• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2014 di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (Studi Pada Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kebayakan Gunung Balohen Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2014 di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (Studi Pada Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kebayakan Gunung Balohen Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

(2)

daerah); (5) dateware (keterangan jumlah murid, jumlah guru, alur lulusan, asal pendidikan, dan pengalaman guru).1

1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;

Setiap negara mempunyai kewajiban mencerdaskan kehidupan bangsanya tanpa terkecuali,dalam undang-undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 dalam pasal 31 ayat (1) telah mengamatkan bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Upaya untuk melaksanakan amanat tersebut pemerintah telah mengeluarkan kebijakan undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang merupakan dasar hukum penyelenggaraan sistem pendidikan di indonesia.

Visi Pendidikan Nasional adalah untuk mewujudkan sistem pendidikan yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu proaktif terhadap menjawab segala tantangan zaman yang selalau berubah. Adapun langkah-langkah kebijakan yang diambil pemerintah dalam mewujudkan visi tersebut antara lain :

2. Meningkatkan mutu pendidikan yang mempunyai daya saing tingkat nasional, regional maupun internasional;

1

(3)

3. Membantu dan memfasilitasi pengembangan dan potensi anak secara utuh sejak usia dini, mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral; 4. Meningkatkan propesionalisme dan akuntabilitas lembaga pendidikan;

5. Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelengaraan pendidikan berdasarkan prinsipotonomi dalam kontek Negara Republik Indonesia.

Dalam rangka mewujudkan cita – cita pendidikan nasional, sampai saat ini pemerintah masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan, baik permasalahan yang bersifat internal maupun eksternal, seperti tingkat kualitas pendidikan yang belum memenuhi standar mutu, sarana prasarana yang masih kurang memadai serta terbatasnya anggaran pendidikan yang disediakan oleh pemerintah.

(4)

harga kebutuhan bahan pokok lainya yang berkorelasi negatif terhadap kemampuan daya beli masyarakat kurang mampu/miskin, sehingga kondisi semacam ini akan sedikit menghambat upaya penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Dan hal ini juga diperparah dengan bertambahnya jumlah penduduk miskin. Sehingga kedua permasalahan tersebut mempunyai dampak terhadap penduduk kurang mampu akan semakin sulit untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya khususnya biaya pendidikan.Dan untuk memberi solusi dari berbagai permasalahn diatas pemerintah mengeluarkan program dana Bos (bantuan oprasional sekolah). Melalui program ini, pemerintah pusat memberikan dana kesekolah-sekolah setingkat SD dan SMP yang bersedia memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam persyaratan peserta program. Sekolah yang dicakup dalam program ini adalah SD/MI/SDLB/Salafiah setingkat dan SMP/MTS/SMPLB, baik negeri maupun swasta. Bidang pendidikan untuk tingkat SD dan SMP diberikan dalam bentuk beasiswa bagi siswa miskin dan dana BOS ini dikelola oleh pihak sekolah. Jumlah siswa miskin yang mendapat dana BOS ditetapkan oleh kepala sekolah berdasarkan biodata siswa. Jumlah dana BOS yang diberikan ke sekolah dihitung berdasarkan jumlah murid di masing-masing sekolah. Tujuan program Bantuan Oprasional Sekolah adalah untuk membebaskan biaya pendidikan bagi siswa miskin/tidak mampu dan meringankan bagi siswa yang lain,dan agar mereka memperoleh pendidikan yang bermutu dan memadai.

(5)

berdampak negatif terhadap akses masyarakat miskin untuk mendapat pendidikan dasar 9 tahun. Sementara itu UU .No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, pasal 5 ayat (1) menyatakan bahwa “setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu,” dan pasal 11 ayat (1) menyatakan “ pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggarkanya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa deskriminasi,” dalam konteks ini, pada prinsipnya program BOS dicetuskan sebagai upaya untuk meningkatkan akses masyarakat khususnya siswa/siswi dari keluarga miskin terhadap pendidikan yang berkualitas. Sekolah yang menerima BOS diharuskan untuk mengikuti semua aturan yang ditetapkan oleh pengelola program baik mengenai cara pengelola program, pengunaan, pertanggungjawaban dana BOS yang telah diterima.

(6)

siswa yang dilakukan oleh sekolah dengan berbagai alasan, padahal keberadaan bantuan program BOS seharusnya dapat membantu bagi masyarakat tidak mampu yang seharusnya untuk mendapatkan bantuan.

Kelemahan pelaksanaan program dana BOS secara konseptual BOS diberikan kepada siswa/siswi tidak mampu atau masyrakat miskin, tetapi kenyataan belum sepenuhnya siswa/siswi miskin mendapatkan layanan pendidikan secara memadai. Sehinggaini sangat bertentangan dengan konsep program BOS sehingga perlu diluruskan. Dalam praktek pihak kepala sekolah yang dominan untuk melakukan pengelolaan dana BOS.

Tujuan dari pemerintah sendiri baik, namun terkadang sistem yang ada menjadi bumerang dan mengkhadirkan masalah baru, selain itu pribadi dan budaya manusia indonesia ikut berpengaruh terhadap penyelewengan implementasi kebijakan program Bantuan Oprasional Sekolah (BOS). Oleh karena itu dibutuhkan kerja sama semua elemen yang terkait didalam penyelengaraan program tersebut untuk mewujudkan efektifitas dalam implementasi kebijakan Bantuan Oprasional Sekolah (BOS).

(7)

Tunarungu, Tunagrahita,Tunadaksa, Tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan. Istilah lain anak ABK adalah anak cacat, karena karakteristik dan hambatan yang dimiliki, ABK memerlukan pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille dan tunarungu berkomunikasi menggunkan bahasa isyarat.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah. Khususnya yang berkaitan dengan penerapan atau implementasi Program Dana Bos dalam meningkatkan mutu pendidikan yang memadai dan berkualitas. Untuk itu penulis mengambil judul penelitian “Implementasi Program Dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) Tahun 2014 di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (SDLB N), (Studi kasus pada Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri Kebayakan Gunung Balohen Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah)’’.

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian pada dasarnya dilakukan untuk mendapatkan data yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Masalah merupakan bagian pokok dari suatu kegiatan penelitian dimana peneliti mengajukan pertanyaan terhadap dirinya tentang hal-hal yang akan dicari untuk memecahkan suatu masalah dalam kegiatan penelitian.

(8)

“ Bagaimana Implementasi Program Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2014 di Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri (SDLB N) kebayakan Kecamatan Kebayakan Kabupaten Aceh Tengah?”

1.3 Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah pasti mempunyai jalan dan tujuan yang ingin dicapai dalam penyelenggaraanya. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui dan menggambarkan bagaimanakebijakan pemerintah dalam upaya menyelenggarakan Bantuan Oprasional Sekolah untuk menigkatkan kualitas pendidikan bagi siswa/siswi tidak mampu atau keluarga miskin

2. untuk mengetahui bagaimana implementasi kebijakan Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) dilapangan.

3. Dan untuk mengetahui apa yang menjadi kendala-kendala dalam pengimplementasian dana BOS itu sendiri.

1.4Manfaat Penelitian

(9)

1. Manfaat secara ilmiah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi penulis, baik secara teoritis maupun secara praktis sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan menulis karya ilmiah dan menambah pengetahuan ilmiah pada studi Administrasi Negara dalam kaitanya dengan Implementasi Program Dana Bos dalam menigkatkan kualitas pendidikan bagi keluarga tidak mampu/miskin.

2. Manfaat secara praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna/bermanfaat bagi instansi yang terkait terhadap peningkatkan kualitas pendidikan yang baik dan bermutu.

3. Manfaat secara akademis

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan hasil p-value sebesar 0,005 (p < 0,05) maka hasil uji statistik signifikan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kecemasan

• Resuma manualmente las rutas informadas por los routers de sucursal a R1 para que sólo se envíe una ruta (NOTA: la versión actual de Packet Tracer permite configurar el comando de

Verifikasi perilaku daya berkecambah benih pepaya selama penyimpanan secara deskriptif menunjukkan adanya kesesuaian data hasil aktual dan dugaan (Gambar 2). Dari

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan waktu panen yang tepat dengan melihat kadar gula biji jagung manis yang paling baik.. Analisa data dengan menggunakan

[r]

Rod ; sklerit lurus atau berlekuk monoaksial, mengecil pada kedua ujung merupakan bagian medula yang dijumpai tunggal (Gambar 8A).. Smooth Needle ; sklerit yang

Dari hasil analisis tingkat efisiensi tiap kelompok bank dapat disimpulkan bahwa upaya untuk meningkatkan tingkat efisiensi pada perbankan perlu perhitungan yang