• Tidak ada hasil yang ditemukan

18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - M.Rifki Aminullah BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - M.Rifki Aminullah BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan peristiwa penting bagi wanita, dimana seorang wanita akan mengalami perubahan dalam dirinya baik perubahan fisiologis maupun perubahan psikologis. Setiap wanita membayangkan tentang seperti apa proses persalinan dan menjadi seorang ibu, persepsi ini mempengaruhi bagaimana seorang ibu merespon kehamilannya. Kondisi psikologis wanita terutama ibu hamil pertama timbul perasaan takut, cemas, dalam menghadapi proses penerimaan kehamilan dan persalinan (Bobak & Jensen, 2010).

Menjelang persalinan banyak hal mengkhawatirkan yang muncul dalam pikiran ibu, seperti takut bayinya terlahir dengan cacat, takut operasi, takut persalinannya lama dan sebagainya. Bagi ibu primigravida, selain tidak lepas dari rasa takut, ibu juga tidak mengetahui hal apa saja yang akan terjadi pada persalinannya (Amalia, 2009). Semakin tua usia kehamilan, maka perhatian dan pikiran ibu hamil mulai tertuju pada sesuatu yang dianggap klimaks, sehingga kegelisahan dan ketakutan yang dialami ibu hamil akan semakin intensif saat menjelang persalinan (Aprianawati, 2010).

Wanita yang baru hamil pertama kali seringkali kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan selama hamil menghinggapi benak dan pikiran mereka. Kecemasan umumnya menghinggapi benak ibu hamil setelah usia kehamilan memasuki trimester III (27-42 minggu). Kecemasan yang mereka rasakan umumnya berkisar mulai dari takut perdarahan, takut bayinya cacat, takut terjadi komplikasi kehamilan, takut merasa kesakitan saat melahirkan, takut tidak kuat mengejan, takut tidak bisa mengontrol diri saat persalinan,

(2)

hingga takut vaginanya robek sehingga harus dilakukan penjahitan. Bahkan merekan merasa takut terjadi komplikasi pada saat persalinan sehingga dapat menimbulkan kematian, hingga khawatir kelak tidak bisa merawat dan membesarkan anak dengan baik (Aprilia, 2011).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yunanto (2013), bahwa ada perbedaan kecemasan yang signifikan antara suami dari istri primigravida dengan suami dari istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga.Adapun pada suami dari istri primigravida lebih

banyak mengalami kecemasan dari pada suami dari istri multigravida.

Peran suami sangat diperlukan untuk dukungan psikologis istri, karena ketika hamil istri membutuhkan perhatian lebih kepada suami.Kondisi kejiwaan ibu hamil dan bersalin dapat mengalami beberapa perubahan. Menjelang persalinan sebagian besar ibu hamil merasa takut menghadapi persalinannya apalagi untuk yang pertama kali. Kehadiran keluarga terutama suami sangat penting bagi ibu yang akan melakukan persalinan.(Sawitri & Sudaryanto, 2008).

Dukungan dalam persalinan seperti pujian, penentraman hati, tindakan untuk meningkatkan kenyamanan ibu, kontak fisik, penjelasan tentang yang terjadi selama persalinan dan kelahiran serta sikap ramah yang konstan. Dalam hal ini, seorang wanita yang bersalin harus ditemani oleh orang yang iapercayai dan membuatnya merasa nyaman. Orang tersebut dapat berupa pasangannya, sahabatnya atau anggota keluarganya (Manuaba, 2010).

(3)

Menjadi suami siaga merupakan bukti nyata bahwa suami mendukung sepenuhnya kehamilan istri. Dukungan penuh dan peran nyata suamai kepada sang istri yang sedang hamil dapat meningkatkan kesiapan menghadapi kehamilan dan persalinan, meningkatkan produksi ASI ketika masa menyusui dan mengurangi kecemasan saat persalinan (Anggarani & Subekti, 2013).

Ketidak hadiran suami dalam menemani istrinya dalam proses persalinan salah satu faktornya adalah suami yang tidak siap. Ketidaksiapan ini disebabkan adanya stres yang dialami seorang suami. Stress adalah realitas kehidupan setiap hariyang tidak dapat dihindari. Stres disebabkan oleh perubahan yang memerlukan penyesuaian. Salah satu contoh stress adalah menghadapi persiapan persalinan.Suami yang menunggu persalinan istrinya dihadapkan pada situasi yang tidak menentu, artinya suami tidak tahu secara pasti kondisi saat-saat menjelang persalinan. Kondisi inilah yang memunculkan kecemasan pada suami. Beberapa hal yang dicemaskan dan ketidaksiapan suami dalam menunggu proses persalinan sang istri karena adanya ketakutan seperti apakah akan memperoleh pertolongan dan perawatan semestinya, apakah bayinya cacat, ataukah bayinya akan meninggal. Selain suami mencemaskan kondisi istrinya, masalah lain yang ikut dicemaskan oleh suami diantaranya masalah rumah tangga, keadaan sosial ekonomi (Sektiawan, 2010).

(4)

Kecemasan adalah ketegangan, rasa tidak aman, dan kekhawatiran yang timbul karena dirasakan akan terjadinya suatu yang tidak menyenangkan, tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui (Maramis, 2009).

Rasa cemas tidak mungkin biasa dihindari karena dalam menghadapi masalah sehari-hari pasti merasa cemas (Kandouw, 2009). DI USA 30 juta penduduk mengalami kecemasan dengan perbandingan laki-laki dan wanita, 1:2 (Sadock Benjamin James dan Sadock Virginia Alcott,2007). Sensasi kecemasan sering dialami oleh hampir semua manusia. Perasaan tersebut ditandai oleh rasa ketakutan yang difus, tidak menyenangkan, seringkali disertai oleh gejala otonomik, sering nyeri kepala, berkeringat, palpitasi,gelisah,dan sebagainya. Kumpulan gejala tertentu yang ditemui selama kecemasan cenderung bervariasi, pada setiap orang tidak sama (Hutagalung,2007).

Angka kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah untuk tahun 2008 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 114,42/100.000 kelahiran hidup, sementara AKB di provinsi Jawa Tengah pada tahun 2008 sebesar 10,12/1.000 kelahiran hidup (Depkers RI, 2010). Dalam rangka menurunkan AKI di Indonesia, pada tahun 2010 pemerintah merancangkan MPS yang merupakan strategi sektor kesehatan secara terfokus pada pendekatan dan perencanaan yang sistematis dan terpadu. Salah satu strategi MPS adalah mendorong pemberdayaan perempuan dan keluarga. Output yang diharapkan dari strategi tersebut adalah menetapkan keterlibatan suami dalam mempromosikan kesehatan ibu dan meningkatkan peran aktif keluarga dalam kehamilan dan persalinan (Depkes RI, 2010).

(5)

trimester ke III sebanyak 57 orang, setelah dilakukan wawancara yaitu di Desa Karang Tengah bahwa terdapat suami yang mengalami kecemasan terhadap istrinya yang sedang hamil trimester ke III, sebanyak 9 orang suami yang mengalami kecemasan berat, hal itu diakibatkan karena kebanyakan para suami bekerja sampai sore ataupun malam dan jauh dari istri, sedang istri dirumah selalu sendiri tidak ada yang menemani

Berdasarkan fenomena yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas I baturaden

mendorong peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul “Gambaran tingkat kecemasan

suami Terhadap persiapan persalinan istri di Wilayah Kerja Puskesmas I baturaden Banyumas”.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana tingkat kecemasan suami terhadap persiapan persalinan

istri di Wilayah Kerja Puskesmas I Baturraden?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui tingkat kecemasan suami terhadap persiapan persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas I Baturraden .

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran karkteristik responden di Wilayah Kerja Puskesmas I Baturraden berdasarkan (umur,pendidikan, dan pekerjaan)

(6)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai wacana baru atau pengalaman belajar dan meningkatkan pengetahuan tentang gambaran tingkat kecemasan suami terhadap persiapan persalinan istri

2. Bagi Responden

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada suami tentang kecemasan yang dihadapi saat masa persalinan istri

3. Bagi institusi pedidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah keilmuan keperawatan maternitas dan jiwa di komunitas tentang gambaran tingkat kecemasan suami terhadap persiapan persalinan istri. Selanjutnya penelitian ini juga dapat di jadikan tambahan referensi bagi tenaga pendidik dalam menyampaikan materi.

4. Bagi institusi pelayanan kesehatan

a. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai kecemasan pada suami bagi tenaga pelayanan kesehatan

(7)

c. Sebagai bahan masukan juga untuk tenaga pelayanan kesehatan terutama bidan desa, untuk tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil saja tetapi juga bisa memberikan konseling kepada suami ibu hamil tentang cara menghadapi persalinan istrinya nnti dan untuk bisa mengatasi kecemasan suami saat persiapan menghadapi istrinya bersalin.

5. Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk pengembangan mengenai gambaran ataupun perbedaan tingkat kecemasan suami terhadap pada ibu hamil pada tingkat primigravida dan multigravida pada penelitian selanjutnya.

E. Penelitian Terkait

1. Stiarti (2011), judul penelitian “Hubungan dukungan suami dengan tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester 3 Di RSUD Temanggung”. Metode penelitian desain

penelitian survey analitik pendekatan waktu cross sectional. Analisa data dilakukan menggunakan rumus korelasi Kendall Tau. Hasil penelitian Ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester 3 di RSUD Temanggung. Hasil uji statistik didapatkan nilai τ sebesar 0,587

dengan p = 0,000.

2. Saputra (2013), judul penelitian “Hubungan Dukungan Suami terhadap Tingkat

(8)

yang bermakna antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu primigravida trimester tiga di BPS Ny. Murwati Tony Am.Keb dengan nilai p = 0,014.

3. Yunanto (2013), judul penelitian “Perbedaan Tingkat Kecemasan Suami terhadap

Persalinan Istri Risiko Tinggi Primigravida dengan Multigravida pada Trimester Ketiga di RSUD Dr. Moewardi”. Metode penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional

analitik dengan pendekatan cross sectional, analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan kecemasan yang signifikan (Nilai p hitung adalah 0.020 atau p < 0.05) antara suami dari istri primigravida dengan suami dari istri multigravida risiko tinggi trimester ketiga.

4. Sadiah (2014), judul penelitian “Tingkat Kecemasan Suami Terhadap Gangguan

Morning Sickness Ibu Hamil Primigravida Trimester I di Wilayah Kecamatan Ciputat

Timur”. Metode penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif. Pengambilan sampel

dilakukan dengan teknik total sampling. Tingkat kecemasan diukur dengan kuesioner yang telah baku dan di modifikasi yaitu Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS).Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecemasan suami dalam menghadapi morning sickness ibu hamil primigravida sebagian besar pada tingkat kecemasan ringan 40 responden (60,6%) dengan respon kecemasan beradapada rentang adiptif..

5. Mukhadiono (2015), judul penelitian “Hubungan Antara Dukungan Suami dengan

Tingkat Kecemasan pada Ibu Primigravida Trimester III dalam menghadapi persalinan”. Metode penelitian ini mengunakan metode cross-sectional. Analisis data menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden (91,1%)

(9)

sedang hamil. Dukungan ini memberikan kontribusi positif terhadap suasana psikologis ibu hamil, terutama untuk mengurangi tingkat kecemasan yang muncul pada kehamilan pertama. Hasil analisis Chi-Square menunjukkan hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan primigravida pada trimester ketiga dalam menghadapi persalinan dengan nilai p 0,027.

6. Nazari (2015), judul penelitian “The perceived social support and its relationship with

some of the demographic characteristics inPrimigravida pregnant women”. Metode penelitian ini adalah studi observasional cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel demografis dan dirasakan sosial

mendukung .penelitian ini di lakukakan di daerah Chicago, mungkin ini dikaitkan dengan fakta bahwa dirasakan dukungan sosial lebih merupakan subjektif fenomena, dan tergantung pada tingkat individu persepsi tetapi tidak untuk jumlah yang diterima.

7. El-Magrabi (2016), judul penelitian “Woman’s Attitude towards the Presence of the

Husband’s in the Labor Room during Childbirth”. Metode penelitian ini adalah deskritif

Referensi

Dokumen terkait

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK &amp; MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

(2) Perlindungan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kepada anak dalam situasi darurat, anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok minoritas dan

Tertib Pembentukan Peraturan Perundang-undangan harus dirintis sejak saat perencanaan sampai dengan pengundangannya supaya tidak kehilangan arah atau tujuan ( loss

[r]

Tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu untuk menciptakan aplikasi yang dapat digunakan untuk mengenali kalimat dalam bahasa Indonesia, yang berfungsi untuk

Sedangkan metode yang digunakan untuk melihat pemaknaan dari penonton mengenai transgender adalah Reception Analysis yang dibagi menjadi tiga bentuk yaitu

Disamping itu pelayanan lain yang sangat dibutuhkan olah masyarakat Kepulauan Kangean adalah pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Satuan Administrasi Manunggal