• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepribadian konsumen wanita tipe kepribadian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kepribadian konsumen wanita tipe kepribadian "

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KEPRIBADIAN

Menurut Ujang Sumarwan (2011) menyatakan bahwa:

Kepribadian berkaitan dengan adanya perbedaan karakteristik

yang paling dalam pada diri (inner psychological

characteristic) manusia, perbedaan karakteristik tersebut menggambarkan ciri unik dari masing-masing individu. Kepribadian menggambarkan perbedaan individu.

Kepribadian menunjukkan karakteristik yang terdalam dari

(2)

LANJUTAN

Kepribadian menunjukkan konsistensi dan berlangsung

lama. Kepribadian menunjukkan karakteristik individu

telah berbentuk sejak kecil dan telah mempengaruhi

perilaku individu secara konsisten dan waktu yang lama.

Kepribadian cenderung bersifat permanen. Sifat manusia

yang menyebabkan perilaku orang tersebut konsisten

sepanjang waktu.Kepribadian dapat berubah kepribadian

yang menununjak suata karakteristik yang dapat

(3)

LANJUTAN

Kepribadian merupakan reaksi terhadap lingkunganà

berhubungan dengan respon seseorang/adaptasi terhadap lingkungan sesuai karakteristik psikologis yg dimilikinya.

Faktor pembentuk kepribadian meliputi

1. Keturunan : factor kepribadian orang tua

(4)

TEORI KEPRIBADIAN

FREUD

Teori ini menyatakan bahwa kebutuhan yang tidak disadari (unconscious needs) atau dorongan dari dalam diri manusia

(drive), seperti dorongan seks dan kebutuhan biologis adalaj initi dari motivasi dari kepribadian manusia. Menurut Freud,

(5)

LANJUTAN

Aplikasi Teori Kepribadian Freud dalam Pemasaran

(6)

TEORI KEPRIBADIAN

Teori Neo Feud (kebalikan dari Freud)

Teori neo-freud (teori sosial psikologi menekankan bahwa

manusia berusaha untuk memenuhi apa yang dibutuhkan masyarakat dan masyarakat membantu individu dalam

memenuhi kebutuhan dan tujuannya. Hubungan sosial adalah faktor dominan dalam pembentukan dan pengembangan

kepribadian manusia.

Teori sosial psikologi dipengaruhi oleh : lingkungan sosial,

motivasi perilaku. Model kepribadian menurut Hoorney:

Compient, Agresive, detected. Semua orang memiliki sifat ini tapi yang paling dominan lah yang memberikan respon

(7)

TEORI KEPRIBADIAN

Teori Cirri

Teori Ciri (Trait) adalah teori yang mengklasifikasikan manusia

(8)

GAYA HIDUP (

LIFESTYLE

)

1. Gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan menggunakan uang dan waktunya.

2. Gaya hidup biasanya digunakan untuk mengekspresikan kepribadian (internal) /perilaku (eksternal). Gaya hidup bisa berubah /cepat berubah, mengubah pola konsumsi

seseorang.

3. Kaitan antara gaya hidup dan kepribadian ialah kepribadian merefleksikan karakteristik internal dari konsumen

(9)

HUBUNGAN KEPRIBADIAN DAN PERILAKU

KONSUMEN

Dogmatisme dalam Memasarkan Produk

Dogmatisme adalah sebuah kepribadian, ciri yang menggunakan tingkat kekakuan seseorang dalam menerima segala sesuatu yang tidak dikenal atau menerima informasi yang bertentangan dengan kepercayaan yang dimiliki. Karakter sosial merupakan sebuah kepribadian ciri yang memiliki arti sebagai inner directedness sampai kepada other directedness.

Penggunaan Konsep Kepribadian dan Gaya Hidup dalam Memasarkan

Produk

Pemasar menggunakan konsep kepribadian dan gaya hidup dengan cara menganalisis kepribadian dan gaya hidup masyarakat. Gaya hidup

(10)

LANJUTAN

Pendidik Konsumen Menggunakan Kepribadian dan Gaya

Hidup dalam Mengubah Kebiasaan dan Budaya Buruk

(11)

Teori Konsep Diri :

Loudon dan Della Bitta (1993) menyatakan bahwa 4 teori utama tentang konsep ciri, yaitu:

Self-Appraisal. Teori ini menyatakan bahwa konsep diri seseorang terkait dengan perilakunya yang diterima masyarakat atau ditolak masyarakat •. Reflected Appraisal. Teori ini menyatakan bahwa konsep diri akan terbentuk karena seseorang menerima penghargaan dari orang lain.

Social Comparison. teori ini lebih menekankan bahwa konsep diri seseorang sangat bergantung bagaimana dia memandang dirinya dalam kaitannya dengan orang lain.

(12)

Dimensi Konsep Diri :

Konsep diri terdiri dari 5 komponen (Stuart & Sundeen, 2005 dalam Fatimah ) yaitu :

Gambaran diri.

Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar atau tidak sadar termasuk persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu.

Ideal diri

Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berprilaku sesuai dengan standar pribadi. Standar ini dapat berhubungan dengan tipe orang atau sejumlah aspirasi cita-cita nilai yang di capai.

Harga diri

Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang akan dicapai dengan analisa seberapa jauh prilaku memenuhi ideal diri.

Peran

Peran adalah pola sikap, prilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat.

Identitas

Identitas adalah kesadaran akan diri yang bersumber dari observasi dan penilaian yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh.

Konsep diri terdiri dari 5 komponen (Stuart & Sundeen, 2005 dalam Fatimah ) yaitu :

Gambaran diri.

Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar atau tidak sadar termasuk persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu.

Ideal diri

Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berprilaku sesuai dengan standar pribadi. Standar ini dapat berhubungan dengan tipe orang atau sejumlah aspirasi cita-cita nilai yang di capai.

Harga diri

Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang akan dicapai dengan analisa seberapa jauh prilaku memenuhi ideal diri.

Peran

Peran adalah pola sikap, prilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat.

Identitas

(13)

Blyte (2008) menyebutkan lima komponen dari konsep diri, yaitu :

Real Self adalah konsep diri yang sesungguhnya sebagaimana orang lain melihat

kita.

Self-image adalah konsep diri yang subjektif sebagaimana kita melihat diri kita. Idela Self adalah konsep diri seperti apa yang kita inginkan.

Looking-glass self adalah konsep diri sosial, yaitu bagaimana pikiran kita tentang

pandangan orang lain terhadap diri kita.

Possible selves adalah konsep diri yang mungkin terjadi pada diri kita, yaitu

kontrol diri yang diinginkan untuk dapat terjadi.

Blyte (2008) menyebutkan lima komponen dari konsep diri, yaitu :

Real Self adalah konsep diri yang sesungguhnya sebagaimana orang lain melihat kita.

Self-image adalah konsep diri yang subjektif sebagaimana kita melihat diri kita. Idela Self adalah konsep diri seperti apa yang kita inginkan.

Looking-glass self adalah konsep diri sosial, yaitu bagaimana pikiran kita tentang pandangan orang lain terhadap diri kita.

(14)

Hubungan antar komponen konsep diri, yaitu :

Self-monitoring

Menurut Blythe(2008), seseorang akan memperbaiki konsep dirinya dengan memodofikasi perilakunya sesuai dengan masukan dari orang lain

Independent dan Interdependent Slf-Concept

Hawkins dan Motherbaugh (2010) menyatakan bahwa para ahli membagi konsep diri menjadi dua, yaitu independent self-concept dan interdependent self-concept. Independent self-concept

dipengaruhi oleh budaya Barat yang menyatakan bahwa tidak ada keterlibatan antarindividu. Seseorang interdependent self-concept cenderung individualistis, otonom, percaya diri, dan pendiam.

Extended Self atau Symbolic Interactionism

Solomon (2007) dan Hawkins and Mothersbaugh (2010) menyatakan terdapat dimensi lain yang disebut extended selfI (diri yang diperluas). Dimensi ini memberikan penjelasan bahwa pilihan produk tidak hanya dipengaruhi oleh citra diri. Selain itu menurut Mowen dan Minor (1998) menyatakan bahwa konsep tersebut menjelskan citra diri konsumen yang dipengaruhi oleh produk yang digunakan konsumen tersebut. Citra diri konsumen akan terbentuk karena konsumen menggunakan produk yang memiliki nila simbolik (badge value).

The Person as Artwork

Blyte (2008) mengemukakan bahwa pada dasarnya seseorang memainkan banyak peran, dan ia berusaha untuk mendapatkan pengakuan dari orang-orang sekelilingnya atas peran yang

(15)
(16)

Konsep Diri dan Budaya

konsep diri ada 2 kategori:

Konsep Diri yang Bersifat Independent

(Barat)

Konsep Diri yang Bersifat

(17)
(18)

Konsep Diri dan Prilaku Konsumen

.

citra produk atau merek dengan persepsi terhdap dirinya

Konsep Cermin Diri dan Kesadaran Diri

proses terjadinya reaksi setelah melihat tindakan seseorang. Reaksi orang lain terhadap perilaku yang telah dilakukan seseorang sering kali dapat membantu seseorang untuk mengenali identitas atau konsep dirinya.

Produk yang Membentuk Konsep Diri

Kita adalah Apa yang Kita Konsumsi

Teori symbolic self completion

seseorang yang menganggap konsep dirinya kurang sempurna karena berbagai kelemahan

Hilangnya Konsep Jati Diri

(19)
(20)

Hubungan Konsep Diri dan Strategi

Gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan menggunakan uang dan waktunya (Engel, Blackwell dan Miniard, 1995).

Gaya hidup mencerminkan pola konsumsi yang menggambarkan pilihan seseorang bagaimana ia menggunakan waktu dan uang

(21)

RISET TENTANG KONSEP DIRI

Loudon dan Della Bitta (1993) menyimpulkan beberapa hasil penelitian yang dapat diringkaskan sebagai berikut :

Beberapa hasil penelitian mendukung adanya hubungan antara persepsi merek dengan

persepsi diri. Konsumen lebih menyukai atau cenderung menggunakan merek yang memiliki citra sesuai dengan konsep diri aktual konsumen tersebut.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa konsumen lebih menyukai atau

cenderung menggunakan merek yang memiliki citra sesuai dengan konsep diri ideal konsumen tersebut.

Hubungan kesesuaian antara citra merek/konsep diri sosial konsumen dengan

preferensi merek, kecenderungan pembelian dan loyalitas belum dapat dibuktikan oleh riset.

Ada sedikit bukti yang menunjukkan adanya hubungan persepsi diri sebagai feminin

atau maskulin dengan pembelian produk yang dipandang memiliki citra feminin atau maskulin.

Tidak ada bukti yang kuat untuk mendukung argumentasi bahwa conspicuous produk

(produk yang diperlihatkan atau dikonsumsi dalam setting sosial) mempengaruhi hubungan antara kesesuaian merek/ citra diri dengan preferensi sebuah merek.

Beberapa hasil penelitian menyimpulkan adanya beberapa faktor yang mepengaruhi

hubungan antara kesesuaian citra diri/merek dengan perilaku terhadap merek.

Beberapa hasil penelitian mendukung adanya hubungan antara persepsi merek dengan

persepsi diri. Konsumen lebih menyukai atau cenderung menggunakan merek yang memiliki citra sesuai dengan konsep diri aktual konsumen tersebut.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa konsumen lebih menyukai atau

cenderung menggunakan merek yang memiliki citra sesuai dengan konsep diri ideal konsumen tersebut.

Hubungan kesesuaian antara citra merek/konsep diri sosial konsumen dengan

preferensi merek, kecenderungan pembelian dan loyalitas belum dapat dibuktikan oleh riset.

Ada sedikit bukti yang menunjukkan adanya hubungan persepsi diri sebagai feminin

atau maskulin dengan pembelian produk yang dipandang memiliki citra feminin atau maskulin.

Tidak ada bukti yang kuat untuk mendukung argumentasi bahwa conspicuous produk

(produk yang diperlihatkan atau dikonsumsi dalam setting sosial) mempengaruhi hubungan antara kesesuaian merek/ citra diri dengan preferensi sebuah merek.

Beberapa hasil penelitian menyimpulkan adanya beberapa faktor yang mepengaruhi

(22)

Konsep Diri Virtual

Ada berbagai alasan mengapa seorang konsumen dapat mengganti identitas dirinya di dunia maya :

Untuk menyembunyikan identitas diri yang sebenarnya, agar ia dapat berbicara bebas tanpa harus diketahui identitas diri yang sebenarnya. • Mungkin dia ingin menutupi kelemahan dirinya, ia ingin tampil sabgai

diri yang sempurna di hadapan teman virtualnya.

Konsumen tersebut menjadikan media chat sebagai uji coba apakah ia mampu tampil dengan kepribadian yang baru di hadapan orang baru. • Ada kemungkinan konsumen memiliki motif buruk untuk menipu atau

mengelabui konsumen lain dengan memberikan identitas palsu. Ada berbagai alasan mengapa seorang konsumen dapat mengganti identitas dirinya di dunia maya :

Untuk menyembunyikan identitas diri yang sebenarnya, agar ia dapat

berbicara bebas tanpa harus diketahui identitas diri yang sebenarnya.

Mungkin dia ingin menutupi kelemahan dirinya, ia ingin tampil sabgai

diri yang sempurna di hadapan teman virtualnya.

Konsumen tersebut menjadikan media chat sebagai uji coba apakah ia

mampu tampil dengan kepribadian yang baru di hadapan orang baru.

Ada kemungkinan konsumen memiliki motif buruk untuk menipu atau

(23)

Hubungan Merk dengan Konsep Diri

Escalas, Jennifer, Anne Edson (1996 dalam Ujang ) dalam disertasinya mengembangkan suatu kerangkan konseptual yang menggambarkan bagaimana seseorang membangun hubungan personel dengan suatu merek produk tertentu. Ide dasar dari konsep ini adalah bahwa seseorang membangun hubungan dengan merek, dengan menghubungkan narasi merek dan diri pribadi. Escalas (1996) juga mengemukakan suatu konsep yang disebut meaningful self-brand

connections, yang terdiri atas tiga komponen :narrative though, the

self, and affect. Narrative though adalah suatu struktur berpikir yang

membantu kita untuk mengoraganisir dan memahami kejadian, situasi, dan orang-orang, dan juga respons emosional terhadap kejadian, situasi dan orang-orang tersebut dalam hal ini merk. The

self adalah diri yang dikonseptualisasikan. Affect adalah perasaan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Perlu dilakukan analisis data yang lebih lanjut terkait tingkat toksisitas dari ekstrak buah aren juga perlu dilakukan identifikasi llebih lanjut terkait senyawa

Pada penelitian ini peneliti akan mengambil data variabel terikat (perilaku anak mengkonsumsi jajanan sehat maupun variabel bebas (pengetahuan dan sikap mengenai konsumsi

The focus of the study is to analyze the supernatural phenomena experienced by a family on Aran Island located on the west coast of Ireland. The person directly involved

Pengaruh Jenis Bahan Organik Kotoran Manusia, Kascing, Rumen Dan Kompos Terhadap Ketersediaan N-Amonium, C-Organik Dan Populasi Mikroorganisme Pada Entisol Kecamatan

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XL-7, 2014 ISPRS Technical Commission VII Symposium, 29 September – 2

Pertanyaan kini adalah, melalui kapasitas apa Koperasi dan UKM akses ke pasar modal? Pasar modal itu sebagaimana ketentuan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang pasar modal,

Pada bulan Januari 2017 Nilai Tukar Petani untuk sub sektor perkebunan rakyat (NTPR) terjadi penurunan sebesar (1,54 persen), hal ini disebabkan karena indeks yang diterima