang Arsitektur (756-1035 M). [Online]. Tersedia : http://repository.upi.edu/3086/4/S_SEJ_0807000_Chapter1.pdf. [Diakses 25 Februari 2014].

Sanaky. (2009). Pembaharuan Pendidikan Islam : Studi Pemikiran Fazlur Rahman Tentang Konsep Pendidikan Tinggi Islam. [Online]. Tersedia : http://sanaky.com/wpcontent/uploads/2009/02/pembaharuan_pendidikan_isl am_fazlur_rahman.pdf. [Diakses 25 Februari 2014].

Syafiie & Azikin. (2007). Perbandingan Pemerintahan. Bandung : PT Refika Aditama.

Tatang. ( - ). Kontribusi Islam di Spanyol Terhadap Kemajuan Eropa. [Online].

Tersedia :

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/196503 141992031TATANG/Tarikh_Islam/

(5)_Kontribusi_Islam_terhadap_Kemajuan_Eropa.pdf . [Diakses 25 Februari 2014].

(35)

Wikipedia. (2013). Roderikus. [Online]. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Roderikus. [Diakses 1 Mei 2014].

Wikipedia. (2014). Spanyol. [Online]. Tersedia :

Referensi

Dokumen terkait

Pertumbuhan Cendawan Entomopatogen Lecanicillium lecanii pada Berbagai Media serta Infektivitasnya terhadap Kutudaun Kedelai Aphis.. glycines Matsumura (Hemiptera:

Salah satu konsekuensi disahkannya Undang- Undang Desa adalah penarikan tanah plungguh atau bengkok yang selama ini menjadi sumber pendapatan perangkat desa. Hasil

Data tekstual prasasti yang ditemukan (berasal) dari areal terbahas menunjukkan bahwa di wilayah Kota dan Kabupaten Malang sekarang ini, sekitar seribu tahun silam (abad

Meskipun secara hitungan distribusi frekuensi, bahwa seluruh responden pada kelompok perlakuan yang diberi bebat perineum mengalami kesembuhan ≤ 7 hari, tapi

Adapun UUPA sebagai pelaksanaan dari pasal 33 UUD 1945 adalah suatu hal yang sudah semestinya, karena pasal 33 ini terutama ayat (3) nya merupakan dasar hukum yang utama dari

Proses sorpsi ion-ion logam dalam SIR (Benamor dkk., 2008) Berdasarkan penelitian yang telah banyak dilaporkan, untuk sorpsi ion-ion logam menggunakan SIR, terjadi melalui

Morrison (2001: 27), mengatakan bahwa kebutuhan (need) diartikan sebagai kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan kon- disi yang sebenarnya, keinginan adalah harapan ke depan

Dari pengamatan yang telah penulis lakukan berdasarkan hasil observasi langsung dengan Reservation Agent penulis telah memberi kesimpulan bahwa penanganan pemesanan kamar