• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT

KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA

BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Oleh:

Angga Dedi Mulyadi 1101911

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Oleh

Angga Dedi Mulyadi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort dan Leisure

Pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Angga Dedi Mulyadi, 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak cipta dilindungi Undang-Undang.

(3)

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

Angga Dedi Mulyadi 1101911

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Prof.Dr.Darsiharjo, M.S. NIP. 19620921 198603 1 005

Pembimbing II

Fitri Rahmafitria, SP., M.Si. NIP. 19741018 200812 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

(4)

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(5)

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ii

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI

KOTA BANDUNG

ABSTRAK

Angga Dedi Mulyadi NIM: 1101911

Kawasan Pusat Kota Tua merupakan salah satu kawasan yang terletak di Kota Bandung, Jawa Barat. Kawasan Pusat Kota Tua memiliki potensi sebagai kawasan wisata sejarah di Kota Bandung. Banyak peristiwa sejarah yang terjadi di kawasan ini, bangunan, tempat dan monumen di kawasan ini merupakan saksi bisu juga bukti dari perjalanan Kota Bandung maupun Indonesia. Akan tetapi, banyak orang tidak tahu keistimewaan tempat ini dan juga peristiwa dibalik setiap bagian dari kawasan ini, maka dibuatlah suatu konsep perencanaan jalur tur wisata di kawasan ini.Tujuan perencanaan jalur tur wisata di kawasan ini adalah sebagai alat untuk mempermudah pengenalan kawasan ini, baik dari segi nilai sejarah atupun nilai lainnya sehingga wisatawan akan mengapresiasi setiap bangunan bersejarah di kawasan tersebut. Jalur tur wisata adalah suatu rute yang dibuat untuk mengarahkan wisatawan pada objek daya tarik wisata yang bertujuan untuk memperkenalkan dan memberikan informasi setiap objek pada suatu destinasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, sedangkan teknik yang digunakan adalah teknik site

analysis untuk memudahkan peneliti dalam merencanakan setiap aspek yang terhubung

dengan perencanaan jalur tur wista. Aspek yang diteliti adalah Land Use And Tenure,

Land Use Regulation, Public Insfratructure, Building And Neighborhood Character, Historic Resources dan Sensory Perception. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

metode wawancara untuk mengumpulkan data sebelum diolah menjadi bentuk deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat potensi wisata sejarah di kawasan tersebut yang berupa 22 bangunan bersejarah. Bangunan-bangunan tersebut dibagi menjadi 3 kategori sesuai dengan nilai dan peristiwa sejarahnya. Jalur tur wisata yang dibuat melewati 22 bangunan bersejarah di kawasan tersebut. Peta wisata yang telah dibuat berjudul “Treasure Map : The Old Gold Bandoeng”. Diharapkan

penelitian ini menjadi referensi bagi pembelajaran sejarah dengan menggunakan wisata sejarah sebagai sarana pendidikan.

(6)

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii

TOURISM ROUTE TOUR PLANNING OF OLD TOWN CENTRAL SECTOR AS A PACKAGE IN BANDUNG CITY

ABSTRACT

Angga Dedi Mulyadi NIM: 1101911

Old Town central sector is a sector that located in Bandung City, West Java. This Old Town central sector has a potential as a historical tourism sector in Bandung City. Many historical events happened in this place. Building, place, and monument in this sector was a silent witness and also witness of Bandung City, as well as Indonesia. But, not many people knows the feature of this place, nor the events behind this sector, therefore the tourism route tour planning is being made in this sector. The aim of this tourism route tour planning is to be a tool, so it became easier to acquaint the sector, both in terms of historical value or any other values so tourists will appreciate every single historical building in the sector. The tourism route tour is a route that made to direct tourists into tourism attraction that aims to introduce and provide information about each object in a destination. This research using qualitative method, with site analysis technic to facilitate researchers in planning every aspect connected with the tourism route tour. Aspects that be inspected are Land Use And Tenure, Land Use Regulation, Public Insfratructure, Building And Neighborhood Character, Historic Resources, and Sensory Perception. In this research, researchers using interviews as a method to collecting data before it’s processed into descriptive form. Based on the research result, researchers Berdasarkan hasil penelitian, peneliti conclude that there is a historical tourism potential in the sector in the form of 22 historical buildings. Those buildings are divided into 3 categories related to its value and historical event. The tourism route tour that made crossing those 22 historical buildings on that sector. There’s also a tourism map that had been made, titled “Treasure Map: The Old Gold Bandoeng”. This research is expected to be a reference for historical teaching using historical tourism as educational tools.

(7)

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Daya Tarik Wisata ... 8

B. Produk dan Fasilitas Wisata ... 9

C. Paket Wisata ... 10

D. Perjalanan Wisata ... 11

E. Wisata Sejarah ... 18

F. Interpretasi ... 21

G. Peta Rencana Tata Ruang ... 25

H. Kerangka Pemikiran ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

(8)

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

B. Metode Penelitian ... 28

C. Subjek Penelitian ... 29

D. Variabel ... 29

1. Instrumen Jalur Tur Wisata ... 30

E. Instrumen Penelitian ... 31

I. Teknik Pengumpulan Data ... 31

1. Wawancara ... 31

2. Pengamatan ... 32

3. Dokumentasi ... 32

J. Analisis Data ... 32

K. Inventory Atribut Budaya (Site Inventory: Cultural Attributes)...34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Gambaran Umum Kawasan Pusat Kota Tua Bandung ... 36

B. Potensi DTW Sejarah di Kawasan Pusat Kota Tua Bandung ... 41

C. Potensi dan Kendala Pengembangan Wisata Sejarah di Kawasan Pusat Kota Tua Bandung ... 43

1. Land Use and Tenure ... 43

2. Land Use Regulation ... 45

3. Public Infrastructure ... 49

4. Building and Neighborhood Character ... 51

5. Historic Resources ... 55

6. Sensory Perception ... 91

D. Konsep Jalur Tur Wisata Kawasan Pusat Kota Tua Bandung ... 94

E. Paket Wisata Kawasan Pusat Kota Tua Bandung ... 99

1. Menyusuri Sejarah Perkembangan Kota Bandung ... 99

2. Berjuang di Era Perjuangan dan Konferensi Asia-Afrika ... 101

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 105

A. Kesimpulan ... 105

(9)

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

(10)

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1. Jumlah Pasar Modern Kota Bandung 2013 ... 1

1.2. Daftar Kawasan dan Bangunan Cagar Budaya ... 2

1.3. Daftar Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung 2010 – 2014... 4

3.1. Instrumen Perencanaan Jalur Tur Wisata ... 30

4.1. Data Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung 2010 – 2014 ... 40

4.2. Daftar Bangunan di Kawasan Pusat Kota Tua Bandung ... 41

4.3. Daftar Bangunan Sejarah Perkembangan Kota Bandung ... 42

4.4. Daftar Bangunan Sejarah Perjuangan dan Peristiwa KAA ... 43

4.5. Daftar Bangunan di Kawasan Pusat Kota Tua Bandung ... 52

4.6. Hasil Analisis dan Sintesis ... 93

4.7. Paket Wisata Kota Tua “Menyusuri Sejarah Perkembangan Bandung” .... 100

(11)

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1. Kerangka pemikiran ... 26

3.1. Peta Pusat Kota Tua Bandung ... 27

3.2. Tahapan Proses Perencanaan Seymour M. Gold ... 33

4.1. Peta Rencana Kota Praja ... 37

4.2. Peta Pusat Kota Tua 1920 ... 38

4.3. Peta Pusat Kota Tua Bandung ... 39

4.4. Peta Penggunaan Lahan Pusat Kota Tua Bandung ... 44

4.5. Peta Aturan Penggunaan Lahan Pusat Kota Tua Bandung ... 48

4.6. Peta Sirkulasi dan Fasilitas Parkir Pusat Kota Tua Bandung ... 50

4.7. Peta Karakteristik Bangunan dan Jalan Pusat Kota Tua Bandung ... 54

4.8. Bank Indonesia (De Javasche Bank) ... 55

4.9. Bank Indonesia (De Javasche Bank) ... 56

4.10. Bank Indonesia (De Javasche Bank) 2015... 57

4.11. Olie Fabrieken Insulind (Bank BJB Syariah) ... 58

4.12. Landmark Braga ... 58

4.13. Landmark Braga ... 59

4.14. Centre Point ... 60

4.15. Centre Point ... 60

4.16. Restaurant Wendy’s (Ex Showroom Mercedes Benz) ... 61

4.17. Restaurant Wendy’s (Ex Showroom Mercedes Benz) ... 62

4.18. Braga Permai ... 62

4.19. Braga Permai ... 63

4.20. Braga Permai ... 63

4.21. Gedung Gas Negara ... 64

4.22. Gedung Gas Negara ... 65

4.23. Sumber Hidangan ... 66

4.24 Gedung Societeit Ons Genoegen (Gedung YPK) ... 67

(12)

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xii

4.26. Gedung Bank BJB (1940) ... 68

4.27. Gedung Bank BJB sekarang... 69

4.28. Aubon marche ... 70

4.29. Gedung Majestic ... 71

4.30. Gedung Majestic ... 73

4.31. Kimia Farma sekarang ... 73

4.32. Museum KAA (1955) ... 74

4.33. Gedung Merdeka ... 75

4.34. Museum KAA sekarang ... 76

4.35. Gedung Merdeka sekarang ... 76

4.36. Toko De Vries ... 77

4.37. Toko De Vries ... 78

4.38. Toko De Vries sekarang ... 79

4.39. Gedung PLN ... 80

4.40. Gedung PLN ... 81

4.41. Gedung Nederlandsche Handels ... 82

4.42. Gedung Jiwasraya Bandung ... 83

4.43. Gedung Pos Besar Bandung ... 84

4.44. Hotel Savoy Homann sekitar tahun 1940 ... 86

4.45. Hotel Savoy Homann... 86

4.46. Titik 0 KM ... 88

4.47. Hotel Preanger ... 89

4.48. Peta Sebaran Potensi Sejarah Kawasan Pusat Kota Tua Bandung ... 90

4.49. Peta Kawasan Pusat Kota Tua Bandung ... 92

4.50. Peta Konsep Jalur Tur Wisata 1 Kawasan Pusat Kota Tua ... 95

4.51. Peta Konsep Jalur Tur Wisata 2 Kawasan Pusat Kota Tua ... 96

4.52. Peta Konsep Jalur Tur Wisata 3 Kawasan Pusat Kota Tua ... 97

4.53. Peta Wisata Kawasan Pusat Kota Tua Bandung ... 98

4.54. Kartu Soal Treasure Games ... 102

4.55. Desain Treasure Puzzle Photos ... 103

(13)

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu xiii

4.57. Treasure Puzzle Lengkap ... 104

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Pedoman Observasi ... 109

2. Pedoman Wawancara Bappeda... 112

3. Pedoman Wawancara Ahli sejarah ... 113

4. Peta Perencanaan Struktur Ruang Kota Bandung 2011-2031 ... 114

5. Peta Perencanaan Jaringan Prasarana Kota Bandung 2011-2031 ... 115

6. Peta Perencanaan Pola Ruang Kota Bandung 2011-2031 ... 116

7. Peta Perencanaan Kawasan Strategis Kota Bandung 2011-2031 ... 117

(14)

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kota Bandung adalah ibukota dari provinsi Jawa Barat yang saat ini sudah berkembang menjadi kota metropolitan. Kota yang dijuluki kota kembang ini sudah banyak mengalami perubahan. Pembangunan pusat perbelanjaan seperti factory outlet dan mall yang semakin banyak telah merubah trend dari kota ini

menjadi kota wisata belanja. Bahkan, sekarang kota Bandung mulai berkembang menjadi kota wisata kuliner. Letak kota Bandung yang dekat dari Jakarta dan cukup ditempuh dengan 2 jam perjalanan telah menjadikan kota Bandung sebagai tujuan utama wisata bagi warga Jakarta dan sekitarnya terutama di akhir pekan. Daftar jumlah pasar modern di Kota Bandung pada tahun 2013 dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1 Jumlah Pasar Modern di Kota Bandung tahun 2013

No Jenis Pasar Jumlah

1 Pusat Penjualan / Mall 29

2 Department Store 27

3 Hypermarket 3

4 Supermarket 29

5 Minimarket 566

6 Sarana Perdagangan Lainnya 49

Jumlah 703

Sumber : Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

(15)

2

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibalik semua perkembangan yang terjadi di kota Bandung ini, kota Bandung masih dikenal dengan kota yang punya nilai sejarah karena masih memiliki beberapa kawasan yang bersejarah yang tentu saja disana cukup banyak berdiri bangunan tua dengan arsitektur khas kolonial dulu. Kawasan Pecinan, Kawasan Militer, Kawasan Etnik Sunda, Kawasan Villa dan Kawasan Industri merupakan beberapa kawasan bersejarah yang terdapat di Kota Bandung. Daftar kawasan dan bangunan cagar budaya di Kota Bandung dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut :

Tabel 1.2 Daftar Kawasan dan Bangunan Cagar Budaya No Nama Kawasan Alamat Jumlah Bangunan

1. Kawasan Perkotaan

Jl. Otto Iskandardinata 1

Jl. Perintis

Jl. Otto Iskandardinata 2

(16)

3

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jl. Jawa 2 terjaga keaslian bangunannya khas arsitektural zaman kolonial, yaitu Kawasan Pusat Kota Tua. Pusat Kota Tua yang terletak di Pusat Kota Bandung ini merupakan kawasan bersejarah yang memiliki banyak warisan bangunan bersejarah peninggalan masa pemerintahan Hindia-Belanda. Konsep pembangunan yang unik dan memiliki ciri khas konsep pembangunan dari Hindia-Belanda menjadikan Bandung sebagai kota Hindia yang paling seperti Eropa pada zaman kolonial dulu. Perencanaan tata kota yang benar-benar baik pada saat itu membuat letak Pusat Kota Bandung tidak pernah berubah hingga kini walaupun banyak perubahan akibat perkembangan zaman tetapi pusat kota cenderung tidak berubah sesuai konsep aslinya dulu. Acara besar seperti Konferensi Asia Afrika dan acara internasional lainnya pernah diselenggarakan di kawasan ini. Karena itulah kawasan ini selain memiliki bangunan bersejarah dengan arsitektur yang unik, kawasan ini juga memiliki nilai sejarah yang luar biasa dan menjadi saksi bisu atas semua kejadian yang terjadi pada zamannya itu.

Daerah Pusat Kota Tua yang meliputi Jalan Asia Afrika, Jalan Banceuy, Jalan Homann, Jalan Braga dan dilintasi oleh Sungai Cikapundung ini memilki jumlah bangunan bersejarah yang paling banyak di Bandung. Ada sekitar 30 bangunan bersejarah yang masih berdiri kokoh di kawasan ini. Selain itu, bangunan disana bukan hanya memiliki keindahan arsitektur yang bisa dinikmati keindahan estetikanya saja , hampir setiap bangunan disana memiliki nilai sejarah juga memiliki kisah masing – masing.

(17)

4

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan Kawasan Pusat Kota Tua Bandung. Oleh karena itu, diperlukan sebuah pengembangan agar kawasan tersebut dapat dikenal dan wisatawan dapat mengetahui nilai serta kisah dibalik setiap bangunan bersejarah di Kawasan Pusat Kota Tua tersebut. Berikut adalah data jumlah wisatawan yang datang ke Kota Bandung periode tahun 2010 – 2014 yang dapat dilihat pada tabel 1.3 :

Tabel 1.3

Data Kunjungan Wisatawan ke Kota Bandung Tahun 2010 – 2014

Wisatawan Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

Wisman 228.449 225.585 176.855 176.855 180.143

Wisnus 4.951.439 6.487.239 5.080.584 5.388.292 5.627.421

Total 5.179.888 6.712.824 5.257.439 5.565.147 5.807.564

Sumber : Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jawa Barat (2015)

Wisata sejarah adalah wisata yang rekreatif, karena dengan melalukan aktifitas wisata sejarah wisatawan tidak harus kembali zaman ketika suatu kejadian atau peristiwa tersebut terjadi. Wisatawan hanya perlu datang ke lokasi peristiwa tersebut terjadi sambil melakukan napak tilas di lokasi tersebut. Menurut Roberts objek wisata sejarah adalah bagian dari atraksi wisata selain atraksi alam, kebun binatang, kehidupan alam liar (Morgan 1996). Atraksi wisata sejarah merupakan bagian dari atraksi wisata di samping atraksi wisata alam dan budaya (Wijaya 2010). Menjaga dan melestarikan sejarah bagi suatu bangsa sangatlah penting. Salah satu caranya adalah dengan mengaitkannya dengan pariwisata (Suastika 2011). Hal ini dapat dilakukan dengan menjadikan hal yang berkaitan dengan sejarah sebagai objek wisata seperti peninggalan purbakala, peninggalan sejarah kemerdekaan dan bangunan heritage.

(18)

5

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Mc Farlane dalam Moscardo dan Ballantyne (2008) mengemukakan pendapatnya bahwa interpretasi merupakan proses komunikasi yang bertujuan untuk membuat orang menemukan makna dari suatu hal, tempat, orang – orang, dan peristiwa. Membantu orang untuk mengubah cara mereka dalam melihat diri sendiri dan dunia lewat pemahaman yang lebih besar. Sedangkan Reek dan Cable masih dalam Moscardo dan Ballantyne (2008) mengungkapkan bahwa interpretasi adalah aktivitas pendidikan yang bertujuan untuk mengungkapkan makna tentang budaya dan sumber daya alam. Interpretasi menambah pemahaman, apresiasi dan oleh sebab itu dapat melindungi situs bersejarah dan keajaiban alam. Interpretasi dapat diguakan sebagai dasar pembuatan suatu konsep jalur tur wisata di kawasan ini. Jalur tur wisata adalah suatu rute yang dibuat untuk mengarahkan wisatawan pada objek daya tarik wisata yang bertujuan untuk memperkenalkan dan memberikan informasi setiap objek pada suatu destinasi.

Perencanaan jalur tur wisata merupakan salah satu upaya agar masalah tersebut dapat diselesaikan. Perencanaan yang terkonsep dengan baik berdasarkan kategori, nilai sejarah dan kisah di balik bangunan bersejarah dapat menjadi suatu upaya untuk mengajarkan dan menarik minat wisatawan. Setelah perencanaan jalur tur wisata di kawasan tersebut selesai dibuat, diharapkan pengunjung dan wisatawan menjadi lebih mengenal kawasan tersebut sehingga lebih memahami dan menikmati kunjungannya, merasakan kebanggaan akan kawasan tersebut dan akan membantu melindungi bangunan di kawasan tersebut. Pengunjung dan wisatawan juga akan lebih memperhatikan tindakannya dan tindakan orang lain serta akan memiliki penghargaan yang lebih tinggi terhadap bangunan bersejarah di sana dan bersedia melakukan sesuatu bagi bangunan warisan peninggalan sejarah tersebut.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengambil judul

penelitian mengenai “Perencanaan Jalur Tur Wisata Kawasan Pusat Kota Tua Sebagai Salah Satu Paket Wisata Di Kota Bandung”.

(19)

6

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada uraian sebelumnya menjelaskan bahwa permasalahan penting dalam penelitian Perencanaan Jalur Tur Wisata Kawasan Pusat Kota Tua Sebagai Salah Satu Paket Wisata Di Kota Bandung ialah kurangnya pengetahuan wisatawan tentang bangunan, dan sejarah di Kawasan Pusat Kota Tua. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah perencanaan untuk membuat jalur tur wisata di kawasan tersebut dengan terkonsep agar menjadi sebuah paket wisata yang menarik minat dan secara tidak langsung mendidik wisatawan agar mengetahui nilai sejarah, kisah dibalik bangunannya serta dapat lebih menghargai bangunan bersejarah di Kawasan Pusat Kota Tua Tersebut .

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka hal yang paling mendasar dari permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana potensi daya tarik wisata sejarah yang ada di Kawasan Pusat Kota Tua Bandung ?

2. Bagaimana potensi dan kendala pengembangan wisata sejarah di Kawasan Pusat Kota Tua Bandung ?

3. Bagaimanakah konsep jalur tur wisata yang sesuai dengan sejarah di Kawasan Pusat Kota Tua Bandung ?

4. Bagaimanakah paket wisata yang sesuai dengan jalur tur wisata yang telah direncanakan di Kawasan Pusat Kota Tua ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini diantaranya adalah:

1. Mengindentifikasi dan menemukan potensi daya tarik wisata sejarah yang ada di Kawasan Pusat Kota Tua Bandung.

2. Menemukan potensi dan kendala pengembangan wisata sejarah di Kawasan Pusat Kota Tua Bandung.

(20)

7

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Membuat paket wisata yang sesuai dengan jalur tur wisata yang telah direncanakan di Kawasan Pusat Kota Tua Bandung.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi Penulis, manfaat penelitian ini adalah menambah pengetahuan dan pemahaman serta memiliki wawasan ilmiah mengenai jalur tur wisata dan paket wisata.

2. Bagi Pemerintah, manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam melakukan pengembangan jalur tur wisata dan paket wisata di Kawasan Pusat Kota Tua yang dapat menarik minat serta mendidik wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut.

3. Bagi Pembaca, manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam melakukan penelitian yang berkaitan pada perencanaan jalur tur wisata dan membuat paket wisata.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan ini terdiri atas 5 (lima) bab. Uraian yang akan disajikan pada setiap bab adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikann Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan penelitian, Metode Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Struktur Organisasi.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini terdapat kajian pustaka, yaitu uraian mengenai teori-teori relevan yang dijadikan sebagai landasan dalam penelitian ini, dan kerangka pemikiran.

BAB III : METODE PENELITIAN

(21)

8

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

operasional, instrument penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis pengolahan data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan pengolahan dan pembahasan atas penelitian berdasarkan teori dan data yang di dapat melalui survey atau observasi lapangan, wawancara, studi literature dan studi dokumentasi.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

(22)

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penulis mengambil lokasi penelitian di Kawasan Pusat Kota Tua di Kota Bandung. Untuk lebih jelas peneliti mencantumkan denah yang bisa peneliti dapatkan dari sumber yang relevan. Berikut denah Kawasan Pusat Kota Tua di Kota Bandung yang dapat dilihat pada gambar 3.1 :

Sumber : Hasil olahan peneliti

Gambar 3.1 Peta Kawasan Pusat Kota Tua Bandung

Cakupan wilayah Kawasan Pusat Kota Tua di Kota Bandung adalah sebagian wilayah Kelurahan Braga yang meliputi Jalan Banceuy, Jalan Dalem Kaum, Jalan Lengkong, Jalan Tamblong, Jalan Asia Afrika, Jalan Naripan, Jalan Lembong, Jalan Veteran dan Jalan Braga.

Kawasan Pusat Kota Tua memiliki batas batas wilayah seperti :  Utara : Kelurahan Kebon Pisang

(23)

28

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu  Timur : Jalan Karapitan dan Jalan Sunda

B. Metode Penelitian

Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, teknik, alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang ditetapkan. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti perlu menjawab sekurang-kurangnya tiga pertanyaan pokok (Nazir dalam Hariyanto 2012) yaitu:

1. Urutan kerja atau prosedur apa yang harus dilakukan dalam melaksanakan suatu penelitian?

2. Alat-alat (instrumen) apa yang akan digunakan dalam mengukur ataupun dalam mengumpulkan data serta teknik apa yang akan digunakan dalam menganalisis data?

3. Bagaimana melaksanakan penelitian tersebut?

Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan yang terus dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini sangat membantu peneliti untuk mengendalikan kegiatan atau tahap-tahap kegiatan serta mempermudah mengetahui kemajuan (proses) penelitian. Metode penelitian menggambarkan rancangan penelitian yang meliputi prosedur atau langkah-langkah yang harus ditempuh, waktu penelitian, sumber data, serta dengan cara apa data tersebut diperoleh dan diolah/dianalisis.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2012) menjelaskan penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) yang menyatakan peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive sampling, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), teknik analisis

(24)

29

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

daripada generalisasi. Sedangkan studi deskriptif bertujuan untuk mengungkapkan fenomena, variabel dan permasalahan yang terjadi saat penelitian secara faktual.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian menurut Amirin (1986) merupakan seseorang atau sesuatu mengenai yang mengenainya ingin diperoleh keterangan. Menurut Suharsimi Arikonto (1989) memberi batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan. Kesimpulan dari kedua pengertian di atas subjek penelitian adalah individu, benda, atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang dibutuhkan dalam pengumpulan data penelitian.

Pada penelitian kualitatif, responden atu subjek penelitian disebut dengan istilah informan, yaitu orang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakannya.

Subjek penelitian di bagi kepada dimensi sesuai variabel yang ada dalam penelitian yang diharapkan para informan yang mengetahui sejarah Pusat Kota Tua dan potensi – potensi wisata yang terdapat didalamnya dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penelitian.

D. Variabel

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu bentuk yang berbemtuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan. Variabel tersebut adalah :

1. Variabel 1

Variabel 1 dalam penelitian ini adalah Perencanaan Jalur Tur Wisata. 2. Variabel 2

Variabel 2 dalam penelitian ini adalah Paket Wisata.

(25)

30

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

indikator-indikator yang akan dijabarkan dalam instrumen penelitian. Berikut adalah operasionalisasi variabel penelitian ini seperti dapat dilihat pada tabel 3.1 :

Tabel 3.1 Tabel Instrumen Perencanaan Jalur Tur Wisata

Variabel Sub Variabel Data Yang Dibutuhkan

Sumber Data Tipe Data

(26)

31

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perception (Tanggapan Pancaindera)

di kawasan

tersebut

Sumber : Hasil olahan peneliti

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneiliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya turun ke lapangan. Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif ada yang disebut dengan keabsahan data.

Dalam penelitian ini peneliti membutuhkan alat bantuan untuk mendapatkan informasi atau data yang dibutuhkan. Beberapa alat bantu yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah :

1. Checklist Lapangan

Checklist lapangan dibutuhkan untuk mencocokan keadaaan sekitar baik itu latar atau setting serta kejadian dan proses sesuai.

2. Pedoman wawancara

Acuan atau tuntunan wawancara agar wawancara pada objek yang di teliti yaitu narasumber yang ahli dalam sejarah di Kawasan Pusat Kota Tua.

3. Dokumentasi

(27)

32

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan untuk mengetahui hal-hal secara mendalam mengenai sejarah bangunan yang ada di Kawasan Pusat Kota Tua.

2. Pengamatan (Observation)

Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat secara dekat kondisi sekarang dan potensi-potensi yang ada di Kawasan Pusat Kota Tua.

3. Dokumentasi

Dokumentasi di tunjukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan peneliti.

G. Analisis Data

Analisis data merupakan sebuah proses penting dalam sebuah penelitian analisis data digunakan untuk memproses data yang telah ditemukan oleh peneliti sehingga data tersebut bisa menjadi sebuah kesimpulan yang dapat diterima secara faktual. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah di fahami oleh diri sendiri dan orang lain (Sugiyono, 2012).

1. Analisis Sebelum di Lapangan

(28)

33

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sementara dan akan berkembang saat peneliti terjun ke lapangan dengan melakukan Observasi.

2. Analisis Data di Lapangan

Analisis yang digunakan oleh peneliti adalah model Seymour M. Gold, dimana analisis ini dilakukan secara bertahap melalui proses perencanaan melalui 4 proses untuk menghasilkan desain yang akan ditampilkan.

Berikut tahapan dan proses yang akan dilakukan dalam perencanaan jalur tur wisata di Kawasan Pusat Kota Tua seperti yang terlihat pada gambar 3.2 :

Sumber : Seymour M. Gold (1980)

Gambar 3.2 Bagan Tahapan Proses Perencanaan menurut Seymour M. Gold

(1980)

Melakukan inventarisasi dengan mengidentifikasi potensi wsiata sejarah yang ada di Kawasan Pusat Kota Tua. Kemudian, menganalisis hasil dari inventarisasi potensi yang ada untuk menemukan potensi dan kendala pengembangan wisata sejarah di Kawasan Pusat Kota Tua serta mencari solusi

(29)

34

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau pemecahan masalah yang ada di kawasan tersebut. Hasil dari analisa terebut dijadikan referensi sebagai bahan untuk membuat konsep dari jalur tur wisata di Kawasan Pusat Kota Tua.

Setelah dibuat konsep jalur tur wisata yang cocok bagi kawasan ini. Peneliti menyusun beberapa paket wisata yang sesuai berdasarkan jalur tur wisata yang telah dibuat. Diharapkan paket wisata tersebut dapat menjadi referensi wisata sejarah yang bertujuan untuk mengenalkan Kawasan Pusat Kota Tua. Jika diperhatikan bagan di atas penelitian ini hanya sampai pada tahapan synthesis yang nantinya akan menghasilkan sebuah konsep.

H. Inventory Atribut Budaya (Site Inventory: Cultural Attributes)

Semua fungsi kawasan akan berubah, termasuk budayanya. Kebudayaan serta aspek yang termasuk di dalamnya seperti sejarah, estetika, legalitas dan sosial lainnya berhubungan dengan kawasan dan landscapenya. Menciptakan, perawatan atau pemugaran serta “senses of place”menjadi fokus kawasan (James A. LaGro Jr., 2008:139). Setiap kawasan memiliki karakter yang beragam, fungsi kawasan pun akan berubah seiring perkembangan zaman.

Menurut James A. LaGro Jr. (2008) ada 7 aspek yang harus diperhatikan untuk membuat sebuah konsep perencanaan pembangunan fisik maupun non fisik sebuah kawasan yang memiliki nilai budaya dan sejarah, 7 aspek tersebut adalah :

1. Land Use And Tenure

Aspek ini memfokuskan dalam pencarian data penggunaan lahan atau fungsi dari sebuah kawasan saat ini. Membandingkan fungsi kawasan sebelumnya dengan fungsi saat ini. Penggunaan lahan saat ini sebagai pemukiman, pertokoan atau kawasan industri sering ditemukan seiring perkembangan zaman.

2. Land Use Regulation

(30)

35

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut, diolah dengan data peraturan pemerintah daerah dan rencana pemerintah daerah mengenai kawasan tersebut saat ini atau rencana jangka panjang.

3. Property Value

Nilai properti atau harga properti menjadi salah satu pertimbangan. Hal ini disebabkan sebuah lahan atau bangunan akan berbeda harganya sesuai dengan lokasi atau bahkan keadaan dan keindahan bangunannya.

4. Public Insfratructure

Kelengkapan infrastruktur publik merupakan salah satu aspek yang ada dalam proses perencanaan. Hal ini berkaitan dengan desain yang akan dibuat perencana. Infrastruktur berpengaruh pada lingkungan sebuah kawasan. Jalan, sistem transportasi dan lainnya menjadi indikator dan berpengaruh pada perencanaan serta desain yang akan dibuat.

5. Building And Neighborhood Character

Karakter bangunan dan kawasan pun menjadi aspek yang diteliti. Posisi kawasan tersebut dan bentuk bangunan yang ada di dalam kawasan sangat penting dalam proses pemetaan kawasan yang memilki nilai budaya dan sejarah. Karakter atau jenis dari jalan yang ada dikawasan tersebut apakah merupakan jalan lokal, jalan arteri atau jalan yang lainnya.

6. Historic Resources

Kawasan yang akan dipetakan pun harus memilki nilai sejarah. Kawasan yang memiliki nilai sejarah dan diakui oleh pemerintah akan memilki nilai lebih. Selain diakui kawasan tersebut akan dirawat dan dilindungi oleh pemerintah. Hal itu dilakukan karena biasanya kawasan tersebut merupakan kawasan yang berpengaruh dalam perkembangan suatu tempat. 7. Sensory Perception

(31)

36

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

itu berdasarkan fungsi dan karakteristik dari lingkungan di dalam sebuah kawasan.

Dalam perencanaan jalur tur wisata Kawasan Pusat Kota Tua ini, peneliti hanya menggunakan 6 aspek sebagai indikator untuk menganalisa kawasan ini. Aspek yang digunakan yaitu Land Use And Tenure, Land Use Regulation, Public Insfratructure, Building And Neighborhood Character, Historic Resources dan

(32)

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

105 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kawasan Pusat Kota Tua Bandung memilki potensi dan daya tarik wisata berupa wisata sejarah yang tersaji dalam bentuk bangunan – bangunan bersejarah (Cagar Budaya) yang ada di kawasan tersebut. Terdapat 22 bangunan bersejarah yang memiliki potensi sebagai daya tarik wisata sejarah dan terbagi menjadi 3 kategori berdasarkan peristiwa sejarahnya. Sejarah perkembangan Kota Bandung, sejarah perjuangan era kemerdekaan dan peristiwa Konferensi Asia – Afrika merupakan serangkaian peristiwa yang pernah terjadi di kawasan ini.

Konsep jalur tur wisata Kawasan Pusat Kota Tua ini tersaji dalam bentuk sebuah peta wisata yang didalamnya terdapat lokasi 22 bangunan bersejarah di kawasan ini. Peta wisata tersebut diberi judul “Treasure Map : The Old Gold Bandoeng” yang dilengkapi dengan alur perjalanan tour di Kawasan Pusat Kota

Tua ini.

Paket wisata yang dibuat berdasarkan dari hasil inventarisasi bangunan bersejarah dan peristiwa bersejarah yang pernah di Kawasan Pusat Kota Tua yang kemudian dipadukan dengan jalur tur wisata yang sudah dibuat. Terdapat 2 paket wisata yang bisa dijadikan sebagai referensi paket wisata di kawasan ini, yaitu

paket wisata “Menyusuri Sejarah Perkembangan Kota Bandung” dan “Berjuang di

Era Perjuangan dan Konferensi Asia –Afrika”.

(33)

106

Angga Dedi Mulyadi, 2015

PERENCANAAN JALUR TUR WISATA KAWASAN PUSAT KOTA TUA SEBAGAI SALAH SATU PAKET WISATA DI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Untuk mengenalkan Kawasan Pusat Kota Tua, tidak harus memberikan materi dalam bentuk buku ataupun pelajaran secara formal. Menyelenggarakan wisata sejarah sebagai media untuk mengenalkan serangkaian peninggalan sejarah beserta peristiwanya merupakan salah satu cara yang menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut.

Keberadaan kawasan bersejarah seperti Kawasan Pusat Kota Tua dapat menjadi objek daya tarik wisata sejarah. Potensi yang berupa peninggalan sejarah dan kisah peristiwa sejarahnya dapat dijadikan daya tarik wisata tanpa harus mengekploitasi atau merusak lingkungan sekitarnya.

Gambar

tabel 1.1 berikut :
Tabel 1.2 Daftar Kawasan dan Bangunan Cagar Budaya
Gambar 3.1 Peta Kawasan Pusat Kota Tua Bandung
Tabel 3.1 Tabel Instrumen Perencanaan Jalur Tur Wisata
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok Kerja Pengadaan Jasa Konsultansi Pekerjaan Jalan dan Jembatan Provinsi Jawa Tengah pada Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah Dana APBD Tahun Anggaran

Strategi remidi berbasis TIK yang paling optimal untuk memberdayakan kemandirian belajar dan meningkatkan ketuntasan belajar mahasiswa pada mata kuliah Elektronika

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas, maka penulis merasa tertarik untuk membahas masalah pelaksanaan sewa tanah apakah telah terlaksana sesuai dengan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah mengenai pengaruh peer play therapy terhadap kualitas hidup anak retardasi mental di SLB Negeri

We then load our image, convert it to graysc- ale, and blur it using the Gaussian blurring method. By ap- plying a blur prior to edge detection, we will help remove “noisey” edges

Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan maka dapat diketahui dari semua variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu LDR, IPR, APB, NPL, IRR, PDN, BOPO dana

Instalisi alat merupakan kegiatan yang dilakukan seorang teknisi apabila alat dari suatu perusahan terjual, di mana seorang teknisi akan melakukan penginstalan (pemasangan alat)

Tingkat kecemasan anak usia prasekolah pada kelompok anak yang ditemani orangtua yang dilakukan tindakan invasif (pemasangan infus) sebelum diberikan