• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep konsep Integrasi Sosial (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Konsep konsep Integrasi Sosial (1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP INTEGRASI SOSIAL

Materi Kuliah Studi Masyarakat Indonesia Program Studi Geograf

FKIP UHAMKA

Diambil dari buku Sistem Sosial Indonesia

(2)

B. Konsep-konsep Integrasi

Pendahuluan

• Konsep integrasi sangat penting dan mendasar, sebab

bila integrasi gagal, maka eksistensi masyarakat Indonesia akan hilang, apalagi masyarakat Indonesia yang plural ini, rawan terhadap disintegrasi.

• Didalam masyarakat yang plural, dibutuhkan suatu kata

(3)

Berikut ini adalah defnisi beberapa konsep yang bernuansa “kerukunan” :

1. Integration : Keutuhan atau persatuan (proses menjadi satu). Kondisi ini memang menhasilkan kerukunan, tetapi konsep ini lebih sering

menekankan pada “keutuhannya” dari pada “kerukunannya”.

• Karena itu konsep ini dibedakan antara Integrasi nasional (bersatunya pulau-pulau nusantara

kedalam satu negara-bangsa Indonesia) dengan integrasi sosial (adanya interaksi sosial yang

intensif dan kolaboratif antar warga masyarakat dari berbagai golongan yang berbeda).

(4)

2. Equilibrium : keadaan yang

seimbag dan tidak terjadi

kesenjangan yang menimbulkan gejolak. Tetapi konsep ini juga bernuansa pasif. Artinya

masyarakat seolah-oleh tidak dinamis, anggota masyarakat tidak aktif, bahkan tidak saling membantu.

• Kondisi equlibrium bisa juga

berarti stalemate, yaitu keadaan ketika semua kelompok tidak saling

menyerang. Hal itu bukan karena mereka rukun,

melainkan sama-sama kutat sehingga sama-sama takut.

3. Stability : keadaan yang tenang, mantap dan mapan, hampir tidak ada konflik yang mengguncang.

• Kondisi ini belum tentu menandakan adanya kepuasan semua

pihak, belum tentu ada kerukunan, bahkan

mungkin ada latent

conflict atau animosity (rasa tidak senang

antar kelompok).

(5)

4. The Absence of Conflict :

keadan nyaris tanpa

konflik, tetapi ini biasanya terjadi karena ada kekuatan yang dapat menekan

kelompok-kelompok agar tidak berkonflik.

• Keadaan ini bersifat semu

dan tidak realistik karena konflik merupakan gejala yang “melekat” pada

semua masyarakat.

5. Tolerance : sikap menahan diri, bisa menerima keadaan, tidak menyerang kelompok lain.

• Hal ini bisa menciptakan

kerukunan, meski bersifat

dangkal, karena semua pihak dapat menahan diri, meski ada rasa tidak senang antar budaya (cultural animosity) atau konflik yang tersembunyi (hidden conflict). Rasa segan utnuk bekerjasama bisa saja asih tetap ada.

(6)

6. Solidarity : kondisi yang lebih positif dari toleransi. Hal ini

menunjukkan sikap mau menolong dan bersatu, ada kerukunan tetapi masih ditandai oleh kesenjangan

(ketidaksetaraan).

• Eksploitasi secara

tersembunyi masih bisa terjadi.

7. Conformity :

kepatuhan warga

negara sehingga dapat menimbulkan suasana rukun. Tetapi kondisi ini bernuansa pasif, tidak ada aktif, tidak ada

kritis, bahkan bisa

berbahaya bila semua orang mematuhi segala keputusan penguasa

tanpa syarat.

• Konformitas yang

terlalu kuat pada nilai atai norma yang ada (adat istiadat) bisa menghambat inovasi.

(7)

• 8. Peace : Kondisi tidak berkelahi atau

berperang, bisa

bernuansa rukun tetapi juga bernuansa pasif.

(tidak saling menyerang, tetapi juga mungkin

tidak saling menyayangi atau bekerjasama).

• Kedamaian harus diisi lagi dengan tindakan yang lebih proaktif. Orang sering

mengkaitkan kedamaian dengan keadilan. Bagi

yang merasakan

ketidakadilan, masih

harus memperjuangkan kehidupannya.

• 9.Cohesion : Kondisi kesatuan yang kuat, ada kerjasama atau kekompakan, tetapi ada nuansa fanatik kelompok.

• Dalam masyarakat

modern yang kompleks dan heterogen, konsep ini nampaknya kurang relistik dan bersifat

eksklusif.

(8)

10. Compromise :

keadaan saling memberi konsesi (mengalah)

untuk menghindari terjadinya konflik.

• Pada prinsipnya

pendekatan ini tidak bersifat progresif

(maju) tetapi lebih bersifat mundur

selangkah.

• Keadaan ini bisa

berbahaya kalau yang dikorbankan adalah

hal-hal yang

merupakan prinsip (cita-cita dasar).

• 11. Harmony : hampir

mirip dengan

equilibrium, seimbang; kondisi yang

memperlihatkan adanya perbedaan tetapi

memiliki nuansa serasi, ada kecocokan , dan

saling mengisi.

• Ini dapat dikatakan

sebagai kondisi sosial ideal.

(9)

12. Solidity : konsep ini jarang dipakai, padahal ia sebenarnya

menunujukkan kualitas kekenyalan (resilience) atau kerukunan yang

memiliki daya tahan dan daya tangkal serta tidak mudah digoyang atau diprovokasi pihak luar (resistant).

• 13. Sinergy : Bila kompromi adalah

masing-masing pihak mengorbankan apa yang ada demi

mencapai

kesepakatan, maka

sinergi adalah

bersepakat serta bersatu dalam

perbedaan.

• Dalam konsep ini, semua pihak yang berlawanan

menggabungkan

kekuatan yang berlipat ganda.

• Sinergi tidak bersifat

“menang-kalah”, tetapi

bersifat win-win solution.

(10)

Terima kasih

Materi kuliah ini dapat di unduh

di :

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul Isolasi

Muhammad Munir, Da’i dan Toleransi Antarumat Beragama ( Studi Fenomenologi Da’i Aktivis Kerukunan Antarumat Beragama ). Surabaya: Prodi Komunikasi Penyiaran Islam

Dapat pula digunakan untuk memotong atau mengkopi teks tertentu, anda dapat mempastenya dimanapun anda inginkan baik pada wiondow yang sedang terbuka, dalam window lainnya,

Genotip memberikan perbedaan penampilan pada karakter tinggi tanaman, tinggi dikotomus, panjang daun, lebar daun, lebar tajuk, diameter buah, bobot per buah, bobot buah

Adapun temuan kedua penelitian ini adalah; pengelolaan lingkungan hidup di Desa Pakraman Penglipuran dapat berjalan dengan baik karena masih kuatnya keyakinan

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan analisis deskriftif dan regresi yang dilakukan untuk melihat pengaruh inflasi dan suku bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

Dalam penelitian ini dibandingkan hasil pemakaian konstruksi baja Profil Wf perletakan jepit - jepit dengan sendi - sendi pada bangunan portal frame dengan variasi

- Pemeriksaan Kesehatan Ibu satu kali kunjungan - Pemeriksaan kesehatan anak satu kali kunjungan - Pemeriksaan kesehatan bayi untuk satu kali kunjungan -