• Tidak ada hasil yang ditemukan

pokok pokok pementasan drama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "pokok pokok pementasan drama"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

POKOK-POKOK

PEMENTASAN KARYA SASTRA

(2)

Apakah perbedaan antara membaca karya sastra, melisankan karya sastra, dan mendramakan karya sastra (memvisualisasikan karya sastra)? Mungkin batasan secara nonilmiah adalah sebagai berikut. Kalau kita membaca karya sastra, berarti kita

membaca karya sastra (puisi ataupun cerpen) untuk diri kita sendiri. Komunikasi terjadi antara kita (pembaca) dengan teks sastra secara

(3)

Sedangkan yang dimaksud melisankan karya

sastra adalah membacakan karya sastra

untuk membantu orang lain memahami karya sastra itu. Jadi, kita membacakan karya sastra (secara bersuara) untuk membantu orang lain (pendengar) memahami teks sastra yang

(4)

Dan yang dimaksud mendramakan karya

sastra (menvisualisasikan karya sastra)

adalah pementasan karya sastra di mana kita (sebagai pementas) bertindak sebagai tokoh-tokoh yang diciptakan oleh penulis karya

sastra. Segala sesuatu yang ada di dalam teks sastra tersebut sedapat mungkin

(5)

POKOK-POKOK PIKIRAN

(6)

Pertama-tama kita harus memahami terlebih

dahulu apa yang hendak kita baca. Sebab

membaca karya sastra di hadapan plbik sama hanya menyampaikan maksud yang

(7)

Memberikan penafsiran yang kreatif terhadap

apa yang hendak kita baca. Sebuah karya sastra yang sederhana dapat terkesan lebih bermutu bila cara baca atau

(8)

Ciptakan suasana dramatik yang disesuaikan

dengan isi dan penafsiran sastra yang dibaca mulai dari awal hingga akhir pembacaan

(9)

Tentukan karakter kita sebagai si pembaca

sesuai dengan penafsrian dan isi sastra yang hendak kita baca secara konsisten. Sebab

(10)

Pergunakan teknik penampilan seperti

teknik-teknik akting. Teknik penampilan pada

hakikatnya adalah cara untuk memperjelas

(11)

Alat-alat yang dapat kita gunakan dalam

teknik penampilan terdiri dari berbagai

bentuk

Yang tak terlihat dan tak terdengar :

imajinasi, konsentrasi, asosiasi,

penjiwaan, pemikiran, perasaan.

Yang terlihat : gerak tubuh, fisik, bloking,

wajah

Yang terdengar : artikulasi, speed, pitch,

(12)

Yang Tak Terlihat dan Tak Terdengar

Imajinasi. Dalam melinsankan karya sastra kita

mengimajinasikan panggung sebagai tempat yang digambarkan dalam teks sastra.

Konsentrasi : adalah pemusatan pemikiran untuk siap

menghadapi segala sesuatu yang terjadi di panggung. Jadi yang dimaksud konsentrasi di sini bukan konsentrasi pada teks tetapi konsentrasi pada pementasan di panggung.

Asosiasi : mencoba merangsang asosiasi penonton, apa yang

kita lakukan di panggug akan menciptakan pengaruh artistik pada diri penonton.

Penjiwaan (penghayatan) : secara imajinatif terlibat dalam

suasana teks yang akan kita bawakan.

Pemikiran : mempertajam analisa dari karya sastra yang akan

kita baca dengan cara menambah pengetahuan yang berhubungan dengan isi teks, bukti-bukti sejarah, dll.

Perasaan : mempertajam kemampuan emosi kita dan

(13)

Yang Terlihat

Gerakan. Gerak tubuh terkategorikan menjadi tiga,

gerak-gerak kecil, gerak sedang, dan gerak besar. Gerak kecil misalnya mengedipkan mata,

membelalakkan mata, menoleh. Gerak sedang

misalnya bersalaman, bergeser, menengok. Sedangkan gerak besar misalnya merentangkan kedua tangan,

menggebrak meja, berputar, mengacungkan telunjuk sambil condong badannya.

 Bloking. Yang dimaksud bloking seberanya adalah

penempatan diri di panggung. Bloking meliputi gerakan perpindahan tempat dari kiri ke kanan, dari depan ke belakang, dari bawah ke atas dan sebagainya.

 Mimik (air muka). Permainan unsur-unsur muka kita

(14)

Yang Terdengar (Suara)

 Artikulasi : yaitu jelas tidaknya pengucapan

kata-kata yang kita ucapkan.

 Intonasi , yaitu irama dari ucapan-ucapan

kita

 Volume, yaitu keras lemahnya suara kita.  Speed , yaitu kecepatan (cepat lambatnya)

pengucapan.

 Pitch, yaitu tinggi rendahnya nada.

 Warna, yaitu timbre, besar kecilnya suara,

(15)
(16)

Teknik Muncul

Teknik Muncul, yaitu teknik pertama kali kita

muncul di atas pentas. Teknik ini dimaksudkan untk menimbulkan suatu kesan yang sangat khusus dari hadirin terhadap kita. Hal ini dapat dicapai dengan jalan melakukan jeda beberapa saat pada saat kita muncul di panggung. Khusus bagi aktor teater yang hendak melakukan akting, setelah melakukan jeda harus segera disusul

dengan menginformasikan watak atau karakter yang hendak dimainkan. Setelah itu ia

(17)

Teknik Memberi Isi

 Teknik Memberi Isi, adalah teknik untuk

menghidupkan kalimat yang hendak kita

ucapkan, agar kalimat tersebut lebih dipahami, dirasakan, dan dinikmati oleh penonton. Teknik ini erat hubungnnya dengan penertian dan

(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk-bentuk kepercayaan ini mempunyai fungsi yang Jangsung dengan kebutuh- an-kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat agraris misalnya : mengenai perhitungan waktu

Penguasaan yang dimaksud dijelaskan dalam Undang-Undang Kehutanan Nomor 41 Tahun 1999 dalam penjelasan umum: bahwa “P enguasaan hutan oleh negara bukan merupakan pemilikan,

Lamp 1 Data Sektor Perdagangan Besar tahun

Inventarisasi Permasalahan Guru Pemula dan Upaya Guru Pakar serta Kepala Sekolah dalam Mengatasi Permasalahan Guru Pemula (Terkait Empat Kompetensi Guru dalam Pembelajaran

Skripsi berjudul: “ Kajian Upaya Penanggulangan Kemiskinan Petani Berlahan Sempit di Kabupaten Situbondo”, telah diuji dan disahkan oleh Fakultas Pertanian pada:.. Hari

makhram (Saudara mukhrim) 18 menurut penulis merupakan sebuah faktor utama yang menyebabkan ketimpangan gender yang terjadi di dalam ranah politik internasional

Masyarakat terutama pengelola pantai merasa terbantu dengan adanya buku profil dan mereka sangat antusias untuk bisa memperbanyak lagi dan selalu mengupdate data di buku

Cara yang dilakukan emiten untuk mempertahankan agar sahamnya tetap berada dalam rentang perdagangan yang optimal sehingga daya beli investor meningkat adalah dengan melakukan