• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gerakan Gerakan Sosial Yang Ada Di Jawa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Gerakan Gerakan Sosial Yang Ada Di Jawa"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Gerakan-Gerakan Sosial Yang Ada Di Jawa

Pendahuluan

Selama abad ke-19 dan ke-20 di indonesa terus-menerus timbul pemberontakan, kerusuhan, kegaduhan, dan sebagianya. Peristiwa itu di sebutkan sebagai suatu gerakan social yang lebih banyak terjadi di daerah pedesaan. Suatu pergolakan yang terjadi di daerah pedesaan khususnya petani, itu merupakan suatu ledakan atas ketegangan-ketegangan atas eksploitasi dan pemerasan yang dilakukan para tuan tanah terhadap petani/masyarakat di dalamnya.

Gerakan-gerakan para petani menunjukkan bahwa masyarakat menghendaki adanya perbaikan kehidupan, dengan pendorong gerakan ini yaitu adanya rasa dendam terhadap keadaan sosial ekonomi bagi pendukungnya. Disamping itu ada juga gerakan bersifat mesianistis. Dalam gerakan ini dipercaya akan muncul seorang penyelamat yang disebut Ratu Adil atau Imam Mahdi. Serta satu gerakan keagamaan yang mana gerakan ini adalah melawan kebobrokan yang telah merasuki kehidupan masyarakyat Islam dan mengembalikan praktek-praktek keagamaan sesuai ajaran Allah SWT dan Sunnah Rasul. Sehingga banyaknya gerakan-gerakan dengan berbagi factor.

GERAKAN SOSIAL

(2)

setempat yang dianggap telah menjadi penyebab kesengsaraan atau penderitaan yang dialami rakyat. Gerakan ini masih bersifat sederhana dan tidak tersusun dalam bentuk organisasi yang rapih, serta tidak mendasarkan kepada rencana-rencana yang matang. Gerakan rakyat ini bersifat setempat dan tidak mempunyai kerjasama dengan daerah lainnya. Dapat dikatakan bahwa gerakan rakyat ini bersifat tradisionil. Tetapi hal ini cukup menggoncangkan masyarakat dan pemerintah. Peristiwa tersebut banyak terjadi di daerah pedesaan. Boleh dikatakan hampir setiap tahun di salah satu daerah terjadi pergolakan dan kerusuhan, yang sering diwujudkan sebagai tindakan-tindakan yang bersifat agresif dan radikal. Gerakan itu ternyata merupakan kekuatan sosial yang besar untuk daerah pedesaan. Sikap rakyat dalam mengambil bagian dalam gerakan-gerakan sangat radikal, karena digerakkan oleh harapan-harapan yang timbul akibat ajaran mesianistis atau milenaristis dan juga dengan pandangan eskatologi yang bersifat revolusioner. Gerakan rakyat melawan pemerasan banyak terjadi di tanah partikelir yang akhirnya berujung kepada kerusuhan. Kerusuhan tersebut disebabkan oleh adanya pungutan pajak yang tinggi dan beban pengerahan tenaga kerja-paksa yang sangat berat. Kerusuhan itu dilakukan oleh rakyat petani di pedesaan tanah partikelir. Mereka berontak karena telah ditindas dan diperas oleh penguasa tanah. Karena itu tindakan yang dilakukan banyak didorong oleh perasaan dendam dan kebencian.

(3)
(4)

kayu, dan penebangan kayu. Kemudian ada pula kewajiban bagi wanita dan anak-anak untuk bekeja seama sembilan hari setiap bulannya. Situasi tersebut akhirnya memunculkan situasi yang buruk sampai ahirnya memunculkan situasi konflik yang tajam. Selain itu, adanya hal-hal tersebut meyebabkan terjadinya migrasi sekitar 2000 orang ke luar wilayah untuk menghindari pajak dan timbulnya penolakan para petani untuk bekerja paksa di perkebunan kopi. (Marwati Djoned Poesponegoro, 1984:248) Ketidakpuasan itu kemudian meletus sebagai perlawanan yang terbuka dan yang penuh kekerasan. Gerakan radikal dalam persaingan untuk memperoleh dukungan masyarakat untuk melawan Pemerintah Kolonial Belanda dan tuan-tuan tanah. Gerakan petani berkembang dengan rasa-rasa identitas kepribumian tentang kemerdekaan, kebebasan dan persamaan untuk masyarakat. Dari penjelasan di atas, tampak terlihat bahwa terjadi proses perubahan struktur masyarakat seperti hilangnya persekutuan hidup di dalam desa. Pada tanah partikelir tuan tanah melakukan ekspoitasi terhadap tanah dan petani yang hidup di daerahnya. Selain itu, terjadi proses hilangnya persekutuan hidup di dalam desa. Di tanah partikelir terbentuk kehidupan organisasi desa yang lepas dan meletakkan para tuan tanah menjadi lebih kuat dalam kedudukan yang berkuasa, serta menguatkan cengkeramannya atas kaum petani.

(5)

pribumi dan mendirikan rumah-rumah bagi orang Eropa. Penindasan inilah yang seringkali mendorong Sarekat Islam menyokong sepenuhnya aksi penghuni tanah partikelir untuk melakukan gerakan sosial.

Gerakan sosial yang dilakukan dilakukan oleh Sarekat Islam juga didorong oleh keberanian anggotanya karena diikat oleh keyakinan yang begitu mendalam. Keyakinan ini disatukan dengan menggunakan agama Islam sebagai dasarnya. Meski terkadang faktor agama ini hanya digunakan sebagai alat penyatu belaka, tanpa benar-benar bermaksud untuk memajukannya. Selain itu mereka secara berani melakukan perlawanan dalam wujud gerakan sosial, karena dijanjikan oleh harapan-harapan kehidupan yang lebih baik (milenaristis) dan akan segera munculnya seorang Ratu Adil atau Messias (mesianistis).

KESIMPULAN

Apabila tidak ada factor pengikat yang luas seperti ideology, organisasi , kepemimpinan dan tujuan gerakan maka perlawanan hanya berupa pemberontakan setempat bersifat lokal, terisolasi dan umurnya pendek. Dan macam gerakan sosialnya terdapat beberapa macam seperti Gerakan melawan peningkatan pungutan cukai yang tinggi, gerakan milenaristis yang bertujaun mengembaklikan zaman sebelum terjadi banyak perubahan, serta gerakan yang dipimpin oleh seorang Ratu Adil atau imam Mahdi yang mana suatu gerakan ini bersifat mesianistis dengan harapan akan kedatangan ratu adil atau imam mahdi sebagai juru selamat rakyat. Gerakan semacam ini muncul sebagai protes terhadap berbagai tekanan kolonial Belanda. Ada pula gerakan revivalistis dan sektaris yang bertujuan memperbaiki kehidupan beragama.

(6)

kayu dan penebangan pohon, serta wanita dan anak-anak diharuskan untuk bekerja selama sembilan hari setiap bulannya. Sehingga dari situasi yang seperti itu maka tidak berlebihanlah bila telah menimbulkan situasi yang buruk dan pada akhirnya sampai mencapai situasi konflik yang tajam.

DAFTAR PUSTAKA

Kuntowijoyo. 2008. Penjelasan Sejarah (Historical Explanation). Yogyakarta: Tiara Wacana.

Marwati Djoned Poesponegoro dan Nugroho Notsusanto (et.al). 1984. Sejarah Nasional Indonesia Jilid IV. Jakara: Balai Pustaka.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menujukan bahwa perbuatan – perbuatan yang berpotensi sebagai tindak pidana korupsi dalam pelaksanaan tugas dan jabatan Notaris dan

Prinsip dari titrasi asam basa adalah perubahan pH dari titrasi asam basa adalah perubahan pH larutan titrasi akibat penambahan larutan larutan titrasi akibat penambahan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis pengaruh kinerja keuangan yang terdiri dari return on asset, return on equity, return on sales, operating profit

Aliran lurus: Dari hasil simulasi yang dilakukan terlihat bahwa, ketika diberikan variasi kedalaman awal yaitu h=0.1 sampai h=0.5 dengan kecepatan awal aliran v yang sama

Dari hasil analisis tanah setelah dilakukan inkubasi selama 2 minggu terlihat bahwa pengaruh interaksi antara pemberian bahan humat dari ekstrak kompos dan pupuk P tidak berbeda

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: 1 tingkat lingkungan sekolah berada pada kategori sedang dengan prosentase 69,4% sebanyak 59 siswa; 2 tingkat keterlibatan siswa

karyawan baru.Kendala yang sering di temukan dalam proses seleksi penerimaan karyawan di PT.Eska Indo Jaya yaitu Sulitnya menentukan sumber daya manusia yang

Kegiatan seminggu terakhir mengurus rumah tangga (B5R24A3) File: ART Gambaran Tipe: Diskrit Format: character Width: 1 Observasi Valid: 0 Tidak Valid: 0 Populasi. Untuk anggota