• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Perbandingan Evaluasi program Pembelajara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kajian Perbandingan Evaluasi program Pembelajara"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Kajian Perbandingan Evaluasi Pembelajaran di Negara Belanda Sistematika Pendidikan di Negara Belanda

Sistem pendidikan di Belanda sedikit berbeda dengan indonesia. Jika di Indonesia, rata-rata orang belajar 3 atau 6 tahun setelah SD, maka di belanda belum tentu setiap orang harus menempuh jalur itu. Ketika orang belanda lulus dari elementary school, maka nasib mereka sudah mulai ditentukan dari sini. Mereka akan mengikuti semacam ujian. Dari hasil ujian itu akan dibagi menjadi 3 level, yaitu VMBO, HAVO, dan WO.

Jika siswa itu mempunyai kemampuan akademis yang rendah maka sejak awal mereka diarahkan untuk mengikuti VMBO selama 3 tahun dan MBO selama satu tahun. Setelah lulus dari MBO siswa dapat langsung bekarja.

Jika siswa itu mempunyai kemampuan akademis yang lebih baik, maka dia dapat mengikuti HAVO selama 5 tahun. Setelah lulus dari HAVO siswa dapat mengikuti HBO, di Indonesia mungkin setara dengan universitas juga, tetapi yang membedakan universitas dan HBO adalah HBO lebih menggunakan ilmu terapan. (Tuk gelar HBO biasanya universitas tersebut bergelar dengan Hogeschool)

Siswa yang mempunyai kemampuan akademis tertinggi, berhak mengikuti WO selama 6 tahun dan kemudian dapat mendaftar Universitas, layaknya sistem pendidikan di Indonesia. Jika siswa dari tingkatan yang lebih rendah ingin mengikuti sistem pendidikan yang lebih tinggi mereka dapat mengikuti program standarisasi.

Sistem pendidikan di Belanda sangat berbeda dengan sistem pendidikan yang dikenal di Asia, Amerika, bahkan di sebagian besar wilayah Eropa. Di Eropa sendiri, sistem pendidikan ala Belanda hanya dikenal oleh beberapa negara, antara lain Jerman dan Swedia. Salah satu perbedaan sistem pendidikan di Belanda adalah penjurusan yang sudah dimulai sejak pendidikan di tingkat dasar dengan mempertimbangkan minat dan kemampuan akademis dari siswa yang bersangkutan. Secara umum, sistem penjurusan tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:

(2)

Pendidikan tingkat dasar di Belanda mulai diwajibkan sejak anak berumur 5 tahun dan berlangsung selama kurang lebih 8 tahun (7 tahun di antaranya merupakan wajib belajar). Di tahun terakhir para siswa sudah dianjurkan untuk memilih pendidikan lanjutan yang akan mereka jalani. Pendidikan lanjutan yang dimulai sejak siswa berumur 12 tahun dan diwajibkan sampai umur 16 tahun ini diberikan dalam beberapa tingkatan: VMBO program (4 tahun) memberikan pendidikan yang merupakan gabungan dari pendidikan umum dan kejuruan, dimana lulusannya bisa melanjutkan ke pendidikan tingkat menengah kejuruan (senior secondary vocational education and training). Sedangkan 2 jenis tingkat pendidikan yang memberikan akses langsung ke sistem pendidikan tingkat tinggi (higher education) adalah HAVO (5 tahun) dan VWO (6 tahun) yang merupakan pendidikan selektif. Lulusan dari VWO bisa mendapatkan akses langsung ke Universitas sedangkan lulusan HAVO bisa mendapatkan akses langsung ke HBO (hogeschool/universities of profesional education). Dua tahun terakhir di HAVO atau tiga tahun terakhir di VWO merupakan tahun penjurusan untuk memilih bidang pilihan mereka. Dalam penjurusan ini mereka dapat memilih satu d iantara empat jurusan yaitu:

1. science and technology (ilmu teknologi/fisika) 2. science and health (ilmu kesehatan)

3. economic and society (sosial ekonomi) 4. culture and society (sosial dan budaya)

2. Pendidikan tingkat menengah kejuruan (senior secondary vocational education and training)

(3)

3. Pendidikan tingkat tinggi (higher education)

Pendidikan tingkat tinggi di Belanda terdiri atas 2 bagian, yaitu HBO (hogeschool/universities of profesional education) dan WO (research universities). Hogeschool memberikan pendidikan yang bersifat siap guna untuk siswa yang ingin langsung terjun ke lapangan pekerjaan praktis, sedangkan Universitas memberikan pendidikan yang bersifat spesifik /penjurusan berdasarkan ilmu – ilmu murni. Pada setiap tahun pertama HBO/WO dilakukan penyaringan yang disebut dengan masa propedeuse. Dalam proses ini, setiap siswa diwajibkan menyelesaikan mata pelajaran tahun pertama mereka dalam waktu dua tahun. Jika siswa tersebut gagal, maka dia akan dikeluarkan dari jurusannya (Drop Out/DO).

Setelah tahun 2002, pemerintah Belanda memberlakukan sistem pendidikan tingkat tinggi (higher education) baru. Pada sistem baru ini, pendidikan tingkat tinggi dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu: Bachelor dan Master (BAMA), serta Phd degree. Walaupun menurut peraturan baru lulusan dari HBO maupun WO mempunyai gelar yang sama/setara, ada beberapa perbedaan yang mencolok antara kedua institusi tersebut dalam penerapan sistem Bachelor – Master (BAMA) serta Phd degree, yaitu:

4. HBO (hogeschool/universities of profesional education):

Bachelor degree dapat diperoleh setelah menyelesaikan program di hogeschool dengan mengumpulkan kredit sebanyak 240 ECTS/European Credit Transfer Sistem (selama 4 tahun). Lulusan program Bachelor dari hogeschool hanya berhak menggunakan titel Bachelor yang berkaitan dengan jurusannya contoh: Bachelor of engineering, Bachelor of nursing dll.

Master degree dapat diperoleh setelah menyelesaikan program master di hogeschool dengan mengumpulkan kredit sebanyak 60 atau 120 ECTS (1 atau 2 tahun). Lulusan program Master dari hogeschool hanya berhak mengunakan titel Master yang berkaitan dengan jurusannya contoh: Master of social work, Master of business dll.

(4)

Bachelor degree dapat diperoleh setelah menyelesaikan program di universitas dengan mengumpulkan kredit sebanyak 180 ECTS/European Credit Transfer Sistem (selama 3 tahun). Lulusan program Bachelor dari universitas berhak mengunakan titel Bachelor of Science dan Bachelor of Arts (BA/BSc) tergantung dari jurusan yang diambil.

Master degree dapat diperoleh setelah menyelesaikan program di universitas dengan mengumpulkan kredit sebanyak 60, 90 atau 120 ECTS (1, 1,5 atau 2 tahun). Lulusan program Master dari universitas berhak menggunakan titel Master of Science dan Master of Arts (MA/MSc) tergantung dari jurusan yang diambil.

Sedangkan gelar PhD hanya bisa diperoleh melalui program di WO (research universities).

6. Syarat – syarat untuk memasuki pendidikan tingkat tinggi (higher education) di Belanda

Untuk memasuki HBO (hogeschool/universities of profesional education) setiap calon siswa diwajibkan memiliki ijazah HAVO atau ijazah MBO level 4 atau yang setara dengannya. Sedangkan untuk memasuki WO (research universitas), setiap calon siswa diwajibkan memiliki ijazah VWO. Karena adanya keterbatasan tempat, beberapa program WO (research universities) memakai sistem undian dalam proses penerimaan (contoh: jurusan kedokteran). Sementara itu, siswa potensial yang berumur lebih dari 21 tahun boleh memasuki pendidikan tingkat tinggi di Belanda setelah berhasil lulus tes masuk dari badan pendidikan yang bersangkutan.

(5)

berlaku bagi lulusan program Master dari HBO yang ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat Phd di WO (research universities).

7. Sistem kredit dan penilaian

Sejak tahun 2002 sistem pendidikan di Belanda menggunakan sistem kredit/point ECTS (European Credit Transfer Sistem) yang berlaku hampir di seluruh Eropa. Satu kredit mewakili 28 jam kerja/studi di kampus (belum termasuk jam pelajaran di rumah/pribadi) dan 60 kredit mewakili 1 tahun ajaran penuh. Sementara, sistem penilaian sama sekali tidak ada perubahan dari system sebelumnya, yaitu dari skala 1 (sangat rendah) sampai 10 (sangat memuaskan) dengan nilai lulus paling rendah adalah 6. Umumnya nilai 9 sangat jarang diberikan, nilai 10 dianggap sangat aneh jika didapatkan, dan penilaian dari 1 – 3 sangat jarang sekali digunakan.

8. Akreditasi dan jaminan kualitas sistem pendidikan di Belanda

Sejak tahun 2002 akreditasi sistem pendidikan tinggi di Belanda di atur oleh Netherlands – Flemish Accreditation Organization (NVAO). Dalam sistem tersebut, NVAO memberikan akreditasi kepada suatu program pendidikan dalam satu periode selama 6 tahun. Program yang menerima akreditasi dari NVAO sajalah yang akan memperoleh bantuan subsidi dari pemerintah Belanda dan berhak mengeluarkan gelar yang diakui oleh pemerintah Belanda. Semua program yang diakreditasi oleh NVAO dicantumkan di Central Register of Higher Education Study Programmes (CROHO). Saat ini NVAO sedang mereview semua program studi yang ada di Belanda (tahun 2006), dan sampai proses tersebut selesai, semua program yang tercantum di CROHO dianggap diakui oleh hukum.

(6)

diakreditasi dan didaftarkan oleh NVAO untuk dapat diakui sebagai program yang terpercaya.

Perlu diingat bahwa badan pendidikan tinggi di Belanda diwajibkan mencantumkan status akreditasi program mereka di ijazah yang akan diberikan bagi lulusan program tersebut dan status akreditasi yang ada di ijazah kelulusan tersebut berlaku permanent. Jadi, sebaiknya calon siswa meneliti terlebih dahulu apakah jurusan yang dipilih sudah terakreditasi atau belum.

Sistem Penilaian Pendidikan di Negara Belanda

Dalam sistem pendidikan Negara Belanda, student assessment terdapat 3 poin utama penilainnya yaitu:

1. Monitoring/improvement 2. Decision making/certification 3. School reportig/accountability

Berdasarkan peraturan atau hukum yang berlaku mengenai student assessment pada tahun 2013 di Belanda, sekolah diperbolehkan untuk memilih tes yan berbeda yang sudah dikembangkan oleh lembaga yang mengembangkan tes yaitu Central Institute for Test Development (Central Instittut voor Toestsontwikkleling/CITO) ataupun perusahaan lainnya.

1. Penilaian untuk monitoring and improving student learning.

(7)

menggunakan informasi kontekstual dari decision-making pedagogisnya (biasanya hanya tersedia dalam tingkatan kelas saja).

Sejak 2010 sudah ada fokus kebijakan yang cukup besar dalam sistem pendidikan Belanda dalam menggunakan hasil penilaian untuk meningkatkan pembelajaran siswa. Kementrian pendidikan , kebudayaan dan ilmu pengetahuan Belanda mendorong sekolah untuk berkembang secara sistematis, berorientasi pada tujuan untuk memaksimalkan pembelajaran siswa.

Penilaian formatif ini menggunakan sistem pemantauan siswa untuk mengukur perkembangan pembelajaran siswa, memberikan umpan balik kepada siswa dan pembedaan instruksi untuk mencapa perbaikan dalam hasil belajar.

Terdapat monitoring sistem yang dikembangkan oleh CITO yang bernama leerling Volg Systeem (LVS). LVS ini mengembangkan tes, tes tersebut dilakukan satu atau dua kali dalam setahun yang berbasis komputer. Tes ini dilakukan dalam beberapa mata pelajaran seperti geografi, sejarah, biologi, bahasa Belanda, aritmatika, matematika, ilmu sosial, sains dan teknologi, bahasa inggris.

2. Penilaian untuk decision-making dan kepentikan sertifikasi

(8)

melalaui metode mengumpulkan, mengatur dan menampilkan data yang dilakukan oleh siswa agar lebih bermanfaat. Hasil penilaian ini dilaporkan kepada siswa dan orangtua tiga kali dalam setahun. Penilaian yang diberikan adalah menggunakan skor dari 1 – 10 dengan skor KKM 6. Tes akhir dalam penilain ini adalah dalam format pilihan ganda dengan mata pelajaran yang diuji adalah Bahasa Belanda, matematika dan keterampilan belajar.

Semua siswa harus melalui ujian dalam bahasa belanda dan juga bahasa asing (biasanya bahasa Inggris) dan juga ilmu sosial. Dalam sekolah menengah siswa juga harus mengikuti ujian dalam studi praktis dan kejuruan. Selain itu, siswa diberikan kebebasan untuk memilih jalur tergantugminat mereka, pilihannya adalah matematika, sains, bahasa asing, ataupun mata pelajaran lainnya.

Tes pertama, dilakukan oleh siswa dengan guru masing-masing sesuai dengan panduan yang disiapkan oleh lembaga pendidikan. Panduan ini menyertakan seperangkat aturan untuk mencatat hal-hal yang diterima siswa setiap item pemerksaan. Tes kedua, dilakukan oleh seorang guru dari sekolah lain jika terdapat perselisihan maka ada upaya untuk mencapai konsensus.

(9)

3. Penilaian Evaluasi diri, Akuntabilitas, dan Pelaporan Sekolah

Penilaian ini bertujuan untuk evaluasi sekolah masing-masing, penilaian tersebut digunakan untuk memerikan informasi dalam ruang lingkup sekolah, dewan sekolah, regional dan nasional. Sistem enilaiannya menggunakan hasil dari LVS oleh mata pelajaran di sebuah sekolah yang digabungkan dalam beberapa tahun dan kemudian dibandingkan dengan hasil ditingkat regional dan nasional. Perandingan ini bisa digunakan oleh seolah untuk evaluasi sekolah. Lalu hasil gabungan dari ujian akhir CITO digunakan oleh inspektorat sebagai indikator kualitas sekolah.

Kelebihan penilaian siswa di negara belanda antara lain memiliki sumber daya yang kaya dalam desain penilaian, pengembangan dan administrasi. CITO juga menjadi organisasi penguji yang paling terkenal sehingga ada perhatian yang kuat untuk mencapai standar kualitas tinnggi. Penilaian kerangka kerja siswa juga bergantung pada keseimbangan antara penilaian berbasis guru dan penilaian yang dilakukan oleh pusat.

3.3.3 Penilaian Raport Basisschool Di Belanda

Raport siswa di Basisschool memuat 44 butir pendidikan. Banyaknya items yang harus dinilai oleh Basisschool membuat pihak sekolah betul-betul dapat mengenali bakat, mentalitas dan budaya para siswanya. Basisschool bertugas menstimulir bakat, menggembleng mentalitas dan mengembangkan budaya para siswanya dalam suasana demokratis dan sportif, sehingga tercipta generasi penerus Belanda yang bukan cuma pandai, tapi juga berakhlak luhur. 44 butir pendidikan di Basisschool adalah:

 Bahasa Belanda (11 butir): 1. Teknik membaca 2. Pemahaman teks

(10)

9. Kemampuan berargumentasi 10. Kemahiran mengucap/berbicara 11. Menulis tebal tipis.

 Presentasi (4 butir): 12. Referensi Buku 13. Guntingan Koran 14. Bercerita di depan kelas 15. Membuat skripsi kecil  World Orientation (5 butir):

16. Ilmu Bumi

17. Pengetahuan Sumber Daya Alam 18. Ilmu Sejarah

19. Ilmu Alam 20. UU Lalu Lintas  Mentalitas Siswa (7 butir):

21. Konsentrasi dalam kelas 22. Kecepatan bekerja 23. Ketelitian bekerja

24. Upaya untuk mencapai prestasi 25. Kemandirian dalam bekerja 26. Kerjasama dengan sesama siswa 27. Penampilan

 Ekspresi Siswa (4 butir): 28. Melukis

29. Pekerjaan tangan 30. Musik

31. Sandiwara  Olahraga (2 butir):

32. Permainan 33. Gerak badan  Kelakuan siswa (3 butir):

34. Kelakuan di kelompok sesama siswa 35. Kelakuan di luar kelas sesama siswa 36. Kelakuan terhadap pengajar

(11)

 Katekese (1 butir): 39. Partisipasi  Berhitung (5 butir):

40. Berhitung umum

41. Berhitung di luar kepala 42. Latihan berhitung 43. Menghitung

(12)

Belanda adalah negara di bawah permukaan air laut, di mana-mana ditemukan air, maka seminggu sekali siswa-siswa Basisschool menuju kolam renang terdekat dengan sekolah mereka. Semua biaya renang dibayar oleh Departemen Pendidikan Belanda. Akan ada ujian renang resmi dan setiap siswa wajib menggondol diploma renang level terendah.

Bersepeda adalah hidup rakyat Belanda. Di Belanda ada 18 juta sepeda dibanding 16,4 juta penduduknya, alias setiap warga Belanda rata-rata memiliki 1,1 sepeda. Siswa Basisschool wajib belajar mengendarai sepeda dan belajar Peraturan Lalu Lintas. Akan ada ujian Lalu Lintas Bersepeda teori dan praktek yang diselenggarakan oleh Korps Kepolisian setempat. Siswa yang lulus menerima Diploma Lalu Lintas resmi dari Korps Kepolisian. Semua biaya kursus bersepeda dan ujian dibayar oleh Departemen Pendidikan Belanda.

Di Sekolah Menengah kegiatan seni, musik, olahraga masih digeluti oleh siswa, selain mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, Sejarah, Ilmu Bumi, Bahasa Inggeris, Perancis, Jerman, Latin dan Yunani. Meski tak ada kurikulum khusus “mengganyang korupsi”, sistim pendidikan Dasar dan Menengah di Belanda ini terbukti mampu memproduksi generasi penerus Belanda yang bersih korupsi. Di mana persis letak rahasianya? Hal itu pasti telah dipelajari oleh bu Yulita dkk. yang dikirim oleh Neso/Nuffic ke Belanda memakai beasiswa yang disediakan oleh Departemen Luar Negeri Belanda.

3.3.4 Kajian Perbandingan Evaluasi Pembelajaran di Negara Indonesia dan Negara Belanda

Tabel 1

PERBANDINGAN EVALUSAI PEMBELAJARAN

ITEM

PERBANDINGAN INDONESIA BELANDA

Sistem Pendidikan Pendidikan tingkat dasar di Indonesia dimulai ketika anak berumur 7 tahun.

(13)

Gambar

Tabel 1PERBANDINGAN EVALUSAI PEMBELAJARAN

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Sabtu tanggal lima Bulan September tahun dua ribu lima belas bertempat di Balai Desa Bokor Kecamatan Rangsang Barat Kabupaten Kepulauan Meranti, telah dilaksanakan

persentasi rata-rata kesalahan hasil estimasi waktu potong pengembangan model matematis terhadap waktu aktual pemesinan yang dilakukan sebesar 2,14 %. Setelah dilakukan penelitian

• Adalah resiko yang timbul bahwa auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material..

Melalui kegiatan diskusi siswa dapat menyebutkan dan mempresentasikan bagaimana kualitas air yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari – hari dengan benar.. Melalui kegiatan

Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa (1) bentuk pematuhan prinsip kesantunan berbahasa tokoh Arai, Ikal, dan Jimbron dalam percakapan film Sang Pemimpi sutradara Riri Riza yang

Antitesis adalah sebuah gaya bahasa yang mengandung gagasan- gagasan yang bertentangan dengan mempergunakan kata-kata atau kelompok kata yang berlawanan. Hasil analisis

Pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang teknologi semakin banyak digunakan misalnya dalam menghasilkan berbagai produk seperti bahan pangan, industri, pertanian,

KOTA BDG (IR.. BANJ/CANGKUANG)- CIREUNGIT 1.100