• Tidak ada hasil yang ditemukan

etika dan perilaku mahasiswa dan mahasiswi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "etika dan perilaku mahasiswa dan mahasiswi "

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Etika dan Perilaku

Mahasiswa

(2)

PENGERTIAN ETIKA

 Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah "Ethos",

yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu "Mos" dan dalam

bentuk jamaknya "Mores", yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.

 Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam

kegiatan seharihari terdapat perbedaan, yaitu moral atau

(3)

 Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu: Susila (Sanskerta),

lebih menunjukkan kepada dasar- dasar, prinsip, aturan hidup

(4)

Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelaskan tentang pembahasan Etika, sebagai berikut:

 Terminius Techicus; etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang

mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.

 Manner dan Custom ; membahas etika yang berkaitan dengan

tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam kodrat

(5)

Pendapat lain tentang etika:

 Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang

kebaikan dan sifat dari hak

 Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan

bagian utama dari kegiatan manusia

 Ilmu watak manusia yang ideal dan prinsip-prinsip moral sebagai

individual.

 Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban

 Etika = Tatakrama adalah adat, sopan santun atau tindakan = yang

telah menjadi tuntunan masyarakat dimanapun, kurun waktu kapanpun, terlepas setuju atau tidak.

 Tata krama adalah norma/ kebiasaan yang mengatur sopan santun,

(6)

Pengertian etiket  etika

 Istilah etika sebagaimana dijelaskan sebelumnya adalah berkaitan dengan moral

(mores), sedangkan kata etiket adalah berkaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan formal. Persamaannya adalah mengenai perilaku

manusia secara normatif yang etis. Artinya memberikan pedoman atau norma-norma tertentu yaitu bagaimana seharusnya seseorang itu melakukan perbuatan dan tidak melakukan sesuatu perbuatan.

 Istilah etiket berasal dari Etiquette (Perancis) yang berarti dari awal suatu kartu

undangan yang biasanya dipergunakan semasa raja-raja di Perancis

mengadakan pertemuan resmi, pesta dan resepsi untuk kalangan para elite kerajaan atau bangsawan.

 Dalam pertemuan tersebut telah ditentukan atau disepakati berbagai peraturan

(7)

ETIKA PERGAULAN DI

LINGKUNGAN KAMPUS

 Berpakaian dan bersepatu rapi di lingkungan kampus;  Menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah;

 Mengetahui, memahami dan melaksanakan peraturan-peraturan

yang berlaku di lingkungan kampus dan berusaha tidak melanggar;

 Memberi contoh yang baik dalam berperilaku kepada adik

(8)

 Saling menghormati dan menghargai terhadap sesama

mahasiswa;

 Berperilaku dan bertutur kata yang sopan, baik di dalam kelas

dan di luar kelas yang mencerminkan perilaku sebagai

mahasiswa dan dijiwai oleh nilainilai agama / kepercayaan yang dianut;

 Tidak berperilaku asusila atau tidak bermoral;

 Bersedia menerima sanksi yang ditetapkan atas pelanggaran

(9)

ETIKA PERGAULAN DI LUAR

KAMPUS

 Menjadi contoh yang baik di lingkungan dimana mahasiswa

tersebut berada;

 Berperilaku dan bertutur kata yang baik yang mencerminkan

sebagai mahasiswa;

 Berupaya mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

telah dipelajarinya di masyarakat sebagai wujud pengabdian;

 Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di luar

(10)

ETIKA PERGAULAN MAHASISWA

DENGAN DOSEN

 Mahasiswa sebagai masyarakat kampus/insan akademik

(golongan terpelajar) yang harus menjaga citra akademik.

 Biasakan selalu memberi salam lebih dahulu kepada dosen bila

bertemu, lebih baik jika dibiasakan berjabat tangan.

 Jika berjabat tangan usahakan menatap muka dengan ramah,

dan uluran tangan yang tegas.

 Jika tidak berkenan berjabat tangan (karena bukan mukhrim)

maka bungkukkan kepala dan ucapkan salam.

 Menjaga perkataan dengan bahasa yang sopan, jangan

(11)

 Mahasiswa sebagai masyarakat kampus/insan akademik

(golongan terpelajar) yang harus menjaga citra akademik.

 Biasakan selalu memberi salam lebih dahulu kepada dosen bila

bertemu, lebih baik jika dibiasakan berjabat tangan.

 Jika berjabat tangan usahakan menatap muka dengan ramah,

dan uluran tangan yang tegas.

 Jika tidak berkenan berjabat tangan (karena bukan mukhrim)

maka bungkukkan kepala dan ucapkan salam.

 Menjaga perkataan dengan bahasa yang sopan, jangan

(12)

 Mencorat-coret tidak pada tempatnya meski orang lain tidak tahu, itu

mencerminkan anda sebagai pribadi yang tidak terpelajar, tetapi lebih berperilaku jorok atau sebagai orang yang suka cari sensasi.

 Biasakan membersihkan ruang kuliah, meja-kursi dosen

 Tidak membuat gaduh dalam kuliah, tidak ngomong sendiri, karena dosen akan

selalu ingat dan mencatat setiap mahasiswa yang dianggap menyepelekan/meremehkan dosen.

 Biasakan hidup disiplin, tepat waktu, taat hukum dan aturan umum, menghormati

nilai-nilai agama dan menjunjung tinggi simbol-simbol negara kebangsaan.

 Jangan berbuat konyol seolah dosen tidak mempedulikan sikap anda, karena pada

suatu saat anda akan mengalami masalah dengan dosen yang bersumber dari diri anda karena punya etika atau melanggar tata krama.

 Dosen selalu memahami kekurangan mahasiswa, tetapi sulit memaafkan jika

(13)

ETIKA PERGAULAN SESAMA

MAHASISWA

 Biasakan menyapa teman bila bertemu.

 Jangan mengolok-olok teman melebihi batas, meskipun hanya

bergurau.

 Jaga citra sebagai insan terpelajar.

 Jangan menyapa teman dengan julukan/ sebutan yang

mendeskriditkan/ nama yang tidak disukai.

 Hindari ucapan yang merendahkan teman

 Menghormati ide, pikiran dan pendapat, hak cipta oran lain, dan

(14)

 Jangan berprasangka buruk terhadap teman tanpa fakta, apalagi

karena hasutan/fitnah.

 Menjaga perasaan teman sebagaimana kita tidak mau diejek.  Segeralah minta maaf lebih dulu jika terjadi kesalah pahaman

atau perselisihan sesama teman, apa lagi dengan orang lain.

 Biasakan menolong teman yang membutuhkan; bisa materi,

(15)

 Pahami makna solidaritas

 Biasakan saling mengingatkan, jangan malah menertawakan karena kealpaan

teman.

 Biasakan bergaul dengan semua teman tanpa membeda-bedakan.

 Sampaikan selalu pesan dari orang lain kepada teman yang berhak, karena itu

amanah, jangan menambah atau mengurangi, apalagi memanipulasi atau memutarbalikkan pesan.

 Sampaikan sesuatu yang salah adalah salah dan nyatakan sesuatu yang benar

adalah benar, jangan menutup-nutupi karena ada kepentingan pribadi.

 Jika anda berjalan dengan teman, saudara, atau keluarga biasakan posisi

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Koping adalah mekanisme untuk mengatasi perubahan yang dihadapi atau beban yang diterima.Mekanisme koping atau disebut juga perilaku adaptif psikologis, dapat konstruktif

Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia

Satu kelompok petani usaha konvensional dengan tidak mendapatkan tambahan teknologi (P1), dan satu kelompok petani mendapatkan tambahan teknologi berupa usaha

Perubahan masing-masing sektor ekonomi selama periode tahun 2015 sampai dengan 2019 di Kabupaten Penajam Paser Utara disebabkan oleh tiga komponen pertumbuhan

Bertrand Russel mendefinisikan filsafat sebagai “daerah tak bertuan” antara teologi dan ilmu pengetahuan, yang berisi spekulasi terhadap semesta, namun juga memiliki sifat

Hasil penilaian dari Instruktur dikombinasikan dengan nilai teori oleh dosen pembimbing dan diolah untuk mendapatkan nilai akhir yang diperoleh mahasiswa dalam

Pemerintah yang tidak masuk dalam kategori belanja Kementerian/ Lembaga, transfer daerah, subsidi, pembayaran bunga utang, dan dana desa.. Transfer

Drs. Pengantar tugas akhir ini berjudul Perancangan Media Promosi “BEBAS Furniture” Untuk Konsumen Lokal Dan Mancanegara. Industri mebel di Indonesia memiliki berbagai