• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media dengan modul elektronik sebagai sumber belajar pada materi pokok mitigasi & adaptasi bencana alam di sma n 3 Klaten ARTIKEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan media dengan modul elektronik sebagai sumber belajar pada materi pokok mitigasi & adaptasi bencana alam di sma n 3 Klaten ARTIKEL"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

1 |P a g e PENGEMBANGAN MEDIA DENGAN MODUL ELEKTRONIK SEBAGAI SUMBER

BELAJAR PADA MATERI POKOK MITIGASI & ADAPTASI BENCANA ALAM DI SMA N 3 KLATEN

Lustia Ricavela1, Puguh Karyanto12, Sigit Santoso2

Magister Pendidkan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Minat Utama Pendidkan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Richavella@ymail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: a) Untuk mengetahui karakteristik Modul elektronik sebagai sumber belajar mitigasi bencana di SMA N 3 Klaten Kabupaten Klaten, b) Untuk mengetahui penilaian siswa terhadap modul elektronik yang dikembangkan sebagai sumber belajar mitigasi bencana di SMA N 3 Klaten Kabupaten Klaten. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research & Development (R & D) dengan model pengembangan 3D oleh Thiagarajan. Subjek penelitian ini adalah kelas X MIPA 2 & X IPS 1 SMA N 3 Klaten Tahun ajaran 2015/2016. Untuk mengetahui respon siswa terhadap e-modul menggunakan metode angket.

Karakteristik jenis media dalam Modul Elektronik ini adalah media audio visual dengan memiliki keunggulan materi yang lebih baik serta cara penyajiannya yang menjamin siswa untuk termotivasi siswa untuk belajar lebih giat

Hasil analisis data respon siswa terhadap modul elektronik pada materi Mitigasi & Adaptasi Bencana alam menununjukkan bahwa angket ketertarikan siswa menunjukkan presentase sebesar 73,93% yaitu sebagian besar siswa memberikan penilaian “sangat tertarik” menggunakan modul elektronik. Demikian, modul elektronik yang dikembangkan sudah layak digunakan dan diujicobakan dalam pembelajaran di sekolah.

(2)

commit to user

2 |P a g e Abstrack

Lustia Ricavela. S881402009. " THE DEVELOPMENT OF MEDIA BY USING ELECTRONIC MODULE AS NATURAL DISASTER MITIGATION LEARNING RESOURCE IN SMA N 3 KLATEN" Thesis. Supervisor I: Puguh Karyanto, S.Si., M.Si., Ph.D, II: Prof. Sigit Santoso, M.Pd, Postgraduate Program of Sebelas Maret University Surakarta, Major: Department of Geography Education.

This study aims to determine: a) the characteristics of the electronic module as a natural disaster mitigation learning resource in SMA N 3 Klaten Klaten district, b) the students' assessment towards the electronic module which has been developed as a natural disaster mitigation learning resource in SMA N 3 Klaten Klaten district. The method used in this research was Research & Development (R&D) with the development of 3D models by Thiagarajan. This research subjects were the students of Class X MIPA 2 and X IPS 1 SMA N 3 Klaten, in the academic year of 2015/2016. To determine the students' response towards e-module, the researcher used questionnaire.

The characteristic of media type in this Electronic Module is the audio visual with higher quality of material than others. Besides, the display by the audio visual is very interesting so that it guarantees students to be more motivated to study harder.

Analysis results of students’ response data towards the electronic module on the Mitigation & Adaptation of Natural Disaster material show that the students’ interest measured by questionnaire give a percentage of 73,93% which indicates an assessment of "very interested" in using electronic module. Thus, the electronic module being developed and tested is already suitable to use in teaching and learning process at school.

Keywords: Electronic Module, 3D Thiagarajan, students’ response, Mitigation & Adaptation of Natural Disasters.

PENDAHULUAN

Seiring berkembangnya zaman beraneka macam jenis komunikasi modern yang dapat disampaikan kepada siswa melalui media pembelajaran. Proses belajar mengajar merupakan salah satu bentuk komunikasi antara guru dan siswa. Proses mengkomunikasikan pembelajaran yaitu melalui media, bentuk media yang digunakan bermacam-macam, seperti halnya media berbasis cetakan (buku, jurnal, dll), media berbasis komputer, dan media berbasis audio visual. Dengan melalui media tersebut proses pembelajaran akan

mudah disampaikan dan menjadi hal yang menarik bagi siswa.

Mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, yang terdiri dari : 1). Standar Kompetensi Lulusan, 2). Standar Isi, 3). Standar Proses, 4). Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, 5). Standar Sarana dan Prasarana, 6). Standar Pengelolaan, 7). Standar Pembiayaan Pendidikan, 8). Standar Penilaian Pendidikan. (http://bsnp-indonesia.org)

(3)

commit to user

3 |P a g e Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. ( http://bsnp-indonesia.org/id/)

Sumber belajar yang dikembangkan adalah modul elektronik. Modul elektronik dirancang sesuai dengan analisa kebutuhan yang ada di SMA N 3 Klaten. Modul elektronik tersebut belum tersedia di SMA N 3 Klaten sehingga sangat baik di uji cobakan untuk mengetahui respon siswa terhadap modul elektronik. Sesuai dengan pendapat Sadiman (2002) dalam (Irawati, 2013, hal. 1) bahwa salah satu cara untuk mengatasi sikap pasif dan menumbuhkan minat belajar siswa adalah dengan menggunakan media pembelajaran Media pembelajaran merupakan semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan pebelajar. Gagne (dalam Sadiman, 2002:6) menyatakan “media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar”.

Pemanfaatan modul elektronik sebagai media pembelajaran merupakan salah satu

pendekatan pembelajaran dengan

mempertimbangkan pada struktur kognitif siswa, sehingga dapat membantu guru dalam mengkaitkan materi yang disampaikan serta pengetahuan awal guna memotivasi siswa dalam menghubungkan materi yang diajarkan dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Samaatmadja (1984) dalam (Sundari, 2008, hal. 2) media merupakan alat

ari segala benda yang digunakan untuk membantu proses belajar mengajar. Dilihat darimacamnya, media pembelajaran terdiri dari : gambar-gambar, foto, grafik, poster, papan planel, visual hingga benda asli seperti laboratorium, nara sumber, dsb.

Di zaman perkembangan teknologi yang semakin canggih, modul tidak hanya berupa media cetak tetapi juga berupa elektronik atau lebih dikenal dengan e-modul. Modul elektronik ini termasuk dalam konsep pembelajaran elektronik atau e-learning. Modul elektronik disusun secara terstruktur dan dapat menarik siswa untuk belajar secara mandiri. Modul elektronik dilengkapi juga dengan petunjuk penggunaan serta latihan soal sehingga peserta didik dapat mengukur ketuntasan belajar siswa. Peserta didik dapat menggunakan e-modul dengan mudah kapanpun dan dimanapun. Karena e-modul yang dikembangkan dapat digunakan dengan aplikasi android yang ada di telepon genggam.

E-learning merupakan suatu

pengembangan teknologi dalam pembelajaran, yaitudengan memanfaatkan kemampuan komputer serta perangkat informasilainnya seperti multimedia dan internet. Bentuk pembelajaran inidipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi yang pesat. Padaintinya, perkembangan e-learning tersebut mengarah pada kemudahan dankelengkapan, serta konsep umum penerapan dalam pembelajaran tetapsama, yaitu memberikan penyajian informasi, yang lengkap, terstruktur danmenarik. Dengan modul elektronik,

penyampaian materi yang berupa

(4)

commit to user

4 |P a g e Kegunaan dari e-learning yang telah

didefinisikan sejauh mana aplikasi yang dapat dipelajari dan memungkinkan pengguna untuk mencapai tujuan tertentu efisien, efektif, dan dengan tingkat kepuasan yang tinggi. (Celik, 2012, hal. 337)

Menurut (Gunadharma, 2011, hal. 4) Salah satu komponen yang mempengaruhi pembelajaran tersebut antara lain adalah penggunaan media dan sumber belajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang mendapat perhatianpembelajar dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Begitu pula bagipemelajar sebaiknya dilibatkan

dalam memanfaatkan media dan

teknologisebagai sumber belajar agar proses pembelajaran menjadi lebih kaya dandapat berhasil dengan baik. Media dapat digunakan

pada pembelajaran konvensional

maupunpembelajaran mandiri. Penggunaan media sebagai sumber belajar mandiridapat memperkaya pengalaman belajar peserta didik (pengayaan) selain pengalaman belajar yang di dapat dari pembelajaran konvensional (tatap muka). Selain itu, media sebagai sumber belajar mandiri juga dapat mempersiapkan peserta didik sebelum memulai pokok bahasan tertentu didalam pertemuan kelas.

Modul elektronik dapat diimplementasikan sebagai sumber belajar mandiri yang dapat membantu siswa dalam meningkatkan kompetensi atau pemahaman secara kognitif yang dimilikinya serta tidak bergantung lagi pada satu-satunya sumber informasi. Modul elektronik juga dapat digunakan dimana saja, sehingga lebih praktis untuk dibawa kemana saja. Karena merupakan penggabungan dari media cetak dan komputer, maka modul elektronik dapat menyajikan informasi secara terstruktur, menarik serta memiliki tingkat interaktifitas yang tinggi. Selain itu, proses pembelajaran tidak lagi bergantung pada instruktur sebagai satusatunya sumber informasi (Gunadharma, 2011). Modul

elektronik juga dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsep dari materi yang disampaikan pendidik (Wahyuni, 2013). (Sugianto, 2013, hal. 102)

Berdasarkan, uraian permasalahan tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik Modul elektronik sebagai sumber belajar mitigasi bencana di SMA N 3 Klaten Kabupaten Klaten dan untuk mengetahui kelayakan modul elektronik yang dikembangkan sebagai sumber belajar mitigasi bencana di SMA N 3 Klaten Kabupaten Klaten.

KAJIAN PUSTAKA

1. Pengembangan Modul Elektronik

Pengembangan adalah proses

penerjemahan secara spesifik desain ke dalam bentuk fisik, benda yang dapat diraba dan untuk menerima pesan. Di dalam kawasan teknologi pendidikan, domain pengembangan didasari oleh teori desain dan mencakup berbagai variasi teknologi yang diterapkan dalam pembelajaran. Kawasan pengembangan dapat dikategorikan dalam desain teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi berasaskan komputer dan teknologi terpadu. (Seels, 1994)

Modul adalah suatu proses pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik, disertai dengan pedoman penggunaan untuk para pengajar. (IT Education, 2008) dalam (Nurohman, 2014, hal. 75)

(5)

commit to user

5 |P a g e menggunakan hard disk, disket, CD, atau flash

disk dan dapat dibaca dengan menggunakan komputer atau alat pembaca buku elektronik.

Menurut (Tjipto, 1991, hal. 72) mengungkapkan beberapa keuntungan yang diperoleh jika belajar menggunakan modul, antara lain :

1) Motivasi siswa dipertinggi karena setiap kali siswa mengerjakan tugas pelajaran dibatasi dengan jelas dan yang sesuai dengan kemampuannya.

2) Sesudah pelajaran selesai guru dan siswa mengetahui benar siswa yang berhasil dengan baik dan mana yang kurang berhasil.

3) Siswa mencapai hasil yang sesuai dengan kemampuannya.

4) Beban belajar terbagi lebih merata sepanjang semester.

5) Pendidikan lebih berdaya guna.

Karakteristik penggunaan media dalam penelitian ini adalah media audio visual. Menurut Arsyad (2002) dalam (Adam, 2012) media audio-visual, adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran.

2. Sumber Belajar

Menurut pendapat Seels dan Richey dalam (Abdullah, 2012, hal. 217) menjelaskan bahwa sumber belajar adalah segala sumber pendukung untuk kegiatan belajar, termasuk sistem pendukung dan materi serta lingkungan pembelajaran. Sumber belajar bukan hanya alat dan materi yang dipergunakan dalam pembelajaran, tetapi juga meliputi orang, anggaran, dan fasilitas. Sumber belajar bisa

termasuk apa saja yang tersedia untuk membantu seseorang belajar.

3. Kelayakan Modul Elektronik yang dikembangkan sebagai Sumber Belajar Mitigasi Bencana

a. Analisis Kelayakan

Analisis kelayakan adalah analisis mengenai ketercakupan aspek-aspek yang diteliti, meliputi aspek pedagogik. Analisis kelayakan ini mengacu pada instrumen yang telah ditentukan sebelumnya. Aspek media yang dianalisis yaitu kualitas tehnik media, usability,elemen media visual dan elemen media audio. (Indah, 2013, hal. 26)

b. Kriteria Kelayakan

Menurut (Ambiyar, 1989, hal. 31) pembagian kriteria pemilihan media menurut Ambiyar dapat dibagai menjadi 3 kriteria yaitu: 1) kelayakan praktis, 2) kelayakan teknis dan 3) kelayakan biaya.

1) Kelayakan praktis, dalam praktek pemilihan media sering dilakukan atas dasar praktis yaitu: pertama familiaritas dosen dengan jenis media, kedua ketersediaan media setempat, ketiga ketersediaan waktu untuk mempersiapkan, keempat ketersediaan sarana dan pendukung.

(6)

commit to user

6 |P a g e menjadi dasar desain atau layout

visual sebagai berikut: Tabel 1. Lay Out

Lay Out Deskripsi

Keindahan

Menarik,

Membangkitkan, Motivasi

Kesederhanaan Sederhana, Jelas, terbaca

Penonjolan Penekanan pada hal penting

Kebulatan

Kesatuan konseptual yang bulat

Keseimbangan Seimbang dan harmonis

Disamping itu, dari segi praktis, kita juga mempunyai seperangkat bentuk visualisasi yang kurang lebih sudah baku untuk menyatakan suatu konsep atau pengertian.

Tabel 2. Visualisasi Konsep

Konsep Visualisasi

Proses, Prosedur, Siklus Bagan arus (Flowchart)

Fakta, data Tabel, matriks, daftar

Data Perbandingan

Grafik (balok, cakram, koordinat, kurva)

Hubungan ruang Peta Hubungan dalam

struktur

Bagan, skema, diagram Hubungan waktu jadwal Hubungan keluarga Bagan silsilah

3) Kelayakan biaya, mengapa harus pilih yang mahal bila sama efektifnya. Dari beberapa kriteria atau langkah-langkah pemilihan media yang dikemukakan para ahli di atas, maka dapat disimpulkan beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan oleh guru untuk memilih media yaitu; (a) Pertimbangan siswa, (b) Pertimbangan tujuan pembelajaran, (c) Pertimbangan strategi pembelajaran, (d) Pertimbangan kemampuan dalam merancang dan menggunakan media, (e) Pertimbangan

biaya, (f) Pertimbangan sarana dan prasarana, dan pertimbangan efesiensi dan efektifitas.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini Penelitian ini menggunakan model pengembangan 3D yang diambil dari model 4D oleh Thiagarajan (Trianto, 2009, hal. 190) dengan beberapa penyesuaian sehingga lebih sesuai dengan fokus penelitian yang akan dilakukan. Model ini terdiri dari tahap pendefinisian (define), perancangan (design), dan pengembangan (develop). Sedangkan tahap penyebaran (disseminate) tidak dilakukan karena keterbatasan waktu serta untuk memberikan kesempatan kepada peneliti lain.

Subyek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X di SMA Negeri 3 Klaten. Pemilihan subyek penelitian secara random dilakukan dengan cara mengundi kelas dari X MIPA 1-7 dan X IPS 1-3. Hasilnya diperoleh dua kelas sebagai subyek penelitian yaitu siswa kelas X-MIPA 1 dan X IPS 3. Di kelas X X-MIPA 2 terdapat 34 siswa dan di kelas X IPS 1 ada 34 siswa yang seluruhnya sudah memperoleh Mata Pelajaran Geografi dengan K.D 4.7 Menyajikan penerapan mitigasi dan cara beradaptasi terhadap bencana alam di lingkungan sekitar, sehingga subyek penelitian dapat dijadikan sumber data penelitian.

Penelitian pengembangan ini

menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Adapun analisa data kualitatif yang digunakan yaitu modul elektronik sebagai sumber belajar yang diperoleh dari lembar validasi kepada subjek uji coba yaitu guru mata pelajaran geografi, dan angket hasil tanggapan siswa mengenai modul elektronik.

(7)

commit to user

7 |P a g e untuk menghitung persentase adalah sebagai

berikut:

Nilai Aktivitas Peneliti = � � ℎ� ��

� �� � � � 100 %

1) Analisis Data Tanggapan Tim ahli Terhadap Kelayakan Modul Elektronik

Tanggapan tim ahli dianalisis menggunakan rumus deskriptif persentase seperti rumus di atas, sedangkan penyusunan tabel tanggapan tim ahli dan siswa sebagai berikut:

a) Menetapkan persentase tertinggi = (5:5) x 100% = 100 %

b) Menetapkan persentase terendah = (1:5) x 100% = 20 %

c) Menetapkan rentangan persentase = 100% - 20% = 80 %

d) Menetapkan kelas interval = 5

e) Panjang kelas interval = 75 % : 5 = 15%

f) Kriteria persentase: Kriteria persentase:

20 % - 35 % : Sangat kurang >35 % - 50 % : Kurang >65 % - 80 % : Baik >80 % - 100 % : Sangat baik

2) Analisa Data Tanggapan Siswa Terhadap Kelayakan Modul Elektronik

Tanggapan pakar dianalisis menggunakan rumus deskriptif persentase seperti rumus di atas, sedangkan penyusunan tabel tanggapan pakar dan siswa sebagai berikut:

a) Menetapkan persentase tertinggi= (5:5) x 100% = 100 %

b) Menetapkan persentase terendah = (1:5) x 100% = 20 %

c) Menetapkan rentangan persentase = 100% - 20% = 80 %

d) Menetapkan kelas interval= 5

e) Panjang kelas interval= 75 % : 5 = 15 % f) Kriteria persentase:

20 % - 35 % : Tidak tertarik >35 % - 50 % : Cukup tertarik

>65 % - 80 % : Tertarik >80% - 100 % : Sangat tertarik

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian Pengembangan (R&D) Tahapan penilaian kelayakan modul elektronik yang divalidasi oleh tim ahli yang memiliki keahlian dibidangnya (Expert Appraisal). Penilaian yang dilakukan yaitu pada materi pokok mitigasi dan adaptasi bencana alam kelas X SMA dan sederajat. Penilaian tersebut meliputi aspek kelayakan isi, penyajian, kegrafikaan, dan bahasa.

Validasi yang diberikan oleh tim ahli dalam menyusun dan mengembangkan modul elektronik terdiri dari:

1) Prof.Dr. Ch. Muryani, M.Si (Dosen pascasarjana Prodi PKLH UNS) sebagai validator ahli materi.

2) Dra. Sukamti (Guru Mata Pelajaran Geografi Kelas X SMA N 3 Klaten) sebagai validator ahli materi.

3) Prof.Dr.Sri Anitah, M.Pd (alumni dosen Prodi Teknologi Pendidikan UNS serta penulis buku) sebagai validator ahli media. Tim ahli dipilih berdasarkarkan kualifikasi akademik dan profesional yang dimiliki. Pada tahap validasi suplemen yang dikembangkan, validator telah memberikan masukan-masukan untuk membenahi kekurangan yang ada dalam suplemen. Di bawah ini disajikan hasil penilaian serta masukan yang diberikan oleh Tim Validator adalah sebagai berikut:

(8)

commit to user

8 |P a g e Tabel 3. Hasil Penilaian oleh Ahli

Materi (Dosen)

Indikator Mo f %

Kesesuaian materi dengan SK dan KD

4 3 100

%

Keakuratan materi 4 2 40%

Kemutakhiran materi 5 2 50%

Mendorong rasa ingin tahu siswa

4 2 75%

Teknik penyajian 4 2 100

%

Pendukung penyajian 4 7 75%

Penyajian pembelajaran 5 1 100

% Koherensi dan keruntutan

alur piker

5 2 100

%

Jumlah 80

% Sumber: Data Sekunder Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa setiap indikator mendapatkan penilaian dengan skor 5 atau kategori sangat baik. Modul yang dikembangkan sudah baik dan layak digunakan dalam pembelajaran pada materi mitigasi dan adaptasi bencana alam.

Tabel 4. Hasil Penilaian Ahli Materi untukk keseluruhan Butir Penilaian

Pernyataan Mo F %

Sangat baik 5 4 31,25%

Baik 4 4 48,75%

Cukup 3 1 0.1 %

Berdasarkan data pada tabel.10 dapat diketahui bahwa persentasi dari rekapitulasi hasil penilaian validator ahli materi adalah 80% atau masuk ke dalam kategori “sangat baik digunakan”. Penilaian validator didasarkan pada kriteria penskoran berikut:

20 % - 35 % : Sangat kurang >35 % - 50 : Kurang >65 % - 80 % : Baik

>80 % - 100 % : Sangat baik Adapun revisi atau masukan dari tim ahli materi dapat dilihat dalam tabel 5 sebagai berikut:

Tabel 5. Masukan dan Saran dari Validator Ahli Materi

Validator Masukan

Prof.Dr. Ch. Muryani, M.Si

- Materi untuk mitigasi bencana lebih diperdalam lagi serta untuk materi teori lempeng dikurangi

Sumber: Data Sekunder, 2015

2) Hasil Penilaian Guru Mata Pelajaran Geografi SMA 3 Klaten

Hasil penilaian modul elektronik pada materi mitigasi bencana & adaptasi bencana alam oleh guru mata pelajaran Geografi dapat dilihat pada tabel.12 berikut ini:

Tabel 6. Hasil Penilaian oleh Guru Geografi/ Ahli Materi

Indikator Mo f %

Kesesuaian materi dengan SK dan KD

5 3 100%

Keakuratan materi 3 3 66,67%

Kemutakhiran materi 5 4 100%

Mendorong rasa ingin tahu siswa

5 2 100%

Teknik penyajian 5 2 100%

Pendukung penyajian 4 7 75%

Penyajian pembelajaran 5 1 100%

Koherensi dan

keruntutan alur piker

5 2 100%

Jumlah - - 92,75%

Modul yang dikembangkan sangat baik dan layak digunakan dalam pembelajaran pada materi mitigasi dan adaptasi bencana alam.

(9)

commit to user

9 |P a g e Tabel 7. Hasil Penilaian Ahli Materi

untukk keseluruhan Butir Penilaian Pernyataan Mo f %

Sangat baik 5 6 75%

Baik 4 1 9,37%

Cukup 3 1 8,33%

Berdasarkan data pada tabel 13. dapat diketahui bahwa persentasi dari rekapitulasi hasil penilaian validator ahli materi adalah 92,75% atau masuk ke dalam kategori “ sangat baik digunakan”.

3) Hasil Penilaian Ahli Media

Hasil penilaian mengenai kelayakan suplemen pembelajaran berbasis kearifan lokal sebagai materi pengayaan dalam pembelajaran oleh ahli bahasa atau kepenulisan dapat dilihat pada tabel.16 sebagai berikut:

Tabel 8. Hasil Penilaian oleh Ahli Media

Indikator Mo f %

Cakupan Materi 4 2 75%

Akurasi Materi 4 4 75%

Kemuktakhiran 4 2 75%

Mengandung Wawasan Produktivitas

4 5 75%

Merangsang Keingintahuan

4 2 75%

Mengembangkan

Kecakapan Hidup (Life skills)

4 4 75%

Kelayakan penyajian 5 2 33,33%

Kelayakan Kegrafikan 5 9 100%

Jumlah - - 85,37%

Sumber: Data Sekunder, 2015

Setelah dilakukan penilaian dari masing-masing validator, berikut juga dilakukan perhitungan rerata yaitu perhitungan atas ketiga validator adalah sebagai berikut:

Tabel 9. Hasil Rerata Penilaian dari ketiga validator

Validator Penilaian

Prof.Dr. Ch. Muryani, M.Si 77,5%

Dra. Sukamti 82,5%

Prof.Dr.Sri Anitah, M.Pd 79,16%

Rerata 79,72%

Sumber: Data Sekunder, 2015

4) Hasil Penilaian modul elektronik atau Respon Siswa

Modul elektronik yang telah disusun dan dikembangkan selanjutnya diuji cobakan kepada siswa kelas X MIPA 2 dan X IPS 1 sebanyak 68 siswa. Hasil respon siswa terhadap modul elektronik pada materi mitigasi & adaptasi bencana alam adalah sebagai berikut:

Tabel 10. Hasil Rekapitulasi Keseluruhan Respon Siswa Kelas X MIPA 1 terhadap Modul Elektronik

Kriteria %

Sangat tertarik 72,71%

Tertarik 26,79%

Sumber: Data Sekunder, 2015

Kemudian berikut ini disajikan hasil rekapitulasi dari jawaban respon siswa kelas X IPS 3 terhadap modul elektronik adalah sebagai berikut:

Tabel 11. Hasil Rekapitulasi Keseluruhan Respon Siswa Kelas X IPS 3 terhadap Modul Elektronik

Kriteria Presentase

Sangat tertarik 75,16%

Tertarik 24,67%

Sumber: Data Sekunder, 2015

(10)

commit to user

10 |P a g e Tabel 12. Hasil Rerata Penilaian dari Kelas

X MIPA 1 dan Kelas X IPS 3 Kelas Penilaian

Kelas X MIPA 2 72,71%

Kelas X IPS 1 75,16%

Rerata 73,93%

Demikian, hasil penilaian kelayakan modul elektronik yang telah disusun dan dikembangkan. Hasil yang diperoleh sebesar 73,93% dengan kategori “baik”. Respon yang diberikan siswa adalah positif dalam menggunakan modul elektronik. Serta hasil yang diperoleh dari ketiga validator adalah sebesar 86,04% kategori “baik” dari ahli materi (dosen) dan ahli media.

PENUTUP

a. Kesimpulan

1) Karakteristik Modul Elektronik dalam penelitian ini adalah media audio visual. Menurut Arsyad (2002) media audio-visual, adalah jenis media yang

digunakan dalam kegiatan

pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran.

2) Hasil penilaian dari pengembangan modul elektronik sebagai sumber belajar mitigasi & adaptasi bencana alam tersebut dapat digunakan dalam pembelajaran. Selanjutnya, untuk hasil penilaian dari validator ahli materi yaitu dosen yang menguasai materi pokok mitigasi & adaptasi bencana alam mendapat skor dengan presentase sebesar 77,5% dengan kriteria “baik”. Sedangkan, validator

oleh guru mata pelajaran Geografi mendapatkan skor dengan presentase sebesar 82,5% serta kriteria “sangat baik”. Hasil penilaian dari ahli media mendapatkan skor dengan presentase sebesar 79,16% atau kriteria ”baik”. Respon siswa SMA 3 Klaten yang menyatakan “sangat tertarik” dalam menggunakan modul elektronik yaitu sekitar 73,93%.

b. Implikasi

Bertitik tolak dari dari pokok-pokok temuan, pembahasan dan kesimpulan, maka implikasi penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Perlunya sarana dan Prasarana yang memadai agar penggunaan modul elektronik dapat digunakan terus-menerus dalam jangka panjang. Serta membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

(11)

commit to user

11 |P a g e c. Saran

Berdasarkan pembahasan yang telah

diuraikan sebelumnya, maka saran yang

dapat diberikan dalam tesis ini sebagai

berikut:

1) Guru masih mengacu pada penggunaan media pembelajaran tulis. Hal ini dapat dijadikan masukan bagi guru untuk dapat mengembangkan metode yang bervariasi dan menggunakan media pembelajaran berbasis komputer atau alat bantu elektronik lainnya.

2) Siswa merasa modul elektronik yang dikembangkan memotivasi siswa serta memudahkan siswa dalam belajar. Hal ini perlu dipertahankan, dengan cara guru meningkatkan kemampuannya dalam penguasaan media serta siswa dapat mengaplikasikannya dalam pembelajaran secara mandiri.

3) Diharapkan bagi peneliti lain untuk dapat mngembangkan lagi pada tahap penyebaran (disseminate). Uji efektifitas pada Modul Elektronik bertujuan untuk mengetahui efektif tidaknya modul elektronik dalam pembelajaran pada mitigasi bencana, khususnya pada sekolah-sekolah di Kecamatan Karangdowo Kabupaten Klaten.

4) Modul Elektronik dapat dijadikan bahan bacaan dimanapun, kapanpun sehingga memudahkan siswa untuk belajar tentang mitigasi bencana gempabumi. Sehingga siswa dapat lebih tangguh

dalam menghadapi bencana.

Diharapkan ke depannya ada peneliti yang mau mengujicobakan keefektifan modul elektronik ini sebagai salah satu bahan ajar dalam pembelajaran Geografi.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, R. (2012). PEMBELAJARAN

BERBASIS PEMANFAATAN SUMBER .

Jurnal Ilmiah DIDAKTIK .

Adam. (2012). Retrieved Januari 19, 2015, from mediabacaan:

http://mediabacaan.blogspot.com/2012/11/ka rakteristik-media-pembelajaran.html

Ambiyar. (1989). Kumpulan Bagan Mahasiswa,

Media Pendidikan I. Padang: IKIP Padang.

Celik, S. (2012). Development of usability criteria for e-learning content development software. Turkish Online Journal of Distance

Education-TOJDE .

Dony Sugianto, d. (2013). Modul virtual: multimedia flipbook dasar teknik digital. INVOTEC, Volume IX, No.2, Agustus 2013 : 101-116 .

Gunadharma, a. (2011). Pengembangan modul elektronik sebagai sumber belajar untuk mata kuliah multimedia design. Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Jakarta .

Indah. (2013). Analisis kelayakan Multimedia Interaktif Pada materi Ekosistem di Sekolah Menengah Pertama Kelas VII.

repository.upi.edu .

Irawati, A. I. (2013). Pengembangan media pembelajaran melalui permainan “hunting treasure” pada materi himpunan untuk siswakelas bilingual vii-a di SMP NEGERI 16 MALANG. Universitas Negeri Malang .

Mulyasa, E. (2005). Implementasi kurikulum 2004

panduan pembelajaran KBK. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Nurohman, S. d. (2014). Pengembangan modul elektronik berbasis web sebagai media pembelajaran fisika. Jurnal kependidikan

(12)

commit to user

12 |P a g e Seels, B. d. (1994). Teknologi Pembelajaran,

Definisi dan kawasannya. Jakarta:

Universitas Negeri Jakarta.

Sundari, N. (2008). Pemanfaatan Media Peta dalam Upaya Meningkatkan Pembelajaran

Pengetahuan Sosial. JURNAL, Pendidikan Dasar .

Tjipto, U. (1991). Peningkatan dan Pengembangan

Pendidikan. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran

Gambar

Tabel 1. Lay Out Lay Out
Tabel 3. Hasil Penilaian oleh Ahli Materi (Dosen)
Tabel 7. Hasil Penilaian Ahli Materi untukk keseluruhan Butir Penilaian
Tabel 12. Hasil Rerata Penilaian dari Kelas

Referensi

Dokumen terkait

Student Team Achievment Division (STAD), dan ceramah, (2) perbedaan yang signifikan hasil belajar geografi menggunakan metode Everyone Is Teacher Here dengan metode

(4) untuk kajian kesiapsiagaan wilayah, 1 desa masuk ke dalam kelas “Belum Siap” yaitu Desa Songbledeg dan ketujuh desa yang lain masuk ke dalam kelas “Kurang Siap” yaitu

(Sebagai Bahan Pengayaan Pembelajaran Geografi Pada Materi Pokok. Mitigasi dan Adaptasi Bencana Alam

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DISERTAI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X IPS 3 SMA NEGERI 3 SURAKARTA

Hasil uji T (t-test) pada pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukkan hasil Sig. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat adanya peningkatan

Pesan yang akan disampaikan kepada khalayak melalui perancangan media komunikasi ini adalah membuat suatu aplikasi komunikasi dan informasi tambahan lain yang diperlukan

Salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar siswa adalah dengan menggunakan media yang kiranya dapat membantu dengan baik dan berinovasi sehingga siswa lebih

Salah satunya melalui mobilitas kegiatan pecinta alam di alam terbuka dapat mendukung pengumpulan informasi data awal kondisi kekinian lingkungan dan pra-bencana alam yang ditemui di